Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 6:5-10
6:5 yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus,
dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya;
6:6 yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan
minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf!
6:7 Sebab itu sekarang, mereka akan pergi sebagai
orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah keriuhan pesta orang-orang yang
duduk berjuntai itu."
6:8 Tuhan ALLAH telah bersumpah demi diri-Nya, --
demikianlah firman TUHAN, Allah semesta alam --: "Aku ini keji kepada
kecongkakan Yakub, dan benci kepada purinya; Aku akan menyerahkan kota serta
isinya."
6:9 Dan jika masih tinggal sepuluh orang dalam satu
rumah, mereka akan mati.
6:10 Dan jika pamannya, pembakar mayat itu, yang
datang mengangkat dan mengeluarkan mayat itu dari rumah itu, bertanya kepada
orang yang ada di bagian belakang rumah: "Adakah lagi orang bersama-sama
engkau?" dan dijawab: "Tidak ada," ia akan berkata:
"Diam!" Sebab tidaklah patut menyebut-nyebut nama TUHAN!
Ayat-ayat
ini menunjukan kekesalan Tuhan terhadap umat Tuhan. Memang mereka telah
beribadah dengan mengikuti petunjuk pondok Daud dan mereka diberkati oleh Tuhan
dalam kelimpahan secara jasmani. Mereka mengukur bahwa itu bukti ibadah mereka
diterima oleh Tuhan. Sekarang inipun yang muncul di mana-mana, yang mengatakan gereja
yang miskin mereka anggap tidak ada iman.
Kehidupan
seperti itu lupa bahwa ada jemaat Smirna yang disebut penes. Artinya mereka miskin dalam pengertian pas-pasan, namun
Tuhan mengatakan mereka kaya. Tetapi jemaat Laodekia yang secara jasmani
berkelimpahan namun Tuhan menyebut mereka ptocheia,
artinya melarat sekali. Jadi kelimpahan jasmani bukan ukuran rohani seseorang.
Kita
melihat apa yang ada dalam Amos pasal 6 ini adalah kehidupan yang tidak memprioritaskan
hidupnya untuk masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Hidupnya dia tidak serahkan
untuk menjadi Mempelai Wanita yang digambarkan sebagai keturunan Yusuf. Itu
adalah kehidupan yang memiliki rohani yang ada pada jalur yang salah.
Rohani
yang ada pada jalur yang benar bukan tertampak dari bentuk ibadah menurut
pondok Daud. Sebab ternyata Tuhan mengatakan akan dihancurkan dan Tuhan sudah
bersumpah. Jadi ibadah yang bertalian dengan petunjuk raja Daud tanpa membawa
hidup atau memberikan penekanan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu sia-sia.
Tuhan mengatakan akan membuang mereka dan mereka akan menjadi kepala barisan.
Ini terlihat aneh, mereka seperti menjadi kepala tetapi dalam suasana mereka
dibuang. Dengan adanya mereka di kepala barisan, seakan-akan mereka menjadi
kepala tetapi suasananya mereka dibuang dan itu bertolak belakang dengan berkat
Tuhan terhadap orang yang taat dengar-dengaran melakukan Firman. Orang yang
taat ini bukan menjadi kepala yang dibuang tetapi kepala yang diberi wibawa
oleh Tuhan.
Ketika
orang Israel berada pada kepala barisan dari orang buangan, itu mengingat mereka
bahwa seharusnya mereka menjadi kepala tetapi bukan untuk dibuang. Mereka akan
menjadi kepala kalau dengar-dengaran terhadap Firman Tuhan.
Persoalan
taat dengar-dengaran di sini syaratnya adalah memprioritaskan keturunan Yusuf,
artinya membawa hidup kita menjadi bagian Tubuh Kristus atau menjadi Mempelai
WanitaNya. Kalau ini menjadi pandangan hidup kita dan tujuan hidup kita maka
tidak ada yang dapat mengganggu gugat kita karena Tuhan sudah menjanjikan kita
perlindungan dan menjadikan kita kepala yang punya wibawah, bukan kepala yang
tanpa wibawah.
Ulangan 28:13
28:13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala
dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau
mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan
dengan setia,
Ayat di
atas ini adalah janji Tuhan. Tetapi kebalikannya, Tuhan bersumpah demi diriNya:
Amos 5:7-8
6:7 Sebab itu sekarang, mereka akan pergi sebagai
orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah keriuhan pesta orang-orang yang
duduk berjuntai itu."
6:8 Tuhan ALLAH telah bersumpah demi diri-Nya, --
demikianlah firman TUHAN, Allah semesta alam --: "Aku ini keji kepada
kecongkakan Yakub, dan benci kepada purinya; Aku akan menyerahkan kota serta
isinya."
Mereka
menjadi kepala tetapi dari orang yang dibuang, apa manfaatnya kalau seperti
itu? Kelihatan mereka ditonjolkan tetapi kehidupan itu ada pada kondisi
dibuang. Jadi jangan sampai kita seperti ditonjolkan sebagai kepala,
kelihatannya ada di depan, tetapi kalau kita menelantarkan keturunan Yusuf
(artinya membiarkan hidup saudara sehingga tidak masuk dalam kategori Mempelai
Wanita Tuhan) maka itu semua menjadi tidak ada arti apa-apa.
Yang
Tuhan cari adalah kehidupan kita yang mau dibawa masuk dalam barisan Tubuh
Kristus. Itu sebabnya kita harus membawa diri masuk dalam tiga macam ibadah.
Itu adalah sistem Tuhan untuk mengarahkan, menggiring dan mendorong kita masuk
dalam pembangunan Tubuh Kristus, artinya kita merenungkan, memikirkan,
memprioritaskan atau mengutamakan keluarga Yusuf. Kita harus membawa diri kita
masuk menjadi keluarga Yusuf. Menjadi keluarga Yusuf berarti menjadi Mempelai
Wanita Tuhan, itulah sasaran ibadah kita.
Amos 6:9
6:9 Dan jika masih tinggal sepuluh orang dalam satu
rumah, mereka akan mati.
Berarti
walaupun mereka mengaku miliknya Tuhan tetapi Tuhan tidak akui dan sudah terlepas
dari Tuhan. Sekalipun mengaku sebagai miliknya Tuhan tetapi kalau ibadahnya
tidak kena dengan selera Tuhan maka akan Tuhan buang sebab Tuhan tidak setuju
dengan ibadahnya.
Amos 6:10
6:10 Dan jika pamannya, pembakar mayat itu, yang
datang mengangkat dan mengeluarkan mayat itu dari rumah itu, bertanya kepada
orang yang ada di bagian belakang rumah: "Adakah lagi orang bersama-sama
engkau?" dan dijawab: "Tidak ada," ia akan berkata:
"Diam!" Sebab tidaklah patut menyebut-nyebut nama TUHAN!
Arti
ayat di atas adalah orang yang sudah keluar dari rencana Tuhan, Tuhan tidak
ingin mendengar suaranya apa lagi menyebut-nyebut nama Tuhan. Tetapi orang yang
mau membawa diri dalam rencana Tuhan malah harus selalu menaikan puji dan
sembah kepada Tuhan.
Dalam
Amos pasal 6 ini kita melihat apa yang mereka banggakan dalam ibadah dicabut
oleh Tuhan, karena bukan liturgi dan bentuk ibadahnya itu yang nomor satu
tetapi apa hakekat ibadah, apa yang menjadi selera Tuhan dalam ibadah itulah
yang perlu kita ketahui. Apa yang menjadi selera Tuhan? Tuhan ingin ada
Mempelai WanitaNya di sampingNya, yang tampil bukan sebagai kepala barisan yang
dibuang tetapi kepala yang punya wibawah karena memiliki roh taat dan
dengar-dengaran kepada Tuhan. Ini yang Tuhan ingin temukan dalam kehidupan
kita.
Dikatakan
sampai mayat orang itu dibakar. Sebenarnya orang Israel pantang untuk membakar
mayat.
Amos 6:8
6:8 Tuhan ALLAH telah bersumpah demi diri-Nya, --
demikianlah firman TUHAN, Allah semesta alam --: "Aku ini keji kepada
kecongkakan Yakub, dan benci kepada purinya; Aku akan menyerahkan kota serta
isinya."
Jadi
ibadah yang hanya mengedepankan hura-hura sebenarnya Tuhan merasa keji kepada
mereka. Jangan menganggap karena ada mujizat berarti itu sudah benar. Dalam
Matius pasal 7 siapa yang menyangka orang-orang itu akan ditolak oleh Tuhan
karena melihat mereka sudah menyembuhkan orang sakit, bernubuat dan mengusir
setan. Tetapi Tuhan mengatakan kepada mereka “Aku tidak mengenal engkau”. Apa
yang sudah diwanti-wanti oleh Tuhan jangan kita langgar. Selera Tuhan sebenarnya hanya satu, yaitu
untuk mendapatkan Mempelai Wanita. Bukan aksi-aksi dalam ibadah yang Tuhan
lihat seperti bersorak, melompat, angkat tangan sambil menutup mata, walaupun
itu bagian-bagian dari ibadah tetapi bukan itu jadi ukuran. Yang menjadi ukuran
ibadah itu kena pada selera Tuhan hidup disucikan adalah apakah kita membawa
diri menjadi bagian dari keluarga Yusuf, artinya menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Kalau kita menjadi calon Mempelai Wanita Tuhan tentu akan menampilkan hidup
yang menyenangkan calon suaminya.
Amos 6:9-10
6:9 Dan jika masih tinggal sepuluh orang dalam satu
rumah, mereka akan mati.
6:10 Dan jika pamannya, pembakar mayat itu, yang
datang mengangkat dan mengeluarkan mayat itu dari rumah itu, bertanya kepada
orang yang ada di bagian belakang rumah: "Adakah lagi orang bersama-sama
engkau?" dan dijawab: "Tidak ada," ia akan berkata:
"Diam!" Sebab tidaklah patut menyebut-nyebut nama TUHAN!
Sebenarnya
Israel pantang membakar mayat. Namun kenapa di sini mayat dibakar? Kalau mayat
dibakar berarti hilang tak berbekas. Padahal di zaman Tuhan Yesus, Tuhan Yesus
mengkritik orang farisi yang memperbaiki kubur nabi-nabi, berarti orang mati
itu masih ada bekas. Kalau dibakar berarti tidak ada bekas, orang seperti itu
benar-benar tidak ada lagi dipandangan Tuhan.
Matius 23:29-30
23:29 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi
dan memperindah tugu orang-orang saleh
23:30 dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek
moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi
itu.
Kadang
seseorang mudah untuk berkata seperti di atas, misalnya: kenapa Adam memakan
buah pohon yang dilarang, kalau saya tidak akan seperti itu. Memang mudah untuk
mengatakan tetapi belum tentu prakteknya seperti itu.
Orang
yang ada di belakang rumah adalah orang yang praktek ibadahnya seperti yang
dikatakan dalam ayat 4 sampai ayat 6, ibadah yang membuat Tuhan kesal. Ada satu
kata yang membuat Tuhan kesal terhadap ibadah mereka.
Amos 6:8
6:8 Tuhan ALLAH telah bersumpah demi diri-Nya, --
demikianlah firman TUHAN, Allah semesta alam --: "Aku ini keji kepada kecongkakan
Yakub, dan benci kepada purinya; Aku akan menyerahkan kota serta isinya."
Ibadah
yang tersirat di dalamnya ada kecongkakan itu keji bagi Tuhan. Kita ini
sama-sama beribadah dan melayani tetapi kalau kita tidak datang dengan
kerendahan hati itu hanya membuat Tuhan keji. Sekalipun ibadah dikemas dengan
aksi-aksi yang hebat dan marak tetapi Tuhan yang menilai apakah di dalamnya ada
kecongkakan atau tidak.
Kocongkakan
inilah yang akan menghambat seseorang untuk mengenal Tuhan dengan benar.
II Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan
merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang
pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya
kepada Kristus,
Walaupun
ibadah diisi dengan tepukan tangan dan nyanyian yang menggelegar tetapi kalau
ada kecongkakan, artinya ada roh yang menolak pengenalan yang benar akan Tuhan
yang dimata Tuhan itu adalah kecongkakan, maka itu adalah ibadah yang keji di
hadapan Tuhan.
Keturunan
Yusuf adalah gambaran Mempelai Wanita dan Tuhan Yesus adalah Mempelai Pria
Sorga. Kalau dalam ibadah kita digiring ke sana maka pengenalan kita akan
bertumbuh sampai pada puncaknya yaitu Tuhan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga. Sementara
Tuhan menggiring kita untuk mengenal Tuhan dengan benar, jangan saudara malah
menghalangi dirimu sendiri. Biarlah kita berusaha menjadi kepala barisan yang
punya wibawah dalam arti kita harus berusaha taat dan dengar-dengaran, itulah kepala
barisan, itulah keturunan Yusuf. Itu adalah cara untuk merontokkan kesombongan.
Akhirnya
Tuhan mencabut semuanya dari mereka.
Amos 6:11
6:11 Sebab sesungguhnya, TUHAN memberi perintah,
maka rumah besar dirobohkan menjadi reruntuhan dan rumah kecil menjadi rosokan.
Rumah
besar ini adalah rumah gedang. Rumah gedang adalah rumah besar dan mewah.
Amos 3:15
3:15 Aku akan merobohkan balai musim dingin beserta
balai musim panas; hancurlah rumah-rumah gading, dan habislah rumah-rumah
gedang," demikianlah firman TUHAN.
Amos 6:12
6:12 Berlarikah kuda-kuda di atas bukit batu, atau
dibajak orangkah laut dengan lembu? Sungguh, kamu telah mengubah keadilan
menjadi racun dan hasil kebenaran menjadi ipuh!
Ini
bertolak belakang dengan tujuan menjadi Mempelai Wanita Tuhan, sebab untuk
menjadi Mempelai Wanita Tuhan keadilan dan kebenaran itu ditonjolkan. Karena
Tuhan sudah berjanji “Aku akan memperistrikan kamu dalam keadilan dan
kebenaran. Ipuh itu adalah sesuatu yang pahit, itu jangan menjadi kenyataan
dalam diri kita.
Oleh
sebab itu kita harus mengerti tujuan ibadah. Untuk apa sebenarnya kita
datang beribadah. Apakah kita hanya mau
mengisi liturgi? Tidak! Tuhan sudah memberikan kita pola ibadah dengan tiga
macam ibadah. Ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (Meja Roti Sajian), ibadah
raya (Pelita Emas), ibadah doa penyembahan (Mezbah Dupa Emas). Ini adalah
sistem penggembalaan Sorga supaya kita gereja Tuhan tampil sebagai Mempelai
Wanita Tuhan. Kalau dikaitkan dengan Amos pasal 6 adalah supaya kita menjadi
keluarga Yusuf.
Ketika
mereka dibuang dan menjadi kepala barisan, paling tidak mereka akan merenung
“kepala barisan ini memang tempat kita tetapi bukan untuk dibuang seperti ini.
Ini karena tidak mau menghargai Firman pengajaran atau nyanyian Musa sehingga
nasib kita seperti ini.” Nasib orang
Israel ini bernubuat tentang keadaan kita karena dikaitkan dengan rasa aman
yang palsu yang marak tampil di hari-hari terakhir ini dan membohongi banyak
umat Tuhan dan hamba-hamba Tuhan. Mereka beribadah tetapi luput dari selera
Tuhan.
Itu
sebabnya dari mimbar ini selalu diserukan: “bawalah dirimu untuk menjadi bagian
dari Tubuh Kristus”. Kalau saudara memang mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan
maka tunjukkan dengan praktek memperhatikan Firman ketika ada dalam ibadah
pendalaman Alkitab di mana kita ditaburi dengan Firman Tuhan. Perhatikan Firman
dalam ibadah raya di mana kita diberikan karunia-karunia Roh, sehingga saudara
akan tampil dengan karunia-karunia roh. Perhatikan Firman dalam ibadah doa
penyembahan sehingga saudara akan ditaburi kasih Allah Bapa yang mengakar dan
hidup dalam diri saudara. Kalau ini kita perhatikan berarti kecongkakan kita
hempaskan. Jangan sampai ketika datang beribadah dan mendengarkan Firman dalam
pendalaman Alkitab lalu tampil mengolah Firman dengan pikiran sendiri yang
sebenarnya bertolak belakang dengan pikiran gembala sehingga menimbulkan arus
balik, bukan itu yang Tuhan inginkan. Yang Tuhan inginkan hempaskan kecongkakan
karena itu keji di hadapan Tuhan dan Tuhan benci dengan kecongkakan.
Mari
kita memiliki roh kerendahan hati. Setiap kali masuk dalam pemberitaan Firman
saya selalu memohonkan supaya Tuhan memberikan roh kerendahan hati dan
kesederhanaan. Konsep ini bukan karena pemikiran saya atau karena membaca buku
tetapi Tuhan yang memunculkan itu.
Mengapa
Tuhan membenci umat Israel? Karena mereka beribadah dengan kecongkakan.
Yeremia 12:7-9
12:7 Aku telah meninggalkan kediaman-Ku, telah
membuangkan negeri milik-Ku; Aku telah menyerahkan buah hati-Ku ke dalam tangan
musuhnya.
12:8 Negeri milik-Ku sudah menjadi seperti singa di
hutan bagi-Ku; ia mengeraskan suaranya menentang Aku, sebab itu Aku
membencinya.
12:9 Negeri milik-Ku sudah menjadi seperti burung
belang bagi-Ku; burung-burung buas mengerumuninya. Ayo, kumpulkanlah segala
binatang di padang, bawalah untuk menghabiskannya!
Penyebab
umat Tuhan seperti ini adalah para gembala. Tetapi umat Tuhan suka pada gembala
yang merusak kebun Mempelai.
Yeremia 12:10-11
12:10 Banyak gembala telah merusakkan kebun
anggur-Ku, memijak-mijak tanah-Ku, dan membuat tanah kedambaan-Ku menjadi
padang gurun yang sunyi sepi.
12:11 Ya, mereka telah membuatnya sunyi sepi, sunyi
sepi tanah itu berkabung di hadapan-Ku! Sunyi sepi sekarang segenap negeri itu,
tetapi tidak ada orang yang memperhatikannya.
Ini sebabnya
mengapa pada zaman Amos, Tuhan sudah bersumpah untuk membuang orang Israel dan
mereka menjadi kepala barisan. Yeremia ketika itu bukan hanya dilawan oleh umat
Tuhan secara umum tetapi juga dilawan oleh saudara-saudaranya.
Yeremia 12:6
12:6 Sebab saudara-saudaramu dan kaum keluargamu,
mereka sendiri juga berbuat khianat terhadap engkau; mereka juga bersama-sama
di belakangmu. Janganlah percaya kepada mereka, sekalipun mereka berkata manis
kepadamu!
Saya
harus mengedepankan, inilah suasana keluarga Yusuf. Kiranya jemaat menyambut
dan menyerahkan hidup menjadi keluarga Yusuf, menjadi kebun anggur Tuhan,
menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu tujuan utama dalam kita beribadah. Aksi-aksi
dalam ibadah itu hanya sebatas memuaskan diri kita, tetapi kalau kita membawa
diri kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan itulah yang memuaskan hati Tuhan.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar