Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:5-6
13:5 Dan kepada
binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya
diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13:6 Lalu ia
membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah
kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Kitab Wahyu
terdiri dari 22 pasal yang dibagi menjadi 2 bagian yang besar:
1.
Wahyu
pasal 1-12 menampilkan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dan gereja Tuhan yang
sempurna Mempelai WanitaNya, masuk dalam nikah yang benar dan rohani, nikah
yang sempurna.
2.
Wahyu
pasal 13-22 menampilkan kristus palsu itulah antikristus dan gereja palsu masuk
di dalam nikah yang palsu, nikah hujatan. Itu ditampilkan dalam Wahyu pasal 18,
babel duduk di atas naga. Ada kesamaan antara naga dengan binatang yang keluar
dari dalam laut di Wahyu pasal 13 ini.
Dalam bacaan
kita di atas kita lihat penampilan antikristus,
di mulutnya penuh kesombongan dan hujat. Ada 4 hal yang dihujat antikristus:
1.
Allah
2.
Nama
Allah
3.
Kemah
kediamanNya =
Tabernakel
4.
Semua
orang yang diam di sorga, itulah orang-orang kudus.
Sementara Roh
Kudus sedang bekerja membentuk gereja menjadi Mempelai Wanita Tuhan, roh
antikristus juga bekerja membelokkan
dan menyesatkan gereja masuk di dalam pembentukan tubuh Babel, gereja palsu, mempelai wanita
setan. Itu yang ditakutkan oleh rasul Paulus.
II
Korintus 11:3-4
11:3 Tetapi aku
takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati
kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan
kelicikannya.
11:4 Sebab kamu
sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang
telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang
telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Siang
ini kita lanjutkan tentang menghujat nama Allah. Dulu nama Allah dalam
Perjanjian Lama Aku adalah Aku, juga disebut Yehova, Yehova Rapha, Yehova Jireh,
Yehova Nishi dan seterusnya. Sekarang kita ada pada Perjanjian Baru. Dalam
doaNya Yesus berkata “nama yang Engkau berikan kepadaKu”. Jadi nama Allah =
Yesus yang sekarang kita kenal adalah Tuhan Yesus Kristus. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus ada kuasa
pemulihan.
Yehezkiel
36:22 (Perikop: Pembaharuan Israel)
36:22 Oleh karena itu katakanlah kepada kaum
Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum
Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah
bangsa-bangsa di mana kamu datang.
Tuhan mau
memulihkan Israel supaya nama Tuhan tidak dinajiskan lagi. Jadi di dalam nama
Allah ada kuasa pemulihan. Bangsa Israel setelah masuk di tanah Kanaan,
berulang-ulang mereka menajiskan nama Allah lewat praktek-praktek pemberontakan
terhadap Allah, terhadap Firman. Ketetapan-ketetapan Allah mereka langgar. Salah
satunya tentang tahun sabat, tanah seharusnya diistirahatkan tetapi malah
diolah oleh mereka. Banyak lagi yang mereka lakukan, menyembah baal asytoret, menyembah beelzebul, menyembah baal peor dan seterusnya. Terlalu
banyak yang mereka lakukan menajiskan nama Allah = menghujat nama Allah. Mereka
seharusnya dihukum dan dibinasakan, tetapi Tuhan masih menunjukan kasihNya
kepada bangsa Israel, Tuhan mau memulihkan bangsa Israel.
Bagi Tuhan
lebih baik mengampuni dari pada menghukum. Kalau hukuman masih
dijatuhkan itu karena dia tidak menghargai kesempatan yang Tuhan berikan untuk
mengalami pengampunan dosa. Di dalam Yehezkiel pasal 36 Tuhan berikan sarana
untuk pemulihan.
Yehezkiel
36:25
36:25 Aku akan
mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala
kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
Sarana
pemulihan adalah curahan air jernih, curahan air = hujan. Apa itu?
Ulangan
32:1-2
32:1
"Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi
mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan
pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana
hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas
tumbuh-tumbuhan.
Ini bukan
pengajaran yang berangkat dari diri Musa tetapi ini pengajaran dari Tuhan yang
Musa teruskan kepada bangsa Israel. Jadi curahan air jernih itu menunjukan
hujan Firman pengajaran yang benar. Ini untuk membersihkan segala kenajisan
kita, yang tidak benar semua disucikan dan dipulihkan semuanya. Tetapi
sementara Tuhan sedang memulihkan gerejaNya lewat hujan Firman pengajaran, ada
yang dipakai oleh setan untuk menghambat dan menghalang-halangi proses
pemulihan, inilah orang yang menghujat nama Allah! Jadi kalau disimpulkan
menghujat nama Allah itu adalah menghalang-halangi proses pemulihan Tuhan lewat
hujan Firman pengajaran yang benar. Bisa berasal dari orang luar pengajaran
karena mereka tidak mengerti, tetapi bisa juga berasal dari dalam, dari orang-orang
pengajaran sendiri yang menghalangi-halangi. Seharusnya dipakai Tuhan untuk
memuliakan dan menghiasi Firman pengajaran, ini malah menghalang-halangi proses
pemulihan. Bisa pelayan Tuhan, bisa hamba Tuhan yang tadinya dipakai menyerukan
Firman pengajaran.
Kita raba dan
periksa apakah kita sedang masuk pemulihan atau justru menjadi penghalang
proses pemulihan. Salah satu praktek menghalangi proses pemulihan:
Wahyu
13:5a
13:5a Dan kepada
binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat;
Binatang ini
sudah punya mulut tetapi diberikan lagi mulut yang penuh kesombongan dan hujat,
berarti mulut-mulut. Jadi salah satu praktek orang itu menghambat pemulihan
adalah mulut-mulut, banyak mulut! Kalau logat kita di sini paling gampang,
memang dia itu tukang ba mulut mulut! Di sana ngomong ini, cerita itu, suka
cerita orang, kesalahan orang, kejelekan orang. Tidak pernah koreksi diri,
lihat dirinya sendirinya. Pendeta tukang ba mulu-mulu, pelayan tukang ba
mulu-mulu. Orang mau
datang dengar pengajaran tetapi
dengar orang di dalam pengajaran suka ba mulut-mulut akhirnya tidak mau dengar.
Ini jangan ada lagi pada kita! Ini salah satu dari 11 dosa yang ada dalam II
Korintus yaitu bisik-bisikan.
II
Korintus 12:20
12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang
aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak
seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati,
amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan
kerusuhan.
Mulut-mulut= gosip sana gosip sini, gosip tetangga, gosip
pelayan Tuhan, gosipkan hamba Tuhan. Hamba Tuhan gosipkan hamba Tuhan yang lain.
Lebih baik kita kumpul-kumpul cerita Firman. Kami hamba Tuhan kalau kumpul lebih
baik cerita pengalaman dalam pelayan, saling sharing supaya saling menopang.
Dahsyatnya
bisik-bisikan ini akhirnya orang yang lemah hatinya tersandung, tidak mau
terima pengajaran. Kalau sudah dalam pengajaran bisa dia tinggalkan.
Keadaan orang
yang menghujat Tuhan lewat praktek suka gosip sana gosip sini, bisik sana bisik
sini, sangat ngeri!
Yehezkiel 36:35
36:35 Sebaliknya
mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama tinggal 1tandus
menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah 2runtuh,
3sunyi sepi dan 4musnah,
sekarang didiami dan menjadi kubu.
Akibatnya:
1.
Tandus,
artinya rohaninya kering. Yang ba mulut-mulut kering, yang termakan orang ba
mulut-mulut juga kering, sama-sama kering. Yang digosipkan semakin dipakai, dia
melayani semakin diberkati! Siapa yang rugi? Yang menggosipkan lama-lama kering
kerontang. Orang kering dideteksi dari perkataannya, suka gosip, suka fitnah,
suka tengkar, suka ribut, bersungut-sungut, tidak puas, itu kering!
Saya tidak mau dengar gosip dari
orang lalu jadi kering. Atau saya menggosipkan orang sehingga saya jadi kering,
saya tidak mau. Guru saya katakan lapar sudah pernah alami, haus sudah pernah
alami tetapi yang saya takutkan jangan sampai kering. Kasihan kalau melayani
tetapi kering. Gembala kering, jemaat yang dilayani juga kering. Sudah datang
beribadah ke sini dari jauh-jauh lalu kering. Tuhan tolong jangan terjadi pada
diriku sebagai hamba Tuhan dan juga jangan terjadi pada sidang jemaat.
2.
Runtuh,
rohani hancur karena jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum
dan dosa kawin mawin. Apa ini pendeta koq begini! Akhirnya jemaat ambruk, jatuh
rohaninya, berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Yang salah gembala atau pendeta
lain menggosipkan akhirnya dia buat betul seperti itu. Pernah terjadi, dia
tidak berbuat itu, tetapi karena digosipkan dia bilang “yah saya bikin saja
seperti itu!”. Jangan kita seperti itu.
3.
Sunyi
sepi. Ini diterangkan dalam kitab Yeremia.
Yeremia 25:10
25:10 Aku akan melenyapkan dari antara
mereka suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan
pengantin perempuan, bunyi batu kilangan dan cahaya pelita.
Sunyi sepi yaitu:
a)
Tidak
ada suara pengantin laki-laki. Pengantin laki-laki itulah Yesus Mempelai Pria
Sorga, suaranya itulah pembukaan rahasia Firman. Jadi tidak ada suara pengantin
laki-laki artinya tidak ada lagi pembukaan rahasia Firrman. Kalau dia hamba
Tuhan, tidak lagi Tuhan percayakan pembukaan rahasia Firman. Akhirnya khotbah
apa? Sembarang saja ngomong cerita ini, cerita itu, pengalaman ini, pengalaman
itu, serang sana serang sini, sudah tidak ada isi lagi Firman yang dia
sampaikan. Kalau dia jemaat, dia tidak bisa mengerti lagi pembukaan Firman.
b)
Tidak
ada suara pengantin perempuan yaitu seruan Haleluya.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan
seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah
kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Artinya sudah
tidak ada lagi pujian penyembahan, kering! Penyembahan secara berjemaah sudah
tidak serius dan tidak sungguh-sungguh, apalagi penyembahan secara pribadi.
c)
Tidak
ada bunyi batu kilangan. Batu kilangan itu untuk menggiling gandum menjadi tepung. Kalau sudah ada
tepung dibuat roti untuk dimakan. Bicara tepung atau gandum itu menunjuk Firman, kalau dimakan berarti
bekerja dalam diri. Jadi tidak ada bunyi batu kilangan artinya Firman tidak
bekerja lagi dalam dirinya, tidak terasa pekerjaan Firman dalam dirinya, tidak
ada keubahan, begitu terus. Dari natal ke natal tetap nakal. Setahun, dua
tahun, tiga tahun, tetap begitu saja keadaannya.
d)
Tidak
ada lagi cahaya pelita. Artinya perjalanan hidup tidak lagi dituntun oleh
Firman sehingga menjadi gelap, tersesat, tidak bisa mencapai Yerusalem Baru.
Rohani gelap, jasmani juga gelap, masa depan gelap, semua gelap, susah dan
menderita.
Jangan sampai kita menjadi sunyi
sepi akibat ba mulut-mulut. Ngeri akibatnya! Kalau dulu dilakukan sekarang
stop. Biarlah mulut hanya untuk memuji memuliakan Tuhan.
4.
Musnah,
ini sedang binasa! Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Kalau pagi
menjelang siang ini masih ada curahan hujan Firman pengajaran berarti Tuhan
masih mau memulihkan keadaan kita sekalian asalkan kita mau menyerah kepada
Tuhan untuk disucikan. Ada
penyerahan sepenuh, “ini aku Tuhan, saya yang suka gosip, saya yang suka ba
mulut-mulut” serahkan seluruh hidup kita, maka Tuhan akan membersihkan kita, memulihkan
kita.
Yehezkiel
36:35
36:35 Sebaliknya
mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus menjadi seperti
taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang
didiami dan menjadi kubu.
Tujuan akhir
pemulihan adalah kita menjadi seperti taman Eden = masuk Firdaus, kita mau
dikembalikan ke Firdaus. Itu yang dimohonkan oleh penjahat di sebelah Yesus.
Yesus ingatlah aku jika Engkau datang sebagai Raja. Yesus katakan hari ini juga
engkau berada bersama-sama Aku di Firdaus. Sehancur-hancurnya hidup kita, kalau
kita datang dalam ibadah, mengalami curahan hujan Firman pengajaran untuk
dipulihkan dikembalikan ke Firdaus. Dulu taman Eden diciptakan oleh Tuhan sebagai
tempat bagi Adam dan Hawa sepasang nikah yang segambar dengan Tuhan. Tetapi
karena mereka berbuat dosa, mereka diusir dari taman Eden. Sekarang Tuhan mau
mengembalikan kita ke Firdaus. Artinya Tuhan mau membawa, mendorong dan
menuntun kita masuk pada nikah yang rohani, nikah yang sempurna. Yesus Adam yang
akhir dan kita gerejaNya Hawa yang akhir.
Kejadian
2:8,21-23
2:8 Selanjutnya
TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya
manusia yang dibentuk-Nya itu.
2:21 Lalu TUHAN
Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil
salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
2:22 Dan dari rusuk
yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan,
lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
2:23 Lalu berkatalah
manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.
Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Efesus
5:30
5:30 karena kita
adalah anggota tubuh-Nya (daging dan tulangNya).
Ephesians
5:30
5:30 For we are
members of his body, of his flesh, and of his bones.
Kita ini
daging dan tulangNya Yesus, sama seperti Hawa, daging dan tulangnya Adam. Yesus
Adam yang akhir, kita gereja Tuhan mau dijadikan Hawa yang akhir.
I Korintus
15:45
15:45 Seperti ada
tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi
Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
Dari sini
kita melihat taman Eden itu tempatnya nikah. Sayang nikah manusia dirusak
sehingga terbuang dari taman Eden. Sekarang Tuhan mau kembalikan kita ke taman
Eden, ke Firdaus, masuk dalam nikah yang rohani dan sempurna. Jadi sasaran
utama pemulihan adalah nikah kita yang jasmani. Nikah kita selama ini banyak
ditandai ketandusan, kering, nikah yang runtuh hancur, sunyi sepi, nikah yang
sedang musnah, tetapi Tuhan mau
pulihkan. Perempuan Samaria hancur nikahnya, Yesus Mempelai Pria Sorga datang dengan
Firman yang Dia sampaikan sehingga terjadi pemulihan, dia bisa bersaksi dan
banyak jiwa dimenangkan. Jadi sehancur-hancurnya nikah kita, kalau masih mau
mendengar pengajaran ada harapan untuk dipulihkan. Kalau sudah dipulihkan ayo
tiup serunai, jadi kesaksian, kita saksikan pekerjaan Firman dalam hidup kita.
Jika hati
suami, hati isteri, hati anak, sudah dipulihkan, maka nikah itu bersuasana
taman Eden, suasana kesukaan sorga. Betapa bahagianya home sweet home.
Kalau sudah menikah tidak ada lagi istilah me time, waktu untuk sendiri.
Kalau sudah menikah family time terus. Jadi yang belum menikah,
jangan pikir kalau sudah menikah masih ada waktu untuk sendiri, mau ini mau itu.
Kalau sudah menikah waktu untuk keluarga semua.
Bukti sedang
dipulihkan.
Yehezkiel 36:33-35
36:33 Beginilah
firman Tuhan ALLAH: Pada hari Aku mentahirkan kamu dari segala kesalahanmu, Aku
akan membuat kota-kota didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun
kembali.
36:34 Tanah yang sudah
lama tinggal tandus akan dikerjakan kembali, supaya jangan lagi tetap tandus di
hadapan semua orang yang lintas dari padamu.
36:35 Sebaliknya
mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus menjadi seperti
taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang
didiami dan menjadi kubu.
1.
Yang
runtuh dibangun. Artinya kita dibawa masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus = aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Itu orang yang
dipulihkan, dia tidak nganggur tetapi mau melayani Tuhan. Kita renungkan, kita
manusia berdosa ini sebenarnya hanya batu keras yang tidak ada bentuk! Kalau
ditambah lagi batu keras yang terbuang di tempat yang kotor! Itulah keadaan kita
manusia berdosa. Batu keras itu batu mati, tetapi oleh Korban Kristus, oleh
darah Yesus kita diangkat menjadi batu hidup.
I Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan
sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus,
untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan
kepada Allah.
Kita mau dipakai untuk
pembangunan suatu rumah rohani, pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Memang
prosesnya sakit bagi daging. Batu mau disusun dengan batu, kalau bentuknya
tidak beraturan, tidak akan bisa. Batu ini menonjol sana sini tidak beraturan,
tumpuk lagi batu di atasnya, susun lagi batu yang lain, semakin tinggi
bangunannya semakin mengerikan.
Setelah kita ditebus oleh darah Yesus, kita
sedang diproses menjadi batu hidup, dibentuk dengan palu Firman pengajaran.
Bentuk-bentuk yang tidak berkenan, bentuk kenajisan, bentuk kecemaran, bentuk
kejahatan disingkirkan dan dibuang semuanya supaya kita punya bentuk kebenaran
dan kesucian. Datang ke gereja lalu kita kena palu memang sakit, tetapi itu
untuk kita dibentuk, kita tidak mengamuk, tidak marah karena tahu kita mau
dibangun menjadi Tubuh Kristus. Tetapi kalau kita mengomel dan marah “pendeta
sentimen sama saya ini! Pendeta tidak ada bahan, saya terus yang dibage!” maka
bentuk-bentuk yang tidak jelek tidak pernah keluar. Orang seperti itu tidak
akan pernah terbentuk. Dia hanya merasa dipakai Tuhan padahal tidak. Dalam
Matius pasal 7 mereka katakan kami mengusir setan, bernubuat, mengadakan
mujizat demi namaMu” tetapi Tuhan bilang “Aku tidak pernah kenal kamu!”. Ini
batu mati tetapi mengaku-ngaku batu hidup.
Yeremia 23:29
23:29 Bukankah firman-Ku seperti api,
demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
Kalau membentuk selain pakai
palu, juga pakai pahat, sesuatu yang tajam. Firman juga disebut lebih tajam
dari pedang bermata 2.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat
dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam
sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita.
Kalau namanya memalu dan memahat
pasti diulang-ulang, itulah Firman penggembalaan. Orang yang mau dipulihkan dia
berada dalam penggembalaan. Kalau di luar penggembalaan tidak terjadi pemulihan.
Biarlah kita mau bertekun dalam penggembalaan, dipalu berulang-ulang. Minggu
lalu tentang sandungan, pagi ini bicara lagi tentang itu, membuat hati orang
lemah jadi tersandung. Ini dipalu terus, disingkirkan yang tidak beres dalam
hidup kita.
Sudah dipalu, sudah dibentuk,
tetapi kadang masih ada yang menonjol sedikit. Kalau mau dipalu lagi bisa pecah
semuanya. Jadi caranya bagaimana? Batu dengan batu digosok. Sesudah menerima
pengajaran jangan heran kalau kita digesek dan digosok dengan sesama. Itu harus
terjadi supaya kita bisa dibangun menjadi Tubuh Kristus. Pergesekan itu memang
perlu, benturan dengan sesama diizinkan terjadi. Yang kuat, dia akan dibawa ke
Yerusalem Baru dibangun menjadi Bait Allah. Yang pecah ditinggal, tidak
dipakai. Diizinkan dikasih baku gesek dengan sesama.
Amsal 27:17
27:17 Besi menajamkan besi, orang menajamkan
sesamanya.
Seharusnya kita bersyukur kalau
ada sesama yang dipakai menggesek kita. Kita bersyukur sebab tujuannya supaya
kita bisa dibangun menjadi Tubuh Kristus. Berarti masih ada benjolan-benjolan
yang tidak baik yang harus dibuang. Digesek satu dengan yang lain, terutama di
dalam nikah, suami dikasih baku gesek dengan isteri. Kadang kita tidak mampu
ketika digesek dengan sesama. Saat tidak mampu apa yang harus kita lakukan?
Pandang Yesus bukit batu yang terpahat, pandang Korban Kristus supaya kita kuat
kembali. Kalau Yesus tidak dipahat, kita tidak menjadi batu hidup. Di kayu
salib Dia bagaikan bukit batu yang digali dan dipahat. Sekujur tubuhNya lubang
karena cambuk berduri, paku, palu, tinju prajurit Romawi dan lain-lain, Dia
rela terima.
Yesaya 51:1
51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang
mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu
yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari
padanya kamu tergali.
Siapa gunung batu itu?
I Korintus 10:4
10:4 dan mereka semua minum minuman
rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti
mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
Saya tidak mampu digosipkan. Pandang
saja Korban Kristus, Yesus dihina Dia diam, Yesus dicaci maki Dia diam. Tinggal
pandang Korban Kristus, Yesus bukit batu yang rela dipahat dan digali untuk
kita menjadi batu hidup. Ayo kuat kembali, semangat kembali, itu bukti kita
sedang dipulihkan dan dibangun.
Batu yang sudah dipalu dan
dipahat tinggal disusun, tidak ada bunyi perkakas besi. Artinya orang yang
dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, dia menjaga hatinya tetap
damai sejahtera. Memang hati ini daging yang paling keras yang harus dipalu.
Hati yang gampang tersinggung, hati yang gampang tersandung, hati yang
menyimpan dosa, hati yang cepat emosi dan lain-lain. Ini yang harus dipahat dan
digesek dengan sesama. Pemakaian Tuhan itu soal hati, bukan soal otak, bukan
kuatnya kita. Kalau hati damai, hati suci, dipakai oleh Tuhan. Mari kita jaga
hati kita.
Kisah Para Rasul 1:24
1:24
Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal
hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang
ini,
Ini yang Tuhan lihat, HATI! Bukan lihat otaknya, ijazahnya dan
lain-lain. Mohon maaf, saya bukan anti ijazah, tetapi yang Tuhan lihat adalah
hati. Punya ijazah tinggi, hatinya damai dan suci, dia dipakai Tuhan luar
biasa. Tidak punya ijazah tetapi hatinya bersih, suci, damai, dipakai juga oleh
Tuhan luar biasa. Jadi bukan soal ijazah atau tidak tetapi soal hati.
2.
Didiami
atau diisi, tidak dibiarkan kosong. Kehidupan yang melayani Tuhan mau dipakai
Tuhan, jangan kosong. Kalau pribadi kita kosong, nanti setan datang, dia bawa
roh-roh lain yang lebih jahat dari dia maka keadaan kita semakin jahat.
Matius 12:43-45
12:43 "Apabila roh jahat keluar
dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian.
Tetapi ia tidak mendapatnya.
12:44 Lalu ia berkata: Aku akan kembali
ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu
kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
12:45 Lalu ia keluar dan mengajak tujuh
roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ.
Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula.
Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."
Kita lihat di sini sasaran dari
roh jahat dan roh najis yaitu:
a)
Tempat
yang tandus, ini orang Kristen yang kering rohani. Kalau tidak pernah mengucap
syukur, suka bersungut-sungut, gosip dan lain-lain, itu dikuasai roh najis.
b)
Rumah yang
bersih tersapu, rapi teratur, tetapi kosong. Artinya sudah diselamatkan oleh
darah Yesus, dipakai, tetapi tidak punya isi rohani. Isi rohani itu apa? Kita
belajar dari Tabernakel. Diselamatkan itu daerah halaman, orang bersih tersapu,
rapi teratur itu halaman Tabernakel. Dia percaya Yesus itulah pintu gerbang,
bertobat itu mezbah korban bakaran, lahir baru oleh baptisan air itu bejana
pembasuhan, baptisan Roh Kudus itu pintu kemah. Tetapi kosong, ruangan sucinya
kosong. Tidak ada isi meja roti, pelita emas dan mezbah dupa emas. Jadi
kehidupan yang menjadi sasaran roh jahat dan roh najis adalah orang yang sudah beribadah
melayani tetapi tidak mau tekun dalam 3 macam ibadah pokok.
1)
Meja
roti itu ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, kita
diisi dengan Firman pengajaran yang benar.
2)
Pelita
emas itu ketekunan dalam ibadah raya, kita diisi dengan urapan dan karunia Roh
Kudus.
3)
Mezbah
dupa emas itu ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita diisi dengan kasih
Allah.
Ini yang
harus menjadi isi dalam kehidupan kita. Jadi sesudah kita dibangun dan dipakai
Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, harus didiami dan diisi, harus
bertekun dalam 3 macam ibadah pokok supaya diisi dengan Firman, diisi dengan
Roh Kudus, diisi dengan kasih Allah. Itulah yang dimaksud dengan imam itu harus
ada dalam ruangan suci.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia
keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus
Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah
dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Biarlah kita
mau bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Pelayan Tuhan, hamba Tuhan harus
bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Masuk kandang pengembalaan untuk diisi
dengan Firman dalam ibadah pendalaman Alkitab, diisi dengan Roh Kudus dalam
ibadah raya dan diisi kasih Allah di dalam ibadah doa penyembahan.
Tetapi masih
diperiksa lagi. Orang yang sudah tekun 3 macam ibadah, sudah diisi dengan
Firman, Roh Kudus dan kasih Allah, masih diperiksa lagi oleh Tuhan. Apa yang diukur
di situ? Mezbah dupa emas, doa penyembahan. Sudah tekun 3 macam ibadah, doa
penyembahan lagi masih diukur, harus memenuhi ukuran Tuhan. Inilah isi kita.
Dari iman, pengharapan dan kasih, yang terbesar adalah kasih, itulah
penyembahan kita. Hidup kita tidak boleh kosong, harus diisi dengan Firman, Roh
Kudus dan kasih, terutama penyembahan ini harus kita tingkatkan.
Wahyu 11:1
11:1 Kemudian
diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan
kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah
dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Mezbah dupa
diukur, penyembahan kita diukur oleh Tuhan, apakah sudah mencapai ukuran atau
belum. Ukuran penyembahan itu sebatang buluh. Sebatang buluh ini kaitannya dengan
penderitaan Kristus. Kita baca bagaimana Yesus dipukul dengan sebatang buluh.
Matius
27:29-30
27:29 Mereka
menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu
memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka
berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai
raja orang Yahudi!"
27:30 Mereka meludahi-Nya
dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
Jadi sebatang
buluh ini menunjuk penderitaan Kristus, di mana
Dia taat pada Allah Bapa di Sorga sampai Dia mati di kayu salib. Jadi ukuran
penyembahan adalah taat sampai daging tidak bersuara. Itu berarti sedang
didiami, diisi.
Bukti bahwa kita sedang
dipulihkan, pertama tadi hati disucikan sampai damai sejahtera. Itu berarti
sedang dibangun. Bukti kedua didiami dan diisi, itu adalah hati yang taat
dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Semua tentang hati, makanya
pemulihan dimulai dari hati.
Yehezkiel 36:26
36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang
baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu
hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Semoga siang ini kita menerima
curahan Firman pengajaran yang sedang memperbaiki hati kita. Hati yang najis,
jahat, pahit menjadi hati suci, damai dan taat.
3.
Dibangun
menjadi kubu. Kubu itu kuat. Ini menunjukan hati yang kuat dan teguh. Kenapa
harus kuat teguh hati? Karena kita diperhadapkan dengan banyak halangan.
Sementara Tuhan sedang memulihkan, ada orang yang dipakai setan menghambat
proses pemulihan. Kita sedang menghadapi semua itu. Tantangan yang luar biasa,
serangan setan luar biasa sekarang ini, kalau hati tidak kuat dan teguh, kalau
tidak punya kubu perlindungan, hancur! Suatu kota yang luar biasa dibangun dan
isinya lengkap, kalau tidak punya benteng atau kubu perlindungan, musuh gampang
masuk. Kubu kita apa? Kuat teguh hati. Artinya menghadapi pencobaan dan masalah
tetap menyembah, tetap percaya sepenuh kepada Tuhan. Menghadapi angin
pengajaran yang palsu tetap pegang teguh pengajaran yang benar, apapun
resikonya. Menghadapi godaan setan lewat media dunia ini, kita tetap setia beribadah
melayani Tuhan. Itu kuat teguh hati! Kita periksa hati kita sekarang ini.
Mazmur 27:14
27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan
teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Kalau kita kuat teguh hati, kita memiliki
modal utama menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Semoga kehidupan kita mau
menerima pencurahan hujan Firman pengajaran, mau dibersihkan hatinya menjadi
hati yang suci damai, hati yang taat, hati yang kuat dan teguh, maka Yesus
menjadi kubu perlindungan kita.
Yesaya 49:16
49:16 Lihat, Aku telah melukiskan
engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Tembok-tembok kita di ruang mata
Tuhan, Tuhan melindungi kehidupan kita.
Zakharia 2:5
2:5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman
TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan
menjadi kemuliaan di dalamnya."
Kita diperhadapkan dengan
berbagai tantangan. Belum keadaan dunia semakin tidak menentu. Virus-virus
bertambah banyak. Sudah tidak boleh makan babi, sekarang sudah tidak boleh lagi
makan ikan, bingung
mau makan apa? Makan ini ada penyakit, makan itu ada penyakit. Apalagi semakin
canggih teknologi, semakin banyak kita dapat info. Dulu bisa makan apa saja,
sekarang sudah tahu golongan darah B tidak boleh konsumsi ini dan itu. Dulu
tidak ada apa-apa, setelah tahu dari internet jadi ada apa-apa. Jadi bingung
semuanya, manusia dibuat bingung hari-hari terakhir ini. Belum lagi berita ini,
berita itu, resesi, krisis dan seterusnya. Tetapi orang yang hatinya suci
damai, hatinya taat, hatinya kuat dan teguh, dilindungi dan dipelihara oleh
Tuhan. Sampai saat antikristus berkuasa orang yang suci, damai, taat, kuat
teguh hati, dia dikaruniai dengan sayap burung nazar besar, disingkirkan dari
mata antikristus.
Wahyu 12:4
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua
sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang
gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua
masa dan setengah masa.
Bagaimana keadaan orang yang
sedang dipulihkan? Kita lihat dari perempuan yang disingkirkan ini.
Wahyu 12:1-2,4b
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar
di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah
kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam
keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
12:4b Dan naga itu berdiri di hadapan
perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah
perempuan itu melahirkan-Nya.
Bagaimana keadaannya? Tidak enak!
Keadaan orang yang dipulihkan digambarkan seperti perempuan hamil hendak melahirkan.
Itu sudah suatu penderitaan, ditambah lagi ada naga di depannya mau menelan
anaknya. Inilah keadaan orang yang sedang dipulihkan, menghadapi sengsara
daging tanpa dosa. Dan menghadapi kebencian dari setan yang begitu hebat,
memanfaatkan manusia-manusia yang tidak bertobat. Tantangan semakin luar biasa
dan kita lemah tidak berdaya. Dalam
I Petrus disebut perempuan itu wadah yang lemah. Apalagi dalam keadaan hamil
hendak melahirkan, itu sangat lemah, betul-betul tidak berdaya. Jadi jangan
heran, sudah tergembala, sudah menjaga hati suci damai, taat, tetap kuat teguh
hati lalu menghadapi tantangan yang besar. Kenapa saya menderita, sengsara, rasanya
sudah tidak mampu berbuat apa-apa. Itu Tuhan izinkan terjadi. Supaya apa?
Supaya kita bisa mengeluh mengerang kepada Tuhan. Tuhan rindu suara penyembahan
kita. Mempelai Pria yang Dia rindukan dari Mempelai WanitaNya adalah suaraNya.
Kidung Agung 2:14
2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di
persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah
suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"
Kita sudah berada di penghujung
akhir zaman, kedatangan Yesus sudah di ambang pintu. Yang Tuhan rindukan dari
kita suara penyembahan kita semakin kita perdengarkan kepada Tuhan. Hanya itu
yang bisa kita lakukan, mengeluh mengerang kepada Tuhan dengan seruan Haleluya.
Maka Tuhan akan menolong kita, kita mendapatkan kekuatan yang ekstra dari Tuhan, untuk bertahan dan juga menang. Sampai kemenangan terakhir kita bisa duduk bersanding
dengan Yesus di Yerusalem Baru.
Hati yang
Tuhan lihat siang hari ini:
1.
Hati suci
dan damai. Kalau ada pergesekan dengan sesama tetap jaga hati damai.
2.
Hati
taat, taat pada Firman apapun resikonya.
3.
Hati
yang kuat dan teguh hati.
Banyak
tantangan yang kita hadapi, orang yang kuat teguh hati hanya mengeluh mengerang
kepada Tuhan. Maka ada naungan sayap Tuhan, tangan kasih kemurahan Tuhan diulurkan
kepada kita, memberikan kekuatan, memberikan kemenangan sampai kemenangan terakhir kita duduk setakhta dengan Yesus Mempelai
Pria Sorga.
Bagaimana
keadaan rohani kita, mungkin sudah tandus, sunyi sepi, runtuh, sedang musnah? Siang
ini masih ada kesempatan untuk dipulihkan, ada Firman sudah kita dengar. Biarlah
kita sambut Firman itu dengan penyembahan, menyeru kepada Tuhan dengan seruan
haleluya, kita mau dijadikan Mempelai WanitaNya.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar