Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:14-15
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan
tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata
binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka
mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang
tetap hidup itu.
13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan
nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga,
dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung
binatang itu, dibunuh.
Ayat 15 ini menubuatkan suasana zaman
antikristus, manusia akan dipaksa untuk menyembah antikristus. Jika tidak mau, akan dianiaya selama 3,5 tahun sampai dibunuh,
dipancung kepalanya. Sekarang nabi palsu dan antikristus bekerja sama untuk memaksa
gereja Tuhan untuk menyembah antikristus. Ajaran yang palsu itu menghasilkan
penyembahan yang palsu. Dari mana kita tahu ajaran itu ajaran palsu, supaya
kita tidak menghakimi dan menunjuk-nunjuk. Ajaran palsu itu bersifat memaksa
dan mengancam. Sementara Firman pengajaran yang benar memberi kebebasan
memilih.
Yohanes 11:43
11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia
dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
Suara keras itu adalah Firman pengajaran yang
benar, yang keras.
Yohanes 11:44
11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki
dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain
peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia
pergi."
Yohanes 6:60
6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari
murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang
sanggup mendengarkannya?"
Memang pengajaran itu keras, keras dalam hal
menyucikan.
Yohanes 6:66-67
6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya
mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya:
"Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
Yesus tidak memaksa, bukan berkata “awas kamu
kalau pergi! Saya cambuk!”. Kalau yang palsu itu memaksa, mengancam, kalau
tidak datang diberikan surat peringatan, tidak datang lagi surat peringatan
kedua, tidak datang lagi dipecat! Itu sudah memaksa, itu sebenarnya ajaran yang
palsu!
Ajaran palsu mengarahkan pada penyembahan
palsu, bukan kepada Yesus. Dalam Wahyu pasal 13 tadi mengarahkan pada
penyembahan kepada patung. Oh saya tidak menyembah patung, di gereja tidak ada
patung. Coba kita periksa. Patung itu tidak ada pikiran dan perasaan, tidak
punya perikemanusiaan. Jadi kalau sudah kena ajaran palsu kehidupan itu sudah
tidak ada pikiran dan perasaan yang baik, tidak ada rasa hormatnya lagi. Sampai
yang sudah meninggalpun dicerita macam-macam. Kalau ada perasaan, koq tega,
yang membina dia, dia menerima pengajaran dari orang itu lalu dia cerita-cerita
lagi orang itu. Tidak ada rasa malu, tidak tahu berterima kasih, bahkan tega memaksa
dan mengancam orang lain. Itu tabiat antikristus!
Dari situ kita lihat, kalau ajaran yang benar
tidak seperti itu, masa diajar membenci orang tua! Bahkan kepada orang yang menyakiti
kita, ajaran yang benar mengajarkan
kita untuk mengasihi dia. Ini sudah tidak berperikemanusiaan! Makanya
antikristus itu tidak punya perikemanusiaan, dia sangat kejam, sangat sadis.
Roh antikristus ini masuk pada Kristen patung yang tidak punya pikiran perasaan
lagi.
Siapa yang akan masuk aniaya antikristus?
1.
Orang
Kristen yang tidak menghargai Firman pengajaran yang benar, yang tidak mau
menderita daging karena Firman pengajaran yang benar.
Yohanes
6:60-61,66
6:60
Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata:
"Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
6:61
Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut
tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu
menggoncangkan imanmu?
6:66
Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi
mengikut Dia.
Tidak
kebetulan ayat ini ditulis pasal 6 ayat 66, kalau diurutkan 666, angka
antikristus. Memang untuk menerima Firman pengajaran ini sakit bagi daging, ada
penderitaan daging yang harus kita hadapi. Banyak tokoh-tokoh dalam Alkitab
yang harus menderita aniaya dan mati. Salah satu contoh Yohanes Pembaptis, dia
menegur Herodes karena nikahnya tidak benar. Kabar Mempelai ini memperbaiki
nikah, Yohanes menegur Herodes malah dipenggal. Banyak orang Kristen di seluruh
penjuru dunia ini menderita karena Firman. Kalau kita tidak mau menerima Firman
maka nanti akan menerima pembalasan darah Yohanes dan nabi-nabi serta orang
Kristen yang lain yang dibunuh karena Firman.
Wahyu
6:9-11
6:9
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah
mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh
karena kesaksian yang mereka miliki.
6:10
Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya
Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan
darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"
6:11
Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada
mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga
genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh
sama seperti mereka.
Pembalasan
Tuhan adalah aniaya antikristus ditambah 21 penghukuman Tuhan atas dunia ini.
Jadi kalau tidak menghargai Firman, sementara ada hamba Tuhan pelayan Tuhan
yang menderita karena Firman, bahkan tidak sedikit yang dibunuh karena Firman,
nanti orang itu akan dibalas oleh Tuhan dalam masa antikristus pada penghukuman
Tuhan atas dunia ini. Tuhan tolong jangan kita masuk di sana, hargailah Firman
Tuhan.
Sementara
orang yang menghargai Firman, dia disucikan, diubahkan, disempurnakan dan
disingkirkan dari antikristus ke padang belantara.
Wahyu
12:14
12:14
Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya
ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
2
sayap itu adalah Firman pengajaran dan urapan Roh Kudus. Kalau kita menghargai
itu, kita disingkirkan ke padang belantara jauh dari antikristus. Jadi orang
yang tidak menghargai Firman, dia tidak punya sayap. Yang lain sudah tersingkir,
dia tidak terbang-terbang, malah masuk aniaya antikristus.
Pemberita
Firman sekarang justru menyampaikan Firman yang mengenakan daging, yang
meninabobokan, makanya gereja tertidur. Selamat, diberkati, tetapi tidak ada
penyucian, itu dininabobokan. Orang yang sudah mati bunuh diri malah khotbahnya
berbahagia yang mati dalam Tuhan, mana berbahagia orang yang mati bunuh diri!
2.
Wahyu
2:17
2:17
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada
jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang
tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya
tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang
menerimanya."
Yang
masuk aniaya antikristus adalah orang Kristen yang tanpa penyembahan, dia punya
Firman pengajaran (meja roti sajian), punya kesaksian (pelita emas) tetapi
kurang satu yaitu penyembahan (mezbah dupa emas). Apa artinya tidak punya
penyembahan?
a) Malas menyembah Tuhan, bosan, jenuh menyembah
Tuhan, tidak mau menyembah Tuhan. Penyucian itu mengarahkan kita pada
penyembahan yang benar. Punya Firman sudah baik, punya kesaksian sudah baik,
tetapi apa artinya kalau tanpa penyembahan. Hanya bangga “saya dalam
pengajaran” tetapi tidak ada penyembahan. Orang seperti itu akan masuk aniaya
antikristus. Penyembahan itu leher, karena tidak mau menyembah maka dia akan
bertekuk lutut untuk dipancung lehernya. Lebih baik sekarang kita tingkatkan
penyembahan kita hari-hari terakhir ini. Punya penyembahan tetapi tidak ada
pengajaran, itu juga tidak baik. Pengajaran itu komando untuk mengarahkan
penyembahan kita kepada Yesus Mempelai Pria Sorga. Dua-dua ini harus ada,
penyembahan ada, Firman pengajaran juga ada.
b) Sudah menyembah Tuhan tetapi tidak mencapai
ukuran penyembahan.
Wahyu 11:1-2
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh,
seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut:
"Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang
beribadah di dalamnya.
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di
sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada
bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua
bulan lamanya."
Penyembahan itu ada ukurannya, ibadah itu
diukur, kita yang beribadah diukur, mezbah itu juga diukur, penyembahan akan
diukur oleh Tuhan, harus mencapai standarnya Tuhan, sesuai dengan kehendak
Tuhan, selera Tuhan.
Ada 3 macam ukuran penyembahan yang benar.
1)
Wahyu
5:8-9
5:8
Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua
puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu
kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang
kudus.
5:9
Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima
gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah
disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari
tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Ukuran
penyembahan pertama adalah penebusan oleh darah Yesus = penebusan oleh kasih
Allah. Yesus yang mati di kayu salib adalah wujud kasih Allah kepada kita. Bukan
serta merta menjadi orang Kristen pasti mengalami penebusan, belum tentu! Banyak
orang Kristen ternyata belum mengalami penebusan oleh darah Yesus, hidupnya
menunjukan dia tidak mengalami penebusan.
Darah
Yesus menebus kita dari apa?
Ø Ditebus dari tiap suku, kaum dan bangsa. Artinya
Yesus menebus kita dari daging kita dengan segala hawa nafsu dan keinginannya,
tabiatnya, ambisinya. Itu ukuran penyembahan, lepas dari daging. Dalam melayani
Tuhan jangan ada ambisi. Tuhan yang tahu bagaimana hati saya. Kalau ada ambisi
doa penyembahan pasti ditolak oleh Tuhan.
Yakobus
4:2-3
4:2
Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh;
kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan
kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
4:3
Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah
berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa
nafsumu.
Puasa
tetapi untuk dapat perkara daging, tidak dijawab oleh Tuhan. Yang ada malah
jadi sakit, sakit maag, asam lambung naik. Kalau puasa sungguh-sungguh untuk
mematikan daging pasti sehat, yang penting bukan mencari perkara daging. Begitu
juga dalam mencari kepenuhan Roh Kudus, kalau daging, roh lain yang masuk.
Ø Ditebus dari bahasa atau lidah. Artinya lepas
dari dosa perkataan, dusta, gosip, fitnah, cerita-cerita orang. Biar dia
menyembah tidak akan sampai ukuran. Saya jaga betul-betul jangan sampai melekat
dosa perkataan ini. Apalagi dusta, dusta itu tempat persembunyian orang
berdosa, jadi tidak bisa dijamah oleh Tuhan, Tuhan tidak bisa bekerja apa-apa
pada orang itu kalau dia berdusta.
Yesaya
28:15
28:15
Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut,
dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik
dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai
perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri,"
Tuhan
tidak bisa menjamah dia, sesama juga tidak bisa menjamah dia, tetapi yang
menjamah, memeluk dan merangkul dia adalah setan, bapa pendusta. Kita harus
lepas dari itu, karakter iblis harus kita tinggalkan, jangan ada lagi, sehingga
kita bisa menjadi pribadi yang jujur, ukuran penyembahan adalah jujur. Doa
orang fasik kekejian bagi Tuhan tetapi doa orang jujur dikenan oleh Tuhan. Penyembahan
kalau dengan kejujuran, dikenan oleh Tuhan, bahasa air mata saja Tuhan sudah
tahu apa yang kita butuhkan.
Amsal
15:8
15:8
Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur
dikenan-Nya.
Berkatalah
yang jujur, ya katakan ya, tidak katakan tidak. Permulaan jujur adalah jujur
mengaku dosa. Kalau salah, mengakulah, tidak usah berbelat belit, karena ini,
karena itu. Kalau salah langsung mengaku “saya salah, minta ampun”, darah Yesus
menghapus dosanya. Setelah jujur mengaku dosa baru bisa jujur soal pengajaran.
Benar bilang benar, dukung. Kalau tidak benar bilang tidak benar dan hindari.
Jangan bilang beda sedikit tetapi sama saja. Saya dulu kelas IPA, kalau sudah
beda sedikit tidak akan pernah sama hasilnya. Pengajaran ini lebih pasti dari
pada ilmu pasti. Kalau beda sedikit pasti salah. Semoga kita menjadi pribadi
yang jujur. Kalau benar pegang teguh, kalau salah hindari, jangan pakai
perasaan daging. Semoga Tuhan berikan kemampuan kepada kita, kita bisa jujur, doa
orang jujur dikenan oleh Tuhan.
Waktu
Elia menghadapi orang Israel dia berkata Allah itu Tuhan sembah dia, kalau baal
itu Tuhan sembah baal, jangan bercabang hati, jangan timpang hati, jujur, benar
ya benar, salah ya salah.
Supaya
kita mengalami penebusan atau kelepasan dari daging dan dosa maka kita harus
bertekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, di situ kita
bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan kurban Kristus yang
sanggup menyucikan kehidupan kita.
2)
Wahyu
8:1-5
8:1
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di
sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
8:2
Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada
mereka diberikan tujuh sangkakala.
8:3
Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan
sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk
dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas
di hadapan takhta itu.
8:4
Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari
tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
8:5
Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah,
dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar
dan gempa bumi.
Ukuran
kedua sunyi senyap = damai sejahtera oleh Roh Kudus. Bagaimana bisa naik
penyembahannya kalau menyembah ingat dosa orang atau ingat dosa kita kepada
orang. Tidak akan pernah naik penyembahannya. Harus damai sejahtera dulu oleh
Roh Kudus.
Yesaya
63:14
63:14
seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat
perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung
bagi-Mu.
Kita
menyembah Tuhan harus dengan damai sejahtera. Bagaimana caranya untuk
memperoleh damai sejahtera? PBB untuk menciptakan kedamaian di dunia ini harus
mengeluarkan biaya yang besar. Pemerintah kita untuk menciptakan kedamaian di
negara kita, berapa biaya harus dikeluarkan. Kalau kita untuk mendapatkan damai
sejahtera cukup dengan kebenaran. Kalau benar pasti damai, pasti tenang.
Yesaya
32:17
32:17 Di
mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat
kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Kalau
kita dikata-katai orang lalu kita tidak terima, hati panas mau ketemu orang
itu, berarti kita tidak benar. Tetapi kalau kita benar kita damai, kita tenang
saja sekalipun orang mengata-ngatai kita. Daging memang tidak mampu, Roh Kudus yang
memampukan kita, menolong kita untuk bisa tenang dan damai. Roh Kudus memimpin
kita pada seluruh kebenaran.
Yohanes
16:13
16:13
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam
seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri,
tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia
akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Jadi
ini tesnya, kalau ada Roh Kudus begitu kita berkata yang tidak benar pasti
tidak tenang. Itu kalau ada Roh Kudus sehingga kita datang pada orang itu “maaf
saya sudah salah”.
Kebenaran
itu pasangannya kesetiaan.
Yesaya
11:5
11:5
Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang
tetap terikat pada pinggang.
Jadi
ukuran penyembahan adalah benar dan setia sehingga kita mengalami damai
sejahtera dan ketenangan, doa penyembahan kita naik kepada Tuhan. Terutama
benar dan setia di dalam nikah. Karena Mempelai Wanita Tuhan adalah isterinya
Tuhan dalam kebenaran dan kesetiaan.
Hosea
2:18-19
2:18
Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan
menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan
kasih sayang.
2:19
Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan
mengenal TUHAN.
Jadi, benar dan setia dimulai dari dalam nikah dulu, baru lebih besar dalam penggembalaan, persekutuan
antara penggembalaan. Kaum muda dalam masa pacaran dan tunangan jangan saling
menyakiti, harus benar dan setia. Kalau
sudah sama yang itu yah sudah benar dan setia, jangan lirik sana lirik sini.
Tidak ada artinya pelayanan kita kalau tidak benar dan tidak setia.
Supaya
kita memiliki damai sejahtera
dalam Roh Kudus maka kita harus tekun dalam ibadah raya, bersekutu dengan Allah
Roh Kudus di dalam urapan dan karunianya.
Kalau
digabung poin 1 dan 2 ukuran penyembahan adalah benar dan setia serta suci,
kita pasti dipakai Tuhan, kita diberikan kemampuan yang ajaib oleh Tuhan untuk
melayani, menjadi senjata kebenaran, menjadi imam dan raja, pelayan Tuhan yang
benar dan suci.
Roma
6:13
6:13
Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk
dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah
sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan
serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata
kebenaran.
Betapa
indahnya kalau kita dipakai Tuhan. Kalau tidak benar dan tidak setia lalu
melayani, dia sama dengan menembakan peluru dosa kepada jemaat. Orang yang
datang beribadah, pulang dalam keadaan berdosa. Tetapi kalau kita benar dan
suci, kita melayani berarti kita menembakan peluru kebenaran kepada jemaat, jemaat pulang dibenarkan oleh
Tuhan. Jangan main-main soal pelayanan, kita harus tanggung jawab.
Tuhan
tidak lihat pandainya kita dalam pelayanan. Kebenaran, kesetiaan dan kesucian
itu yang Tuhan lihat.
Efesus
4:11-12
4:11
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus,
Ini
yang kita kejar, kebenaran, kesetiaan, kekudusan, biar kita dipakai dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Sebaliknya kalau tidak benar, tidak setia,
tidak suci, hanya merasa dipakai Tuhan. Penyakit merasa itu penyakit orang
Laodekia. Aku kaya, aku tidak kekurangan apa-apa, padahal miskin, buta,
telanjang.
Matius
7:21-23
7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah
kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan
banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
Mereka
merasa sudah bernubuat, mengusir setan, mengadakan mujizat demi nama Tuhan
tetapi Tuhan bilang mereka pembuat kejahatan, tidak benar, tidak setia, tidak
suci. Jangan hanya merasa dipakai tetapi biarlah kita sungguh-sungguh dipakai
oleh Tuhan. Kejarlah kebenaran, kesetiaan, kesucian.
Wahyu
8:5
8:5
Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah,
dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar
dan gempa bumi.
Ada
2 keadaan yang kontras di situ, orang yang benar, setia, suci, penyembahannya
semakin meningkat, dia semakin dipakai oleh Tuhan, semakin tenang dan damai
sekalipun dunia ini goncang. Sebaliknya orang yang tidak benar, tidak setia dan
tidak suci, hanya merasa dipakai Tuhan, hidupnya semakin goncang bersama dunia
ini.
Kita
berada pada posisi yang mana. Dunia ini memang sedang goncang gancing, semakin
goncang. Tetapi kita yang benar dan setia, mau suci, mau menyembah Tuhan,
semakin tenang semakin dipakai Tuhan. Tetapi kalau tidak semakin goncang
bersama dunia ini. Alkitab katakan banyak orang akan mati karena ketakutan.
Lukas
21:25-26
21:25
"Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan
di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
21:26
Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang
menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
Menghadapi
kegoncangan mereka ketakutan, sampai mati karena ketakutan. Ketakutan ini
pembunuh utama manusia di akhir zaman ini.
3)
Wahyu
11:1
11:1
Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur
rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci
Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Matius
27:29-30
27:29
Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu
memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di
hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang
Yahudi!"
27:30
Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
Sebatang
buluh, artinya kita rela menerima sengsara daging bersama Yesus. Sengsara tanpa
dosa bersama Yesus harus rela kita terima, itu ukuran penyembahan. Saat Yesus
sengsara Dia taat.
Filipi
2:8
2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Ini
ukuran doa penyembahan taat sampai daging ini tidak bersuara lagi. Sakit memang
rasanya. Kadangkala kita mau menghindar dari masalah, tetapi Tuhan
mencemplungkan kita di situ untuk mengukur sudah meningkat tidak penyembahan
kita. Dalam keadaan semua sudah tenang, sudah baik, kita bagaikan diambil oleh
Tuhan lalu dimasukan di dalam nyala api. Maunya memberontak, jangan Tuhan, tetapi
harus kita terima supaya penyembahan kita mencapai ukuran.
I
Petrus 4:12-14
4:12
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi
atas kamu.
4:13
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam
penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada
waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Jangan
heran kalau kita diperhadapkan dengan itu. Saya sempat menolak, saya takut
waktu papa dipanggil Tuhan. Saya takut waktu mau menjadi gembala di sini, saya sudah
tahu ini itu yang akan saya hadapi dan saya tidak mau dimasukan dalam api itu,
saya mau berontak. Tetapi saya berdoa kepada Tuhan, biarlah kehendak Tuhan saja
yang jadi. Satu hamba Tuhan berkata pada saya, ada 2 hal yang menguatkan bahwa
saya diangkat jadi gembala di Tentena itu dari Tuhan, dari ibu janda setuju dan dari mayoritas jemaat setuju. Dari situ saya tidak berani lagi mengelak.
Saya tahu bahwa saya akan dibawa masuk di dalam api supaya penyembahan saya
mencapai ukurannya Tuhan. Saya bilang sama Tuhan “saya ingin bahagia Tuhan!”.
Tetapi Tuhan tetap bawa saya di situ, harus bawa di dalam api dan bertahan di
situ.
Jangan
heran kalau kita seperti diambil oleh Tuhan dari hidup yang enak-enak lalu
langsung dibuang di dalam api.
Maleakhi
3:3,2
3:3 Ia
akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia
mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak,
supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada
TUHAN.
3:2
Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat
tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni
logam dan seperti sabun tukang penatu.
Tuhan
izinkan kita harus masuk di dalam api bukan untuk menghancurkan hidup kita.
Lalu mengapa Tuhan izinkan kita masuk di dalam api?
II
Korintus 4:16-18
4:16 Sebab
itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin
merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan
kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan
kami.
4:18
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan,
karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah
kekal.
Tujuannya
supaya kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia
rohani, manusia batinia yang terus menerus dibaharui. Ini tahun penyembahan,
jangan heran dalam tahun penyembahan ini Tuhan rogoh kita dan dimasukan dalam
api. Ada api ujian yang akan kita hadapi, tetapi maksud itu semua supaya kita
mencapai ukurannya Tuhan. Jangan mundur, jangan kecewa, jangan putus asa.
Zakharia
13:9
13:9
Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka
seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji
emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan
berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah
Allahku!"
Saat
dalam ujian itu Tuhan mau kita tetap memanggil nama Tuhan, tetap menyembah
Tuhan. Ini sikap kita yang benar. Dalam api ujian bukannya mengeluh “Tuhan
kenapa begini, tidak enak! saya mau bahagia, saya mau enak, Tuhan tidak peduli
saya, Tuhan tidak adil”. Saat kita ada dalam api ujian, Tuhan rindu supaya kita
memanggil nama Tuhan Yesus, menyembah dengan seruan haleluya. Dan dikatakan
tadi Tuhan pasti menjawab kita, doa kita didengar Tuhan. Tuhan mengakui kita
adalah umatNya. Kalimat Tuhan adalah Allahku dan Tuhan berkata mereka adalah
umatKu, ini bahasa yang keluar di Yerusalem Baru, bahasa mempelai.
Wahyu
21:2-3
21:2
Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari
Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:3
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah,
kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan
mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Firman
pengajaran itu praktis, setelah kita dengar langsung diperhadapkan dengan
praktek. Nanti pulang semua langsung diperhadapkan dengan api. Bisa saja dalam
perjalanan, saat di rumah, atau waktu berangkat ibadah KKR ke Lopi atau saat
berada di Lopi, bisa Tuhan izinkan kita masuk dalam api supaya kita berseru
Yesus, menyembah dengan seruan haleluya.
Supaya
kita tahan menghadapi percikan darah kita harus tekun dalam doa penyembahan,
kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kasih Allah ini yang memberi
daya tahan kepada kita. Kasih Allah yang menjadikan kita kuat menghadapi api ujian
itu. Bahkan kasih Allah yang menjadikan kita lebih dari pemenang. Kita
ditindas, kita dihempaskan, kita dihimpit, penindasan, kesesakan, kelaparan dan
yang lainnya, tetapi oleh kasih Tuhan kita bertahan. Kita hanya seperti domba
sembelihan, namun kasih
Tuhan memberikan daya tahan dan menjadikan kita lebih dari pemenang. Biarlah
Firman ini menjadi penghiburan bagi kita. Mungkin siang ini bapak ibu datang
sudah dalam api ujian, ayo ada kasih Tuhan yang menjadikan kita kuat dan tahan.
Roma
8:35-37
8:35
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau
kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya,
atau pedang?
8:36
Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut
sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh
Dia yang telah mengasihi kita.
Semoga
Firman ini menjadi pengalaman dalam hidup kita. Bukan hanya kita dengarkan
tetapi kita diperhadapkan pada prakteknya dan kita menang. Kalau sudah menang
jangan lupa untuk bersaksi. Saksikan kemenangan-kemenangan yang kita alami
bersama dengan Tuhan. Jangan simpan sendiri. Kesaksian-kesaksian itu seperti
Daud mengumpulkan 5 batu kecil, bisa mengalahkan Goliat. Ini Daud mau
menghadapi Goliat, malah dia saksikan mengalahkan beruang, mengalahkan singa di
hadapan Saul pahlawan perang. Tetapi kesaksiannya itu membuat Daud menang atas
Goliat yang besar.
Biarlah
kesaksian-kesaksian kita jangan kita simpan sendiri tetapi kita saksikan, maka
kita mengalami kemenangan-kemenangan bersama dengan Tuhan, ada kemenangan kita
raih.
Jadi
puncak ukuran penyembahan adalah taat, bahkan saat diperhadapkan dengan
penderitaan tetap taat sampai daging tidak bersuara lagi. Itu bagaikan pintu
tirai terobek, kita bisa masuk ruangan maha suci. Di situ kita temukan alat
Tabut Perjanjian. Peti dari kayu penaga disalut emas dalam dan luar, itulah
kita manusia daging yang sudah bertabiat Ilahi. Menyatu dengan tutup dari emas
murni dengan 2 kerub, itu Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus Mempelai Pria
Sorga. Pada tutup ada 7 percikan darah, di depan tabut ada 7 percikan darah. Yesus
sudah sengsara sampai mati di kayu salib, kita juga mengikuti jejakNya,
sengsara daging sampai daging tidak bersuara lagi.
Kalau
kita menghadapi api ujian lalu kita bisa tahan, berarti kita sadar dan memahami
bahwa api ujian itu adalah kasih karunia Tuhan bagi kita. Kan kita mau
dijadikan Mempelai
Wanita Tuhan, kita mau diubahkan menjadi sama dengan Yesus. Makanya Tuhan ambil
kita dan ditaruh dalam api ujian. Jadi api ujian ini kasih karunia Tuhan bagi
kita, Jangan tolak kasih karunia Tuhan, jangan menghindar dari api ujian, dari
percikan darah.
II
Korintus 12:8-10
12:8
Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis
itu mundur dari padaku.
12:9
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab
justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih
suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
12:10
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam
kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika
aku lemah, maka aku kuat.
Dalam
penderitaan kita rela menderita atau tidak. Kalau masih bereaksi daging itu
belum rela. Tuhan mau sampai kita rela menderita, jangan menghindar dari kasih
karunia Tuhan. Di saat kita lemah di situ kita kuat sebab ada kasih Tuhan yang menjadikan
kita lebih dari pemenang.
I
Petrus 2:15
2:15
Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu
membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.
Kalau
kita diizinkan mengalami api ujian dan paham itu kasih karunia Tuhan, kita tidak
mau menghindar dan menjauh dari itu maka kita hidup di dunia ini sudah
bersuasana takhta Tuhan dan nanti mencapai takhta Tuhan yang sesungguhnya.
Ibrani
4:16
4:16
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih
karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada waktunya.
Tuhan
tidak mengizinkan ujian itu melampaui kekuatan kita, Tuhan tahu di mana batas
kekuatan kita. Dan Tuhan akan menolong
tepat pada waktunya. Siapa tahu siang ini adalah jawaban pertolongan Tuhan bagi
kita. Kalau belum tetap bertahan dalam api ujian itu. Ini adalah kasih karunia
Tuhan bagi kita sekalian. Nanti kita akan mencapai takhta sorga, Yerusalam yang
baru. Tidak ada lagi air mata ratap tangis, dukacita di sana, hanya kebahagiaan
kekal bersama dengan Yesus.
Biarlah penyembahan kita semakin meningkat
hari-hari terakhir ini,
ada ukuran yang harus kita penuhi, ukuran penebusan, ukuran ketenangan dan
damai sejahtera dan taat sampai daging tidak bersuara lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar