Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yehezkiel 10:1-2
10:1 Lalu aku melihat, sungguh, di atas
cakrawala yang di atas kepala kerub tampak di atas mereka sesuatu yang
menyerupai takhta, yang seperti permata lazurit kelihatannya.
10:2 Maka Ia berkata kepada orang yang berpakaian
lenan itu: "Masuklah ke bawah kerub dari antara roda-rodanya dan penuhilah
rangkup tanganmu dengan bara api dari tengah-tengah kerub itu dan hamburkan ke
atas kota itu." Lalu aku melihat dia masuk.
Ada yang tidak boleh kita abaikan begitu saja, bahwa ada
cakrawala di atas kepala kerub. Dan dicakrawala itu kita lihat ada sebuah
takhta yang seperti permata lazurit. Kemudian ayat yang kedua, yang berpakaian
lenan itu disuruh masuk di bawah roda-roda kerub itu. Berarti dia ada pada
urutan yang ketiga. Pertama takhta. Siapa yang bertakhta, dalam Wahyu pasal 4
kita sudah mengetahui. Kemudian takhta itu disebut seperti pertama lazurit.
Kita sudah mendengar bahwa permata ini berdasarkan urutan kelahiran kena pada
Dan, anak Bilha, gundik Yakub. Urutan kedua adalah kerub dan ketiga yang
berpakaian lenan. Yang berpakaian lenan ini mendapat julukan anak manusia.
Nampaknya anak manusia itu lebih rendah dari pada kerub atau malaikat. Kerub
itu adalah malaikat spesial yang punya tugas khusus. Yang berpakaian lenan ini
menunjuk pribadi Yesus sebagai Imam Besar.
Dalam urutan ini kelihatannya Yesus lebih rendah dari pada
malaikat. Dan memang karena dalam Ibrani pasal 2 dikatakan Yesus untuk sedikit
waktu lebih rendah dari pada malaikat.
Ibrani 2:7,9
2:7 Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang
singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah
memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,
2:9 Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat
sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang
oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya
oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.
Jadi Allah Bapa, kerub, baru yang
berpakaian lenan, yang menunjuk anak manusia itulah Yesus Kristus. Namun hanya
untuk seketika/ sedikit waktu,
kemudian diangkat lebih dari pada malaikat. Tugasnya yang sedikit waktu itu
adalah pelayanan sebagai manusia. Dilahirkan sebagai manusia kemudian terlibat
di dalam pelayanan. Dikatakan lebih rendah dari pada malaikat. Ini pembelajaran bagi kita, kadang kita tidak bisa
merendah padahal hanya seketika, tidak lama. Kemudian kita akan dimuliakan
bersama dengan Dia sesuai Ibrani 2:9.
Ini sudah dipraktekkan oleh Yesus dan
dicatat oleh rasul Paulus dalam Filipi pasal 2. Kita tahu bagaimana Yesus
menghampkan diri. Tetapi itu tidak untuk selama-lamanya, hanya sedikit waktu.
Ini pelajaran untuk saya dan saudara. Kerendahan hati Tuhan itu dihubungkan
dengan pelayan pengorbananNya yang membuka jalan bagi umat manusia untuk
beribadah dan melayani. Berarti yang berpakaian lenan ini menunjuk pribadi
Yesus sebagai pemimpin ibadah dan pelayanan kita. Untuk menjadi pemimpin dan
pelayanan ini, maka lebih dahulu Dia direndahkan lebih rendah dari malaikat.
Ini yang saya lihat membuat saya
terkejut, diriku masih sangat jauh dari hal ini. Padahal hanya sedikit, berarti
sepanjang usia Yesus secara manusia, itulah yang disebut sedikit itu. Sepanjang
usia kita secara manusia sampai garis akhir atau sampai Yesus datang, Tuhan menginginkah
kehidupan kita meneladani Yesus dalam waktu yang hanya sedikit ini supaya kita
merendahkan diri. Utama ketika kita ada di dalam ibadah dan pelayanan. Di dalam
Filipi disebut mengosongkan diri atau menghampakan diri. Tidak terlalu lama,
usia Yesus di dunia hanya 33,5 tahun. Saya 70 tahun lebih, sedikit saja itu
menurut Ibrani 12:10, itu waktu yang singkat, waktu yang sedikit, tidak
panjang.
Ibrani 12:10
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang
pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita
untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
Filipi 2:7-8
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Untuk memimpin ibadah kita, untuk
melayani umat manusia lewat pengorbananNya kemudian kita direkrut oleh Korban
Kristus, kemudian Dia menjadi Imam.
Kita banyak mendengar, menghampakan
atau mengosongkan diri itu sama dengan bukan cuma menghampakan diri tetapi
menghampakan diri sama sekali. Itu yang Yesus lakukan. Padahal kerub itu seharusnya
ada di bawah komandoNya, tetapi untuk seketika malaikat itu lebih tinggi dari
Yesus. Menghampakan diri sama sekali yaitu reputasi, kehormatan atau harga diri
dan kedudukan. Itu yang disebut dalam Filipi, Dia tidak mempertahankan kedudukannya
sebagai Allah. Inilah Yesus, yang berpakaian lenan halus tadi.
Kadang kita, perasaan kita tidak bisa
tersentuh masa-masa lalu. Pernah saya disuruh gembala waktu masih TC. “Tolong
Bernard lakukan ini dan itu” saya jawab “ok om”. Lalu saya pergi ke belakang
mimbar dan saya atur semua. Kemudian datang teman saya mengejek. Sakit hati
rasanya, saya sudah peras keringat sampai titik koma jangan sampai salah. Saya tersinggung, marah dan ambil linggis saya kejar “saya pukul kau!”. Dia lari ketakutan.
Setelah saya mengerti Firman,
ternyata saya salah. Saya tidak bisa menghampakan diri. Itu diambil dari kata keno. Menghampakan diri sama sekali
reputasi, harga diri, kehormatan dan kedudukan.
Ini yang dulu saya tidak mengerti.
Coba korek reputasi saudara, harga diri saudara, kehormatan saudara, kedudukan
saudara. Kira-kira kita bisa mengatakan “aku menghampakan diri, aku
mengosongkan diri seperti Tuhan”.
Padahal itu hanya untuk waktu yang sedikit tetapi kita pertahankan itu luar
biasa. Selama usia kita di dalam dunia ini, utamanya usia kita di dalam Tuhan.
Tidak usah kita ngomong usia kita ketika masih di luar Tuhan. Usia kita di
dalam Tuhan inilah kita diajar untuk bisa merendahkan diri serendah-rendahnya
karena nanti kita akan meraih kemuliaan Allah lebih dari malaikat itu. Karena
apa? Malaikat diciptakan oleh Tuhan tidak seperti kita. Dia hanya punya roh,
tidak punya tubuh seperti kita. Tetapi manusia punya tubuh, punya jiwa dan
punya roh. Kalau binatang hanya punya tubuh dan jiwa, tidak punya roh. Makanya
kalau disembelih tidak ada kelanjutannya, tetapi kita ada kehidupan sesudah
mati.
Karena Tuhan bermaksud membawa kita di dalam kekekalan bersama Dia, maka yang sedikit waktu ini
mampukah kita merendahkan diri? Di sinilah kita banyak tersandung dan gagal.
Tuhan tidak menghendaki kita gagal karena Tuhan telah siapkan kemuliaan kekal
bersama Dia.
1 Korintus 2:7
2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan
rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan
kita.
Sering kita
jelas-jelas sudah salah, tetapi kalau dikoreksi balik marah. Apalagi kalau kita benar kemudian
disalahkan, marahnya luar biasa. Ini berarti belum bisa kosongkan diri seperti Yesus.
Ibrani 2:9
2:9 Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat
sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang
oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya
oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.
Jangan sampai karena yang singkat ini
kita kehilangan yang kekal. Saya dibaptis pada tahun 1970, berarti usia dalam
Tuhan baru 48 tahun. Jadi atas kehendak Tuhan kita ini dibawa merendahkan diri
serendah-rendahnya. Bukan atas kehendak kita tetapi atas kehendak Dia, sesuai
dengan pribadi Yesus teladan kita. Kalau kehendak kita mana kita mau. Tetapi kalau
kehendak Tuhan masa kita mau tolak, karena dibalik itu ada kemuliaan.
Yesus kemudian mengalami maut tetapi ada
kemuliaan. Untuk apa? Supaya kita menerima hal yang sama. Ini berseberangan
dengan daging kita. Jangankan jemaat, coba hamba Tuhan, sudah jelas-jelas
salah, dikasih tahu kesalahannya malah ngamuk-ngamuk. Jadi saya maklumi kalau
jemaat, karena hamba Tuhan saja begitu, bagaimana dengan jemaat yang dia
gembalakan. Bagaimana dengan jemaat yang dipercayakan untuk dibina dalam Firman, dia sendiri tidak bisa menjadi teladan.
Ini untuk saya lebih dahulu. Memang
tidak instan, tetapi ada arah langkah menuju ke sana pelan dan pasti.
Benar-benar mengosongkan dirinya. Dengan kerendahan hatiNya, akhirnya kemuliaan
Dia peroleh.
Filipi 2:9-11
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala
yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus
adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Jadi kemuliaan yang Yesus terima,
pembuktiannya segala lutut bertelut baik yang ada di langit, di atas bumi dan di bawah
bumi takhluk. Ini juga
untuk saya dan saudara. Yang di angkasa itulah iblis, yang di atas bumi itulah nabi palsu, yang di bawah bumi
itulah antikristus. Trio iblis ini tidak akan berdaya menghadapi orang yang
merendahkan diri karena Tuhan ada bersama dengan dia.
Nabi palsu dengan ibadah palsu mau
menggoda saudara tidak akan bisa. Roh antikristus mau
menghancurkan saudara tidak
akan bisa. Malah ketiga-tiganya tunduk dan salut kepada saudara seperti kepada jemaat Filadelfia.
“Aku akan membawa jemaat iblis tunduk kepada kamu dan berkata sungguh Allah ada
bersama dengan kamu”. Ternyata di dalam Alkitab ada jemaat Tuhan dan juga ada jemaat iblis. Jemaat iblis ini adalah
orang yang tidak mampu mempraktekkan kenno
atau mengosongkan diri.
Kita diajar oleh Tuhan lewat kitab
nabi Yehezkiel ini. Saya makin terpesona, makin terkesima, makin tertarik
dengan kitab Yehezkiel ini. Kita lihat di sini, pelajaran yang kita ambil
bagaimana ibadah pelayanan kita harus ditandai dengan kerendahan hati. Kalau
itu benar ada, pasti kemuliaan di tangan saudara, pasti aman rumah tangga kita, pasti
aman nikah kita. Suami rendah hati, isteri rendah hati. Tetapi kalau bapak
kayu, ibu batu, tidak mungkin rendah hati.
Yeremia 2:27
2:27 yang berkata kepada sepotong kayu: Engkaulah
bapaku! dan kepada batu: Engkaulah yang melahirkan aku! Sungguh, mereka membelakangi
Aku dan tidak menghadapkan mukanya kepada-Ku, tetapi pada waktu mereka ditimpa
malapetaka mereka berkata: Bangkitlah menyelamatkan kami!
Ini nikah kayu dan batu. Ibunya keras
hati dan bapanya kedagingan. Inilah alamat yang paling tepat di mana gulungan
kitab itu terbang untuk menghantam kehidupan ini. Ini jangan sampai terjadi
pada kita.
Zakharia 5:4
5:4 Aku telah menyuruhnya keluar, demikianlah firman TUHAN semesta alam,
supaya itu masuk ke dalam rumah pencuri dan ke dalam rumah orang yang bersumpah
palsu demi nama-Ku, dan supaya itu bermalam di dalam rumah mereka dan
memusnahkannya, baik kayunya maupun batu-batunya."
Pelayan yang berpakaian lenan ini
diperintah dari yang duduk di atas takhta yang ada di atasnya kerub. “masuk
engkau ke bawah dan rangkup api dari bawa roda-roda kerub itu” dan Dia tunduk serta
merendah. Dia mengambil api dengan kedua tangannya.
Yehezkiel 10:2
10:2 Maka Ia berkata kepada orang yang berpakaian
lenan itu: "Masuklah ke bawah kerub dari antara roda-rodanya dan penuhilah
rangkup tanganmu dengan bara api dari tengah-tengah kerub itu dan hamburkan ke
atas kota itu." Lalu aku melihat dia masuk.
Kemudian dia hambur untuk membakar
kota itu. Jadi di dalam bacaan ini, kota Yerusalem ini sudah ada di bawah
naungan hukuman, siap untuk dihukum. Atau dibawa naungan kutuk. Menunjukkan
kejahatan orang-orang di Yerusalem ini memang sudah keterlaluan, sudah melampaui batas, Tuhan sudah
tidak sanggup melihat perbuatan jahat mereka.
Karena apa? Ini adalah orang-orang yang tidak tahu berterima kasih. Tidak tahu
berterima kasih ini nanti akan membias pada perilaku-perilaku yang lain. Tetapi
berawal dari tidak tahu berterima kasih, tidak tahu balas budi dimulai dari pelayan.
Mazmur 109:1-5
109:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Ya Allah
pujianku, janganlah berdiam diri!
109:2 Sebab mulut orang fasik dan mulut penipu
ternganga terhadap aku, mereka berbicara terhadap aku dengan lidah dusta;
109:3 dengan kata-kata kebencian mereka menyerang aku
dan memerangi aku tanpa alasan.
109:4 Sebagai balasan terhadap kasihku mereka menuduh
aku, sedang aku mendoakan mereka.
109:5 Mereka membalas kejahatan kepadaku ganti
kebaikan dan kebencian ganti kasihku.
Semua ini dialami
oleh sipemazmur, juga Tuhan Yesus, hal ini pelajaran bagi kita. Daud sudah lakukan ini, lebih-lebih lagi
Yesus, tetapi tidak tahu mereka berterima kasih.
Mazmur 109:6
109:6 "Angkatlah seorang fasik atas dia, dan
biarlah seorang pendakwa berdiri di sebelah kanannya;
Akhirnya orang yang tidak tahu
berterima kasih bagaikan
orang yang terdakwa, hidup tidak tenang.
Maka kalau kita melihat Yehezkiel 10:1, ada takhta yang seperti permata lazurit
yang kena mengena dengan suku Dan. Dan itu artinya hakim atau penghukuman.
Berarti takhta itu diduduki oleh hakim yang segera menjatuhkan hukuman kepada
terdakwa. Siapa terdakwa di sini? Umat Tuhan. Sayangkan kalau kita umat Tuhan
lalu menjadi terdakwa. Makanya Tuhan perlihatkan contoh bagaimana Dia
merendahkan diri serendah-rendahnya. Itu teladan bagi kita supaya kemuliaan
nanti kita raih bersama dengan Dia.
Di sini raja Daud menceritakan
bagaimana dia dibanjiri fitnah, karena judulnya “doa seorang
yang kena fitnah”. Kita tidak salah tetapi disalah-salahkan, bagaimana kita
menyikapi. Banyak hal yang kita alami di dunia akhir zaman ini apalagi di dunia
rohani. Di sana iblis menembak terus, iblis tidak pusing dengan orang yang
belum di dalam Tuhan karena dia tahu mereka sudah miliknya. Tetapi orang yang
di dalam Tuhan itu yang selalu dia ganggu dan dia usik supaya bagaimana mukanya
jadi merah, berontak dan marah-marah. Banyak hal yang mau iblis buat supaya
kita gagal ikut Tuhan.
Bangsa Israel adalah bangsa yang
tidak tahu berterima kasih. Coba lihat Mikha pasal 6, bagaimana orang Israel
ini. Sampai Tuhan berkata kepada orang Israel “umatKu, apa yang salah pada
diriKu”. Pikir mereka aman, seperti dalam kitab Yehezkiel, mereka berpikir
Tuhan jauh dari mereka.
Mikha 6:3
6:3
"Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah
Kulelahkan? Jawablah Aku!
Tuhan sendiri sampai mengoreksi diri,
ini teladan bagi kita. Masakan kita tidak mau mengoreksi diri kita.
Mikha 6:4
6:4 Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah
Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus
Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu.
Dulu Israel diperbudak di Mesir dan
Tuhan turun dengan tangan yang teracung melawan Firaun dan orang Mesir. Itu
sudah dicatat dalam sejarah Israel. Apalagi Yesus datang ke dunia ini yakni pribadi Allah yang mengosongkan diri menjadi
manusia untuk menyelamatkan kita. Tuhan sudah bebaskan kita dari dosa, kemudian secara realita yang ada di hadapan anda adalah hamba Tuhan (gembala).
Mikha 6:5
6:5 Umat-Ku, baiklah ingat apa yang dirancangkan oleh
Balak, raja Moab, dan apa yang dijawab kepadanya oleh Bileam bin Beor dan apa
yang telah terjadi dari Sitim sampai ke Gilgal, supaya engkau mengakui
perbuatan-perbuatan keadilan dari TUHAN."
Jadi Mazmur 109:1-6 maksudnya supaya
jangan budi baik dibalas dengan kejahatan. Jangan sampai air susu dibalas
dengan air tuba. Bagaimana kehidupan Israel ini. Itu sebabnya mereka
benar-benar sebagai seorang terdakwa di depan pengadilan Allah yang siap untuk dijatuhkan hukuman.
Sarana yang dipakai untuk menghukum sudah dirangkum di
tangan Tuhan yaitu bara api. Kalau dalam Yehezkiel pasal 9 ada 6 orang pembawa
cokmar pembinasa. Kalau di sini dilakukan oleh Imam Besar sendiri, ini bukti makin hebat pembalasan Tuhan.
Mengapa mereka sampai bertingkah
tidak terkendali lagi? Karena selama ini mereka mengabaikan di sebelah kanan mereka kosong. Kalau
mengabaikan sebelah kanan kosong, maka begitu iblis melihat sebelah kanan
kosong dan dia hadir di situ.
Mazmur 16:8
16:8 Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia
berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Kalau sebelah kanan ini kosong, maka
dalam Zakharia pasal 3 dikatakan yang hadir di situ iblis. Ini yang kita jaga,
jangan kita biarkan sebelah kanan
kita kosong. Ingat, bukan mengada-ada tetapi ini sesuai dengan tatanan Firman, orang kalau mau masuk dalam
nikah mau diberkati calon suami ada
di sebelah kanan isteri. Kanan ini tidak boleh kosong, harus ada yang hadir di
situ yaitu calon Mempelai Pria, itulah Yesus, itulah Firman Allah
harus ada di samping kita. Kalau sebelah kanan itu kosong maka iblis yang
menempati.
Zakharia 3:1
3:1 Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar
Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah
kanannya untuk mendakwa dia.
Berarti Yosua imam besar tetapi
kosong Firman. Inilah awalnya
sehingga akhirnya hukuman terpaksa dijatuhkan kepada mereka kerena selama ini
sudah mengabaikan keberadaan Firman termasuk pelayan.
Zakharia 3:2
3:2 Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu:
"TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih
Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah
ditarik dari api?"
Ini pembelaan Tuhan. Berarti
perhatian Tuhan masih ada, sudah di tengah api, masih dirogoh oleh Tuhan
walaupun tinggal puntung. Kita sekarang ini tinggal puntung, sudah terbakar
dengan dosa, tinggal menuju lautan api benaran. Tetapi dirampas oleh Tuhan dari
amukan api hawa nafsu. Kapan? Yaitu saat Tuhan melakukan atau menjabarkan atau melaksanakan kenno, merendahkan diri karena kita. Tidak salah kalau Daud tadi dalam
mazmurnya mengatakan “kebaikanku mereka balas dengan kejahatan”.
Persoalan di sini ada hubungannya
dengan Mazmur 109, tidak tahu berterima kasih!
Mazmur 109:4-5
109:4 Sebagai balasan terhadap kasihku mereka menuduh
aku, sedang aku mendoakan mereka.
109:5 Mereka membalas kejahatan kepadaku ganti
kebaikan dan kebencian ganti kasihku.
Ini yang dialami oleh raja Daud juga yang sudah
dialami pribadi Yesus.
Apa yang Yesus tidak lakukan bagi kita. Dia rela tergantung di Golgota, kalau
Dia katakan “di mana terima kasihmu!” itu beralasan. Makanya Dia diperintah
oleh yang duduk di atas takhta itu “ambil serangkup api dan lemparkan ke kota
itu supaya terbakar” dan benar nubuatannya dalam Wahyu 18:18 kota itu terbakar
dalam satu jam. Itu baru satu kota, tetapi Alkitab mengatakan sedunia.
Wahyu 8:5
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu,
mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah
bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Asap dupa doa itu menghentar gereja
masuk dalam hubungan intim dengan Tuhan, selama setengah jam terjadi nikah
rohani. Tetapi apinya dipakai untuk menghukum dunia. Yang masuk dalam
persekutuan yang luar biasa dengan Tuhan itu adalah orang yang menghargai
segala pengorbanan Kristus selama ini karena orang dia. Tetapi apinya untuk menghukum.
Wahyu 18:18
18:18 dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang
membakarnya, katanya: "Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?"
Mengapa bagi Babel dikatakan balaskan
dua kali lipat? Karena mereka ini gereja palsu yang tidak menghargai kesucian
dua menjadi satu, maka Tuhan balas dua kali lipat hukuman dalam dalam tempo 1
jam.
Kita gereja Tuhan, marilah kita
hargai pengorbanan Kristus. Bagaimana kita menjabarkan tanda bahwa kita
berterima kasih dan mengucap syukur kepada Tuhan. Seringkali kita menjalani
hidup yang ada ini kita isi dengan sungutan dan omelan. Sungutan inilah yang
mempercepat hakim datang di depan kita. Berarti takhta yang bagaikan permata
lazurit itu akan hadir dalam rumah tangga dan pribadi kita jika diisi dengan sungut-sungutan.
Yakobus 5:9
5:9 Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut
dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah
berdiri di ambang pintu.
Jadi kalau kita bersungut dan saling
mempersalahkan dalam nikah itu
sama dengan kita mengundang “silahkan hakim datang”. Sama dengan melayangkan undangan
istimewa kepada hakim untuk menghakimi pelayananku, menghakimi rumah tanggaku lalu dia datang
dengan palu untuk menghukum kehidupan itu, ini jangan terjadi pada kita.
Jangan biarkan di sebelah kanan
saudara kosong. Saya katakan ini bukan berarti saya mengatakan kalian kosong
sebelah kananmu. Ini peringatan, jangan kita biarkan sebelah kanan kita kosong.
Itu tempatnya Mempelai Laki-laki Sorga. Kita selalu hadirkan pribadiNya di
sebelah kanan kita. Bagaimana tanda kita membiarkan sebelah kanan kosong?
Ketika kita isi hidup ini dengan bersungut-sungut, menista Firman pengajaran.
Untuk menghentikan roh persungutan
ada hubungannya dengan tabut perjanjian. Selama ini kita hanya bicara tongkat,
kita lupa tongkat itu bertunas karena ada tabut perjanjian.
Bilangan 17:5-10
17:5 Dan orang yang Kupilih, tongkat orang itulah akan
bertunas; demikianlah Aku hendak meredakan sungut-sungut yang diucapkan mereka
kepada kamu, sehingga tidak usah Kudengar lagi."
17:6 Setelah Musa berbicara kepada orang Israel, maka
semua pemimpin mereka memberikan kepadanya satu tongkat dari setiap pemimpin,
menurut suku-suku mereka, dua belas tongkat, dan tongkat Harun ada di antara
tongkat-tongkat itu.
17:7 Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan
TUHAN dalam kemah hukum Allah.
17:8 Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah
hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas,
mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.
17:9 Kemudian Musa membawa semua tongkat itu keluar
dari hadapan TUHAN kepada seluruh orang Israel; mereka melihatnya lalu
mengambil tongkatnya masing-masing.
17:10 TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah
tongkat Harun ke hadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi
orang-orang durhaka, sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak
Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati."
Yang dimaksud dengan
kemah hukum ini bukan
ruangan suci tetapi ruangan maha suci, itu tempatnya tongkat tadi. Jadi
persungutan itu diakhiri jika ada tabut di samping kita. Berarti ada roh
mempelai di dalam diri kita. Kalau ada roh mempelai masa bersungut, masa
mengomel. Sementara kita melihat Yesus dalam pengorbananNya. Sampai rela untuk
sedikit waktu menjadi lebih rendah dari pada malaikat. Untuk apa? Untuk
menerima kemuliaan. Dalam waktu yang sedikit itulah karyaNya yang besar di dalamnya
untuk menyelamatkan bapak, ibu, saudara sekalian. Jika pribadi saya merenungkan
ini dalam doa penyembahan, saya hanya meneteskan air mata.
Itulah pakaian kami, kalau bisa semua
yang Tuhan percayakan untuk kami gembalakan menikmati suasana peti perjanjian yang menghentikan dan
menyetop segala roh persungutan. Dosa yang paling cepat mengundang hukuman
adalah roh persungutan. Dalam Bilangan pasal 11, begitu mereka bersungut
langsung hukuman api datang. Begitu Bilangan pasal 14 mereka bersungut langsung
hukuman macam-macam yang terjadi. Pasal 16
langsung tanah terbelah. Pasal 21 langsung ular datang memagut mereka.
Jadi roh persungutan itu cepat
mengundang hukuman Allah, berarti cepat mengundang hal yang tidak sedap akan
dialami. Itu jangan terjadi pada kita. Kita yang hidup akhir zaman ini biarlah
kita belajar merendahkan diri serendah-rendahnya.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar