https://www.youtube.com/live/GHGN5dUqMYg?feature=share
Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 26:1-3
26:1 "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
26:2 Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.
26:3 Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya,
Kita diperhadapkan dengan 2 pilihan yaitu berkat dan kutuk. Ada 3 ketetapan dan perintah Tuhan yang harus kita taati sebagai syarat mutlak untuk kita menerima berkat dari Tuhan.
1. Jangan ada pemberhalaan.
2. Pelihara hari-hari sabat Tuhan.
3. Hormati tempat kudus Tuhan.
Sore ini kita membahas poin ketiga, hormati tempat kudus Tuhan. Tempat kudus Tuhan adalah tempat Tuhan berdiam di tengah-tengah bangsa Israel, itulah Tabernakel.
Keluaran 25:8
25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
Ini hanya berlaku untuk 1 bangsa, Tuhan diam di tengah-tengah bangsa Israel. Kenyataannya setelah bangsa Israel dibawa masuk Kanaan, mereka menajiskan tanah itu dengan pemberhalaan dan memberontak kepada Tuhan, tidak menghormati tempat kudus Tuhan sehingga dikatakan Tuhan membuang bangsa Israel.
Yeremia 7:13-15
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."
Bangsa Israel dibuang oleh Tuhan, begitu juga Tabernakel dibuang oleh Tuhan.
Mazmur 78:60
78:60 Ia membuang kediaman-Nya di Silo kemah yang didiami-Nya di antara manusia;
Waktu Raja Nebukadnezar datang, semua perkakas bait suci diangkut dan dibawa ke Babel. Karena itu sekarang Tuhan beralih, Tuhan mau diam di tengah-tengah Tabernakel rohani. Dan ini berlaku untuk siapa saja yang mau memenuhi kerinduan hati Tuhan. Kerinduan hati Tuhan itu teramat besar untuk diam di tengah-tengah manusia.
Tabernakel rohani adalah kehidupan yang ditebus oleh darah Yesus.
I Korintus 3:16; 6:19-20
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Tuhan mau diam di tengah-tengah kehidupan yang sudah ditebus oleh darah Yesus. Jadi perintah untuk menghormati tempat kudus Tuhan adalah gunakan tubuh ini untuk memuliakan Tuhan.
Kita akan mempelajari susunan tubuh manusia menurut Tabernakel. Sehingga kita bisa menghormati tempat kudus Tuhan, kita tidak seenaknya menggunakan tubuh ini untuk hawa nafsu keinginan daging kita, tetapi untuk memuliakan Tuhan. Kita belajar mulai dari bawah. Kaki dan 10 jari yaitu dari pergelangan kaki sampai jari-jari kaki. Itu kena pada halaman, daerah kebenaran. Tubuh manusia bertumpu atas 2 kaki dengan 10 jari sebagai penopang dari seluruh tubuh. Begitu juga ruangan suci dan ruangan maha suci berada di atas halaman. Secara rohani kesucian gereja Tuhan bertumpu di atas halaman yang disebut dengan kepenuhan atau kegenapan Taurat.
Yohanes 19:30
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Matius 5:17-18
5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Yesus adalah Firman yang telah lahir menjadi manusia. KematianNya menggenapi hukum Taurat, bukan meniadakan hukum Taurat. 10 jari menunjuk 10 perintah Allah atau Firman Tuhan. Jadi kaki dan 10 jari artinya kehidupan Kristen harus berdiri tegak di atas kebenaran dan hukum-hukum Taurat yang telah digenapi oleh Korban Kristus. Penekanannya yang telah digenapi, bukan berarti kita harus hidup sesuai hukum Taurat secara lahiriah seperti orang Israel dulu. Kalau seperti itu, untuk beribadah saja kita tidak bisa. Karena untuk beribadah minimal bawa lembu/domba. Belum lagi harus membawa perkakas-perkakas Tabernekal yang lainnya. Pelita emas saja terbuat dari 36Kg emas, tidak akan bisa!
Roma 10:4
10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
Bukan berarti kita harus hidup sesuai hukum Taurat secara hurufiah. Karena tidak ada seorangpun yang bisa melakukan hukum Taurat. Bahkan orang Israelpun tidak bisa melakukan hukum Taurat. Itu sebabnya Yesus mati dengan 4 luka untuk menyelamatkan bangsa Israel karena melanggar hukum Taurat. Dia menerima luka kelima untuk menyelamatkan kita bangsa kafir karena dosa-dosa kita. Melanggar 1 hukum = melanggar keseluruhan hukum Taurat.
Yakobus 2:10
2:10 Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
Bukan berarti hukum Taurat kita buang, sekali lagi hukum Taurat sudah digenapi di dalam Korban Kristus. Jadi tumpuan hidup kita adalah pribadi Yesus yaitu Firrman Allah dan Korban Kristus. Itu yang membenarkan kita sehingga kita selamat dan tidak dihukum.
Roma 3:20-22,28
3:20 Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
3:21 Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,
3:22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Galatia 2:16; 3:11
2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.
3:11 Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."
Sekarang kita pelajari tentang halaman ini. Tumpuan hidup kita adalah pribadi Yesus, kita bertumpu di atas Firman dan Korban Kristus. Untuk masuk halaman, kita harus melalui pintu gerbang.
Keluaran 27:9,11-12,14-15
27:9 "Haruslah engkau membuat pelataran Kemah Suci; untuk pelataran itu pada sebelah selatan harus dibuat layar dari lenan halus yang dipintal benangnya, seratus hasta panjangnya pada sisi yang satu itu.
27:11 Demikian juga pada sebelah utara, pada panjangnya, harus ada layar yang seratus hasta panjangnya, tiang-tiangnya harus ada dua puluh dan alas-alas tiang itu harus dua puluh, dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya harus dari perak.
27:12 Dan pada lebar pelataran itu pada sebelah barat harus ada layar yang lima puluh hasta, dengan sepuluh tiangnya dan sepuluh alas tiang itu.
27:14 yakni lima belas hasta layar untuk sisi yang satu di samping pintu gerbang itu, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;
27:15 dan juga untuk sisi yang kedua di samping pintu gerbang itu lima belas hasta layar, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;
Pintu gerbang terdiri dari 3 tirai kemudian ada 4 tiangnya. 3 tirai menunjuk pribadi Tuhan Yesus Kristus, sementara 4 tiang menunjuk 4 injil, Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Jadi Pintu Gerbang pengertian rohaninya adalah percaya atau iman kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus. Pintu gerbang terletak di sebelah timur pada lebar Tabernakel. Lebar Tabernakel itu 50 hasta. Angka 50 adalah angka Pentakosta, angka kepenuhan Roh Kudus.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Iman kita kepada Yesus sudah harus kuat seperti kaki yang kuat. Ingat orang lumpuh di dalam Kisah Para Rasul pasal 3, waktu dia dipegang oleh Petrus maka kuatlah pergelangan kakinya. Jadi kaki kita harus kuat, kalau tidak lumpuh. Orang lumpuh berada di mana? Di pintu gerbang, tidak pernah masuk. Kalau iman kita goyah, ragu kepada Yesus, kita tidak pernah masuk di pintu gerbang.
Halaman Tabernakel itu dibatasi dengan layar, kain lenan putih. Putih bicara kebenaran. Kebenaran ini yang memisahkan yang di dalam halaman dengan yang di luar yaitu padang gurun. Sekarang kita akan belajar bukti kita berdiri di atas Firman itulah kebenaran dan di atas Korban Kristus adalah ada pemisahan yang tegas dengan pergaulan dunia, pergaulan yang salah. Jangan sampai pergaulan kita campur-campur, apalagi kalau kita hamba Tuhan dan pelayan Tuhan, tidak boleh campur-campur.
Ada 3 macam pergaulan yang salah:
1. Pergaulan buruk yang merusak kebiasaan yang baik.
I Korintus 15:33
15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Kebiasaan yang terbaik adalah ibadah pelayanan. Jangan kita membiasakan diri menjauh dari pertemuan ibadah. Pergaulan buruk yang merusak ibadah pelayanan adalah pergaulan dunia. Kita inikan hidup di dunia, masa tidak boleh bergaul? Silahkan bergaul, kita makhluk sosial, kita butuh sesama. Tetapi kalau sudah mengganggu ibadah pelayanan kita, sudah harus ada ketegasan untuk menghindar.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Pergaulan dunia itu meliputi apa? Kesenangan dunia, kesusahan dunia, kesibukan dunia yang membuat tidak setia dalam ibadah pelayanan. Dalam pekerjaan dan pendidikan kita juga butuh bergaul, kalau sudah mengganggu ibadah pelayanan itu pergaulan dunia, merusak kebiasaan yang baik. Mau ikut komunitas apa, silahkan saja, tetapi kalau kegiatannya menghambat kita beribadah, itu sudah pergaulan dunia. Pilih mana, Tuhan atau dunia. Pergaulan dunia menjadikan kita musuhnya Tuhan. Sekali terhalang beribadah dirasa tidak apa-apa, dua tiga kali dia semakin terjerat, lama-lama sudah terbiasa. Kalau sudah terbiasa, lama-lama sudah sengaja tidak beribadah. Ini yang menyebabkan menjadi musuhnya Tuhan. Musuhnya Tuhan hanya siap untuk dihukum!
2. II Petrus 2:20-22
2:20 Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
2:21 Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Ini namanya pergaulan dosa. Ini disamakan dengan pergaulan anjing dan babi. Hati-hati dalam hal bergaul, jangan sampai kita terjerumus dalam pergaulan dosa. Tadinya sudah bertobat, sudah melayani, eh terjerumus dalam pergaulan ini sehingga menjadi seperti anjing dan babi. Anjing itu suka mengulang-ulang dosa perkataan, suka mengatakan hal yang kotor dan najis serta diulang-ulang. Hati-hati, hindari! Kalau berkumpul kita suka ngomong yang kotor dan najis, hindari! Jangan malah ikut nimbrung di situ sebab nanti kita seperti anjing juga, berkata yang sia-sia.
Kemudian seperti babi. Babi itu menunjuk perbuatan dosa yang diulang-ulang. Sudah mandi berkubang lagi, sampai puncaknya dosa diulang-ulang. Sebab itu harus kita hindari. Kita cegah, jangan sampai kita masuk dalam pergaulan dosa itu. Mulai digoda “ini rokok, ini minuman” disodori dosa-dosa, karena sungkan akhirnya dilakukan juga. Jangan seperti itu! Ini pergaulan yang merusak, harus ada ketegasan, harus ada batas kebenaran dan kemurnian.
3. Roma 16:17
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
Ini pergaulan ajaran palsu yaitu hanya menawarkan keuntungan daging, hanya untuk memenuhi kepentingan perut, tetapi tidak ada penyucian di dalamnya.
Roma 16:18
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Yang jadi sasaran adalah orang yang tulus hati. Makanya hati-hati kalau kita bersekutu, jangan sembarang. Jangan sampai dalam kita bersekutu malah makanan asing yang disajikan, ajaran yang bertentangan dengan apa yang sudah kita terima, seperti dalam II Raja-raja pasal 4 maut dalam kuali. Ajaran yang benar daging dirobek. Lalu dengar ajaran lain yang mengatakan boleh daging dibiarkan. Kalau semua sudah diperbolehkan, hindari itu! Bukan kita musuhi. Memang rasul Paulus mengatakan segala sesuatu diperbolehkan tetapi belum tentu segala sesuatu berguna dan membangun.
I Korintus 10:23
10:23 "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.
Ajaran palsu mengatakan boleh kawin cerai tetapi tidak berguna, tidak membangun Tubuh Kristus malah menghancurkan Tubuh Kristus. Boleh siapa saja melayani sekalipun tidak bertobat, tetapi tidak berguna bagi Tubuh Kristus, tidak membangun. Kalau tidak bertobat itu hamba yang jahat dan malas. Semuanya digampangkan, boleh ini, boleh itu. Tetapi ingat belum tentu semua berguna dan membangun.
Setiap ajaran itu punya cap, begitu kita kena capnya, sulit untuk lepas.
I Timotius 4:1-2
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
I Timotius 4:2 (Terjemahan Lama)
4:2 oleh keadaan orang munafik yang memberitakan dusta, yang di dalam perasaannya seperti diselar dengan besi hangat,
Kalau ajarannya sudah lain, lalu didengar maka orang yang mendengar itu bagaikan kena selar besi panas. Kalau terus datang, diselar lagi sehingga sulit lepas. Akhirnya gugur dari iman.
Supaya tidak masuk dalam pergaulan yang salah maka kita harus meningkatkan pergaulan kita dengan Tuhan. 10 kaki harus kuat, pergaulan kita dengan Tuhan harus kuat! Ada 3 macam pergaulan dengan Tuhan:
1. Pergaulan dengan Firman Tuhan.
Ulangan 34:5-6
34:5 Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.
34:6 Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.
Belajar dari Musa, hidup matinya sesuai dengan Firman Tuhan. Ini menunjuk ketaatan pada Firman Tuhan. Ketaatan kita harus semakin ditingkatkan apalagi kami hamba Tuhan. Paulus berkata kepada Timotius untuk tekun membaca kitab suci. Bukan untuk dihafal tetapi untuk dimengerti dan dipraktekan. Firman itu kalau sudah dipraktekan hidup, Roh Kudus yang mengingatkan ada di sini, ada di sana ayatnya. Kita bertekun membaca Firman Tuhan sampai bertekun mempraktekan apapun resikonya. Firman itu menjadi kesukaan kita.
Mazmur 1:1-2
1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Nikmati mendengar Firman, tidak gelisah, tidak bosan. Kadangkala dengar Firman sambil batuk-batuk berisi, ini berarti belum bergaul dengan Firman. Orang yang bergaul dengan Firman, dia merenungkan Firman siang dan malam. Artinya jika kita bergaul dengan Firman, banyak mendengar dan mempraktekan Firman maka kita terluput dari bahaya siang dan bahaya malam. Apa itu?
a) Bahaya siang:
II Petrus 2:13
2:13 dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.
Ini bisa masuk pada siapa saja, bahkan kepada hamba Tuhan juga. Roh foya-foya ini menggunakan waktu untuk memuaskan daging, bukan untuk bekerja melayani Tuhan. Kaum muda silahkan main game, tetapi jangan sampai sudah tidak bekerja melayani Tuhan, sudah terlalu sibuk dengan game. Jangankan bekerja melayani Tuhan, bekerja membantu orang tua saja tidak mau. Itu roh foya-foya! Sementara Yesus mengatakan hari siang itu untuk bekerja.
Yohanes 9:4
9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.
Roh foya-foya itu salah satu akibat dari pergaulan dunia. Sudah tidak bisa aktif bekerja melayani Tuhan, hanya memuaskan hawa nafsu daging. Hamba Tuhan boleh rekreasi? Boleh, asalkan tidak menghalangi ibadah pelayanan.
b) Bahaya malam hari, ada 2:
1) I Tesalonika 5:7
5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
Tidur menunjuk dosa kawin mengawinkan, mabuk menunjuk dosa makan minum. Ini pergaulan dosa.
2) Mazmur 91:6
91:6 terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
Bukan sakit jasmani yang kita bicarakan di sini. Apa penyakit menular yang dimaksud di sini?
II Timotius 2:17-18
2:17 Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
2:18 yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.
Jadi penyakit menular di sini yang dimaksud adalah ajaran palsu. Ini pergaulan ajaran palsu
Jadi bahaya siang dan malam itu 3 pergaulan yang salah tadi, pergaulan dunia, pergaulan dosa, pergaulan ajaran palsu. Kita hadapi dengan merenungkan Firman siang dan malam. Artinya banyak mendengar Firman dan mempraktekan Firman. Kalau Firman sudah menjadi pengalaman hidup, begitu ada ajaran lain, kita tidak mau terima. Oleh Firman pengajaran yang benar nikah kita sudah tertolong, pekerjaan sudah tertolong, semua sudah tertolong, kenapa kita mau menerima yang lain yang berbeda dari yang telah kita terima, yang tidak senada dengan ajaran yang sudah kita terima.
Iblis tidak mengincar orang yang tidak pernah baca Firman dan tidak pernah praktek Firman karena memang sudah miliknya. Iblis mengincar orang yang bergaul dengan Firman. Musa, mayatnya mau direbut oleh iblis, sampai iblis bertengkar dengan Mikhael.
Yudas 1:9
1:9 Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"
Tetapi Musa dibela oleh Tuhan. Sedangkan mati dibela Tuhan, apalagi selagi hidup. Jadi jangan takut, kalau kita bergaul dengan Firman, Tuhan selalu membela kita.
Kalau kita mau bergaul dengan Firman maka ada kuasa kebangkitan.
Yohanes 6:63; 5:24-25,28-29
6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
5:25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.
5:28 Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,
5:29 dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.
Jadi di dalam Firman ada kuasa kebangkitan. Mayat Musa mau direbut, artinya iblis selalu menghalang-halangi untuk kita mengalami kuasa kebangkitan. Saat mendengar Firman, iblis menghalang-halangi kita di situ. Mulai ditiup matanya, mulai tertutup sedikit demi sedikit sehingga terhalang kuasa kebangkitan. Dia mulai tiup telinganya, dia bisikan sesuatu seperti Yudas. Itu terhalang, tanpa disadari sudah terhambat mengalami kuasa kebangkitan. Kuasa kebangkitan itu keubahan hidup, berarti dia tidak berubah.
Ayo banyak mendengar dan mempraktekan Firman. Kalau Tuhan izinkan meninggal dunia, maka waktu Yesus datang, bunyi sangkakala berbunyi dia akan dibangkitkan untuk masuk kebangkitan pertama, diangkat ke awan-awan menyambut kedatangan Yesus.
Tesalonika 4:15-18
4:15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
4:18 Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.
Jadi yang mati, mendengar suara sangkakala maka dia dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan menyongsong Yesus di awan-awan yang permai. Yang hidup mendengar suara sangkakala yang terakhir dia diubahkan sekejab mata menyongsong Yesus di awan-awan. Dari sini kita lihat hidup atau mati tidak penting, yang penting selama hidup kita bergaul dengan Firman, kita suka mendengar suara sangkakala, Firman pengajaran yang keras, maka kita mengalami kuasa kebangkitan, diubahkan oleh Tuhan. Dan juga mengalami kuasa pengangkatan. Dari yang tenggelam dan merosot diangkat semua, dijadikan indah, berhasil oleh Tuhan. Yang sudah terpuruk, yang sudah hancur, oleh Firman bisa diangkat kembali.
Pergaulan dengan Firman ini kita dapatkan secara maksimal dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
2. Bergaul dengan Roh Kudus.
II Raja-raja 2:11
2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Ini semua bicara Roh Kudus, betapa pergaulan Elia dengan Roh Kudus begitu luar biasa sehingga dia diterbangkan, diangkat ke sorga hidup-hidup dengan kuda dan kereta berapi dalam angin dan badai. Praktek kita bergaul dengan Roh Kudus adalah setia dan bernyala-nyala dalam beribadah melayani Tuhan. Contohnya kami di pastori, doa apa yang tidak diikuti semua doa diikuti, doa pagi, doa puasa, doa semalaman, 3 macam ibadah. Tetapi pertanyaannya menyala-nyala atau tidak.
Jadi setia saja tidak cukup, harus disertai menyala-nyala.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Ayo semangat berapi-api melayani Tuhan. Apalagi baru pertama kali ditahbiskan menjadi imam, menyala-nyala, sekarang bagaimana. Baru lulus sekolah Alkitab bernyala-nyala, rasanya mau khotbah terus gantikan pak gembala. Setelah jadi gembala bagaimana, masih menyala-nyala?
Kalau hanya setia tetapi tidak menyala-nyala lagi dalam ibadah pelayanan, bisa menyala-nyala dalam hal yang negatif:
a) Roma 1:27
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
Bisa menyala-nyala dalam kenajisan, masuk dalam nikah yang tidak wajar, nikah hujatan, nikah hawa nafsu daging. Ini yang terjadi akhir zaman ini, penyimpangan seks begitu hebat akhir zaman ini. Kaum muda hati-hati, kalau tidak menyala-nyala dalam ibadah pelayanan, arahnya kepada kenajisan, mulai coba ini coba itu! Saya juga hamba Tuhan dikoreksi Tuhan, kalau sudah tidak menyala-nyala dalam melayani Tuhan akan menyala-nyala dalam perkara yang najis.
Banyak contoh yang sudah kita lihat, Tuhan tolong kita supaya jangan seperti itu. Teman saya sesama pelayan Tuhan karena tidak menyala-nyala lagi dalam ibadah pelayanan arahnya ke situ, ke narkoba, ke yang najis-najis, sampai akhirnya meninggal karena over dosis. Apalagi ketika dia mulai menantang gembala. Waktu mulai bolong-bolong ibadah dia kena Firman, kalau sudah tidak setia tidak akan dipakai Tuhan, di mana saja dia pergi tidak akan dipakai Tuhan. Dia tantang dia dipakai di gereja lain, betul memang dia dipakai di gereja lain, tetapi arahnya ke dosa makan minum sehingga harus mati dengan tidak wajar.
Tuhan tolong kaum muda di sini jangan mengalami seperti itu. Kalau sudah sempat terjerumus disitu, ada Firman sore ini. Yang sudah terpuruk dalam dosa ayo bangkit, kembali melayani Tuhan.
b) Kisah Para Rasul 9:1-2
9:1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
9:2 dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.
Yang kedua berkobar-kobar atau menyala-nyala dalam kebencian. Di sini Saulus membenci murid-murid Tuhan. Murid ini adalah orang yang menerima pengajaran. Jadi jangan heran kalau kita mau menerima pengajaran, mau berpegang teguh pada pengajaran yang benar, kita malah menjadi saran kebencian. Kita nikmati saja, orang benci silahkan, orang mau bicara apapun tentang kita terserah, yang penting kita pegang pengajaran. Kalau kita tidak menyala-nyala lagi dalam pengajaran, kita dipenuhi dengan kebencian.
Orang yang tidak menyala-nyala dalam ibadah pelayanan mudah tersulut emosi, mudah terpancing emosinya, gampang tersinggung, mudah berperasangka buruk kepada orang lain.
Biarlah kita tingkatkan pergaulan kita dengan Allah Roh Kudus, terutama di dalam ketekunan dalam ibadah raya (pelita emas) di situ kita bergaul dengan Allah Roh Kudus dengan karunia-karuniaNya dalam urapan Roh Kudus. Juga dalam ibadah-ibadah persekutuan kita tekuni itu, supaya pergaulan kita dengan Allah Roh Kudus semakin meningkat.
3. Bergaul dengan kasih Allah. Sebagai contoh adalah Henokh yang bergaul dengan Allah.
Kejadian 5:21-24
5:20 Jadi Yared mencapai umur sembilan ratus enam puluh dua tahun, lalu ia mati.
5:21 Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Metusalah.
5:22 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
5:23 Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun.
5:24 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.
Henokh bergaul dengan Allah selama 300 tahun. Angka 300 tahun mengingatkan jumlah bangsa Israel yang bersama Gideon mengalahkan musuh. Waktu bangsa Israel menghadapi orang Midian, Gideon mengumpulkan orang Israel. Tuhan bilang kepada Gideon terlalu banyak pasukan yang bersama engkau. Nanti kalau mereka menang, mereka bilang karena diri mereka. Suruh mereka turun minum air dan kau kumpulkan, yang menghirup air seperti anjing menjilat kau kumpulkan sendiri. Ternyata yang meminum air seperti anjing menjilat ada 300 orang. 300 orang ini yang pergi bersama Gideon mengalahkan orang-orang Midian.
Hakim-hakim 7:5-6
7:5 Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum."
7:6 Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.
Ini menunjuk doa penyembahan. Salah satu pengertian doa penyembahan seperti anjing menjilat kaki tuannya, sikap merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki tuannya. Praktek bergaul dengan kasih Allah adalah banyak menyembah Tuhan. Tekuni ibadah doa penyembahan, ditambah doa puasa, doa semalaman, kita tekuni itu semua. Kita tidak mampu berbuat apa-apa, musuh kita terlalu banyak. Orang Midian dikatakan seperti belalang kalau mereka datang. Tantangan yang kita hadapi begitu luar biasa hebatnya, tetapi dengan penyembahan kita bisa menang, tersungkur di bawah kaki Tuhan. Maria menghadapi Lazarus yang mati dan busuk, dengan tersungkur di bawah kaki Yesus maka Lazarus bangkit. Ayo banyak menyembah Tuhan hari-hari terakhir ini.
Kalau disimpulkan bergaul dengan Tuhan adalah di dalam sistem penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
1. Meja roti sajian itu ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, kita bergaul dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan kurbanNya, kita mendapat makan.
2. Pelita emas itu ketekunan dalam ibadah raya, kita bergaul dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karuniaNya, kita mendapat minum.
3. Mezbah dupa emas itu ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bergaul dengan Allah Bapa dengan kasihNya, kita bernafas mendapat udara segar.
Tekuni 3 macam ibadah pokok. Kadangkala kita anggap itu sesuatu yang menyiksa. Padahal justru dengan kita bertekun dalam 3 macam ibadah pokok, bergaul dengan Allah Tritunggal maka ada hasil yang kita rasa yang akan kita nikmati. Memang sakit bagi daging, sengsara bagi daging. Jangankan jemaat untuk datang beribadah, kami gembala untuk melayani jemaat dengan 3 macam ibadah itu tidak gampang. Kalau cuma untuk khotbah bisa saja, tetapi apakah bisa menjadi makanan atau tidak untuk jemaat. Tetapi harus bergumul supaya sesuai kebutuhan sidang jemaat.
Hasil kalau kita bergaul dengan Tuhan:
1. Mengalami kuasa Tuhan yang menghapus kemustahilan. Kita belajar dari Musa, dia sudah divonis oleh Tuhan tidak boleh masuk tanah Kanaan karena Musa sudah melanggar kekudusan nama Tuhan.
Bilangan 20:12
20:12 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."
Ulangan 34:4-5
34:4 Dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana."
34:5 Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.
Tidak boleh masuk Kanaan dan Musa sudah mati. Tetapi di atas gunung penyembahan Musa dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan dan boleh masuk tanah Kanaan, dia ada di atas gunung di tanah Kanaan ketika Yesus dipermuliakan.
Markus 9:2-4
9:2 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,
9:3 dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.
9:4 Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.
Jika kita bergaul dengan Tuhan, Tuhan mampu menyelesaikan masalah yang ada, sampai masalah yang mustahil. Orang berkata tidak bisa, tidak mungkin. Tetapi karena kita bergaul dengan Tuhan pertanyaannya berubah menjadi koq bisa.
Ayo bergaul dengan Firman, bergaul dengan Roh Kudus, bergaul dengan kasih Allah, tergembala dengan benar, itu kaki yang kuat, kaki dengan 10 jari bertumpu di atas Firman dan Korban Kristus.
2. Kita mengalami kuasa pengangkatan seperti Henokh dan Elia. Secara jasmani Tuhan mampu mengangkat dan meninggikan kita pada waktunya. Dari keterpurukan, dari kegagalan, Tuhan mampu jadikan indah dan berhasil pada waktunya. Banyak orang yang terpuruk, gagal, kecewa, putus asa, bahkan mengakhiri hidup. Tetapi kalau kita bergaul dengan Firman Tuhan, Roh dan Kasih Tuhan, ada kekuatan dari Tuhan untuk bertahan, ada penghiburan dan Tuhan mampu mengangkat dari segala kegagalan, kemerosotan.
Secara rohani kita juga mengalami pengangkatan yaitu kita semakin disucikan, semakin dibaharui oleh Tuhan, semakin dipakai oleh Tuhan. Terserah orang mau ngomong apa, kita dipakai oleh Tuhan. Semakin suci, semakin dibaharui sampai kelak nanti disempurnakan untuk diangkat ke awan-awan yang permai bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.
Mari tekuni ibadah raya hari minggu, ibadah pendalaman Alkitab hari rabu dan ibadah doa penyembahan hari sabut, kita bergaul dengan Allah Tritunggal sehingga 10 jari dan kaki kita kuat.
Kisah Para Rasul 3:5-8,1-2
3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
3:1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
3:2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
Dia cuma berada di pintu gerbang, tidak pernah masuk. Kalau kaki tidak kuat, tidak mau bergaul dengan Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan, lumpuh rohaninya, tidak aktif dalam ibadah. Petrus memegang tangannya dan seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kakinya. Peranan hamba Tuhan sangat penting. Hamba Tuhanlah yang lebih memberi teladan kepada sidang jemaat untuk bergaul dengan Allah Tritunggal, untuk bertekun dalam penggembalaan. Kalau kami hamba Tuhan sendiri tidak bertekun dalam penggembalaan. bagaimana jemaat bisa bertekun, bagaimana bisa kuat kaki dan mata kakinya.
Hamba Tuhan yang bertekun dalam penggembalaan, dia mengalirkan getaran kasih Tuhan, getaran yang rohani kepada sidang jemaat supaya jemaat juga bergairah beribadah melayani Tuhan. Seperti Petrus memegang tangan orang lumpuh tadi, ada aliran kasih Tuhan, aliran yang rohani. Kita semakin disucikan, diubahkan dan dipakai oleh Tuhan, sampai disempurnakan diangkat ke awan-awan yang permai bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.
Tuhan memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar