Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:16-18
13:16 Dan ia menyebabkan,
sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau
hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17 dan tidak seorang pun
yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu,
yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18 Yang penting di sini
ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan
binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Antikristus mau memeterai
seluruh manusia dengan cap 666, berarti mau memiliki manusia seutuhnya. 6
pertama tubuhnya daging, 6 kedua jiwanya daging, 6 ketiga rohnya daging.
Manusia yang menerima cap 666 adalah manusia yang menyembah patung antikristus.
Wahyu 13:15
13:15 Dan
kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu,
sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa,
sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Patung adalah benda
yang diciptakan dan dipahat untuk meniru bentuk atau gambar makhluk hidup yang
ada di sekitarnya. Jadi manusia yang dimiliki antikristus yang dicap 666 adalah
manusia yang memiliki gambar dan tulisan iblis! Cap ini sekarang secara rohani
sudah dijalankan oleh iblis. Nanti baru dia cap secara jasmani. Saya tidak tahu
bagaimana itu chip, saya bukan ahli komputer. Yang kita berusaha harus hindari
jangan sampai gambar dan tulisan iblis ada pada kita. Sebab hamba Tuhan dan
pelayan Tuhanpun bisa digambar dan ditulisi dengan gambar dan tulisan iblis.
Contohnya Petrus sempat digambar dan ditulisi dengan gambar dan tulisan iblis. Ketika
Yesus mengatakan “Aku akan ditangkap, dibunuh dan 3 hari kemudian bangkit”.
Petrus menarik Yesus kesamping dan dia tegur “itu tidak akan terjadi” Yesus
bilang enyahlah iblis, bukan enyahlah Petrus. Jadi dia digambar dan ditulisi
dengan gambar dan tulisan iblis.
Yang akan kita
pelajari pagi ini tentang Yudas, sejak awal dia dipanggil, dipilih untuk
melayani, Tuhan sudah mengatakan salah seorang di antara kamu adalah iblis.
Yohanes 6:70-71
6:70 Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku
sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu
adalah Iblis."
6:71 Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon
Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua
belas murid itu.
Yudas adalah gambaran
hamba Tuhan pelayan Tuhan yang sudah dipakai oleh Tuhan, dia bendahara, dia
dipercaya Tuhan, bahkan Yesus katakan dia sahabat “sahabatKu mengangkat tumit
terhadap Aku” tetapi dalam dirinya ada gambar dan tulisan iblis. Kenapa
demikian? Karena rohaninya mundur maju. Mundur maju ini tanda tidak taat
terhadap Firman. Jangan kita mundur maju, ayo terus maju sampai ke Yerusalem
Baru.
Yeremia 31:22
31:22 Berapa lama lagi engkau mundur maju, hai anak
perempuan yang tidak taat? Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri:
perempuan merangkul laki-laki."
Bukti mundur majunya
Yudas.
Markus 14:3-4,10-11
14:3 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si
kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu
buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah
dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala
Yesus.
14:4 Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang
kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?
14:10 Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari
kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan
Yesus kepada mereka.
14:11 Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka
berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang
baik untuk menyerahkan Yesus.
Di ayat 3-4 Yudas ada
bersekutu, ayat 10-11 dia tinggalkan persekutuan, ayat 12-31 Yudas ada lagi
bersama dengan Yesus dan murid-murid. Kemudian dalam cerita yang sama dalam
Injil Yohanes, Yudas mundur untuk selama-lamanya.
Yohanes 13:27-30
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan
Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat,
perbuatlah dengan segera."
13:28 Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka
yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas.
13:29 Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa
Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi
apa-apa kepada orang miskin.
13:30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada
waktu itu hari sudah malam.
Orang yang mundur maju
itu kelihatan dipakai, kelihatan hebat, kelihatan dipercaya pelayanan, padahal
tidak! Akhirnya Yudas ditelan kegelapan. Hati-hati yah, kita belajar dari Yudas
ini bukan untuk ditiru. Karena seringkali manusia ini ketika ditunjukan contoh
yang buruk malah itu yang suka ditiru. Ini ditunjukan pada kita supaya waspada,
jangan ada roh Yudas pada kita, roh mundur maju. Kalau rohani kita mundur maju,
maka suatu saat akan ditelan oleh kegelapan dosa seperti Yudas, sampai nanti
masuk dalam kegelapan yang paling gelap yaitu aniaya antikristus.
Tanda-tanda hamba
Tuhan pelayan Tuhan yang mundur maju:
1. Kisah Para
Rasul 1:17-21
1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan
mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
1:18 — Yudas ini telah membeli sebidang tanah
dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah
sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk
Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri
"Hakal-Dama", artinya Tanah Darah —.
1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab
Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di
dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
1:21
Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa
datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,
Tanda hamba Tuhan yang mundur maju adalah dikuasai
mamon sehingga tidak menghargai ibadah pelayanan kepada Tuhan = melekat kepada uang. Kalau melayani
motivasinya sudah salah, itu roh mundur maju. Nanti ditelan kegelapan dosa sampai
puncaknya dosa.
Yudas menjual Yesus seharga 30 keping perak, berarti
dia menyamakan Yesus dengan lembu nakal!
Keluaran 21:32
21:32
Tetapi jika lembu itu menanduk seorang budak laki-laki atau perempuan,
maka pemiliknya harus membayar tiga puluh syikal perak kepada tuan budak
itu, dan lembu itu harus dilempari mati dengan batu.
Tugas budak atau hamba itu menyiapkan kebutuhan
jasmani tuannya. Karena ditanduk sampai mati berarti kebutuhan jasmani tuannya
terhambat. Sekarang kita bicara yang rohani, seringkali hamba Tuhan, pelayan
Tuhan seperti Yudas, tidak mau beribadah melayani Tuhan karena merasa kebutuhan
jasmaninya terhambat, perekonomiannya terhambat. Dulu mertua saya berkata
“kalau mau ibadah-ibadah terus siapa yang kasih makan!” sekarang beliau sudah
aktif beribadah. Seringkali pandangan seperti itu ada pada hamba Tuhan pelayan
Tuhan “kalau melayani fulltimer mau makan apa? Harus kerja sampingan bantu
pelayanan”. Ini menyamakan Yesus dengan lembu nakal.
Yudas ini adalah orang yang sudah dipanggil dan
dipilih Tuhan, tetapi tersandung pada panggilan dan pilihannya. Sangat ironis,
seharusnya kita dipanggil dan dipilih itu untuk dimuliakan, ini Yudas malah
tersandung pada panggilan dan pilihannya.
Roma 8:29-30
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari
semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan
gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara
banyak saudara.
8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari
semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka
itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga
dimuliakan-Nya.
Supaya ada gambar Allah di dalam kita, itu
tujuan kita dipanggil dan dipilih. Saya dipanggil dan dipilih sebagai hamba
Tuhan sepenuh untuk kelak memuliakan Tuhan. Dipanggil dipilih sebagai paduan
suara, sebagai pemain musik, sebagai tua-tua, apapun jabatan pelayanan kita,
tujuannya supaya kita dimuliakan. Jangan tersandung dalam panggilan pilihan
kita. Sangat tragis nasib Yudas, dia dipanggil dan dipilih tetapi justru malah
tersandung pada panggilan dan pilihan Tuhan. Karena apa? Karena uang.
II Petrus 1:10
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah
sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu
melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
Orang Farisi itu hamba uang, mereka juga suka
mencari kehormatan di pasar-pasar. Uang dan kehormatan serta kedudukan itu
sudah satu. Kalau tersandung karena itu nanti kita seperti Yudas, rugi!
2. Markus
14:43-46
14:43 Waktu Yesus masih berbicara, muncullah
Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia
serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam
kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua.
14:44 Orang yang menyerahkan Dia telah
memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah
Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat."
14:45 Dan ketika ia sampai di situ ia segera
maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Rabi," lalu mencium Dia.
14:46 Maka mereka memegang Yesus dan
menangkap-Nya.
Yudas memimpin serombongan orang yang membawa
pentung. Artinya:
a) Menyamakan
Yesus dengan orang yang tidak berakal budi.
Amsal
10:13
10:13 Di bibir
orang berpengertian terdapat hikmat, tetapi pentung tersedia bagi punggung
orang yang tidak berakal budi.
Justru
Yudas yang tidak berakal budi. Praktek tidak berakal budi.
1) Ulangan
4:5-6
4:5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan
dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN,
Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu
masuki untuk mendudukinya.
4:6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah
yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang
pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang
besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.
Kalau kita mau melakukan Firman, taat pada
Firman, maka kita adalah orang yang bijaksana dan berakal budi. Jadi orang yang
tidak berakal budi adalah orang yang tidak taat pada Firman tetapi menuduh
orang lain tidak taat! Ini yang kita hadapi sekarang, kami mau taat pada Firman
pengajaran yang benar malah dibilang tidak taat. Dulu pendiri organisasi ini
mendirikan oraganisasi dengan AD/ART berdasarkan Firman pengajaran yang benar.
Mandat dari pendiri AD/ART jangan dirubah karena sesuai Firman pengajaran yang
benar tetapi sekarang malah mereka rubah. Kami yang bertahan pada Firman pengajaran
yang benar malah dituduh tidak taat dan dipecat. Setelah masuk dalam ranah hukum,
diserang lagi. Orang yang tidak berakal budi itu seringkali mengatakan orang
lain itu bodoh.
Pengkhotbah 10:1-2
10:1 Lalat yang mati menyebabkan urapan dari
pembuat urapan berbau busuk; demikian juga sedikit kebodohan lebih berpengaruh
dari pada hikmat dan kehormatan.
10:2 Hati orang berhikmat menuju ke kanan,
tetapi hati orang bodoh ke kiri.
Hati orang bodoh ke kiri, apa yang ada di kiri?
Kekayaan dan kehormatan. Hanya itu yang dia cari.
Amsal 3:16
3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di
tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
Pengkhotbah 10:3
10:3 Juga kalau ia berjalan di lorong orang
bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang: "Orang
itu bodoh!"
2) II
Tawarikh 2:12
2:12 Lalu Huram melanjutkan: "Terpujilah
TUHAN, Allah orang Israel, yang menjadikan langit dan bumi, karena Ia telah
memberikan kepada raja Daud seorang anak yang bijaksana, penuh akal budi dan
pengertian, yang akan mendirikan suatu rumah bagi TUHAN dan suatu istana
kerajaan bagi dirinya sendiri!
Salomo penuh akal budi sehingga dia dipakai
mendirikan rumah bagi Tuhan. Praktek tidak berakal budi adalah tidak mau aktif dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus = tidak setia, tidak tanggung jawab dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus sampai meninggalkannya karena
perkara-perkara yang jasmani. Kembali lagi perkara sebelah kiri, makanya kelak
akan ada pemisahan, kambing di sebelah kiri dan domba-domba di sebelah kanan.
Kalau ditanya alasannya kenapa tidak aktif, kenapa tidak setia alasannya yang
jasmani semuanya, bukan yang rohani.
3) Menganggap
Firman pengajaran itu tidak masuk akal, tidak logis, tidak cocok, tidak sesuai
perkembangan zaman. Dan orang yang berpegang pada Firman pengajaran yang benar
dianggap bodoh.
b) Amsal
26:23
26:3 Cemeti adalah
untuk kuda, kekang untuk keledai, dan pentung untuk punggung orang bebal.
Jadi arti
yang kedua adalah menyamakan Yesus dengan orang bebal. Padahal dia sendiri
orang bebal, dia tidak bisa dinasihat tetapi bilang orang yang tidak bisa
dinasihati! Prakteknya:
1) Tidak bisa
ditegur dan dinasihati oleh Firman. Orang seperti ini nanti jadi keras hatinya.
Orang yang sudah 1, 2 kali dinasihati tidak mau mendengar, yah sudah, hindari
saja dia.
Titus 3:10-11
3:10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali
kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.
3:11 Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu
benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.
Hindari orang seperti ini supaya kita tidak
ikut diseret tersesat. Karena orang-orang seperti ini pengaruhnya dahsyat
sekali, menyeret orang benar, orang yang sungguh-sungguh. Apalagi kalau orang
dalam keluarga kita, kalau dia mulai begini begitu lalu kita dengarkan “oh iya
yah” kalau sudah iya yah itu sudah terseret. Seperti Yudas, dia ditegur dengan
keras oleh Tuhan Yesus, malah dia
salahkan orang lain, dia salahkan Yesus!
Matius 26:23-25
26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama
dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan
menyerahkan Aku.
26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai
dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya
Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia
tidak dilahirkan."
26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu
menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya:
"Engkau telah mengatakannya."
Keras sekali Firman yang disampaikan oleh Tuhan
Yesus. Tetapi perkataan Yudas “bukan aku” itu berarti dia menuduh murid yang
lain yang akan menyerahkan Yesus. Dan dia juga menuduh Yesus salah, Firman
salah. Inilah orang bebal, tidak bisa ditegur dan tidak bisa dinasihati oleh
Firman. Yang salah orang lain, yang salah Firman. Kalau Firman keras datang
malah dia berkata “saya tahu itu pendeta khotbah dengan daging, pendetanya
emosi tembak-tembak saya”. Orang seperti itu seperti Yudas, tidak tertolong.
Tadi dikatakan harus kita hindari, artinya dia terbuang dari Tubuh Kristus!
Jangan sampai roh ini ada pada kita.
2) Amsal
17:24
17:24 Pandangan orang berpengertian tertuju
pada hikmat, tetapi mata orang bebal melayang sampai ke ujung bumi.
Pandangannya hanya tertuju pada ujung bumi,
pada perkara jasmani, perkara duniawi. Seperti Yudas, dia melayani tetapi
pandangannya tertuju pada uang. Ada Maria meminyaki kaki Yesus, dia malah berkata
“biar minyaknya dijual saja lalu uangnya dibagikan pada orang miskin” padahal supaya
dia bisa curi uangnya.
3) Kalau
sudah bebal, tidak bisa ditegur, tidak bisa dinasihati, pandangannya tertuju
pada perkara yang rohani, itu berujung pada murtad. Ini yang kita jaga jangan
sampai murtad.
Yesaya 32:6
32:6 Sebab orang bebal mengatakan kebebalan,
dan hatinya merencanakan yang jahat, yaitu bermaksud murtad dan mengatakan yang
menyesatkan tentang TUHAN, membiarkan kosong perut orang lapar dan orang haus
kekurangan minuman.
Baru bermaksud saja sudah tidak boleh apalagi
kalau benar sampai murtad. Murtad artinya meninggalkan Firman pengajaran yang
benar dan berbalik melawan dengan mengatakan yang sesat tentang Tuhan. Jangan
terjadi dalam kehidupan kita! Kalau ditelusuri lagi kenapa dia tinggalkan? Karena
bodoh, tidak berakal budi, dia tidak taat pada Firman, karena dia tidak aktif
dalam pelayanan, tidak setia, selalu dia mengelola Firman dengan logikanya,
tidak bisa ditegur, tidak bisa dinasihati, pandangannya selalu yang jasmani, makanya
dia murtad, tinggalkan Firman pengajaran yang benar dan mengatakan itu sesat.
Sudah terlalu banyak orang yang murtad, jangan
tambah lagi barisannya. Sudah banyak yang menjadi Yudas, jangan lagi kita tambah
barisan Yudas! Kita sudah menikmati pengajaran ini dari guru kita, dari
pendahulu kita, dari bapak gembala, jangan kita tinggalkan, bertahan sampai
garis akhir.
Orang seperti ini selalu putar balik, yang
bertahan pada Firman pengajaran yang benar dibilang bebal, dibilang sesat, dia
yang sudah menyimpang malah merasa dia benar. Firman Tuhan pasti digenapi, yang
mengajarkan ajaran yang lain itu pemecah belah, tetapi yang bertahan pada pengajaran
yang benar itu yang mereka tuduh pemecah belah!
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu,
saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan
pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu
hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani
Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata
mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang
yang tulus hatinya.
Orang bebal pandangannya hanya yang daging,
perut saja! Makanya Firman Tuhan katakan hindarilah! Terutama soal persekutuan,
hindarilah! Kalau sudah menyimpang dari pengajaran yang benar lalu kita
bersekutu, nanti roh bebal itu kena pada kita. Padahal dia tulus hati melayani
Tuhan tetapi sudah digiring pada jalur yang lain. Dia pikir sudah ada pada
gambar tulisan Tuhan, padahal sedang digambar dan ditulisi oleh iblis. Dia
korban ini, korban itu, dia melayani padahal sudah disesatkan dan dibelokan
dari gambar yang benar. Makanya Paulus katakan hindarilah. Kalau kita mau pertahankan
kemurnian pengajaran ini, jangan sembarang bersekutu. Makanya dengar saja
komando gembala supaya kita yang tulus hati jangan dibelokkan. Yang tulus saja
dibelokkan, apalagi yang tidak tulus, bisa diputar-putar.
Memang kita akan dicap bebal, tidak taat,
pemberontak, biarkan saja. Kalau manusia yang cap terserah, asalkan jangan
Tuhan yang cap. Kalau Tuhan katakan “kamu pemberontak!” itu berbahaya.
3. Yudas
mendatangi Yesus dengan serombongan orang yang membawa pedang. Artinya memerangi
atau melawan Firman pengajaran yang benar. Tadinya sudah diberkati pelayanan
oleh pengajaran. Kami lulus lempinel gelarnya Pendeta pembantu (Pdp), 5 tahun
kemudian Pendeta muda (Pdm), 5 tahun kemudian Pendeta tua (Pdt). Karena
pengajaran sudah diangkat menjadi pendeta, ada yang sudah dipercayakan jemaat,
ada gereja. Begitu sudah berkembang mulai seperti Yudas, menganggap pengajaran
itu bodoh, dia jadi bebal, sampai melawan.
Mikha 4:1-3
4:1 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir:
gunung rumah TUHAN akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang
tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta
berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia
mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya;
sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."
4:3 Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa,
dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang
jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan
tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat
pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
Ini hasil pengajaran yang benar, pedang menjadi
mata bajak. Ini malah membawa pedang, berarti melawan Firman pengajaran yang
benar. Prakteknya:
a) Sebagai
hamba Tuhan memberitakan Firman pengajaran tetapi dirinya sendiri tidak percaya
Firman, tidak praktek Firman. Yudas, salah 1 dari 12 murid yang diutus memberitakan
Firman disertai dengan mujizat. Memberitakan Firman tetapi dia sendiri tidak percaya
Yesus, malah dia menyerahkan Yesus. Sampaikan Firman tetapi dia sendiri tidak
percaya Firman, tidak mempraktekan Firman. Makanya doa saya selalu apa yang
dikerjakan itu yang diajarkan, jangan ada roh Yudas pada saya, khotbah tetapi
dirinya sendiri tidak percaya. Kalau belum yakin jangan sampaikan, yakin dan
percaya dulu baru sampaikan.
b) Untuk
jemaat sudah mendengar Firman tetapi tidak percaya dan tidak praktek Firman. Kalau Firman didengar tidak pernah dipraktek
maka suatu saat melawan, memerangi pengajaran, berubah haluan. Kenapa jemaat
seperti itu? Karena gembalanya sendiri tidak praktek, makanya mewariskan tabiat
kepada jemaatnya
Akhirnya kehidupan itu hanya digambar dan ditulisi
oleh iblis. Kita periksa pada kita ada tulisan siapa dan gambar siapa, iblis
atau Tuhan. Bagaimana supaya kita tidak digambar, tidak ditulisi oleh gambar
dan tulisan iblis?
Yeremia 31:22
31:22 Berapa lama lagi engkau mundur maju, hai anak
perempuan yang tidak taat? Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri:
perempuan merangkul laki-laki."
Ini bukan bahasa
najis, jangan berpikir yang najis. Arti rohaninya perempuan itu adalah gereja,
laki-laki itulah Yesus. Jadi kita harus melekat kepada Yesus. Kalau kita
melekat pada Yesus, bagaimana mau digambar dan ditulisi oleh iblis. Begitu
iblis baru datang mendekat sudah diusir! Mengapa bisa digambar dan ditulisi
iblis? Karena mundur maju. Saat mundur itulah ditulisi iblis. Tetapi kalau maju
dan melekat terus, tidak akan bisa digambar dan ditulis oleh iblis. Bawa hidup
kita melekat pada Yesus lewat praktek tekun dalam penggembalaan.
1. Meja roti
sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita
melekat pada Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan kurbanNya.
2. Pelita
emas, ketekunan dalam ibadah raya. Kita melekat pada Allah Roh Kudus dalam
urapan dan karunianya.
3. Mezbah
dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita melekat pada Allah Bapa
di dalam kasihNya
Jadi dengan 3 macam
ibadah pokok kita melekat pada Allah Tritunggal, Tuhan,Yesus Kristus, kita
tidak bisa digambar dan ditulisi oleh iblis. Tetapi kita digambar dan ditulisi
oleh Yesus.
Pengajaran yang benar
adalah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga,
maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang
pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Sebagai gembala saya
hanya bisa menjadi penganjur, penasihat, ayo tekuni penggembalaan yang dibina
oleh Firman pengajaran yang benar. Kalau memang tidak bisa ikut ibadah sempat
secara langsung, upayakan tunda. Tetapi lebih diupayakan lagi supaya semua bisa
ikut ibadah langsung supaya kita melekat pada Allah Tritunggal. Saat-saat kita
mendengar Firman seperti pagi ini, kita sedang bercermin, berkaca. Kalau kita
bercermin kita lihat bagaimana gambar dan bentuk kita. Kita lihat gambar siapa
yang ada pada kita. Kalau gambar iblis, segera minta ampun, supaya gambar Yesus
yang nyata.
II Korintus 3:14-18
3:14 Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab
sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka
membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang
dapat menyingkapkannya.
3:15 Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka
membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.
3:16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan,
maka selubung itu diambil dari padanya.
3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah,
di situ ada kemerdekaan.
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan
muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang
adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan
yang semakin besar.
Kita sedang
bercermin. Namun seringkali, saat kita bercermin kita pakai selubung muka. Makanya
kita tidak tahu gambar apa yang ada pada kita. Selubung yang dimaksud adalah
kekerasan hati. Seringkali adalah selubung kekerasan hati. Firman datang
diselubungi dengan kekerasan hati, tidak terima, tidak pernah masuk, makanya tidak
tahu gambar apa yang ada padanya.
Sebab itu apa yang
harus kita minta supaya selubung kekerasan hati itu dibuka? Tadi dalam ayat 17
di mana ada Roh Allah di situ ada kemerdekaan. Jadi dalam mendengar Firman
mintalah urapan Roh Kudus supaya Roh Kudus yang menyingkirkan selubung
kekerasan hati sehingga kita mengalami kelepasan, kita mengalami kemerdekaan
dari selubung kekerasan hati. Dan kita bercermin lewat cermin Firman, bukan
diri kita lagi yang kita lihat, tetapi gambar Allah semakin nyata dalam hidup
kita.
Kekerasan hati
disingkirkan, diganti dengan hati yang lemah lembut. Kalau kita mendengar
Firman dengan hati yang lemah lembut = bercermin pada Firman, maka kita bisa
melihat segala kekurangan kita, keburukan, kejahatan dan kenajisan kita. Bukan
untuk kita pertahankan tetapi untuk kita sucikan dan diubahkan. Ternyata matanya
belum baik, masih suka melihat hal yang tidak baik, yang najis!. Telinga tidak
baik, masih mendengar yang tidak baik, dengar bahasa-bahasa yang tidak baik
tentang dirinya langsung emosi. Mulut tidak baik, masih suka cerita-cerita
orang. Kita lihat keburukannya bukan untuk kita pertahankan tetapi untuk kita
serahkan kepada Tuhan biar disucikan dan dibaharui. Maka suatu waktu kita
menjadi sama mulia dengan Yesus.
II Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan
muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang
adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan
yang semakin besar.
Kalau semua sudah
disucikan maka kita mencerminkan kemuliaan Kristus. Kekurangan kita dibuang,
masuk gambar Allah. Dibuang lagi kekurangan kita, masuk gambar Allah. Terus
dibaharui dalam kemuliaan yang semakin besar.
Ayo kekurangan dan
kelemahan kita bukan untuk kita pertahankan. Tujuan kita datang mendengar
Firman supaya kita bisa bercermin untuk melihat kekurangan kita. Kita
disucikan, dibaharui sehingga kita segambar dengan Allah Tritunggal. Kalau kita
sudah melihat kekurangan kita dan kita serahkan untuk disucikan maka tidak akan
sulit mata kita memandang Tuhan di dalam penyembahan. Itu hasil penyucian.
Tidak usah dipaksa, kalau sudah disucikan, kekurangan sudah disingkirkan, mata
pasti bisa memandang Yesus, berkata-kata dengan Yesus dalam doa penyembahan.
Contohnya orang buta
yang lahir dalam kebutaan. Sesudah disembuhkan, dia disucikan, maka dia bisa
memandang Yesus dan berkata-kata dengan Yesus, lalu sujud menyembah.
Yohanes 9:35-38
9:35 Yesus mendengar bahwa ia
telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata:
"Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
9:36 Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku
percaya kepada-Nya."
9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja
melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah
itu!"
9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia
sujud menyembah-Nya.
Mata kita memandang
cermin Firman, lihat kekurangan kita, kita disucikan dan dibaharui. Kemudian
mata kita memandang Yesus, berkata-kata dengan Yesus, menyembah Yesus. Ini yang
tadi disebutkan dalam kitab nabi Yesaya, perempuan merangkul laki-laki. Penyembahan
itu kita sedang dekat dengan Yesus. Bahasa Alkitab perempuan itu kaum yang
lemah.
I Petrus 3:7
3:7 Demikian juga kamu, hai
suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih
lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu
kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
Perempuan merangkul
laki-laki, berarti kita mengakui segala kelemahan dan ketidakberdayaan kita kepada
Tuhan, tetapi dengan yakin Tuhan sanggup melepaskan kita dari segala kelemahan
itu. Kelemahannya apa? Gampang tersinggung! Akui itu dan dengan yakin Tuhan
mampu melepaskan kita dari segala kelemahan.
Alkitab sendiri bersaksi,
sehebat apapun kita hanya domba sembelihan. Namanya domba sembelihan itu sangat
lemah, sangat tidak berdaya! Doa penyembahan merupakan hubungan kasih dengan
Tuhan. Kasih Tuhan yang memberikan kita kekuatan dan pertolongan, kasih Tuhan
yang menjadikan kita lebih dari pemenang. Mungkin sudah mustahil untuk lepas
dari dosa, ayo menyembah. Kalau belum lepas, berpuasa. Belum bisa lepas, tambah
2 hari. Belum lepas tambah 3 sampai 7 hari. Kalau tidak lepas juga berarti
dagingnya terlalu kuat. Tetapi kalau puasanya sungguh-sungguh pasti bisa lepas.
Saya memahami diri saya sebagai gembala juga begitu banyak kelemahan, sebabnya
dalam seminggu harus ada puasa secara pribadi supaya kelemahan kita
disingkirkan dan diganti dengan gambar Allah Tritunggal.
Roma 8:35-37
8:35 Siapakah yang akan memisahkan
kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau
kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti ada tertulis:
"Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah
dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37 Tetapi dalam semuanya itu
kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi
kita.
Kita sudah lemah,
daging ini banyak kekurangan dan kelamahan. Kita hadapi lagi tekanan dari luar,
dari iblis setan lewat penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan,
bahaya pedang. Tetapi yang kita butuhkan hanya satu yaitu kasih Tuhan. Jangan
putus asa, dalam kelemahan banyak menyembah Tuhan, itu hubungan kasih dengan
Tuhan. Kasih Tuhan sudah lebih dari cukup untuk memberikan kita kekuatan untuk
bertahan dalam tekanan himpitan, kita tidak kecewa, tidak putus asa, tidak
tinggalkan Tuhan, tetapi tetap berharap kepada Tuhan, tetap menyembah Tuhan.
Seringkali iblis datang mengganggu kita, dia usik kelemahan kita. Saya orang
tempramen, seringkali datang gangguan-gangguan mau membangkitakan emosi saya. Ada
mungkin kelemahannya suka memandang yang tidak baik, iblis ganggu dengan muncul
hal-hal yang tidak baik. Di sinilah kita harus menyembah, kita eratkan hubungan
kasih dengan Tuhan. Banyak menyembah Tuhan hari-hari terakhir ini, maka ada
kekuatan yang melimpah dari Tuhan. Kita bisa bertahan dalam himpitan dan
tekanan, kita tidak kecewa, tidak putus asa.
Seperti nabi Yesaya,
kelemahannya adalah mulutnya najis, dan dia tinggal di lingkungan orang-orang
yang najis bibir, nasjis mulut. Secara rohani mustahil untuk lepas, kelemahan
itu kelemahan yang permanent, sulit untuk lepas. Tetapi dengan memandang Tuhan
bisa lepas. Kita orang tempramen, lingkungan sekitar juga orang tempramen, semua
kalau bicara nadanya do tinggi, tidak ada do rendah. Bagaimana mau lepas?
Pandang Tuhan! Sekarang kita pandang Tuhan dalam cermin Firman, pandang lagi
Tuhan dalam penyembahan. Dengan yakin Tuhan mampu mengatasi kelemahan itu,
Tuhan angkat kelemahan itu, Tuhan ganti dengan gambar dan tabiatNya masuk dalam
diri kita.
Kita ada kemampuan
bertahan dan lebih dari pada itu kasih Tuhan menjadikan kita lebih dari
pemenang. Sampai kita heran, saya ini suka bicara najis, tetapi sekarang saya
tidak mau dengar lagi yang seperti itu, mulut saya maunya bicara yang suci. Itu
berarti Tuhan menjadikan kita lebih dari pemenang, kita yang hina, yang hancur
oleh dosa, yang banyak kelemahan Tuhan jadikan pemenang. Dan kemenangan yang
terakhir Tuhan mau angkat kita duduk di takhtaNya. Betapa besar kasih Tuhan
kepada kita.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia
akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun
telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Ini disampaikan
kepada jemaat Laodekia paling bobrok rohaninya, paling lemah, paling hancur
tetapi diberikan kesempatan untuk duduk setakhta dengan Tuhan Yesus. Jangan
pesimis, apa kelemahan kita, kaum muda kelemahannya apa dalam hal yang rohani,
pandang Firman lihat kelemahan kita, pandang Tuhan dalam penyembahan, Dia mampu
menyingkirkan semua kelemahan itu dan Tuhan ganti dengan tabiatnya, gambar
Allah Tritunggal. Ayo kita banyak menyembah hari-hari terakhir ini. Jangan ada
gambar dan tulisan iblis pada kita. Biarlah yang ada adalah gambar dan tulisan
kita. Di hati kita dalam hidup kita tertulis “Aku mengasihi engkau”. Tuhan tahu
kita banyak kelemahan dan kekurangan. Orang yang lemah banyak kekurangan itu
seharusnya binasa, tetapi Tuhan mau ubahkan karena Dia mengasihi kita. Sebagai
timbal balik kita juga mau berkata kepada Tuhan “aku mengasihi Engkau Tuhan”.
Kita mau merenungkan Firman, bercermin pada Firman, kita mau melakukan firman
Tuhan. Kelemahan-kelemahan kita jangan dipertahankan, biar semua kita serahkan
kepada Tuhan, Tuhan singkirkan semua dan diganti dengan gambarNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar