Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yeheskiel 47:3-4
47:3 Sedang orang itu pergi ke arah timur dan
memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku
masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
47:4 Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku
masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia
mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air
itu, sekarang sudah sampai di pinggang.
Kegerakan yang bertahap tidak tanpa ukuran. Ini
kegerakan yang bertahap yang memuncak pada kegerakkan yang besar di mana daging
tidak terlihat lagi dan yang terlihat hanyalah kepala, itulah Tuhan Yesus. Ini
adalah kegerakan bertahap yang selalu diukur dengan angka 1000. Angka 1000
adalah angka kekudusan/kesucian.
Keluaran
20:16
20:16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah
kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi
semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau
dibenarkan."
Yang pertama diukur oleh Tuhan adalah kaki. Sebelum
Tuhan menyuruh umat Israel membangun Tabernakel terlebih dahulu Tuhan mempertontonkan
kakiNya. Setelah menunjukkan kaki maka kemudian Tuhan menyuruh mereka membangun
Tabernakel.
Keluaran
24:9-10
24:9 Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu
dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.
24:10 Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya
berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang
terangnya seperti langit yang cerah.
Yang ikut menyaksikan antara lain adalah dua anak
Harun yaitu Nadab dan Abihu. Namun setelah Tabernakel dibangun malah mereka
yang gugur karena tidak mau belajar dari apa yang diperlihatkan oleh Tuhan.
Kaki itu adalah tumpuan tubuh dan itu menunjuk pendirian.
Tuhan tidak pernah melupakan jejak kakiNya, di mana Dia
berjejak di sana Dia dipermuliakan. Kedatangan Tuhan kedua kali juga dikaitkan
dengan kaki Tuhan. Ketika kakiNya berjejak di gunung maka gunung itu terbelah
dan terciptalah suatu lembah yang luas. Artinya di mana Tuhan Yesus dianiaya di
situ juga Tuhan Yesus dipermuliakan. Disaat saudara merasa terhimpit dan
teraniaya di situ juga saudara akan dipermuliakan. Itu sebabnya kita tidak usah
menjadi lemah ketika mendapatkan himpitan dan tantangan sebab Tuhan akan
memperlihatkan kemuliaan asalkan kita memperhatikan kaki kita yaitu pendirian
kita.
Kalau kita masuk dalam pembangunan Tabernakel,
pembangunan Tubuh Kristus maka yang kena ukuran pertama adalah kaki yang
menunjuk pendirian kita. Tuhan tidak akan pernah melupakan itu. Tuhan sangat
memperhatikan tempat kakiNya dan itu dikaitkan dengan kita gereja Tuhan.
Yesaya
60:13
60:13 Kemuliaan Libanon, yaitu pohon sanobar, pohon
berangan dan pohon cemara, akan dibawa bersama-sama kepadamu, untuk
mempersemarak tempat bait kudus-Ku, sebab Aku hendak memuliakan tempat kaki-Ku
berjejak.
Tidak mungkin Tuhan akan mempermuliakan tempat
kakiNya kalau goyah. Tidak mungkin Tuhan mempermuliakan kita sebagai tumpuan
kaki Tuhan kalau kita goyah!
Pemberitaan Firman Allah bukan untuk menyenangkan
telinga orang yang mendengar.
Galatia
1:10
1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan
manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya
aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
I
Tesalonika 2:4
2:4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami
layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara,
bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji
hati kita.
Tetapi dalam pergaulan kita menyenangkan semua
orang. Kalau mendapat teguran Tuhan itu tanda Tuhan mengasihi kita. Kalau kita
dikasih Tuhan pasti Tuhan akan datang antara lain lewat teguran, nasehat.
Yesaya
60:13-14
60:13 Kemuliaan Libanon, yaitu pohon sanobar, pohon
berangan dan pohon cemara, akan dibawa bersama-sama kepadamu, untuk
mempersemarak tempat bait kudus-Ku, sebab Aku hendak memuliakan tempat kaki-Ku
berjejak.
60:14 Anak-anak orang-orang yang menindas engkau
akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud
menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau "kota
TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."
Tuhan mau mempermuliakan telapak kaki anak Tuhan.
Dengan Tuhan memperlihatkan kaki, berarti Tuhan mengambil bentuk manusia. Dalam
terjamahan aslinya adalah Anthropomorphisme.
Berasal dari dua kata: Anthropos =
bentuk
Morphe = manusia
Tujuannya untuk menjadi teladan bagi kita manusia.
Itu sebabnya Tuhan memperlihatkan kaki karena kita punya kaki. Tuhan menyatakan
“Aku mendengar” berarti Tuhan punya telinga karena kita juga mempunyai telinga.
Tuhan mencium karena Tuhan mempunya hidung sama seperti kita mempunyai hidung.
Tuhan mempunyai mata untuk melihat karena kita manusia juga mempunyai mata.
Tuhan bersuara berarti mempunyai mulut (kerongkongan) sama seperti kita juga
mempunyai mulut.
Telinga ada dua untuk banyak mendengar Firman, mata
ada dua untuk melihat Firman dan mulut hanya satu supaya jangan banyak bicara. Kalau
berbicara A tetap A jangan bicara A kemudian B itu berarti mulutnya sudah lebih
dari satu.
Kalau kita dikasihi oleh Tuhan pasti akan Tuhan
lawati dalam teguran dan nasihat. Masakan saya mengasihi sahabatku, lalu saya
diam tidak menegur? Ketika ada kesalahannya apalagi bila kesalahan itu
berbahaya bagi jiwanya.
Dalam Yehezkiel pasal 47, 4 kali dikatakan diukur
dan ukurannya sama yaitu 1000, itulah angka kesucian. Kaki yaitu pendirian kita
diukur dan standarnya kesucian, lutut yaitu penyembahan kita diukur dan
standarnya kesucian, pinggang kita diukur sampai pada standar kesucian dan
akhirnya seluruh tubuh berada di bawah air karena berenang dan yang tampak
hanyalah kepala yaitu Tuhan, ukurannya juga kesucian.
Tuhan rindu agar saya dan saudara menjadi seperti
Dia. Tidak kebetulan sebelum pembangunan Tabernakel, kaki Tuhan yang lebih
dahulu diperlihatkan. Tetapi orang yang menyaksikan yaitu Nadab dan Abihu,
malah mereka yang duluan gugur. Jangan sampai yang menyaksikan bagaimana
teguhnya Tuhan untuk membangun Tabernakel, membangun TubuhNya, malah orang itu
yang gugur.
Sebab itu biarlah kita memperhatikan Firman Tuhan.
Jangan kita berkata suara Firman itu adalah amarah seseorang. Itu bukan marah
seseorang, tetapi itu adalah penampilan kasih sayang Tuhan melalui seseorang
(hamba Tuhan).
Kegerakan Tuhan itu bertahap danTuhan tidak langsung
membuat air itu membanjir. Kegerakan itu mulai dari mata kaki lalu sampai
dilutut kemudian meningkat sampai di pinggang dan akhirnya tidak bisa diarungi
lagi. Itu cara Tuhan dalam kegerakan, itu sebabnya kalau kita bisa menjiwai ini
maka kita tidak akan lepas dan pasti berhasil masuk dalam pembentukan Tubuh
Kristus, masuk dalam kegerakan yang luar biasa yang akan terjadi di akhir zaman
ini.
Dalam perjalanan rasul Paulus begitu dia masuk ke
Eropa dia berhadapan dengan kelompok Stoa
dan Epikuros. Mereka orang-orang intelek yang mau menghadang rasul Paulus
tetapi tidak bisa. Lalu mereka mau berkompromi dengan rasul Paulus namun Paulus
tidak mau. Tetapi begitu liciknya mereka sehingga berhasi mempengaruhi para
pengikut rasul Paulus. Mereka inilah yang berkompromi dengan kelompok Stoa dan Epikuros
sehingga menghasilkan Genostik.
Inilah awal mula munculnya Teologia, yang mau mempelajari Tuhan/ Firman Allah seperti
mempelajari riwayat hidup manusia. Inilah yang marak di hari-hari terakhir ini.
Genostik ini mencampur adukan ilmu dunia dengan
Injil. Tujuan penampilan paham genostik adalah
untuk menggoyahkan pendirian kita, untuk mengoyangkan lutut (penyembahan) kita,
untuk mengoyangkan pinggang kita sehingga kita tidak masuk dalam kegerakan yang
besar. Kalau tidak mengerti tentang hal ini maka kita bisa terjebak sehingga
hancurlah pendirian kita dan tidak akan bisa menyembah lagi Tuhan akhirnya penyembahan
akan membias pada perkara yang lain, utamanya akan menyembah kepada mamon
karena ke situlah arah genostik akan mengendalikan kita.
Penyembahan kita harus mengarah kepada satu Figur
yaitu Tuhan Yesus. Orang Majus dari jauh dituntun oleh bintang dan bertemu Firman
yang dibacakan oleh imam-imam di Yerusalem sehingga mereka diarahkan ke kandang
domba di mana Tuhan Yesus dibaringkan. Itulah Figur yang harus mereka sembah
dan untuk itu mereka membayar mahal. Lutut diukur, jangan sampai penyembahan
kita membias. Kita tidak akan bisa mengabdi atau menyembah pada dua figur.
Lukas
16:13-14
16:13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua
tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang
lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.
Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
16:14 Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi,
hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.
Ketika orang-orang Farisi disentuh tentang
penyembahan mereka yang salah malah mencemooh Tuhan Yesus. Padahal Tuhan
bermaksud meluruskan mereka agar tidak sia-sia mereka hidup di Sinagoge, di
rumah Tuhan. Tuhan menunjukan bahwa mereka telah menyembah dua figur dan tidak
lagi menyembah satu figur, lutut mereka sudah tidak dalam kesucian lagi.
Rasul Yohanes saja dua kali salah dalam menyembah.
Pertama dia menyembah malaikat yang juga adalah hamba Tuhan.
Wahyu
19:10
19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk
menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian!
Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki
kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh
nubuat."
Hal ini terulang lagi, tetapi syukur malaikat ini
mengingatkan dan tidak mau dia yang disembah.
Wahyu
22:8-9
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar
dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku
tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu
kepadaku, untuk menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan
berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu,
para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah
Allah!"
Rasul Yohanes menerima hal ini dan dia sadar
sehingga tidak lagi melakukan untuk ketiga kalinya.
Pendirian dalam pembangunan Tubuh Kristus itu diukur
oleh Tuhan, penyembahan itu juga diukur. Tuhan mencari jejakNya dan kalau kita
juga ada pada jejak Tuhan maka kita ikut dipermuliakan bersama dengan Tuhan
Yesus.
Yesaya
60:14
60:14 Anak-anak orang-orang yang menindas engkau
akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud
menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau "kota
TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."
Betapa bahagianya kalau saudara disebut “kota
Tuhan”. Kota Tuhan tidak ada dua tetapi hanya satu yaitu Yerusalem Baru.
Abraham dari jauh melambai-lambai kapan dia berada di sana. Yerusalem Baru
itulah Mempelai Wanita Tuhan dan kita sekarang sedang menuju ke sana.
Itu sebabnya kalau Tuhan mengukur telapak kaki kita
maka kita harus menyerah kepadaNya, begitu juga kalau Tuhan mau mengukur lutut
kita. Karena Tuhan mengambil rupa sebagai manusia maka Tuhan juga pasti akan
menolong kita.
Aliran Genostik
sekarang banyak dalam gereja, termasuk hipnotis yang masuk dalam gereja. Ini
adalah pekerjaan kuasa kegelapan, ini kombinasi antara injil dan hikmat
manusia. Mereka mau mempelajari Tuhan lewat akal budi manusia seperti
mempelajari otobiografi seseorang. Inilah yang dahulu begitu hebat menghambat
rasul Paulus. Memang dia tidak berhasil menghadang rasul Paulus, namun berhasil
berkompromi dengan para penerusnya sehingga menghancurkan perjalanan gereja.
Kisah
Para Rasul 17:18
17:18 Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan
Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah
yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata:
"Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia
memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.
Penyembahan ini diukur oleh Tuhan. Daniel sekalipun beresiko
tinggi, diancam tentang penyembahannya namun dia tetap menyembah Tuhan 3 kali
sehari dengan berkiblat ke Yerusalem. Artinya ketika kita menyembah arah
penyembahan kita harus selalu fokus kepada Yerusalem Baru. Ini sesuai dengan
doa Salomo yang dikaitkan juga dengan kita bangsa kafir yang kelak akan datang
kepada Tuhan.
Begitu indah rencana Tuhan kepada kita bangsa kafir.
Tuhan membuka kesempatan kepada kita bangsa kafir. Kita harus bersyukur sebab
mengetahui ke mana arah kiblat kita. Berkiblat ke Yerusalem berarti kita mau
menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Penyembahan kita jangan membias, penyembahan
kita harusnya hanya tertuju pada satu figur yaitu Tuhan Yesus dan kita akan
bertemu denganNya di Yerusalem Baru.
Zakharia
14:4-5
14:4 Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit
Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan
terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat
besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke
selatan.
14:5 Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab
lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti
kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda.
Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.
Lembah yang sangat besar itu menutup lembah yang
lain yaitu lembah Yosafat. Lembah Yosafat adalah lembah arema peperangan. Jadi
kedatangan Tuhan Yesus memberikan kedamaian. Jadi kaki yang menjejak bukit
Zaitun benar-benar menghabiskan roh yang menyebabkan tidak ada damai dan
memunculkan kedamaian (kerajaan 1000 tahun damai).
Ketika kita merenungkan kaki Tuhan maka biarlah hati
kita tersentuh melihat kaki yang mendapatkan kita supaya kita bisa damai dengan
Tuhan, damai antara suami istri dan supaya kita bisa berdamai dengan sesama.
Inilah yang akan terjadi di penghujung akhir zaman, Tuhan akan mengarahkan kita
pada satu tingkat yang luar biasa.
Tuhan mengambil rupa manusia untuk mengajar kita
manusia. Mulut ditaruh di depan supaya kita jangan berbicara di belakang tetapi
supaya kita bicara terang-terangan.
Penyembahan ini sangat dikagumi oleh Tuhan. Rasanya
mustahil dari padang gurun ada pendupaan yang naik. Dari kondisi yang tidak
menguntungkan di padang gurun, tempat yang tandus, banyak kalajengking, tidak
ada air, tetapi ada penyembahan yang naik. Kalau kita bisa menaikan penyembahan
dari tempat/ situasi yang tidak menguntungkan maka itu membuat Tuhan sangat
kagum.
Kidung
Agung 3:6
3:6 Apakah itu yang membubung dari padang gurun
seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau
segala macam serbuk wangi dari pedagang?
Membumbung berarti semakin tinggi. Kalau semakin
tinggi maka semua yang ada di bawah itu menjadi kecil. Kalau penyembahan kita
semakin tinggi maka dunia ini semakin jauh dan isinya terlihat makin kecil.
Setelah lutut selanjutnya diukur 1000 hasta dan air
itu sampai di pinggang.
Yeremia
13:5-7
13:5 Maka pergilah aku, lalu menyembunyikannya di
pinggir sungai Efrat seperti yang diperintahkan TUHAN kepadaku.
13:6 Sesudah beberapa waktu lamanya, berfirmanlah
TUHAN kepadaku: "Pergilah segera ke sungai Efrat mengambil dari sana ikat
pinggang yang Kuperintahkan kausembunyikan di sana!"
13:7 Maka pergilah aku ke sungai Efrat, lalu aku
menggali dan mengambil ikat pinggang itu dari tempat aku menyembunyikannya,
tetapi ternyata ikat pinggang itu sudah lapuk, tidak berguna untuk apa pun.
Ikat pinggang menggambarkan bangsa Israel sendiri
yang digambarkan bagaikan ikat pinggang Tuhan. Mereka melepaskan diri dari
pinggang Tuhan sehingga akhirnya mereka kena bencana. Kalau saja mereka melekat
di pinggangnya Tuhan maka pasti tidak akan kena bencana. Kalau ada dipinggang
Tuhan tidak ada yang bisa melepaskannya kecuali ikat pinggang itu sendiri yang
melepaskan diri.
Yeremia
13:8-10
13:8 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
13:9 "Beginilah firman TUHAN: Demikianlah Aku
akan menghapuskan kecongkakbongakan Yehuda dan Yerusalem.
13:10 Bangsa yang jahat ini, yang enggan
mendengarkan perkataan-perkataan-Ku, yang mengikuti kedegilan hatinya dan
mengikuti allah lain untuk beribadah dan sujud menyembah kepada mereka, akan
menjadi seperti ikat pinggang ini yang tidak berguna untuk apa pun.
Kenapa orang Israel melepaskan diri dari ikat
pinggang Tuhan? Sebab penyembahan mereka sudah membias, tidak lagi tertuju
kepada Tuhan.
Zefanya
1:5
1:5 juga mereka yang sujud menyembah di atas sotoh
kepada tentara langit dan mereka yang menyembah dengan bersumpah setia kepada
TUHAN, namun di samping itu bersumpah demi Dewa Milkom,
Yeremia
13:11
13:11 Sebab seperti ikat pinggang melekat pada
pinggang seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum
Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu
menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu
tidak mau mendengar."
Sebenarnya maksud Tuhan mereka diletakkan sebagai
ikat pinggang Tuhan supaya mereka menjadi:
1. Umat
Tuhan
2. Ternama
3. Terpuji
4. Terhormat
Ketika Tuhan Yesus membasuh kaki murid-muridNya,
Tuhan melepas jubahNya dan mengikat pingganNya. Dengan ikat pinggang Tuhan membersihkan
kaki mereka. Maksudnya supaya mereka benar menjadi umat Tuhan, ternama, terpuji
dan terhormat. Kalau seorang hamba Tuhan atau anak Tuhan benar-benar melekat kepada
Tuhan jangan kita berani mengganggu sebab dia benar-benar adalah punyanya Tuhan
dan yang menggangu akan berhadapan dengan Tuhan yang mempunyai dia.
Ada empat maksud Tuhan yang sangat indah terhadap
orang Israel tetapi sayang orang Israel menolak. Dahulu rencana Tuhan terhadap
orang Israel gagal namun kita harus berdoa agar jangan rencana Tuhan dalam diri
kita gagal agar keberadaan kita ada di antara langit dan bumi.
Wahyu
12:1,3
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit;
dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk
sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Sekalipun berhadapan dengan naga merah padam dengan
amarah yang besar namun naga itu tidak dapat mengganggu sebab perempuan ini
adalah ikat pinggangnya Tuhan. Kalau kita menjadi ikat pinggangnya Tuhan tidak
ada yang bisa mengganggu sebab akan berhadapan dengan yang Empunya ikat
pinggang yaitu Tuhan. Sekalipun orang membenci kita tidak usah kita bereaksi
sebab Tuhan yang akan bereaksi. Kalau kita bereaksi akhirnya nanti terlepas dan
jatuh di tepi sungai Efrat.
Ikat pinggang ada kaitannya dengan pelayanan
menjelang kedatangan Tuhan kedua kali. Hamba yang melakukan pelayanan memberi
makan Tuhan harus berikat pinggang. Pelayanan memberi makan itu dikaitkan
dengan kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua.
Lukas
17:7-8
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai
seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata
kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada
hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai
selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Mengapa pelayananNya harus berikat pinggang? Sebab
Tuhan sendiri berikat pinggang kekuatan ketika melayani. Itu sebabnya Tuhan
mengambil rupa seorang manusia supaya menjadi teladan bagi kita.
Mazmur
93:1
93:1 TUHAN adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan,
TUHAN berpakaian, berikat pinggang kekuatan. Sungguh, telah tegak dunia,
tidak bergoyang;
Bagi gereja Tuhan yang berikat pinggang, ketika dia
melayani maka jalan di depannya menjadi rata.
Mazmur
18:33
18:33 Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan
keperkasaan dan membuat jalanku rata;
Kalau jalan menjadi rata berarti tidak ada halangan
untuk melayani. Kalau Tuhan mengikat pinggang saudara maka tidak akan ada
halangan untuk saudara melayani. Kalau saudara tersandung dalam pelayanan, itu
berarti saudara menghadapi jalan yang tidak rata, itu berarti tidak ada ikat
pinggang di pinggang saudara dan Tuhan tidak menyentuh pinggang saudara! Jangan
main-main untuk melayani, jangan main-main dengan Tuhan! Sebab Tuhan sudah
mengikat pinggang kita supaya jalan di depan kita rata, supaya tidak ada
halangan kita melayani. Lebih baik jangan berkomentar apalagi menolak pelayanan
sebab itu berarti melepaskan diri sebagai ikat pinggangnya Tuhan. Orang seperti
itu tidak akan permanent menjadi milik Tuhan, tidak akan terpuji, tidak akan
ternama, tidak akan terhormat dan malah akan masuk dalam masa 3,5 tahun aniaya
antikristus.
Mengapa banyak anak Tuhan menganggap enteng
pelayanan? Kenapa menganggap pelayanan hal biasa? Padahal Tuhan berkemurahan
kepada kita supaya tidak masuk dalam aniaya antikristus. Itu sebabnya Tuhan
memberikan FirmanNya karena Tuhan tidak tega kita menuju ke sana, 3,5 tahun.
Lukas
17:9-10
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu,
karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah
melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami
adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus
lakukan."
Tadinya hamba ini sudah bekerja di ladang namun
ketika kembali di rumah dia juga melayani pribadi tuannya. Walaupun kita telah
bekerja keras di ladang Tuhan tetapi kita harus tetap kembali untuk melayani
PribadiNya yaitu lewat doa penyembahan, itu sama dengan memberi makan Tuhan
Yesus. Sekalipun sudah melayani kita masih harus berkata:
Lukas
17:10
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah
melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami
adalah hamba-hamba yang tidak berguna (dan berhutang banyak); kami hanya
melakukan apa yang kami harus lakukan."
Kalau kita berhutang banyak maka hutang kita harus
dibayar. Kita berhutang kepada Tuhan, itu adalah hutang untuk melayani karena
Tuhan sudah melayani kita. Itu sebabnya harus kita bayar dengan pelayanan.
Kalau saudara tidak mau melayani itu berarti tidak mau melunaskan hutang
saudara.
Roma
13:8
13:8 Janganlah
kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling
mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi
hukum Taurat.
Tuhan sudah meratakan jalan di depan kita untuk kita
lalui.
Yesaya
26:7
26:7 Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau
yang merintis jalan lurus baginya.
Jalan itu sudah lurus berarti tidak naik turun lagi,
tidak berdeklamasi lagi. Jangan kita berdeklamasi di depan Tuhan. Walaupun
kegerakan yang dialami oleh gereja dari gereja mula-mula sampai sekarang ini
masih naik turun tetapi akhirnya kegerakan itu tidak lagi naik turun tetapi
mulai dari kaki, lutut, pinggang dan sampai seluruh badan tenggelam, kepala
saja yang ditampilkan yaitu Tuhan Yesus.
Matius
24:45-51
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana,
yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan
pada waktunya?
24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya
melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu
akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan
berkata di dalam hatinya:
24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai
memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,
24:50 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang
tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,
24:51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib
dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan
gigi."
Kehidupan yang mempersiapkan makan karena selalu
menanti kedatangan Tuhan pasti luput dari persekutuan orang mabuk. Yang tidak
mempersiapkan makanan akan masuk dalam persekutuan orang mabuk. Sekarang ini
banyak persekutuan orang mabuk. Secara hurufiah ini saja sudah membahayakan
sehingga banyak yang mati. Secara rohani ada 8 ciri orang mabuk.
Amsal 20:1; 23:29
20:1 Anggur adalah 1pencemooh, minuman keras adalah 2peribut, tidaklah
bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya.
23:29 Siapa 3mengaduh?
Siapa 4mengeluh?
Siapa 5bertengkar?
Siapa 6berkeluh kesah?
Siapa 7mendapat cidera
tanpa sebab? Siapa 8merah
matanya?
Hosea
4:18-19
4:18 Persepakatan para pemabuk! mereka menyerahkan
diri habis-habisan kepada persundalan; mereka lebih mencintai kehinaan dari
pada kemasyhuran mereka.
4:19 Angin melingkupi mereka dalam sayap-sayapnya,
dan mereka akan mendapat malu karena korban-korban mereka.
Pada Petrus Tuhan mengatakan “ikutlah Aku” dan
disertai dengan bahasa “mengikat pinggang”.
Yohanes
21:18-19,21-23
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika
engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke
mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan
mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke
tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan
bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia
berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata
kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki,
supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau:
ikutlah Aku."
21:23 Maka tersebarlah kabar di antara
saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak
mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan:
"Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu
bukan urusanmu."
Petrus di sini diperlihatkan oleh Tuhan dalam
kesalahan yang fatal. Dia salah menanggapi ucapan Tuhan Yesus sehingga akhirnya
Yohanes harus meluruskan apa yang Petrus katakan. Kalau ucapan Petrus ini tidak
diluruskan maka ketika melihat Yohanes mati, orang tidak akan percaya lagi
terhadap Injil. Dalam sikap meluruskan ini dikaitkan dengan mengikat pinggang
disertai dengan dua kali ucapan Tuhan Yesus “Ikutlah Aku”. Artinya harus
meneladani Tuhan Yesus. Apakah Tuhan Yesus membolak-balikkan Firman? Tidak! Apakah
rasul Paulus membolak-balikka Firman? Tidak!
II
Korintus 4:1-2
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima
pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi
yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah.
Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri
kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
Paulus tidak segan dan tidak menutup diri untuk
dipertimbangkan di hadapan Tuhan dan di hadapan manusia. Sebagai bukti Paulus
meneladani Tuhan maka dia berani berkata “teladanilah aku”.
Petrus salah dan ketika pendapatnya diluruskan oleh
Yohanes, Petrus menerima dan tidak berkomentar miring, sebab dia tahu dia
dikasihai oleh Tuhan. Kalau pendapatnya tidak diluruskan maka pasti arahnya
akan salah.
Kalau kita tidak berikat pinggang izinkanlah tangan
Tuhan mengikat pinggang kita. Kita tidak akan sengsara tetapi jalan yang rata
yang akan kita ikuti.
Umat Tuhan itu bagaikan ikat pinggannya Tuhan dan
itu disayang oleh Tuhan. Ketika Tuhan mengikat pinggangNya maka ikat pinggang
Tuhan itu berfungsi membersihhkan kaki yang kotor. Kalau kita menjadi ikat
pinggangnya Tuhan maka kita dipakai oleh Tuhan untuk membersihkan pendirian
yang kotor.
Tuhan mengasihi kita, sekalipun kita seperti dimaki
dari mimbar. Petrus tidak marah ketika pandangannya yang salah diluruskan oleh
Yohanes. Sekalipun Petrus disalahkan dia tahu Tuhan mencintainya.
Yohanes
21:21-23
21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata
kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki,
supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau:
ikutlah Aku."
21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara
itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada
Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku
menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan
urusanmu."
Dari kaki sampai ikat pinggang selalu ada
hubungannya. Yang terakhir air itu tidak dapat dijalani dan harus diarungi
dengan berenang. Orang berenang tubuhnya tenggelam dan tinggal kepala yang
terlihat. Berarti pada puncak kegerakan yang muncul bukan lagi daging kita tetapi
tinggal pribadi Tuhan Yesus sebagai Kepala. Tuhan hentar kami masuk dalam
kegerakan yang besar, menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, jauh dari sengsara
besar.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar