Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 6:5-7
6:5 yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus,
dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya;
6:6 yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan
minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf!
6:7 Sebab itu sekarang, mereka akan pergi sebagai
orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah keriuhan pesta orang-orang yang
duduk berjuntai itu."
Ternyata
rasa aman yang palsu ini justru dikaitkan dengan mengabaikan keturunan Yusuf.
Jadi dengan kata lain apalah arti ibadah pelayanan yang nampaknya disertai
dengan urapan (karena dikatakan berurap
dengan minyak yang paling baik) dan memuja menyembah Tuhan menurut petunjuk
raja Daud, tetapi Tuhan mengatakan mereka memiliki rasa aman yang palsu.
Ketika
mereka memuja dan memuji Tuhan dalam ibadah pelayanan, ada minyak urapan baru
tetapi itu masih dicela oleh Tuhan. Jadi urapan itu bukan ukuran, itu bukan
standar Tuhan, itu hanya sarana. Tujuan akhir tidak mereka mengerti karena
tidak memikirkan nasib keturunan Yusuf. Jadi yang diberi penekanan Tuhan dalam
ibadah adalah supaya keturunan Yusuf ini tidak terabaikan dan itu tujuan utama.
Dari 12
suku Israel, Tuhan memperlakukan keturunan Yusuf secara khusus. Bahkan untuk
menjaga keturunan Yusuf ini secara special Tuhan memberikan seorang muda yang
kuat dan tangkas, rajin untuk memberikan mereka rasa nyaman. Kalau Tuhan
melihat sesuatu yang khusus terhadap suku Yusuf dan suku-suku lain tidak
melirik terhadap yang khusus menurut Tuhan ini maka sekalipun mereka beribadah
dan melayani dalam urapan itu tidak ada artinya.
I Raja-raja 11:28
11:28 Yerobeam adalah seorang tangkas; ketika Salomo
melihat, bahwa orang muda itu seorang yang rajin bekerja, maka
ditempatkannyalah dia mengawasi semua pekerja wajib dari keturunan Yusuf.
Ini
adalah perhatian spesial Tuhan terhadap keturunan Yusuf. Siapa sebenarnya
keturunan Yusuf ini? Di dalam pengajaran Kabar Mempelai, Yusuf ini adalah
gambaran lemah atau gambaran yang belum mencapai puncaknya.dari sidang jemaat
yang disebut Mempelai Wanita Tuhan. Mari kita melihat lebih dahulu bagaimana
kehidupan Yusuf ini. Dia adalah kehidupan yang tidak setuju dengan
perbuatan-perbuatan jahat dari saudaranya alias kehidupan yang benci kejahatan.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku
benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh
tipu muslihat.
Kejadian 37:2
37:2 Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala
berumur tujuh belas tahun -- jadi masih muda -- biasa menggembalakan kambing
domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua
isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan
saudara-saudaranya.
Yusuf
bukan cari muka, tetapi dia tidak setuju kalau ada kejahatan. Di sini
diperlihatkan bahwa Yusuf ini adalah orang yang membenci kejahatan. Ini yang
ada pada Yusuf dan inilah ciri sidang Mempelai. Mungkin kita sekarang ini belum
secara penuh seperti itu tetapi hati nurani kita ada ikhtiar, ada minat untuk
tidak mau melakukan itu. Walaupun tidak mau melakukan namun sekarang ini masih juga
kecolongan.
Kalau
ciri ini dan kita memuji memuja Tuhan dengan petunjuk raja Daud dan dengan
berurap maka tentu itu tidak akan dicela oleh Tuhan. Tetapi apalah artinya
memuja dan memuji Tuhan dengan mengikuti petunjuk raja Daud tetapi tidak pernah
memikirkan apa sebenarnya tujuan utama dari ibadah. Jangan beribadah hanya
untuk berpuas diri, itu bukan tujuan utama. Kita beribadah untuk mewujudkan
Tubuh Kristus yaitu Mempelai Wanita Tuhan, itulah yang memuaskan Tuhan, yang
menggirangkan hati Tuhan.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami
seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu,
dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Yusuf
ini juga adalah pribadi yang dilecehkan dan dipecundangi baik dari luar maupun
dari sesama keluarganya tetapi dia tidak pernah menyimpan rasa sakit hati. Setelah
Yusuf menjadi orang nomor dua di Mesir, sebenarnya dia ada peluang untuk memanggil
Potifar beserta istrinya untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka yang membuat
Yusuf masuk dalam penjara tetapi Yusuf tidak melakukannya. Kalau ada roh
mempelai dalam diri kita maka kita tidak akan setuju dengan kejahatan dan tidak
akan menyimpan rasa sakit hati/ balas dendam.
Itu
sebabnya agar ibadah kita tidak hanya sekedar kita lakoni dan memuji Tuhan
dengan aturan raja Daud maka kita harus memiliki roh Mempelai. Ada beberapa
petunjuk raja Daud dalam memuji Tuhan, antara lain:
1. Ada
tepuk tangan
2. Ada
sorak
3. Ada
kata “amin”
4. Ada
kata “haleluyah”
5. Menyanyikan
satu lagu berulang-ulang
6. Ada
sukacita
7. Ada
kegirangan
Apalah
artinya itu semua ada kalau kita tidak menaruh prioritas tujuan ibadah kita untuk
menjadi sidang mempelai yaitu kehidupan yang memiliki roh mempelai. Ketika kita
tampil menjadi Mempelai Wanita Tuhan ketika itulah Tuhan merasa puas.
Jangan
kita menari dalam ibadah tetapi tidak mengkondisikan diri seperti apa kata
Firman Tuhan dan hanya menari sebagai aksen dalam ibadah. Bagaimana seharusnya
tari-tarian menurut Firman Tuhan.
Kidung Agung 6:13
6:13 Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam,
kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang
melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang?
Orang
yang menari dalam roh adalah orang yang benar-benar bertobat dan menang
menghadapi berbagai tantangan. Menari
itu ada hubungannya dengan menang dalam peperangan. Dikatakan Sulamit menari
karena ada kemenangan, artinya roh mempelai itu memberikan kemenangan, menang
atas dagingnya. Sekarang ini menari dalam gereja hanya dijadikan tata cara
ibadah yang dalam bahasa latinnya disebut liturgi.
Yesaya 9:2
9:2 Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan
sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita
di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
Membagi-bagi
jarahan berarti ada kemenangan. Bagaimana bisa membagi jarahan kalau kalah,
kalau kalah berarti dia yang dijarah. Jadi menari itu tidak salah. Yang salah
kalau menari padahal tidak menang, menipu diri sendiri. Orang yang menang
itulah yang menari.
Pengertian
menari itu adalah penampilan seutuh tubuh. Jadi menari dalam pengertian rohani
adalah anak Tuhan yang menampilkan seutuh tubuh untuk hormat kemuliaan bagi
nama Tuhan. Ada yang menari tetapi malah menghadirkan celaka. Contohnya anak
tiri Herodes, setelah dia menari malah menyebabkan Yohanes Pembaptis dipancung.
Jadi yang banyak terjadi dalam gereja Tuhan sekarang ini adalah menari tetapi Kepala
(Tuhan) dan tubuh (sidang jemaat) menjadi putus. Mengapa itu terjadi? Karena
sekalipun menari dengan petunjuk raja Daud tetapi mereka tidak bisa menerima
koreksi Firman, menolak Firman Pengajaran.
Hari-hari
terakhir ini jangan kita kejebak. Ada orang yang menari yang mengatakan jangan
menghina mereka sebab kalau menghina orang yang menari maka yang menghina itu
akan jadi mandul sama seperti Milka, istri Daud. Padahal harus dikoreksi tariannya benar atau tidak.
Jadi
menari itu ada dua kemungkinan. Menari positif disertai dengan menjarah berarti
ada tanda kemenangan. Yang menjadi dasar kemenangan karena ada terang.
Yesaya 9:1
9:1 Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah
melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang
telah bersinar.
Telah
melihat terang yang besar berarti tidak ada kegelapan dalam diri orang itu.
Itulah yang membuatnya menjadi menang, menang menghadapi kegelapan.
Perhatian
Tuhan secara khusus adalah terhadap keturunan Yusuf.
Zakharia 10:6
10:6 Aku akan membuat kuat kaum Yehuda, dan Aku
menyelamatkan keturunan Yusuf. Aku akan membawa mereka kembali, sebab Aku
menyayangi mereka; dan keadaan mereka seakan-akan tidak pernah ditolak oleh
Aku, sebab Akulah TUHAN, Allah mereka, dan Aku akan menjawab mereka.
Jadi
Yehuda diambil dan begitu juga Yusuf. Keduanya ini diambil karena keduanya ada
kemiripannya. Yusuf ini sempat dijual dan Yehuda adalah kehidupan yang membela
saudara-saudaranya serta tidak mencari keuntungan dirinya sendiri.
Maukah
kita membuat Tuhan girang, maukah kita membuat Tuhan bersukacita, maukah kita
membuat Tuhan bergembira? Coba saudara renungkan apakah saudara memiliki roh
Yusuf. Kalau itu ada berarti saudara bisa membuat Tuhan bergirang dan
bersukacita. Kehidupan yang memiliki roh Yusuf mendapat prioritas dari Tuhan,
dia akan mendapatkan pelayanan yang utama dari Tuhan dan tidak akan dibiar.
Orang
Israel di zaman nabi Amos ini, mengukur rasa aman dengan kelimpahan harta
duniawi. Dengan itu mereka menyimpulkan bahwa ibadah mereka diterima oleh
Tuhan. Yang benar adalah: kita difasiliasi Tuhan dalam hidup setiap hari dan
betapa indahnya kalau Tuhan memberi penekanan dalam dirinya bahwa ada roh
Mempelai.
Kalau
seseorang sudah hidup begitu susah mencari nafkah di dunia ini, kemudian tidak
lagi memiliki roh Mempelai, orang seperti itu rugi dua kali. Kalau kita
memiliki kelimpahan secara jasmani kemudian tidak melupakan keturunan Yusuf
berarti memiliki roh mempelai maka itu sudah lebih hebat lagi.
Tidak
mungkin orang yang mendapat prioritas dari Tuhan akan hidup susah sengsara.
Tidak mungkin orang yang memiliki roh Mempelai dibiarkan Tuhan untuk
dipecundangi oleh antikristus sebab Tuhan Yesus bukanlah suami seperti itu.
Tuhan Yesus tidak mungkin membiarkan saudara sebab dia mendapatkan sukacita dan
kegirangan dari kehidupan saudara. Itu sebabnya bawalah kehidupan saudara untuk
menggembirkan hati Tuhan. Bertepuk tanganlah dan menyanyilah dengan sukacita
dan bukan karena terpaksa karena dalam dirimu ada roh Mempelai. Jangan
terganggu memuji Tuhan karena figur pemimpin pujian. Kita menyanyi dalam ibadah
bukan memuji pemimpin pujian tetapi untuk memuji dan memuja Tuhan.
Sebenarnya
tekat kita hanya satu saja “saya mau menyenangkan Mempelai Laki-laki Sorga”
dengan perilaku yang disucikan. Kalau itu ada dalam diri saudara maka saudara
adalah keturunan Yusuf dan Tuhan pasti tidak akan suka melihat orang lain
melecehkan saudara. Tuhan tidak akan sudi orang lain merendahkan saudara, Tuhan
pasti akan membela.
Berkat
Yusuf itu semuanya yang istimewa.
Ulangan 33:13
33:13 Tentang Yusuf ia berkata: "Kiranya
negerinya diberkati oleh TUHAN dengan yang terbaik dari langit, dengan air
embun, dan dengan air samudera raya yang ada di bawah;
Pada
ayat di atas langsung disebut dua macam berkat yaitu berkat rohani (langit)
maupun berkat jasmani (yang di bawah). Kalau ada roh Mempelai maka Tuhan pasti
memberikan berkat rohani dan berkat jasmani, utamanya berkat rohani.
Ulangan 33:14-16
33:14 dengan yang terbaik dari yang dihasilkan
matahari, dan dengan yang terbaik dari yang ditumbuhkan bulan;
33:15 dengan yang terutama dari gunung-gunung yang
sejak dahulu, dan dengan yang terbaik dari bukit-bukit yang berabad-abad,
33:16 dan dengan yang terbaik dari bumi serta segala
isinya; dengan perkenanan Dia yang diam dalam semak duri. Biarlah itu semuanya
turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang teristimewa di
antara saudara-saudaranya.
Lima
kali disebut “terbaik”, satu kali disebutkan “terutama” dan satu kali
disebutkan “teristimewa”. Berarti ada 7 kali. 7 hal inilah yang hilang dari
bangsa Israel karena mereka tidak memprioritaskan keturunan Yusuf. Kalau kita
memiliki roh Mempelai maka kita akan memiliki 7 hal ini.
Pada
zaman Musa begitu besar perhatian Tuhan terhadap keturunan Yusuf. Itu terjadi
lagi pada zaman Yehezkiel.
Yehezkiel 47:13
47:13 Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Inilah
batas-batas tanah yang kamu harus bagi-bagi menjadi milik pusakamu di antara
kedua belas suku Israel. Yusuf mendapat dua bagian.
Berarti
Yusuf mendapatkan perhatian dua pribadi pada satu Yusuf, dua menjadi satu. Itu
sebabnya Yusuf ini adalah gambaran lemah dari sidang Mempelai.
Saya
percaya saudara mempunyai minat, mempunyai iktiar, mempunyai kerinduan hati
untuk seperti Yusuf ini, itu sebabnya kita harus menggumuli. Kalau kita
tersandung atau menjadi lemas di tengah jalan, asalkan kita ada kerinduan hati,
ada ikhtiar dan berusaha untuk menggumuli maka Tuhan pasti membawa kita ke
sana.
Kehidupan
yang memiliki roh Mempelai, itulah yang membuat hati Tuhan girang. Jangan
karena kita melayani lalu kita puas maka kita mengira Tuhan juga merasa puas,
belum tentu Tuhan dipuaskan. Kalau ada roh Mempelai dalam diri kita itulah yang
membuat Tuhan puas dan sifat tabiat Yusuf akan tumbuh dalam diri kita.
Kita
semua rindu untuk memiliki dua bagian milik pusaka. Dua bagian milik pusaka ini
bukan hanya untuk suku Yusuf tetapi untuk semua imam-imam.
Yesaya 61:7
61:7 Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali
lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan
mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi
kepunyaanmu.
Yesaya 61:7 (Terjemahan lama)
61:7 Akan ganti malumu kamu akan beroleh hormat dua
lapis dan akan ganti kecelaan mereka itu akan bersorak-sorak sebab untungnya.
Maka oleh sebab itu dalam negerinya mereka itu akan mempunyai suatu bahagian
pusaka yang dua lapis dan kesukaan yang kekal akan menjadi bahagiannya.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar