Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 6:11-14
6:11 Sebab sesungguhnya, TUHAN memberi perintah,
maka rumah besar dirobohkan menjadi reruntuhan dan rumah kecil menjadi rosokan.
6:12 Berlarikah kuda-kuda di atas bukit batu, atau
dibajak orangkah laut dengan lembu? Sungguh, kamu telah mengubah keadilan
menjadi racun dan hasil kebenaran menjadi ipuh!
6:13 Hai kamu, yang bersukacita karena Lodabar, dan
yang berkata: "Bukankah kita dengan kekuatan kita merebut Karnaim bagi
kita?"
6:14 "Sebab sesungguhnya, Aku akan
membangkitkan suatu bangsa melawan kamu, hai kaum Israel," demikianlah
firman TUHAN, Allah semesta alam, "dan mereka akan menindas kamu dari
jalan yang menuju ke Hamat sampai ke sungai yang di Araba."
Perikop
dari ayat di atas adalah “rasa tentram yang palsu”.Ternyata bangsa Israel tidak
sadar, mereka merasa telah beribadah kepada Tuhan dan itu menjamin rasa aman.
Padahal Tuhan melihat ibadah mereka memberi rasa aman tetapi bagi Tuhan ibadah
mereka malah mengundang bencana.
Amos 6:3
6:3 Hai kamu, yang menganggap jauh hari malapetaka,
tetapi mendekatkan pemerintahan kekerasan;
Ibadah
mereka tidak membuat mereka menyatu dengan kepala tetapi justru ibadah mereka
membuat Tuhan memurkai mereka. Kalau ibadah tidak sesuai dengan selera Tuhan,
walaupun terlihat seperti aman dan tentram tetapi mendadak murka Tuhan
ditujukan kepada orang yang beribadah seperti itu.
Rasa
aman yang palsu ini dicela oleh Tuhan. Kalau dilihat pada ayat 4 dan 5 mereka
beribadah sudah seperti petunjuk raja Daud. Kalau sekarang ini sudah sesuai
dengan pondok Daud tetapi ternyata tidak menyenangkan hati Tuhan, penyebabnya
karena mereka lupakan terhadap keturunan Yusuf. Yusuf adalah pribadi yang
menyenangkan hati Tuhan dan gambaran lemah sidang mempelai. Yang menggirangkan
hati Tuhan adalah kalau ibadah kita pelan dan pasti mengarahkan kita menjadi
mempelai wanita Tuhan. Kalau ibadah kita mengarahkan kita menjadi mempelai
Wanita Tuhan maka konsekuensinya kita harus menerima Firman pengajaran dan
mengalami proses penyucian, itu berarti kita membawa diri masuk dalam keturunan
Yusuf atau calon mempelai wanita Tuhan.
Kalau
kesukaan dalam ibadah hanya dalam bentuk sorak-sorai yang tidak ada arah untuk
penyucian maka ibadah itu membuat diri orang yang beribadah itu puas tetapi
Tuhan tidak akan puas. Ibadah mereka sudah mengikuti anjuran Daud tetapi Tuhan
cela karena tidak sesuai dengan selera Tuhan. Sekarang ini banyak ibadah tetapi
yang ditekankan hanya pembaharuan liturgi. Hari ini ibadah jingkrak-jingkrak
dan besok berubah lagi, mungkin disertai dengan lampu kerlap kerlip seperti di
diskotik. Ibadah seperti itu marak dan disenangi utamanya anak-anak muda
sehingga banyak jiwa meluber ke sana. Orang-orang itu merasa aman padahal rasa
aman yang palsu di hadapan Tuhan.
Yang
menggembirakan Tuhan adalah penampilan gereja Tuhan yang tampil seperti Yusuf,
tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami
seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu,
dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Itu
sebabnya untuk menggirangkan hati Tuhan kita harus masuk dalam keturunan Yusuf,
masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Keturunan Yusuf adalah keturunan yang
mendapatkan hak dua bagian, ini menunjuk dua yang menjadi satu berarti menjadi
Mempelai Wanita Tuhan. Ini yang menggirangkan hati Tuhan.
Kalau
ibadah tidak sesuai selera Tuhan maka Tuhan merobohkan semuanya, Tuhan tidak
pandang bulu.
Amos 6:11
6:11 Sebab sesungguhnya, TUHAN memberi perintah,
maka rumah besar dirobohkan menjadi reruntuhan dan rumah kecil menjadi rosokan.
Rumah
besar adalah ini adalah rumah gading dan rumah gedang yaitu rumah besar dan
mewah.
Amos 3:15
3:15 Aku akan merobohkan balai musim dingin beserta
balai musim panas; hancurlah rumah-rumah gading, dan habislah rumah-rumah
gedang," demikianlah firman TUHAN.
Rumah
kecil atau rumah besar semua dirobohkan oleh Tuhan kalau tidak sesuai dengan
selera Tuhan sebab Tuhan tidak pandang bulu.
Roma 2:11
2:11 Sebab Allah tidak memandang bulu.
Itu
sebabnya jangan kita menimbun murka Allah, jangan keraskan hati. Ibadah yang
tidak sesuai selera Tuhan itu sama dengan menimbun murka Tuhan dan Tuhan akan
menghukum tanpa pandang bulu. Hamba Tuhan dalam pelayanan juga jangan pandang
bulu.
Maleakhi 2:9
2:9 Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah
bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan,
tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.
Ini
adalah hamba Tuhan yang menyimpang dan membuat banyak umat Tuhan tergelincir,
mereka meninggalkan tahbisan yang benar. Jadi hamba Tuhan yang meninggalkan
tahbisan yang besar cirinya adalah memandang bulu.
Kalau
Tuhan tidak pandang bulu maka hamba Tuhan juga tidak boleh pandang bulu.
Pemakaian Tuhan terhadap seseorang tidak terpergantung tingginya pendidikan
atau kekayaannya tetapi tetapi tergantung pada:
II Timotius 2:19-21
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh
dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan
"Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan
kejahatan."
2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat
perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama
dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang
mulia.
2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal
yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia
dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap
pekerjaan yang mulia.
Kalau
mau dipakai oleh Tuhan harus seperti emas dan perak artinya harus mau menerima
Firman dan mengalami penyucian. Kalau rohani seperti kayu (daging) dan tanah
(fana) berarti mempertahankan daging dan kefanaan sehingga akhirnya hanya
bersekutu dengan kotoran. Orang yang seperti itu terlihat seperti dipakai oleh
Tuhan padahal didorong oleh hawa nafsu daging dan bersifat fana. Apa yang fana?
Semua isi dunia ini fana, hanya orang yang melakukan Firmanlah yang kekal.
Ibadah
yang tidak kena selera Tuhan, ibadah yang tidak ada kaitannya dengan keturunan
Yusuf adalah ibadah yang sia-sia. Kita diterima atau tidak ditentukan dari
sikap kita sekarang. Oleh sebab itu terimalah pengajaran supaya kita disucikan.
Jangan sampai kita beribadah tetapi akhirnya sia-sia.
Matius 7:22-23
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Sekarang
ini adalah masa pembiaran dari Tuhan, tetapi pada saat yang terakhir Tuhan akan
berterus terang. Jangan kita mengkondisikan diri seperti ini.
Amos
disuruh Tuhan untuk bernubuat kepada orang Israel yang berada di kerajaan
Israel yang 10 suku yang berada di utara. Sebetulnya orang Israel yang 10 suku
yang ada di kerajaan utara itu bisa membangkitkan cemburu orang yang ada di
kerajaan di selatan sebab mereka telah bergelimang dengan kekayaan. Mereka
telah diberkati secara jasmani tetapi Tuhan juga ingin supaya mereka diberkati
juga secara rohani, kerohanian mereka diangkat. Tetapi mereka malah mengusir
nabi Amos. Secara jasmani sebenarnya mereka sudah enak tetapi rohaninya
terancam binasa, amburadul. Sekarang ini banyak orang yang menolak Firman
pengajaran yang menyucikan, padahal begitu berbahagianya mereka yang sudah kaya
raya kemudian mau kaya lagi akan Firman. Yang lebih parah lagi sudah miskin
lalu menolak Firman.
Amos 6:13
6:13 Hai kamu, yang bersukacita karena Lodabar, dan
yang berkata: "Bukankah kita dengan kekuatan kita merebut Karnaim bagi
kita?"
Sudah
dalam keadaan seperti ini, mereka bersukacita lagi atas Lodabar. Lodabar atau
Lodebar adalah tempat yang tidak ada rumput, tidak ada roti tetapi mereka
bersukacita. Itulah yang terjadi di akhir
zaman di dalam gereja Tuhan, mereka bersukacita padahal Firman
pengajaran mereka tidak suka. Firman pengajaran itu rumput, makanan
penggembalaan. Roti adalah makanan untuk kuat menghadapi masa depan. Jadi yang
mendorong sukacita dalam kehidupan mereka bukan karena Firman pengajaran tetapi
karena dorongan daging. Itu sebabnya kalau beribadah hanya didorong oleh
keinginan daging, saat pemberitaan Firman orang itu pasti marah kalau
pemberitaan Firman itu sudah lama. Banyak orang tidak minat dengan Firman
padahal itu yang dibutuhkan dalam penggembalaan.
Jangan
kita hanya tampil dengan hura-hura dan tidak menerima curahan Firman pengajaran
yang limpah dalam kehidupan kita. Orang seperti itu beribadah tetapi malah
jatuh dalam pelukan iblis. Padahal kita beribadah supaya jatuh dalam pelukan
Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Sukacita dalam ibadah tidak boleh di
dorong oleh perkara lain selain dorongan untuk mendapatkan makanan Firman Allah
yaitu makan yang keras. Kalau ada dorongan seperti itu dan saudara imbangi
dengan sukacita memuji Tuhan berarti saudara ada pada jalur yang benar. Tetapi
yang banyak terjadi di akhir zaman ini mereka bersukacita memuji Tuhan lalu
setelah pemberitaan Firman Tuhan malah dibatasi jangan sampai menyinggung
tentang perpuluhan, tentang korban-korban dan penyucian dalam nikah. Sukacita
yang kita rasakan dalam ibadah adalah dorongan Firman atau bukan? Jangan kita
bermain mendengarkan Firman Tuhan sebab apa yang Tuhan ancamkan dalam kitab
nabi Amos benar-benar terjadi dalam kitab nabi Yeremia.
Kita
harus bersukacita mendengarkan Firman Tuhan. Kita harus menerima makanan keras,
walaupun keras jadikanlah itu kesukaan saudara. Kalau itu kita terima maka hati
Tuhan akan bergirang sebab saudara mengarah menjadi calon MempelaiNya.
Yohanes 3:29-30
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai
laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang
mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu.
Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin
kecil.
Berarti
Yohanes rela menjadi kecil dan Firman yang semakin besar, dagingnya semakin
kecil sampai akhirnya rela dipancung.
Jangan
kita menjadi pencemooh Firman.
Yeremia 6:10
6:10 Kepada siapakah aku harus berbicara dan
bersaksi, supaya mereka mau memperhatikan? Sungguh, telinga mereka tidak
bersunat, mereka tidak dapat mendengar! Sungguh, firman TUHAN menjadi cemoohan
bagi mereka, mereka tidak menyukainya!
Jangan
kita terkontaminasi dengan gaya ibadah yang sekarang ini sedang marak di luar
dan menarik banyak jiwa. Biarlah kita ada minat terhadap Firman pengajaran yang
keras.
Yeremia 15:16
15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu,
maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi
kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta
alam.
Jadi
Firman Tuhan itulah yang menjadi kegirangan bukan karena puji-pujian.
Mazmur 112:1
112:1 Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan
TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.
Ini
berarti orang yang mau disucikan.
Mazmur 128:1
128:1 Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang
yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Bukan
hidup menurut jalannya sendiri tetapi jalan yang ditunjuk oleh Tuhan. Walaupun
tidak menyenangkan dagingnya, tidak cocok dengan dagingnya, tetapi dia
mengikuti jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan. Inilah yang benar.
Tuhan
memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar