Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Apa
yang telah kita dengar di sini ada realisasi, bahwa ada kegerakan kuda putih.
Walaupun masih gerimisnya, namun sudah bagian dari kegerakan kuda putih. Hanya pergumulan sesuai dengan
Yohanes pasal 4, Tuhan Yesus berkata “minta kepada yang punya tuaian supaya ada
yang menuai”.
Memang banyak
bersileweran di tengah-tengah gereja Tuhan, bahkan di tengah-tengah sidang ada
3 sampai 4 gembala. Tetapi yang mengerti tahbisan itu hanya sedikit.
Kita
bicara bagian keempat dari Imamat pasal 22.
Imamat 22:17-25
22:17 TUHAN berfirman kepada Musa:
22:18 "Berbicaralah kepada Harun serta
anak-anaknya dan kepada semua orang Israel dan katakan kepada mereka: Siapa pun
dari umat Israel dan dari orang asing di antara orang Israel yang
mempersembahkan persembahannya, baik berupa sesuatu persembahan nazar maupun
berupa sesuatu persembahan sukarela, yang hendak dipersembahkan mereka kepada
TUHAN sebagai korban bakaran,
22:19 maka supaya TUHAN berkenan akan kamu, haruslah
persembahan itu tidak bercela dari lembu jantan, domba atau kambing.
22:20 Segala yang bercacat badannya janganlah kamu
persembahkan, karena dengan itu TUHAN tidak berkenan akan kamu.
22:21 Juga apabila seseorang mempersembahkan kepada
TUHAN korban keselamatan sebagai pembayar nazar khusus atau sebagai korban
sukarela dari lembu atau kambing domba, maka korban itu haruslah yang tidak
bercela, supaya TUHAN berkenan akan dia, janganlah badannya bercacat sedikit
pun.
22:22 Binatang yang buta atau yang patah tulang, yang
luka atau yang berbisul, yang berkedal atau yang berkurap, semuanya itu
janganlah kamu persembahkan kepada TUHAN dan binatang yang demikian janganlah
kamu taruh sebagai korban api-apian bagi TUHAN ke atas mezbah.
22:23 Tetapi seekor lembu atau domba yang terlalu
panjang atau terlalu pendek anggotanya bolehlah kaupersembahkan sebagai korban
sukarela, tetapi sebagai korban nazar TUHAN tidak akan berkenan akan binatang
itu.
22:24 Tetapi binatang yang buah pelirnya terjepit,
ditumbuk, direnggut atau dikerat, janganlah kamu persembahkan kepada TUHAN;
janganlah kamu berbuat demikian di negerimu.
22:25 Juga dari tangan orang asing janganlah kamu
persembahkan sesuatu dari semuanya itu sebagai santapan Allahmu, karena
semuanya itu telah rusak dan bercacat badannya; TUHAN tidak akan berkenan akan
kamu karena persembahan-persembahan itu."
Susunan
dari pasal 22:
1.
Penggunaan
berkat-berkat Tuhan oleh imam jangan salah. persembahan umat Tuhan yang dikuduskan
bagi Tuhan jangan disalahgunakan.
Contohnya imam Eli bersama
anak-anaknya yaitu Hofni dan Pinehas. Dalam I Samuel pasal 2 ayat 11 dan
seterusnya diceritakan bagaimana imam Eli ini melayani tetapi membiarkan anak-anaknya tidak menghargai persembahan yang
dikuduskan oleh umat bagi Tuhan. Memang imam Eli subur, imam Eli sampai gendut.
Dan karena kesalahan penggunaan ini maka imam Eli bayar harga dengan patah
lehernya, hubungan dengan Tuhan berarti putus, Hofni dan Pinehas tewas dalam
peperangan dan tabut perjanjian Tuhan dirampas oleh musuh.
Ini karena kesalahan
mereka dalam memanfaatkan persembahan-persembahan yang dikuduskan umat bagi
Tuhan. Tidak pantas mereka berbuat seperti itu dan memakannya. Dalam I Samuel 1:11-25 kita baca
Hofni dan Pinehas itu tidak lagi menghormati persembahan. Begitu ada umat membawa
persembahan, mereka langsung tagih mana bagiannya. Jika ada yang direbus mereka membawa
serampang dan cucuk serta mengambil mana yang kena. Walaupun umat keberatan,
tetapi mereka tetap memaksa. Lagi mereka meniduri perempuan yang datang
melayani di halaman. Jadi, ada dua kesalahan yaitu berbuat dosa kejahatan dan berbuat dosa
kenajisan.
Ini berarti mereka tidak
layak menggunakan persembahan yang dikuduskan umat bagi Tuhan. Makanya mereka
bayar dengan sangat mengerikan. Ini pelajaran bagi saya. Akibatnya Hofni dan
Pinehas tewas dalam peperangan dan tabut dirampas oleh orang Filistin. Kemudian
berita datang kepada imam Eli, sebagai ayah. Begitu mendengar Tabut sudah
dirampas orang Filistin dan dua puteranya tewas maka dia jatuh dari kursi dan
patah lehernya.
Jika kami hamba Tuhan
tidak menghargai berkat persembahan umat Tuhan yang dikuduskan bagi Tuhan,
bayarannya mahal. Bisa jadi akhir pelayanannya hubungan kepala dan tubuh putus. Patahnya leher imam Eli menunjuk hubungan kepala
dan tubuh itu putus. Yesus adalah kepala dan kita adalah tubuh. Jika kami
pelayan Tuhan salah, hubungan kami
dengan kepala jadi putus.
Walaupun kami masih melayani tetapi Tuhan sebagai kepala telah menjauh dari
pelayanan.
2.
Dilarang
untuk makan persembahan yang dikuduskan umat Tuhan bagi Tuhan ialah imam-imam
yang dalam hidupnya selalu mengentengkan pelayanan. Pelayanan dientengkan
sehingga tidak peduli mau apa, mau kena apa, tidak ada kewaspadaan. Berarti itu
tandanya mengentengkan
pelayanan
berarti permainkan tahbisan.
3.
Kaum
awam yaitu orang percaya, tetapi tidak terlibat di dalam pelayanan, tidak mau
melibatkan diri dalam pelayanan, itulah awam. Kita semua ini imam, sudah
diangkat Tuhan menjadi imam. Imam itu berarti orang-orang yang terlibat dalam pelayanan yang ditandai roh perdamaian.
Tetapi jika dia tidak mau menahbiskan diri dalam pelayanan, itu dikategorikan
awam. Dan orang seperti ini tidak diizinkan Tuhan makan sehidangan dengan Dia. Jika
ada yang sudah salah kemudian dia makan maka harus dia ganti dan dia didenda 1/5. Dan orang itu harus menghargai nilai
penebusan Kristus kepadanya.
Kamu semua adalah imam,
setiap orang percaya adalah imam. Yesus telah berkorban bagi kita, Dia Domba
Paskah yang tersembelih mengangkat kita menjadi imam. Sekalipun menyandang
jabatan imam tetapi tidak memberi pelayanan, tidak menahbiskan diri dalam
pelayanan, hanya tunggu dilayani, itu dikategorikan awam. Berarti kehidupan ini
tidak akan diizinkan Tuhan sehidangan dengan Tuhan. Walaupun dia sudah diangkat
sebagai
imam oleh Tuhan.
Bayaran untuk kita
diangkat menjadi imam itu dibayar mahal oleh Tuhan di Golgota. Maka setiap anak
Tuhan, setiap orang Kristen, setiap orang percaya, mestinya mengerti jabatannya
karena dia sudah diangkat menjadi imam maka harusnya semua terlibat dalam
pelayanan, tidak ada yang nonton. Tidak nanti dia paduan suara, tidak nanti
jadi pimpinan pujian, tetapi kalau diminta oleh Tuhan, silahkan. Jangan sampai
seorang anak Tuhan hidupnya vakum/
kosong. Jangan sampai hidup itu diam, harus terlibat. Entah belah kayu, cuci piring,
sapu gereja, harus melibatkan diri dalam pelayanan. Sebab kita harus paham
bahwa kita sudah diangkat oleh Tuhan Yesus menjadi imam.
Wahyu 5:9
5:9 Dan
mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima
gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah
disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari
tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Yesus sebagai Anak Domba
sudah disembelih, itu menunjuk pengorbananNya di Golgota.
Wahyu 5:10
5:10 Dan
Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi
Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
Imam berarti orang yang
selalu berdiri antara Allah dan manusia. Berarti membawa dirinya menjadi penengah,
mendamaikan orang. Tetapi kalau menjadi imam lalu yang dia pikul botol miras, ini imam macam apa kalau seperti ini! Disuruh sapu
gereja, lap bangku gereja saja berat rasanya.
Memerintah sebagai raja di
bumi itu belum sekarang, nanti dalam kerajaan 1000 tahun damai penggenapannya. Kita
sudah mau masuk pada kerajaan 1000 tahun, itu hari yang ketujuh dalam minggu
ketebusan. Kita sekarang di ujung hari yang keenam minggu ketebusan. Di hari
keenam minggu ketebusan, dikurangi 3,5 tahun, itu ada aniaya antikristus.
Dalam hari keenam minggu
kejadian, Tuhan ciptakan sepasang nikah. Hari keenam minggu ketebusan, pada
sore hari, berarti menunjuk akhir zaman ini, Tuhan ciptakan sepasang nikah
yaitu gereja sebagai Mempelai Wanita dan Yesus Kristus Mempelai Laki-laki
Sorga. Siapa yang bisa masuk menjadi Mempelai WanitaNya? Itulah orang yang dengan
sukarela untuk melayani. Bahkan ada niat suci sehingga dia selalu bernazar
untuk melayani dalam tanda kesucian.
Dalam Imamat pasal 22 ini
ada 6 kali kata “berkenan”.
3 kali dikatakan “Allah tidak berkenan” karena ada penyebabnya dan 3 kali
dikatakan “supaya Allah berkenan”. Ada 5 kali Tuhan berkata “bercacat” atau
“bercacat cela” ini yang tidak bagus dan Tuhan tidak akan berkenan bila
bercacat. Makanya gereja Tuhan sangat membutuhkan penampilan Firman
pengajaran
di dalam ibadah.
Imamat 22:16
22:16
karena dengan demikian mereka mendatangkan kepada orang Israel kesalahan yang
harus ditebus, apabila mereka memakan persembahan-persembahan kudus mereka,
sebab Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka."
Jika hamba Tuhan
melakukan kesalahan, maka kasihan jemaat juga kena imbasnya. Karena apa? Karena
imam-imam yang tidak bertanggung jawab.
Bagaimana mereka ditebus?
Bukan dengan cara domba disembelih namun mereka harus kembali diajar. Hamba
Tuhan harus lebih dahulu diajar supaya mahir mengajar anak-anak Tuhan.
Yesaya 48:17
48:17
Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah
TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang
menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.
Yang Maha Kudus Allah
Israel itu memberi pengajaran. Pengajaran itu penting, pengajaran mencegah kehidupan
kita melakukan kesalahan. Jika kita terlanjur membuat kesalahan, maka ada
Penebus. Lagi-lagi Dia memberikan kita pengajarn untuk menarik kita kembali
pada tempat yang semestinya.
Kita sekarang sedang
berjalan di jalan menuju Yerusalem Baru. Menuju apa? Untuk menjadi Mempelai
Wanita. Kita sedang menapaki itu. Kita sedang menapakinya. Lewat ibadah, rohani
kita sedang berjalan, sedang melaju rohani kita untuk mencapai kegenapan
rencana Tuhan menjadikan kita Mempelai Wanita. Kita dituntun ke situ.
Setelah diingatkan dengan
lewat pengajaran bahwa ada pekerjaan penebusan maka setelah sadar kita
diberikan pengajaran untuk mencegah jangan melakukan kesalahan lagi. Ini yang
Tuhan dambakan dalam kehidupanku sebagai hamba Tuhan. Saya menyadari kadang
masih ada kesalahan, makanya saya butuh pengajaran. Kalau orang sudah tidak
butuh pengajaran maka dia merasa sudah tidak pernah lakukan kesalahan atau berpura-pura tidak
salah. Kalau orang itu tahu bahwa hidupnya belum sempurna maka dia butuh
pengajaran Firman untuk mencegah dia jangan jatuh dalam kesalahan. Jika sudah
salah supaya kembali pada rel yang benar. Ini untukku lebih dahulu sebagai
hamba Tuhan.
Kita adalah kehidupan
yang sudah ditebus, alangkah sedihnya hati Tuhan kalau kita tidak melayani. Saudara
tidak nanti berkhotbah baru dikatakan melayani. Tubuh Kristus itu hanya satu
tetapi kita anggota-anggotaNya bagaikan sel-sel dalam tubuhnya. Kalau kita
tidak melayani itu bagaikan sel tubuh yang mati dan harus keluar dari tubuh.
Tentu kita tidak beribadah atau berjalan iring Tuhan kemudian kita tertinggal di tengah jalan, tidak terhisap
dalam pembentukan Tubuh
Kristus.
Maaf kepada bapak-bapak
ibu-ibu yang menelpon saya untuk tidak beribadah karena mau ke Palu. Kalau saya
iyakan saudara pergi nanti saya yang dimurkai Tuhan, berarti saya menyetujui
saudara untuk tidak beribadah. Terlalu gampang kita mengentengkan pelayanan. Saya
minta maaf karena saya memikirkan perkara rohani. Karena tanggung jawab
gembala, di atas pundak gembala ada keselamatan jemaat. Salah saya bergerak,
jatuh kita semua.
I Timotius 4:16
4:16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu,
karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang
yang mendengar engkau.
Jemaat diupayakan terselamatkan dari ancaman 3,5 tahun masuk dalam penyingkiran gereja jika gembalanya bekerja benar. Kalau gembalanya tidak benar,
habislah kita. Tidak ada yang masuk penyingkiran gereja. Itulah tanggung jawab kami sebagai gembala.
Kita ada pada masa tidak
boleh main-main. Tidak seperti masa lalu. Kita ada pada ruas jalan akhir di mana rahasia Firman makin di buka.
Itu berarti pembukaan rahasia Firman Allah untuk penggenapan waktu. Jadi ketika
kita dilayani Tuhan lewat pembukaan rahasia Firman Tuhan yang makin dalam, itu
berarti kita didorong masuk dalam kegenapan waktu. Waktu sudah mau habis.
Itulah tanda rahasia yang tidak dimengerti oleh umum. Kalau umum yang dia tahu itu
gempa bumi, huru hara dan sebagainya. Tetapi tanda khusus yang hanya diketahui
umat Tuhan adalah pembukaan rahasia Firman. Yang tidak ada pembukaan rahasia
Firman, tidak ada yang mendorong mereka masuk pada persiapan. Tetapi kepada
kita ada pembukaan rahasia Firman. Itu berarti kita didorong masuk dalam
kegenapan waktu, kita menjadi Mempelai Wanita yang bertemu dengan Tuhan Yesus
Mempelai Laki-laki Sorga.
Efesus 1:8-10
1:8 yang
dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1:9
Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan
rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah
ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10
sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai
Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.
Jadi kita didorong oleh
Tuhan untuk masuk dalam kegenapan waktu. Orang di luar tidak tahu bagaimana
mereka harus bersiap, tetapi kita tahu. Berarti kita sedang didandani oleh
Tuhan. Seperti pengantin perempuan masuk kapsalon lalu di sana mulai didandani. Itu sebenarnya dalam
pengertian yang rohani tentang persiapan.
Yang disuruh Tuhan untuk kami
layani adalah yang masih hidup untuk masuk dalam penyingkiran gereja. Yang
sudah mati itu selesai urusan di dunia dan sudah Tuhan punya urusan. Saya tidak
dipanggil Tuhan untuk urus orang yang sudah mati. Kalau dipanggil Tuhan
mengurus orang mati, tinggal menyanyi “dunia ini bukan Firdaus” berarti mengurus
pemakaman saja, tetapi urusan soal rohaninya sudah berakhir. Makanya tidak usah
ngomong-ngomong soal itu sebab nanti hanya menimbulkan banyak kesalahpahaman.
Ini yang harus kita
katakan dan harus kita upayakan supaya kita ini layak duduk sehidangan dengan
Tuhan. Siapa dia? Dia adalah anak Tuhan yang percaya akan Korban Kristus dan
dia tahu bahwa dia adalah seorang imam yang harus terlibat dalam pelayanan dan
dalam pelayanan selalu dengan sukarela, tanpa mengharapkan
balas jasa.
4.
Persembahan-persembahan
tidak boleh ada cacat cela
Imamat 22:17-19
22:17
TUHAN berfirman kepada Musa:
22:18
"Berbicaralah kepada Harun serta anak-anaknya dan kepada semua orang
Israel dan katakan kepada mereka: Siapa pun dari umat Israel dan dari orang
asing di antara orang Israel yang mempersembahkan persembahannya, baik berupa
sesuatu persembahan nazar maupun berupa sesuatu persembahan sukarela, yang
hendak dipersembahkan mereka kepada TUHAN sebagai korban bakaran,
22:19
maka supaya TUHAN berkenan akan kamu, haruslah persembahan itu tidak bercela
dari lembu jantan, domba atau kambing.
Tuhan tidak ingin
dipersembahkan korban yang bercela. Tetapi dalam Imamat pasal 21, orang yang
berkorban lebih dahulu supaya dia tidak bercela maka dia harus dibersihkan dan
disucikan. Di dalam Imamat 21:18-21
orangnya, manusianya yang mau berkorban dan melayani dengan sukarela dan
ditambah dengan nazar. Tetapi Imamat 22:17-25, itu adalah korbannya. Jadi Tuhan
melihat keduanya. Yang melayani dan bentuk pengorbanannya atau ang berkorban dan
korbannya, dilihat oleh Tuhan dua-duanya. Tuhan mau membersihkan kedua sisi ini.
Seringkali kita mendengar
komentar
“yang penting saya
beribadah, Tuhan tahu hati saya” itu keliru. “biar saya pakai baju terbuka sana sini yang penting saya
melayani Tuhan” ini keliru, salah besar! Keduanya Tuhan lihat, Tuhan mau
membersihkan kedua-duanya.
Bahkan yang mau Tuhan bersihkan pertama
adalah orang yang beribadah (Imamat pasal 21) dan yang kedua adalah ibadahnya
atau korbannya (Imamat pasal 22). Jadi tidak boleh kita ringankan salah satu. Kadang
kala kita ditipu oleh iblis, dia berbisik “yang penting hatimu” padahal itu tipuan iblis.
Kalau saya memberi pada
manusia, orang itu tidak mau tahu dengan hati saya, sepuluhkah isteriku,
tigakah isteriku, duakah isteriku dia tidak peduli, yang penting dia terima
pemberian saya. Kalau Tuhan tidak begitu. Tuhan tidak hanya melihat pemberian
tetapi Tuhan lihat si pemberi. Dalam Imamat pasal 21 Tuhan perhatikan yang
memberi. Kemudian Imamat 22:17-25 ditekankan bahwa korban itu tidak boleh yang
begini dan begitu, itu kata Tuhan. Jadi jangan kita entengkan. Dua-duanya Tuhan
koreksi. Jika korbannya cacat, Tuhan tidak bisa menerima. Jika korbannya baik
tetapi yang berkorban itu cacat, juga Tuhan tolak.
Kita diajar karena Tuhan rindu supaya
kita menjadi mempelai tidak bercacat cela, menjadi isteri Anak Domba Allah,
menjadi Tubuh Kristus. Jangan saudara berpikir “yang penting masuk sorga”.
Bukan itu tujuan Alkitab. Tujuan pikiran, perasaan, isi hati, kehendak dan kerinduan
hati Allah di dalam Alkitab adalah untuk mendapatkan Mempelai WanitaNya. Itu
sebabnya sekarang Alkitab ini diungkap bukakan rahasia yaitu rahasia nikah dan
rahasia ibadah. Dalam rahasia nikah Tuhan ungkap supaya kita masuk pada nikah
rohani. Dalam rahasia ibadah itu Tuhan benahi orang yang mau beribadah dan berkorban dan Tuhan sucikan orang yang mau
beribadah itu.
Jemaat bergeraklah
sekarang, topang pelayanan kami hamba Tuhan. Karena Tuhan sendiri katakan “cari
siapa orangnya yang bisa dibawa menjadi Mempelai Wanita”. Seperti Eliezer yang
disuruh Abraham mencari isteri bagi Ishak. “Eliezer carikan isteri bagi anakku
Ishak. Cari dari antara keluargaku”. Eliezer itu gambaran Roh Kudus. Sekarang
Roh Kudus sementara mencari dari keluarga Allah, dari antara orang Kristen,
siapakah orangnya yang pantas menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Semoga saudara
adalah orangnya. Makanya jangan neko-neko lagi, jangan macam-macam. Jangan
longgar leher lagi lihat sana, lihat sini.
Korbannya harus
disucikan. Baik yang berkorban juta tidak boleh asal-asal. Dua-duanya diatur
oleh sorga. Yang berkorban diatur oleh sorga, korbannya juga diatur oleh sorga.
Jadi kita harus mau diatur oleh Firman. Bukan diatur oleh organisasi, bukan
diatur oleh manusia, tetapi yang mengatur kita harus sorga, Mempelai Laki-laki
Sorga.
Ada yang berpendapat yang penting
persembahan dari pada yang mempersembahkan. Kalau ada yang beranggapan hal itu
benar, baca dulu ayat ini:
I Samuel 15:22
15:22
Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan
korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya,
mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik
dari pada lemak domba-domba jantan.
Jadi orangnya dulu. Bukan
berarti Tuhan tolak korban persembahannya tetapi yang Tuhan tekankan di sini
orangnya dulu. Bukan berarti Tuhan tidak butuh korbannya, Tuhan butuh. Tetapi
Tuhan katakan orangnya dulu yang dibenahi.
Saul sudah salah besar
makanya ditegur oleh Samuel. Saat Saul ditegur, ilham Allah datang pada Samuel.
Ini bukan aturannya Samuel tetapi ini dari sorga. Yang berkorban itu dulu harus
mendengar suara Tuhan. Lebih baik dia memperhatikan dulu. Saul sudah salah
sebab Tuhan katakan menghabiskan semua Amalekh dan habiskan semua ternaknya.
Tetapi Saul tidak menumpas habis.
Ketika ditanya Samuel “apa
itu bunyi yang aku dengar di belakang” Saul menjawab “itu karena rakyat yang
minta” Saul berupaya cuci
tangan, pemimpin cuci tangan. “lalu siapa itu?” Saul menjawab “Agag, raja orang
Amalekh. Samuel berkata “mengapa
kau pelihara! Bukankah perintah Tuhan harus dihabiskan karena
mereka ini yang mengganggu
perjalanan Israel menuju Kanaan”. Tetapi Saul berdalih-dalih. Akhirnya datang
Firman Tuhan saat Samuel bicara, itulah ayat yang kita baca di atas.
Jadi Sorga mau atur “hei
Saul, kau dulu yang harus dibenahi”. Tetapi Saul berdalih semua dikorbankan untuk Tuhan. Akhirnya ketika Samuel
mau berpaling, Saul pegang jubahnya dan koyak jubah Samuel. Samuel berkata
“demikianlah kerajaan ini dicabik dari tanganmu”. Waktu Samuel nadanya tinggi
di depan raja Saul, rakyat di situ semua memandang kepadanya. Samuel tidak sungkan kepada raja, saya hormat pada raja. Ayo kita
menyepi supaya tidak didengar rakyat saya marah
kepada kau”. Tidak demikian,
di tengah orang banyak Samuel marah. Kemudian raja berkata “Samuel, hormatilah
juga aku di depan orang banyak”. Coba kalau seperti ini, kadang kita mau dihormati.
Menuntut supaya ada penghargaan. Tetapi
Samuel tidak memberikan penghormatan. Seringkali kita juga bersikap seperti
Saul, bahkan tidak sedikit kami pelayan-pelayan Tuhan juga bersikap seperti
Saul.
I Samuel 15:24-28
15:24
Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi
titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku
mengabulkan permintaan mereka.
15:25
Maka sekarang, ampunilah kiranya dosaku; kembalilah bersama-sama dengan aku,
maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN."
15:26
Tetapi jawab Samuel kepada Saul: "Aku tidak akan kembali bersama-sama
dengan engkau, sebab engkau telah menolak firman TUHAN; sebab itu TUHAN telah
menolak engkau, sebagai raja atas Israel."
15:27
Ketika Samuel berpaling hendak pergi, maka Saul memegang punca jubah Samuel,
tetapi terkoyak.
15:28
Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu
jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang
lain yang lebih baik dari padamu.
Kalau kita yang melihat
ini bisa kita berkata “ini pendeta tidak tahu diri, pendeta tidak hormat pada
orang, pendeta tidak ada kasih! Orang sudah minta ampun. Dasar Samuel tidak
punya kasih!”.
I Samuel 15:29-30
15:29
Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia
bukan manusia yang harus menyesal."
15:30
Tetapi kata Saul: "Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu
kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel.
Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN,
Allahmu."
Saul minta ampun tetapi
masih mau dihormati. Ini kegagalan banyak anak Tuhan, sudah salah tetapi masih
mau dihormati. Dia merasa disengat listrik saat itu.
Sebenarnya cukup Saul berkata “TUHAN, Allah” tetapi dia
berkata “Allahmu” berarti itu hanya Allahnya Samuel dan bukan Allahnya juga. Kadang kita putus hubungan dengan Tuhan tetapi masih minta hormat.
I Samuel 15:31-33
15:31
Sesudah itu kembalilah Samuel mengikuti Saul. Dan Saul sujud menyembah kepada
TUHAN.
15:32
Lalu berkatalah Samuel: "Bawa ke mari Agag, raja Amalek itu." Dengan
gembira Agag pergi kepadanya, sebab pikirnya: "Sesungguhnya, kepahitan
maut telah lewat."
15:33
Tetapi kata Samuel: "Seperti pedangmu membuat perempuan-perempuan
kehilangan anak, demikianlah ibumu akan kehilangan anak di antara
perempuan-perempuan." Sesudah itu Samuel mencincang Agag di hadapan TUHAN
di Gilgal.
Ini hamba Tuhan tidak ada
kasih, masakan dia cincang orang. Jika dilihat dengan kasat mata “kejamnya
Samuel”. Akibat berlarut-larut seperti ini maka muncullah Haman yang mau
membunuh semua orang Yahudi, Haman itu orang Amalek. Jadi rohnya Amalek ini
jalan terus. Sekarang juga muncul Haman-Haman akhir zaman. Kalau kita tidak lebih
memahami rencana Allah, habislah kita.
Matius 23:16
23:16
Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait
Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu
mengikat.
Emas itu bicara korban.
Korban itu yang mereka anggap sah.
Matius 23:17-22
23:17
Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting,
emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
23:18
Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan
yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
23:19
Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah
yang menguduskan persembahan itu?
23:20
Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga
demi segala sesuatu yang terletak di atasnya.
23:21
Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga
demi Dia, yang diam di situ.
23:22
Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga
demi Dia, yang bersemayam di atasnya.
Bait suci adalah diri kita
dan emasnya itulah korbannya, itu jika diterapkan dengan Imamat pasal 22.
Berarti korban dengan diri kita tidak bisa dilepaskan, dua-duanya harus
dibersihkan.
Matius 23:25-26
23:25
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya,
tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
23:26
Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka
sebelah luarnya juga akan bersih.
Jadi luar dan dalam.
Kalau dikaitkan dengan Imamat pasal 22, berarti yang berkorban maupun korbannya,
persembahan dan yang dipersembahkan. Alkitab mengatakan supaya Tuhan berkenan.
Dalam Imamat pasal 22, ada 6 kali perkataan berkenan.
Imamat 22:19-21,23,25,29
22:19
maka supaya TUHAN 1berkenan
akan kamu, haruslah persembahan itu tidak bercela dari lembu jantan, domba atau
kambing.
22:20
Segala yang bercacat badannya janganlah kamu persembahkan, karena dengan itu
TUHAN tidak 2berkenan
akan kamu.
22:21
Juga apabila seseorang mempersembahkan kepada TUHAN korban keselamatan sebagai
pembayar nazar khusus atau sebagai korban sukarela dari lembu atau kambing
domba, maka korban itu haruslah yang tidak bercela, supaya TUHAN 3berkenan akan dia,
janganlah badannya bercacat sedikit pun.
22:23
Tetapi seekor lembu atau domba yang terlalu panjang atau terlalu pendek
anggotanya bolehlah kaupersembahkan sebagai korban sukarela, tetapi sebagai
korban nazar TUHAN tidak akan 4berkenan
akan binatang itu.
22:25
Juga dari tangan orang asing janganlah kamu persembahkan sesuatu dari semuanya
itu sebagai santapan Allahmu, karena semuanya itu telah rusak dan bercacat
badannya; TUHAN tidak akan 5berkenan
akan kamu karena persembahan-persembahan itu."
22:29
Dan apabila kamu menyembelih korban syukur bagi TUHAN, kamu harus
menyembelihnya sedemikian, hingga TUHAN 6berkenan
akan kamu.
Jadi tiga kali kata berkenan
dihubungkan dengan ditolak oleh Tuhan
dan tiga kali kata berkenan dihubungkan dengan diterima oleh Tuhan. Tiga ini
bicara tubuh, jiwa dan roh kita. Makanya dalam I Tesalonika dikatakan Tuhan mau
membersihkan kita dari roh, jiwa dan roh hingga sempurna.
I Tesalonika 5:23
5:23
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa
dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus
Kristus, Tuhan kita.
Kata berkenan itu 6 kali
tetapi dibagi dua yang berkenan dan yang tidak berkenan. Jangan kita
mengolok-olok Tuhan. Tuhan tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Allah Bapa,
Anak dan Roh Kudus, ketiganya tidak mau kita mempersembahkan yang tidak
berkenan. Ketiganya ingin kita
mempersembahkan yang berkenan.
Kata tidak bercela itu
ada 5 kali. 5 kali kata bercela itu berarti mengusik kemurahan Tuhan yang
menopang kita, yang mengangkat kita dan membersihkan kita supaya kita tidak
bercacat cela.
Kita yang ada pada malam
ini, mari layani Tuhan dengan sepenuh hati, dengan sukarela. Jangan nanti dipaksa,
jangan karena diminta, biarlah kita menawarkan
diri. Dalam Hakim-hakim pasal 5 kita lihat orang-orang yang sukarela itu
bekerja tanpa ada paksaan. Tetapi orang Meros tidak mau, tidak rela. Apalagi
mau bernazar. Sedangkan mau korbankan yang lain tidak rela, mana mau bernazar.
Jangan bawa korban yang
bercela, itulah tuntutan persembahan dalam Imamat 22. Ayat 17 sampai 25 ini tentang persembahan
jangan bercacat cela, artinya jangan bawa persembahan yang bercela. Itu mengenai
korban atau persembahan. Pada pasal 21:17-20, orangnya dibersihkan. Makanya
pada pasal 21 orangnya disucikan dulu, kemudian pasal 22 persembahannya yang disucikan.
Di sini kita melihat
bahwa sungguh-sungguh Tuhan itu teliti untuk mendapatkan Mempelai WanitaNya.
Jangan berpikir “begitu berat untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan” sesungguhnya
tidak berat, kita tinggal menyerah Dia
yang mengatur kita. Tadi sebelum masuk Firman kita nyanyikan “bila kuangkat
tangaku menyerah, Diakan turun tangan membela”. Hanya saja kita ini tidak mau
menyerah. Padahal kalau kita melihat rencana Allah semua demi kebahagiaan kita, apalagi yang
kurang. Sebenarnya kita sedang menuju api yang besar (maut) dan binasa, tetapi Tuhan hadang di depan dengan salib dan
Dia ajak
supaya kita kembali pada jalan yang
benar.
Kenapa saudara tidak rela, melayani Tuhan saudara anggap berat! Kenapa tidak bisa
membantu pekerjaan Tuhan. Diperiksa Tuhan hatiku, diperiksa Tuhan pekerjaanmu. Utamanya
saya diperiksa Tuhan pekerjaanku dan hatiku. Apakah saya tulus atau melayani
karena sekerat roti dan sekeping uang perak. Itulah model keturunan Eli, menawarkan diri untuk
melayani tetapi demi sekeping uang perak dan sekerat roti, artinya pelayanannya
tidak utuh. Ini jangan terjadi dalam diriku dan dalam diri saudara.
Mari izinkan lebih dahulu
kita diperiksa oleh Tuhan. Katakan “Tuhan saya belum serius
melayani, hanya asal. Tolong bersihkan saya supaya saya melayani dengan benar,
dengan tulus hati”.
Ibrani 10:19-22
10:19
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat
masuk ke dalam tempat kudus,
10:20
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir,
yaitu diri-Nya sendiri,
10:21
dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Orangnya harus tulus ikhlas.
Orangnya dulu dibersihkan baru korbannya. Biarlah semua dengan kerendahan hati
berkata “Tuhan saya mengaku masih banyak kekurangan, tolong saya. Saya cacat
Tuhan”.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar