Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:14-15
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan
tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata
binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka
mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang
tetap hidup itu.
13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan
nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga,
dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung
binatang itu, dibunuh.
Ini menunjukan ibadah palsu, ibadah daging,
ibadah yang dibuat oleh nabi palsu. Dalam Injil Markus digambarkan seperti
ibadah ahli-ahli Taurat.
Markus 12:38-40
12:38 Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata:
"Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai
jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,
12:39 yang suka duduk di tempat terdepan di rumah
ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
12:40 yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui
mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima
hukuman yang lebih berat."
Ibadah
palsu yaitu ibadah yang hanya mencari kehormatan dan kemuliaan secara lahiriah
dari dunia atau dari manusia = hanya cari perhatian dari dunia, dari manusia.
Orang yang suka mencari perhatian dari dunia, dari manusia, mudah sekali kecewa,
mudah tersandung, sebab perhatian manusia itu sangat terbatas. Biarlah dalam ibadah itu kita
berusaha untuk mendapatkan perhatian dari Tuhan. Seperti Rut bekerja di ladang Boas mendapat perhatian khusus dari
Boas. Bukan perhatian dari pekerja-pekerja lain atau dari mandornya Boas.
Ada 3 bentuk perhatian dari Tuhan, ini yang
kita cari di dalam ibadah.
1.
Mazmur
144:3-4
144:3
Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak
manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?
144:4
Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.
Perhatian
yang pertama Tuhan mau mengangkat kita manusia berdosa menjadi pelayanNya.
Manusia berdosa itu hanya seperti angin yang berlalu. Biar kaya, punya
kedudukan, punya kepandaian, hanya seperti angin yang berlalu. Alkitab katakan 70
atau 80 tahun umurnya, lebih
dari itu hidup penuh kesukaran. Dan dikatakan seperti bayang-bayang yang
lewat. Berarti hidupnya sia-sia hanya berakhir pada kebinasaan. Punya kekayaan
berlipat ganda, punya
kedudukan tinggi di dunia, punya kepandaian dan sebagainya, hanya berakhir di
dunia, di liang kubur, berakhir binasa selamanya di neraka.
Tuhan
tahu kita ini manusia berdosa, semua telah berbuat dosa, hanya angin berlalu,
hanya bayang-bayang yang lewat. Makanya Tuhan hadir dalam ibadah, Tuhan
memperhatikan kita dan mau mengangkat kita menjadi pelayan-pelayanNya seperti
angin bertiup, bukan angin berlalu.
Mazmur
104:4
104:4
yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai
pelayan-pelayan-Mu,
Yohanes
3:8
3:8
Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau
tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan
tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Tadinya
kita manusia berdosa, angin lalu, bayang-bayang yang lewat. Lewat
ibadah Tuhan angkat dan mau menjadikan kita bagaikan angin yang bertiup ke
manapun dia ditiupkan, artinya menjadi pelayan Tuhan yang dikuasai oleh urapan
Roh Kudus, bukan pelayan Tuhan
yang biasa, bukan pelayan daging.
Tuhan pakai kita di manapun sesuai gerakan Tuhan, bukan gerakan daging.
Proses
angin lalu menjadi angin bertiup.
a) Iman, percaya bahwa Yesus satu-satunya
Juruselamat lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus. Kalau mau dipakai oleh Tuhan harus dengar
Firman dulu supaya tahu komandonya, arahnya ke mana. Banyak orang melayani tetapi
tidak mau dengar Firman. Hamba Tuhan angkat-angkat orang jadi pelayan
Tuhan tetapi tidak mau memberitakan Firman pengajaran yang benar. Akhirnya
semua pelayannya daging, bukan pelayanan roh.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran
oleh firman Kristus.
Kita mau dijadikan pesuruh Tuhan, di
manapun kita diperintahkan pergi kita pergi. Di manapun kita digerakan melayani, kita bergerak ke sana. Kalau
kita tidak punya iman, bagaimana mau melayani. Tuhan suruh “ayo melayani di
sana” ongkosnya mana Tuhan, saya mau tidur di mana, siapa donaturnya? Tetapi kalau punya iman, mau mendengar Firman,
diperintah melayani ke sana, iya
melayani, tidak tuntut ini, tidak tuntut itu, maju saja. Itulah
pelayan bagaikan angin yang ditiup oleh Tuhan, bukan angin yang berlalu.
Melayani itu tindakan iman. Bagaimana bisa
ada tindakan iman kalau tidak punya iman.
b) Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali
kepada Tuhan. Kita ini manusia berdosa, bagaimana bisa dipakai oleh Tuhan kalau
masih ada dosa.
I Tesalonika 1:9-10
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami,
bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala
kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
1:10 dan untuk
menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari
antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan
datang.
Berhenti berbuat dosa, mati
terhadap dosa. Kalau sudah mati
maka masuk pada proses berikutnya yaitu dikubur.
c) Kuburkan hidup lama yang berdosa dalam baptisan
air yang benar.
Roma 6:2,4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi
dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama
dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita
akan hidup dalam hidup yang baru.
Kalau sudah dikubur bersama Yesus dalam
baptisan air yang benar, kita bisa bangkit bersama Yesus.
d) Kalau sudah bangkit bersama Yesus baru
mengalami baptisan Roh Kudus, urapan Roh Kudus. Setelah Yesus keluar
dari air, Roh Kudus turun atas
pribadi Yesus.
Saya
perlu menekankan soal baptisan air ini. Ini penentu kita bisa dipakai Tuhan
dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir atau tidak. Kalau baptisan tidak
benar, itu hanya merasa dipakai Tuhan, padahal sebenarnya tidak.
Kolose
2:11-13
2:11
Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia,
tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang
berdosa,
2:12
karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut
dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah
membangkitkan Dia dari orang mati.
2:13
Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak
disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia,
sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
Baptisan
air yang benar itu merupakan sunat rohani yaitu penanggalan tubuh yang berdosa.
Semua yang berdosa dibuang semua. Pikiran yang berdosa, pandangan yang berdosa,
mulut yang berdosa, tangan yang berdosa, ditanggalkan semua. Kita periksa, saya ini baptisannya benar atau
tidak. Lebih parah lagi setelah dibaptis malah tambah berdosa,
dipertanyakan bagaimana baptisannya itu. Baptisan ini yang
menentukan kita memiliki atau menerima meterai nama Allah Tritunggal. Ingat
Abraham, sebelum disunat namanya Abram, begitu dia disunat nama Allah ditambahkan kepada namanya, Abram ditambah AH menjadi
Abraham
Kejadian
17:4-8
17:4
"Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi
bapa sejumlah besar bangsa.
17:5
Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah
Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
17:6
Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi
bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
17:7
Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu
turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan
Allah keturunanmu.
17:8
Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai
orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk
selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."
Dulu
setelah Abraham disunat nama
Allah dimasukan kepada Abram menjadi Abraham sehingga dia boleh mewarisi tanah
Kanaan. Bagi kita, baptisan air itu menentukan kita menerima meterai nama Allah
Tritunggal sehingga boleh masuk Kanaan Samawi Yerusalem Baru. Jadi kalau baptisan air kita tidak benar, tidak ada
meterai nama Allah di dalamnya, tidak bisa masuk Yerusalem Baru.
Dunia
yang kita tempati ini sedang lenyap, akan dihukum oleh Tuhan. Tetapi kehidupan
yang punya meterai nama Allah Tritunggal, luput dari penghukuman Tuhan. Kalau
tidak ada maka dihukum bersama dunia ini. Salah satu contoh penghukuman Tuhan:
Wahyu
9:3-5
9:3
Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada
mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.
9:4
Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di
bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang
tidak memakai meterai Allah di dahinya.
9:5
Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk
menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking,
apabila ia menyengat manusia.
Belalang
yang punya sengat kalajengking, menyiksa orang yang tidak punya meterai nama
Allah Tritunggal. Berarti yang
baptisannya tidak ada meterai nama Allah, tidak sesuai Firman. Jangan berpikir saya dulu sudah dibaptis,
tetapi baptisan kita dulu bagaimana, sesuai Firman atau tidak! Harus yang benar sesuai Firman.
Lama
siksaan itu 5 bulan = 150 hari. Lama air bah menutupi bumi 150 hari, yang
selamat hanya 8 orang yang berada di dalam bahtera Nuh. Yang berada di luar bahtera Nuh binasa. Bahtera ini menubuatkan baptisan air.
Kejadian
7:24
7:24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus
lima puluh hari lamanya.
I
Petrus 3:20-21
3:20
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah,
ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh
air bah itu.
3:21
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya
bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati
nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Baptisan
air itu bukan hanya
sakramen gereja tetapi menentukan kita selamat atau dihukum. Bahtera
Nuh yang menentukan Nuh sekeluarga selamat dari air bah. Hanya
1 bahtera Nuh, berarti
hanya 1 baptisan air yang menyelamatkan. Bukan baptisan sesuai aturan
organisasi tertentu. Baptisan air yang menyelamatkan itu sesuai Firman, seperti
Yesus dibaptis, begitu juga kita dibaptis.
Matius
3:15
3:15
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena
demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan
Yohanes pun menuruti-Nya.
3:16
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit
terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Sedalam
apa airnya? Sedalam kuburan. Kuburan dalamnya bagaimana? Dari kepala sampai telapak kaki terkubur semua.
Matius
3:17
3:17
lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Kalau
baptisannya benar Roh Kudus turun ke atas kita, kita menjadi pelayan Tuhan
seperti angin yang bertiup. Periksa baptisan air kita dulu bagaimana? Syaratnya
harus mati terhadap dosa. Pelaksanaannya
dikubur bersama Yesus di dalam air untuk bangkit bersama Yesus, ada meterai
nama Allah Tritunggal yang jelas, ditangani oleh hamba Tuhan yang jelas juga
tahbisannya. Itu yang
menentukan langit terbuka, Roh Kudus turun, kita bisa menjadi pelayan Tuhan seperti angin yang bertiup.
Sekarang
periksa, kita sudah melayani Tuhan di bidang apa saja, apakah saya sudah seperti angin yang bertiup? Tanda-tanda pelayan Tuhan seperti
angin yang bertiup, pelayan
Tuhan dalam urapan Roh Kudus:
a) Filipi 2:7
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya
sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Tanda
pertama mengosongkan diri, ada
tetapi merasa tidak ada. Artinya kita tidak mengandalkan sesuatu pada kita tetapi
mengandalkan Tuhan. Biar
tantangannya hebat luar biasa, tetapi kalau kita mengandalkan Tuhan, bisa diterobos, angin bisa masuk! Ingat ketika murid-murid ketakutan setelah
Yesus dihukum mati, mereka masuk
dalam sebuah rumah, pintu ditutup rapat semua karena mereka takut
kepada orang Yahudi. Tiba-tiba
Yesus menampakan diri di tengah-tengah mereka, angin bisa masuk! Itu pelayan Tuhan seperti angin. Kalau ada tantangan
lalu berkata saya tidak bisa, tidak mampu, itu bukan angin, berarti masing mengandalkan kekuatan
sendiri. Andalkan Tuhan lebih dari segalanya.
Seringkali kita tidak ada tetapi merasa ada.
Begitu ada tantangannya langsung mundur, kandas, tidak bisa terus sampai ke Kanaan.
b) Filipi 2:8
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib.
Taat pada Firman Tuhan sampai daging tidak
bersuara lagi. Ini bagaikan angin yang berhembus ke manapun dia ditiupkan. Kadang kita berusaha taat, tetapi masih ada suara-suara dagingnya. Kabar mempelai
kalau sudah ditambah suara daging, nanti menjadi kabar busuk. Kita sudah ada
dalam Kabar Mempelai, melayani dalam Kabar Mempelai, tetapi kalau ketaatan
kita masih dipengaruhi oleh suara daging, nanti jadi kabar busuk, pelayanan kita tidak menjadi berkat. Orang
tidak mau masuk dalam Kabar Mempelai karena kita angin busuk! Ayo, biarlah kita mau bertiup ke mana saja
ditiupkan oleh Tuhan, mau taat pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi.
Filipi 2:5
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Jadi
2 tanda pelayan Tuhan dalam urapan Roh Kudus itu merupakan pikiran perasaan
Yesus. Jadi angin yang bertiup itu adalah pelayan Tuhan yang melayani dengan pikiran dan perasaan Yesus. Berarti
kita melayani dengan kekuatan Yesus, tidak bisa dihalangi oleh apapun, tidak
bisa dikalahkan oleh siapapun.
Tahun ini tahun penyembahan, kalau kita menyembah, pasti menang! Makanya saya selalu dinasihati bapak
gembala, layani Tuhan saja, kerjakan, itu pekerjaan Tuhan! Kita
melayani dengan pikiran dan perasaan Yesus. Kalau melayani dengan pikiran daging, pasti muncul pertanyaan bagaimana mungkin, bagaimana bisa, hanya.
Seperti Filipus menghadapi 5.000 Tuhan Yesus katakan beri mereka makan. Dia
berkata yang ada di sini hanya 5 roti dan 2 ikan. Bagaimana bisa cukup untuk
mereka ini. Itu kalau pikiran
perasaan daging.
Yohanes
6:5-7
6:5 Ketika
Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak
berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di
manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?"
6:6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia
sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.
6:7
Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup
untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."
Yohanes
6:8-9
6:8
Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata
kepada-Nya:
6:9
"Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan;
tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
Arti
nama Andreas pemberani, tetapi menghadapi tantangan dalam pelayanan, pikiran
perasaan daging yang dia pakai. Seringkali pikiran dan perasaan kita terbentur dengan situasi kondisi di dunia, sehingga
dalam melayani Tuhan bisa kandas. Bagaimana
mungkin, apa artinya, hanya, bagaimana bisa. Maria engkau akan mengandung bayi Yesus. Bagaimana
mungkin, aku belum bersuami?
Itu pikiran perasaan
daging. Perlu masuk baptisan air yang benar, tanggalkan tubuh yang berdosa, supaya mengalami pencurahan Roh Kudus. Kita melayani dengan mengosongkan diri mengandalkan
Tuhan, kita melayani dengan taat
dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Kita melayani dengan pikiran
perasaan Yesus, dengan kekuatan Yesus. Ada waktu, ada kesempatan sekecil apapun untuk melayani, bisa kita tembusi untuk melayani Tuhan.
Seringkali
kesempatan besar kita kecilkan! Tuhan katakan “beri mereka makan” ini
kesempatan besar untuk melayani 5.000 jiwa. Tetapi karena pakai pikiran
perasaan daging, bagiamana bisa, bagaimana mungkin, apa artinya, tidak bisa.
Yohanes
10:19
10:19
Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan
itu. Banyak di antara mereka berkata:
Pintu
terkunci rapat, Yesus tembus di situ, kemudian Yesus utus mereka melayani. Artinya Yesus berikan teladan, inilah Aku
pelayan yang seperti angin yang bertiup, kamu juga harus menjadi seperti itu, pelayan Tuhan seperti angin yang
bertiup. Dihalangi oleh apapun tidak akan bisa. Masalah organisasi tidak
bisa menghalangi, masalah kesehatan tidak bisa menghalangi, masalah
ekonomi tidak bisa menghalangi karena kita pelayan Tuhan seperti angin yang
bertiup. Melayani dengan pikiran perasaan Yesus, melayani
dengan kekuatan Yesus. Yakin Tuhan selalu membuka jalan. Tantangan kian berat
untuk memurnikan iman kita, tetapi Tuhan membuka jalan.
II
Korintus 2:12
2:12
Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa
Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.
Untuk pekerjaan Tuhan di Tentena, di Tonusu, di
Diora, di Palu, di mana saja Tuhan selalu membuka jalan, tidak ada yang bisa
menghalangi. Yang
penting kita seperti angin, ada tetapi merasa tidak ada, taat dengar-dengaran
sampai daging tidak bersuara lagi.
Tuhan akan memakai kita.
II Korintus 2:14
2:14
Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan
kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan
akan Dia di mana-mana.
Angin itu membawa bau harum. Tuhan pakai kita menyebarkan keharuman nama Yesus di
mana-mana.
Bagi
yang mau menerima pelayanan kita, kita membawa bau harum Kristus. Tetapi bagi
yang menolak, kita ini bau kematian bagi dia.
II
Korintus 2:15-16
2:15
Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah
mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
2:16
Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang
pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup
menunaikan tugas yang demikian?
Jadi
jangan marah kalau ada yang menolak pelayanan kita sebab sudah dituliskan oleh
Tuhan. Tugas pelayanan kita ini berat! Tidak bisa kita entengkan, kita
gampang-gampangkan. Tetapi kalau ada Roh Kudus kita melayani dengan kekuatan
Tuhan, kekuatan Yesus.
Lalu kenapa mundur dari pelayanan? Karena menggunakan kekuatan dagingnya. Kalau
ada Roh kudus, maju terus.
Yang
menerima diselamatkan. Selamat di sini dari penghukuman Tuhan atas dunia, menjadi Mempelai
wanita Tuha. Bagi yang menolak
dia binasa, hanya siap untuk
dihukum Tuhan dan binasa. Jangan kita marah ketika kita bersaksi lalu orang lain menolak kita. Saksikan saja, tunjukan keubahan hidup kita hasil
pekerjaan Firman, teruskan, sebarkan bau keharuman Kristus. Kalau mau diselamatkan maka dia terima, kita berdoa supaya dia terima. Kalau dia
tidak terima yah sudah jangan marah-marah. Yesus ajarkan kebaskan debu kaki.
Angin
kalau bertiup membawa kesejukan dan kehidupan. Coba kalau tidak ada angin,
tidak ada oksigen, mati kita! Artinya jika kita melayani dalam urapan Roh
Kudus, melayani Tuhan seperti angin, kita menghadirkan damai sejahtera di manapun kita berada.
Jangan datang-datang malah bawa kacau, bukan angin baik itu, angin puyuh itu. Pulang dalam rumah tangga tengkar, masuk dalam penggembalaan ribut di situ, di
mana saja bawa angin puyuh. Biarlah kita
bawa kesejukan, bukti
kita ada urapan Roh Kudus. Maka Tuhan menjamin hidup kita dalam damai
sejahtera dalam hidup kita. Dan Tuhan jamin hidup kita sehari-hari, masa depan
sampai hidup kekal.
Saya
bersyukur melayani Tuhan, Tuhan tidak pernah menipu. Yang penting
melayani Tuhan dengan pikiran perasaan Yesus. Apa yang dicari manusia
di akhir zmaan ini? Orang cari kehidupan, orang cari damai juga. Dapat uang tetapi perang terus, buat apa. Tetapi Tuhan berikan semua kepada kita, hidup
ada, damai Tuhan berikan, apalagi yang kita butuhkan. Renungkan saya manusia berdosa, angin lalu, sekarang sudah menjadi angin bertiup, ini
perhatian Tuhan. Jaga terus tahbisan pelayanan kita. Tahun ini tahun penyembahan, tahun
berjaga-jaga, terutama jaga tahbisan pelayanan kita.
Wahyu
16:15
16:15
"Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang
berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan
dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."
Perhatikan
tahbisan pelayanan kita, harus dalam urapan, bukan asal melayani Tuhan. Seperti
Yohanes Pembaptis memakai jubah bulu unta, bulu itu berbicara Roh Kudus. Jaga
tahbisan pelayanan.
2.
Ayub
31:4
31:4
Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku?
Yehezkiel
20:37
20:37
Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu
ke kandang dengan menghitung kamu.
Tuhan
menghitung setiap langkah kita. Menghitung itu dikaitkan dengan penggembalaan.
Jadi perhatian Tuhan yang
kedua adalah membawa kita pada penggembalaan yang benar. Apa itu penggembalaan
yang benar? Penggembalaan yang dibina oleh pengajaran yang benar. Ada suara Tuhan Yesus Gembala
yang baik di situ, itulah Firman pengajaran yang benar. Dan ditangani oleh hamba Tuhan yang benar tahbisannya, benar
nikahnya. Keduanya itu tidak bisa dipisah. Jadi bapak ibu yang menilai,
dalam penggembalaan sudah ada Firman pengajaran yang benar, itu sudah satu nilai
plus. Lalu yang melayani siapa, hamba Tuhan itu tahbisannya bagaimana, nikahnya
bagaimana. Kalau bapak ibu temukan tahbisannya
benar, nikahnya benar, pengajarannya benar, mantaplah tergembala, jangan ragu
lagi.
Waktu
Yosua mau memimpin orang Israel
menyeberangi sungai Yordan, Tuhan perintahkan pada bangsa Israel pandang tabut yang dipikul oleh
imam dari suku Lewi. Artinya pandang tabut pandang Firman yang disampaikan
serta pandang hamba Tuhan yang memikulnya, hamba Tuhan
yang memberitakannya.
Dalam
penggembalaan itulah kita dihitung oleh Tuhan, kita
diperhatikan oleh Tuhan, sampai rambut kepala kita dihitung oleh Tuhan.
Matius
10:30
10:30
Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya.
Rambut
menunjuk pelayan Tuhan yang kecil, tidak berdaya, tidak dianggap. Coba kalau
rambut jatuh di lantai, langsung disapu. Kalau temukan kunci mobil, langsung diumumkan ada kunci ditemukan,
siapa yang merasa memiliki bisa hubungi si ini. Tetapi masa ada pengumuman ada sehelai rambut ditemukan, siapa merasa
kehilangan berhubungan kepada saya.
Itulah kita pelayan
Tuhan, kadang di mata Tuhan kita dikecilkan.
Kadang di mata manusia “siapa
kamu?” kita dihina-hina, dikecil-kecilkan. Tetapi kita
dihitung oleh Tuhan kalau tergembala, dipelihara secara ajaib. Bahkan ketika
diperhadapkan dengan badai hidup. Tuhan jamin tidak sehelai rambutpun dibiarkan jatuh. Kalau kita bisa ada dalam penggembalaan dalam
pengajaran yang benar, ada hamba
Tuhan yang sungguh-sungguh melayani kita, itu perhatian Tuhan yang luar
biasa kepada kita.
Kisah
Para Rasul 27:33-34
27:33
Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya:
"Sudah empat belas hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan
tidak makan apa-apa.
27:34
Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk
keselamatanmu. Tidak seorang pun di antara kamu akan kehilangan sehelai pun
dari rambut kepalanya."
Dalam
kandang penggembalaan makan Firman penggembalaan, maka tidak seorangpun akan
kehilangan sehelai rambut dari kepalanya, ini perlindungan dan pemeliharaan Tuhan Gembala Agung secara luar biasa, secara ajaib.
Tuhan katakan akhir zaman ini bagaikan tengah malam, kita tidak tahu
bagaimana harus melangkah. Tetapi kalau dalam kandang penggembalaan, kita bisa makan
Firman penggembalaan, sehelai rambutpun tidak Tuhan biarkan jatuh, Tuhan
pelihara kita secara ajaib.
Inilah
perhatian Tuhan. Dalam penggembalaan kita mendapatkan perhatian Tuhan. Jangan
tinggalkan penggembalaan karena mau cari perhatian di dunia. Tergembala dengan benar dan baik, Tuhan yang
memperhatikan kita. Kami
diajar di Lempinel kalau sudah lulus dari sini tidak usah cari kehormatan di
luar, mau kuliah ini itu supaya dapat gelar. Kuliah saja di bawah kaki Tuhan nanti dapat perhatian dan kehormatan dari Tuhan. Bahkan dalam penggembalaan kita mengalami penyucian secara terus menerus
sampai tidak bercela.
Ayub
14:16-17
14:16
Sungguhpun Engkau menghitung langkahku, Engkau tidak akan memperhatikan dosaku;
14:17
pelanggaranku akan dimasukkan di dalam pundi-pundi yang dimeteraikan, dan
kesalahanku akan Kaututup dengan lepa.
Jadi Tuhan menghitung setiap langkah-langkah kita dan
sambil dihitung Tuhan
menghapus dosa-dosa kita,
disucikan. Kalau merenungkan
hidup masa lalu, selama saya belum tergembala sekalipun saya anak
gembala, langkah-langkah saya
berat, susah, tidak tahu mau melangkah
ke mana, tidak ada masa depan, semua gelap.
Inilah untungnya
berada dalam kandang penggembalaan, inilah perhatian Tuhan, langkah-langkah hidup kita adalah langkah-langkah
bersama Yesus Gembala Agung, langkah-langkah mujizat. Dosa bisa disucikan itu mujizat, kita bisa
lepas dari dosa itu mujizat. Bisa lepas dari rokok, lepas dari mabuk, bisa
lepas dari perzinahan, bisa
lepas dari dusta dan lain-lain, itu mujizat. Sampai kita heran-heran sendiri, koq
bisa!
Kalau sudah jadi pelayan Tuhan, pelayan Tuhan
itu harus tergembala.
Imamat
21:12
21:12
Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan
tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia
telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Kita
menjadi pelayan Tuhan khusus, mendapat perhatian khusus dari Tuhan.
3.
Bentuk
perhatian Tuhan yang ketiga ini banyak orang yang tidak mau, padahal ini puncak
perhatian Tuhan! Yaitu ujian setiap saat.
Ayub
7:17-18
7:17
Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan,
7:18
dan Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap saat?
Saat semua nyaman, enak-enak, tiba-tiba datang
ujian dalam bentuk apa saja. Jangan
bilang Tuhan kejam, tidak baik, tidak peduli saya, loh itu perhatian Tuhan yang
puncak, ujian, percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Ini tahun penyembahan, tahun berjaga-jaga,
tahun ujian, tahun percikan darah! Tahun lalu ujiannya belum selesai, tahun ini
mau masuk ujian lagi, jangan dulu Tuhan. Masa mau diperhatikan Tuhan, kita malah tidak mau. Tetapi
jangan juga tantang Tuhan, tambah lagi Tuhan. Biarlah terjadi
secara wajar sesuatu kehendak Tuhan, ada waktunya Tuhan.
Apa
tujuan dari ujian ini?
a) Supaya kita bisa belajar kepada Yesus di kayu
salib yaitu belajar rendah hati
dan lemah lembut. Kalau tidak ada ujian, begitu sudah diberkati dan
dipakai Tuhan bisa sombong. Makanya
diizinkan ujian datang supaya bisa belajar rendah hati, belajar seperti Yesus
di kayu salib.
Matius 11:28-29
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku,
karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Belajar
rendah hati, belajar lemah lembut. Ini
pelajaran yang belum pernah tamat. Terus diuji tambah rendah hati, diuji lagi
tambah lemah lembut. Rendah hati itu kemampuan menganggap orang
lain lebih utama dari pada kita. Kita
tidak akan marah-marah kalau diizinkan ujian datang.
Rendah
hati itu juga kemampuan mengaku dosa, kita periksa diri, kalau kita salah minta
ampun. Kalau kita koreksi diri tidak ada dosa yang
kita perbuat yah sudah diam saja.
Lemah
lembut itu kemampuan mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Kamu dikata-katai orang, yah sudah belajar lemah lembut, Tuhan ampuni dia, berkati
pelayanannya. Saya belajar waktu banyak perkataan-perkataan yang tidak baik,
saya balas orangnya “Tuhan berkati nikahmu, Tuhan berkati pribadimu,
tergembalalah dengan benar dan baik”. Tidak usah membalas, tidak
usah klarifikasi. Yesus tidak perlu klarifikasi apa-apa, Yesus diam saja.
I Petrus 2:19-23
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena
sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu
menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan
karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus
pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya
kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam
mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan
mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya
kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Waktu Yesus disidang, Dia diam saja. Itulah
belajar rendah hati dan lemah lembut kepada Yesus. Ini tujuan ujian. Saya akui
masih kurang, terus belajar rendah hati, terus belajar lemah lembut. Kalau
sudah rendah hati dan lemah lembut pasti sabar, sabar menderita, sabar menunggu
waktu Tuhan. Kalau 3 ini sudah ada pada kita berarti kita sudah mengalami keubahan hidup, bukan lagi
manusia daging, tetapi manusia rohani seperti Yesus. Itulah tujuan
percikan darah.
b) Yakobus 1:12
1:12
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah
tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada
barangsiapa yang mengasihi Dia.
Tujuannya supaya kita mendapatkan mahkota
kehidupan, yaitu mahkota mempelai, mahkota
kemuliaan, mahkota kehormatan. Tidak
usah cari kehormatan dan kemuliaan di dunia sebab Tuhan sudah menyiapkan
mahkota kehormatan dan kemuliaan bagi kita yang tahan uji. Semoga itulah mahkota yang kelak akan kita terima.
Terus bertahan, terus bertekun dalam penyembahan. Saya dikucilkan, tidak
diperhitungkan, tetap menyembah. Perhatikan Korban Kristus, dalam Yesaya
dikatakan Yesus tidak masuk
hitungan, Dia rela lakukan semua itu supaya kita dihitung oleh Tuhan. Tuhan
sediakan mahkota kemuliaan dan kehormatan bagi kita.
Mazmur 8:5-6
8:5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah
anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
8:6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti
Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Kadang ketika menghadapi ujian, kita depresi.
Yang banyak kali kita lakukan malah hitung-hitungan dengan Tuhan. Tuhan saya
sudah melayani, saya sudah tergembala, saya sudah menyerahkan segala-galanya
kepada Tuhan, koq saya menderita! Sekarang
kalau kita renungkan, hidup kita ini adalah hidup yang penuh dosa, sudah
bagaikan barang rongsokan. Inilah keadaan kita manusia berdosa! Lalu kita
serahkan kepada Tuhan. Tuhan itu mau menerima barang rongsokan
tetapi kita mau bangga-bangga. Coba bapak ibu diberikan barang rongsokan, lalu
dia bisa bicara “eh aku sudah bantu kau!” kita pasti buang, buat apa ini barang
sudah karatan, sudah penyot sana sini mau membangga-banggakan diri! Kalau Tuhan
seperti kita, Tuhan sudah tidak mau terima, itu barang rongsokan, barang yang sudah tidak terpakai! Tetapi Tuhan mau
menerima kita. Kita angin
berlalu, mau Tuhan jadikan angin bertiup. Kalau kita masih
tuntut-tuntut lagi Tuhan, terlalulah
kita, tahu dirilah kita!
I Petrus 4:2
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan
menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Waktu yang sisa kita berikan kepada Tuhan tetapi
Tuhan mau berikan. Lalu waktu kita diuji kita tuntut lagi Tuhan. Eh tinggal sisa! Waktu dia masih kuat terlalu banyak waktu dia gunakan untuk kesenangan dunia. Setelah sudah uzur, sudah lemah, baru mau
menggunakan waktu untuk Tuhan, tetapi Tuhan masih mau terima. Waktu diuji malah mengomel lagi. Terlalu!
I Petrus 4:3
4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan
untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah
hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan
minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
Jadi ketika diuji jangan ngomel, tidak usah
bersungut. Hidup kita ini hanya hidup yang sisa yang kita berikan kepada Tuhan,
Tuhan mau terima. Kita
angin berlalu tetapi Tuhan
jadikan angin bertiup, Tuhan gembalakan kita, Dia uji kita supaya kita bisa berubah seperti manusia rohani seperti
Yesus. Saat tidak mampu, pandanglah Korban Kristus. Dia rela tidak dihitung,
bahkan disamakan dengan pemberontak supaya kita bisa dihitung dan mendapat
perhatian dari Tuhan.
Yesaya 53:2-3
53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan
sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada
sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.
53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh
kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga
orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
Kalaupun di dalam keluarga kita tidak dihitung lagi karena kita mau
tergembala, kita mau disucikan, kita mau melayani Tuhan, tidak apa-apa. Mungkin ujian yang
kita hadapi seperti itu, tidak dianggap lagi oleh keluarga, tidak dianggap lagi
sebagai manusia, tidak apa-apa,
Yesus rela tidak dihitung untuk kita.
Kalau kita
diuji itu adalah puncak perhatian Tuhan. Jangan cari perhatian
kepada manusia, perhatian dunia, tetapi biarlah kita beribadah untuk mendapat
perhatian Tuhan. Kita dijadikan pelayanNya, digembalakan, diizinkan masuk ujian,
supaya mengalami keubahan hidup, mendapatkan mahkota kehidupan, mahkota
kemuliaan.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar