Puji Tuhan, salam sejahtera saya sampaikan kepada sidang jemaat di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Mempelai Pria Sorga.
I
Petrus 1:10-12
10
Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah
bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.
11 Dan mereka
meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus,
yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang
segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang
menyusul sesudah itu.
12 Kepada
mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri,
tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada
kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga,
menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh
malaikat-malaikat.
Ada nubuatan tentang
kasih karunia Tuhan yang disampaikan oleh para hamba-hamba Tuhan, dalam hal ini
adalah nabi-nabi. Alkitab mengatakan mereka tidak melayani diri mereka tetapi
melayani umat Tuhan. Di sini saya belajar bahwa kami hamba Tuhan bekerja dalam
pelayanan bukan berorientasi kepada kepentingan kami tetapi kepentingan umat
Tuhan. Ini tujuan pelayanan hamba-hamba Tuhan bila dalam dirinya ada Roh Kudus.
Karena dalam dirinya ada Roh Kudus maka dia diberikan wewenang kepercayaan dari
pusat Kerajaan Sorga untuk melayani anggota Tubuh Kristus.
Kalau Tuhan Yesus
datang ke dunia hanya khusus untuk menyembuhkan tubuh jasmani dan khususuntuk
membuat kita kaya raya, maka tidak perlu Tuhan Yesus datang ke dunia. Tetapi
Tuhan Yesus datang ke dunia untuk merekrut kita supaya masuk dalam Kerajaan
Allah. Itu sebabnya dalam awal pelayanan-Nya dimulai dengan seruan Kerajaan
Allah sudah dekat. Manfaatkanlah apa yang kita terima dari Tuhan untuk kerajaan
Allah yang sudah dekat ini.
Matius 4:17
Sejak waktu
itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah
dekat!"
Kita melihat bahwa
Tuhan memberikan suatu persyaratan bagi hamba Tuhan.
II Timotius 4:1
Di hadapan
Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati,
aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi
Kerajaan-Nya:
Hamba Tuhan harus ada
bukti penyataan Allah. Bagaimana dia dapat menceritakan karakteristik keadaan
Allah kepada umat kalau Allah tidak menyatakan diri kepadanya. Jadi pemahaman seseorang
ditunjang dari penyataan Allah kepada dirinya. Tidak mungkin ada pemahaman
kalau Tuhan tidak menyatakan apa yang dipikirkan-Nya.
Amos 4:13
Sebab
sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang
memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan
kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah semesta
alam, itulah nama-Nya.
Roh Kudus yang ada
dalam diri para nabi mendorong mereka untuk menyelidik dengan teliti tentang
penderitaan Yesus dan Kemuliaan-Nya, kemudian mereka bernubuat tentang kasih karunia.
Kasih karunia ini dalam paket/pemberiaan yang datang dari Sorga bagi dunia,
khususnya bagi gereja Tuhan.
KASIH KARUNIA adalah
perhatian yang istimewa dan pertolongan Allah yang segera pada manusia yang
sengsara karena dosa tepat pada waktunya.
Yohanes 1:14
Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Inilah yang
dinubuatkan oleh para nabi yaitu kedatangan Yesus pada kali yang pertama dan sekaligus
kedatangan-Nya pada kali yang kedua.
Petrus juga berbicara
tentang kasih karunia setelah menyembuhkan orang lumpuh di depan Bait Allah. Ketika
Petrus dan Yohanes pergi ke Bait Allah jam 3 sore dia bertemu orang lumpuh yang
meminta-minta di pintu gerbang Bait Allah. Petrus berkata emas dan perak tidak
ada padaku. Secara logika manusia ini tidak bisa diterima sebab baru saja umat
Tuhan membawa korban persembahan dan ditaruh di kaki mereka. Ini menunjukkan
bahwa hatinya tidak melekat pada korban itu tetapi tujuan pelayanannya adalah
untuk umat. Hamba Tuhan harus seperti ini. Bagaimana gembala bisa mengkatrol
sidang jemaat naik ke gunung kalau kakinya sendiri lengket dengan apa yang ada
di bumi ini.
Kisah Para Rasul 3:6,4
6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan
perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama
Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
4 Mereka
menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
Ini membuktikan bahwa
hamba Tuhan ini tidak menutup diri supaya jangan meneruskan apa yang salah.
Hamba Tuhan tidak boleh berkata: jangan lihat saya, lihat saja kepada Firman.
Secara logika ini benar, tetapi sebenarnya tidak benar! Keduanya harus dilihat,
baik pemberita maupun berita yang disampaikan. Mengapa pemberita harus dilihat?
Supaya jangan dia mengelak, jangan dia meneruskan yang salah dan keliru.
Kisah Para Rasul 3:24
Dan semua
nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat
tentang zaman ini.
Yang dimaksud adalah
zaman kasih karunia dan nubuat ini akan segera digenapi justru di penghujung
akhir zaman ini. Kalau dahulu ini diberi penekanan apalagi untuk kita sekarang
yang ada di ruas jalan terakhir.
Kisah Para Rasul 3:25
Kamulah yang
mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah
diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham:
Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.
Oleh kasih karunia
Tuhan kita diberkati. Tetapi jangan diberi penekanan hanya pada berkat jasmani
tetapi lebih lagi berkat yang rohani. Biarlah dengan apa yang kita miliki kita
tetap merasa tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan.
Kisah Para Rasul 3:26
Dan bagi
kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada
kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari
segala kejahatanmu."
Kalau benar kita
mewarisi nubuatan-nubuatan itu, ayo kita kembali dari jalan yang salah kepada
jalan yang benar.
Isi dari kasih
karunia ini adalah Tuhan Yesus yang kedudukan-Nya adalah Raja segala raja dan
Mempelai Laki-laki Sorga. Berarti kita kembali kepada Kristus berarti menerima
Dia sebagai Mempelai Laki-laki Sorga, dengan catatan kita dalam posisi sebagai
Mempelai Wanita-Nya.
Wahyu 19:10
Maka
tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata
kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan
engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah!
Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
Kesaksian Yesus adalah roh nubuat sebab di dalam diri Yesus ada
kegenapan nubuatan dari nabi-nabi dahulu. Nabi yang terbesar yaitu Yohanes
pembaptis memberikan kesaksian terakhir yang menampilkan pribadi Yesus sebagai
Mempelai Laki-laki.
Yohanes 3:29
Yang empunya
mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai
laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita
mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang
sukacitaku itu penuh.
Kesaksian tentang
Mempelai Laki-laki ini tidak berdiri sendiri tetapi disertai dengan Mempelai
Wanita. Saat itu Mempelai Perempuan itu belum ada tetapi bahasa Yohanes seakan-akan
sudah ada. Itu sebabnya Tuhan mengajarkan kalau kita berdoa supaya yakin apa
yang kita minta seakan-akan telah diterima.
Markus 11:24
Karena itu
Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa
kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Nubuat tentang kasih
karunia ini diwariskan kepada kita. Sebagai bukti nyata kita menerima waris itu
maka sadarilah bahwa hidup kita masing-masing telah salah dan keluar dari kasih
karunia. Tinggalkan segala sesuatu yang tidak benar dan yang tidak disenangi
oleh Tuhan. Jangan lagi mencuri barang orang lain dan jangan melakukan perbuatan-perbuatan
lain yang tidak terpuji.
Sekarang ini banyak
pencuri di dalam gereja, termasuk pendeta-pendeta yang tidak mau mengembalikan
perpuluhan. Gembala yang tidak mau mengembalikan milik Tuhan sama dengan
pencuri dan sukar untuk dipercayakan pembukaan rahasia Firman Tuhan.
Kalau kita paham
bahwa Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga maka giringlah kehidupanmu dalam
penggembalaan untuk mengarahtujukan saudara pada kedudukan sebagai Mempelai
Wanita untuk Yesus Kristus Mempelai Pria Sorga sehingga seperti Tuhan Yesus
dipermuliakan demikian juga kita dipermuliakan.
Yohanes 17:4
Aku telah mempermuliakan
Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan
kepada-Ku untuk melakukannya.
Keberadaan Tuhan
Yesus di dalam doa ini sama dengan keberadaan kita, yaitu di bumi. Tuhan Yesus
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Bapa di bumi mulai dari kelahiran-Nya
sampai kematian-Nya di atas bukit Golgota. Walaupun ketika itu Tuhan Yesus
belum di salib, Ia mengatakan ”sudah menyelesaikan” sebab tinggal beberapa jam
lagi Ia akan di salib.
Yohanes 17:5
Oleh sebab
itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki
di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
Tuhan Yesus terkenang
dengan kemuliaan-Nya dahulu. Jadi jangan kita berpikir Tuhan Yesus baru ada ketika
lahir di kandang Betlehem sebab sebelum dunia dijadikan Dia telah ada.
Tidak ada persoalan
yang berkelanjutan kalau saudara memiliki Kristus Yesus, semua permasalahan
akan segera terselesaikan sebab Roh Kudus adalah hikmat Allah yang akan
menyelesaikan segala permasalahan. Buktikan kita menyelesaikan masalah mulai
dengan mengaku. Jemaat Korintus bahkan sampai mengaku di muka umum. Pengakuan
dan penyelesaian itu ada yang sifatnya secara pribadi tetapi ada yang sifatnya
secara umum. Ketika mengaku maka darah Kristus akan terpercik dalam
kehidupannya, itu berarti penderitaan Kristus bermanfaat dalam kehidupannya.
Itu sebabnya kalahkan harga diri kita, robek keinginan daging kita supaya ada
darah mengalir sebagai bukti bahwa kita ada sentuhan dengan korban Kristus.
Yohanes 17:5
Oleh sebab
itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki
di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
Doa Yesus tidak serta
merta dijawab oleh Allah Bapa saat itu juga. Kadang kalau kita berdoa meminta
sesuatu, kita mau supaya saat itu langsung dijawab, kita merasa sepertinya
berhak untuk memaksa Tuhan
untuk menjawab
permintaan kita saat itu juga. Doa Tuhan Yesus ini dijawab oleh Allah Bapa,
tetapi Dia harus lebih dahulu melalui penderitaan baru kemuliaan itu diberikan.
Kalau apapun yang kita minta segera langsung dijawab oleh Tuhan maka kita akan
menjadi manusia yang manja, tidak akan kenal diri.
Setelah doa Yesus
dalam pasal 17 maka Dia harus melalui suasana pasal 18 dan 19 yaitu melalui
derita sengsara dan akhirnya dalam pasal 20 Yesus mendapatkan kemuliaan.
Puncak Tuhan Yesus
menyelesaikan pekerjaan-Nya adalah kematian-Nya di atas kayu salib.
Yohanes 19:30
Sesudah Yesus
meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia
menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Setelah Tuhan Yesus selesai
berdoa maka yang dialami-Nya adalah penderitaan.
Yohanes 18:1,4-9
1 Setelah
Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan
murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu
taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
4 Maka Yesus,
yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada
mereka: "Siapakah yang kamu cari?"
5 Jawab
mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah
Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama
mereka.
6 Ketika Ia
berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke
tanah.
7 Maka Ia
bertanya pula: "Siapakah yang kamu cari?" Kata mereka: "Yesus
dari Nazaret."
8 Jawab
Yesus: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari,
biarkanlah mereka ini pergi."
9 Demikian
hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka
yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan binasa."
Tuhan Yesus ditangkap
dan dihadapkan kepada imam besar Kayafas dan mertuanya, imam besar Hanas. Penderitaan
batin yang dirasakan oleh Tuhan Yesus terjadi karena dihakimi oleh orang-orang
agamawi, bukan orang-orang luar. Penderitaan awal yang dialami oleh Yesus adalah
penderitaan menghadapai tentang ajaran. Apakah kita bisa mempertahankan ajaran
yang sudah kita terima ketika kita dilawan oleh ajaran lain? Kadang hamba-hamba
Tuhan menjadi lemas ketika ajaran yang benar itu malah dikonfrontir orang lain
dengan ajarannya. Itu sebabnya hamba-hamba Tuhan harus mantap belajar tentang
pengajaran Tabernakel supaya manakala ditantang oleh yang lain bisa tetap kuat.
Ini adalah pola ibadah yang datang dari Tuhan dan telah Tuhan beri kepada kita,
ajaran ini harus dipegang kuat-kuat dan itu juga yang ditekankan oleh Yesus.
Yohanes 7:16-17
16 Jawab
Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi
dari Dia yang telah mengutus Aku.
17 Barangsiapa mau melakukan
kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku
berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
Di dalam diri Yesus
kita melihat Tabernakel. Yesus adalah Anak Domba Allah dan Ia disalib, berarti
kita melihat mezbah korban bakaran. Yesus memberi dirinya dibaptis, berarti
kita melihat bejana pembasuhan. Yesus mengatakan Akulah roti kehidupan, berarti
kita melihat meja roti sajian. Yesus berkata Akulah terang dunia, berarti kita
melihat kaki dian emas. Yesus adalah pendoa syafaat, berarti kita melihat
mezbah dupa emas. Yesus merobek daging-Nya (pintu tirai).
Matius 27:51
Dan lihatlah,
tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa
bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
Ibrani 10:20
karena Ia
telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu
diri-Nya sendiri,
Yesus adalah Mempelai
Laki-laki Sorga, itulah tutup peti perjanjian dan gereja Tuhan adalah petinya.
Itu sebabnya gereja Tuhan juga harus mengikuti alur itu, mulai dari pintu
gerbang yaitu menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kemudian di
mezbah korban bakaran kita bertobat, bersekutu dengan korban Kristus dalam
penyaliban-Nya. Kemudian kita maju ke kolam pembasuhan dengan memberi diri
dibaptis. Lalu kita masuk dalam pintu kemah, berarti kita merasakan urapan Roh
Kudus (baptisan Roh). Kemudian kita bersekutu dengan Meja Roti, roti kehidupan,
itulah yang kita makan dalam perjamuan kudus. Kita terang dunia sama seperti
Yesus. Kita harus menjadi pendoa/penyembah sama seperti Yesus. Kemudian masuk
ke dalam ruangan maha suci kita menjadi peti perjanjian.
Sekarang ini banyak
pekabar mempelai yang ditawan karena mereka ditelan oleh ajaran teologia
kemakmuran yang menekankan berkat-berkat jasmani sehingga akhirnya melepas
atribut-atribut pengajaran Tabernakel. Sekarang ini pendeta dianggap berhasil
kalau mempunyai jemaat yang banyak, padahal bukan itu ukurannya.
Apakah kita melekat
dengan dunia? Bukan berarti kita tidak butuh persoalan kehidupan jasmani,
tetapi jangan sampai kita melupakan Pencipta kita sehingga kita tidak lagi
memiliki kasih Bapa.
I Yohanes 2:15-17
15 Janganlah
kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi
dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
16 Sebab
semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta
keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan
keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup
selama-lamanya.
Peganglah dunia
dengan tangan terlepas sebab dunia ini sedang binasa. Kalau kita memegang dunia
yang sedang binasa maka kita diseret ikut binasa, tetapi kalau tangan kita
terlepas maka dunia binasa dan kita tidak ikut binasa. Jangan sampai hatimu
melekat dengan berkat-berkat jasmani yang dimiliki karena itu yang akan
menimbulkan masalah. Tuhan pasti memberkati kita, biarlah kita nikmati untuk
kemuliaan bagi nama Tuhan.
Matius 17:1
Enam hari
kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan
bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka
sendiri saja.
Membawa dalam bahasa
aslinya memiliki arti:
1. Merebut
2. Memenangkan
3. Memegang
naik
4. Memperoleh
Untuk merebut kita
Yesus masuk dalam peperangan melawan iblis. Tujuan kita dibawa adalah supaya
kita dialihkan dari lembah dunia ini ke atas gunung.
Mazmur 23:4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah
kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan
tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Sekalipun kita ada di
lembah dunia ini jangan kita lupakan tongkat dan gada Tuhan, artinya jangan
lupa salib Kristus karena itu yang bisa menolong kita sekaligus Tuhan mau
mengangkat kita ke atas gunung dalam kemuliaan. Di lembah itu ada Amalek
(daging) yang akan memerangi dan menghancurkan kita.
Tuhan memegang kita
untuk naik ke gunung yang tinggi dan besar, di sana tujuan akhir kita.
Wahyu 21:9-10
9 Maka
datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh
dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya:
"Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan,
mempelai Anak Domba."
10 Lalu, di
dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia
menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari
Allah.
Berbicara Yerusalem
Baru berarti tidak lepas berbicara diri kita yang akan menjadi Mempelai Wanita
Tuhan.
Wahyu 21:2
Dan aku
melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah,
yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Pengantin perempuan
ini berdandan untuk suaminya. Jangan kita tetap tinggal dalam keadaan rohani
yang berantakan.
Ribka gambaran Sidang
Mempelai.
Kejadian 24:22-27
22 Setelah
unta-unta itu puas minum, maka orang itu mengambil anting-anting emas yang
setengah syikal beratnya, dan sepasang gelang tangan yang sepuluh syikal emas
beratnya,
23 serta
berkata: "Anak siapakah engkau? Baiklah katakan kepadaku! Adakah di rumah
ayahmu tempat bermalam bagi kami?"
24 Lalu
jawabnya kepadanya: "Ayahku Betuel, anak Milka, yang melahirkannya bagi
Nahor."
25 Lagi kata
gadis itu: "Baik jerami, baik makanan unta banyak pada kami, tempat
bermalam pun ada."
26 Lalu
berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN,
27 serta
berkata: "Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik
kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan TUHAN telah menuntun aku
di jalan ke rumah saudara-saudara tuanku ini!"
Setelah Ribka
melayani maka kepadanya diberikan anting-anting emas dan gelang tangan dari
emas. Itu adalah hiasan mempelai. Tangan kita tidak dipakaikan gelang emas,
tetapi untuk kita tangan yang memakai gelang prakteknya adalah suka melayani.
Telinga kita tidak dipakaikan anting-anting emas, tetapi ketika suka mendengar
Firman dan tidak berontak saat mendengar Firman itu tanda kita mengenakan
anting-anting.
Ribka akhirnya dibawa
oleh Eliezer untuk bertemu dengan Ishak. Saudara adalah Ribka-Ribka akhir zaman
yang akan dibawa oleh Roh Kudus bersama dengan hamba Tuhan untuk bertemu dengan
Ishak kita, itulah Yesus. Itu sebabnya izinkan hidupmu didandani oleh Tuhan.
Biarlah perkataan dihiasi dengan
Firman Allah, jangan
suka memaki dan mengutuk terutama di dalam nikah. Marilah kita melayani mulai
dari dalam hidup nikah kita. Kalau kita saling melayani maka tidak ada
kesempatan untuk iblis meprovokasi kehidupan kita.
Tuhan Yesus sudah
merebut saudara dan memenangkan perebutan itu, sekarang Ia memegang kita naik.
Jangan berontak ketika Tuhan Yesus membawa kita naik ke atas gunung Yerusalem
Baru untuk menjadi Mempelai Wanita Kristus Yesus.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar