Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Wahyu 13:5-6
13:5 Dan kepada
binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya
diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13:6 Lalu ia
membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah
kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Ada 4 hal
yang dihujat antikristus:
1.
Pribadi Allah
2.
Nama
Allah
3.
Kemah
kediamanNya → Tabernakel
4.
Semua
orang yang diam di sorga → orang-orang kudus.
Sekarang kita
bahas poin ketiga, menghujat kemah kediaman Allah.
Keluaran
25:8
Keluaran 25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus
bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
Tempat kudus
itu kemah kesaksian, disebut juga kemah pertemuan atau kemah suci dan dalam
bahasa Inggris disebut Tabernacle/Tabernakel. Itulah istilah yang kita pakai. Jadi yang
dihujat adalah Tabernakel. Secara jasmani merupakan tempat kediaman Allah di
tengah-tengah orang Israel. Sejak manusia jatuh dalam dosa manusia terpisah
dengan Tuhan, tetapi Tuhan selalu rindu untuk diam di tengah-tengah manusia.
Setelah manusia terpisah dari Allah karena manusia berbuat dosa, Tuhan yang
berinisiatif memanggil mereka “Adam
di manakah engkau?”. Kemudian mereka mengatakan apa yang telah mereka lakukan
dan mereka dikutuk oleh Tuhan. Kemudian Tuhan mengorbankan seekor binatang yang
tidak diketahui binatang apa. Diambil kulitnya dan dibuat menjadi pakaian untuk
menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa. Sesudah itu manusia diusir dari taman
Eden.
Setelah
diusir dari taman Eden, di dunia ini manusia tidak pernah berhenti berbuat
dosa, terus berbuat dosa. Kemudian Tuhan menyediakan hewan kurban untuk
memperdamaikan dosa manusia dengan Allah yaitu ada domba, lembu jantan, burung
merpati dan burung tekukur. Tetapi korban itu hanya berlaku untuk satu bangsa
itulah bangsa Israel. Bangsa di luar Israel disebut bangsa kafir, termasuk
kita, tidak ada hubungan dengan Tuhan.
Tuhan sangat rindu
untuk diam di tengah-tengah manusia, itu sebabnya Tuhan memerintahkan Musa
untuk membangun Tabernakel supaya Tuhan bisa diam di tengah-tengah umatNya.
Sekali lagi, ini hanya berlaku untuk 1 bangsa. Sebab itu sekarang Tuhan
menyatakan kerinduanNya bukan cuma untuk 1 bangsa. Tuhan rindu untuk diam di tengah-tengah
semua manusia. Kalau dulu untuk bangsa Israel disediakan korban pendamaian
dalam bentuk hewan kurban, kepada kita seluruh bangsa, Tuhan menyediakan kurban
yang sempurna untuk pendamaian dosa kita, itulah kurban Kristus Yesus di kayu
salib supaya manusia berdosa diperdamaikan dengan Allah dan Allah bisa diam di
tengah-tengah kita.
Dulu Tuhan diam
di kemah jasmani, sekarang Tuhan mau diam di kemah yang rohani. Dulu Tabernakel
jasmani, sekarang Tuhan mau diam di dalam Tabernakel rohani itulah Tubuh
Kristus yang sempurna. Tuhan kepala dan Tuhan mau menyatu dengan tubuhNya. Dulu
Musa yang diutus, sekarang Tuhan mengutus banyak hamba-hamba Tuhan untuk mempersiapkan
sidang jemaat menjadi Tabernakel rohani, menjadi Tubuh Kristus yang sempurna sehingga
Tuhan bisa diam di tengah-tengah umatNya.
Wahyu 21:2-3
21:2 Dan aku
melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah,
yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:3 Lalu aku
mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah
Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka.
Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Sekarang bagaimana
caranya supaya Tuhan bisa diam di tengah-tengah kita, kita bisa dibentuk
menjadi Tabernakel rohani, bisa menjadi Tubuh Kristus yang sempurna? Kita lihat
ada kemah Allah dan Tuhan diam di situ. Jadi untuk Tuhan bisa diam di
tengah-tengah kita tidak bisa lepas dari kemah ini. Tabernakel secara rohani
sudah hancur semuanya, sekarang dalam bentuk pengajaranNya, pengajaran Kerajaan
Sorga, pengajaran Tabernakel. Ini bukan hanya milik 1 organisasi gereja tetapi
milik semua gereja sebab tertulis dalam Alkitab. Tinggal mau menerima atau
tidak.
Pengajaran
Tabernakel ini bukan suatu ilmu pengetahuan tetapi wahyu atau ilham yang
diturunkan Allah. Dulu diilhamkan kepada Pdt. Van Gessel, beliau menerima wahyu
ini tahun 1935 di Pacet. Kemudian beliau menyusun Alkitab dalam terang
Tabernakel dan beliau selesai menyusunnya di Abipura Papua dan meninggal di
sana. Sempai sekarang masih ada kuburnya di sana. Dari 1935 sampai sekarang ini
berarti sudah 88 tahun.
Pengajaran
Tabernakel adalah pengajaran Alkitabiah yang menerangkan rencana keselamatan
Allah bagi umatNya yang sasarannya untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau
kita membaca Keluaran 25 –
40 Tabernakel itu tidak bisa lepas dari 2 loh batu. Waktu naik ke gunung Sinai
Musa menerima 2 hal yaitu:
1.
2 loh
batu
2.
Perintah
untuk membangun Tabernakel.
2 loh batu
menunjuk kasih. 2 loh batu sekarang sudah tidak ada lagi, sekarang dalam bentuk
pengajaran yaitu pengajaran Alkitabiah yang menerangkan hubungan kasih Allah
dengan umatNya yang akan memuncak pada hubungan nikah antara Yesus Mempelai
Laki-laki Sorga dengan gereja yang sempurna Mempelai Wanita Tuhan. Kalau
digabungkan pengajaran mempelai dan pengajaran Tabernakel = kabar mempelai.
Matius
25:6
25:6 Waktu tengah
malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Ini nubuatan Yesus
akan datang. Kedatangan Yesus tengah malam, tidak bisa diduga waktunya. Dunia
akhir zaman ini memang sudah seperti tengah malam, gelap, sulit, krisis di
berbagai bidang, kemudian kegelapan dosa semakin pekat! Satu-satunya suara yang
dibutuhkan adalah seruan Mempelai, Kabar Mempelai. Itu yang kita butuhkan
supaya kita tetap terjaga, tidak tidur rohani kita, kita tidak terantuk karena
gelapnya malam, kita bisa bertahan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Ini adalah tingkatan dari penginjilan, Kabar Baik. Kita butuh kabar baik.
Manusia berdosa bagaikan orang yang ada di padang gurun, yang dibutuhkan adalah
air. Kabar baik, Firman penginjilan itu bagaikan air yang dibutuhkan orang yang
kehausan di padang gurun.
Amsal
25:25
25:25 Seperti air
sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.
Negeri yang
jauh itulah sorga, kabar baik itu disampaikan kepada kita. Dalam Injil Lukas
malaikat-malaikat datang menyampaikan Kabar Baik “hari ini telah lahir bagimu
Juruselamat”. Itu Kabar Baik, penginjilan yang memberitakan kedatangan Yesus
pertama kali sebagai Juruselamat. Kalau Yesus tidak datang ke dunia kita tidak
selamat, kalau Yesus tidak berkorban nyawa kita tidak selamat. Kita sudah
lewati itu, sekarang harus ditingkatkan pada pengajaran. Kabar baik itu susu,
pengajaran itu makanan keras yang meningkatkan dan menumbuhkan rohani kita sampai
dewasa. Ini yang dihujat oleh antikristus. Tujuan antikristus menghujat
pengajaran yang sehat ini untuk menghalangi penyebaran pengajaran dan pekerjaan
pengajaran supaya gereja tidak bisa terbangun menjadi tempat kediaman Allah
tidak bisa menjadi Tubuh Kristus, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Ibaratnya
orang mau pesta lalu undangannya tidak disebarkan, dihalangi supaya orang tidak
datang. Jadi Kabar Mempelai ini tertulis di dalam Alkitab, jangan kita hujat.
Dan Tabernakel ini sangat penting, kalau tidak ada kemah kediaman Allah, Tuhan
tidak bisa diam di tengah-tengah kita. Harus ada pengajaran ini dalam gereja
supaya Tuhan diam di tengah-tengah kita umatNya.
Jadi mulai
dari sekarang kita sudah harus mantap dalam pengajaran ini, sehingga ketika
kita diperhadapkan dengan gempuran-gempuran/serangan-serangan dari luar, fitnah, gosip,
ajaran-ajaran yang lain, kita sudah tidak tergoyahkan. Kita sudah harus mantap
dengan pengajaran ini supaya kita disucikan, diubahkan, dibentuk menjadi tempat
kediaman Allah. Buktinya apa kita mantap dalam pengajaran?
Keluaran
25:9
25:9 Menurut segala
apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh
segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."
Keluaran
25:9 (Terjemahan Lama)
25:9 Setuju dengan
segala yang akan Kutunjuk kepadamu, setuju dengan teladan kemah dan teladan
segala perkakasnya hendaklah mereka itu memperbuatkan dia.
Perintah
untuk membuat Tabernakel adalah “hendaklah”. Jadi bukti kita mantap di dalam
pengajaran, kita melakukan kehendak Allah. Banyak kehendak Allah di dalam
Alkitab. Tetapi kalau kita belajar dalam Tabernakel ada 3 macam kehendak Allah
yang utama yang harus kita perhatikan:
1.
I
Yohanes 3:7
3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan
seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar,
sama seperti Kristus adalah benar;
Benar seperti Yesus benar. Bukan benar menurut
organisasi atau benar menurut manusia. Dalam Tabernakel ini wilayah halaman. Tabernakel
terdiri dari 3 wilayah yaitu halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci.
Ukuran kebenaran adalah Yesus.
Kenyataannya semua manusia telah berbuat dosa, berarti tidak ada yang benar.
Roma 3:23
3:23 Karena semua orang telah berbuat
dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Termasuk rohaniawan, apakah ada
yang berani mengaku sejak lahir tidak pernah berbuat dosa? Semua telah berbuat
dosa, baik pikirannya, perbuatannya, terlebih perkataannya. Tetapi manusia berdosa
dibenarkan oleh iman kepada Yesus.
Roma 3:28
3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia
dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Proses dibenarkan karena iman.
Kisah Para Rasul 2:36-38
2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus
tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu,
menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37 Ketika mereka mendengar hal itu
hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul
yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus kepada mereka:
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis
dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia
Roh Kudus.
a)
Tahu
dengan pasti siapa Yesus = iman, percaya kepada Yesus bahwa Dialah satu-satunya
Juruselamat, lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Kalau dalam
Tabernakel itu masuk pintu gerbang. Ada 4 tiangnya, 3 tirainya. 4 tiang itu menunjuk
4 Injil, Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. 3 tirai menunjukan Tuhan, Yesus, Kristus. Jadi lewat Injil, lewat Firman,
kita percaya bahwa Yesus itu adalah Tuhan dan Kristus. Ini iman yang benar,
dari mendengar bukan dari melihat. Banyak yang karena melihat mujizat sehingga
percaya Yesus, itu iman yang rapuh karena hanya dari melihat. Iman yang kuat
itu dari mendengar Firman. Semakin banyak mendengar Firman semakin kuat imannya.
Jadi bisa raba diri kita, saya ini orang Kristen yang sudah dibenarkan dan
diselamatkan atau belum. Kalau malas dengar Firman dipertanyakan
keselamatannya. Kalau betul-betul dibenarkan karena iman, iman itu dari
mendengar Firman maka dia pasti bergemar mendengar Firman, bersukacita.
b)
Firman
menunjuk dosa sehingga hati mereka terharu = menyadari dosa, menyesali dosa dan
mengakui dosa kepada Tuhan dan sesama. Diselesaikan sampai tuntas, kepada
sesama itu horisontal, kepada Tuhan itu vertikal, dosa dipaku di kayu salib dan
darah Yesus dari kayu salib menghapus dosa kita sampai tidak berbekas,
seakan-akan kita tidak pernah berbuat dosa itu. Di dalam Tabernakel itu kena
mezbah korban bakaran. Dulu di situ ada binatang kurban dibakar dan dipersembahkan
untuk pengampunan dosa dan pendamaian dosa bangsa Israel. Tetapi kita tidak
perlu bawa lembu di sini. Semua hewan kurban itu sudah digenapkan oleh 1 kurban
yang sempurna itulah kurban Kristus, itu sarana bagi kita untuk menyelesaikan
dosa, berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan sesama, itu yang disebut bertobat.
Jadi
mendengar Firman itu bukan untuk tertawa terpingkal-pingkal. Mendengar Firman
itu sampai hati terharu. Jadi tidak boleh sampaikan Firman ada lucu-lucunya? Yang
penting tidak dibuat-buat, tidak dikonsep. Mungkin kesaksiannya lucu lalu orang
ketawa, tidak apa-apa. Tetapi kalau jadi konsep, mau jadi stand up
komedi di sini, janganlah, bukan seperti itu! Di mana tempat ibadah yang orang
ketawa sampai ribuan yang datang tetapi hanya untuk dengar orang melawak? Di
kuil Dagon! Panggillah
Simson untuk melawak. Simson itu gambaran Roh Kudus. Ini Roh Kudus mereka paksa
melawak di gereja. Akibatnya 3.000 orang mati. Angka 3.000 adalah ukuran
ruangan suci + ruangan maha suci. Berarti tidak bisa mencapai ukuran yang rohani.
c)
Beri
diri dibaptis, masuk baptisan air yang benar seperti Yesus dibaptis.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian
kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Dikubur dalam
baptisan bersama Yesus. Tidak usah berdebat lagi harus begini, harus begitu.
Bagaimana Yesus dibaptis itu yang kita teladani. Baptisan itu menguburkan hidup
lama yang berdosa untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru. Dalam
Tabernakel itu bejana pembasuhan. Dulu imam-imam kalau mau melayani di ruangan
suci mereka harus mencuci tangan dan mencuci kaki di bejana pembasuhan ini baru
boleh masuk, kalau tidak mereka mati. Begitu juga kita mau melayani Tuhan,
baptisan air harus benar supaya pelayanan kita berkenan kepada Tuhan, diterima
dan tidak mati rohani kita.
Baptisan air
itu kuburan hidup lama yang berdosa. Sebenarnya Yesus tidak perlu dibaptis, karena Yesus tidak ada dosanya. Tetapi kenapa Yesus
dibaptis? Untuk memberi teladan kepada kita mana baptisan air yang benar. Jadi
tidak usah bingung baptisan yang benar seperti apa, gereja ini bilang begini,
organisasi itu bilang begitu, buka Alkitab saja dan baca bagaimana Yesus
dibaptis? Ada istilah keluar dari air, berarti sebelum itu Yesus masuk dalam
air. Sedalam apa airnya? Sedalam kuburan.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian
kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya,
sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan
Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
d)
Setelah
itu kita bisa menerima baptisan Roh Kudus, dalam Tabernakel terkena pintu
kemah. Pintu kemah menunjuk kepenuhan Roh Kudus.
Bertobat dan lahir baru itu
perbuatan iman. Iman tanpa perbuatan itu mati. Kita sudah percaya Yesus,
beriman, perbuatan iman harus ada yaitu bertobat dan dilanjutkan menguburkan
hidup lama dalam baptisan air yang benar. Sekarang kita periksa hidup kita
masing-masing, sudah lahir baru, bagaimana tanda lahir baru:
a)
I
Yohanes 3:9
3:9 Setiap orang
yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di
dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Kan sudah
kita kubur hidup lama kita dan bangkit bersama Yesus, yah jangan dibuat lagi! Tidak
berbuat dosa lagi = hidup di dalam kebenaran. Sesudah hidup benar lanjutkan
melayani Tuhan menjadi senjata kebenaran.
Roma 6:13
6:13 Dan janganlah
kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai
senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang,
yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah
anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Serahkan
untuk menjadi senjata kebenaran, artinya beribadah melayani Tuhan dengan benar = sesuai Firman. Ada orang beribadah melayani
tetapi tidak sesuai Firrman. Surat Roma mengatakan ada orang giat beribadah
tetapi tanpa kebenaran karena mereka membangun kebenaran diri sendiri, tidak
mengerti rencana Allah.
Roma
10:1-3
10:1
Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka
diselamatkan.
10:2 Sebab aku
dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk
Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
10:3 Sebab, oleh
karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha
untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada
kebenaran Allah.
Banyak orang
yang giat beribadah, subuh, pagi, siang, sore, malam tetapi tanpa pengertian
yang benar. Sesuai Firman, apa yang ditulis Alkitab A, buatlah A. Jangan
tafsir-tafsir sendiri, seharusnya begini, seharusnya begitu, harus sesuai
perkembangan zaman. Alkitab ini sudah menembusi zaman ke zaman, tidak pernah
ketinggalan zaman Alkitab ini. Kalau bilang ayat ini cuma untuk jemaat
Korintus, yah robek saja surat Korintus. Ayat ini untuk jemaat Efesus, robeklah
surat Efesus. Alkitab untuk orang Israel, yah jangan baca Alkitab kalau begitu.
Semua yang tertulis dalam Alkitab untuk kita, apa yang terjadi pada orang
Israel itu pelajaran bagi kita yang hidup di akhir zaman ini.
b)
Tidak
dapat berbuat dosa. Mau diapa-apakanpun tidak dapat berbuat dosa, biar digoda,
diancam, dipaksakan, sudah tidak mau berbuat dosa. Ini berarti sudah benar
seperti Yesus benar, ini yang sedang kita perjuangkan. Sesudah masuk baptisan
air, menerima baptisan Roh Kudus, roh kebenaran, berjuanglah sampai tidak dapat
berbuat dosa lagi, kita hidup dari iman.
2.
I
Petrus 1:15-16
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi
kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah
memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu,
sebab Aku kudus.
Kudus seperti Yesus kudus, suci seperti
Yesus suci. Di dalam Tabernakel itu kena ruangan suci, daerah kesucian, wilayah
kesucian. Di situ tempat kita disucikan. Kesucian adalah buah dari kebenaran
yang sudah diuji. Tempat penyucian di ruangan suci, di situ ada 3 macam alat,
menunjuk 3 macam ketekunan.
Kisah Para Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang yang menerima
perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka
bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran
rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan
roti dan berdoa.
Di zaman Musa orang Israel
disuruh membangun Tabernakel dan di ruangan suci ada 3 macam alat.
a)
Pelita
emas, sekarang ini sudah hancur, sudah tidak ada. Pada gereja mula-mula mereka
bertekun dalam persekutuan. Bagi kita di akhir zaman itu adalah ketekunan dalam
ibadah raya, bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia dan urapannya.
Roh Kudus itu aliran air kehidupan, kita diberi minum.
b)
Meja
roti sajian, itu juga sudah hancur. Pada gereja mula-mula mereka bertekun dalam
pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti. Bagi kita sekarang ketekunan dalam
ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, bersekutu dengan Yesus Anak Allah
di dalam Firman dan kurbanNya. Kita
diberi makan secara rohani.
c)
Mezbah
dupa emas. Pada gereja mula-mula mereka bertekun dalam doa. Bagi kita sekarang
ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di
dalam kasihNya. Di sini ada udara segar untuk kita bernafas.
Dalam 3 macam ibadah ini kita
melekat pada Allah Tritunggal. Sehingga Allah Tritunggal menyucikan kita sampai
tidak bercacat cela.
Allah Bapa menyucikan kita:
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera
menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna
dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Yesus Anak Allah menyucikan kita:
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena
firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Allah Roh Kudus menyucikan kita:
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi
pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan
pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh
Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh
Kudus.
Jadi lengkap Allah Tritunggal
menyucikan kita. Inilah pentingnya kita masuk kandang penggembalaan. Kandang
penggembalaan secara jasmani boleh berbeda-beda yaitu organisasi yang legal
yang diakui oleh pemerintah. Secara rohani tidak boleh beda, hanya 1 kandang
penggembalaan yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Allah Bapa
menyucikan, Anak Allah menyucikan, Allah Roh Kudus menyucikan kita sekalian. Kita
ini berada di dunia yang bagaikan padang gurun yang bertebaran debu pasir. Kalau
tidak disucikan kita kotor, harus terus dibersihkan. 3 macam ibadah menyucikan
tubuh, jiwa dan roh kita. Ketika pulang, beberapa hari kemudian sempat diterpa
debu pasir dosa, datang lagi rabu disucikan dalam ibadah pendalaman Alkitab. Pulang
lagi kena debu pasir, hari sabtu disucikan dalam ibadah doa penyembahan. Terus
disucikan sampai nanti tidak ada cacat celanya lagi.
Efesus 5:25-27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu
sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya
baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia
menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Untuk kita bisa kudus tidak
bercela itu tidak instan, butuh waktu, butuh proses. Proses itu di dalam
penggembalaan, kita digodok dan disucikan. Yang pertama mau dibersihkan adalah
hati kita, karena ini gudangnya dosa. Dari hati terpancar kehidupan.
Amsal 4:23
4:23 Jagalah hatimu dengan segala
kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Hati disucikan dari
keinginan-keinginan
dosa. Kalau tidak disucikan maka keinginan itu menyeret kita dalam perbuatan
dosa dan perkataan dosa.
Di dalam hati ada 7 keinginan jahat,
najis dan kepahitan.
Matius 15:19-20
15:19 Karena dari hati timbul segala 1pikiran
jahat, 2pembunuhan, 3perzinahan, 4percabulan,
5pencurian, 6sumpah palsu dan 7hujat.
15:20 Itulah yang menajiskan orang.
Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."
7 ini angka pelita. Kalau hati
itu tidak disucikan maka hati itu gelap, pelitanya padam, sehingga akhirnya
hidup di dalam dosa. Semua gelap, ditabrak saja, mau isteri orang, suami orang,
harta orang ditabrak saja karena hatinya sudah gelap. Kalau tidak disucikan
sudah membabi buta di dalam dosa. Sekarang ini sembarang saja, temannya bukan
pacar dimakan, suami orang dimakan, isteri orang dimakan, vanili orang diambil,
cengkeh orang diambil,
sawit diambil. Tetapi kalau disucikan maka hati kita berisi Roh Kudus dengan 7
perwujudannya.
Yesaya 11:1-3
11:1 Suatu tunas akan keluar dari
tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh
hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut
akan TUHAN;
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan
TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan
keputusan menurut kata orang.
Inti dari semuanya adalah takut
akan Tuhan. Kalau hati sudah disucikan maka kita menjadi kehidupan yang takut
akan Tuhan. Bernafas di dalam takut akan Tuhan. Selama masih bernafas, jantung
masih berdetak, terus berupaya supaya takut akan Tuhan.
Yesaya 11:3 (Terjemahan Lama)
11:3 Bahkan, iapun akan bernafas
dalam takut akan Tuhan dan tiada ia akan menghukumkan seturut pemandangan
matanya, dan lagi tiada ia akan memutuskan hukum seturut pendengaran
telinganya.
Takut akan Tuhan adalah benci
dosa, sampai membenci dusta.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci
kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat,
dan mulut penuh tipu muslihat.
Ini tidak instan, butuh proses.
Makanya butuh kadang penggembalaan, kita terus disucikan, Roh Kudus memenuhi
kita dan Roh Kudus yang memampukan kita untuk membenci dosa. Dalam Yehezkiel dikatakan
sampai nanti kita mual melihat dosa yang dulu pernah kita lakukan.
Yehezkiel 36:31
36:31 Dan kamu akan teringat-ingat
kepada kelakuanmu yang jahat dan perbuatan-perbuatanmu yang tidak baik dan kamu
akan merasa mual melihat dirimu sendiri karena kesalahan-kesalahanmu dan
perbuatan-perbuatanmu yang keji.
Hasil kalau kita disucikan:
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera
menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna
dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Semakin kita mengalami penyucian,
semakin dipelihara oleh Tuhan, semakin damai sejahtera, tenang. Kenapa
menghadapi keadaan dunia yang goncang ini kita bisa ikut goncang, galau, stress dan sebagainya? Periksa penyucian hati.
1.
Matius
5:48
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna,
sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Sempurna seperti Yesus sempurna.
Dalam Tabernakel ini kena ruangan maha suci. Ini yang masih kita perjuangkan,
belum ada yang sempurna. Kalau sudah ada yang sempurna pasti sudah terangkat.
Henokh dan Elia sudah terangkat ke sorga, Musa mati dibangkitkan dan naik ke
sorga, semoga nanti kita terangkat ke sorga, kehidupan yang disempurnakan. Kesempurnaan
itu dikaitkan dengan kasih.
Matius 5:43-45
5:43 Kamu telah mendengar firman:
Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu:
Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu
menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang
yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan
orang yang tidak benar.
Jadi yang menyempurnakan itu
kasih Allah.
Kolose 3:14
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah
kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Dari mana kita bisa memperoleh
kasih Allah? Dari ketaatan kepada Firman.
I Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan
dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan
yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan
segenap hatimu.
Jadi kasih itu dari kesucian.
Kaum muda ingat, kasih itu dari kesucian. Kalau baru pacaran, masa tunangan
sudah minta yang najis-najis untuk membuktikan kasih, itu bukan kasih! Itu gombal!
Itu najis, kasih eros. Kasih
yang benar dari kesucian.
Firman ini akan bermanfaat kalau
kita praktekan. Firman yang dipraktekan
menghasilkan kasih dan kasih ini yang membawa pada kesempurnaan. Dalam nikah
praktekan kasih, dalam penggembalaan praktekan kasih. Saya berterima kasih juga
kepada jemaat yang saling memperhatikan satu dengan yang lain. Saling
memperhatikan, saling membantu dan saling mendoakan itu semua dari kesucian.
Manfaatkan waktu yang sisa ini untuk mendengar dan melakukan Firman. Mari kita
berupaya mempraktekan Firman, mulai dari saya sebagai hamba Tuhan, praktekan
dulu baru ajar. Jangan mengajar tanpa praktek, seperti orang-orang Farisi dan ahli
Taurat. Tuhan Yesus katakan kamu meletakan beban yang berat atas umatKu tetapi
dengan satu jaripun kamu tidak sentuh. Harus berkorban, jaga kesucian, harus
begini, harus begitu. Padahal dia sendiri tidak praktek. Praktek dulu baru
ajarkan.
Setelah praktek Firrman, timbul
kasih. Buktinya apa kita memiliki kasih?
a)
Mengasihi
Tuhan lebih dari segala sesuatu. Beribadah melayani, mengutamakan Tuhan lebih
dari segala sesuatu. Itulah loh batu pertama, 4 hukum kasih kepada Tuhan.
b)
Mengasihi
sesama seperti diri sendiri. Apa yang kita ingin sesama perbuat, pikirkan,
sesama katakan tentang kita lakukanlah itu kepada sesama. Kita mau sesama kita
berkata yang baik tentang kita, tidak mau menggosipkan kita, jangan gosipkan orang! Kita ingin
sesama membantu kita, yah bantu sesama. Kita ingin sesama mendoakan kita, ya
doakan sesama. Itu mengasihi sesama seperti diri sendiri. Mengasihi sesama
seperti diri sendiri sampai mengasihi musuh, orang yang membenci kita, orang
yang tidak senang kepada kita. Itulah loh batu
kedua, 6 hukum kasih pada sesama.
Mengasihi
musuh mulai dari mendoakan yang baik, biar Tuhan yang bekerja.
Matius
5:44
5:44 Tetapi Aku
berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya
kamu.
Mengampuni
orang yang menyakiti kita itu suatu percikan darah, apalagi sampai mendoakan
sampai berpuasa bagi musuh, itu suatu percikan darah. Di ruangan maha suci ada
percikan darah:
v 7 percikan darah di atas tutup pendamaian,
itu menunjuk Yesus Mempelai Pria Kepala gereja. Dia sudah mengalami percikan
darah dari taman Getsemani sampai di kayu salib. Di kayu salib apa yang Yesus
katakan? Ampunilah mereka. Dia tidak mengutuk, tidak mencaci maki. Itu doa yang
baik.
v 7 percikan
darah di depan tabut perjanjian. Tabut itu menunjuk gereja yang sempurna,
mempelai wanita Tuhan, diperhadapkan juga dengan percikan darah, sengsara bagi
daging. Memang sakit bagi daging,
disakiti orang, dibenci, namun kita doakan, sehingga kita mau dibawa pada kemuliaan kekal. Dibalik
percikan darah, dibalik salib ada Shekina Glori, sinar kemuliaan Tuhan.
Jadi untuk menjadi
sempurna seperti Yesus sempurna harus menerima percikan darah, sengsara daging
tanpa dosa. Kenapa saya ikut Tuhan sudah tidak mau berbuat dosa, sudah
tergembala, tekun ibadah, kenapa menderita batin saya, menderita dianiaya
dengan kata-kata dan sebagainya. Itu sudah betul, kita harus menerima itu.
Imamat
16:14
16:14 Lalu ia harus
mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya
ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia
harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.
Saya
berbahagia mendengar nasihat bapak gembala “perkataan orang tidak dipajak jadi
biarkan saja”. Saya belajar untuk tidak menanggapi. Dia mau ngomong apa
terserah dia. Tetap saya doakan yang baik. Dari pada kita mau balas dan simpan
di hati, cuma bikin habis waktu, bikin habis energi. Lebih baik doakan di bawah
kaki Tuhan.
Imamat
16:12
16:12 Dan ia harus
mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan
TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai
halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.
Untuk bisa
bertahan menghadapi percikan darah hanya lewat doa penyembahan. Ada dupa, ada darah. Tidak mampu karena
disakiti terus, yah menyembah. Mungkin terngiang-ngiang bahasanya di telinga,
ingat matanya yang melotot tadi, tinggal berdoa menyembah saja “Yesus,
haleluya”. Tuhan kasih kekuatan dan kemampuan. Dan dibalik itu ada sinar
kemuliaan Tuhan.
Inilah yang
harus kita hadapi hari-hari terakhir ini. Memang untuk benar seperti Yesus
benar adalah suatu perjuangan dan penderitaan. Suci seperti Yesus suci,
perjuangan dan penderitaan. Sempurna seperti Yesus sempurna, lebih lagi perjuangan
dan penderitaannya tetapi ada kemuliaan Tuhan sediakan.
Roma 8:17-18
8:17 Dan jika kita
adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang
berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan
Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga
dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
8:18 Sebab aku
yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan
kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Kemuliaan
hanya bisa kita peroleh kalau melewati salib, sengsara bersama Yesus. Yesus
tanpa salib itu Yesus yang palsu. Gereja yang menolak salib itu juga gereja
palsu. Yesus yang benar Yesus bersama salib. Gereja yang benar adalah gereja
yang mau menerima salib, sengsara daging dalam bentuk apa saja. Ada yang diizinkan
harus kehilangan orang yang dikasihi, itu percikan darah yang dia alami. Ada
yang harus kehilangan pekerjaan karena kebenaran Firman. Ada yang harus
kehilangan kesempatan untuk memperoleh kedudukan tinggi di dunia karena
kebenaran Firman. Tidak apa-apa, Tuhan ganti semua dengan kemuliaan kekal,
kemuliaan yang tidak terkatakan ganti dukacita di dunia ini.
II
Korintus 4:16-18
4:16 Sebab itu kami
tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun
manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab
penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal
yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami
tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan
adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Kenapa
disebut penderitaan ringan? Karena lebih ringan dibandingkan penderitaan Yesus
di kayu salib. Dan karena kepada kita diberikan Roh kemuliaan, makanya kita
kuat. Kalau tidak ada roh kemuliaan memang tidak mungkin bisa bertahan. Ayat
ini sangat menguatkan saya, kalau menghadapi segala sesuatu saya ingat ini
penderitaan ringan, karena tidak sebanding dengan kemuliaan yang besar yang
Tuhan sediakan. Kita mau dijadikan gereja yang sempurna, Mempelai Wanita untuk
Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, ini suatu kemuliaan yang besar. Ketika orang
kata-katai itu penderitaan ringan. Dikucilkan dan diizinkan Tuhan menderita
penyakit bahkan sudah divonis oleh dokter, selalu ingat itu penderitaan ringan. Karena kemuliaan yang akan kita terima jauh lebih besar
dari pada itu. Tuhan berikan Roh kemuliaan kepada kita. Jangan takut, Tuhan
tidak meninggalkan kita. Pulang nanti langsung diperhadapkan dengan praktek!
Tetapi ingat selalu itu penderitaan ringan.
I Petrus
4:12-14
4:12
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi
atas kamu.
4:13 Sebaliknya,
bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus,
supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan
kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah
kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh
Allah ada padamu.
Bersama
dengan orang-orang yang kita kasihi yang sudah mendahului, kita akan bertemu
dengan Yesus di awan-awan yang permai. Itu sukacita yang tidak terkatakan. Orang
mau nista kita terserah dia, itu penderitaan ringan. Orang mau bilang apa
tentang kita, katakan saja puji Tuhan. Ada Roh Kudus yang menguatkan kehidupan
kita sekalian.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar