Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 14:1-2,14-18
14:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
14:2 "Inilah yang harus menjadi hukum tentang
orang yang sakit kusta pada hari pentahirannya: ia harus dibawa kepada imam,
14:14 Imam harus mengambil sedikit dari darah tebusan
salah itu dan harus membubuhnya pada cuping telinga kanan dari orang yang akan
ditahirkan dan pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanannya.
14:15 Imam harus mengambil sedikit dari minyak yang
satu log itu dan menuangnya ke telapak tangan kiri imam sendiri;
14:16 ia harus mencelupkan jari kanannya ke dalam
minyak yang di telapak tangan kirinya itu dan sedikit dari minyak itu haruslah
dipercikkannya dengan jarinya tujuh kali di hadapan TUHAN.
14:17 Dari minyak selebihnya imam harus membubuh
sedikit pada cuping telinga kanan orang itu, pada ibu jari tangan kanannya dan
pada ibu jari kaki kanannya, di tempat mana darah tebusan salah dibubuhkan.
14:18 Dan apa yang tinggal dari minyak itu haruslah
dibubuhnya pada kepala orang yang akan ditahirkan. Dengan demikian imam
mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN.
Ini
adalah prosesi pentahiran orang yang kena kusta. Di sini disebutkan
bagian-bagian anggota tubuh dari yang sakit kusta dan yang akan ditahirkan ini,
yang langsung dijamah atau disentuh oleh tangan imam. Tangan imam yang bekerja
ini bukan hanya tangan kanan tetapi juga tangan kiri. Tangan kiri berfungsi
menampung minyak dan tangan kanan berfungsi mengambil minyak yang ada di tangan
kiri dan dibubuhkan di tempat yang ada darah. Jadi tidak di tempat yang lain
tetapi di mana ada darah yang telah dibubuhkan lebih awal maka di sana juga
minyak dibubuhkan oleh imam setelah imam menuang sedikit minyak di tangan
kirinya.
1.
Telinga
Di sini imam yang mengerjakan sudah lebih dahulu
punya pengalaman dengan darah dan minyak. Cuma perbedaannya minyak tidak
ditaruh di telinga tetapi lamgsung dipercikkan pada pakaian dan badannya.
Yang menangani pentahiran
sakit kusta ini adalah imam yang punya pengalaman dengan darah dan minyak yang
ditaruh pada telinga kanan, ibu jari tangan kanan dan ibu jari kaki kanan.
Orang seperti ini yang dipercayai Tuhan untuk menangani.
Ini tantangan bagi saya
sebagai imam Tuhan yang dipercayai Tuhan untuk menangani umat Tuhan, sidang jemaat
yang Tuhan percayakan untuk saya gembalakan. Pengalaman ini sudah harus ada
pada saya sebab kalau tidak buat apa saya mau mengorek telinga orang, buat apa saya harus mengorek ibu jari
tangan kanan, untuk apa saya menyentuh ibu jari kaki kanan dari orang yang
ditahirkan kalau saya sendiri tidak ada pengalaman.
Tempat darah yang ditaruh
di cuping telinga itu, di situ juga minyak dikenakan. Minyak dan darah ini
tidak berseberangan atau tidak memiliki tempat yang berbeda. Kenapa minyak juga
harus ditaruh di situ? Minyak berbicara urapan Roh Kudus untuk memampukan orang
itu. Lebih dahulu untuk memampukan hamba Tuhan. Lebih dahulu dia harus punya
pengalaman telinga yang disentuh dengan darah. Darah itu berbicara derita
sengsara/
korban Kristus.
Tujuan Tuhan menciptakan
telinga yaitu untuk menguji kata-kata. Sebab kata-kata itu ada dua arus atau
dua sumber.
1.
Kata-kata
Firman.
2.
Kata-kata
yang bukan bersumber dari Firman.
Kalau kata-kata yang kita dengar dari
pemberitaan Firman Allah
tujuannya supaya orang itu bisa membedakan ajaran yang benar atau tidak benar,
membedakan ajaran sehat atau tidak sehat apalagi palsu. Tetapi kata-kata yang
bukan bersumber dari Firman yang keluar dari mulut seseorang itu diizinkan Tuhan untuk menguji hati saudara.
Kalau pengajaran yang
disampaikan yang kadang-kadang datang seperti menusuk hati kita tidak sanggup
kita dengar apalagi kalau mendengar kata-kata yang tidak berangkat dari Firman
yang mau tidak mau akan muncul untuk menguji karakter saudara.
Hamba Tuhan lebih dahulu.
Apakah ketika mendengar Firman yang menusuk hatinya itu bisa dia terima atau
tidak. Kalau itu tidak bisa dia terima apalagi kalau menerima kata-kata yang tidak
berangkat dari Firman yang menyakiti telinganya. Kalau hamba Tuhan belum bisa
menerima itu maka dia harus mulai belajar dari nol. Kenapa? Sebab nanti hamba
Tuhan itu tidak dipercaya oleh Tuhan.
Kalau mendengar kata-kata
yang menyakiti hati lalu kita belum sanggup, berarti kita belum mengalami
pengalaman telinga kita disentuh dengan darah. Untuk memampukan kita mendengar
kata-kata yang tidak enak bagi daging kita maka Tuhan imbangi dengan berikan
urapan Roh Kudus pada kita.
Ayub 12:11
12:11
Bukankah telinga menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan?
Dalam proses ini maka
Tuhan dahului untuk menaruh darah. Itu mengingatkan bahwa kata-kata Firman
Allah yang diarah tujukan pada kita itu menusuk hati kita atau tidak. Kalau
kata-kata Firman Allah menusuk hati kita berarti ada tanda darah, berarti
tangan kasih sayang Tuhan sudah sampai pada kita.
Kita tahu bahwa perkataan
itu mengandung darah. Artinya hati kita harus betul-betul ada darah. Kita meneladani Tuhan Yesus
yang berdarah. Kalau tidak sanggup dan tidak mampu maka akan menemukan dirinya
di luar rencana Allah.
Itu sebabnya telinga kita menguji kata-kata. Kalau itu
dasarnya Firman Allah berarti kita sedang dibersihkan hati kita. Kalau kata-kata yang lain yang datang berarti itu
ujian apakah saya mampu atau tidak.
Kami ini hamba Tuhan,
jangan sampai baru mendengar selentingan kata-kata sudah langsung mengamuk.
Kalau seperti itu harus kembali pada titik nol sebab kalau seperti itu tidak
akan dipercayai Tuhan untuk menangani jiwa. Kalau masih suka mengamuk berarti daulos saja tidak sanggup, apalagi
menjadi huperetas. Daulos itu hamba yang tidak menuntut
upah, huperetas itu hamba yang siap
mati bagi tuannya. Kalau menjadi daulos
saja tidak sanggup apalagi menjadi huperetas.
Akhir zaman ini kita sudah
mau masuk pada peralihan waktu. Zaman yang lama sudah mau berakhir dan di sini
hebatnya iblis berkiprah karena dia tahu kita sudah mau masuk pada zaman yang
baru. Di akhir
zaman ini dia menghadang.
Saya pribadi tidak bisa
mengacungkan jempol atau memuji seseorang kalau baru mendengar kata-kata sedikit sudah tidak tahan dan
langsung loyo.
Kata-kata Firman itu
sudah harus menusuk hati kita, sudah harus ada tanda darah.
Kisah Para Rasul 5:33
5:33
Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka dan mereka
bermaksud membunuh rasul-rasul itu.
Pada siapa rasul Petrus
menyampaikan Firman? Kepada imam-imam, tua-tua. Sebenarnya kalau mereka paham
itu adalah tangan kasih Tuhan yang sampai kepada mereka, tetapi sayang mereka
menanggapi salah.
Kisah Para Rasul 7:54
7:54
Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat
tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
Seharusnya mereka
berterima kasih, inilah kasih sayang Tuhan sampai kepada mereka sebab Tuhan
tidak ingin mereka bergerak dan bekerja dengan cara yang salah. Di mana-mana
kita menemukan hal seperti itu, semoga ini jangan ada pada diri saudara.
Pada pasal 7 dan
seterusnya, orang-orang yang tertusuk hatinya ini langsung mencari kawan untuk
melawan Stefanus. Mereka menghimpun orang bukan untuk mengagungkan Firman tetapi mereka menghimpun dan mempengaruhi
orang banyak untuk melawan Stefanus yang berbicara benar.
Telinga itu harus kena
darah. Berarti pengorbanan Kristus, kasih sayang Tuhan sampai kepada saya.
Harusnya berprinsip seperti itu.
Setelah tertusuk hati
mereka, mereka berniat membunuh Petrus. Mereka juga menyambut Firman yang
disampaikan Stefanus dengan kertakan gigi dan dilanjutkan membunuh Stefanus.
Memang ada resiko kalau
saudara menyampaikan kebenaran. Firman yang kita sampaikan adalah Firman yang
ada tanda darah, ada tanda sengsara. Kalau saudara menyampaikan Firman yang adalah kebenaran Allah, sudah pasti arus
balik yang akan kita terima. Tetapi ingat, telingamu sudah harus kena tanda
darah. Yang melawan ini adalah orang yang tidak mau telinganya kena tanda
darah.
Makanya telinga itu
ditaruh darah. Ada perkataan Firman yang bernuansa derita sengsara.
Bilangan 7:89
7:89
Apabila Musa masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk berbicara dengan Dia, maka ia
mendengar suara yang berfirman kepadanya dari atas tutup pendamaian, yang di
atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub itu; demikianlah Ia berfirman
kepadanya.
Suara Firman itu
terdengar dari atas tutup peti perjanjian. Di atas tutup pendamaian ada 7 kali percikan
darah. Jadi Firman itu ada tanda darah. Tuhan ingin menguji saudara, apakah
kita tahan uji. Orang yang tahan uji itulah yang Tuhan puji.
2 Korintus 10:18
10:18 Sebab
bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.
Kadang suami tidak tahan
mendengar suara isteri, kadang isteri tidak tahan mendengar suara suami.
Padahal itu sebenarnya ujian, seperti batu yang saling bergesekkan satu dengan
yang lain. Bila ada yang pecah itu ditinggalkan dan tidak dibawa ke gunung
Moria, tidak bisa dibangun menjadi Bait Allah.
Mazmur 141:5
141:5 Biarlah
orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak
orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang
kejahatan-kejahatan mereka.
Malah dia beserah dipalu
orang benar. Berarti kalau ada yang memalu atau memukul kawannya maka yang
dipukul ini harus berpikir “berarti dia mengasihi saya”. Dipalu seperti
dipermalukan tetapi sebenarnya itu tanda kasih. Lebih baik seperti itu dari
pada licin karena minyak orang fasik.
Sekalipun babak belur dan
memar karena dipukul atau dipalu seharusnya kita berterima kasih.
Kalau seandainya tidak dipalu maka kita sudah jatuh, sudah diterkam ular, sudah
diterkam oleh singa. Walaupun sakit itu demi menyelamatkan kita dari bencana.
Ini yang kadang tidak dipahami. Petrus menyampaikan Firman dan imam-imam
kepala, ahli taurat serta orang-orang besar dalam rumah ibadah itu dipalu oleh
Tuhan lewat Petrus, tetapi mereka salah menerima padahal Tuhan cinta mereka,
Tuhan mengasihi mereka.
Ibu jari tangan kanan ada
darah adalah tanda saya berpegang pada Firman pengajaran yang benar.
Kita berada pada masa
peralihan, sudah mau habis hari yang keenam dan mau masuk hari yang ketujuh.
Sayang kalau kita tidak bisa masuk di sana karena kandas pada hari yang keenam.
Jangan sampai kita kandas.
Sebagai hamba Tuhan kami
mengerjakan kebenaran, bukan melawan kebenaran.
II Korintus 13:8
13:8
Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami
perbuat ialah untuk kebenaran.
Walaupun masih
terseok-seok tetapi ada minat, ada ikhtiar untuk ke situ. Itu karakter hamba
Tuhan yang dipercaya Tuhan untuk membawa gereja menuju pada kesempurnaan.
Amsal 27:5-6
27:5
Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.
27:6
Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara
berlimpah-limpah.
Amsal 27:5-6 (Terjemahan Lama)
27:5
Peneguran yang nyata itu terlebih baik dari pada pengasihan yang tersembuni.
27:6
Jikalau dipalu oleh sahabat, ia itulah tanda setia, tetapi cium seteru patut
ditangkiskan dengan doa.
Telinga ada tanda darah.
Di mana ada darah di situ juga ditaruh minyak. Kenapa? Derita sengsara kalau
tidak ditolong oleh urapan Roh Kudus di situ kita kepayahan.
Kalau saudara sedang dibawa
pada suasana seperti itu berarti saudara dibawa oleh Tuhan pada pengalaman
untuk naik kelas. Jangan dijadikan itu moment untuk menggerutu, itu adalah
ujian untuk mengangkat mutu rohani saudara. Kalau punya pandangan dan prinsip
seperti itu maka rohanimu tidak akan undur. Jangankan undur, saudara tinggal di
tempat atau
tidak maju, sudah salah di
hadapan Tuhan.
Telinga ini hubungan erat
dengan lidah. Ketika Tuhan Yesus menyembuhkan orang yang tuli dan bisu, Dia
menaruh jariNya di lubang telinga orang itu kemudian meludah dan dengan menarik
nafas Tuhan Yesus menarik lidah orang itu dan berkata “Efata” dan lidah orang itu langsung berucap dengan baik,
telinganya mendengar dengan baik. Tuhan Yesus sampai menarik nafas panjang
karena Dia tahu ini karena pekerjaan kuasa kegelapan sehingga orang ini bisu
dan tuli. Kuasa hembusan nafas Tuhan itu yang mampu menolong dan mengusir iblis
yang menunggangi yang menyebabkan bisu dan tuli orang itu.
Markus 7:33-35
7:33 Dan
sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia
memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah
orang itu.
7:34
Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata
kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
7:35
Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat
lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
Ayub 36:10
36:10
dan ia membukakan telinga mereka bagi ajaran, dan menyuruh mereka berbalik dari
kejahatan.
Jadi telinga itu
ditangani supaya nantinya ajaran Tuhan tembus ke dalam. Itu sebabnya imam itu
harus menangani secara bertahap, taruh darah pada telinga orang itu. Kemudian
dituangkan minyak pada tangan kiri dan jari kanan mengambil
minyak itu lalu ditaruh pada telinga orang itu. Kalau tidak ada darah menjadi
sarana, tidak ada minyak menjadi sarana maka apalah jadinya kita ini.
Orang kusta ini mau
ditahirkan. Kusta ini dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Tuhan sangat serius
ingin menangani. Kalau sampai ketika mendengar Firman kita merasa seperti
tertusuk hati kita maka itu sebenarnya kasih Tuhan sudah sampai kepada kita. Seharusnya
kita berterima kasih. Kalau mendengar lalu marah biasanya sasarannya kepada
pendeta
yang menyampaikan Firman Allah, padahal pendeta itu berbicara
atas dasar mengasihi.
Menguji kata-kata ini
berarti menguji pengajaran. Jangan salah, jangan sembarangan pengajaran masuk
dalam telinga. Telinga ada hubungannya dengan lidah. Kalau telinga mendengar
yang salah maka akan merusak lidah sehingga akan berkhotbah, akan menyampaikan
pengajaran yang sudah campur aduk, yang sudah tidak benar lagi.
Mazmur 78:1
78:1
Nyanyian pengajaran Asaf. Pasanglah telinga untuk pengajaranku, hai bangsaku,
sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku.
Tuhan ingin telinga kita
dikuasai oleh Tuhan. Tanda darah Kristus inilah cara Tuhan menguasai. Dia memberi minyak itu
berbicara urapan Roh Kudus. Itu berarti benar orang itu sudah dimiliki dan
dikuasai oleh Tuhan.
Kalau bersikap lain
ketika ditusuk hatinya oleh Firman Tuhan itu sama dengan kehilangan
kebijaksanaan. Kalau kehilangan itu apa yang mau diharapkan.
Yeremia 8:9
8:9 Orang-orang
bijaksana akan menjadi malu, akan terkejut dan tertangkap. Sesungguhnya, mereka
telah menolak firman TUHAN, maka kebijaksanaan apakah yang masih ada pada
mereka?
Ini jangan terjadi pada
diriku. Di belakang kami hamba Tuhan ada jiwa-jiwa, mau ke mana jiwa ini
dihentar kalau tidak ditandai dengan kebijakan.
2.
Ibu
jari tangan kanan
Ini berbiara perbuatan
dan pelayanan. Ini juga berbicara pegangan. Memegang Firman ada tanda darah dan
kita tidak bisa mengelak dari resiko. Tuhan tahu sejauh mana kemampuan kita untuk
berpegang pada ajaran Firman itu sebabnya Tuhan berikan minyak untuk memampukan (Roh Elkudus).
Apa yang kita pegang
itulah dasar perbuatan kita. Apa yang kita pegang itulah dasar pelayanan kita.
Bagaimana nasihat Tuhan pada jemaat Tiatira?
Wahyu 2:25
2:25
Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.
Anjuran ini disampaikan
pada orang Tiatira yang tidak mengikuti ajaran Izebel dan tidak mempelajari
seluk beluk iblis.
Ini tidak gampang
sementara mayoritas sudah menjilat Izebel dan membelakangi gembala, tetapi ada segelintir
yang kecil yang masih berpegang pada yang benar. Mereka seakan-akan terhimpit
dari pihak Izebel dan pengikut-pengikutnya. Tuhan melihat yang terhimpit ini,
yang tinggal sedikit ini lalu Tuhan berkata pada mereka “peganglah itu sampai Aku datang”. Ini berarti mereka benar-benar
dalam pergulatan dan ada tanda darah. Jumlah mereka tinggal sedikit, yang
mayoritas sudah menjadi pengikut Izebel.
Yang sedikit ini mendapat
tekanan, ejekan dan olokkan. Seperti utusan raja Babel mengolok apa yang
dipegang oleh bangsa Israel. Jadi akhir zaman ini apa yang saudara pegang akan
mendapat olokkan dari Babel. Bagaimana sikap kita, apakah mau kita lepas?
Jangan kita lepas!
Yesaya 36:4
36:4
Lalu berkatalah juru minuman agung kepada mereka: "Baiklah katakan kepada
Hizkia: Beginilah kata raja agung, raja Asyur: Kepercayaan macam apakah yang
kaupegang ini?
Perkataan raja Asyur ini
ditimpali oleh raja Babel. Sebetulnya roh Asyur dan roh Babel kedua-duanya satu roh.
Iblis begitu lihai dan
licik. Dia adalah musuh yang begitu nyata di depan kita. Dia kadang bersuara
lembut dan kadang bersuara lantang, itulah tipuan dari iblis untuk membuat kita
melepas apa yang kita pegang. Tetapi kalau kita memegang Firman pengajaran kita
harus ingat itu ada tanda darah maka kita juga harus siap masuk dalam derita
sengsara. Jangan kita takut walaupun dicerca dan dinista, itu adalah tanda
darah.
Wahyu 3:11
3:11 Aku
datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun
mengambil mahkotamu.
Ini kelihatan agak aman
sebab mayoritas jemaat Filadelfia ini adalah orang yang tidak longgar leher.
Mereka tetap stabil pandangannya. Itupun diharuskan Tuhan dikatakan “Aku datang segera. Peganglah
apa yang ada padamu”. Jemaat Filadelfia sudah mendapat pujian luar biasa tetapi
kenapa masih disuruh “peganglah apa yang ada padamu”? Karena Tuhan tahu, walaupun
sudah mendapat pujian yang luar biasa dari Tuhan, tetapi iblis tidak akan
tinggal diam, itu sebabnya tetap pegang yang ada padamu.
Ini pertanda bahwa
melepaskan ajaran itu terlalu mudah terjadi, terlalu gampang terjadi. Sedikit
saja permasalahan sudah bisa membuat kita melepas pengajaran dan Tuhan tahu
itu. Apalagi kalau ada godaan dari minyak orang fasik. Itu sebabnya jemaat
Filadelfia diingatkan.
Kalau berpegang pada
ajaran yang benar, kita akan mengalamai banyak tantangan dan berhadapan dengan
derita sengsara. Tetapi lebih baik derita sengsara karena pengajaran daripada masuk
derita sengsara aniaya antikristus selama 3,5 tahun.
Jemaat Tiatira masih ada
segelintir yang berpegang makanya Tuhan katakan “peganglah” masih ada hiburan
dari Tuhan.
Kita ini mau masuk pada
zaman yang baru. Di ujung dari zaman lama iblis tampil dengan gayanya dengan
penyesatan yang luar biasa untuk menghalangi kita masuk pada zaman baru.
3.
Ibu
jari kaki kanan
Apakah kita bisa bertahan
di dalam perjalanan dalam menapaki langkah-langkah kehidupan. Apakah pendirian
kita tetap teguh dan kuat terhadap panggilan Tuhan, terhadap arahan-arahan
Tuhan atau terhadap ajaran Firman Tuhan yang sehat?.
Justru Tuhan anjurkan
kepada jemaat yang sudah goyah sama sekali dari ajaran yang disampaikan oleh
Paulus supaya mereka tetap berpendirian yang benar.
Galatia 5:10,12
5:10
Dalam Tuhan aku yakin tentang kamu, bahwa kamu tidak mempunyai pendirian lain
dari pada pendirian ini. Tetapi barangsiapa yang mengacaukan kamu, ia akan
menanggung hukumannya, siapa pun juga dia.
5:12
Baiklah mereka yang menghasut kamu itu mengebirikan saja dirinya!
Ternyata ada orang-orang yang menghasut dan menggoncang.
Ini ujian apakah mereka tetap pada pendirian semula.
Galatia 5:12 (Terjemahan Lama)
5:12
Biarlah segala orang yang menggoncang hatimu itu kudung.
Artinya tidak ada
pelayanannya
yang berhasil. Ketika
dibacakan surat ini di dalam sidang jemaat ada orang yang bergerak mengacaukan, kira-kira tersingung atau tidak?
Pasti akan ada perlawanan. Yang mengacaukan akan kena hukuman.
Hukuman itu mulai dari
kepala, tubuh dan kaki. Ini harus kita waspadai. Kenapa hukuman itu Tuhan
nyatakan dari kepala, tubuh lalu kaki? Kalau tidak memperhatikan darah pada
cuping telinga, pada jempol tangan dan pada jempol kaki maka akan ada tiga
hukuman yang datang. Kepada orang-orang yang mengacau, orang-orang yang
melepaskan tangan untuk tidak berpegang pada kebenaran sehingga pendiriannya hancur, pada mereka Tuhan
perhadapkan hukuman.
a)
Hukuman
dari mulut
Wahyu 2:15-16
2:15
Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut
Nikolaus.
2:16
Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan
Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.
Telinga
ada hubungannya dengan mulut, itu sebabnya pedang ini datang dari mulut. Pedang
ini sebenarnya Firman yang harus kita dengar dengan telinga kita. Firman itu
ada tanda darah dan ketika ditolong
itu berubah menjadi pedang yang memerangi. Itu sebabnya telinga yang ada
hubungannya dengan lidah kita harus ada tanda darah. Terima dengan hati
terbuka, tidak usah kesal. Kalau sekarang ini kita seperti diacak-acak maka itu
sudah benar, dari pada nantinya pedang itu berubah. Pedang Firman yang
seharusnya menyucikan hati kita tetapi akhirnya Tuhan keluar pedang dari
mulutNya untuk membinasakan..
Ini
ditujukan kepada orang yang berpendirian labil, berpendirian tidak teguh. Orang
ini akan diparang oleh Tuhan lewat pedang dari mulutNya. Kepada kita
disampaikan Firman Tuhan seperti ini maksudnya supaya kita mengelak dan jangan
sampai kita kena. Dengan arti kata izinkan telingamu kena darah, izinkan
telingamu kena minyak. Jangan tolak Firman Pengajaran yang benar walaupun sakit bagi daging
tetapi ada minyak (Roh Elkudus) yang menguatkan saudara.
Kalau
orang yang kusta itu ditahirkan maka minyak yang satu log ada sedikit yang di taruh di tangan sebelah kiri,
dibubuhkan di telinga, ibu jari tangan kanan dan ibu jari kaki kanan. Minyak
yang masih sisa di telapak tangan itu akhirnya harus dipakai untuk keramas.
Artinya kalau kita sudah ada tanda darah, ada minyak di telinga, ibu jari
tangan dan kaki maka minyak dibubuhkan di kepala supaya pikiran dan perasaan
kita benar-benar kita taklukkan kepada Tuhan. Setelah ini terjadi baru tuntas.
Imamat 14:18
14:18
Dan apa yang tinggal dari minyak itu haruslah dibubuhnya pada kepala orang yang
akan ditahirkan. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu di
hadapan TUHAN.
Ini
maunya Tuhan yaitu supaya kita takluk kepada Kristus.
II Korintus 10:5
10:5
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun
oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan
segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Kalau
telinga tidak mau mendengar Firman maka pedang keluar dari mulut untuk
menghukum.
b)
Di
tangan ada gada besi
Mazmur 2:9
2:9
Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti
tembikar tukang periuk."
Kalau
ibu jari tangan tidak mau menerima darah dan minyak, artinya tidak mau masuk
dalam praktek Firman dalam pelayanan kita dan berpegang pada kebenaran Firman
maka Tuhan akan datang dengan gada besi. Itu sebabnya biarlah tangan kita
memegang apa yang ada pada kita. Kebenaran Firman Allah jangan mau digoyang.
Kalau
tembikar sudah dihancurkan dengan gada besi, apa lagi gunanya? Orang itu sudah
tidak ada manfaatnya lagi. Mumpung sekarang kita masih diberi kesempatan mari kita
manfaatkan.
Wahyu 2:26-27;19:15
2:26 Dan
barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya
akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
2:27 dan
ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar
tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku --
19:15
Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala
bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras
anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.
c)
Kaki
menginjak-injak
Yesaya 63:3
63:3
"Aku seorang dirilah yang melakukan pengirikan, dan dari antara umat-Ku
tidak ada yang menemani Aku! Aku telah mengirik bangsa-bangsa dalam murka-Ku,
dan Aku telah menginjak-injak mereka dalam kehangatan amarah-Ku; semburan darah
mereka memercik kepada baju-Ku, dan seluruh pakaian-Ku telah cemar.
Jangan
hal ini kita tunggu. Izinkan telinga kita menguji kata-kata. Izinkan telinga
kita walaupun sakit mendengar kata Firman tetapi kita terima untuk membersihkan
hati kita dari pada kita tunggu pedang dari mulut Tuhan, gada di tangan Tuhan
dan kaki yang menginjak-injak. Itu masih ditambah dengan bonus hujan batu dan
gempa bumi yang dahsyat menimpa saudara.
Mari
kita sikapi bagaimana kita mendengar Firman di hari-hari terakhir ini. Ada tiga
hal yang dibicarakan dalam Keluaran pasal 16.
1.
Satu
gomer untuk satu orang pada hari pertama sampai hari kelima.
Keluaran 16:16
16:16
Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya;
masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang,
menurut jumlah jiwa."
Orang Israel menerima 1
gomer manna untuk 1 orang selama 5 hari. Angka 5 ini adalah angka kemurahan
untuk menguasai kepala kita supaya kita taat menghadapi ujian. Jangan tunggu
besok sebab besok sudah berulat. Ketaatan ini yang ditunggu Tuhan, mendengar
itu tujuannya untuk kita taat. 5 adalah angka kemurahan. Setiap hari menerima 1
gomer. Ini Firman yang diberi untuk menguasai kepala kita supaya kita hidup
dalam ketaatan.
2.
Dua
gomer untuk satu orang pada hari yang keenam.
Keluaran 16:22-30
16:22
Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya,
dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya
kepada Musa.
16:23
Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok
adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu
kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala
kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."
16:24
Mereka membiarkannya di tempatnya sampai keesokan harinya, seperti yang
diperintahkan Musa; lalu tidaklah berbau busuk dan tidak ada ulat di dalamnya.
16:25
Selanjutnya kata Musa: "Makanlah itu pada hari ini, sebab hari ini adalah
sabat untuk TUHAN, pada hari ini tidaklah kamu mendapatnya di padang.
16:26
Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat;
maka roti itu tidak ada pada hari itu."
16:27 Tetapi
ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah
mereka mendapatnya.
16:28
Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak
mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?
16:29
Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada
hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di
tempatmu masing-masing, seorang pun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari
ketujuh itu."
16:30
Lalu beristirahatlah bangsa itu pada hari ketujuh.
Dua gomer untuk tiap-tiap
orang. Ini pelayanan di dalam nikah, dua yang menjadi satu. Ini tangan kita
yang harus dikuasai Firman untuk masuk dalam pelayanan, perbuatan dan berpegang
pada kebenaran Firman untuk membawa kita dua menjadi satu (nikah yang rohani).
3.
Manna
diisi pada buli-buli
Keluaran 16:32-35
16:32
Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk
disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu
makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir."
16:33
Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah buli-buli, taruhlah
manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan TUHAN untuk
disimpan turun-temurun."
16:34
Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah buli-buli itu
ditempatkan Harun di hadapan tabut hukum Allah untuk disimpan.
16:35
Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah
yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.
Manna diisi pada
buli-buli menunjukkan pendirian yang tidak berubah.
Hari-hari
ini kita sedang diperhadapankan upaya iblis sehingga membuat kepala kita tidak
tunduk, tidak taat kepada Tuhan. Iblis berupaya membuat kita tidak masuk dalam
pelayan dua menjadi satu. Iblis berupaya supaya jangan pendirian teguh.
Dari
kepala diwakili telinga, sampai tubuh dan sampai telapak kaki, semuanya Tuhan
ingin menguasai. Tidak ada sepenggal tubuh kita yang diizinkan Tuhan untuk dikuasai
oleh anjing, oleh babi, oleh kuasa kegelapan. Tuhan ingin tubuh kita utuh
dimiliki oleh Dia. Biarlah kita mau menyerahkan kepala sampai telapak kaki kita untuk
dikuasai oleh Tuhan. Biarlah Tuhan membubuhkan kepala kita dengan minyak tetapi itu adalah kebahagian kita karena
mengajar kita untuk tunduk dan takluk kepada Tuhan, berarti Roh Kudus sepenuh
menguasai kita.
Mazmur 133:1-3
133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya
dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh
ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas
gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan
untuk selama-lamanya.
Tidak
rugi saudara sebab ada minyak dan embun yang Tuhan berikan. Ada pelayanan Imam Besar, Tuhan berikan kepada kita.
Ini yang sedang Tuhan beri kepada kita.
Saya
rindu menjadi hamba Tuhan yang punya pengalaman sehingga pengalamanku bisa
menolong orang lain. Bahaya kalau tidak punya pengalaman. Telinga itu menguji
perkataan. Orang tidak punya pengalaman percaya semua perkataan. Akhirnya
semuanya dia ambil karena tidak ada pengalaman mendengar perkataan yang benar.
Amsal 14:15
14:15 Orang yang tak berpengalaman percaya kepada
setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar