Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 23:1-3
23:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan
katakan kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN yang harus kamu
maklumkan sebagai waktu pertemuan kudus, waktu perayaan yang Kutetapkan, adalah
yang berikut.
23:3 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan,
tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni
hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat
bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu.
Ini
mendahului 7 masa raya Tuhan. Ini bukan hari raya orang Israel, tetapi masa
raya Tuhan yang diberikan kepada orang Israel untuk merayakan. Dalam terjemahan
lama ini jelas sekali.
Imamat 23:4 (Terjemahan Lama)
23:4 Maka inilah segala masa raya Tuhan akan
perhimpunan yang suci, yang hendak kamu serukan pada masanya yang tertentu:
Yehezkiel 44:24
44:24 Di dalam sesuatu perkara mereka harus bertindak
sebagai hakim dan mereka harus menghakiminya menurut peraturan-peraturan-Ku;
mereka harus berpegang pada hukum-hukum-Ku dan ketetapan-ketetapan-Ku pada
hari-hari raya-Ku dan menguduskan hari-hari Sabat-Ku.
Sebelum
masuk hari raya Tuhan, Tuhan kedepankan lebih dahulu tentang perhentian atau
sabat. Karena mau masuk pada hari-hari raya ini, jika tidak mengalami
perhentian atau sabat, maka perayaan-perayaan yang akan kita jalani menjadi
mubasir, tidak punya nilai. Karena dirayakan dengan hati gundah gulana,
dirayakan dengan hati risau, tidak dengan roh perhentian. Itu sebabnya lebih
dahulu Tuhan berbicara sabat atau perhentian. Olehnya kita memperhatikan.
Permintaan
melaksanakan hari sabat, itu pertama kali ada di dalam Keluaran 16:23. Tuhan
bicara tentang sabat yang dihubungkan dengan memungut roti 2 gomer untuk satu
orang. Itu pada hari keenam, karena hari ke tujuh tidak ada turun manna.
Keluaran 16:23
16:23 Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah
yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus
bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu
masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan
sampai pagi."
Menjelang
hari sabat, ada perintah dari Tuhan agar orang Israel mengumpulkan roti manna
untuk satu orang 2 gomer dan
sudah harus dimasak atau dibakar. Berarti ini membutuhkan api, karena besok
pada hari sabat, tidak boleh orang pasang api.
Keluaran 35:3
35:3 Janganlah kamu memasang api di mana pun dalam
tempat kediamanmu pada hari Sabat."
Jadi
tidak ada orang di hari sabat yang boleh lagi mengurus pekerjaan harian yaitu
persoalan perutnya. Yang dibicarakan di dalam Imamat 23:1-3 ini adalah sabat
mingguan, bukan sabat tahun, bukan sabat Yobel. Untuk membawa kita nanti ke
pesta demi pesta, sampai pesta ketujuh, pesta yang paling ditunggu-tunggu oleh
orang Israel yaitu pesta pondok daun-daunan, maka harus matang dulu persoalan
sabat.
Sabat
ini adalah hari ketujuh dan itu menubuatkan kerajaan 1000 tahun damai. Tetapi
ini dihubungkan, kalau mau masuk ke sana, jangan ada yang pasang api. Pasang api
itu berarti kebutuhan sehari-hari, yakni persoalan perut dan juga persoalan daging. Bagaimana kita mau
merayakan sabat, berarti masuk kerajaan 1000 tahun, tetapi yang selalu
dikedepankan adalah urusan perut. Kalau saya gembala berarti tidak mengarahkan
jemaat untuk memungut dua gomer untuk satu orang, arti tidak mengarahkan sidang
jemaat untuk mencapai status dua menjadi satu, yaitu menjadi mempelai, dan yang lebih dikembangkan hanya soal perut, soal-soal
jasmani dalam gereja. Maka sangat dipertanyakan apakah dia bisa masuk dalam
kerajaan 1000 tahun atau tidak. Saya lebih dahulu harus matang soal ini.
Kita
akan melihat 4 alasan Tuhan mengapa merayakan sabat. Bukan lagi merayakan sabat
seperti yang lazim orang Israel lakukan. Bukan lagi soal itu, karena dalam Roma 10:4, Yesus telah
menggenapkan.
Roma 10:4
10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat,
sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
Kita
tidak lagi pada hari sabtu selalu ada di rumah Tuhan dan tidak boleh pasang
api, bukan lagi soal yang jasmani. Tetapi mari lebih dulu lihat 4 alasan Tuhan
mengapa sabat itu kita harus melibatkan diri dalam pengertian rohani, bukan
lagi jasmani. Sebab sabat itu perhentian dan perhentian itu adalah pekerjaan
Roh Kudus.
Yesaya 63:14
63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh
TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu
untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.
Jadi
sabat atau perhentian ini menunjukkan hubungan kita dengan Roh Kudus.
Yesaya 28:11-12
28:11 Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat ganjil
dan oleh orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada bangsa ini
28:12 Dia yang telah berfirman kepada mereka:
"Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah;
inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau mendengarkan.
Mari
kita lihat alasan-alasannya mulai dari alasan yang pertama.
1.
Keluaran 20:8-11
20:8
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9
enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10
tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan
sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau
hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang
di tempat kediamanmu.
20:11
Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala
isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati
hari Sabat dan menguduskannya.
Alasan pertama Tuhan
menciptakan langit dan bumi selama 6 hari dan hari ketujuh Tuhan berhenti. Ini
perhentian penuh, Tuhan beristirahat. Jadi alasan pertama untuk kita menikmati
perhentian penuh. Kita umatNya, Israel umatNya, saudara mengaku umatNya dan
kita berdiam di tempat yang Tuhan ciptakan. Tuhan menciptakan bumi dan bumi ini
untuk manusia.
Mazmur 115:16
115:16 Langit
itu langit kepunyaan TUHAN, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak
manusia.
Jadi alasan pertama mengapa
Tuhan memerintahkan mengapa harus memperingati sabat, berarti umatNya merasakan Tuhan memberkati hari
sabat dan menguduskannya. Karena hubungannya dengan Tuhan menciptakan langit,
bumi dan laut dan segala isinya. Umat harus sadar bahwa ada yang menciptakan dan patut
disembah.
Pada diriku, bagaimana
saya dikatakan ada perhentian dalam diriku sebagai hamba Tuhan kalau saya tidak
pernah menyadari bahwa apa yang saya diami dan saya miliki ini adalah ciptaan
Tuhan. Kalau anak Tuhan dan hamba Tuhan tahu bahwa dia hidup dari yang diciptakan Tuhan dan Tuhan
itu pemilik saudara maka saudara tidak akan ragu akan hidupmu di dalam Tuhan.
Apalah guna saya merayakan hari sabat, tetapi dalam segala hal saya ditunggangi
roh keragu-raguan terhadap pemeliharaan Tuhan kepadaku. Bagaimana saya bisa
merayakan tujuh masa raya bisa berhasil sampai masa raya ketujuh.
Permintaan Tuhan untuk
merayakan hari sabat di sini, setelah orang Israel keluar dari Mesir. Itu
menunjuk setelah saudara dan saya dibebaskan oleh Tuhan dari Mesir dunia ini
oleh Korban Kristus. Berarti saudara adalah miliknya Tuhan, masakan saudara
ragu akan pemeliharaan Tuhan. Jika masih ada keraguan, nanti kita akan melihat
bagaimana sikap Tuhan Yesus menghadapi sabat ini. Ini yang harus kita koreksi
dalam diri kita masing-masing. Kenapa kita begitu ragu, sangsi dan bimbang akan
pemeliharaan Tuhan pada diri saudara. Padahal kalau kita menyadari saya ini
miliknya Tuhan, saya orangnya Tuhan saya utusan Tuhan, langit dan bumi Tuhan
ciptakan, masa Tuhan tidak berikan sedikit saja untuk memelihara saya. Jadi saya tidak perlu ragu.
Ini bukan hanya ada pada
hamba Tuhan tetapi juga kepada jemaat. Jemaat jangan ragu jangan bimbang
kepercayaanmu kepada Tuhan jika saudara percaya bahwa saudara sudah ditebus
oleh tangan perkasa Tuhan dari Mesir duniawi. Kita sudah ditebus oleh Tuhan dari cengkraman Firaun itulah iblis
lewat pengorbanan Kristus di Golgota. Untuk apa? Yaitu supaya kita merasakan perhentian.
Kadang kita risau dan
galau luar biasa, seperti anjing yang tidak bisa buang air, dia lari ke sana
dia lari ke sini tetapi tidak bisa. Seperti orang yang makan rambutan dan
tertelan bijinya akhirnya tidak bisa buang air besar. Kenapa kita mau galau seperti itu, Tuhan yang ciptakan langit dan
bumi, laut dan segala isinya, masakan tidak Dia berikan kepada kita untuk dinikmati, jika kita percaya bahwa kita adalah
anak tebusan Tuhan.
Kita harus kuat di sini.
Makanya untuk masuk dalam 7 hari raya dimulai dengan sabat, ada perhentian. Roh
Kudus yang menolong kita. Tidak mungkin kita merayakan paskah dengan hati sejuk
jika tidak ada perhentian. Hati seperti digaruk-garuk kucing. Hati tidak sejahtera,
tidak tenang, lihat sana lihat sini, akhirnya keluar sungutan, keluar omelan.
Bagaimana kita
disebut anak tebusan Tuhan
yang sudah direbut dari tangan iblis, dari tangan Firaun.
Jadi alasan Tuhan
memerintahkan untuk kita menikmati sabat adalah Tuhan menciptakan langit, bumi
dan laut selama 6 hari. Untuk apa? Tuhan tidak menciptakan Adam lebih dahulu
baru menciptakan langit dan bumi ini kemudian diciptakan taman di Eden, tidak
seperti itu! Bumi dulu
diciptakan baru ditempatkan Adam dan Hawa di situ. Kita ini terlalu galau, tidak
yakin pemeliharaan Tuhan, sangsi dan bimbang akan pemeliharaan Tuhan. Mari kita
stop rasa keragu-raguan kita ikut Tuhan dan kita stop rasa kebimbangan kita
akan nikmati pemeliharaan Tuhan dalam diri kita.
Makanya Tuhan katakan
“Aku bekerja selama 6 hari dan hari ketujuah Aku berhenti” tujuannya supaya
kita meneladani bagaimana Allah bekerja. Jadi kesimpulannya supaya kita belajar
bagaimana Allah bekerja, ini alasan pertama.
2.
Ulangan 5:12-14
5:12
Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu
oleh TUHAN, Allahmu.
5:13
Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
5:14
tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan
sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau
hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau
hewanmu yang mana pun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya
hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga.
Jadi teladan kita adalah
alasan pertama, bagaimana Tuhan bekerja. Kita akan melihat melalui injil
bagaimana Yesus bekerja pada hari sabat.
Ulangan 5:15
5:15
Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan
engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan
lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau
merayakan hari Sabat.
Alasan kedua, Tuhan telah
bebaskan kita dari tanah perbudakan, dari
perbudakan iblis dan dosa. Maka alasan kedua ini kemudian kita lihat tadi dalam
Keluaran 16:23, Tuhan sudah bebaskan kita dari perbudakan, masakan Tuhan tidak jamin.
Keluaran 16:23
16:23
Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok
adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu
kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala
kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."
Tuhan menjamin mereka
tiap hari satu gomer dan hari keenam dua gomer untuk menghadapi sabat. Ini
bukti kehidupan yang sudah dilepas dari perbudakan dosa, dari perbudakan Mesir,
perbudakan dunia. Pasti ada jaminan pemeliharaan Tuhan.
Keluaran pasal 20 dan
Ulangan pasal 5 sama jiwanya tentang penampilan 10 hukum. Walaupun Musa juga
berbicara tentang 10 hukum, tetapi alasan kedua ini berbeda dengan alasan
pertama.
Jadi Tuhan punya alasan
kedua untuk kita memelihara sabat. Agar hati kita ada perhentian maka ingat
bagaimana besarnya Tuhan mengadaan penebusan bagi kita. Bagaimana lengan yang
teracung, bagaimana karya Yesus di Golgota untuk merebut saya dan saudara.
Masakan setelah kita direbut oleh Tuhan kemudian diterlantarkan begitu saja. Tidak!
Jika kita tetap mengkaitkan diri maka ada roti manna. Apalagi rencana akhir
roti manna ini yaitu Firman pengajaran akan mendorong saudara untuk dua menjadi
satu yang hubungannya dengan sabat. Ini yang sangat-sangat kita butuhkan
hari-hari terakhir ini. Jadi alasan pertama harus kita paham dan juga alasan kedua harus kita paham, yaitu persiapan 2
jadi 1 (mempelai).
3.
Sabat
ini adalah peringatan antara Tuhan dan umat Tuhan. Jadi semua ini bertalian,
tidak lepas, bagaikan mata rantai yang tidak bisa terputus.
Keluaran 31:12-13
31:12
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
31:13
"Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku
harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu,
turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan
kamu.
Alasannya sabat itu
adalah peringatan antara Aku yaitu Tuhan dan kamu yaitu umat Tuhan. Jadi kalau
Tuhan menginginkan supaya ada perhentian dalam diri kita, itu berarti
benar-benar terasa anak Tuhan itu, hamba Tuhan itu ada pertalian dengan Tuhan.
Ada ingatan kuat antara dia dengan Tuhan. Tetapi bagaimana kenyataannya dalam
kehidupan kita sehari-hari. Apakah terasa ikatan antara saya dengan Tuhan, antara Tuhan dengan saya, antara kita dengan
Tuhan, antara Tuhan dengan kita. Kalau ada perhentian dalam diri saudara dan
ada rasa ketenangan dalam diri saudara, berarti hubungamu dengan Tuhan,
hubungan Tuhan dengan kita terjalin mesra maka pasti ada perhentian.
Coba raba alasan ketiga
ini apakah ada pada diri saudara. Apakah kehidupan kita merasa ada hubungan
mesra dengan Tuhan, hubungan indah dengan Tuhan. Apalagi jika kita ada hubungan pertunangan dengan
Tuhan.
II Korintus 11:2
11:2
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah
mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan
suci kepada Kristus.
Apakah hubungan pertunangan
kita dengan Tuhan ada dalam tanda mesra. Jangan dengar ini dengan telinga
daging, telinga rohani yang kita pakai.
“Supaya kamu tahu bahwa
Akulah Tuhan” berarti antara kita dengan Tuhan ada roh saling memiliki. Sabat
itu ada roh pemilikan. Kembali lagi pada alasan pertama dan kedua, apalagi yang
mau kita ragukan. Saudara
pelihara bebek saja, saudara ingat dia harus makan, begitu sibuk saudara
mencari makanannya. Itu karena ada peliharaan kita. Anjing saja kita pelihara
kita ingat “ini sudah jam makan, di sana dia sudah berteriak-teriak”. Apalagi kita yang
adalah milik Tuhan tidak mungkin ditelantarkan.
Kita ini milik Tuhan,
sebagai bukti kita ada perhentian. Saudara harus yakin ada ubi goreng di meja
kita, maksudnya harus saudara yakini pemeliharaan Tuhan. ini dalam tanda sabat.
Saudara harus meyakini Tuhan menjamin hidupmu asal ada peringatan antara kita
dengan Tuhan. Peringatan ini dalam tanda sabat, tenang menghadapi
segala-galanya. Saya sampaikan ini untuk saya lebih dahulu.
Saudara pelihara kambing
lalu melihat akan datang
hujan, saudara cepat mengambil karena mau hujan, ada aksi-aksi dari pemilik.
Masakan kita ini miliknya Tuhan kemudian Tuhan diam. Kenapa Tuhan diam? Karena
tidak ada peringatan antara Tuhan dengan kita. Kita tidak membuka hati terhadap
pekerjaan Roh Kudus, Firman, Kasih Tuhan. Kita selalu merasa orang pandai,
merasa orang kuat, tahu-tahu kita terbentur. Di depan ini kita tidak bisa
mengalahkan kuasa kegelapan. Dia lebih lincah dan lebih lihai dari kita karena
dia punya pengalaman sudah 6000 tahun. Saya punya pengalaman baru 52 tahun,
walaupun usia saya jalan 72 tahun, tetapi ukuran kelahiran saya dalam Tuhan baru ±
52 tahun.
Tetapi dengan alasan
pertama, kedua dan ketiga ini yang membawa kita keluar. Tidak usah kita ragu
dengan Tuhan karena kita miliknya Tuhan. Kalau saudara mengatakan “saya
miliknya Tuhan” kemudian tidak bersandar kepadaNya dan bersandar pada kekuatan
kita, bahkan Habakuk mengatakan mendewakan kekuatannya, maka jalannya salah.
Habakuk 1:11
1:11
Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka
bersalah dengan mendewakan kekuatannya.
Dia berlari dan tidak
bisa berhenti. Tidak ada perhentian orang seperti ini makanya salah terus. Ini
jangan terjadi pada diri kita. Jika masa lampau hal seperti ini kita lakoni, sekarang kita hentikan, kita
bersandar kepada Tuhan.
Tuhan katakan “sabat itu
adalah peringatan antara Aku dan kamu supaya kamu tahu Akulah Tuhan, Akulah yang
memiliki kamu”. Ini alasan yang ketiga. Supaya kita gereja Tuhan menguduskan
sabat, artinya menghadirkan Roh Kudus dalam diri kita, demi kekuatan ajaib dari
Tuhan kepada kita, sehingga kita bisa memahami apa yang ada di depan mata kita bahwa ada yang
mencipta supaya kita puja Dia dan memuliakan Dia.
Kemudian kita sudah dibebaskan dari perbudakan
dosa. Kalau saudara sudah
dibebaskan dari dosa maka saudara harus merayakan sabat. Bukan sabat hari sabtu seperti saudara-saudara
kita yang lain.
4.
Keluaran 35:1-3
35:1
Lalu Musa menyuruh berkumpul segenap jemaah Israel dan berkata kepada mereka:
"Inilah firman yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan.
35:2
Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah
ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi TUHAN;
setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum mati.
35:3
Janganlah kamu memasang api di mana pun dalam tempat kediamanmu pada hari
Sabat."
Disebut tadi “perhentian
kudus bagimu”. Alasan keempat dari Allah adalah sabat ini adalah perhentian
kudus bagimu. Kalau bicara tentang kekudusan, itu tidak lepas dari pribadi
Bapa. Karena Allah Bapa berkata “hendaklah kamu kudus sebagaimana Aku kudus”.
Jadi alasan yang keempat ini agar kita dibawa oleh Tuhan di dalam persekutuan
dengan Allah Bapa, di dalam kekudusan. Makanya dikatakan “inilah perhentian
kudus bagimu”.
Bicara kekudusan itu
hubungannya dengan Allah Bapa.
I Petrus 1:15-16
1:15
tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia
yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Kudus ini bicara tentang
keberadaan Allah Bapa. Kemudian dia bicara lagi tentang perhentian kudus. Kalau
sudah bicara tentang perhentian kudus itu hubungannya dengan Allah Roh Kudus.
Yesaya 63:14
63:14
seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat
perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung
bagi-Mu.
Roh itu membawa kita pada
perhentian. Jadi perhentian di sini hubungannya dengan Allah Roh Kudus. Di mana
hubungannya dengan Anak Allah di sini?
Keluaran 35:1-3
35:1
Lalu Musa menyuruh berkumpul segenap jemaah Israel dan berkata kepada mereka:
"Inilah firman yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan.
35:2
Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh
haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi
TUHAN; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum
mati.
35:3
Janganlah kamu memasang api di mana pun dalam tempat kediamanmu pada hari
Sabat."
Di mana posisi Anak
Allah? Allah Bapa Dia kudus, meminta supaya kita kudus seperti Dia. Allah Roh
Kudus membawa kita pada perhentian. Di mana Anak Allah, di mana posisi Yesus.
Keluaran 35:2
35:2
Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh
haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi
TUHAN; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum
mati.
Karena kita melakukan
pelanggaran, maka Yesus rela mati menanggung pelanggaran kita. Di sini posisi
Yesus Anak Allah. Jadi alasan yang keempat, supaya kita melihat kekudusan Allah
dan ada pekerjaan Roh Kudus membawa kita pada perhentian dan ketika ada
pelanggaran karena kita sudah banyak melanggar, maka Yesus rela mati untuk
menanggung pelanggaran saya dan saudara.
Jadi kita melihat
bagaimana mereka yang melakukan pelanggaran-pelanggaran ini. Dalam Kisah Para
Rasul 15 dalam konfrensi Petrus berkata “kenapa kita bebani orang kafir itu
untuk melakukan taurat yang tidak bisa dilakukan oleh kita dan nenek moyang
kitapun tidak bisa. Yesus adalah Anak Allah yang telah mati menanggung
ketidakmampuan kita.
Kita gereja Tuhan harus
tahu persis dan mengerti persis, begitu luar biasa Tuhan untuk menghentar kita
pada pesta pertama sampai pesta ketujuh dan itu yang sedang dijalani oleh
gereja. Semoga kita ada pada jalur ini. Jangan kita cuma tahu melaksanakan ibadah tetapi tidak tahu jalur yang mana yang kita ikut dan ujungnya
padahal maut.
Pelanggaran ini
dihubungkan dengan ayat tiga, ada tentang api. Api ini hubungannya dengan
kebutuhan perut dan keinginan-keinginan daging, api nafsu. Kalau kita terus
menerus hanya mengedepankan perut kita, mengedepankan kebutuhan-kebutuhan
lahiriah, kita datang beribadah hari ini, besok dan kapanku kita beribadah,
tetapi dari mimbar hanya kebutuhan-kebutuhan jasmani terus yang dikhotbahkan.
Itu sama saja dengan menghadirkan pelanggar
sehingga tidak ada perhentian dan damai sejahtera dalam hati karena melanggar
terus. Apakah Yesus harus mati berulang-ulang? Sekali lagi tidak.
Rasul Petrus berkata “ini
tidak bisa ditanggung oleh nenek moyang dan kita juga. Makanya jangan dibebani
itu orang kafir yang masuk iman yang percaya Yesus”. Taurat itu telah digenapi dalam
diri Yesus, termasuk sabat di dalamnya. Pelanggaran umat Tuhan rela Yesus
tanggung semuanya sampai mati. Di situlah posisi Anak Allah. Bagaimana dengan
kita?
Roma 10:4
10:4
Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh
tiap-tiap orang yang percaya.
Waktu konfrensi pertama
hamba-hamba Tuhan, yang memaksakan bangsa kafir yang sudah masuk iman harus
menjalankan Taurat.
Kisah Para Rasul 15:7
15:7
Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal
itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara,
kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya
dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan
menjadi percaya.
Kalau terjemahan lama
bukan pertukaran pikiran tetapi bertengkar sangat. Apa isi pertengkaran mereka? Persoalan
bangsa kafir yang sudah mengikuti Yesus, mengikuti jalan lurus.
Kisah Para Rasul 15:7 (Terjemahan Lama)
15:7
Apabila mereka itu sedang bertengkar-tengkar sangat, bangkitlah Petrus
serta berkata kepada mereka itu, "Hai Tuan-tuan dan Saudara-saudara, kamu
ketahui bahwa sudah lama Allah memilih aku di antara kamu, supaya dengan
lidahku orang kafir harus mendengar firman Injil, lalu percaya.
Andaikata yang mengikuti
konfrensi itu telinganya daging, mereka akan berkata “sombongnya Petrus!
Mengedepankan diri, merasa diri bisa. Kami ini juga bisa!”. Tetapi tidak
seperti itu, ini adalah ketetapan sorga, harus dihargai oleh peserta. Lewat kalimat ini Tuhan mengajar
kita untuk menghargai pemakaian Tuhan pada seseorang. Kalau jelas tahbisannya benar, pasti ada pemakaian Tuhan
kepadanya.
Kisah Para Rasul 15:8-10
15:8 Dan
Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima
mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada
kita,
15:9 dan
Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia
menyucikan hati mereka oleh iman.
15:10
Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk
murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang
kita maupun oleh kita sendiri?
Tidak bisa mau dipaksakan
Taurat. Kita di zaman kemurahan. Di zaman kemurahan ini jangan sampai bangun
Taurat-Taurat lagi. Jangan kita menciptakan Taurat-Taurat baru. Sampaikan saja
Firman, dia ikuti atau tidak ikuti, itu haknya dia. Saya tidak punya hak
menghukum yang tidak mengikuti. Kita di zaman kemurahan, nanti dia pertanggung
jawabkan. Saya cuma memberi penyahutan kepada Tuhan “si A itu kepala batu, si B
itu setengah-setengah hati”.
Saya tidak akan
menyampaikan Taurat kepada saudara. Memang harus saya sampaikan Firman Allah. Tetapi kalau saya sampaikan lalu dia
tidak ikuti, itu urusannya dengan Tuhan. Saya tidak harus kejar “hei, saya
tendang kau, kau itu kurang ajar!”. Itu berarti
Taurat lagi saya bangun. Terserah dia, karena kita ini di zaman pembiaraan,
yang kudus dan benar bertambah kudus, yang cemar dan najis terserah jalan
terus. Sesuai Filipi 2:15
Wahyu 22:11
22:11
Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa
yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia
terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan
dirinya!"
Filipi 2:15
2:15
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak
bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini,
sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Sebagai gembala saya
prihatin, tetapi tidak bisa saya paksa. Saya harus serukan di sini karena zaman
kemurahan. Terserah saudara melakoni atau tidak, itu tanggung jawab saudara kepada Tuhan. Tetapi saya sebagai
gembala harus memberi penyahutan. Gembala itu seperti penasihat hukum,
kira-kira seperti itu.
Kisah Para Rasul 15:11
15:11
Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita
akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."
Taurat itu digambarkan
seperti suami pertama. Kita tunggu-tunggu suami pertama mati agar kita bisa
menikah dengan laki-laki lain namun dia tidak mati-mati. Dan memang Taurat itu
tidak bisa mati. Kalau menikah dengan laki-laki lain sementara suami yang satu
ini masih ada, berarti berzinah. Siapa itu laki-laki lain? Itulah Yesus. Taurat
itu laki-laki pertama. Kita mau datang kepada Yesus tetapi kita pegang Taurat,
itu perzinahan!
Roma 7:1-3
7:1
Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, -- sebab aku berbicara kepada mereka
yang mengetahui hukum -- bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu
hidup?
7:2
Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu
hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang
mengikatnya kepada suaminya itu.
7:3 Jadi
selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki
lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia
bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain.
Bagaimana supaya kita
bisa menjadi isteri laki-laki lain sedang suami pertama tidak mati-mati? Kita
yang harus mati.
Roma 7:4-5
7:4
Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh
Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah
dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.
7:5
Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsang
oleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah
bagi maut.
Kita yang harus mati,
prakteknya:
Roma 6:3-4
6:3 Atau
tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah
dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan
dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara
orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang
baru.
Kita yang mati, menyerahkan
diri dibaptis. Ketika dibaptis berarti mati bersama Yesus dan bangkit bersama
Yesus. Setelah kita dikubur, suami kita yang pertama tidak bisa kejar lagi
kita, batasnya kubur. Makanya orang Israel harus dibaptis kalau ikut Yesus,
bangsa kafir juga dibaptis kalau ikut Yesus. Di sinilah kita tidak mendirikan lagi
Taurat dalam gereja.
Saya tidak memaksa orang,
tetapi sebagai pemberita harus
menyampaikan. Jika dia tidak melakukan, itu tanggungannya sendiri, saya lepas
dari tanggungan darah.
Dari
alasan 1 sampai alasan 4 ini, maunya Tuhan supaya kita bekerja, kita melayani
atau kita beraktifitas mencontoh atau meneladani cara Tuhan bekerja. Mau masuk
pesta pertama, kita lihat cara Tuhan bekerja. Begitu juga masuk pesta kedua,
ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh. Yang akan masuk penyingkiran gereja,
perayaan pesta pondok daun-daunan adalah kehidupan yang belajar meneladani pelayanan Tuhan dalam kehidupan
kita umat Tuhan.
I Petrus 2:21
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus
pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya
kamu mengikuti jejak-Nya.
Ini suasana Paskah. Yesus menderita untuk kita,
puncaknya Dia disalib. Bila kita tidak bisa menyalibkan keinginan daging,
makanya kita kedepankan persoalan perut. Dari mimbar juga mengedepankan soal
perut, kebutuhan-kebutuhan jasmani saja yang disampaikan oleh kami pendeta.
Tidak mau menderita, kalau menderita malah mengeluh.
Mazmur 123:2-3
123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki
memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada
tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita,
sampai Ia mengasihani kita.
123:3 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami,
sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
Makanya
ayo kita pandang bagaimana Tuan kita. Pemilik kita bekerja, kita lihat keteladanNya,
karena kita sudah terlalu kenyang dengan penghinaan! Kita lihat pelayananNya,
kita ambil teladan bagaimana Tuhan melayani.
Kita
lihat 7 cara Tuhan Yesus melayani pada hari sabat.
1.
Ditaruh
pada urutan pertama, orang kagum ketika Yesus masuk rumah ibadah dan Dia
mengajar dengan luar biasa. Beda dengan ahli-ahli Taurat, muncul roh munafik di
situ. Jadi kita lihat di sini. Pelayanan Tuhan Yesus, cara Yesus melayani,
pertama adalah menggusur roh kemunafikan.
Markus 1:21-23
1:21
Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam
rumah ibadat dan mengajar.
1:22
Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang
yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
1:23
Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat.
Orang itu berteriak:
Ketika Yesus menyampaikan
Firman, dipotong oleh yang munafik (orang yang dirasuk setan).
Markus 1:24
1:24
"Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak
membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
Ini sanjungan munafik di
dalam rumah ibadah, di dalam gereja. Dalam Matius pasal 23 ada 7 kali disebut
munafik. Itulah ahli Taurat, yang hanya tahu memberi beban, dia sendiri tidak
mau menyentuh dengan jarinya. Dia cuma tahu mengajar, dia sendiri tidak mau praktek.
Markus 1:25
1:25
Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"
Yang seperti ini harus
dibungkemkan mulutnya. Jadi hari sabat, roh perhentian itu ada di tengah-tengah
kita beribadah. Agar perhentian itu mantap dalam diri kita, singkirkan roh
kemunafikan, roh main-main.
Saya heran, saya sebal
juga saat
lampau ketika kami ibadah ada yang tidak baik, waktu mendengar Firman mereka cuma menggambar-gambar, lalu
diberikan kepada yang lain kemudian mereka tertawa. Saya merasa terusik saat mendengar Firman, karena mereka
mendengar Firman tetapi main-main. Tetapi begitu hamba Tuhan itu diundang untuk
berdoa, mulai dari kursi dia sudah berbahasa roh sampai di mimbar. Ini munafik!
Saya merasa terusik waktu itu, ada rekan yang begitu, yang main-main. Makanya
lihat, kasihan hidup yang seperti itu.
Ini yang kita takutkan
akhir zaman. Makanya dalam gereja harus kuat Firman pengajaran sekaligus
mendongkel roh kemunafikan. Ini artis dalam gereja. Sebab munafik itu bahasa
gerikanya adalah artis. Banyak artis dalam gereja.
Dalam Matius pasal 23
mereka menaruh beban pada umat tetapi mereka sendiri tidak mau sentuh dengan
jari. Tuhan Yesus mulai perinci bahwa mereka orang munafik, sampai 7 kali. Ini
yang harus didongkel di dalam gereja Tuhan.
Matius 23:13,14,15,23,25,27,29
23:13
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang 1munafik,
karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu
sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
23:14
[Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang 2munafik,
sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan
doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih
berat.]
23:15
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang 3munafik,
sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu
orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan
dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
23:23
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang 4munafik,
sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang
terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan
dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
23:25
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang 5munafik,
sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya
penuh rampasan dan kerakusan.
23:27
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang
6munafik, sebab
kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang
bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan
pelbagai jenis kotoran.
23:29
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang 7munafik,
sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh
Ini roh munafik.
Matius 23:4
23:4
Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang,
tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
2.
Lukas 6:1-2
6:1 Pada
suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya
memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan
tangannya.
6:2
Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang
tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Yang kedua ini cara Tuhan
bekerja pada hari sabat, di sini ada hubungannya dengan ladang. Berarti Tuhan
mau kita aktif bekerja di ladang Tuhan tetapi disertai roh perhentian.
Aktifitas apa yang ada pada kita sekarang?
Filipi 2:12-15
2:12 Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku
masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
2:13
karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan
menurut kerelaan-Nya.
2:14
Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
2:15
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak
bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini,
sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Ini yang harus digusur
supaya roh
perhentian mantap dalam
diri kita. Aktivitas kita menggarap
diri kita sendiri sebagai ladangnya Tuhan, jangan sampai kita bersungut dan
berbantah-bantah.
Yesus merindukan kita
sebagai ladang Allah. Kita sendiri mendengar bagaimana Tuhan menggarap
kehidupan kita. Keteladan yang Tuhan berikan kepada kita itu yang harus kita
lakukan. Dia menginginkan perhentian, jangan bersungut dan jangan
berbantah-bantah. Ini kadang yang tidak cair dalam diri kita, selalu melayani
ada roh persungutan dan perbantahan. Bersungut itu mempercepat hakim datang.
Yakobus 5:9
5:9
Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan,
supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.
3.
Lukas 6:6-7
6:6 Pada
suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada
seorang yang mati tangan kanannya.
6:7
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia
menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk
mempersalahkan Dia.
Orang yang mati tangannya
sebelah ini aktif beribadah, tetapi tangan kanannya mati, tangan kirinya aktif.
Lukas 6:8
6:8
Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati
tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah
orang itu dan berdiri.
Jadi aktivitas Tuhan yang ketiga ini yang harus
kita teladani adalah Tuhan menyembuhkan tangan kanan. Sebab kalau tangan kanan ini tidak dihidupkan, cuma
tangan kiri yang dihidupkan, kiri itu kekayaan dan kehormatan, berarti aktif ke
gereja, aktif melayani tetapi tujuannya mengejar kekayaan dan status dihormat. Tangan
kanannya mati berarti tidak ada hubungannya dengan Yerusalem Baru. Maka nanti
tangan ini yang akan dicari oleh antikristus dan nabi palsu, ini yang akan
dicap 666. Tetapi kalau tangan kanan aktif, tidak mungkin iblis bisa memberi
cap 666.
Wahyu 13:16
13:16
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau
miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada
dahinya,
Kalau tangan kanan ini
kita tahu bisa menyesatkan, berarti tidak kita aktifkan, dia mati itu berarti
menyesatkan, maka kata Yesus dalam khotbah di bukit “potong!”.
Matius 5:30
5:30 Dan
jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu,
karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada
tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
Apa artinya dipotong?
Berarti jangan beri kesempatan dicap antikristus. Artinya, gereja Tuhan, anak
Tuhan jangan beribadah hanya mencari kekayaan dan kehormatan sementara tangan
kanan mati.
Amsal 3:16
3:16
Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
Kalau orang Kristen
beribadah lalu bapak gembala hanya
khotbah selalu berkat-berkat jasmani, itu berarti yang aktif hanya kiri, tidak
ada hubungan dengan Yerusalem Baru.
Mazmur 137:5
137:5
Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan
kananku!
Kalau tangan kanan
kering, berarti lupa Yerusalem Baru. Sebab yang diberitakan
dalam gereja hanya bagaimana meraup kekayaan, bagaimana supaya jemaat kaya-kaya.
Sehingga jika dengar Firman Allah dan merasa direndahkan dia mengamuk karena
kejar kehormatan.
4.
Lukas 13:10-11
13:10
Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari
Sabat.
13:11 Di
situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga
ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
Orang bungkuk ini
beribadah, sudah 18 tahun dia bungkuk. Berarti Yesus melepaskan perempuan ini
dari kekuatiran. Maaf sidang jemaat. Dalam beribadah kalau kita tetap kuatir,
berarti roh kafir itu masih kuat dalam diri kita! Karena Matius 6:31-32, sifat
kafir itu selalu kuatir.
Matius 6:31-32
6:31
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan?
Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu
yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Amsal 12:25
12:25
Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik
menggembirakan dia.
Kristen kuatir itu
bungkuk, pandangannya hanya ke bawah selalu melihat bumi, tidak pernah
pandangannya ke atas.
Kolose 3:1-4
3:1 Karena itu,
kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas,
di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah
perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu
telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila
Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan
menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
5.
Lukas 14:1-5
14:1
Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari
orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia
dengan saksama.
14:2
Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya.
14:3
Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu,
kata-Nya: "Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau
tidak?"
14:4
Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan
menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi.
14:5
Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak
segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah
sumur, meskipun pada hari Sabat?"
Dalam Bilangan 5:11-29, orang
yang busung air itu adalah nikah yang terkutuk.
Di sini bukan berarti
Yesus tidak menghargai sabat, justru Tuhan mau supaya orang itu menikmati
suasana perhentian maka dia dilepaskan dari naungan kutuk. Bagaimana bisa dia
mengalami perhentian kalau ada di dalam naungan kutuk. Makanya Yesus tergantung
di Golgota untuk menanggung kutuk.
Galatia 3:13
3:13
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk
karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada
kayu salib!"
Jika ada seorang suami,
dia curiga kepada isterinya yang serong, dia akan lapor kepada imam. Kemudian imam itu akan mengambil debu
yang ada di lantai kemah suci
lalu dia taruh air di dalam satu wadah.
Bilangan 5:17
5:17 Lalu imam
harus membawa air kudus dalam suatu tempayan tanah, kemudian harus memungut
debu yang ada di lantai Kemah Suci dan membubuhnya ke dalam air itu.
Kemudian dia harus bawa
itu perempuan di hadirat Tuhan dan dia suruh minum itu air dan sisanya dia
siram di kepalanya. Jika perempuan ini benar melakukan seperti yang dicurigai
oleh suaminya maka akan kempes pahanya dan perutnya mengembung, itu yang disebut busung air. Ini
kutuk dalam nikah, ini yang mau dicabut oleh Tuhan.
Bilangan 5:27
5:27 Setelah
terjadi demikian, apabila perempuan itu memang mencemarkan dirinya dan berubah
setia terhadap suaminya, air yang mendatangkan sumpah serapah itu akan masuk ke
badannya dan menyebabkan sakit yang pedih, sehingga perutnya mengembung dan
pahanya mengempis, dan perempuan itu akan menjadi sumpah kutuk di antara
bangsanya.
Kita bersyukur kepada
Tuhan jika Tuhan mempedulikan nikah-nikah kita, Dia mau melepaskan kita dari
kutuk. Kita harus keluar dari naungan kutuk. Jangan kita tetap ada di dalam
naungan kutuk.
6.
Yohanes 5:1-3
5:1
Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di
Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani
disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan
di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta,
orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam
itu.
Yesus datang pada orang
yang 38 tahun sudah lumpuh. Itu terjadi pada hari sabat.
Yohanes 5:16
5:16 Dan karena
itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal
itu pada hari Sabat.
Singkatnya Yesus berkata
“berdiri, angkat tempat tidurmu dan berjalanlah”. Kondisi seperti ini mengajar
kepada kita bahwa kelumpuhan itu ada hubungannya dengan nikah terbalik. Makanya
ingatlah suami-suami, ingatlah isteri-isteri, jangan isteri jadi jenderal di
dalam rumah. Itu akan diancam kelumpuhan rohani.
Permisi, minta tolong,
jika suami bodoh-bodoh saudara pikir, kemudian saudara komando lagi, dia akan tambah
bodoh. Juga jika suami bicara jangan dibantah. Ini keprihatinan juga untuk
saya, jangan sampai nikahku sebagai hamba Tuhan nikah yang terbalik. Makanya
saya harus angkat tempat tidur, junjung tinggi berarti hargai nikah dan
berjalan berarti dilakukan. Walaupun ada yang marah “kenapa kau berani pikul
tempat tidur pada hari sabat!”. Tuhan ingin nikah ada roh perhentian.
Ini nikah yang terbalik.
Makanya kalau nikah terbalik tidak akan ada roh perhentian. Roh perhentian
sulit. Jangan kita bertopeng. Ngomong pada suami pikirkan baik-baik, itu
suamimu, jangan anda bentak. Jika suami bicara dengar dulu baik-baik, jangan
langsung potong, itu nikah yang wajar.
Makanya Yesus masuk di
sini. Dia mau merayakan Paskah. Tetapi Dia berhenti dulu pada lima serambi ini.
7.
Yohanes 9:13-14
9:13
Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi.
9:14
Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah
hari Sabat.
Yang dilakukan Yesus yang
ada kaitannya dengan hari sabat, yang terakhir adalah mencelikan mata. Kenapa
harus dicelikkan mata? Ini anak yang buta dari sejak kandungan. Ini gambarannya
kita bangsa kafir, kita ini buta. Tetapi Tuhan ingin supaya kehidupan ini melek
mata agar jangan sampai seperti Yesaya 59:10 yaitu berjalan meraba-raba
dinding. Di dinding ada ular yang bisa pagut.
Amos 5:19
5:19
Seperti seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan
ketika ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut
dia!
Jadi Tuhan mau melepaskan
dia dari ancaman ular tua, antikristus. Kalau rohaninya buta terus, maka
kehidupan itu akan dipagut ular. Dan ular tua dalam Wahyu pasal 12 ini punya
pengalaman luar biasa, itulah iblis.
Yesaya 59:10
59:10
Kami meraba-raba dinding seperti orang buta, dan meraba-raba seolah-olah tidak
punya mata; kami tersandung di waktu tengah hari seperti di waktu senja, duduk
di tempat gelap seperti orang mati.
Padahal tengah hari ini
adalah waktu di mana nikah dibenahi. Amsal Sulaiman berkata sampai pada rembang
tengah hari. Berarti nikah yang rohani mau ditampilkan oleh Tuhan tetapi karena
dia buta maka menjadi mangsanya ular.
Di dinding itu ada ular.
Pengkhotbah 10:8
10:8
Barangsiapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan barangsiapa mendobrak
tembok akan dipagut ular.
Jadi karya Tuhan yang
ketujuh adalah melepaskan kita dari ancaman pagutan ular tua, setan besar,
antikristus wujudnya nanti, dalam Wahyu pasal 12. Kalau kita tetap buta, nanti
berhadapan dengan antikristus, dia dipagut.
Dari
tujuh cara Tuhan bekerja pada sabat ini, ada tiga yang ada hubungannya dengan
Bait Allah. Kemudian yang 4 terbagi dua, yaitu 3 di luar rumah
dan 1 di rumah tinggal.
Yang
tiga itu ada dalam Markus 1:21, Lukas 6:6 dan Lukas 13:10. Itu hubungannya dengan. Berarti
orang yang ada sabat dalam hatinya, dia cinta rumah Tuhan, dia cinta ibadah.
Bagaimana mau merasakan Paskah, roti fatir, timang-timangan dan seterusnya
kalau orang itu tidak cinta ibadah. Ibadah dianggap hanya upacara, ibadah dianggap
sesuatu yang biasa-biasa saja, itu salah besar.
Orang
yang ada roh perhentian, ada dua di sini, yaitu Lukas 6:1-5 dan Lukas 14:1-5 yaitu aktif di ladang dan di rumah.
Ladang ke luar, rumah ke dalam. Mengapa ketika kita di luar dan ketika kita di dalam kita kehilangan
perhentian.
Yang lain itu Yohanes 5 dan Yohanes 9. Itu
kesaksian terang benderang, kesaksian yang nyata di dalam kehidupan.
Jadi yang
lebih banyak dan ditaruh pada urutan pertama adalah rumah Tuhan. Jika kita ini
benar-benar menghargai sabat atau roh perhentian, menghargai hubungan dengan
Bapa didalam kekudusan, perhentian bersama Roh Kudus dan Anak Allah dalam
derita sengsara yang mati karena pelanggaran kita, maka akan ada
kesaksian-kesaksian kita yang nyata. Jangan menjadi kehidupan Kristen yang
tidak punya kesaksian. Atau ada kesaksian tetapi dia tidak mau bersaksi. Bersaksi
itu membuat dirinya ada kendali dan menolong orang lain, memberi suport bagi
orang lain, memberi dorongan bagi orang lain.
Mari
kita hargai saat kita beraktivitas
ada roh perhentian, baik di dalam ibadah pelayanan ada roh perhenti, di rumah
atau di dalam profesi pekerjaan kita ada roh perhentian, di rumah ada roh
perhentian. Ini akan indah dia berjalan nanti pada pesta pertama dan
seterusnya. Makanya mulailah kita menghargai roh perhentian ini. Mohon kepada
Tuhan “Tuhan berilah roh perhentian, roh ketenangan dalam diriku” sehingga
dalam aktivitas kita, kita melihat cara Tuhan
bekerja, kita meneladani Dia. Sehingga gereja Tuhan, anak Tuhan bukan sebatas
baju sebagai
pengikut Kristus.
Tetapi
kenapa hati kita gundah gulana, penuh kekuatiran, nikah tidak benar, ada busung
air, ada bungkuk di dalamnya, ada tangan kanan yang kering, ada yang buta di
sana, ada yang munafik di sana. Roh
kemunafikan kadang kala tidak disadari,
baik dalam gereja maupun dalam rumah tangga kita masing-masing. Ini jangan
terjadi.
Kenapa
Tuhan bicara tentang sabat lebih dahulu? Ada 4 alasan Tuhan mengapa harus ada
perhentian. Kemudian kita lihat bagaimana Tuhan bekerja, agar kita teladani. Apa
bukti kita meneladani cara Tuhan bekerja yaitu ada tiga, gemar berada di rumah
Tuhan sehingga:
Mazmur 27:4
27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang
kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan
menikmati bait-Nya.
Tuhan
mau supaya kita di rumah Tuhan ada perhentian.
Tuhan
memberkati.