Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 14:27-31
14:27 Musa mengulurkan
tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya,
sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang
Mesir ke tengah-tengah laut.
14:28 Berbaliklah segala air
itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang
telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal
dari mereka.
14:29 Tetapi orang Israel
berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan
mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
14:30 Demikianlah pada hari
itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel
melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut.
14:31 Ketika dilihat oleh
orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang
Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN
dan kepada Musa, hamba-Nya itu.
Tongkat Musa
bagi kita sekarang menunjuk
salib Kristus. Ketika Musa mengangkat tongkatnya, terjadi 2 hal.
1.
Terjadi
kelepasan atau keselamatan bagi bangsa Israel. Laut yang tadinya menjadi
penghalang bagi mereka terbelah sehingga bangsa Israel bisa berjalan di
tengah-tengahnya. Artinya bagi
kita sekarang ada jalan keluar bagi orang yang mau menghargai salib Tuhan.
2.
Kebinasaan
bagi orang Mesir. Musa ulurkan lagi tongkatnya, laut kembali menyatu
sehingga orang Mesir yang ada di tengah-tengahnya ditenggelamkan semuanya. Artinya kebinasaan bagi orang yang tidak
menghargai salib.
Tuhan
menghukum mati orang Mesir sebagai tindakan keadilan. Selama ini orang Mesir
menghalang-halangi, menghambat orang Israel beribadah = orang Mesir selama ini
menolak salib. Jadi kalau kita menolak salib, nanti Tuhan hukum.
Ibrani
9:14
9:14 betapa
lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya
sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan
hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat
beribadah kepada Allah yang hidup.
Oleh karena
darah Yesus yang tercurah di kayu salib kita ditebus dan kita bisa beribadah kepada Tuhan. Jadi ibadah
kita seharga Korban Kristus. Sore ini kita bisa beribadah karena Korban Kristus.
Kalau tidak menghargai ibadah pelayanan, suatu saat akan menghadapi hukuman dari Tuhan. Mungkin sekarang ini kelihatan berhasil, studynya
lancar, pekerjaan lancar, seperti perkataan Ayub betapa mujurnya orang fasik,
tetapi dalam sekejab hukuman Tuhan datang. Sama seperti Wahyu
pasal 18, Babel itu mewah,
makmur, orang tidak beribadah kelihatan berhasil, tetapi dalam 1 jam hukuman
dijatuhkan dan habis semuanya.
Salib adalah
kasih karunia Tuhan yang diwujudkan dengan pengampunan dosa.
Yohanes
3:16
3:16 Karena begitu
besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.
Salib membuat
kita bisa hidup. Dosa itu membuat kita mati, rohani mati!
Efesus 2:1
2:1 Kamu dahulu
sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Oleh
salib kita bisa mendapat pengampunan dosa, kita hidup. Ayo hargai salib
Tuhan, jangan menolak salib.
Setelah hidup, hidup itu untuk beribadah. Itulah manfaat salib, salib tempat
kita mengaku dosa sehingga kita bisa hidup. Dan setelah itu lanjutkan hidup
untuk beribadah. Hari-hari terakhir ini bukan untuk menambah dosa tetapi
menyelesaikan dosa.
Firaun binasa
bersama perwiranya dan prajuritnya. Firaun gambaran orang kaya, orang pandai,
orang yang memiliki kedudukan = orang hebat secara jasmani. Tetapi dia binasa
karena tidak menghargai salib. Om berdoa supaya yang study, yang kuliah segera
selesai, dapat nilai yang baik,
dapat pekerjaan yang baik, semua dapat yang terbaik, juga dapat jodoh yang baik satu Firman
pengajaran yang benar. Tetapi kalau menolak salib, tidak mau menyelesaikan
dosa, tidak mau beribadah melayani Tuhan, hanya hukuman dan kebinasaan. Apalagi
kalau yang jasmani sudah tidak hebat, pekerjaannya tidak jelas, studynya stop
di tengah jalan, lalu tidak menghargai salib lagi, sudah tidak tahu hidupnya
seperti apa. Mungkin secara jasmani kita tidak hebat, kita bukan orang kaya,
bukan orang pandai, bukan orang yang punya kedudukan, tetapi kalau kita mau menerima salib maka kita pasti hidup,
dipelihara oleh Tuhan.
Roma 8:32
8:32 Ia, yang tidak
menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua,
bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama
dengan Dia?
NyawaNya saja diberikan di kayu salib, masakan cuma yang jasmani tidak bisa diberikan. Tuhan
pasti berikan. Berkat-berkat
jasmani Tuhan berikan kepada kita. Kalau kita menerima salib, ada jaminan
terpelihara oleh Tuhan. Orang yang menghargai salib itu hidup dari kasih
karunia Tuhan.
Namun
ada orang yang sudah beribadah melayani tetapi tidak menghargai salib.
Matius
7:21-23
7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada
hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada
waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
II
Timotius 3:1-5
3:1
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan
membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan
berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan
agama,
3:3 tidak
tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat
mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
3:4 suka
mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu
dari pada menuruti Allah.
3:5
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Ini semua
orang yang beribadah tetapi tidak menghargai salib sehingga akhirnya binasa.
Sekarang kita belajar praktek orang yang beribadah yang menghargai salib.
Markus 8:34
8:34 Lalu Yesus
memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikut Aku.
1.
Menyangkal
diri
Bagaimana itu menyangkal diri?
Berani berkata tidak untuk dosa atau untuk sesuatu yang tidak berkenan kepada
Tuhan. Sekalipun sesuatu itu mungkin mendatangkan keuntungan secara jasmani,
sesuatu itu mendatangkan kesenangan secara jasmani, tetapi kita berani berkata
tidak! Itu menyangkal diri. Seumpama sore ini kita beribadah, lalu ada ajakan
teman “tidak usah beribadah, kita refreshing dulu, healing time, happy-happy
dulu” tetapi itu sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan karena kita harus
beribadah, kita berani berkata tidak. Itu menyangkal diri!
Juga ketika ada kesempatan
berbuat dosa, tidak ada yang tahu dan kalau kita berbuat dosa itu kita senang,
kita dapat keuntungan yang jasmani, tetapi kita berani berkata tidak! Bahkan
ketika kita dipaksa dan diancam untuk berbuat dosa namun berani berkata tidak,
itu menyangkal diri.
Ada
orang beribadah tetapi berbuat dosa, ada orang beribadah tetapi mengejar
kesenangan daging. Masa muda ini
memang masa kuatnya daging. Pokoknya daging mau bergerak bebas, pokoknya jangan
ada halangan apapun, kalau bisa tidak ada aturan-aturan lagi. Kita berani berkata tidak kepada dosa, pada yang
tidak berkenan kepada Tuhan.
2.
Memikul
salib. Artinya kita menyalibkan daging kita dengan segala hawa nafsu,
keinginannya, tabiatnya, emosinya, ambisinya, pikirannya, perbuatannya, sampai
daging ini tidak bersuara lagi. Kita hanya mendengar suara Tuhan saja, taat
pada suara Tuhan, taat pada suara Firman.
Ada orang beribadah tetapi karena emosi daging, bukan dorongan Roh Kudus tetapi
dorongan emosi daging, ambisi
daging, mau lebih dari yang
lain. Seperti Yakobus dan Yohanes, mau menjadi yang lebih besar dari yang lain.
Mereka berkata kepada Yesus “biarlah kami duduk yang satu di sebelah kanan,
yang satu di sebelah kiri” berarti tidak ada tempat bagi orang lain, cuma mereka berdua. Murid-murid yang lain mendengar
itu menjadi marah. Lalu Yesus
berkata siapa yang mau menjadi yang terbesar hendaklah menjadi yang terkecil. Banyak kali kita mau tampil lebih hebat, sementara ikut Yesus itu melayani,
bukan mau dilayani. Tidak usah kita mau ambisi-ambisi.
Jadi
menyangkal diri dan memikul salib ini merupakan suatu ketegasan. Ayo jadilah
kaum muda yang tegas, jangan kaum muda yang plin plan. Kaum muda, kita ini
bukan lagi generasi penerus,
kita ini generasi akhir karena Tuhan Yesus sudah mau datang, kita harus tegas
terutama dalam 2 hal:
1.
Tegas
berpegang pada Firman pengajaran yang benar. Jangan karena jodoh, karena study,
karena pekerjaan sehingga melepaskan Firman pengajaran yang benar. Sementara di sisi
lain ada orang yang berusaha untuk menerima Firman pengajaran yang
benar. Yang di dalam malah melepaskan Firman pengajaran yang benar. Jangan yang
terdahulu malah menjadi yang terkemudian. Kaum muda yang lama hilang, yang baru
malah melejit. Ayo tegas berpegang pada Firman pengajaran yang benar dan tegas untuk menolak ajaran yang palsu.
2.
Tegas
menolak dosa = tegas untuk tetap hidup benar dan suci. Dosa sekarang begitu
hebat, ditunjang dengan kecanggihan teknologi. Untuk berbuat dosa itu sudah
terlalu gampang, banyak sarananya untuk berbuat dosa. Manfaatkalah apa yang
Tuhan berkatkan kepada kita untuk berbuat baik, untuk memuliakan nama Tuhan.
Semuanya
punya handphone bahkan canggih-canggih. Tetapi jangan pakai berbuat dosa,
jangan untuk menonton yang najis-najis, pakailah untuk berbuat baik, menyebarkan
Injil. Harus ada ketegasan. Untuk beli
pulsa data bisa ratusan ribu, tetapi untuk pekerjaan Tuhan bagaimana.
Ada 2 contoh
kaum muda yang memiliki ketegasan.
1.
Yusuf
tegas menghadapi isteri Potifar.
Kejadian 39:7-12
39:7 Selang beberapa waktu isteri tuannya
memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan
aku."
39:8 Tetapi Yusuf menolak dan berkata
kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi
mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya
pada kekuasaanku,
39:9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih
besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain
dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan
kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"
39:11 Pada suatu hari masuklah Yusuf ke
dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorang
pun tidak ada di rumah.
39:12 Lalu perempuan itu memegang baju
Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf
meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.
Rumah sudah sunyi sepi tidak ada
orang, tinggal Yusuf dan isteri Potifar, tetapi Yusuf tegas. Sekalipun dibujuk,
dipaksa, ada kesenangan daging, ada keuntungan, tetapi Yusuf tegas berkata
tidak terhadap dosa! Mari kita
tegas berkata tidak kepada dosa!
Yusuf paham di dalam isteri
Potifar ada kasih tuannya. Yusuf tidak mau merusak kasih itu, sebab dia sadar
di dalam dirinya ada kasih Tuhan yang lebih besar. Seharusnya kita berpikir begitu.
Ketika kita diperhadapkan dengan dosa kita harus berpikir bahwa dalam diri kita
ada kasih Tuhan yang lebih besar, jangan berbuat dosa. Kasih Tuhan yang lebih
besar sehingga Dia rela mati
di kayu salib untuk kita manusia berdosa. Masa kita tega menyakiti lagi hati
Yesus.
Coba kita ada pada peristiwa
penyaliban Yesus saat itu.
Kita lihat bagaimana Dia dianiaya dan disalibkan di kayu salib. Lalu kita berkata kepada Yesus kenapa Engkau rela disalib? Yesus akan
menjawab untuk kau Aku rela mati di kayu salib. Lalu kita berbuat
dosa lagi menyakiti hatinya dengan alasan ada kesempatan “bagaimana kucing dikasih daging, kucing makan
noh”. Biar ada
kesempatan berani berkata tidak. Ada keuntungan, bahkan mungkin dipaksa harus berani berkata tidak!
Selalu ingat di dalam diriku ada
kasih yang lebih besar, itulah kasih Yesus, kasih yang sempurna. Saya tidak mau
menyakiti dan mengkhianati Yesus. Sekalipun mungkin pacarnya mengajak berbuat
yang tidak baik dengan alasan
buktikan cintamu. Katakan padanya di dalam dirimu ada kasih
Tuhan yang lebih besar, dari pada dalam dia hanya kasih gombal!
Isteri Potifar menunjukan dosa
kenajisan yaitu dosa seks dan dosa makan minum. Karena dosa ini banyak kaum
muda hancur, tidak berani berkata tidak! Apalagi kalau sudah disodori dosa
“saya masih manusia daging, namanya kaum muda masih suka happy-happy” tidak
usah coba-coba, nanti rugi, menderita kemudian. Biar
orang bilang kuno, ketinggalan zaman, terserah! Yang penting kita mau
berani berkata tidak terutama
dosa kenajisan!
2.
Daud seorang
muda, dia tidak membunuh Saul sekalipun ada kesempatan sampai 2 kali. Daud
seorang pemuda yang gagah perkasa. Dia panglima muda yang berhasil dalam
peperangan. Oleh sebab itu Saul iri dan benci kepada Daud. 2 kali Daud punya
kesempatan membunuh Saul tetapi Daud tidak mau.
a)
I
Samuel 24:5-7
24:5 Lalu
berkatalah orang-orangnya kepada Daud: "Telah tiba hari yang dikatakan
TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka
perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Maka Daud bangun, lalu
memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.
24:6 Kemudian
berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul;
24:7 lalu
berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan TUHANlah kiranya dari
padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang
diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN."
Waktu itu
Daud lari dari kejaran
Saul. Dalam pengejaran itu Saul mau buang air besar, dia masuk ke dalam gua,
dia tidak tahu di situ ada Daud dan
orang-orangnya. Sebenarnya kesempatan Daud langsung tusuk Saul dari
belakang atau langsung pancung
kepalanya di situ. Tetapi Daud tidak lakukan, dia hanya potong ujung jubahnya.
Itu karena Daud menghargai urapan Tuhan kepada Saul.
b)
I
Samuel 26:7-11
26:7 Datanglah Daud
dengan Abisai kepada rakyat itu pada waktu malam, dan tampaklah di sana Saul
berbaring tidur di tengah-tengah perkemahan, dengan tombaknya terpancung di
tanah pada sebelah kepalanya, sedang Abner dan rakyat itu berbaring
sekelilingnya.
26:8 Lalu
berkatalah Abisai kepada Daud: "Pada hari ini Allah telah menyerahkan
musuhmu ke dalam tanganmu, oleh sebab itu izinkanlah kiranya aku menancapkan
dia ke tanah dengan tombak ini, dengan satu tikaman saja, tidak usah dia
kutancapkan dua kali."
26:9 Tetapi kata
Daud kepada Abisai: "Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat
menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?"
26:10 Lagi kata
Daud: "Demi TUHAN yang hidup, niscaya TUHAN akan membunuh dia: entah
karena sampai ajalnya dan ia mati, entah karena ia pergi berperang dan hilang
lenyap di sana.
26:11 Kiranya TUHAN
menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN. Ambillah
sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya dan kendi itu, dan marilah kita
pergi."
Kesempatan
kedua, tinggal mau menombak mati Saul. Tetapi Daud tidak mau membunuh Saul. Kenapa Daud tidak membunuh?
Alasannya sama, tidak boleh menjamah orang yang diurapi Tuhan.
Jadi 2 hal
ini kita belajar bahwa menyangkal diri dan memikul salib = menghargai urapan
Roh Kudus. Masa muda ini masa kuatnya daging. Untuk mengatasi daging kita
dengan kekuatan sendiri tidak bisa, harus dengan kekuatan Roh Kudus. Ayo
menyangkal diri dan memikul salib supaya ada urapan Roh Kudus di dalam kita.
Tergembala dengan benar dan baik supaya ada urapan Roh Kudus di dalam kita.
Yusuf dan
Daud punya pengalaman yang sama yaitu sengsara namun akhirnya dipermuliakan. Yusuf
sengsara, menjadi budak, sampai akhirnya difitnah isteri Potifar sehingga dia
dipenjara. Tetapi dia dibebaskan dan menjadi penguasa di Mesir. Daud dikejar-kejar mau dibunuh oleh Saul
sampai dia lari ke negeri Filistin, tetapi akhirnya dia dipermuliakan menjadi
raja atas Israel menggantikan
Saul. Jadi ini juga yang akan kita alami kalau mau menyangkal diri, mau memikul
salib, berani berkata tidak terhadap dosa, tegas
berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar. Sekalipun kita
sengsara secara daging, menderita, tetapi
ada kemuliaan kekal Tuhan sediakan bagi kita. Ikut Tuhan itu bukan enak-enak
tetapi pikul salib!
Lukas 9:22-23
9:22 Dan Yesus
berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak
oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan
dibangkitkan pada hari ketiga."
9:23 Kata-Nya
kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Pikul salib
itu setiap hari. Tidak ada libur pikul salib. Cuti bersama tidak pikul salib, tidak ada! Saat rekreasi, refreshing, ada
dosa di situ? Ada! Tetapi kita berani berkata tidak! Itu pikul salib. Maka nanti ada kemuliaan kekal Tuhan
sediakan bagi kita. Jangan takut, jangan ragu untuk pikul salib.
Doa puasa
salah satu praktek menyangkal diri dan memikul salib. Doa puasa itu bagian
dari penyembahan. Ayo di
rumah ada doa penyembahan pribadi.
Masing-masing ada mezbah doanya, jangan runtuh mezbah doanya, bangun mezbah doa. Kemudian di gereja
doa berjamaah dan ditambah doa puasa, itu salah satu praktek
menyangkal diri dan memikul salib.
Dunia dan
segala isinya akan dihukum oleh Tuhan. Doa puasa itu adalah untuk mengembalikan
hati Tuhan kepada kita supaya kita tidak dihukum bersama dengan dunia ini,
tetap kita dibawa masuk pada kemuliaan kekal. Makanya kenapa harus ada doa
puasa di gereja dan doa puasa di rumah masing-masing. Maksudnya supaya kita
mengembalikan hati Tuhan kepada kita. Dunia ini memang sudah mau dihukum oleh Tuhan, melihat dunia ini Tuhan sudah begitu
geram, rasanya Tuhan sudah mau
hukum. Lewat doa penyembahan kita mengembalikan hati Tuhan kepada kita supaya
kita tidak dihukum bersama dunia tetapi kita dibawa masuk pada kemuliaan kekal.
Yoel 2:12-15
2:12 "Tetapi
sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku
dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."
2:13 Koyakkanlah
hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia
pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia
menyesal karena hukuman-Nya.
2:14 Siapa tahu,
mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi
korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu.
2:15 Tiuplah
sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya;
Kaum muda
kalau ada kesempatan ambil waktu puasa, penting ini. Supaya Tuhan tidak menghukum kita tetapi kita dibawa pada kemuliaan yang
kekal. Tetapi puasanya harus benar. Jangan tinggal
tunggu waktu berbuka. Puasa di rumah sambil rebahan, sambil nonton
atau main game. Itu bukan puasa
yang benar, hanya tahan haus lapar tok! Bagaimana itu puasa yang benar?
1.
Ada
tiupan Sangkakala di Sion. Artinya ada pemberitaan Firman pengajaran yang keras
menyucikan. Kalau tidak keras itu bukan Sangkakala, jangan-jangan suara angin
yang keluar di belakang.
Puasa itu bahasa gerikanya adalah
nistio atau nistia yang artinya berpantang. Kita berpantang tidak
mau melakukan apa yang tidak berkenan kepada Tuhan. Kalau kita sudah tidak
melakukan yang tidak berkenan kepada Tuhan itu sudah berpuasa.
Harus
ada pemberitaan Firman yang keras menyucikan. Makanya setiap kita berpuasa dibagi 3 sesi, selalu ada pemberitaan
Firmannya baru penyembahan.
2.
Mengoyakkan hati, bukan mengoyakkan pakaian. Bagaimana cara mengoyakkan hati? Artinya kita membuka semua
dosa-dosa yang tersembunyi di dalam hati, buka kepada Tuhan, akui kepada Tuhan apa yang
tersembunyi di dalam hati dan
akui juga kepada sesama. Kalau daging dikoyakkan,
keluar darah. Kalau
hati dikoyakkan
mengalir darah dengan deras. Artinya saat kita membuka semua dosa kita, kita
akui kepada Tuhan dan kepada sesama, maka saat itu darah Yesus mengalir
mengampuni dosa-dosa kita, menghapus dosa-dosa kita sampai tidak berbekas lagi.
Jangan hanya di waktu doa puasa,
setiap saat kita koyakkan
hati. Buka semua dosa yang ada, selesaikan kepada Tuhan dan sesama sehingga
darah Yesus mengalir mengampuni dan menghapus dosa kita sampai tidak berbekas lagi. Jadi puasa
itu bukan hanya tidak makan tidak minum, puasa itu untuk mendengar Firman,
puasa itu untuk mengoyakkan hati menyelesaikan dosa.
3.
Berbalik
kepada Tuhan dengan segenap hati, jangan setengah-setengah. Harus dengan
segenap hati, seluruh hidup kita. Artinya bertobat, stop dosa, tidak
diulang-ulang lagi. Dan layani Tuhan dengan sungguh-sungguh, dengan sepenuh hati. Paduan suara menyanyi sungguh-sungguh, main
musik sungguh-sungguh, guru sekolah minggu sungguh-sungguh dan seterusnya.
I Tesalonika 1:9-10
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera
tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari
berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
1:10 dan untuk menantikan kedatangan
Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu
Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Terasa kalau kita melayani dengan
pertobatan, pasti melayani sepenuh hati, tidak setengah-setengah. Kalau masih ada
dosa yang dipertahankan, melayani
belum bertobat, pelayanannya pasti setengah-setengah. Ayo kaum muda melayani
dengan sepenuh hati sambil menanti kedatangan Yesus. Jadi harus selalu ada
sikap berjaga-jaga. Kalau saya menyanyi tetapi tidak serius menyanyi lalu Tuhan
datang, bisa-bisa tertinggal sendiri.
Ibrani 10:25
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari
pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi
marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari
Tuhan yang mendekat.
Di sini dikatakan jangan
menjauhkan diri. Jadi melayani Tuhan dengan sepenuh hati sama
dengan mendekatkan diri kepada
Tuhan dengan beribadah melayani dalam tanda kesetiaan dan berkobar-kobar. Ayo
justru harus semakin giat, bukan semakin kendor. Bulan 3 kita tuan rumah untuk
ibadah persekutuan. Ayo kaum muda aktif semua melayani. Kita
kerjakan dengan sepenuh hati, dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan
setia berkobar-kobar. Berarti kita punya persiapan
untuk menyambut kedatangan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, Raja segala raja. Tuhan Yesus sudah mau datang.
Kalau
kita melayani Tuhan dengan kesucian, membuka hati kita mengakui segala
dosa, kita melayani Tuhan dengan
sepenuh hati, maka ada hasilnya:
1. Yoel 2:14
2:14 Siapa tahu, mungkin Ia mau
berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan
korban curahan bagi TUHAN, Allahmu.
Hasilnya Tuhan memberkati
kehidupan kita. Jangan dulu kejar berkatnya, kejar dulu menyenangkan
hati Tuhan. Layani
Tuhan, tegas soal kesucian, layani Tuhan dengan setia berkobar-kobar, dengan
sepenuh hati, Tuhan pasti
berkati! sampai ke masa depan yang indah dan berhasil. Ayo layani Tuhan dengan segenap hati dan
segenap jiwa.
2.
Yoel
2:17
2:17 baiklah para imam, pelayan-pelayan
TUHAN, menangis di antara balai depan dan mezbah, dan berkata:
"Sayangilah, ya TUHAN, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri
menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang
berkata di antara bangsa: Di mana Allah mereka?"
Kita menjadi milik kesayangan
Tuhan dan tidak dibiarkan ada cacat cela pada kita. Artinya kita diubahkan
sampai sempurna sebagai Mempelai Wanita Tuhan, dipermuliakan bersama Tuhan
selama-lamanya. Secara rohani kita nanti dipermuliakan, secara jasmani yakin Tuhan juga pasti
mempermuliakan kita. Orang yang suci tegas dalam hal kesucian, yang mengoyakan
hati mau membuka segala dosa yang tersembunyi dalam hati dan menyelesaikan semuanya, orang yang mau
berbalik kepada Tuhan dengan sepenuh dan segenap hati, pasti Tuhan permuliakan, tidak dipermalukan.
Sampai dipermuliakan selama-lamanya menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Pesan saya sebagai gembala, layani Tuhan sepenuh hati, dengan segenap
hati, sehingga pelayanannya grafiknya ada peningkatan, bukan menurun. Tadinya 10% naik 20%
sampai 100% Yesus datang kita
bersama Yesus selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar