Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
25:44 Tetapi budakmu laki-laki atau perempuan yang
boleh kaumiliki adalah dari antara bangsa-bangsa yang di sekelilingmu; hanya
dari antara merekalah kamu boleh membeli budak laki-laki dan perempuan.
25:45 Juga dari antara anak-anak pendatang yang
tinggal di antaramu boleh kamu membelinya dan dari antara kaum mereka yang
tinggal di antaramu, yang dilahirkan di negerimu. Orang-orang itu boleh menjadi
milikmu.
25:46 Kamu harus membagikan mereka sebagai milik
pusaka kepada anak-anakmu yang kemudian, supaya diwarisi sebagai milik; kamu
harus memperbudakkan mereka untuk selama-lamanya, tetapi atas
saudara-saudaramu, orang-orang Israel, janganlah memerintah dengan kejam yang
satu sama yang lain.
Ini adalah aturan dari Tuhan bahwa bangsa
kafir menjadi budak untuk selama-lamanya. Bangsa di dunia hanya di bagi menjadi
2, bangsa Israel yang adalah umat pilihan Tuhan dan bangsa diluar Israel di
sebut bangsa kafir atau gowi orang
yang tidak mengenal Tuhan. Kita ini orang Indonesia dari berbagai suku, berarti
kita ini termasuk bangsa kafir. Bangsa kafir itu hanya menjadi budak untuk
selama-lamanya artinya tidak bisa mewarisi janji-janji Tuhan. Janji Tuhan yang
terbesar dan berharga adalah mau menjadikan kita segambar dengan Allah.
II Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada
kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh
mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang
membinasakan dunia.
Berarti sehebat apapun bangsa kafir, sekalipun kaya, pandai, punya kedudukan, tidak
bisa segambar dengan Allah berarti tidak layak untuk masuk ke dalam kerajaan
sorga, hanya untuk binasa. Itulah nasib dan keadaan kita bangsa kafir.
Sekalipun hebat, kaya, pandai, punya kedudukan tetapi kalau tidak bisa segambar
dengan Allah buat apa! Semua itu sedang lenyap bersama dengan dunia ini.
Lalu bagaimana nasib kita bangsa kafir?
Sia-sialah kita kerja, sia-sia sekolah, sia-sia dipercaya punya kedudukan kalau semua hanya untuk binasa.
Syukur kepada Tuhan masih terbuka pengharapan bagi bangsa kafir untuk
diselamatkan bahkan dipakai dan dipermuliakan oleh Tuhan. Bangsa kafir itu
disejajarkan dengan keledai.
Hakim-hakim 15:16
15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai
itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."
Keluaran 13:13
13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan
seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan
batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara
anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.
Keledai itu lahir hanya untuk dipatahkan
batang lehernya, kecuali ada anak domba yang tersembelih sehingga ada
kesempatan dia hidup. Syukur kepada Tuhan kita memiliki Yesus Anak Domba Allah
yang rela tersembelih dan mati bagi kita bangsa kafir. Yesus sudah mati dengan
4 luka utama untuk menebus bangsa Israel. Bagi kita bangsa kafir Yesus rela
menerima luka kelima yang terbesar yaitu di lambung untuk menyelamatkan kita
bangsa kafir. Sehingga ada kesempatan keledai bisa hidup, besar dan bisa
menjadi hewan tunggangan yang membawa beban, diberi kesempatan untuk dipakai
oleh Tuhan. Itu sebabnya dinubuatkan di dalam Markus 11:1-11 ada seekor keledai
yang ditunggangi oleh Yesus untuk menuju Yerusalem di mana Yesus dipermuliakan.
Ini suatu kemurahan dan kesempatan bagi kita bangsa kafir..
Ada 3 langkah bangsa kafir untuk dipakai dan
dipermuliakan oleh Tuhan.
1.
Langkah penebusan dan penyucian. Itulah tadi anak
domba harus disembelih supaya bangsa Israel hidup dan bisa dipakai.
2.
Langkah
pemakaian Tuhan. Ditunggangi oleh Tuhan menuju Yerusalem dengan syarat harus
tertambat artinya harus tergembala.
3.
Langkah
penyerahan diri.
Markus 11:7-11
11:7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan
mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
11:8 Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di
jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari
ladang.
11:9 Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang
mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang
dalam nama Tuhan,
11:10 diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan
bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"
11:11 Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah.
Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke
Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.
Dalam melayani Tuhan kita harus ada
penyerahan diri. Ada 3
macam penyerahan diri:
1.
Markus
11:8a
11:8b
ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
Penyerahan
ranting-ranting kayu. Ranting kayu menunjuk kedagingan.
Lukas
23:31
23:31
Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan
terjadi dengan kayu kering?"
Ini
Yesus yang menunjukan dirinya sebagai kayu hidup, sedangkan kita kayu mati. Banyak
kali kita kelihatan melayani Tuhan tetapi dengan penyerahan daging. Artinya
masih dengan pikiran daging, menggunakan perasaan daging, emosi daging, melayani dengan ambisi daging. Kalau mau
mengikuti daging tidak usahlah menggelar-gelar ibadah seperti ini, nanti orang
bilang apa? Nanti dibilangi mau tampil. Tidak sepeti itu. Tuhan yang tahu,
kalau cuma untuk tampil, mau tunjuk hebat, buat apa, siapa saya? Tetapi karena rindu supaya pengajaran ini didengar juga
oleh orang lain, oleh keluarga-keluarga kita yang belum mendengar, makanya kita
mengelar ibadah seperti ini. Jangan sampai pelayanan kita dengan pikiran dan
perasaan daging, emosi daging apalagi dengan ambisi daging. Apa artinya kita
menggelar seperti ini kalau hanya mau untuk kita lebih hebat dari yang lain,
ini penyerahan ranting, penyerahan daging.
Tanda-tanda
penyerahan ranting:
a) Ranting itu tempat melekatnya buah, ranting
harusnya melekat pada pokok. Melekat pada pokok artinya tergembala. Jadi tanda
pertama penyerahan daging ini tidak mau tergembala dengan alasan apapun. Tetapi
kalau ada acara seperti KKR, natal, paskah, persekutuan, dia tampil, tetapi
setelah itu tidak mau tergembala. Sama dengan gembala, kalau ibadah di
tempatnya dia malas dan loyo, tetapi kalau mau khotbah di luar dia semangat dan
berapi-api. Kita pulang harus lebih semangat lagi.
Yohanes 15:1-3
15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan
Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah,
dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih
banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah
Kukatakan kepadamu.
Tergembala itu seperti ranting yang melekat
pada pokok, dibersihkan untuk menghasilkan buah. Jadi penyerahan ranting ini
artinya melayani tetapi tidak mau disucikan. Bisa melayani tetapi tanpa
kesucian tidak ada gunanya. Gembala bisa khotbah, fasih lidah, tetapi kalau
tanpa penyucian tidak ada gunanya, tidak ada nilai apa-apa. Sebab pelayanan
kita itu memberikan persembahan yang bernilai rohani kepada Tuhan. Bisa
bernilai rohani kalau disucikan. Pemain musik di gereja dan di luar sana bisa
pakai alat musik yang sama, kunci-kuncinya sama, tetapi yang membedakan itu
urapan dan kesucian. Jadi melayani tanpa kesucian itu penyerahan daging, tidak
diterima oleh Tuhan, hanya untuk tampil saja, tetapi tidak ada nilai apa-apa di
hadapan Tuhan!
I Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu
hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada
Allah.
Yang kita persembahkan ini jasmani, tubuh
kita kerja itu jasmani, uang kita korbankan itu jasmani, tetapi bernilai rohani
kalau kita mau disucikan. Kita persembahkan 50.000 tetapi dengan hati yang suci
maka itu bernilai rohani. Persembahkan 5 juta hanya untuk sombong-sombongan,
itu tidak punya nilai rohani.
b) Ranting kalau ditaruh di jalan bisa membuat
orang tersandung. Jadi yang kedua tandanya melayani tetapi menjadi sandungan
bagi orang lain. Atau melayani tetapi gampang tersandung. Waktu dipuji bangga,
waktu dihina dia marah. Yesus datang dalam nama Bapa, akan ada orang datang
membawa namanya sendiri itulah antikristus. Jadi kalau ada orang khotbah lalu
ada yang mencela dan dia marah, itu berarti dia bukan membawa nama Yesus tetapi
membawa namanya sendiri, ada roh antikristus di dalamnya. Kalau dia membawa
nama Yesus, sekalipun dihina orang dia tidak marah karena yang disampaikan
Firman dari Yesus bukan dari dirinya sendiri.
Contohnya Petrus, waktu Yesus mengatakan Aku
akan ditangkap, disesah, disalibkan dan dibunuh lalu 3 hari kemudian Aku
bangkit. Petrus menarik Yesus ke samping lalu berkata “hal ini sekali-kali
tidak akan menimpa Engkau!”. Murid-murid yang lain melihat Petrus bisa saja
beranggapan Petrus ini hebat karena dia membela Yesus. Tetapi Yesus berkata
“enyahlah iblis, engkau suatu batu sandungan bagiKu!”. Padahal baru di
ayat-ayat sebelumnya dia dibilangi batu karang yang teguh, cepat berubah
menjadi batu sandungan. Ini yang harus kita waspadai, terlihat pelayanannya
hebat dan sepertinya rohani bertumbuh, tetapi bisa berubah menjadi batu
sandungan kalau tidak hati-hati. Kenapa menjadi batu sandungan? Karena tidak
mau salib, tidak mau sengsara, maunya yang enak bagi daging.
Ingat Petrus akhirnya menyangkal. Kalau
pelayanan ditandai penyerahan daging, tidak mau tergembala, tidak mau disucikan,
hanya jadi sandungan dan gampang tersandung, suatu saat pasti menyangkal. Kenapa
waktu di sekolah Alkitab agung-agungkan pengajaran tetapi begitu keluar malah
jadi penyangkal? Kalau ditelusuri penyebabnya pertama karena tidak mau
disucikan, kedua karena menolak salib tidak mau sengsara, semua maunya yang
enak bagi daging. Kalau saya bisa berada pada posisi seperti ini karena sudah
melewati salib, sekarangpun masih ada salib karena memang kita harus pikul salib
setiap hari. Jangan pikir kalau jiwa yang dilayani banyak tidak ada salib,
siapa bilang! Belum ada jiwa digembalakan ada salib, 1 jiwa ada salib, 10 jiwa
ada salib, 100 ataupun 1000 jiwa tetap ada salib, karena dibalik salib ada kemuliaan.
Kalau tidak mau salib tidak akan ada kemuliaan. Kalau menerima salib pasti ada
kemuliaan.
Kalau jadi sandungan seperti Petrus dan
menyangkal akhirnya menjadi sama dengan iblis. Ironis sekali, melayani tetapi
menjadi sama dengan iblis.
Matius 16:23
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus:
"Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan
memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia."
Iblis itu bapa pembunuh dan pendusta. Kalau
pelayanannya dengan penyerahan daging maka sedikit-sedikit membenci, pahit,
jengkel dan dusta, dusta ditutup dengan dusta. Kalau dusta ditutup dengan dusta
akhirnya jadi malas untuk bertobat. Dia berdusta dan salah-salahkan orang lain
lagi!
2.
Penyerahan
setengah-setengah digambarkan seperti orang yang menghamparkan pakaiannya di
jalan, setelah Yesus lewat pakaiannya diambil lagi.
Markus
11:8
11:8
Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan
ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
Penyerahan
setengah-setengah artinya hanya untuk mencari hormat, mencari pujian, mencari
kedudukan dan sebagainya yang jasmani. Penyerahan setengah-setengah itu tidak
enak, akhirnya nanti setengah mati. Kaum muda jangan melayani untuk mencari
jodoh. Memang Alkitab mengajar jodoh yang terbaik itu di tepi sumur
penggembalaan, tetapi bukan berarti juga beribadah untuk cari jodoh! Ishak
ketemu Ribka di tepi sumur penggembalaan, Musa ketemu Zipora di tepi Sumur
penggembalaan, Yesus bertemu perempuan Samaria gambaran Mempelai Wanita dari
bangsa kafir juga di tepi sumur penggembalaan.
Sebagai
contoh melayani setengah-setengah adalah Yudas Iskariot. Dia melayani tetapi
untuk dapat yang jasmani. Begitu pelayanannya dia rasa sudah tidak
menguntungkan, dia menjual Yesus. Waktu awal menerima pengajaran dia
agung-agungkan pengajaran dan dia diberkati, lama-lama lepas pengajaran ganti
ajaran ini dan ajaran itu dan merasa semakin diberkati secara jasmani. Memang mereka dapat yang jasmani tetapi Tuhan
katakan balaskanlah kepadanya sebanyak kemewahan yang dia dapatkan. Ini
nasibnya babel. Kalau pelayanan setengah-setengah arahnya ke babel mempelai
wanita setan. Hanya akan dibinasakan dalam tempo 1 jam.
Wahyu
18:7
18:7
berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan,
yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti
ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.
Saya
bersyukur pesan-pesan terakhir papa adalah motivasi pelayananmu jangan yang jasmani.
3.
Penyerahan
sepenuh sampai Yerusalem. Seperti mengalasi punggung keledai untuk ditunggangi
oleh Yesus dan masuk Yerusalem.
Markus
11:7
11:7
Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian
mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
Artinya
kita melayani dengan mau menuruti kehendaknya Tuhan, melayani sesuai selera dan
kehendak Tuhan. Ini yang disebut dengan taat dengar-dengaran. Keberhasilan
pelayanan seorang hamba Tuhan adalah penyerahan sepenuh, mau taat sepenuh
kepada Tuhan.
Di akhir zaman kita diperhadapkan dengan 2
proyek secara rohani yang besar:
1.
Pembangunan
Tubuh Kristus Yerusalem Baru, gereja yang benar, Mempelai Wanita Tuhan, ini
yang positif, ditampilkan di atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi.
2.
Pembangunan
kota Babel, gereja palsu, mempelai wanita setan yang akan dihukum dan dibinasakan.
Memang sempurna juga tetapi sempurna dalam kejahatan dan kenajisan.
Penyerahan pertama dan kedua itu mengarah
pada proyek pembangunan Babel. Penyerahan ketiga mengarah ada proyek pembangunan
Tubuh Kristus. Jadi sekarang ini penyerahan kita menentukan kita berada pada
proyek yang mana? Tuhan tidak paksa, pilihan itu kepada kita, tinggal kita mau
pilih kepada Babel atau Yerusalem Baru. Penyerahan sepenuh itu memang sakit
bagi daging. Tetapi kalau ikut Tuhan yang enak-enak itu harus dirobek dan
dimatikan, sakit bagi daging.
Yang menunjukan kondisi gereja yang benar dan
yang palsu adalah malaikat.
Wahyu 17:1; 21:9
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat,
yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku
akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang
banyak airnya.
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang
memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu
ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Bicara malaikat itu menunjuk seorang gembala.
Seorang gembala harus paham mana kondisi gereja benar dan mana kondisi gereja
palsu sehingga mampu mengarahkan jemaat masuk pada pembentukan gereja yang benar,
menggiring jemaat untuk melayani dengan penyerahan sepenuhnya. Kalau kami
gembala tidak punya penyerahan sepenuh bagaimana bisa mengajarkan jemaat untuk
melayani dengan penyerahan sepenuh. Gembala tidak mau taat, tidak mau
disucikan, bagaimana mau mengajar jemaat untuk bisa taat dan disucikan? Gembala
terikat pada perkara yang jasmani, bagaimana bisa melepaskan jemaat dari ikatan
dunia. Ini bukan tugas yang harus digampangkan, ini tugas berat, suatu tanggung
jawab moril! Kalau jemaat yang digembalakan tidak bisa sempurna dan harus masuk
aniaya antikristus, kami gembala yang dituntut Tuhan, hutang darah! Jangan
sampai jemaat digiring pada yang salah, dipikir mau ketemu Yesus padahal ketemu
antikristus. Doakan terus saya sebagai gembala, bukan berarti saya ini sudah
super, sudah hebat, saya masih belajar, saya belajar menggembalakan dan jemaat
belajar tergembala. Sama-sama kita belajar sampai sempurna seperti Yesus.
Bukti hamba Tuhan yang punya penyerahan
sepenuh dia bergaul karib dengan Tuhan.
Mazmur 25:14
25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan
Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
Kalau ada penyerahan sepenuh pasti Tuhan
bukakan rahasia Firman yang bisa mendorong sidang jemaat masuk pada kegenapan
persiapan waktu penyatuan Tubuh Kristus yang sempurna dengan Yesus sebagai
kepala. Betapa bahagianya sidang jemaat kalau dilayani oleh hamba Tuhan yang
bergaul karib dengan Tuhan. Kalau Tuhan tidak bukakan rahasia Firman mau
khotbah apa? Mau mendongeng? Mau melawak? Mau cerita ilustrasi? Memang bisa
khotbah seperti itu, tetapi tidak ada nilai rohani apa-apa. Jemaat yang datang
dalam keadaan kotor tetap pulang dengan keadaan kotor. Pembukaan Firman itu air
yang menyucikan sehingga kita datang dalam
keadaan kotor, pulang dalam keadaan bersih.
Firman pengajaran atau pembukaan rahasia
Firman, ini yang menghiasi gereja Tuhan. Jadi penyerahan diri sepenuh itu
berarti mau dihiasi. Coba kalau yang ke salon lalu goyang-goyang, tidak mau
penyerahan diri sendiri bisa berantakan
make upnya. Jadi dibutuhkan penyerahan diri untuk dihiasi oleh Tuhan.
Wahyu 21:2
221:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang
baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan
yang berdandan untuk suaminya.
Jadi disaat kita beribadah seperti ini,
dengar Firman pengajaran, ada Firman yang dibuka rahasianya berarti kita sedang dihiasi lewat
perantaraan hamba Tuhan yang menyerah sepenuh kepada Tuhan. Contoh dalam
Alkitab adalah Ester yang menyerah saja kepada Mordekhai dan kepada Hegai, dia
menurut akhirnya jadi ratu. Kalau tidak mau menurut, tidak mau mendengar, tidak
bisa jadi Mempelai Wanita Tuhan. Ester itu gambaran Mempelai Wanita Tuhan,
Hegai itu gambaran gembala. Gembala mempersiapkan jemaat, membawa ester-ester
akhir zaman ini kepada Ahasyweros gambaran Yesus Mempelai Pria Sorga. Tempat
menghiasinya di balai perempuan. Balai perempuan itu menunjuk kandang
penggembalaan. Ayo masuk kandang penggembalaan, ada gembala yang Tuhan percaya
untuk menghiasi kita.
Ester 2:8-9,12
2:8 Setelah titah dan undang-undang raja tersiar dan
banyak gadis dikumpulkan di dalam benteng Susan, di bawah pengawasan Hegai,
maka Ester pun dibawa masuk ke dalam istana raja, di bawah pengawasan Hegai,
penjaga para perempuan.
2:9 Maka gadis itu sangat baik pada pemandangannya dan
menimbulkan kasih sayangnya, sehingga Hegai segera memberikan wangi-wangian dan
pelabur kepadanya, dan juga tujuh orang dayang-dayang yang terpilih dari isi
istana raja, kemudian memindahkan dia dengan dayang-dayangnya ke bagian yang
terbaik di dalam balai perempuan.
2:12 Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran
untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut
peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu
digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur
dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian
perempuan.
Dulu para gadis dibawa ke balai perempuan
dibawah pengawasan Hegai, mereka dihiasi dan didandani selama 12 bulan. 6 bulan
memakai minyak mur dan 6 bulan memakai minyak kasai. Angka 12 mengingatkan kita 12 roti di atas meja roti sajian yang
disusun menjadi 2 masing-masing 6 ketul. Inilah yang menghiasi kita yaitu roti
kehidupan, Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan. Tugas kami hamba Tuhan
menyediakan roti bagi sidang jemaat, dandani sidang jemaat dengan
sebaik-baiknya, jangan asal, jangan sembarang sebab kita akan bertemu dengan
Yesus Mempelai Pria Sorga. Ibadah raya hari minggu didandani, ibadah pendalaman
Alkitab hari rabu di dandani, ibadah doa hari sabtu didandani, ibadah doa pagi
juga didandani sehingga waktu Yesus datang kita sudah siap untuk menyambut
Yesus Mempelai Pria Sorga.
Kita periksa apakah kita sudah berhias untuk
Yesus atau belum. Perhiasan apa yang harus kita gunakan untuk menyambut Yesus. Kita
belajar dari kota Yerusalem Baru yang tadi dikatakan bagaikan Mempelai Wanita
yang berhias bagi Mempelai Laki-laki. Ini pelajaran juga bagi isteri-isteri, isteri-isteri
berhias untuk suami, jangan untuk tetangga.
Ada 3 benda berharga yang paling menonjol di
Yerusalem Baru:
1.
Mutiara
Wahyu
21:21
21:21
Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu
gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni
bagaikan kaca bening.
Kita
harus punya mutiara. Mungkin secara jasmani kita tidak punya mutiara, tetapi
mutiara secara rohani sudah harus kita miliki. Apa itu mutiara secara rohani?
Matius
13:45-46
13:45
Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara
yang indah.
13:46
Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh
miliknya lalu membeli mutiara itu."
II
Timotius 3:13
3:13 Peganglah
segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang
sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
3:14
Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita,
oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
Jadi
mutiara secara rohani adalah rela korban yang jasmani untuk mendapatkan ajaran
yang sehat, ajaran yang benar. Saya tanggung jawab di sini, sidang jemaat rela
tinggalkan pekerjaan untuk mendengar Firman lalu di sini tidak ada mutiara, itu
rugi sekali! Saya percaya sidang jemaat mendapatkan mutiara di sini. Harus rela
berkorban untuk mendapatkan pengajaran yang benar. Jangan dibalik rela
korbankan yang rohani untuk dapat yang jasmani. Yang jasmani itu urusannya
Tuhan, kalau ada berkat dari langit, berkat dari bumi pasti ada. Soal berkat
itu selalu dikatakan Allah Pencipta langit dan bumi. Waktu Abraham diberkati
oleh Mekisedek “diberkatilah engkau oleh Allah Pencipta langit dan bumi. Jadi
kalau dapat yang rohani yang jasmani juga pasti dapat.
2.
Permata
Wahyu
21:11,18-19
21:11
Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata
yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
21:18
Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen,
bagaikan kaca murni.
21:19
Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang
pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah,
dasar yang keempat batu zamrud,
Yang
paling menonjol di sini adalah permata yaspis. Yaspis artinya kerinduan yang
menyala-nyala. Jadi perhiasan rohani kita adalah ada kerinduan menyala-nyala melayani
Tuhan, untuk mendengar pengajaran ini.
3.
Emas
Wahyu
21:18-19
21:18
Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen,
bagaikan kaca murni.
21:19
Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang
pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah,
dasar yang keempat batu zamrud,
Emas
ini taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan apapun resikonya sampai daging tidak
bersuara lagi.
Amsal
25:12
5:12
Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk
telinga yang mendengar.
Amsal
25:12 (Terjemahan Lama)
25:12
Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan kalung yang dari pada emas
sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengar itu berpatutan dengan
penegur yang berbudi.
Ketaatan
itu akan teruji ketika kita diperhadapkan dengan percikan darah, waktu
menderita apakah taat atau tidak. Yesus sempurna tetapi dikatakan belajar taat
dari apa yang diderita, apalagi kita yang masih banyak kekurangan.
Ibrani
5:8
5:8
Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah
diderita-Nya,
Kadangkala
ketika sengsara mau cepat-cepat cari jalan keluar.Waktu sakit datang orang
pintar “ini cuma air putih, tidak ada baca-bacanya, berdoa saja lalu minum
nanti sembuh” setelah minum sembuh “puji Tuhan, Tuhan kasih jalan keluar”
padahal yang sembuhkan bukan Tuhan.
Di
depan kita ada perjamuan suci, bukti Yesus taat sampai mati untuk keselamatan
kita. Masakan untuk keselamatan kita sendiri kita tidak mau taat! Sudah terlalu
kita. Biarlah kita mau belajar untuk taat dengan penyerahan sepenuh.
Kalau perhiasan rohani kita miliki maka hasilnya:
1.
Pertama
dan yang utama kita tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan untuk bertemu Yesus
Mempelai Pria Sorga. Kita masuk pesta kawin Anak Domba yang akan segera digelar. Sore ini kita
beribadah dalam suasana pesta yang akan memuncak pada pesta kawin Anak Domba. Sekarang
kepada kita disediakan hidangan bergemuk yang terbaik dari Tuhan yaitu Firman
pengajaran dan Perjamuan suci, nanti kita akan masuk pesta nikah Anak Domba
Allah bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.
2.
Hidup
kita secara jasmani juga dihiasi oleh Tuhan, dijadikan Tuhan indah pada waktunya.
Asal rohani sudah Tuhan hiasi, yang jasmani juga akan Tuhan hiasi. Mungkin
secara jasmani dientengkan orang, rumah kecil, ijazah rendah, modal kecil, atau
mungkin calon mantu dietengkan oleh calon mertua, secara jasmani mungkin tidak
ada apa-apa, yang penting punya perhiasan rohani, mutiara, permata dan emas
maka yang jasmani menjadi urusannya Tuhan. Tuhan hiasi, Tuhan perindah semua
pada waktunya. Jaminannya adalah Korban
Kristus, Perjamuan suci. Yakin kita kembali sebentar hidup kita sudah
diperindah oleh Tuhan semua pada waktunya, bukan waktunya kita tetapi waktunya
Tuhan. Siapa tahu malam ini waktunya Tuhan bagi kita. Kalaupun belum, hiasan
rohani itu pertahankan jangan sampai hilang. Kalau belum punya upayakan untuk
memiliki perhiasan rohani.
Tuhan memberkati
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar