Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 6:9-11
6:9 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai
yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh
oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
6:10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya:
"Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak
menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di
bumi?"
6:11 Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai
jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat
sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara
mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.
Lewat
ayat ini Tuhan memperlihatkan kepada umatNya bahwa:
1.
Ada
kehidupan sesudah mati. Ada kehidupan setelah kita secara tubuh meninggal. Dan
kehidupan yang ada itu, tidak diluar mezbah. Itu sebabnya darah itu, jiwa itu
ada di sekitar mezbah. Berarti kehidupan itu hanya kita peroleh lewat salib golgota,
itu mezbah yang paling mulia.
Dulu Musa disuruh
membangun mezbah, kemudian zaman Salomo juga membangun mezbah dan mezbah yang
dibangun oleh Musa tetap ada di sana menjadi patokan. Jadi dibalik kematian ada
kehidupan dan kehidupan itu hanya diperoleh lewat mezbah korban bakaran yang
menggambarkan salib Golgota. Di luar itu tidak ada kehidupan. Silahkan orang
ngotot mengatakan ada kehidupan di luar Korban Kristus, tetapi Alkitab bersaksi
bahwa tidak ada. Jadi jangan coba kita meninggalkan Korban Kristus, salib
Golgota, berarti
itu kematian kekal untuk selama-lamanya.
Golgota itu bukan
musibah, tetapi itu adalah karya Allah untuk menyelamatkan kita. Sebagaimana
dulu zaman Musa, Tuhan katakan “Aku tentukan darah dari binatang itu di atas mezbah untuk jalan pengampunan dosa”.
Imamat 17:11
17:11
Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu
kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah
mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.
Lebih tegas lagi dalam
Ibrani 9:22.
Ibrani 9:22
9:22 Dan
hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa
penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Sebelum Yesus datang ke dunia pertama kali, darah binatang yang dipilih yang tidak bercela. Semua
itu menubuatkan
datangnya Yesus. Jadi di
luar salib Golgota tidak ada kehidupan. Agar kita tidak longgar leher, utamanya
anak muda remaja. Jangan sampai terlalu mudah meninggalkan darah Yesus, terlalu
mudah meninggalkan korban Kristus. Pikirnya ada keselamatan di luar itu,
ternyata kebinasaan untuk selama-lamanya. Jangan kita main-main.
Korban Kristus bukan
karena musibah, itu memang sudah diatur dari sorga. Itu jalan satu-satunya demi
keselamatan umat manusia. Makanya jangan saudara lepaskan salib Golgota, Korban
Kristus. Karya Korban Kristus kemudian diwujudkan lewat Firman pengajaran dalam
pembukaannya. Itu semua adalah dampak dari Korban Kristus sehingga kita
mendapatkan pembukaan rahasia Firman, sesuai dengan Wahyu 5:6,9,12.
Pertama Tuhan
memperlihatkan di balik kematian ada kehidupan dan kehidupan hanya lewat korban
Kristus. Kalau melepaskan korban Kristus maka dibalik kematian tidak ada lagi kehidupan
bagi orang itu, hanya neraka selama-lamanya.
2.
Kemudian
Tuhan menunjukkan lewat ayat tadi bahwa akan ada pembalasan Tuhan. Olehnya, karena Tuhan punya hak untuk membalas dan
pembalasan satu saat datang dari
Tuhan, maka jangan sampai kita tidak menghargai karya Allah lewat bukit Golgota
karena ada pembalasan Tuhan kelak. Itu yang dipertontonkan dalam Wahyu 6:9-11.
3.
Yang
ketiga, bahwa apa yang kita kerjakan setelah kita menerima kehidupan lewat
karya Golgota sekarang, apa yang kita buat sekarang selagi dalam tubuh jasmani,
ternyata dicatat oleh Tuhan. Sebab ayat 9 mengatakan.
Wahyu 6:9
6:9 Dan
ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah
jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena
kesaksian yang mereka miliki.
a)
Oleh
karena Firman, berarti Tuhan catat persekutuan kita karena Firman. Sejauh mana
persekutuan saya, bapak, ibu, anak muda dengan Firman pengajaran, itu dicatat.
b)
Kesaksian,
berarti ada praktek Firman Tuhan, bukan sebatas teori. Tetapi ada kesaksian
yang mereka miliki, itu menunjukkan praktek Firman.
Jadi
jiwa orang-orang yang mati sahid yang dilihat ada di bawah mezbah, berarti
mereka mati sahid kemudian ada kehidupan. Ternyata mereka hidup, tetapi diperlihatkan di bawah mezbah. Artinya
kehidupan hanya dapat di peroleh lewat mezbah. Ini cara Tuhan untuk membawa
kita untuk dapat memiliki kehidupan sorga. Tidak ada kehidupan sorga di luar
mezbah. Tidak ada kehidupan sorga di luar salig Golgota.
Biarlah
kita gereja Tuhan benar-benar paham karya Allah lewat Golgota untuk memberi kita
kehidupan sorga lewat mezbah korban bakaran, lewat salib Golgota. Karena di
sana sengat maut dikalahkan, sengat maut dipatahkan. Perhatikan baik-baik,
kehidupan di balik dunia ini hanya kita temukan lewat korban Kristus. Tanpa Korban Kristus, saya dan saudara tidak ada
kehidupan.
Lukas 11:50-51
11:50 supaya dari angkatan ini dituntut darah semua
nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan,
11:51 mulai dari darah Habel sampai kepada darah
Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku
berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.
Mati
sahid pertama adalah Habel. Kenapa Tuhan bicara dari Habel dari Zakahria? Yang
dimaksud di sini bukan Zakharia penulis kitab Zakharia, bukan Zakharia yang
memimpin raja Uzia. Zakharia ini adalah anak dari imam Yoyada. Imam Yoyada ini
telah menyelamatkan raja Yoas dari amukan seorang wanita bernama Atalya. Niat
dari Atalya ini untuk merebut kekuasaan atau takhta Daud sehingga dia membunuh
semua keturunan raja dari suku Yehuda. Tetapi ada satu yang diselamatkan, itulah
Yoas. Yoas diselamatkan oleh siapa? Dalam II Tawarikh pasal 24 dikatakan bahwa
yang menyelamatkan Yoas adalah Imam Yoyada. Imam Yoyada adalah ayah dari imam
Zakharia dan imam Zakharia ini yang dibunuh oleh Yoas. Artinya Yoas tidak
tahu balas budi.
Kita lihat
lebih dahulu Kain dan Habel. Dalam Kejadian 4:3-11 kita lihat bagaimana Kain
dan Habel.
Kejadian 4:3-4
4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain
mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban
persembahan;
4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari
anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan
Habel dan korban persembahannya itu,
Mereka
beribadah kepada Allah. Habel mempersembahkan anak kambing karena dia akui
bahwa dia keturunan orang berdosa, berarti
ada dosa dalam dirinya. Maka dia persembahkan anak kambing sebagai penebusan
dosanya. Karena dalam Ibrani 9:22 dikatakan tidak ada pengampunan tanpa
penumpahan darah. Karena dia tahu bahwa dia orang berdosa maka dia menghampiri
Tuhan dengan darah anak kambing. Kain berbeda, dia menghampiri Allah dengan
hasil buah-buahan.
Kita
sama mengetahui bagaimana setelah mereka selesai beribadah, selesai dalam
pelayanan, ternyata perasaan Kain bukan damai, tetapi hati panas dan muka muram
karena tanpa darah. Di sini kita diberikan Tuhan pembelajaran, jika ibadah kita
tidak ada sentuhan dengan darah Anak Domba
Allah, kita beribadah dengan kemampuan kita sendiri tanpa menghargai Korban
Kristus, lihat saja hasilnya. Bukan pulang beribadah dengan hati menyenangkan dan
penuh sukacita tetapi hatinya panas dan muka muram.
Dan
ini berkelanjutan. Tuhan tahu apa akibatnya nanti sehingga Tuhan berupaya mencegah
Kain. Karena Tuhan tahu persis bahwa muka muram dan hati panas akan berakhir
pada pembunuhan. Coba kita baca cara Tuhan untuk menghambat Kain agar dia tidak
berbuat seperti yang sudah ada di dalam hatinya. “mengapa hatimu panas dan mukamu muram”. Ini adalah
ibadah-ibadah yang tidak berhasil, selalu tampil dengan muka muram hati panas.
Dengar Firman dengan muka muram dan hati panas, pulang dengan kebencian itu dia bawa terus.
Kejadian 4:6-7
4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu
panas dan mukamu muram?
4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau
berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di
depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa
atasnya."
Perbuatan
baik itu hanya ada pada darah. Darah itu penting, sebab itu adalah bagian dari
bukti perbuatan Tuhan. Begitu kita menghargai darah yaitu Korban Kristus itu
sudah akan membawa saudara untuk berbuat baik. Tetapi begitu kita tidak
menghargai darah maka kita mudah mencuri, mudah berbuat yang melanggar Firman
Allah. Kalau seperti ini
nanti tidak ada jiwanya di bawah mezbah.
Tuhan
sudah mencegah Kain, upaya Tuhan
supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Tuhan sudah cegah Kain. Dosa sudah mengintip di muka pintu.
Padahal kita di akhir zaman ini bukan dosa yang mengintip di depan pintu,
tetapi Yesus yang mengetuk di depan pintu mengetuk hati saya dan saudara supaya
tidak meneruskan perbuatan seperti orang Laodekia. Sebab itu akan berbuahkan kematian
rohani.
Puji
Tuhan jika sidang jemaat Laodekia membuka hati, bahkan tawaran Tuhan begitu
luar biasa. Bukan cuma Dia mengintip namun mengetuk dan Tuhan bersuara “bukakan
pintu bagiKu dan Aku akan masuk serta makan sehidangan dengan kamu”. Dan
kemudian ditawarkan duduk setakhta bersama dengan Dia.
Jangan kita
pilih, mau pulang dengan muka muram, hati tidak sejahtera dengar Firman, jadi
gundah gulana karena mendengar koreksi Firman. Itu berarti ibadah Kain, berarti
tidak pada percikan Anak Domba, tidak ada percikan darah Yesus yang suci sehingga
pulang dengan hati panas dan muka muram, bahkan macam-macam yang dia kerjakan, ini
jangan terjadi.
Makanya
dituntut dari darah Habel sampai Zakharia. Mengapa disebut dari darah Habel sampai darah Zakharia. Mengapa tidak disebut darah Habel sampai
darah Yesus atau darah Habel sampai darah Stefanus? Sebab darah Yesus dan darah
Stefanus memohon pengampunan. Disebut dari darah Habel sampai darah Zakharia,
itu era yang cukup panjang, sebab darah
ini menuntut balas. Dalam Wahyu 6:10 dikatakan kapan Tuhan membalas. Itu
tuntutan, itu membuktikan bahwa akan ada pembalasan Tuhan. Jangan kita berpikir
tidak ada pembalasan. Memang sekarang masih diberi kesempatan untuk menghargai
darah Yesus. Jika terus menerus seperti itu maka akhirnya Tuhan tuntut dan tinggal
menunggu akan terjadi pembalasan. Ini jangan terjadi pada kita, mari kita
menghargai
darah Yesus.
Sudah
dikatakan oleh Tuhan “Kain, dosa mengintip di
balik pintu, engkau harus berkuasa menahannya, jangan engkau biarkan panas
hatimu, jangan engkau biarkan muram mukamu”. Orang yang muram mukanya antara
lain ada dalam Lukas pasal 24, itu adalah orang yang patas semangatnya, hilang
pengharapan. Ini yang harus kita perhatikan, jangan sampai terjadi dalam
kehidupan kita.
Kejadian 4:6-7
4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu
panas dan mukamu muram?
4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat
baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan
pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
Dosa
ini kuat, setan iblis ini kuat, dia menggoda kita. Diingatkan oleh Tuhan. Tuhan
datang bukan untuk menambah beban kepada Kain. Tuhan datang untuk melepaskan
beban Kain. Kehadiran Tuhan di dalam ibadah bukan untuk menambah beban saudara
tetapi justru supaya kita dibebaskan dari beban, utamanya dari beban dosa.
Tetapi kalau dipertahankan akan nampak pada muka muram dan hati panas, tidak
sejahtera.
Muka
Kain muram, ini sama dengan orang kehilangan semangat dan putus pengharapan.
Lukas 24:17,21
24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang
kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan
muka muram.
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah
yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat
tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
Dia
tidak tahu yang mereka perbincangkan itu ada di samping. Untuk melepaskan beban
mereka Tuhan hadir di samping mereka. Untuk melepaskan beban dari Kain, Tuhan
hadir di samping Kain. Walaupun
mereka belum tahu bahwa Kristus Yesus yang berjalan dengan mereka. Mereka
mendesaknya “ayo singgah di rumah, ini sudah suntuk, ini sudah malam”. Andaikata
mereka tidak ada niat untuk mengundang Yesus menginap, maka patah semangat dan
hilang pengharapan itu akan terus berkelanjutan. Inilah cara Tuhan untuk
melepaskan beban yang menindih kehidupan manusia.
Orang
yang keluar dari penggembalaan, saya tidak bertanggung jawab lagi untuk
mengunjuk-unjuk dia! Orang lain tempat dia pindah itu lagi yang bertanggung
jawab mengunjuk-unjuk dia. Untung kalau orang lain itu mengerti apa itu
mengunjuk-unjuk. Jadi jika saudara melepaskan diri dari penggembalaan, sebab
saya tidak bertanggung jawab untuk mengunjuk-unjuk saudara. Dan saya tidak akan
dituntut oleh Tuhan. Kecuali yang dipercayakan Tuhan untuk saya gembalakan,
saya dituntut oleh Tuhan jika saya tidak mengunjuk-unjuk di hadapan Tuhan.
Sudah
terlalu nampak kasih sayang Tuhan kepada kita. Banyak penyataan Tuhan kepada
kita. Tujuan penyataan Tuhan itu untuk meyakinkan kita yang masih ragu-ragu
bahwa anda benar ada di dalam pelayanan Tuhan. Tetapi kalau tidak peduli dengan
penyataan Tuhan lalu keluar, saya tidak akan berdoa dan tidak akan mendoakan
dia lagi. Saudara yang ikut berdoa subuh, apakah saudara masih mendengar saya
menyebut orang yang sudah keluar? Saya hitung semua jemaat Tuhan sampai
Tondano, tetapi orang yang sudah keluar saya tidak sebut lagi. Bukan kejam,
tetapi memang yang saya bertanggung jawab adalah jiwa yang masih ada di pundak penggembalaan.
Lukas 24:21
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah
yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat
tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
Jadi
Yesus mendampingi Kleopas dan isteri dalam perjalanan menuju ke Emaus untuk memulihkan
kembali pengharapan yang sudah hilang. Muka muram supaya kembali berseru. Dan
akhirnya mereka akui bahwa kehadiran Yesus untuk memulihkan semangat yang patah
dan mengangkat beban yang berat.
Lukas 24:32
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain:
"Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di
tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Sebelum
Tuhan bercerita tentang Firman dan menyatakan bahwa diriNya yang berjalan
dengan mereka, yang ditandai
dengan muka muram. Tetapi syukur, Tuhan buat mekar muka mereka, mereka
mengalami kesejukan. Lewat apa? Lewat Firman Tuhan. Jadi tujuan Firman Tuhan diberitakan
untuk membuat kita berkobar-kobar, bukannya membuat muka muram dan hati panas,
bukan itu. Ini kegagalan yang banyak dilakukan baik kami hamba Tuhan maupun
umat Tuhan. Mestinya mendengar Firman hati berkobar-kobar sebab semangat patah
dipulihkan, harapan yang pudar dikembalikan lewat Firman yang diberitakan.
Selain
muka muram, disebut juga panas hati. Panas hati atau hati panas itu identik
dengan kekejaman. Jadi kita harus waspada. Kita sudah diberikan Tuhan
pendahuluan, bahwa apa yang dipertontokan di sini bahwa di balik kematian ada
kehidupan dan kehidupan itu kita peroleh lewat salib Golgota. Itu mezbah paling
mulia. Dulu mezbah korban bakaran yang dibangun oleh Musa, tetapi mezbah yang
sesungguhnya adalah salib Golgota. Yang dikorbankan di sana adalah Anak Domba,
itulah Tuhan Yesus, Anak Allah yang tunggal. Luar biasa nilai korban Golgota. Untuk
apa? Memberi kehidupan kepada yang percaya,
di luar itu tidak ada kehidupan.
Hati
panas itu identik dengan kejam.
Amsal 27:4
27:4 Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa
dapat tahan terhadap cemburu?
Jadi
Kain ini ternyata karakternya kejam. Panas hati, kejam dan murka melanda.
Karena hatinya panas maka itu kekejaman sehingga dia tega membunuh adiknya.
Coba kalau saudara secara pribadi. Bawa hidupmu seakan-akan ada pada zaman itu.
Saudara bayangkan bagaimana kekejaman ini. Adiknya diajak berjalan-jalan, dia
tidak menduga bahwa kakaknya ini ada roh kejam di dalam dirinya. Tiba-tiba kakaknya mengayunkan balok dan menghantam
kepalanya, apakah ini tidak kejam. Dia tidak menyangka sebab ini kakak yang
seharusnya menjadi pengayom.
Kidung Agung 8:8-9
8:8 -- Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang
belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan
kami pada hari ia dipinang?
8:9 Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di
atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras.
Tetapi
karena panas hati, bukti kekejaman. Kadang kita tidak sadar, kita tidak membunuh tetapi kita sudah meramu
hati yang tidak senang kepada seseorang, hal itu identik membunuh. Membunuh sama dengan merusak gambar Allah.
Kejadian 9:6
9:6 Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh
manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.
Kita
lihat panas hati ini sangat berbahaya. Kalau sudah ada panas hati berarti ada roh kejam, dia akan meningkat
dengan roh olok-olok. Dia akan mengolok dan mengejek, akan muncul bahasa yang
tidak sedap. Kenapa? Sebab panas hati. Ini bahaya.
Coba
saudara renungkan bagaimana perjalanan mereka dari rumah menuju ke kebun. Tuhan
sudah cegah Kain. Habel tidak menyangka, tidak mengerti. Ibadahnya diterima
oleh Tuhan, kenapa dia harus mengalami hidup seperti ini. Ibadah sudah berkenan, kenapa Tuhan tidak membela.
Kalau kita bisa salah persepsi. “Ibadah sudah diterima oleh Tuhan, kenapa Tuhan
tidak melindungi dan membiarkan tangan kakakku membunuh aku?”. Tidak ada bahasa
seperti itu, Habel tidak mempersalahkan Tuhan, tidak sama sekali. Karena Tuhanpun
sudah berupaya mencegah Kain, berarti itu sudah bentuk perlindungan Tuhan
terhadap Habel sekaligus mencegah Kain. Tetapi yang terjadi pembunuhan.
Kejadian 4:8
4:8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah
kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul
Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Aduhai,
tega, sampai hati. Ibadah yang berhasil di bunuh oleh ibadah yang tidak
berhasil. Ibadah yang tidak berhasil ini gerakan dagingnya kuat sehingga roh
kebenciannya luar biasa. Dan Ayub mengatakan, termasuk menghadirkan roh
olok-olokkan.
Ayub 36:18
36:18 janganlah panas hati membujuk engkau
berolok-olok, janganlah besarnya tebusan menyesatkan engkau.
Jangan
pikir tebusan yang besar itu menyesatkan engkau. Tebusan itu bukan untuk
menyesatkan engkau. Jangan panas hati, sebab panas hati itu akan menghadirkan
olok-olokkan, lihat saja orang yang panas hati. Termasuk saya dulu, tetapi
syukur dicegah oleh Tuhan sehingga tidak berkelanjutan, saya ditangkap oleh
Tuhan. Hati panas, hati kejam
dirubah oleh Tuhan menjadi hati lembut. Tentu saudara dan saya di sini sudah
punya hati lembut.
Kalau
hati panas yang berikut, di dalamnya ada roh kecemburuan.
Ester 3:5-6
3:5 Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak
berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman,
3:6 tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk
membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya
kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang
Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros.
Ini
karena cemburu, maunya disanjung, maunya didukung. Inilah Haman. Olehnya sekali
lagi, inilah ciri-ciri ibadah yang ditolak oleh Tuhan.
Mengapa
jiwa-jiwa mereka ada di bawah mezbah? Ini adalah pelayan-pelayan Tuhan, ini
adalah pengiring-pengiring Tuhan yang tentu dalam pelayanan mereka bukan
main-main, tetapi pelayanan yang ditandai tahbisan yang benar.
Keluaran 29:12
29:12 Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu
jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala
darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah.
Tadinya
mereka menuntut balas karena tahu bukan mereka yang harus membalas. Yang berhak membalas adalah Tuhan.
Sekarang
kita melihat di sini, ibadah pelayanan yang benar, darah ada di sekitar situ,
berarti darah domba, darah kambing, darah burung tekukur, selalu ada
hubungannya dengan mezbah. Kalau burung tekukur atau burung merpati, setelah
dipelintir lehernya tidak boleh putus, sayapnya dipatahkan kemudian lehernya
ditekan-tekan ke dindin mezbah supaya darahnya habis. Jadi mezbah itu ada tanda
darah, ada darah sengsara dari binatang. Menunjuk ada darah sengsara dari
Korban Kristus. Itu ibadah pelayananku sebagai hamba Tuhan. Saya tidak bisa
mengelak soal sengsara, saya tidak bisa mengelak soal derita dalam pelayanan karena
memang ada darah yang disiram di bawah mezbah.
Darah
itu jiwa, darah itu kehidupan. Dikatakan hamba-hamba Tuhan dan pelayan-pelayan
Tuhan, darah mereka ada di sana, ada di mezbah. Artinya di dalam pelayanan
mereka, ada pelayanan yang tidak mau lepas dengan salib golgota, tidak mau lepas
dengan sengsara. Sekalipun harus berhadapan dengan sengara mereka tidak akan
angkat kaki.
Ketika
mereka meminta balas, malah Tuhan berikan kain lenan putih dan berkata “sabar,
sampai jumlah kamu genap”. Berarti orang yang mati sahid dengan tahbisan yang
benar itu masih ada. Kalau saya mati sahid karena saya membalas itu bukan
tahbisan yang benar, karena saya sudah merampas hak Tuhan.
Di
sini masih ada jumlah mati sahid. Tetapi ada yang lebih indah yaitu kita dibawa menjadi Mempelai Wanita
Tuhan, bukan mati sahid. Memang masih ada yang akan mati sahid, tetapi yang
kita dambakan bukan mati sahid tetapi menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Makanya
beranilah kita masuk pada penghancurkan daging kita supaya kita bisa menjadi
Mempelai Wanita Tuhan.
Jangan
tunggu seperti Petrus disalib terbalik, Yohanes digoreng hidup-hidup, Tomas
mati di bunuh
di India dan lain-lain.
Mati sahid itu istimewa tetapi yang menjadi Memmpelai itu yang Tuhan rencana dalam hidup kita. Saya tidak
minta kepada Tuhan supaya saya mati sahid tetapi saya minta supaya saya
diubahkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Berarti dari sekarang saya harus rela
sengsara daging saya. Saya harus rela disembelih dengan pedang Firman Allah,
ditusuk dengan anak panah yang runcing. Karena saya mau menjadi Mempelai Wanita
Tuhan.
Sebabnya
saudara yang diberkati Tuhan, kita perhatikan apa yang terjadi di sini apa yang
dialam oleh mereka-mereka ini. Darah tahbisan itu ditaruh di telinga kanan, ibu
jari tangan kanan, ibu jari kaki kanan. Supaya ini tanda bahwa ini adalah
orang-orang tahbisan Tuhan. Begitu dia berjalan dengan tanda darah, ketika
mendengar Firman ada tanda darah,
dia ada perbuatan dengan tanda darah, dia tidak akan mengelak dari darah.
Mezbah
itu identik dengan darah.
Imamat 1:5,11
1:5 Kemudian haruslah ia menyembelih lembu itu di
hadapan TUHAN, dan anak-anak Harun, imam-imam itu, harus mempersembahkan darah
lembu itu dan menyiramkannya pada sekeliling mezbah yang di depan pintu Kemah
Pertemuan.
1:11 Haruslah ia menyembelihnya pada sisi mezbah
sebelah utara di hadapan TUHAN, lalu haruslah anak-anak Harun, imam-imam itu,
menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.
Jadi
darah itu selalu berhubungan dengan mezbah. Itu menubuatkan darah Yesus yang
tercurah di Golgota. Curahan darah Yesus, kehidupan Kristus diberikan kepada
kita. DarahNya tercurah di Golgota untuk diberikan kehidupan kepada kita.
Makanya bapak ibu yang diberkati Tuhan, kita berbahagia.
Darah
yang kita bicarakan sekarang masih berkisar hubungannya dengan Habel. Sekarang
kita baca yang berhubungan dengan Zakharia.
II Tawarikh 24:20-22
24:20 Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam
Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: "Beginilah
firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu
tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Ia pun meninggalkan
kamu!"
24:21 Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap
dia, dan atas perintah raja mereka melontari dia dengan batu di pelataran rumah
TUHAN.
24:22 Raja Yoas tidak mengingat kesetiaan yang
ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh anak
Yoyada itu, yang pada saat kematiannya berseru: "Semoga TUHAN melihatnya
dan menuntut balas!"
Raja
Yoas tidak mengingat kesetiaan yang ditunjukkan oleh Yoyada yaitu ayah dari Zakharia. Yoyada
telah merebut dia dalam keadaan bayi yang telah siap dibunuh oleh Atalya. Dia dibawa lari oleh
Yoyada suami isteri dan disembunyikan di gudang di belakang Bait Allah sehingga
dia luput. 7 tahun kemudian dikeluarkan, dipakaikan pakaian raja dan diberi
mahkota raja. Hari Yoas ditahbiskan menjadi raja dan hari naas bagi Atalya.
Itu
sebabnya dalam Lukas 11:51 Tuhan hanya bicara darah Habel sampai Zakharia.
Karena yang diberitakan pada Wahyu
pasal 6 ketika dibuka meterai yang kelima maka diperlihatkanlah jiwa
orang-orang yang mati yang menuntut balas.
Apa
yang dibuat oleh Yoas ini sudah melakukan kesalahan. Sebenarnya kesalahan Yoas
ini adalah kesalahan fatal karena meninggalkan Tuhan. Itu membuat Tuhan cemburu.
Karena Yoyada sudah meninggal, maka jabatan imam jatuh pada Zakharia. Tuhan
perintahkan Zakharia memberi tahu “kamu sudah salah!”. Ketika koreksi Firman
Allah datang bukannya Yoas sadar tetapi malah Yoas marah, hati panas.
Ini
yang jangan terjadi pada kita. Mendengar Firman malah marah. Kemudian malah berkomentar “pendeta itu pendeta marah-marah”.
Terima kasih banyak kalau saya mendapat label seperti itu. Ada yang berkata
“kalau mau lihat hamba Tuhan itu
marah, kalau di luar tidak marah, tetapi tunggu di mimbar marah-marah”. Jadi
sudah mendapat label pendeta marah-marah.
Siapa
yang pelaku pembunuh dan membenci Zakharia di sini? Yoas, karena Yoas tidak
bisa menerima teguran Firman. Karena Tuhan mengasihi Yoas agar tidak melakukan
perbuatan yang salah maka dicegah dengan mulut Zakharia, tetapi Yoas tidak bisa
menerima, akhirnya membunuh Zakharia. Jangan hal itu terjadi pada kita.
Ini
kena pada meterai yang kelima. Kenapa ditempatkan pada meterai kelima dan pada
meterai kelima ini langsung diperlihatkan mezbah. Ini bukan maksud penyusun
kitab Wahyu seperti itu, ini ada nilai rohani yang luar biasa. Ini dihubungkan
dengan mezbah dan jiwa orang yang mati sahid.
Ketika
Yesus dibawa pada derita sengsara salib, Dia menerima 5 luka yang besar. Jelas
saudara, kita dapat menyaksikan di sini, bahwa dengan pengorbanan Kristus,
dengan 5 luka maka yang dibuka pada meterai yang kelima ini, ada tujuan yang
sangat sakral dan indah bagi kita yaitu untuk menyetop roh Kain dan roh Yoas.
Makanya Yesus dengan 5 luka, semua Dia lakoni demi menyetop roh Kain dan roh
Yoas. Tetapi upaya Tuhan bukan berarti gagal, memang akan ada yang meneruskan
roh Yoas dan roh Kain, karena Wahyu 22:11 mengatakan kita ada pada zaman
pembiaran. Tuhan sudah hadang, tetapi kalau mau jalan terus silahkan. Ini jangan terjadi pada hidup
kita.
Wahyu 22:11
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus
berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa
yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah
ia terus menguduskan dirinya!"
Di
mana posisi kita. Kita lihat cara Tuhan menyetop dengan angka 5 yang dibuka
pada meterai kelima di mana jiwa manusia ada di bawah mezbah. Yang mau distop oleh
Tuhan itu yang jahat dan yang cemar. Tetapi jika tidak mau maka Tuhan biarkan.
Tuhan sudah berupaya menyetop niat dari Kain, tetapi karena dia tidak mau maka
Tuhan biarkan. Tuhan sudah berupaya menyetop perbuatan tidak terpuji dari Yoas
lewat mulut Zakharia, tetapi dia tidak mau, maka Tuhan biar. Tetapi dalam Wahyu
6:10 akan
ada pembalasan Tuhan.
Wahyu 6:10
6:10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya:
"Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak
menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di
bumi?"
Jiwa
mereka ada di bawah mezbah, sebab selama hidup mereka selalu bersekutu dengan
mezbah, dengan salib. Ini yang harus saya pertahannkan sebagai hamba Tuhan.
Saya ajak isteriku dan sidang jemaat, mari kita bersekutu dengan mezbah, dengan
salib, dengan korban Kristus. Jika ada orang seperti ini, jangan berani ganggu,
Tuhan pasti murka. Tuhan tidak
izinkan kita mengganggu orang sepeti itu. Kalau kita umat yang mau
mempertahankan kebenaran dan kesucian jangan kita lakukan itu.
Ulangan 17:12
17:12 Orang yang berlaku terlalu berani dengan tidak
mendengarkan perkataan imam yang berdiri di sana sebagai pelayan TUHAN,
Allahmu, ataupun perkataan hakim, maka orang itu harus mati. Demikianlah harus
kauhapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel.
Makanya
Yoas mati mengenaskan, sampai tidak ada yang menyalahkan api unggun. Padahal
dia hanya mendapat kemurahan, dia seharusnya sudah mau dibunuh dan dihabisi
oleh Atalya. Makanya matinya tidak dikubur di pekuburan raja-raja, tidak seperti layaknya kematian seorang
raja, itu karena dia terlalu berani melawan Zakharia yang memperdengarkan perkataan
Tuhan kepadanya.
2 Tawarikh 24:25
24:25 Ketika mereka pergi dari padanya, -- mereka meninggalkannya dengan
luka-luka berat -- pegawai-pegawainya mengadakan persepakatan terhadap dia
karena darah anak imam Yoyada itu, lalu membunuhnya di atas tempat tidurnya. Ia
mati dan dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di pekuburan raja-raja.
Ini
pembalasan betul-betul dari Tuhan.
Mazmur 105:15
105:15 "Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi,
dan jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku!"
Sudah
ada Firman untuk mencegah tetapi toh mereka lawan. Apalagi kita akhir zaman ini benar-benar zaman pembiaran. Bagaimana yang
patut kita lakukan?
I Petrus 3:8-9
3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata,
seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan,
atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati,
karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:
Karena
kita dipanggil untuk memperoleh berkat maka kita memberkati, bukan membalas.
Kita
ini banyak beban. Tuhan datang bukan untuk menambah beban. Jangan salah
persepsi, jangan salah menilai. Tuhan datang justru untuk melepaskan kita dari beban, bukan menambah
beban. Bahkan tujuannya kita
mau dibawa untuk menjadi Mempelai. Sebabnya hargai Golgota, sebab kehidupan
hanya ada di situ.
Tuhan
Memberkati.
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar