Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 25:44-46
25:44 Tetapi budakmu laki-laki atau perempuan yang boleh kaumiliki adalah dari antara bangsa-bangsa yang di sekelilingmu; hanya dari antara merekalah kamu boleh membeli budak laki-laki dan perempuan.
25:45 Juga dari antara anak-anak pendatang yang tinggal di antaramu boleh kamu membelinya dan dari antara kaum mereka yang tinggal di antaramu, yang dilahirkan di negerimu. Orang-orang itu boleh menjadi milikmu.
25:46 Kamu harus membagikan mereka sebagai milik pusaka kepada anak-anakmu yang kemudian, supaya diwarisi sebagai milik; kamu harus memperbudakkan mereka untuk selama-lamanya, tetapi atas saudara-saudaramu, orang-orang Israel, janganlah memerintah dengan kejam yang satu sama yang lain.
Ayat-ayat ini mengenai bangsa kafir menjadi hamba untuk selamanya. Jadi orang Israel boleh mengambil budak dari antara bangsa kafir, bahkan boleh diperbudak sampai selama-lamanya. Sedangkan orang Israel sendiri tidak boleh diperbudak. Mengapa demikian? Sebab umat Israel adalah bangsa yang terpilih sehingga tidak boleh diperbudak, sedangkan bangsa kafir bukan bangsa yang terpilih sehingga boleh diperbudak selama-lamanya.
Dari sini kita melihat kita bangsa kafir betul-betul tidak ada kaitannya dengan Tuhan, bukan umat yang terpilih, tidak bisa menjadi jemaat Tuhan, tidak bisa menghamba kepada Tuhan, tidak boleh menjadi imam dan raja, bahkan tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Itu kenyataan bagi kita bangsa kafir! Berarti sehebat apapun kita bangsa kafir, di hadapan Tuhan kita adalah budak yang tidak berhak menerima janji-janji Tuhan dan hanya untuk binasa selamanya.
Lalu bagaimana nasib kita bangsa kafir? Bangsa kafir itu seperti keledai binatang haram yang lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya.
Keluaran 13:13; 34:20
13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.
34:20 Tetapi anak yang lahir terdahulu dari keledai haruslah kautebus dengan seekor domba; jika tidak kautebus, haruslah kaupatahkan batang lehernya. Setiap yang sulung dari antara anak-anakmu haruslah kautebus, dan janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa.
Kalau batang leher dipatahkan berarti tidak ada hubungan lagi dengan kepala, benar-benar tidak ada kaitan lagi dengan Yesus sebagai kepala. Apa gunanya yang hebat yang dimiliki bangsa kafir jika tidak ada hubungan dengan Yesus sebagai Kepala, hanya akan berakhir dengan kebinasaan.
Kalau begitu tidak ada harapan bagi kita bangsa kafir untuk selamat? Syukur kepada Tuhan, Yesus mau menunggangi keledai untuk masuk Yerusalem. Ada harapan dan kesempatan yang terbuka bagi bangsa kafir untuk menghamba kepada Tuhan bahkan untuk dipermuliakan.
Markus 11:1-3
11:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
11:2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.
11:3 Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini."
Ini pengharapan dan kesempatan bagi kita bangsa kafir untuk menghamba kepada Tuhan dan dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna dan dipermuliakan.
Langkah-langkah bangsa kafir untuk dipermuliakan dan masuk Yerusalem Baru.
1. Langkah penebusan dan penyucian.
2. Langkah pemakaian Tuhan.
3. Langkah penyerahan diri.
Kita pelajari poin pertama yaitu langkah penebusan dan penyucian. Ada anak domba yang disembelih supaya keledai selamat. Bangsa kafir yang seharusnya binasa bisa selamat karena ada Yesus Anak Domba Allah yang rela mati mengucurkan darahnya di kayu salib untuk menebus kita bangsa kafir. Ada 5 luka utama Yesus waktu Dia disalibkan sampai mati yaitu 2 di tangan dan 2 di kaki, dengan 4 luka itu Yesus telah mati untuk menebus bangsa Israel yang terhilang, ini kasih Tuhan kepada bangsa Israel. Tetapi Dia masih mau menerima luka kelima yang terbesar di lambungNya untuk menebus kita bangsa kafir. Ini kemurahan Tuhan bagi kita bangsa kafir.
Yohanes 19:32-34
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Mengapa harus ada luka kelima? Kenapa tidak cukup dengan bilur-bilur saja? Karena mau menebus bangsa kafir dengan 5 tanda kekafiran. Kita periksa apakah tanda ini masih ada pada kita, kalau masih ada berarti kita hanya bangsa kafir yang akan dipatahkan lehernya, tidak bisa ditunggangi oleh Yesus, tidak bisa masuk Yerusalem Baru.
Efesus 2:11-12
2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu — sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, —
2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
5 tanda kekafiran:
1. Tanpa sunat artinya tanpa kesucian. Waktu Yesus dipermuliakan di atas gunung ada dikatakan tidak ada seorangpun yang bisa mengelantang pakaian putih seperti yang dimiliki oleh Yesus. Di dunia ini banyak cara-cara kekafiran untuk menyucikan diri tetapi itu kesucian palsu karena di luar Firman. Dulu nenek moyang kita sebelum mengenal Yesus banyak cara-cara untuk menyucikan diri tetapi kesucian yang palsu. Itulah bangsa kafir, tanpa kesucian! Sunat itu penanggalan tubuh yang berdosa.
Kolose 2:11
2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
Mari kita periksa diri kita, selama ini kita sudah mengaku percaya Yesus, ditebus oleh darah Yesus, mungkin sudah melayani, tetapi kalau tanpa kesucian berarti masih melekat tanda kekafiran pada kita. Saya juga dikoreksi Tuhan, melayani sekian tahun apakah dalam kesucian atau tanpa kesucian. Walaupun hebat pelayanan yang kita lakukan tetapi tanpa kesucian berarti masih melekat kekafiran, tidak bisa dipakai, itu keledai yang sudah patah batang lehernya, tidak bisa ditunggangi Yesus.
2. Tanpa Kristus, Kristus adalah yang diurapi, berartinya tanpa urapan Roh Kudus sehingga hidup menuruti kebuasan dagingnya. Bangsa kafir itu digambarkan seperti anjing dan babi, ulang berulang berbuat dosa, jatuh bangun dalam dosa. Diselesaikan tetapi dilakukan lagi, baik dosa perkataan itulah anjing menjilat muntah, maupun dosa perbuatan itulah babi yang mandi kembali ke kubangannya. Seperti itulah bangsa kafir. Periksa diri kita, kalau selama ini masih mengikuti hawa nafsu daging yang buas, berarti masih melekat tanda kekafiran, tidak akan bisa dipakai, hanya untuk dibinasakan kehidupan seperti itu.
3. Tidak termasuk kewargaan Israel sehingga tanpa janji Allah = tanpa Firman.
Roma 3:1-2
3:1 Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
3:2 Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.
Kita bangsa kafir tidak dipercaya Firman, yang mengatur hidup kita dulu adalah aturan nenek moyang atau adat istiadat. Itulah kekafiran! Kalau masih mempertahankan adat istiadat berarti masih melekat tanda kekafiran. Firman malah mereka kesampingkan! Kita harus ditebus dari tanda-tanda ini, jangan ada lagi pada kita.
Firman dipercayakan Tuhan kepada bangsa Israel. Tetapi oleh kematian Yesus di kayu salib, rahasia Firman dibuka bagi kita bangsa kafir. Ini adalah kemurahan Tuhan, kita yang tadinya tidak dipercaya Tuhan namun menerima pembukaan rahasia Firman oleh karena Korban Kristus di kayu salib.
Wahyu 5:9
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.
Tadinya bangsa kafir tidak ada hubungan dengan kepala, sekarang dapat kesempatan mau dipersatukan dengan Yesus sebagai Kepala lewat pembukaan rahasia Firman. Saya tidak bisa khotbah kalau tidak ada doa dari sidang jemaat. Karena kebutuhan sidang jemaat yang berdoa sehingga Tuhan bukakan rahasia Firman kepada kita.
Kalau kita bangsa kafir tidak menghargai pembukaan rahasia Firman berarti masih melekat tanda kekafiran, tidak akan dipakai! Bagaimana mau dipakai kalau komandonya tidak ada. Coba kalau tidak ada komando, amburadul pekerjaan, tidak akan jadi. Apalagi kalau komandonya campur-campur, Firman dicampur dengan filsafat dunia dan adat istiadat, tidak akan pernah jadi. Sebab itu kita bersyukur sebab oleh KorbanNya kita menerima pembukaan rahasia Firman, kita hargai setinggi-tingginya.
4. Tanpa pengharapan = mudah putus asa, mudah kecewa, mudah kuatir, juga mudah bangga akan perkara yang jasmani. Memang kuatir ini tabiat yang paling menonjol dari bangsa kafir.
Matius 6:31-32
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Apalagi melihat keadaan dunia akhir zaman ini semakin tidak menentu, krisis di berbagai bidang, kalau masih sering kuatir berarti masih ada kekafiran. Serahkan kekuatiran itu kepada Tuhan, kita sudah ditebus oleh Tuhan, ayo serahkan. Masakan Tuhan sudah tebus lalu dibiarkan mati. Jadi jangan kuatir, kalau kita sudah ditebus oleh darah Yesus, kita pasti dipelihara oleh Tuhan sebab kita milikNya, milik Tuhan tidak akan dibiarkan.
5. Tanpa Allah, Allah itu adalah kasih. Berarti tanpa kasih. Yang ada hanya emosi daging. Kasihnya itu kasih eros, emosi daging!
Dari lambung Yesus keluar darah dan air untuk melepaskan kita dari 5 tanda kekafiran. Yang harus ada tanda darah dan tanda air yang keluar dari lambung Yesus. Ini bukti bahwa kita keledai yang ditebus dan akan dipakai oleh Tuhan.
1. Tanda darah dalam Tabernakel terkena Mezbah Korban Bakaran = baptisan darah atau yang disebut bertobat mati terhadap dosa. Tanggalkan dan lepaskan segala kekafiran bukti kita sudah ditebus oleh darah Yesus. Kalau diulangi lagi itu berarti belum terlepas. Kalau sudah diakui ayo lepaskan sungguh-sungguh, tidak usah diulang lagi.
Dosa itu sesuatu yang kotor, tetapi Tuhan minta. Pengakuan dosa itu membawa persembahan kepada Tuhan. Tuhan sudah minta tetapi kita tidak mau kasih, dengan alasan macam-macam, malulah, sungkan dan apalah segala macam alasannya. Kalau malu terus dan tidak diselesaikan dosanya maka saat Yesus datang dia malu ketemu Yesus, tidak akan ketemu Yesus. Kalau sudah salah kita akui saja. Itu baptisan darah, memang percikan darah, sengsara bagi daging untuk mengaku dosa.
Roma 6:2
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
Sudah mati kenapa mau hidup lagi dalam dosa, ayo selesaikan semuanya! Mulut ini hanya untuk mengaku dosa. Bukan malah menambah dosa.
Filipi 2:11
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Dosa diakui, selesaikan, tinggalkan. Lepas dari dosa, tidak mau lagi biarpun dipaksa dan diancam. Orang sudah mati biar mau dipaksa tidak akan bisa. Jangan lagi tanda kekafiran melekat pada kita, biarlah tanda darah saja yang melekat.
2. Tanda air dalam Tabernakel itu bejana pembasuhan = masuk baptisan air yang benar. Setelah mati terhadap dosa, kuburkan di dalam air bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus di dalam hidup yang baru, hidup dalam kebenaran. Benar mulai dari perkara kecil, hidup benar, nikah benar, pekerjaan benar, tahbisan benar. Kami utamanya hamba Tuhan sebagai penyelenggara kebaktian, tahbisan ini tidak boleh salah, harus benar.
Setelah hidup benar ada kelanjutannya yaitu menjadi hamba kebenaran. Dulu kita hamba kecemaran, tidak bisa mengabdi sebagai hamba kepada Tuhan, kalau tidak ditebus menjadi budak selamanya. Sekarang sudah ditebus, marilah menghamba kepada Tuhan. Makanya berkali-kali saya tekankan kepada sidang jemaat, jangan dosa dipertahankan lalu pelayanan dilepaskan, itu salah! Dosanya yang dibuang dan pelayanan tetap dipertahankan. Sebab penghuni kerajaan sorga adalah imam dan raja, pelayan-pelayan dan hamba Tuhan. Kalau sekarang tidak mau melayani karena alasan malu sudah berbuat ini dan itu, selesaikan, masih ada kesempatan! Bangun pagi masih melihat fajar pagi, masih bisa menghirup udara, masih diberikan perpanjangan umur, semua itu kesempatan untuk bertobat, kesempatan untuk melayani. Buang semua yang lama, tanggalkan dan masuk pada lembaran yang baru, melayani Tuhan menjadi hamba kebenaran, senjata kebenaran.
Roma 6:13,18
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Siapa yang tidak pernah punya lembaran hitam dalam hidupnya? Seorang raja yang dipakai Tuhan luar biasa yaitu raja Daud punya lembaran hitam dalam hidupnya. Dia berzinah dengan Betsyeba lalu merekayasa membunuh suami Betsyeba, seharusnya dia mati! Tetapi dengan mempersembahkan pengakuan dosa dia diampuni dan dipakai oleh Tuhan. Jadi sebenarnya tidak dipakai itu istilah malu! Ini trik setan memperdaya pikiran kita.
Raja Daud mengaku, dia katakan selama aku berdiam diri tulang-tulangku menjadi kering. Dia mengaku dan dipakai oleh Tuhan, dari jalur keturunan Daud datanglah Yesus. Dari silsilah Yesus banyak orang yang punya lembaran hitam tetapi dipakai. Rahab seorang pelacur, tetapi ada tanda benang kirmizi menunjuk tanda darah di jendela rumahnya, tanda pengakuan dosanya. Pelayan-pelayan yang dipakai mendampingi Yesus dari Galilea sampai Yesus terangkat salah satunya Maria Magdalena yang dikuasai 7 setan, 7 itu sempurna. Tetapi dia mau menyelesaikan semuanya sehingga bisa dipakai Tuhan. Bahkan ada cerita khusus tentang Maria Magdalena, waktu Yesus bangkit dia salah satu kehidupan yang mendapat kesempatan melihat kebangkitan Yesus. Stop pikiran malu, ayo selesaikan dosa, biar kita ditunggangi oleh Yesus, dipakai oleh Yesus menuju Yerusalem.
Kalau dosa diselesaikan, ada tanda darah, ada tanda air, kita hidup di dalam kebenaran maka kita dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan rumah Tuhan yang rohani, Tubuh Kristus yang sempurna. Untuk dipakai Tuhan harus ada dasar yang kuat dan teguh. Kalau tidak ada dasar, semakin tinggi bangunan itu berdiri semakin cepat dia ambruk.
Efesus 2:19-20
2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Nabi itu Firman nubuatan.
II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Rasul itu Firman pengajaran.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Firman nubuatan adalah Firman yang mengungkapkan segala sesuatu yang akan terjadi dan pasti terjadi. Terutama ada 2 peristiwa besar yang akan terjadi dan pasti terjadi:
1. Yesus akan datang sebagai Mempelai Pria Sorga untuk menjemput Mempelai WanitaNya yang sempurna, gereja Tuhan yang sempurna, Tubuh Kristus yang sempurna.
2. Hukuman atas dunia ini yang pasti akan terjadi. Ada 3x7 penghukuman. 7 meterai hukuman dari Allah Roh Kudus, 7 sangkakala hukuman dari Anak Allah dan 7 cawan hukuman dari Allah Bapa. Tetapi kita gereja yang sempurna pasti diluputkan dari hukuman ini.
Firman pengajaran adalah Firman yang mengajar, menyucikan dan menuntun kita untuk mencapai kegenapan nubuatan yaitu menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang luput dari penghukuman Tuhan.
Karena keduanya bicara tentang Mempelai maka disebut Kabar Mempelai. Inilah dasar kita. Kalau ada yang mau mengotak atik Kabar Mempelai berarti dasarnya ambruk dan rapuh. Apalagi kalau melepaskan Kabar Mempelai, berarti orang itu tidak punya dasar. Orang lain sudah mau finishing lalu dia masih sibuk dengan dasar, itu sudah terlambat. Seharusnya kita sudah sampai tahap finishing, harus berpacu dengan waktu sebab sudah mau didiami oleh Tuhan. Bukan lagi ribut dengan dasar. Sampai anggaran dasar mau diotak-atik, padahal sudah disusun berdasarkan dasar Kabar Mempelai. Orang seperti itu sudah terlambat, sudah ketinggalan jauh. Makanya karena sudah tidak punya dasar dia berkoar-koar sana sini, ancam sana sini.
Dasar itu harus kuat, tidak bisa digeser. Bangunan kalau bergeser dasarnya takut orang tinggal di dalamnya. Artinya setelah kita mengalami penebusan oleh darah Yesus, bertobat, lahir baru dan hidup benar, sudah harus tergembala dengan benar dalam binaan Kabar Mempelai supaya tidak bergesar lagi dari kebenaran. Dalam penggembalaan sudah harus mantap, jangan ragu lagi sehingga mau cari lagi yang lebih canggih. Kabar Mempelai ini yang kita butuhkan di akhir zaman ini. Kalau berfellowship sudah harus mantap persekutuannya berdasarkan Kabar Mempelai.
Amsal 12:26
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Kalau dibalik, kenapa sulit tergembala? Karena ada yang tidak benar dipertahankan. Kenapa tidak bisa berfellowship pada pengajaran Kabar Mempelai? Karena ada yang tidak benar dipertahankan! Kalau benar pasti tergembala dan fellowshipnya pasti benar. Kalau mulai loncat sana loncat sini akhirnya nanti sampai tidak mau lagi mendengar pengajaran yang benar. Ragi itu masuk sedikit-sedikit, tidak langsung banyak.
Tergembala itu seperti anak keledai yang tertambat pada pokok anggur pilihan.
Kejadian 49:11
49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
Mari tertambat dan terikatlah pada pokok anggur pilihan. Siapa pokok anggur pilihan? Yesuslah pokok anggur pilihan!
Yohanes 15:1-3
15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Ayo kita tertambat pada Yesus, pokok anggur yang benar, pengajaran yang benar, Kabar Mempelai. Jangan ragukan lagi, dasar kita sudah harus kuat. Saya prihatin kalau dasar ini masih mau kita otak atik. Seharusnya sudah finishing tetapi malah ribut soal dasar. Bukan berarti saya sebagai gembala sudah tidak ada lagi kekurangannya, masih ada, tetapi saya tidak mau bergeser dari dasar ini. Kita sudah diberkati oleh dasar ini sejak 1935 sampai sekarang, dasar ini tidak pernah dirombak, tetapi Kabar Mempelai sesuai ilham yang diterima Pdt. Van Gessel dari Tuhan, ini jangan diotak atik. Pengajaran ini sudah 87 tahun, tidak ada pengajaran bertahan selama ini. Kalau bukan kebenaran pasti hilang dengan sendirinya. Tetapi kalau kebenaran pasti bertahan sampai akhir zaman.
Kalau ada pengajaran Kabar Mempelai pada kita maka tantangannya luar biasa. Tetapi jangan takut, Tuhan pasti menyertai kita.
Markus 16:8b,20
16:8b Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.
16:20 Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Berita dari timur ke barat itu pengajaran Tabernakel, timur itu halaman daerah pertobatan, lalu ruangan suci itu kesucian dan sebelah barat itu ruangan maha suci yang menunjuk kesempurnaan. Berita yang membawa pada kesempurnaan itulah Kabar Mempelai.
Matius 28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Jangan takut dan ragu, memang dasar ini yang dibongkar oleh setan. Dia mau bongkar supaya kita tidak tergembala pada binaan Firman pengajaran yang benar. Kesetiaan kita ini yang mau dia ganggu. Padahal sudah ada pada masa pertunangan tetapi mau dirusak oleh setan. Ayo jangan kita mau dikalah, jangan bergeser sedikitpun dasarnya, 1 milimeterpun tidak boleh bergeser, tetap kuat, tetap teguh.
Kalau kita bangsa kafir tidak mau tertambat pada pengajaran yang benar ini maka akan menjadi keledai liar dan keledai jalang! Ngeri ini bahasa jalang, tetapi inilah bahasa Alkitab, saya tidak mau kurangi, tidak mau tambah.
Ayub 39:8
39:8 Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?
Keledai liar itu artinya tersesat, perilakunya liar, sulit dikontrol! Saya melihat orang yang keluar dari pengajaran betul-betul menjadi liar, sulit dikontrol, semakin susah ditangkap. Tinggal didoakan saja, kalau dapat kemurahan Tuhan bisa kembali. Jangan dipaksa, tidak usah diancam-ancam, sebab kalau kita mau paksa nanti malah kita dia tendang! Tinggal digumuli dalam doa, ditambah doa puasa.
Kemudian keledai jalang, artinya hidup di dalam dosa. Betul-betul sudah menikmati berbuat dosa. Orang yang berbuat dosa itu terhilang dan terpisah dari Tuhan dan binasa. Kalau sudah tidak tergembala jadi liar, hidup dalam dosa, menikmati berbuat dosa, terhilang dan binasa. Sangking terhilangnya dia sudah baterek. Segala yang dia buat dia upload di media sosial, sudah tidak ada rasa malu-malu lagi menjajakan dirinya. Begitu juga kehidupan yang sudah tidak tergembala, tidak malu-malu lagi pamer foto ini, video itu, tidak ada rasa malu sama sekali, sudah seperti orang Sodom dan Gomora. Biarlah Firman malam hari ini untuk kita dibersihkan dari kekafiran dan bisa dipakai oleh Tuhan.
Kalau kita tergembala maka kita akan mengalami penyucian secara terus menerus oleh 2 hal.
1. Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Kita disucikan oleh Firman yang dikatakan oleh Yesus = Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat menerangkan ayat di dalam Alkitab. Ayat itu perkataan Yesus, diterangkan dengan ayat itu juga perkataan Yesus, sampai ayat terakhir seluruhnya pemberitaan Firman adalah perkataan Yesus. Kalau sudah diterangkan dengan logika bukan lagi perkataan Yesus. Sekalipun kedengaran baik, tertata rapi penyajiannya, tetapi tidak punya kuasa untuk menyucikan. Yang kita gumuli minta dan tangisi di kaki Tuhan supaya setiap kita beribadah ada Firman yang dibuka rahasianya.
Rasul Yohanes di buang ke pulau Patmos, pulau tempat membuang penjahat kelas kakap, tetapi tidak pernah kita baca dalam kitab Wahyu, Yohanes menangis karena menderita di dalam pembuangan. Nanti dia menangis dengan amat sedihnya waktu melihat kitab yang termeterai. Dia menangis supaya Firman itu dibuka. Ini yang harus kita tangisi, menangis supaya ada pembukaan rahasia Firman, menangis supaya kita mengalami penyucian, itu yang harus kita gumuli. Kita beribadah untuk apa? Apakah hanya untuk ketemu orang lain atau mau datang dengar musiknya? Bukan! Kita beribadah karena rindu menikmati pembukaan rahasia Firman dan menikmati penyucian. Itu yang kita tangisi dan gumuli. Terutama penyucian karakter, penyucian dari dalam dulu. Ingat Tabut Perjanjian yang disalut emas dari dalam dulu setelah itu baru keluar. Kalau karakter sudah disucikan maka bagian luar juga disucikan yaitu perkataan dan perbuatan.
Ada 3 karakter bangsa kafir yang begitu kuat melekat.
II Petrus 2:22
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
a) Karakter babi yaitu perbuatan dosa kenajisan yang diulang-ulang. Makan minum dan dosa seks itu diulang-ulang! Diakui, diulang lagi. Karena sudah berkali-kali diakui dan diulang lagi akhirnya dia malu dan sudah masa bodoh “yah sudahlah lakukan saja nanti saya tanggung akibatnya!”. Itu karakter yang harus dibersihkan!
b) Karakter anjing yaitu suka mengulang-ulang dosa perkataan yaitu perkataan kotor, perkataan najis, gosip, fitnah sampai dusta. Dusta itu sudah menjadi karakternya, kalau tidak berdusta rasanya bagaimana gitu, pokoknya harus berdusta. Kalau hamba Tuhan saja berdusta, lalu mendustai yang bukan hamba Tuhan, mendustai pemerintah, jangan bilang hamba Tuhan kalau seperti itu!
c) Karakter kuatir.
Matius 6:31-34
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Kalau kuatir dibersihkan maka bisa mencari kerajaan Allah dan kebenarannya. Kerajaan itu ibadah pelayanan, kebenaran itu Firman pengajaran. Jadi orang yang kuatir tidak bisa mengutamakan ibadah pelayanan dan tidak bisa menerima pengajaran yang benar. Semua dikelola dengan logikanya “ah tidak benar itu” padahal sudah benar, ada ayat pendukungnya. Kalau dia hamba Tuhan tidak akan berani menyampaikan pengajaran yang sehat “nanti kalau saya sampaikan begini lalu jemaat tersinggung, nanti dia keluar, bahaya ini!” akhirnya dia bijaksanai Firman. Jangan seperti itu, kalau memang itu dari Tuhan, sampaikan! Justru jemaat itu akan berterima kasih kalau dosanya terkoreksi dan disucikan kalau memang dia orangnya Tuhan. Sampaikan saja dengan wibawa dari Tuhan. Kalau pergaulan dengan Tuhan sudah begitu intim pasti ada wibawa Tuhan, dia menyampaikan Firman dengan wibawa Tuhan sehingga terjadi penyucian di dalam sidang jemaat.
Kalau bisa mengutamakan ibadah dan menjadi kebenaran maka segala sesuatu ditambahkan kepada kita. Jangan kuatir, tergembala saja, terima Firman pengajaran, utamakan penggembalaan maka segala sesuatu Tuhan tambahkan kepada kita. Artinya semua kebutuhan kita Tuhan karuniakan dari kayu salib. Penggembalaan adalah tempat mengikis kekuatiran ini.
I Petrus 5:7 (Perikop: Gembalakanlah kawanan domba Allah)
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Dalam penggembalaan kita mengalami penyucian karakter kuatir ini. Kalau ada kekuatiran pasti tadi tidak datang ibadah karena hujan, dia kuatir nanti sakit batuk flu, apalagi sekarang lagi musimnya. Bukan berarti ada bahaya kita terobos saja bodoh-bodoh, pasti Tuhan kasih hikmat.
Segala sesuatu Tuhan tambahkan kepada kita, Tuhan penuhi segala kebutuhan kita dari kayu salib!
Matius 6:33
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Roma 8:32
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Yesus saja menyerahkan nyawaNya di kayu salib. Bapa menyerahkan AnakNya untuk berkorban di kayu salib, masakan untuk kebutuhan jasmani tidak Tuhan berikan! Tadi dikatakan “BapaKulah pengusahanya” pengusaha yang tidak pernah bangkrut. Kalau tergembala jelas jaminannya luar biasa, kita disucikan dari karakter babi, anjing, kuatir dan kita dipelihara oleh Tuhan. Sampai di zaman antikristus Tuhan pelihara, Tuhan tidak pernah menipu. Kaum muda jangan berpikir kalau saya tergembala nanti sulit cari kerja. Tergembala saja nanti Tuhan sediakan semuanya, segala sesuatu kita dapatkan di dalam penggembalaan.
2. Lewat percikan darah. Ini yang banyak ditolak oleh orang Kristen “saya sudah tergembala kenapa harus sengsara!” memang harus kita alami.
Kejadian 49:11
49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
Ayat 11b ini menubuatkan percikan darah. Untuk apa percikan darah ini? Untuk mencuci kotoran dari pakaian kita, terutama kotoran yang namanya kebenaran diri sendiri. Kebenaran itu putih, Firman itu putih, putih dengan putih tidak kelihatan. Makanya kasih darah warna merah supaya kelihatan ini kebenaran diri sendiri! Ayub saleh, Ayub suci, menjauhi kejahatan. Nanti kena percikan darah baru kelihatan, ada kebenaran diri sendiri kote pada Ayub.
Ayub 32:1-2
32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Begitu kena percikan darah ketahuan ternyata ada kebenaran diri sendiri. Kebenaran diri sendiri itu bagaikan pakaian dari daun pohon Ara. Ingat Adam dan Hawa, begitu jatuh dalam dosa dia mengambil daun pohon Ara untuk menutupi ketelanjangannya. tetapi sebentar lagi layu, kering dan telanjang lagi.
Yesaya 64:6
64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Yesaya 64:6 (Terjemahan Lama)
64:6 Tetapi kami sekalian seperti seorang najis jua dan segala kebenaran kami seperti sehelai kain yang larah, sebab itu kami sekalianpun luruh seperti daun dan kami dibawa oleh kejahatan kami seperti diterbangkan oleh angin.
Memang kalau dilihat orang yang ada kebenaran diri sendiri, ibadahnya giat. Jadi siapa yang bisa menduga dalam dirinya ada noda kebenaran diri sendiri. Seperti bangsa Israel giat beribadah tetapi membangun kebenaran diri sendiri.
Roma 10:1-3
10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Apa artinya giat melayani tetapi kebenarannya itu kebenaran diri sendiri! Seperti saya dulu khotbah tetapi salah-salahkan hamba Tuhan lain “saya lebih dari dia! Kenapa dia bisa ditolong tetapi saya tidak?”. Terlihat giat melayani tetapi di dalam diri ada kebenaran diri sendiri. Tuhan tidak berkenan!
Biarlah percikan darah kita terima supaya membersihkan noda ini yaitu kebenaran diri sendiri. Kebenaran diri sendiri itu kebenaran di luar Firman, kebenaran yang didapat karena menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan atau Firman, sampai menyalahkan setan. Seperti Adam dan Hawa ketika jatuh dalam dosa, Tuhan bertanya pada Adam “apa yang kau perbuat” Adam menjawab “perempuan yang Kau tempatkan disisiku!” Adam menyalahkan orang lain dan menyalahkan Tuhan. Tuhan bertanya kepada Hawa “apa yang kau perbuat? Dijawab “ular ini!” setan yang dipersalahkan.
Kebenaran diri sendiri harus disucikan sebab kalau ada kebenarna diri sendiri pasti ada kepentingan diri sendiri dan ada kehendak diri sendiri. Yang dituruti kehendaknya, bukan lagi kehendak Tuhan. Sampai Firman dipaksa ikut kehendaknya, seharusnya Yesus menunggangi keledai ini malah dibalik keledai mau menunggangi Yesus. Firman dipaksakan ikut kehendaknya, harus begini, harus begitu.
Makanya saya tidak suka kalau ada orang mau berbantah-bantah soal Firman, lebih baik saya tinggalkan, saya tidak mau berdebat. Karena dia sudah dengar tetapi mau diperdebatkan lagi. Kalau masih begitu, itulah kebenaran diri sendiri, ada kepentingan diri sendiri, ada kehendak sendiri. Lewat percikan darah maka semua ini disucikan sehingga yang ada pada kita adalah kebenaran Allah. Apa itu kebenaran Allah? Menyelesaikan dosa, saling mengaku dan saling mengampuni. Bukan malah salah-salahkan orang. Ada masalah dalam nikah malah salahkan suami, isteri, anak, anak salahkan orang tua sampai pernah ada saya dengar mengatakan “kenapa saya lahir dalam keluarga ini!” itu sudah salahkan Tuhan lagi, jangan! Isilah hidup kita dengan kebenaran Allah. Seperti Ayub, begitu kena percikan darah maka dia isi hidupnya dengan kebenaran Allah. Lewat percikan darah Ayub bisa memandang Tuhan. Kebenaran dari Tuhan bukan menyalah-nyalahkan orang lain tetapi bisa merendahkan diri, saya hanya debu tanah, banyak kelemahan, kekurangan dan dosanya. Lalu Ayub mohon ampun, Tuhan ampuni dan selesai semuanya. Pemulihan 2 kali lipat dialami oleh Ayub.
Ayub 42:5-6
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Jadi percikan darah itu sebenarnya merupakan proses supaya kita ada pengalaman secara pribadi dengan Tuhan. Selama ini dia hanya mendengar kata orang, nanti diperhadapkan dengan percikan darah baru dia ada pengalaman pribadi dengan Tuhan. Ini kebenaran dari Allah, selesaikan dosa, mengaku kita hanya debu abu, hanya tanah yang banyak kekurangan dan kelemahan, tidak usah lagi salah-salahkan orang.
Ayub 42:10
42:10 Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
Ayub mendapat pemulihan 2 kali lipat, rohani dipulihkan, jasmani juga dipulihkan. Kalau sudah ada kebenaran Allah maka bisa mengutamakan kepentingan Tubuh Kristus, bukan lagi kepentingan diri sendiri. Dan bisa melakukan kehendak Tuhan, bukan kehendak diri lagi yang dikedepankan, taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan di dalam penderitaan.
Hasil penyucian:
Kejadian 49:12
49:12 Matanya akan merah karena anggur dan giginya akan putih karena susu.
1. Merah itu darah, artinya pandangan kita selalu tertuju kepada Yesus yang tekun memikul salib = bisa meneladani Yesus untuk tahan sengsara karena Firman dan karena ibadah pelayanan.
Ibrani 12:2
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Di depan ada perjamuan suci, ketika kita sengsara lalu memandang Korban Kristus, kiat menjadi tahan. Sengsara kita tidak sebanding dengan sengsaranya Yesus. Hasil penyucian kita bisa tahan sengsara, tidak putus asa, tidak kecewa, apalagi tinggalkan Yesus, sampai menikmati pengalaman sengsara bersama Yesus. Apa yang diizinkan kita alami nikmati. Maka Yesus yang telah menderita sampai mati di kayu salib dan bangkit mengalahkan kuasa maut, dapat menolong kita tepat pada waktunya. Tunggu waktu Tuhan, ayo kita nikmati, nanti Tuhan tolong pada waktunya.
Ibrani 2:18; 4:14-16
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Siapa tahu malam ini adalah waktunya kita ditolong, ayo tahan dan nikmati, jangan cepat-cepat keluar dari pengalaman salib dan Tuhan akan menolong tepat pada waktunya. Kadangkala kita minta kesembuhan tetapi Tuhan mau kebangkitan, itu lebih dari kesembuhan. Seperti anak yang kerasukan roh bisu tuli, waktu orang tuanya minta tolong kepada Yesus bahkan sampai berteriak “tolonglah aku yang tidak percaya ini” anaknya tambah menggelepar dan mati. Tetapi segera bangkit dan sembuh. Kadang kita ketika ada pergumulan sengsara sedikit langsung minta Tuhan selesaikan secepatnya. Tunggu waja waktunya Tuhan, waktu Tuhan tidak sesuai dengan pikiran kita. Tuhan izinkan sengsara itu semakin besar dan semakin luar biasa, karena yang Tuhan mau berikan bukan hanya kuasa kesembuhan tetapi kuasa kebangkitan.. tunggu waktu Tuhan, nikmati. Jadi jangan dulu langsung salahkan Tuhan “kalau begitu tidak ada gunanya saya tergembala, tidak ada gunanya melayani Tuhan!”. Tunggu waktu Tuhan nikmati, seperti ibu hamil mengandung, tunggu waktunya sampai melahirkan. Memang penderitaan semakin berat, tetapi setelah melahirkan dia bersukacita, lupa penderitaannya waktu mengandung sampai melahirkan.
Tuhan bukan hanya menolong tepat pada waktunya. Tuhan tidak bekerja separuh jalan, Tuhan tolong tepat pada waktunya dan Dia pimpin kita sampai pada kesempurnaan.
Ibrani 12:2
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Kadangkala setelah ditolong kita punya iman “Tuhan dahsyat luar biasa”. Satu ketika diizinkan tidak ditolong, di situ imannya merosot, lemah sampai gugur. Tuhan tidak mau seperti itu, Tuhan tolong dan Tuhan pimpin terus iman kita sampai kepada kesempurnaan. Kuat terus iman kita, ditolong tidak ditolong tetap beriman kepada Tuhan.
2. Giginya putih karena susu. Artinya kita tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan untuk layak duduk bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga di takhta Yerusalem Baru. Mana ayatnya?
Kidung Agung 4:2
4:2 Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.
Ini pujian Salomo kepada Sulamit. Salomo menggambarkan Yesus Mempelai Pria Sorga, Sulamit menggambarkan gereja yang sempurna Mempelai Wanita Tuhan. Salah satu yang dipuji Salomo adalah giginya Sulamit.
Bangsa kafir seharusnya budak untuk selamanya, tetapi syukur kepada Tuhan, keledai itu mau ditunggangi untuk masuk Yerusalem. Tetapi harus menempuh 3 langkah, langkah penebusan dan penyucian, langkah pemakaian dan langkah penyerahan diri. Sore ini kia sudah mempelajari langkah penebusan dan penyucian, ayo tanggalkan kekafiran, bawa hidup kita tergembala dalam Kabar Mempelai, disucikan lewat pengajaran ini, disucikan lewat percikan darah. Memang sakit daging tetapi sudah menanti kemuliaan kekal bersama Yesus di Yerusalem Baru. Segala penderitaan kita tidak sebanding dengan kemuliaan yang Yesus sediakan bagi kita semua. Bahkan kemuliaan itu telah disediakan sebelum dunia diciptakan. Jangan takut, jangan mundur dalam mengikuti Yesus. Penderitaan dan sengsara salib harus dialami, tetapi kita tidak sendirian, Yesus dapat menolong tepat pada waktunya dan Dia memimpin iman kita pada kesempurnaan.
Tuhan memberkati
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar