Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 10:22-23
22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.
23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo..
Ada 3 musuh yang mau menghancurkan penggembalaan termasuk menghancurkan nikah:
1. Ayat 1 dan 10 yaitu pencuri dan perampok. Itulah setan yang mau mencuri kasih yang ada pada gereja Tuhan.
2. Ayat 11 sampai 16 yaitu serigala. Ini gambaran antikristus yang membongkar daging.
3. Ayat 22 sampai 39 yaitu orang Yahudi, menunjuk nabi-nabi palsu.
Yohanes 10:31
10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.
Orang Yahudi mau membunuh Yesus dengan melempari dengan batu. Yesus adalah Logos atau Firman, Firman itu adalah kepala. Mau membunuh Yesus berarti mau membunuh Kepala. Inilah cara nabi palsu supaya gereja tanpa kepala, tanpa Firman pengajaran yang benar.
Yohanes 10:24
10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."
Orang-orang Yahudi mengelilingi Yesus, apa artinya di sini? Bait Allah menunjuk Tubuh Kristus. Dikatakan hari raya pentahbisan, berarti Bait Allah sudah selesai. Nubuatan bagi kita, di akhir zaman ini saat penyelesaian Tubuh Kristus, kita dikelilingi dengan begitu banyak angin pengajaran palsu bagaikan angin yang membuat rohani menjadi dingin. Yang tadinya semangat melayani tiba-tiba merosot. Setelah ditelusuri ternyata sempat membuka telinga mendengar ajaran yang lain sehingga mulai dingin. Ini sama halnya mutu rohani yang sudah tinggi seperti bintang namun diseret oleh ekor naga sehingga jatuh dan gugur. Di dalam Wahyu dikatakan ekor naga menyeret sepertiga bintang. Sepertiga itu jumlah yang banyak, jadi jangan kalau banyak orang yang menggebu-gebu melayani dalam pengajaran yang benar, dalam penggembalaan dan juga panita-panitia KKR, tiba-tiba dingin dan tidak punya gairah untuk melayani. Itu karena sudah kena ekor naga. Salah satu pengertian ekor naga adalah ajaran palsu.
Yesaya 9:14
9:14 Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.
Sebab itu kita harus waspada tentang 2 hal:
1. Kalau rohani sudah dingin, sudah tidak bergairah terhadap perkara rohani, tidak bergairah dalam ibadah pelayanan, terutama tidak bergairah dalam mendengar Firman, mudah diseret arus kematian rohani, oleh ajaran palsu, oleh dunia dan oleh dosa sehingga binasa.
2. Kalau membuka diri mendengar ajaran lain yang berbeda dengan yang telah kita terima yang telah membenahi hidup nikah kita maka akan dingin terhadap Firman pengajaran yang benar. Seperti Hawa yang sekali membuka diri mendengar suara ular, dia langsung dingin. Terhadap suara Tuhan yang sekian lama dia dengar, langsung dia lawan.
Sebab itu kita harus hati-hati terhadap 2 hal ini, kalau sudah tidak bergairah dalam ibadah pelayanan mudah sekali diseret oleh arus kematian rohani yaitu ajaran palsu dan dosa sehingga binasa. Kalau membuka diri mendengar ajaran yang lain maka rohani akan dingin terutama terhadap Firman pengajaran. Terlihat dalam ibadah mulai bosan mendengar Firman, mulai ngantuk bahkan marah ketika dosanya ditunjuk oleh Firman Tuhan.
Dingin rohani itu sama dengan tidur rohani. Ajaran itu digambarkan seperti benih. Jangan salah menerima benih dan jangan salah dilayani oleh penabur benih yang palsu. Jadi ada benih yang palsu, ada penabur benih yang palsu. Doakan jangan saya tampil di hadapan jemaat membawa benih palsu dan menjadi penabur benih yang palsu.
Tanda benih palsu dan penabur palsu.
1. Imamat 11:38
11:38 Tetapi apabila benih itu telah dibubuhi air, lalu ke atasnya jatuh bangkai seekor dari binatang-binatang itu, maka najislah benih itu bagimu.
Benih yang dibubuhi air kejatuhan bangkai binatang haram. Bicara benih itu menunjukan Firman atau ajaran. Air itu menunjuk orang banyak.
Wahyu 17:15
17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
Jadi benih yang dibubuhi air adalah Firman yang dicampur dengan logika manusia dan filsafat dunia sehingga ditambah dan dikurangi. Memang dia sampaikan Firman, siapa yang bisa menduga itu palsu. Tetapi sudah dicampur logika manusia dan filsafat dunia sehingga sudah menyampaikan Firman yang ditambah kurang.
Lalu penabur palsu disamakan dengan binatang haram, binatang haram itu disebut binatang najis. Artinya pemberita Firman yang hidup dalam kenajisan. Tidak akan mungkin menyampaikan yang benar kalau pribadinya tidak benar. Karena dia hidup dalam kenajisan sehingga dia betul-betul menentang ajaran yang benar sebab ajaran yang benar itu menyucikan.
Hati-hati, kita dikelilingi oleh ajaran-ajaran yang berbeda, benih palsu dan penabur palsu. Kalau kena pada kita maka pasti terseret arus kematian rohani.
Ibrani 12:8 (Terjemahan Lama)
12:8 Tetapi jikalau kamu tiada diajari, padahal semua orang mendapat bahagian itu, maka kamu anak haram, bukannya anak halal.
Haram itu tanpa pengajaran. Ini penabur palsu, dia hidup dalam kenajisan sehingga menentang pengajaran yang benar. Di mana-mana bergosip dan menebar kebencian terhadap pemberita Firman pengajaran yang benar. Kita harus ekstra hati-hati.
2. II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Tanda kedua Firman yang disampaikan untuk mendapatkan keuntungan jasmani. Karena tujuannya untuk mendapatkan keuntungan jasmani maka isinya hanya menyenangkan telinga manusia “kita diberkati” cuma itu penekanannya, tetapi tidak ada penyucian yang tegas dan tajam.
Alkitab sendiri menyaksikan, di akhir zaman ini banyak orang akan memalingkan telinga dari ajaran yang benar kepada dongeng, mengumpulkan guru-guru untuk memuaskan telinganya.
II Timotius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Jauh sebelum ditulis oleh rasul Paulus, nabi Yeremia sudah menulis yang seperti ini.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Kalau dipersentasekan yang suka benih yang benar dibandingkan yang suka benih yang palsu, lebih banyak yang suka dengar benih yang palsu sebab hanya menyenangkan telinga, tidak ada penyucian di dalamnya.
Penabur palsu adalah pemberita Firman yang motivasi pelayanannya adalah perkara perut.
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Ini perhatikan, orang yang sudah tulus hati bisa terseret oleh ajaran palsu, benih dan penabur palsu. Yang tulus hati yang malah dikejar. Kalau dulu kita lihat begitu semangat orang ini melayani tanpa memikirkan apa-apa, tetapi sekarang sudah terseret oleh ajaran dan penabur palsu. Sebab itu kita butuh kewaspadaan tinggi.
Mengapa saya begitu keras soal persekutuan tanpa persetujuan gembala? Karena menjaga hal ini! Orang tulus hati yang diincar. Orang sudah beribadah dengan tulus ikhlas tetapi bisa disesatkan, bisa gugur. Jadi jangan berpikir kita kuat “saya ambil baiknya, yang salah saya buang”. Jangan! Harus ekstra hati-hati, termasuk soal buku-buku juga. Jangan kena benih yang lain sehingga yang tadinya tulus hati malah tergelincir dan ikut terseret.
Benih yang benar adalah Firman yang tertulis di dalam Alkitab, dibukakan rahasianya oleh Tuhan ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dan diberitakan dengan maksud murni, tidak ada maksud terselubung. Apa itu itu maksud murni? Untuk menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat untuk layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Makanya kami diajar di Lempinel kalau mau khotbah perpuluhan periksa hati, apakah ada keinginan akan uang atau tidak. Belajar koreksi diri, mau sampaikan ini harus periksa diri apakah dengan hati nurani yang murni atau tidak. Jangan sampai karena kemarin terima telpon dijelek-jelekan, besoknya sampaikan Firman untuk membombardir dari mimbar. Memang yang disampaikan ayat-ayat yang tertulis dari Alkitab tetapi sudah tidak murni lagi.
Penabur yang benar:
I Korintus 4:1-2
4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
Penabur benar adalah hamba Tuhan yang dapat dipercaya oleh Tuhan pembukaan rahasia Firman. Tanda-tandanya:
1. Setia memberi makan sidang jemaat dengan Firman pengajaran yang sehat dan benar. Kalau dikasih-kasih tinggal dan jarang dikasih makan tetapi menuntut korban dan perpuluhan jemaat, dipertanyakan ini penabur apa?
Matius 24:45
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
2. Menjadi contoh atau teladan bagi sidang jemaat.
I Timotius 1:12-16
1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku --
1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
Seorang hamba Tuhan gembala harus menjadi teladan. Mau mengajar kalau tidak jadi teladan apa yang mau diajar. Kerjakan dulu baru diajarkan supaya jadi teladan. Terutama teladan apa?
a) Teladan iman yaitu teladan ketekunan terhadap pengajaran yang benar, tidak berubah-ubah. Pengajaran yang telah diterima dari pendahulu ayo teruskan, itu yang dapat dipercaya.
Ibrani 13:7-9
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
13:8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
13:9 Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.
Doakan supaya saya tidak berubah-ubah dari pengajaran yang telah diterima dari para pendahulu termasuk yang sudah diterima dari bapak gembala, jangan ditambah jangan dikurang supaya bisa menjadi teladan iman. Harus ada keteguhan hati untuk berpegang pada Firman pengajaran yang benar supaya tidak disesatkan oleh ajaran-ajaran asing, karena kita dikelilingi oleh ajaran asing. Kalau sudah dikelilingi maka pasti akan timbul pertanyaan-pertanyaan. Kalau sudah berbeda tidak usah berdebat, Alkitab katakan hindari saja. Ketika mulai berdebat maka sebentar lagi ragi itu masuk. Kita terima pengajaran untuk dipraktekan saja, bukan untuk diperdebatkan. Kalau ada yang sungguh-sungguh mau bertanya kebenaran, kita beritahu kebenaran Firman. Kalau ada yang bertanya hanya untuk maksud berdebat tinggalkan saja.
b) Teladan pengharapan dan kesucian.
I Timotius 1:15
1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
Paulus orang paling berdosa, bukan karena dia pezinah, pembunuh, pemabuk dan sebagainya. Tetapi karena dia menganiaya tubuh Kristus. Tetapi dia mau mengaku dan hidup dalam kesucian sehingga bisa menjadi teladan dalam pengharapan dan kesucian. Kalau memang kita salah yah mengaku kepada Tuhan dan sesama sehingga bisa menjadi teladan iman. Raja Daud melakukan kesalahan besar yang seharusnya hukuman mati. Tetapi dengan mengaku maka tulisan raja Daud bisa dibaca di gereja sampai sekarang. Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang mau mengaku dosanya ada harapan untuk disucikan dan bisa diharapkan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kalau dia gembala bisa diharapkan untuk membawa jemaat bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.
Kenapa mau malu, kalau salah yang mengaku. Saya pernah salah dalam hal pelayanan, akhirnya saya malu dan mengaku. Tuhan katakan sekalipun dosa merah seperti kirmizi bisa Tuhan ampuni, tinggal mau mengaku atau tidak. Kalau dia tutup-tutup dosanya, teladan apa! Begitu terbongkar dan ketahuan dia malu dan tinggalkan pelayanan. Makanya selesaikan saja!
c) Kisah Para Rasul 20:35
20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Ini teladan kasih yaitu adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima. Hamba Tuhan seperti ini adalah alamat bagi jemaat untuk memberi diri digembalakan karena ada keteladanan. Termasuk juga teladan di dalam nikah dan seterusnya. Paulus katakan kepada Timotius:
I Timotius 4:12
4:12 Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Begitu juga jemaat, kita menjadi teladan bagi sesama. Kita dengar Firman di gereja lalu kita praktekan sehingga menjadi kesaksian. Kesaksian dari kehidupan seperti itu bukan kesaksian yang kosong tetapi ada muatan bobot rohaninya karena sudah dikerjakan.
Penaburan benih palsu mengingatkan kita akan penaburan benih lalang. Gandum yang dikelilingi lalang kelihatan sama. Bedanya kalau sudah punya isi, lalang tetap tegak, gandum merunduk.
Matius 13:24-25
13:24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.
13:25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
Mengapa gereja bisa ditaburi benih lalang? Karena tidur dan dingin rohani, di situlah benih lalang masuk, benih yang lain masuk, ajaran-ajaran lain masuk. Ayo jangan tidur, jangan dingin. Tidur atau dingin itu tidak bergairah lagi dalam perkara yang rohani, tidak punya semangat. Terutama dalam mendengarkan Firman tidak bergairah lagi, malas, main-main, bosan, tidur, di situ iblis masuk dan dia taburi benih yang lain. Dalam ibadah pelayanan juga sudah tidak bergairah lagi, sampai sudah tidak bergairah lagi untuk menyembah Tuhan. Iblis pintar, pengaruh dunia ini membuat kita disibukkan dengan perkara-perkara dunia. Dengan krisis diberbagai bidang, dengan kesusahan-kesusahan ekonomi, manusia dipacu untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya. Sudah sibuk sana sini sampai sudah tidak bergairah, terutama tidak bergairah untuk menyembah. Sembayang 1 jam sehari sudah tidak ada, di situ celah iblis masuk menaburkan benih-benih yang lain.
Silahkan kerja sekeras-kerasnya, silahkan sekolah tinggi-tingginya, tetapi jangan sampai gairah kita kepada Tuhan berkurang. Kalau untuk mengejar nilai kita bergairah, ayo untuk mengejar kesucian lebih bergairah lagi. Kalau untuk mengejar rupiah bersemangat, mengejar yang rohani harus lebih dari semuanya itu. Sebab kalau tidur maka masuk ajaran lain. Kalau rohani kita tidur dan dingin maka Yesus juga tidak bergairah terhadap kita, tidak bergairah untuk memperhatikan dan menolong kita. Bagaimana cara Tuhan untuk membangunkan rohani yang tidur?
Markus 4:37-41
4;37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Cara Tuhan membangunkan rohani yang sedang tidur, Tuhan izinkan angin gelombang datang menerpa pengaruh hidup kita, pengaruh nikah kita, supaya bisa bangun rohani. Karena waktu semua mulus dia terlena dan tertidur, makanya dikasih goncangan. Jadi kalau bapak ibu melihat ada badai datang dalam hidup kita, jangan dulu salahkan Tuhan, langsung periksa diri ”oh saya kurang bergairah mendengar Firman, saya kurang bergairan dalam ibadah pelayanan, saya kurang bergairah dalam doa penyembahan” yang ketiga ini paling banyak. Biarlah jangan tunggu angin dan gelombang datang, harus tetap berjaga. Tetapi kalau datang angin dan gelombang, jangan marah dan salahkan siapa-siapa, itu kasih sayang Tuhan untuk membangunkan kita.
Praktek rohani bangun:
1. Angin dan danau saja taat kepada Yesus. Jadi praktek pertama taat dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran. Angin dan danau saja taat, masakan kita anak Tuhan tidak bisa taat, seharusnya kita lebih taat dari angin dan danau. Taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran dimulai dari bergairah mendengar Firman. Untuk bisa taat harus mendengar dulu, apa yang mau ditaati kalau kita tidak dengar. Dengar dulu komandonya baru taat.
2. Diam dan tenang. Waktu Yesus tidur, datang angin dan gelombang, murid-murid sibuk lari sana sini. Begitu Yesus bangun Dia berseru “diam dan tenang”.
Diam itu artinya banyak mengoreksi diri lewat Firman pengajaran. Begitu temukan dosa segera selesaikan, kalau berlambat-lambat tidak diselesaikan nanti tenggelam. Kalau sudah diselesaikan maka angin menjadi reda dan danau menjadi teduh. Banyak kali kita hanya banyak salahkan orang, lebih baik pukul diri dan selesaikan. Setelah dosa diselesaikan kita bertobat, berhenti berbuat dosa, jangan diulangi lagi, jangan tunggu dihantam lagi oleh gelombang.
Tenang itu menguasai diri supaya bisa menyembah Tuhan, mengangkat tangan kepada Tuhan.
I Petrus 4:7
4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Angin dan gelombang itu datang sekonyong-konyong, saat semuanya mulus tiba-tiba gelombang dan angin datang langsung menghantam. Kesempatan ketika dihantam gelombang dengarkan Firman, diam koreksi diri dan tenang menyembah Tuhan dan berseru berserah kepada Yesus.
Hasilnya:
Mazmur 107:28-30
107:28 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,
107:29 dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang.
107:30 Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.
Tuhan meredakan angin dan gelombang, Tuhan selesaikan semuanya pada waktunya. Tuhan tidak bekerja separuh jalan. Jangan sampai setelah masalah selesai lalu tidak bergairah lagi. Ingat, setelah masalah selesai ada kelanjutannya, Tuhan menuntun kita ke pelabuhan sukacita damai sejahtera, ke Yerusalem Baru. Kita dituntun sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna bersanding dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Tetap percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan, tetap berseru dan berserah hanya kepada Tuhan.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar