Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:45-53
11:45 Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang
melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya
kepada-Nya.
11:46 Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan
menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu.
11:47 Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi
memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang
harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat.
11:48 Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan
percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat
suci kita serta bangsa kita."
11:49 Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas,
Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu
apa-apa,
11:50 dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna
bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita
ini binasa."
11:51 Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri,
tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati
untuk bangsa itu,
11:52 dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga
untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
11:53 Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh
Dia.
Dari ayat yang kita baca ini ada 2 sikap terhadap Yesus. Sekarang wujud Yesus dalam gereja adalah Firman
pengajaran yang benar.
1.
Sikap yang
negatif yaitu seperti imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat yang mau menangkap
dan membunuh Yesus. Artinya menolak Firman pengajaran yang benar, membenci
penyucian, karena mempertahankan kedagingan. Siapa imam-imam kepala dan orang
farisi ini?
a)
Imam kepala
Ulangan 18:1-5
18:1
"Imam-imam orang Lewi, seluruh suku Lewi, janganlah mendapat bagian milik
pusaka bersama-sama orang Israel; dari korban api-apian kepada TUHAN dan apa
yang menjadi milik-Nya harus mereka mendapat rezeki.
18:2 Janganlah
ia mempunyai milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya; TUHANlah milik
pusakanya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya.
18:3 Inilah hak
imam terhadap kaum awam, terhadap mereka yang mempersembahkan korban
sembelihan, baik lembu maupun domba: kepada imam haruslah diberikan paha depan,
kedua rahang dan perut besar.
18:4 Hasil
pertama dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, dan bulu guntingan pertama
dari dombamu haruslah kauberikan kepadanya.
18:5 Sebab
dialah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu, supaya ia
senantiasa melayani TUHAN dan menyelenggarakan kebaktian demi nama-Nya, ia dan
anak-anaknya.
Tugas dari imam
adalah menyelenggarakan kebaktian. Seorang imam tidak boleh mendapat milik
pusaka. Ini adalah perjanjian antara Tuhan dengan imam dari suku Lewi untuk
selama-lamanya yang tidak boleh dilanggar dan tidak boleh dirombak. Kecuali
jika kita bisa membuat siang dan malam tidak datang pada waktunya, maksudnya
siang menjadi malam dan malam menjadi siang baru bisa dirombak perjanjian Tuhan
dengan imam
dari suku Lewi.
Yeremia 33:20-21
33:20
"Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan
siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang
lagi pada waktunya,
33:21 maka juga
perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai
anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan
orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.
Bilangan 18:19-20
18:19 Segala
persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel
kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan
perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk
selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan
TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."
18:20 TUHAN
berfirman kepada Harun: "Di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik
pusaka dan tidak akan beroleh bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu
dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel.
Jadi imam dari
suku Lewi adalah penyelenggara kebaktian. Sekarang menunjuk hamba Tuhan
penyelenggara kebaktian, yang memimpin ibadah dalam hal ini memberitakan
Firman. Kami sudah ada perjanjian untuk selama-lamanya dengan Tuhan, tidak boleh ada milik
pusaka, artinya tidak boleh ada pekerjaan sampingan, harus menyerah sepenuh
kepada Tuhan. Tuhanlah milik pusaka kami, jaminan kami. Tuhan sudah jamin paha
depan, perut besar, rahang, itu diberikan kepada kami hamba Tuhan penyelenggara
kebaktian.
Jadi imam kepala
menunjuk kepada:
1)
Hamba Tuhan yang
merusak perjanjian dengan Tuhan yaitu melayani Tuhan tetapi tidak sepenuh,
masih ada pekerjaan sampingan, atau melayani Tuhan hanya untuk mendapatkan
keuntungan jasmani.
Mikha 3:11
3:11 Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan
para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang,
padahal mereka bersandar kepada TUHAN dengan berkata: "Bukankah TUHAN ada
di tengah-tengah kita! Tidak akan datang malapetaka menimpa kita!"
Hamba Tuhan seperti ini tidak akan mungkin bertanya
soal Tuhan.
Yeremia 2:8
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN?
Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala
mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa
yang tidak berguna.
Artinya:
Ø Tidak bergumul untuk mendapat pembukaan rahasia Firman.
Lalu bagaimana dia khotbah? Sekarang gampang, tinggal cari di internet
khotbahnya siapa, bisa disampaikan kepada jemaat tetapi bukan kebutuhan jemaat, tidak sesuai selera
Tuhan.
Ø Mazmur 24:6,3-5
24:6 Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia,
yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub." Sela
24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN?
Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya,
yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan
keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
Kalau bertanya Tuhan pasti peduli soal kesucian. Jadi imam-imam
kepala ini hamba-hamba Tuhan yang tidak
bertanya tentang Tuhan tidak peduli lagi soal kekudusan, yang
penting dia dapat yang jasmani. Mau jemaat jungkir balik dalam dosa, mau
kawin cerai, dia tidak peduli yang
penting korbannya masuk. Ini bahaya! Hamba Tuhan penyelenggara kebaktian kalau
dia salah, ajarannya membuat banyak orang tergelincir. Seumpama kita berjalan
ke depan, kalau tergelincir pasti kehilangan arah, keluar jalur. Kita sedang
berjalan ke Yerusalem Baru, kalau tergelincir pasti tersesat, tidak bisa
mencapai Yerusalem Baru.
Jangan kita lihat hamba Tuhan dari segi yang jasmani. Lihat
tahbisannya, jangan sampai yang melayani kita seperti imam-imam kepala, yang merombak
perjanjian dengan Tuhan, melayani
hanya untuk mencari keuntungan yang jasmani, tidak peduli soal
kekudusan.
Maleakhi 2:8
2:8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu
membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan
perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.
Kami hamba Tuhan yang menyelenggarakan kebaktian,
periksa motivasinya apa. Kalau mencari yang jasmani, bahaya! Itu
hanya membuat banyak orang tergelincir.
Tahbisannya harus benar, betul-betul
menyerah sepenuh kepada Tuhan, tidak ada pekerjaan sampingan, 100% melayani
Tuhan.
2)
Imamat
16:17
16:17 Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah
Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai
ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan
bagi seluruh jemaah orang Israel.
Tugas imam adalah berdiri di tengah antara Tuhan dan
jemaat sebagai pendamai. Tetapi dalam Yohanes pasal 11 tadi seharusnya mereka
menjadi pendamai tetapi malah membenci Yesus.
Jadi imam-imam kepala adalah hamba Tuhan yang
menyimpan kebencian, kepahitan hati, dendam kepada hamba Tuhan lain yang benar
tahbisannya, yang dipercaya pengajaran yang benar. Kita raba dan periksa,
jangan sampai kita dilayani hamba Tuhan model imam kepala. Mengapa? Kita berfellowship bersekutu,
tergembala itu mewarisi tabiat
gembala, tabiat hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhannya benci, pahit hati dan dendam
itu menular kepada sidang jemaat, jemaat mewarisi karakter yang tidak baik.
Makanya Alkitab katakan dari buahnyalah kamu bisa menilai pohon itu. Kalau
menebar kebencian, pahit hati dan sebagainya berarti gembalanya seperti itu
karena mewarisi tabiat.
Makanya hamba Tuhan itu harus mengawasi dirinya,
jangan ada
sakit hati, benci, dendam. Serta awasi pengajarannya supaya jemaat yang
mendengarkan pengajaran yang dia sampaikan selamat.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu.
Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Begitu
juga kalau saya meengikuti suatu persekutuan, lalu yang menyelenggarakan
kebaktian adalah hamba Tuhan yang dendam, pahit hati, benci, nanti menular kena
kepada saya. Saya pulang menularkan kepada jemaat, berapa jemaat di
belakang saya kena semuanya. Hamba Tuhan seperti ini menjadi bintang yang
gugur. Itu bintang yang besar, apsintus, begitu dia jatuh di air, semua air menjadi pahit.
b)
Orang Farisi
atau ahli Taurat.
Ahli Taurat adalah orang yang ahli hukum Taurat dan mengajarkan kepada orang
Israel. Kemudian orang Farisi adalah orang yang bertugas menegakkan syariat
hukum Taurat. Mereka melihat kesalahan sampai sekecil apapun jangan sampai ada.
Jadi boleh dikatakan mereka ini sudah satu golongan.
I Korintus 1:20
1:20 Di manakah
orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia
ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
Ahli Taurat orang
Farisi ini suka membantah Yesus,
membantah Firman. Jadi orang Farisi menunjuk hamba Tuhan, pelayan Tuhan,
termasuk sidang jemaat yang merasa tahu Firman sehingga suka membantah Firman
pengajaran yang benar, membantah hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Kenapa?
Karena menggunakan hikmat dunia, menggunakan logikanya sendiri. Lihat
orang Farisi, mereka mengajukan pertanyaan untuk membantah Yesus. Jangan sampai roh Farisi masuk di dalam kita.
Terutama yang
paling banyak dibantah itu adalah Firman tentang nikah. Orang Farisi
mengajarkan boleh kawin cerai.
Matius 19:3-6
19:3 Maka
datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya:
"Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa
saja?"
19:4 Jawab
Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula
menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
19:5 Dan
firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah
mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan
Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Firman
pengajaran yang benar itu bukan untuk dibantah, bukan untuk diperdebatkan
tetapi untuk dipraktekan. Makanya sejak dulu para pendahulu Kabar Mempelai,
dalam menyelenggarakan ibadah tidak ada model seminar, mau tanya jawab, tidak
ada! Karena Firman itu untuk didengar dan dipraktekan, bukan untuk dibantah,
diperdebatkan. Makanya
mendengar Firman harus dengan iman. Iman lebih tinggi dari pada logika, kalau
iman menerimanya maka logika bisa menerimanya. Kalau langsung menggunakan
logika, tanpa iman bisa membantah terus.
Tuhan berkata kepada Musa “berangkat!” kalau Musa
pakai logika langsung dia bantah, bagaimana mau berangkat
sedangkan ada laut Teberau di depan mereka. Tetapi dia berangkat saja. Nuh membangun bahtera di atas gunung, dia
bangun saja, tidak ada membantah. Abraham pergi tinggalkan negerimu, langsung
Abraham tinggalkan. Itu kalau pakai
iman.
Yesaya 41:11
41:11
Sesungguhnya, semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat
malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada
dan akan binasa;
Orang yang suka
membantah Firman, membantah hamba Tuhan yang benar
tahbisannya, akan hilang dan binasa,
akan keluar dari persekutuan Tubuh Kristus dan binasa. Mungkin kelihatan
pelayanannya seperti berhasil, sebagai contoh Yunus, pelayanannya kelihatan
berhasil. Sekali khotbah satu kota yang besar dari raja sampai rakyat jelata bertobat.
Tetapi kekurangan Yunus dia suka membantah Tuhan, akibatnya dia hilang dari
hadirat Tuhan.
Yunus 4:8-9
4:8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan
Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari
menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati,
katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."
4:9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus:
"Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya:
"Selayaknyalah aku marah sampai mati."
Tuhan bertanya langsung dia bantah, itulah Yunus.
Makanya pada pasal 4 ini tidak ada ayat mengatakan Yunus insaf, dia bertobat
dari roh membantahnya dan tidak
disebutkan lagi bagaimana keadaan Yunus selanjutnya.
Kelihatan hebat dan berhasil, tetapi dia suka membantah Tuhan, akibatnya dia hilang dari hadapan Tuhan. Dalam diri Yunus ada
tabiat imam kepala dan tabiat orang farisi atau ahli Taurat. Tabiat orang
Farisi suka membantah. Tabiat imam kepala membenci, Yunus membenci orang Niniwe,
makanya waktu diutus ke Niniwe dia tidak mau, dia lari. Di atas kapal dia dibuang ke laut,
ditelan ikan besar, dimuntahkan dan dia selamat, baru dia pergi ke Niniwe. Waktu Yunus melihat orang Niniwe tidak jadi dihukum, dia marah.
Yunus 3:10; 4:1
3:10 Ketika
Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari
tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah
dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
4:1 Tetapi hal
itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.
Ini pelajaran
bagi kita, kalau sudah ada roh kebencian, pasti senang melihat orang lain kena malapetaka,
senang lihat yang lain kena musibah. Gembala
satu lihat gembala
lain kena musibah malah berkata “kapok, rasain!”. Alangkah tidak baiknya kalau lihat jemaat kena musibah
lalu gembalanya bilang kapok, rasain. Ini hamba Tuhan seperti Yunus. Justru kalau jemaat kena musibah
gembala harus pukul diri dan minta ampun kepada Tuhan. Bukan malah berkata memang dia itu
pemberontak, baru dia rasa
dipukul Tuhan, jangan! Doakan “Tuhan ampuni dia”.
Seperti Musa, dia minta namanya dihapuskan dari kitab kehidupan, jangan orang
Israel. Dia pasang diri bagi umat Israel.
2.
Sikap yang positif seperti orang Yahudi yang percaya
kepada Yesus.
Artinya mau menerima Firman
pengajaran yang benar yaitu mau
mendengar dan dengar-dengaran,
praktekan Firman. Ikut Tuhan itu kalau kita lakukan
Firman ada hasil, kalau menolak Firman ada akibatnya. Hasilnya kalau kita mendengar dan
melakukan Firman:
a)
Yohanes
8:51
8:51 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami
maut sampai selama-lamanya."
Tidak mengalami
maut.
Bukan berarti dia tidak meninggal, ada yang diizinkan Tuhan meninggal, ada yang
diizinkan Tuhan hidup sampai Tuhan Yesus datang. Saya tidak bicara maut dalam
arti secara tubuh. Tidak mengalami maut artinya:
1)
Tidak bimbang
menghadapi angin pengajaran palsu, tetapi tetap berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar. Ajaran
palsu itu maut secara jasmani. Ingat
waktu serombongan nabi datang lalu Elisa bilang pada pembantunya sediakan makan
bagi mereka. Lalu
pembantunya ini keluar mengumpulkan labu liar yang tidak dia kenal. Dia masak,
dihidangkan, nabi-nabi itu berseru maut dalam kuali! Itu ajaran palsu, ajaran
asing, ajaran yang tidak dikenal, itu maut!
II Petrus 2:1
2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di
tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru
palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan,
bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan
jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Ajaran palsu itu membinasakan, maut secara rohani.
Sebab itu tidak usah kita dengar, hindari. Kenapa? Sebab Tuhan lebih tahu dari
kita,
manusia suka bimbang, kalau mendengar 2 hal yang berbeda bisa bimbang. Apalagi kalau sudah 3 atau 4 yang berbeda. Mendengar 2
suara pasti bimbang dan kalau sudah bimbang pasti pilih yang salah.
2)
Tidak mau
berbuat dosa sekalipun ada kesempatan, tidak ada orang yang lihat, tetapi ingat
ada Tuhan yang lihat, ada
godaan, ada keuntungan bahkan ada ancaman. Dosa itu maut secara rohani. Tidak
mau berbuat dosa berarti kesuciannya terjaga.
3)
Tidak
bersungut-sungut. Bersungut-sungut ini paling cepat mendatangkan hukuman. Waktu
bangsa Israel bersungut, hukuman langsung datang. Ingat perjalanan mereka di
padang gurun selama 40 tahun, berkali-kali mereka bersungut-sungut. Bersungut-sungut terhadap manna, datang ular tedung memagut mereka sampai
mati. Bersungut-sungut lagi, api Tuhan
datang.
Tidak bersungut-sungut menghadapi masalah, apalagi di dalam pelayanan. Kalau sudah bersungut pasti putus
asa, pasti kecewa, pasti
menyalahkan Tuhan, menyalahkan orang lain. Itu semua mendatangkan maut. Jadi
ingat, begitu bersungut berarti itu mengundang maut, rohani sedang menuju pada
kematian. Ketika kecewa dan putus asa, rohani sedang menuju pada kematian. Kecewa dan putus asa itu penyakit aids secara rohani,
hilang daya tahan tubuhnya sehingga mati rohaninya.
Tidak bersungut-sungut tetapi hanya mengucap syukur
kepada Tuhan dalam segala hal, itu berarti tidak mengalami maut. Itu
hasil pertama.
b)
Mazmur
33:9
33:9 Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia
memberi perintah, maka semuanya ada.
Lewat Firman yang kita dengar dan kita praktekan
membawa kita mengalami kuasa
penciptaan baik secara jasmani terutama secara rohani. Secara jasmani Tuhan mampu menciptakan
dari tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Banyak
pengalaman kami alami bersama dengan Tuhan.
Secara rohani
kita sedang diciptakan kembali untuk segambar dengan Allah. Artinya kita
mengalami penyucian, terus disucikan, mengalami pembaharuan, manusia daging ditanggalkan menjadi manusia rohani. Terus
dibaharui sampai nanti kita sempurna seperti Yesus, kita
bisa menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna.
Jangan ada roh
imam kepala dan orang farisi kepada kita, jangan ada roh kebencian dan
membantah Firman. Biarlah kita selalu menanggapi Firman dengan positif, mau percaya dan mau mempraktekan Firman. Kita tidak
mengalami maut dan kita mengalami
kuasa penciptaan dari Firman itu.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso,
94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar