Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 11:6-13
11:6 Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;
11:7 tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Mari kita kembali lagi ke Yudea."
11:8 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?"
11:9 Jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini.
11:10 Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya."
11:11 Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."
11:12 Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh."
11:13 Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.
Di sini kita melihat Lazarus yang sakit bahkan mati. Lazarus menggambarkan roh yang sakit bahkan mati. Penyebabnya adalah ketika Yesus datang makan di rumah mereka, Lazarus tidak ada. Jadi hanya ada Maria dan Marta. Ini menunjukan 2 hal:
1. Roh yang melayang-layang atau pikiran yang melayang-layang, mengembara saat beribadah, terutama saat pemberitaan Firman, tidak fokus pada pemberitaan Firman. Mendengar Firman = kita makan Firman.
2. Beredar-edar atau tidak tergembala.
Di ayat 11 sampai 13 mati rohani itu digambarkan oleh Yesus dengan tidur. Jadi mati rohani = tidur rohani, tidak ada aktivitas. Itu berarti dia hidup di dalam kegelapan malam.
I Tesalonika 5:7
5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
Berarti kehidupan ini tidak bisa masuk Yerusalem Baru. Mengapa? Sebab di Yerusalem Baru malam tidak ada lagi.
Wahyu 22:5
22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
Keadaan Lazarus ini menunjukan keadaan gereja Tuhan di akhir zaman, banyak yang tidur rohani, berada dalam kegelapan malam. Praktek tidur rohani atau berada dalam kegelapan malam adalah mudah tersandung atau menjadi sandungan. Tentu ada penyebabnya kenapa tersandung, kenapa menjadi sandungan.
Matius 18:6
18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
Menyesatkan di sini dalam terjemahan aslinya adalah skandalon artinya menyandung.
Dosa sandungan itu = batu kilangan. Batu kilangan itu apa?
Ayub 41:15 (perikop: lukisan tentang buaya)
41:15 Hatinya keras seperti batu, keras seperti batu kilangan bawah.
Batu kilangan itu menunjuk keras hati. Jadi penyebab mudah tersandung atau menjadi sandungan adalah keras hati seperti buaya, ini jangan ada pada kita. Kalau dikehendaki Tuhan kita akan belajar tentang sandungan dari luar dan sandungan dari dalam.
Firaun digambarkan seperti buaya. Jadi keras hati seperti buaya = keras hati seperti Firaun.
Yehezkiel 29:3
29:3 Berbicaralah dan katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai Firaun, raja Mesir, buaya yang besar, yang berbaring di tengah anak-anak sungaimu, yaitu Nil, dan yang berkata: Sungai Nil aku punya, aku yang membuatnya.
Kita periksa dan raba hati saya ini lembut atau keras seperti Firaun. Kalau keras hati seperti Firaun pasti mudah tersandung dan menjadi sandungan. Kalau membaca kitab Keluaran, berapa kali Firaun mengeraskan hatinya. Praktek keras hati seperti Firaun:
1. Keluaran 7:14-16
7:14 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Firaun berkeras hati, ia menolak membiarkan bangsa itu pergi.
7:15 Pergilah kepada Firaun pada waktu pagi, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai; nantikanlah dia di tepi sungai Nil dengan memegang di tanganmu tongkat yang tadinya berubah menjadi ular.
7:16 Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.
Menghalangi orang Israel untuk pergi beribadah kepada Tuhan. Artinya bagi kita tidak setia dan tidak benar dalam ibadah pelayanan. Setia dan benar itu harus bergandengan, tidak bisa dipisah, keduanya adalah ikat pinggang mempelai.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Kadang orang Kristen menghalangi dirinya sendiri untuk beribadah, bahkan menghalangi orang lain untuk beribadah. Berarti lebih jahat dari Firuan. Kalau Firaun memang tidak beribadah kepada Tuhan, dia beribadah pada ilah-ilah Mesir, namun dia menghalangi orang Israel untuk beribadah. Kalau dulu Firaun dihukum Tuhan dengan 10 tulah. Pada kita sekarang kalau menghalangi diri kita dan orang lain untuk beribadah maka tulah yang akan menimpa lebih hebat, ada 21 hukuman, 3 kali 7 hukuman. Ibadah pelayanan itu harus diperjuangkan, jangan kita mudah terhalang apalagi menghalangi diri kita dan orang lain.
Orang yang beribadah dan tidak beribadah akan dipisahkan.
Maleakhi 3:18
3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Orang benar itu orang yang beribadah, orang fasik itu orang yang tidak beribadah.
Maleakhi 4:1
4:1 Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.
Orang yang tidak beribadah digambarkan seperti jerami. Jerami itu hanya untuk dibakar. Jadi orang yang tidak benar dan tidak setia dalam ibadah pelayanan, mudah terbakar seperti jerami. Artinya:
a) Ketika mendengar Firman yang seperti api yang menyucikan langsung tersulut emosinya, mudah terbakar, menyala, dia tidak mau menerima Firman.
Yeremia 23:29
23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
b) Begitu menghadapi nyala api ujian dia mudah kecewa, mudah putus asa, mudah bersungut-sungut, saling mempersalahkan, tuding menuding. Sampai akhirnya nanti tinggalkan Tuhan, tinggalkan Yesus, gugur dari iman. Ujian itu bagaikan api. Kita sedang diuji untuk memiliki iman yang murni, seperti emas yang diuji kemurniannya dengan api.
I Petrus 1:6-7
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
c) Cepat sekali terbakar api hawa nafsu daging sehingga menyala-nyala di dalam dosa. Berbuat dosa dia malah semangat. Tetapi kepada Tuhan sudah tidak semangat lagi, tidak menyala-nyala. Kita raba diri kita, kalau beribadah melayani, baca Alkitab, penyembahan sudah tidak bernyala-nyala, tetapi kalau berbuat dosa cepat sekali dilakukan itu sudah jerami!
Roma 1:27
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
Ini menyala-nyala sampai puncaknya dosa, di sini yang ditulis dosa kemesuman.
Akibatnya kalau seperti orang itu akan berakhir dalam pembakaran api neraka.
2. Keluaran 7:16,22
7:16 Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.
7:22 Tetapi para ahli Mesir membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga hati Firaun berkeras dan ia tidak mau mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN.
Yang kedua ini tidak taat dengar-dengaran pada Firman. Sebenarnya Firman itu peringatan Tuhan kepada gerejaNya bahwa hukuman itu ada dan pasti dijatuhkan atas dunia. Firaun sebelum dihukum sudah diperingatkan dulu, Firman datang. Sebelum tulah pertama sudah diperingatkan tetapi tidak mau dengar-dengaran, sebelum tulah kedua juga diperingatkan tetapi tidak dengar-dengaran. Karena 7 kali dia mengeraskan hati, sampai akhirnya Tuhan yang mengeraskan hatinya.
Seringkali Tuhan sudah datang lewat peringatan-peringatan yang disampaikan oleh hamba Tuhan supaya manusia sadar akan dosanya, manusia berbalik kepada Tuhan sehingga tidak dihukum. Tetapi kenyataan yang banyak terjadi banyak orang Kristen menolak, tidak mau menerima Tuhan. Dalam Matius 7 itu dikatakan orang Kristen yang bodoh. Sudah dengar Firman tetapi tidak mau dilakukan, sudah diperingati tetapi tidak mau dengar. Hei ada hukuman di depan, tetapi tidak dipercaya. Akhirnya waktu kena hukuman malah berkata “Tuhan kejam!”. Tidak, Tuhan sudah peringati! Kan dunia ini bukan tempat tinggal kita untuk selamanya, ini hanya tempat transit, tempat singgah. Tempat kita yang selamanya di sorga. Tuhan tidak mau kita di dunia selamanya, Tuhan mau pindahkan ke langit dan bumi yang baru. Dunia ini sudah rusak oleh setan makanya mau dihancurkan. Dunia sudah diserahkan pada setan, setan penguasa dunia ini. Koq kita mau tinggal terus di dunia, kita mau pindah ke kerajaan sorga. Makanya diperingati oleh Tuhan “ada hukuman, hati-hati, harus bertobat” tetapi tidak mau bertobat, akhirnya kena hukuman.
Matius 7:26-27
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Akhirnya tidak tahan uji. Jadi sama seperti praktek pertama tadi, kalau tidak setia, tidak benar tidak tahan uji. Begitu juga kalau tidak taat juga tidak tahan uji. Dihantam hujan, angin, banjir, rusak bangunannya, roboh dan hebat kerusakannya, berarti tidak bisa diperbaiki lagi.
v Hujan itu dari atas, menunjuk penguasa di udara dengan roh jahat, roh najis, roh durhaka, yang memicu manusia berbuat dosa sampai puncaknya dosa.
v Angin dari samping muka belakang menunjuk nabi palsu dengan angin pengajaran palsunya. Ada angin pengajaran lain langsung terima, langsung percaya. Kalau tidak dengar-dengaran pada Firman bisa kena ajaran palsu. Kalau masuk angin bisa sakit perut. Coba kalau orang sakit perut biasanya apa yang terjadi? Buang-buang angin. Kalau sudah kena angin pengajaran palsu dia menimbulkan bau busuk di dalam gereja, di rumah tangga, bukan bau harum pengenalan akan Kristus.
v Kemudian banjir dari bawah, antikristus dengan kekuatan mamon dan kebencian-kebencian. Langsung rohaninya ambruk dan sulit diperbaiki lagi.
Ini orang yang keras hati, tidak setia, tidak benar, tidak taat pada Firman Tuhan.
3. Keluaran 9:28,34-35
9:28 Berdoalah kepada TUHAN; guruh yang sangat dahsyat dan hujan es itu sudah cukup. Maka aku akan membiarkan kamu pergi, tidak usah kamu tinggal lebih lama lagi."
9:34 Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan guruh telah berhenti, maka teruslah ia berbuat dosa; ia tetap berkeras hati, baik ia maupun para pegawainya.
9:35 Berkeraslah hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi — seperti yang telah difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa.
Di ayat 28 bertobat, ayat 34-35 berbuat dosa lagi. Yang ketiga ini munafik! Waktu dihajar Tuhan, dia sadar dan bertobat. Tetapi waktu sudah terasa kelegaan, hajaran berhenti, eh dia berbuat dosa lagi! Itulah Firaun, orang keras hati, munafik!
Waktu sakit “Tuhan ampuni saya, kapok, saya tidak mau lagi berbuat dosa”. Begitu didoakan, dia sembuh, eh berbuat dosa lagi! Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita. Ini kapok-kapok lombok. Makan lombok, kepedisan, minta air. Tapi besoknya cari lagi. Orang Kristen banyak kapok-kapok lombok, bertobatnya munafik, Tuhan tolong jangan kita seperti itu. Suatu saat orang yang jatuh dalam dosa, bertobat, berbuat lagi, bertobat, berbuat lagi, akhirnya tidak bisa bertobat lagi, dia akan terus bertambah jahat bertambah najis dan siap untuk dihukum oleh Tuhan.
Wahyu 9:20-21; 16:9,11
9:20 Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan,
9:21 dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian.
16:9 Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.
16:11 dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.
Kalau sekarang kita mendengar Firman lalu ditunjuk dosa kita, segeralah bertobat. Kalau sempat dihajar dan dicambuk Tuhan, ayo segera bertobat. Hajaran dan cambukan Tuhan itu adalah kesempatan untuk kita bertobat.
Wahyu 3:19
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Mari kita bertobat dan berhenti berbuat dosa, kembali kepada Tuhan.
Akibat keras hati, leher dikalungi batu kilangan lalu dilempar ke laut. Artinya rohaninya semakin merosot, tenggelam terus di dalam dosa, sampai nanti tenggelam dalam lautan api dan belerang. Kalau rohani merosot, jasmani juga ikut merosot, semuanya merosot.
Sore ini kita mau belajar melembutkan hati, tidak mau keras hati. Praktek melembut:
1. Setia dan benar dalam ibadah pelayanan.
2. Taat pada Firman Tuhan.
3. Lepas dari dosa, lepas dari setan
Kalau hati sudah melembut maka lidah dipakai menyembah Tuhan. Leher kita bukan dikalungi dengan batu kilangan tetapi dikalungi dengan kasih setia Tuhan.
Amsal 3:3
3:3 Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
Lembutkan hati agar kasih setia Tuhan dikalungkan di leher kita. Hasilnya:
1. Mazmur 51:1-3
51:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
51:2 ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba. (51-3) Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
Kasih setia Tuhan menghapus segala dosa kita. Oleh rahmatNya yang besar, menunjuk korban Kristus, darah Yesus di kayu salib menghapus segala dosa kita, sampai tidak ada lagi dosa, tidak ada lagi cacat cela dan noda. Dosa itu masalah terberat, kalau dosa dihapus oleh kasih setia Tuhan maka masalah-masalah lain, kasih setia Tuhan sanggup menyelesaikannya. Contohnya Yusuf, Yusuf gambaran lemah sidang mempelai wanita Tuhan, pada Yusuf nyaris tidak ada cela. Yusuf diizinkan Tuhan masuk dalam masalah, dia dibuang ke Mesir, difitnah, dipenjarakan, tetapi dalam suasana penjara kasih setia Tuhan tetap menyertai Yusuf dan menjadikan dia berhasil. Mungkin sore ini kita menghadapi suasana penjara, suasana terbatas. Yusuf di dalam penjara lubang tutupan gerakan terbatas, tidak bisa ke sana sini. Mungkin keadaan kita seperti Yusuf, semua serba terbatas, ekonomi terbatas, ijazah terbatas, kemampuan terbatas, tetapi kalau kita mau setia benar dalam ibadah, taat pada Firman, mau lepas dari dosa, maka kasih setia Tuhan membuat kita berhasil sekalipun dalam suasana terbatas.
Kejadian 39:21-23
39:21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
39:22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
39:23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.
2. Kasih setia Tuhan menjadi mahkota.
Mazmur 103:4
103:4 Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
Mahkota adalah perhiasan mempelai. Mempelai Pria memakai mahkota, Mempelai Wanita Tuhan juga memakai mahkota. Salomo di hari pernikahannya memakai mahkota.
Kidung Agung 3:11
3:11 puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.
Gereja Tuhan yang sempurna memakai mahkota 12 bintang.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Kasih setia Tuhan menjadi mahkota, artinya kasih setia Tuhan menjadikan kita menjadi mempelai wanitaNya. Kita disucikan, diubahkan sampai disempurnakan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Ini kasih setia Tuhan yang besar, anugerah Tuhan yang besar dalam kita. Kita tidak bisa membalas segala kasih karunia rahmat anugerah Tuhan yang besar selain kita mau tersungkur di kaki Tuhan, mau menyembah Tuhan. “Kalungi kami dengan kasih setiaMu, mahkotai kami dengan kasih setiaMu” itu yang mau kita naikan dalam doa penyembahan kita.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar