Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:7-13
11:7 tetapi
sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Mari kita kembali lagi ke
Yudea."
11:8 Murid-murid
itu berkata kepada-Nya: "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba
melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?"
11:9 Jawab
Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan
pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini.
11:10 Tetapi
jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak
ada di dalam dirinya."
11:11
Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka:
"Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk
membangunkan dia dari tidurnya."
11:12 Maka kata
murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan
sembuh."
11:13 Tetapi
maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus
berkata tentang tertidur dalam arti biasa.
Di sini
Lazarus dalam keadaan sakit dan mati → rohani
yang tertidur = hidup dalam kegelapan malam. Prakteknya kaki terantuk, mudah
tersandung atau menjadi sandungan.
Ada 2
macam sandungan:
1. Sandungan
dari luar.
2. Sandungan
dari dalam.
Sandungan dari luar yaitu perak dan emas
= harta kekayaan secara jasmani atau uang.
Yehezkiel
7:19-20
7:19 Perak
mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan
peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN.
Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi
dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke
dalam kesalahan.
7:20 Mereka
menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa
mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat
patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu
Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.
Tuhan
memberikan kekayaan atau harta jasmani kepada kita untuk menjadi sarana supaya
kita bisa beribadah dan melayani Tuhan. Seperti dulu bangsa Israel, begitu
mereka dilepaskan oleh Tuhan dari perbudakan di Mesir, mereka menjarah Mesir,
mereka minta emas, perak, kain-kain dan ternak. Di padang gurun itu dipakai untuk
membuat Tabernakel. Jadi harta kekayaan menjadi sarana untuk beribadah melayani
Tuhan.
Tetapi
kekayaan bisa menjadi sandungan apabila:
1. Kekayaan
menjadi ikatan.
I
Timotius 6:10
6:10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah
beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka.
Praktek
kekayaan menjadi ikatan adalah kikir, tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan,
pembangunan Tubuh Kristus dan tidak bisa memberi untuk sesama yang membutuhkan.
Orang yang kikir tidak pernah puas dan tidak selamat. Kita ini sedang menanti
keselamatan yang akan datang yaitu kita mau dijadikan Mempelai Wanita Tuhan untuk selamat dari antikristus dan selamat
dari penghukuman Tuhan atas dunia. Yang bisa menyambut kedatangan Tuhan Yesus
kedua kali adalah Mempelai Wanita Tuhan, Tubuh Kristus yang sempurna atau
disebut juga Bait Allah secara rohani, rumah Tuhan yang rohani.
I
Petrus 2:5
2:5
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu
rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani
yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Jadi, kita sedang berada dalam proses
pembangunan rumah rohani.
Ada
2 syaratnya supaya dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
a) Hati
yang suci.
b) Hati
yang sukarela memberi.
I Tawarikh 29:12,14,17
29:12
Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa
atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam
tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.
29:14
Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan
persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari
tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.
29:17
Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada
keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus
ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan
persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.
Sukarela tulus ikhlas, itu yang bisa dipakai dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus. Begitu juga ketika mau membangun Tabernakel, Tuhan
katakan pada Musa “pungutlah persembahan dari orang Israel yang terdorong
hatinya” bukan yang dipaksa atau terpaksa.
Jadi
orang kikir tidak dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Karena
untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus harus hati yang
sukarela dan tulus ikhlas. Kalau kita masih perhitungan untuk korban waktu,
tenaga dan harta, yah tidak bisa dipakai! Mungkin bisa memberi tetapi tidak
tulus, tidak sukarela, yah tidak dipakai Tuhan. Jadi kekayaan menjadi sandungan
kalau menjadi ikatan yang membuat kikir sehingga dia tersandung dan binasa.
Kalau tidak masuk pembangunan Tubuh Kristus berarti binasa, tidak bisa menyongsong
kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, hanya masuk aniaya antikristus dan menerima
penghukuman Tuhan atas dunia ini.
2. Kekayaan
sudah menjadi keangkuhan hidup atau kesombongan.
Yehezkiel
7:20a
7:20a
Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini
membawa mereka dalam kecongkakan.
Keangkuhan
hidup itu salah satu isi dunia.
I
Yohanes 2:16
2:16
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata
serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari
dunia.
Praktek
kekayaan menjadi keangkuhan hidup adalah berharap pada harta, pada uang lebih
dari pada Tuhan sehingga tidak ada lagi hubungan dengan Tuhan. Ini seperti perumpamaan
tentang orang kaya yang bodoh, tidak mau
berkorban untuk Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan, semua untuk dirinya sendiri.
Lukas
12:15-21
12:15
Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap
segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya
tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
12:16
Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada
seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
12:17
Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak
mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
12:18
Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku
dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya
segala gandum dan barang-barangku.
12:19
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang,
tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan
bersenang-senanglah!
12:20
Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga
jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah
itu nanti?
12:21
Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri,
jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
Hubungan
dengan Tuhan sudah tidak ada lagi, pokoknya kekayaan, harta, cuma itu yang
dikejar sampai lupa Tuhan. Termasuk juga kejar ijazah, kejar kedudukan dan
lain-lain, kalau sampai lupa Tuhan itu berarti kekayaan sudah menjadi
keangkuhan dan kesombongan. Silahkan kerja segiat-giatnya, silahkan sekolah
setinggi-tingginya, silahkan cari kedudukan di dunia, kalau Tuhan izinkan kita
dapat kedudukan seperti Ester. Tetapi kalau lupa Tuhan itu yang tidak boleh! Lupa
Tuhan = lupa beribadah melayani Tuhan, lupa menyembah Tuhan, yang celaka lupa
tujuan ibadah yang sebenarnya. Ini sering melanda hamba Tuhan, jadi beribadah
hanya untuk mencari perkara yang jasmani yaitu kekayaan dan kedudukan di
organisasi. Tujuan kita beribadah supaya disucikan dan mengalami keubahan
hidup.
Kalau
kekayaan sudah menjadi kesombongan maka orang itu kena penyakit lupa rohani. Kadang
kita ini kepada Tuhan terlalu banyak alasan. Kalau sudah kena penyakit lupa
rohani, akhirnya nanti seperti orang kaya yang bodoh yang jatuh dalam dosa
makanan minum dan kawin mengawinkan. Bersenang-senang yang dimaksud ini jatuh
dalam dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai ragamnya.
Lukas
12:19
12:19
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang,
tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah
dan bersenang-senanglah!
Lupa
rohani akhirnya lupa kalau itu dosa, lupa kalau itu narkoba, lupa kalau itu
minuman keras, lupa kalau itu rokok tidak boleh dikonsumsi, lupa kalau itu
isteri orang, lupa itu suami orang, lupa suami di rumah, lupa isteri di rumah. Kalau
sudah lupa Tuhan, lupa semuanya, hilang ingatan. Akibatnya miskin rohaninya.
Wahyu
3:15-17
3:15
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah
baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan
memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku
tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat,
dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Orang
miskin rohani akibatnya suam-suam rohani sehingga terancam dimuntahkan Tuhan.
Dimuntahkan berarti keluar dari pembangunan Tubuh Kristus, terlempar keluar,
tidak masuk di situ. Waktu Yesus datang dia ketinggalan, betul-betul kekayaan
menjadi sandungan. Yang
lain terangkat, dia
dilupakan Tuhan tidak diangkat dan hanya siap untuk dihukum dan binasa.
3. Kekayaan
menjadi berhala, prakteknya serakah.
Efesus
5:5
5:5
Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang
serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan
Kristus dan Allah.
Serakah
ini merampas milik Tuhan dan merampas milik sesama. Sekarang lagi heboh di orang
menentang perpuluhan, banyak argumen ini itu. Saya pernah hadapi orang yang
mengatakan perpuluhan itu Taurat. Saya jawab zaman Abraham itu jauh sebelum
Taurat namun Abraham telah mengembalikan perpuluhan. Kemudian di Perjanjian
Baru Yesus juga mengajarkan tentang perpuluhan. Di kitab Ibrani juga ada tentang
perpuluhan, itu sudah bukan di zaman Taurat lagi.
Contoh orang yang tersandung pada kekayaan adalah
orang lumpuh di depan pintu gerbang indah, dia tidak pernah masuk ke dalam Bait
Allah dan hanya meminta-minta.
Kisah
Para Rasul 3:1-10
3:1 Pada suatu
hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan
Yohanes ke Bait Allah.
3:2 Di situ ada
seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap
hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang
Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
3:3 Ketika orang
itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta
sedekah.
3:4 Mereka
menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
3:5 Lalu orang
itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
3:6 Tetapi
Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang
kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu,
berjalanlah!"
3:7 Lalu ia
memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga
kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
3:8 Ia melonjak
berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan
dan melompat-lompat serta memuji Allah.
3:9 Seluruh
rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah,
3:10 lalu mereka
mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah
Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah
terjadi padanya.
Jadi
orang yang tersandung pada kekayaan, rohaninya sedang lumpuh. Bagaimana keadaannya?
1. Tidak
pernah masuk Bait Allah = tidak setia sampai tidak aktif dalam ibadah pelayanan.
Karena yang dia kejar cuma
uang, harta, kekayaan, ijazah, kedudukan sehingga tidak aktif dalam ibadah
pelayanan, tidak mau beribadah melayani Tuhan.
2. Diusung,
artinya hanya menjadi beban bagi orang lain. Mulai dari dalam nikah jadi beban.
Isteri tersakiti, orang tua menderita, anak menderita. Dalam penggembalaan
menjadi beban sehingga gembala berkeluh kesah, jemaat juga berkeluh kesah lihat
orang itu. Orang seperti itu cenderung
hanya berharap kepada manusia, bukan kepada Tuhan, betul-betul putus hubungan
dengan Tuhan.
Syukur
kepada Tuhan, Tuhan mau menolong kita sore ini. Mungkin sore ini kita dalam
keadaan tersandung dengan harta kita atau sudah lumpuh rohani, Tuhan mau
menolong. Caranya Tuhan mengutus 2 muridNya yaitu Petrus dan Yohanes dengan 1
tujuan ke Bait Allah. 2 rasul dengan 1 tujuan, rasul kaitannya dengan
pengajaran.
Kisah
Para Rasul 2:42
2:42 Mereka
bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu
berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Jadi
cara Tuhan menolong dengan Firman pengajaran yang melimpah yang membawa kita 2
menjadi 1, itu bahasa mempelai, bahasa nikah. Jadi kalau disimpulkan cara Tuhan
menolong lewat Kabar Mempelai. Kita harus bersyukur kalau ada dalam Kabar
Mempelai karena Tuhan mau menolong kita supaya jangan tersandung pada harta
kekayaan jasmani. Kalau toh sudah tersandung dan jatuh, Kabar Mempelai sanggup
mengangkat kembali dan memulihkan. Kalau sudah lumpuh, Kabar Mempelai sanggup
menyembuhkan dari kelumpuhan rohani. Jadi di dalam Kabar Mempelai ada kuasa
kelepasan dari ikatan uang dan ikatan apa saja. Saya sudah alami Tuhan lepaskan
dari ikatan dosa makan minum lewat Kabar Mempelai. Sempat juga saya tersandung
dengan harta jasmani, tidak bisa beribadah melayani. Begitu saya tidak
beribadah melayani, mulai tersandung dalam dosa makan minum dan kawin
mengawinkan. Tetapi Tuhan tolong, kekuatan Kabar Mempelai melepaskan dari
ikatan.
Jadi
Petrus dan Yohanes adalah hamba Tuhan yang dipercaya Kabar Mempelai untuk
menolong gereja Tuhan yang lumpuh rohani. Jadi ada Firman, ada hamba Tuhan yang
diutus memberitakannya. Kita
tidak bisa lepas dari pelayanan hamba Tuhan. Bapak ibu bisa menilai hamba Tuhan
yang melayani kita ini sungguh-sungguh dipercaya Kabar Mempelai atau tidak.
Tanda hamba Tuhan yang dipercaya pengajaran yang benar, Kabar Mempelai kita
lihat dari perkataan Petrus “emas dan perak tidak ada padaku” artinya tidak
melekat pada perkara yang jasmani. Tuhan lihat hati saya sebagai hamba Tuhan,
kalau saya melayani selama ini mencari yang jasmani, Tuhan tidak akan
percayakan pembukaan rahasia Firman. Kasihan jemaat lumpuh, tidak bisa berjalan
sampai ke Yerusalem Baru. Doakan saya supaya selalu melekat kepada Tuhan, bukan
melekat pada yang jasmani.
Bagaimana
sikap jemaat supaya tertolong? Petrus bicara pengharapan, surat-surat Petrus
berisi tentang pengharapan. Yohanes bicara kasih, surat-surat Yohanes berisi
tentang kasih. Pengharapan
sudah ada, kasih sudah ada, yang kurang iman. Jadi sikap gereja Tuhan harus
mempunyai iman kepada Tuhan. Kita lihat hamba Tuhan datang melayani, kita punya
iman kepada Tuhan kita serahkan hidup kita untuk dilayani. Kalau tidak ada iman
kepada Tuhan tidak akan mau menyerahkan diri digembalakan. Apa lagi kalau lihat
gembala itu masih muda, ijazahnya dibawah kita dan lain-lain. Jauh jauh datang
beribadah, yang di luar pulau tergembala secara online, kalau tidak punya iman
tidak akan mau digembalakan.
Bagaimana
praktek punya iman kepada Tuhan?
1. Petrus
bilang lihat kepada kami. Pada Petrus dan Yohanes dipercayakan pengajaran. Jadi
pandang Firman pengajaran, lihat hamba Tuhannya bisa jadi teladan atau tidak.
Jangan sembarang saja “saya serahkan hidup digembalakan” padahal belum lihat
hidup hamba Tuhan itu bagaimana, tahbisannya bagaimana, nikahnya bagaimana,
lalu membawa hidup digembalakan di situ. Mungkin dia ada Kabar Mempelai. Benar,
tetapi lihat hidupnya bagaimana.
Kisah
Para Rasul 3:4
3:4 Mereka menatap dia dan Petrus
berkata: "Lihatlah kepada kami."
Melihat Firman itu artinya dalam
mendengar Firman kita perhatikan sungguh-sungguh sehingga kita bisa mengerti
Firman. Sebagai hamba Tuhan juga sampaikan Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh
sehingga bisa menjelaskan dengan sejelas-jelasnya.
2. Setelah
melihat Firman, melihat hamba Tuhan, mendengar Firman, perhatikan
sungguh-sungguh, terimalah Firman dengan lemah lembut sehingga Firman menjadi
iman di hati. Firman sudah disampaikan dengan jelas, tetapi kalau hati keras tidak
akan bisa tertolong. Terima Firman dengan lemah lembut sekeras apapun Firman
itu karena itu untuk keselamatan jiwa kita.
Yakobus
1:21
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu
yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah
lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan
jiwamu.
3. Ulurkan
tangan. Tangan apa yang diulurkan? Tangan kanan. Artinya praktekkan Firman sehingga kita diarahkan untuk
masuk kota Yerusalem Baru. Tangan kanan hubungannya dengan Yerusalem Baru.
Mazmur
137:5-6
137:5
Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan
kananku!
137:6
Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau,
jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku!
Ulurkan
tangan, praktekkan
Firman, karena kita rindu mau masuk Yerusalem Baru. Yerusalem Baru identik
dengan Mempelai Wanita Tuhan. Dengan kita mempraktekan Firman kita sedang
merasakan getaran cinta kasih Yesus Mempelai Pria Sorga. Dan kita balas juga,
ada getaran cinta kasih kita kepada Yesus, tidak bertepuk sebelah tangan. Istilah
dalam Kidung Agung, sakit asmara kepada Yesus. Kita rindu kapan Yesus datang
kembali bukan sekedar dinyanyikan, makanya kita mau praktek Firman. Hamba Tuhan
yang harus lebih dahulu praktek Firman sehingga bisa membawa getaran cinta
kasih Yesus kepada sidang jemaat. Dia sampaikan Firman dengan keras dan tajam
tetapi bukan dengan emosi atau tujuan mau menghantam jemaat, tetapi dengan
getaran cinta kasih Yesus. Sehingga jemaat menerima dengan hati yang lembut
“saya dihantam Firman yang keras tetapi saya tahu itu karena Tuhan sayang saya”
jadi tidak akan ngamuk, tidak akan marah! Kami hamba Tuhan kerjakan dulu baru
ajarkan maka ada getaran cinta kasih dari Tuhan kepada sidang jemaat. Sidang
jemaat bisa menyambut getaran cinta kasih dari Tuhan dengan mempraktekan
Firman. Getaran cinta kasih itu akan tertampak lewat suara penyembahan, jadi
tidak akan sepi-sepi. Begitu diajak menyembah “haleluya, Yesus terima kasih,
Engkau tunjuk salahku, Engkau menegur saya” jadi bisa menyembah. Ini yang mau
kita lakukan, doa penyembahan itu hubungan kasih dengan Yesus, hubungan yang
terdekat dengan Tuhan. Biarlah kita rasakan siang ini getaran cinta kasih Yesus
dan kita juga mau menyembah Dia.
Begitu
dia mengulurkan tangan kanan dan Petrus membantunya berdiri maka dia sembuh. Tadi
kita periksa diri kita apakah rohani kita lumpuh atau tidak. Kalau lumpuh
sekarang ada Firman, getaran cinta kasih Yesus, kita sambut dan praktekan supaya
rohani kita sembuh. Bukti sudah sembuh adalah:
a) Kuat
kaki dan mata kaki, artinya punya pendirian teguh atas Firman pengajaran yang
benar, tidak gampang diombang ambingkan lagi. Juga punya pendirian teguh atas Korban
Kristus, tidak mau berbuat dosa, apapun yang dihadapi. Tidak goyah menghadapi
ajaran palsu, tidak goyah menghadapi gelombang dosa.
b) Setelah
sembuh dia tidak jalan-jalan sana sini tetapi dia mengikuti Petrus dan Yohanes
masuk Bait Allah. Istilah mengikuti itu adalah tergembala. Bukan tergembala
pada organisasi atau pada manusianya tetapi pada Firman pengajaran yang benar.
c) Melompat-lompat
memuji Allah, artinya jiwa dan rohnya berkobar-kobar melayani Tuhan. Tidak bisa
dibatasi oleh usia, tidak bisa dibatasi oleh situasi kondisi, tetap
berkorbar-kobar melayani Tuhan.
d) Petrus
dan Yohanes ke Bait Allah untuk sembayang. Jadi bukti kita sudah sembuh adalah
suka menyembah Tuhan, tidak dipaksa tetapi bergemar menyembah Tuhan. Sore ini kita
gunakan waktu menyembah Tuhan. Betul-betul kita cinta Tuhan buktikan dengan
menyembah Tuhan.
e) Menjadi
kesaksian hidup bagi sesama.
Kisah Para Rasul 3:10
3:10
lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di
Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa
yang telah terjadi padanya.
Kalau
bukti-bukti ini maka kita bisa berjalan ke Kanaan menuju Yerusalem Baru,
berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau lumpuh bagaimana bisa berjalan ke
Kanaan, bagaimana bisa mencapai Yerusalem Baru. Apalagi kota Yerusalem Baru itu
di atas gunung.
Wahyu
21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh
malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka
terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku
akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku
ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota
yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Kita bisa naik ke gunung yang
kudus, besar lagi tinggi. Tidak lagi tersandung dengan harta dunia, harta dunia
sudah jauh, Yerusalem Baru tanah air kita, kita bisa mencapai ke sana. Semoga
ini menjadi kenyataan, doa saya setiap saat “Tuhan jangan ada yang tertinggal
dan binasa” kerinduan hati bersama keluarga bisa menyambut Yesus masuk di kota
Yerusalem rohani.
Jika lumpuh rohani sembuh maka
yakinlah lumpuh secara jasmani yaitu masalah-masalah, kesulitan-kesulitan,
semua yang suka macet, mungkin usaha macet lumpuh, tidak bisa maju bahkan
kemustahilan ditolong Tuhan, selesai semua, diatasi Tuhan pada waktunya. Kalau
rohani dipulihkan, yang jasmani juga dipulihkan, Tuhan tidak pernah menipu.
Jadi jangan tersandung dengan
harta dunia ini, biarlah kita menjadi kehidupan yang kaya secara rohani bukan cuma
kaya secara jasmani. Kita mau naik ke gunung Tuhan yang kudus, Yerusalem Baru.
|
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar