Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
13:1 Lalu aku
melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala
tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis
nama-nama hujat.
Antikristus
tampil sebagai binatang buas dengan tanda-tanda:
1.
Berkepala
7 artinya melawan Yesus sebagai kepala dalam urapan Roh Kudus dengan 7
perwujudannya. Ini berarti antikristus tanpa urapan Roh Kudus sehingga hidup
menurut kebuasan dagingnya.
2.
Bertanduk
10 artinya melawan 10 hukum Allah, melawan Firman, tidak mau tunduk kepada
Firman, tanpa Firman.
3.
Di atas
tanduk-tanduknya terdapat 10 mahkota. Angka 10 menunjukan 10 hukum kasih.
Bicara mahkota menunjukan kemuliaan. Jadi antikristus melawan kasih dan
kemuliaan Tuhan = tanpa kasih.
Jadi
antikristus itu kehidupan tanpa urapan, tanpa Firman dan tanpa kasih Tuhan.
Kita harus berupaya jangan sampai kita dikuasai oleh antikristus ini. Supaya
tidak dikuasai antikristus kita harus memelihara kasih dari kayu salib.
I Yohanes
4:8-10
4:8 Barangsiapa
tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
4:9 Dalam hal
inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah
mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
4:10 Inilah kasih
itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi
kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Supaya tidak
dikuasai oleh antikristus maka kita harus memelihara kasih Tuhan, kasih dari
kayu salib. Allah itu kasih, Ia memberikan kasihNya
dari sorga lewat anakNya
yang tunggal yaitu Yesus mati di kayu salib sebagai korban pendamaian bagi kita.
Kalau seandainya Yesus tidak diutus ke dunia ini, maka kita tetap kehidupan yang tanpa kasih
seperti antikristus. Kita sudah menerima kasih itu dari kayu salib, kasih itu
dicurahkan kepada kita. Manusia banyak yang dingin kasihnya, sebab itu kasih
yang sudah ada dari kayu salib itu harus kita pelihara.
Bagaimana
cara memelihara kasih supaya tidak menjadi dingin?
1.
Memelihara
kasih mula-mula = memegang salib Tuhan.
Wahyu 2:4-5
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau,
karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya
engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau
lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil
kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Kasih itu dicurahkan dari kayu
salib, kasih mula-mula itu kasih dari kayu salib. Prakteknya bagaimana
memelihara kasih mula-mula?
a)
Percaya
atau iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat lewat mendengar Firman
dalam urapan Roh Kudus. Kalau iman hanya karena melihat itu adalah iman yang
rapuh dan mudah disesatkan.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Kristus itu
artinya yang diurapi. Jadi untuk memelihara kasih mula-mula harus banyak
mendengar Firman. Kalau tidak suka dengar Firman lalu katakan punya kasih, ini
kasih dari mana? Dan mendengar Firman sampai hati terharu. Banyak kali di gereja
diajarkan mendengar Firman hanya ketawa-ketawa menyenangkan daging.
Kisah Para
Rasul 2:36-37
2:36 Jadi seluruh
kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu
salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37 Ketika mereka
mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada
Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"
Arti hati
terharu mendengar Firman:
1)
Tahu
dengan pasti siapa Yesus. Kita imani dengan sungguh-sungguh bahwa Yesus itu
adalah Juruselamat. Di dunia ini tidak ada keselamatan dalam kuasa lain tetapi
hanya ada di dalam nama Yesus. Kita ini manusia berdosa dan oleh karena dosa seharusnya
kita binasa karena hukuman dosa adalah maut kebinasaan. Tetapi Yesus rela mati
di kayu salib untuk menyelamatkan kehidupan kita. Yesus rela menggantikan kita
yang seharusnya dihukum dan mati di kayu salib. Ini yang harus kita tahu dengan
pasti. Kalau kita bisa imani, percaya dan yakin bahwa Yesus adalah satu-satunya
Juruselamat maka kita pasti bersukacita untuk mendengar suara Yesus. Firman itu
kita akan nikmati, bergemar mendengar Firman, tidak pernah bosan. Kalau sekarang
sudah bosan dengar Firman, tidak sungguh-sungguh, berarti kasih mula-mulanya
sudah merosot. Kalau kasih mula-mula sudah merosot Tuhan ancam diambil kaki
diannya. Kaki dian itu terang, kalau kaki dian diambil berarti dia hidup dalam
kegelapan dosa.
Yeremia 15:16
15:16 Apabila aku bertemu dengan
perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan
bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya
TUHAN, Allah semesta alam.
Kalau bisa menikmati Firman, kita
akan mengalami kuasa nama Yesus untuk menyelamatkan dan menolong kita dari
segala permasalahan dan pergumulan yang kita hadapi. Dengar Firman sampai hati
terharu artinya kita imani, kita percaya
yakin sepenuh akan Firman Tuhan itu adalah sungguh-sungguh perkataan Yesus,
bukan perkataan manusia. Maka nama Yesus memberikan kemenangan kepada kita,
menyelamatkan dan menolong kehidupan kita.
2)
Mendengar
Firman sampai sadar akan dosa sampai menyesali dosa, sampai mengaku dosa kepada
Tuhan dan sesama, sehingga kita mendapat pengampunan dan tidak dihukum. Makanya
perlu Firman diulang lagi. Mungkin waktu pertama kali disampaikan belum sadar,
diulangi lagi baru sadar tetapi belum mengaku, diulangi lagi sampai bisa
mengaku kepada Tuhan dan sesama. Kalau Firman terus diulang dan dia tidak
pernah sadar, tidak pernah mengaku maka Tuhan yang akan mengeraskan hatinya
seperti Firaun, berarti siap untuk dihukum.
b)
Bertobat
Kisah Para
Rasul 2:36-38
2:36 Jadi seluruh
kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu
salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37 Ketika mereka
mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada
Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus
kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu
akan menerima karunia Roh Kudus.
Bertobat itu
berhenti berbuat dosa, kembali kepada Tuhan, mati terhadap dosa. Biar digoda,
dipaksa, diancam, dia tidak mau lagi sebab sudah mati terhadap dosa. Itu
bagaikan dosa dipaku di kayu salib. Kalau dalam Tabernakel kena pada Mezbah
Korban bakaran. Percaya kepada Tuhan Yesus itu pintu gerbang. Jadi orang tidak
mau mengaku dosa dan malah menyalahkan orang lain itu tidak pernah masuk pintu
gerbang, dia ada di luar pintu gerbang. Karena dengan hati kita percaya dan
dengan mulut kita mengaku dosa, jadi orang yang tidak mengakui dosanya tidak
percaya Yesus.
Bertobat itu
dalam Tabernakel ditunjukan oleh alat mezbah koban bakaran. Dulu yang dibakar
itu binatang korban, sekarang yang dibakar adalah dosa-dosa kita. Ayo kita
selesaikan dosa, tidak diulang-ulang lagi, tidak diungkit-ungkit lagi, sudah
tidak diperbuat lagi, betul-betul dimatikan dosa itu.
c)
Kisah
Para Rasul 2:38
2:38 Jawab Petrus
kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu
akan menerima karunia Roh Kudus.
Lahir baru
lewat baptisan air dan baptisan roh. Untuk melihat kerajaan sorga seseorang
harus lahir baru melalui air itulah baptisan air (bejana pembasuhan) dan roh
itulah baptisan Roh Kudus (pintu kemah). Lahir baru berarti tidak ada lagi
hidup lama, hidup lama dibuang yang ada hidup baru.
Yohanes 3:5-8
3:5 Jawab Yesus:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air
dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6 Apa yang
dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah
roh.
3:7 Janganlah
engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup
ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari
mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang
yang lahir dari Roh."
Apa bukti
kita sudah lahir baru lewat air dan roh? Buktinya seperti angin dan seperti
api.
Mazmur
104:4
104:4 yang membuat
angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
Angin itu
suruhan Tuhan, api itu pelayan Tuhan. Jadi angin dan api itu pelayan Tuhan yang
diutus Tuhan. Itulah orang yang lahir baru, mau melayani Tuhan, mau diutus
Tuhan, tidak menganggur. Kita periksa, sudah sekian tahun jadi orang Kristen,
sudah dibaptis, apakah sudah ada aktivitas pelayanan atau menganggur. Kalau dia
betul-betul sudah lahir baru, tidak usah disuruh, tidak usah dipaksa pasti aktif dalam melayani Tuhan.
Sekarang
diperiksa lagi kita yang sudah melayani, apakah melayani seperti angin, seperti
api atau tinggal seperti asap, sudah tidak ada apinya. Suatu saat angin akan
ditahan, baru mau melayani sudah tidak bisa. Sekarang masih ada kesempatan dan
waktu mari terlibat di dalam pelayanan apapun itu. Pelayanan apapun di mata manusia
mungkin terlihat kecil tetapi kita mau terlibat dalam pelayanan.
Tanda pelayan
Tuhan seperti angin:
1)
Melayani
dalam ketaatan sesuai Firrman Tuhan. Ke mana angin ditiup ke sana dia
berhembus, tidak berbalik. Kalau tidak sesuai Firman Tuhan tidak usah kita
lakukan.
2)
Melayani
Tuhan dengan membawa kesejukan damai sejahtera. Angin itu kalau berhembus kita
merasa dingin dan sejuk. Di mulai dari dalam rumah tangga. Di gereja melayani
tetapi dalam rumah tangga selalu membawa keributan, pertentangan, itu bukan
angin! Masalah kecil diperbesar. Seharusnya yang besar diperkecil, yang kecil
dihilangkan. Masalah piring ribut, belanga ribut, listrik ribut, semua ribut.
Lama-lama masalah piala dunia juga bisa ribut karena yang satu dukung ini yang
lain dukung itu.
Dalam sidang jemaat kita juga
harus membawa kesejukan. Imam itu kohen berdiri di tengah antara Tuhan dan jemaat, membawa pelayanan
pendamaian, membawa kesejukan. Paduan suara ayo hadirkan kesejukan,
pemain musik hadirkan kesejukan. Sebagai gembala saya harus menghadirkan
kesejukan, damai sejahtera di dalam jemaat, bukan memperkeruh keadaan. Begitu
ada suasana yang keruh kita hadir di situ membawa kesejukan, jangan malah
tambah bikin berlumpur, jangan!
Ketika terjadi pertikaian dan
perselisihan bisa diraba orang ini benar atau salah. Kalau benar dia diam,
kalau salah pasti cari pendukung untuk membenarkan dirinya. Kesana kemari
cerita untuk mempersalahkan orang lain untuk membenarkan dirinya, sampai
memfitnah, menggosip dan lain sebagainya. Ayo bawa kedamaian di manapun kita
berada. Baik dalam nikah, dalam penggembalaan maupun antara penggembalaan.
Tanda pelayan
Tuhan seperti api, api itu panas, artinya melayani Tuhan dengan berkobar-kobar
dan bernyala-nyala. Kalau sudah menjadi seperti angin dan seperti api, pelayan
Tuhan seperti ini tidak bisa dihalangi oleh apapun. Yesus sudah peragakan, Dia
adalah hamba Tuhan yang taat kepada Bapa di Sorga sampai mati di kayu salib.
Waktu murid-murid berkumpul di Yerusalem dengan pintu-pintu dan jendela yang
terkunci karena takut kepada orang Yahudi, Yesus tiba-tiba muncul di
tengah-tengah mereka, angin bisa masuk dari celah-celah. Kalau kita tampil
sebagai angin dan api, biarpun ada orang menghalangi pelayanan kita, bahkan setan
sekalipun tidak akan bisa menghalangi kita.
Pagi hari ini kita mau memelihara
kasih mula-mula, kita mau pegang salib Kristus, percaya iman bahwa Dia
satu-satunya Juruselamat. Semangat dengar Firman, karena kita yakin Dia
Juruselamat maka kita bersukacita mendengar suaraNya. Sadar akan dosa, sesali
dan akui, mati terhadap dosa, lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh
Kudus, menjadi seperti angin dan api. Hati-hati, jangan sampai melepaskan
tongkat, jangan melepaskan salib. Kalau salib dilepaskan menjadi ular.
Keluaran 4:2-3
4:2 TUHAN berfirman kepadanya:
"Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat."
4:3 Firman TUHAN: "Lemparkanlah
itu ke tanah." Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu
menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya.
Kalau salib sudah dilepas, kita tidak
mau memelihara kasih mula-mula maka ular yang datang, tabiat setan masuk kepada
kita. Sebagai contoh sidang jemaat Efesus, mereka melepaskan tongkat,
kehilangan kasih mula-mula. Dikatakan tadi betapa dalamnya engkau jatuh! Begitu
melepaskan tongkat, tidak bergemar lagi mendengarkan Firman, mengulang-ulang
dosa, tidak mau melayani Tuhan, betul-betul ular yang datang. Sedalam apa
mereka jatuh?
Wahyu 9:2-3
9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang
jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar,
dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah
belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti
kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.
Sedalam lobang jurang maut
tempatnya demon-demon, tempatnya roh jahat dan roh najis. Jadi begitu
melepaskan tongkat maka kehidupan itu sudah bergaul dengan roh jahat dan roh
najis, hidup dalam kejahatan dan kenajisan, itu kejatuhan yang dalam! Kita yang
sudah melayani jangan lepaskan pelayanan, begitu lepaskan pelayanan itu sudah
kejatuhan yang dalam. Begitu ragu dengan Yesus, mau cari kuasa lain untuk
menyelamatkan itu sudah dalam jatuhnya.
Mari pegang salib Tuhan dan
pelihara kasih mula-mula maka Tuhan akan memberikan hikmat dan kuasaNya kepada
kita. Kita lebih berhikmat dan lebih kuat dari siapapun di dunia ini.
I Korintus 1:22-25
1:22 Orang-orang Yahudi menghendaki
tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
1:23 tetapi kami memberitakan Kristus
yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk
orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
1:24 tetapi untuk mereka yang
dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah
kekuatan Allah dan hikmat Allah.
1:25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih
besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari
pada manusia.
Arti lebih kuat dan lebih
berhikmat ini adalah tidak bisa dihalangi oleh apapun dan siapapun untuk kita
beribadah melayani Tuhan. Saya selalu ingat nasihat bapak gembala, beliau
katakan layani Tuhan saja itu pekerjaan Tuhan, tidak bisa dihambat dan
dihalangi oleh siapapun. Keluarga mau coba halangi tidak bisa, penyakit mau
coba halangi tidak bisa, sekalipun pemerintah mau coba halangi tidak bisa, kita
lebih kuat dan lebih berhikmat.
Petrus dan kawan-kawan bukan
orang yang terpelajar. Mereka menghadapi sidang mahkamah agama, orang intelek, orang-orang pintar,
tetapi tidak bisa dihalangi pelayanan mereka. Sudah ditekan, dicambuk
sekalipun, bahkan sudah dipenjara, penjara sudah terbuka bagi Petrus, dia
keluar dan bisa lepas, tidak bisa dihalangi. Paulus dan Silas dibelenggu di
dalam penjara, Tuhan datang menolong, gempa bumi terjadi sehingga lepas semua
ikatannya dan pintu-pintu penjara terbuka. Tidak bisa dihalangi oleh siapapun.
Banyak tantangan akan kita hadapi tetapi pada kita ada kuasa dan hikmat Tuhan
kalau kita mau memelihara kasih mula-mula. Bahkan ketika kita sudah terjerumus jatuh
dalam kegelapan dosa, begitu kembali memegang salib bisa ditolong oleh Tuhan.
Kalau mau kembali pada kasih mula-mula, bisa dipulihkan oleh Tuhan keadaan
kita. Sebagai contoh penjahat di sebelah Yesus. Dia sudah dihukum mati, berarti
kejahatannya kejahatan yang berat. Secara jasmani dan rohani sudah tidak punya
masa depan. Tetapi begitu dia memegang salib lewat praktek dia mengakui dosanya
maka dia diangkat oleh Tuhan sampai ke Firdaus.
Lukas 23:40-43
23:40 Tetapi yang seorang menegor dia,
katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau
menerima hukuman yang sama?
23:41 Kita memang selayaknya dihukum,
sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang
ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42 Lalu ia berkata: "Yesus,
ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama
dengan Aku di dalam Firdaus."
Sejahat dan senajis apapun kita
kalau mau kembali pada kasih mula-mula, mau memegang salib, mau bertobat dan
melayani Tuhan, masih bisa diangkat oleh Tuhan. Ketika kita melihat orang gelap
hidupnya dalam dosa, tidak usah kita hakimi. Semoga dia begini, semoga dia
begitu. Bisa saja sementara kita hakimi orang itu, di tempat lain dia sudah
bertobat. Jadinya dia tertolong sementara kita yang menghakimi tidak tertolong.
Lebih baik didoakan. Kita sendiri apakah tidak punya kekurangan? Kenapa
kekurangan orang gampang sekali kita cerita! Kita tunjuk orang sementara 3 jari
pada kita, sebenarnya kita lebih jahat! Lebih baik kita berdoa “Tuhan tolong
saya supaya jangan seperti itu” itu lebih bagus dari pada “semoga dia begitu,
semoga dia begini supaya dia kena ini, kena itu”.
Wahyu 2:7
2:7Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang,
dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus
Allah."
Ini yang dialami penjahat itu,
dia menang sehingga berada di Firdaus. Pagi menjelang siang ini Tuhan tawarkan
kemenangan kepada kita, kembali pada kasih mula-mula maka kita akan ada di
Firdaus Allah bersama dengan Yesus.
2.
Yosua
23:11
23:11 Maka demi nyawamu, bertekunlah
mengasihi TUHAN, Allahmu.
Bertekun mengasihi Tuhan demi
nyawa kita. Banyak kebutuhan kita di akhir zaman ini, tetapi kebutuhan yang
utama adalah bertekun mengasihi Tuhan. Praktek bertekun mengasihi Tuhan:
a)
Bertekun
dalam penggembalaan, masuk ruangan suci. Angin dan api itu tempatnya di ruangan
suci, hamba Tuhan dan pelayan Tuhan tempatnya di ruangan suci.
Imamat
21:12
21:12 Janganlah ia
keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus
Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah
dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Yang menjadi
domba-dombanya Tuhan sebenarnya hanya orang Israel asli. Tetapi dalam Yohanes
pasal 10 dikatakan ada lagi domba-domba yang lain. Itulah kita bangsa kafir
yang telah diselamatkan menjadi dombanya Tuhan. Ayo bertekun dalam kandang
penggembalaan sebagai penghargaan kita akan korbannya Yesus Gembala yang baik
yang sudah memberikan nyawaNya kepada kita sekalian.
Bertekun itu
tidak mau dihalangi dan tidak bisa dihalangi. Hasilnya kalau mau bertekun dalam
penggembalaan:
1)
Tidak
melanggar kekudusan. Artinya di dalam penggembalaan terjaga kesucian hidup
kita, terjaga kesucian nikah kita. Begitu keluar dari penggembalaan cepat atau
lambat kehidupan itu pasti cemar! Ingat Dina anak Yakub, mau coba-coba keluar
dari kemah, mau pergi bergaul dengan orang Sikhem. Begitu dia keluar maka dia dibawa lari
oleh Sikhem dan dirusak
kesuciannya.
Kejadian 34:1-2
34:1 Pada suatu kali pergilah Dina,
anak perempuan Lea yang dilahirkannya bagi Yakub, mengunjungi
perempuan-perempuan di negeri itu.
34:2 Ketika itu terlihatlah ia oleh
Sikhem, anak Hemor, orang Hewi, raja negeri itu, lalu Dina itu dilarikannya dan
diperkosanya.
Berapa kali dia keluar? Sekali!
Sekali dia tidak tekun, habis dia. Jangan kita main-main! Dianggap biasa, tidak
apa-apa sekali ini saja tidak tekun beribadah. Hati-hati, ingat saja Dina,
begitu sekali dia keluar langsung tercemar! Makanya sebagai gembala saya
bertugas menjaga keselamatan jiwa sidang jemaat, berarti menjaga kekudusan
sidang jemaat. Jangan keluar dari penggembalaan.
Di dalam penggembalaan tubuh jiwa
dan roh kita disucikan oleh Allah Tritunggal lewat Firman Roh Kudus dan kasih
supaya kita tampil tanpa cacat cela. Banyak dosa yang mengincar kita, antara
lain:
v Dosa Kain dan kakak-kakak Yusuf. Kain
melayani, Habel melayani, sama-sama beribadah melayani. Yusuf gembala,
kakak-kakak Yusuf juga gembala. Jadi Yusuf dan kakak-kakak Yusuf gambaran hamba
Tuhan dan pelayan Tuhan tetapi ada dosa. Dosa apa? Iri, pahit hati, benci
sampai benci tanpa alasan. Kelihatan kecil, tetapi itu berbahaya. Kalau sudah
ada dosa iri dan perselisihan maka membuka keran dosa yang lain.
v Dosa Hofni dan Pinehas
I Samuel 2:15-16,22
2:15 Bahkan sebelum lemaknya dibakar,
bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban
itu: "Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau
menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja."
2:16 Apabila orang itu menjawabnya:
"Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu
sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga
harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan."
2:22 Eli telah sangat tua. Apabila
didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang
Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di
depan pintu Kemah Pertemuan,
Hofni Pinehas ini suka makan
daging yang mentah. Sebenarnya yang suka makan daging yang mentah itu hanya
binatang buas. Artinya hanya mengikuti
hawa nafsu yang buas sehingga suka kekerasan. Dalam rumah tangga jangan diisi
dengan kekerasan. Tuhan katakan dalam Maleakhi pasal 2 “Aku benci perceraian,
Aku benci orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan”.
Kemudian suka mengancam. Pendeta
yang suka mengancam-ancam itulah Hofni dan Pinehas. Hofni dan Pinehas jatuh
dalam puncaknya dosa, mereka tidur dengan para perempuan yang melayani, dosa
makan minun dan dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai macam bentuknya.
Kalau hamba Tuhan pelayan Tuhan
seperti Hofni dan Pinehas terjadi ikabod, kehilangan kemuliaan Tuhan. Kalau
dalam sidang jemaat tidak ada kemuliaan Tuhan maka tidak ada lagi pembukaan rahasia
Firman, yang ada hanya kekeringan rohani. Memang masih bisa khotbah tetapi
kering! Tuhan tolong jangan ini terjadi pada kita. Guru kami selalu berkata
lapar aku sudah pernah, haus sudah pernah tetapi jangan sampai kering tidak ada
pembukaan Firman dalam urapan Roh Kudus. Itu suatu penderitaan sekali bagi kami
hamba Tuhan kalau tidak menerima pembukaan rahasia Firman.
Doakan saya sebagai gembala
jangan ada dosa Hofni dan Pinehas. Hamba Tuhan itu biar jelek banyak yang suka,
gadis-gadis suka mau menempel. Itulah godaan setan, kalau tidak hati-hati
bahaya! Saya ingat dulu bapak gembala bawa rotan, siapa mau dekat awas! Saya
juga menjaga, makanya saya sampaikan kepada sidang jemaat, kalau ibu-ibu dan
remaja puteri ada masalahnya datanglah kepada isteri saya nanti dia teruskan
sama saya. Kalau butuh kami berdua mari bicara bersama-sama. Sebab saya harus
menjaga, berdua-dua hati-hati, itu bahaya! Jangan bilang, oh itu sudah
isterinya orang, sudah ibu-ibu. Dosa Hofni dan Pinehas ini tetap bisa masuk!
v Dosa imam Eli
I Samuel 2:29
2:29 Mengapa engkau memandang dengan
loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah
Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku,
sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban
sajian umat-Ku Israel?
Dosa imam Eli ini menggemukkan diri artinya egois, semua untuk diri.
Kalau sudah egois pasti lebih menghormati manusia dari pada Tuhan. Biarpun
sudah salah tahbisannya, tetapi karena itu menguntungkan dirinya, dia lebih
hormati itu dari pada Firman, dia dukung mati-matian hamba Tuhan yang salah
tahbisannya. Pengajaran yang benar dan kebenaran Firman sudah dikesampingkan, bahkan
sudah dinjak-injak. Firman itu pribadi Tuhan sendiri, menginjak-injak Firman =
menginjak-injak Tuhan.
Eli lebih menghormati manusia
dari pada Tuhan karena dapat keuntungan di situ. Bisa saja karena jemaat itu
banyak berkorban maka dielus-elus dagingnya dan tidak pernah disampaikan Firman
yang keras menyucikan, takut
nanti keluar. Karena jemaat itu suka bawa beras jadi dia dihormati tidak mau
ditegur, jadinya berasnya datang tetapi Tuhan tidak ada. Biarlah berasnya tidak
datang, yang penting Tuhan ada.
v Dosa Uzia
II Tawarikh 26:16-19
26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia
menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia
kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas
mezbah pembakaran ukupan.
26:17 Tetapi imam Azarya mengikutinya
dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia
dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan
kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang
berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah
berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena
hal ini."
26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan
di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap
para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah
TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
Ini dosa yang mengincar hamba
Tuhan dan pelayan Tuhan yaitu dosa kebenaran diri sendiri dan melayani tidak sesuai
jabatan pelayanan, tidak sesuai tahbisan. Yang seharusnya membakar ukupan
adalah imam tetapi dia mau lakukan itu. Kapan kebenaran diri sendiri ini
muncul? Ketika sudah merasa kuat = saat sudah diberkati pelayanannya, sudah
diberkati ekonominya. Mulai melakukan hal yang merusak, melayani tidak sesuai
jabatan, melayani dengan kebenaran diri sendiri, merasa paling benar dari
semuanya, sekalipun sudah salah merasa tidak salah!
v Dosa Yudas Iskariot yaitu pengkhianat.
Akhirnya menjadi pengkhianat, pengkhianat terhadap Firman pengajaran yang benar.
Pengkhianatan itu dimulai dari tidak setia, sampai akhirnya nanti murtad
tinggalkan Tuhan. Mengkhianat ini sudah meninggalkan pengajaran kemudian
berbalik melawan pengajaran. Kalau ditelusuri dosa Yudas ini bukan cuma
pengkhianat, dosa Yudas 5P pencuri, pendusta, pengkhianat, pendakwa, pura-pura.
Inilah dosa-dosa yang mengincar
hamba Tuhan dan pelayan Tuhan. Sebab itu tekuni penggembalaan supaya ada
jaminan kesucian hidup. Kalau dihantam salah satu saja dosa ini yaitu dosa Kain
dan kakak-kakak Yusuf, sudah hancur nikah dan pelayanan. Apalagi kalau sudah
kena dosa Hofni dan Pinehas serta dosa Imam Eli, benar-benar hancur kehidupan
itu. Yang sudah sempat liar ayo kembali ke dalam kandang penggembalaan, tekuni
itu supaya terjaga kekudusan hidup kita.
2)
Hasil
kedua ada minyak urapan di kepala, pikirannya diurapi Roh Kudus sehingga hanya
memikirkan dan mengutamakan perkara yang rohani lebih dari pada perkara yang
jasmani. Bisa dilihat dalam ibadah pelayanan dia setia berkobar-kobar sampai
garis akhir tanpa mempedulikan apapun, sampai nyawanya sekalipun.
Kisah Para Rasul 20:22
20:22
Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak
tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
Pikirannya dikuasai Roh Kudus,
jadi Roh Kudus yang atur semuanya, bukan lagi maunya sendiri. Mari setia dan
berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir tanpa menghiraukan
apapun. Bukan berarti tidak menjaga lagi kesehatan, tetap jaga kesehatan.
Tetapi pelayanan tetap dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
Kita setia sampai garis akhir
disertai ketaatan. Apa artinya setia melayani sampai garis akhir tetapi tidak
taat, buat apa! Roh Kudus yang mengatur pelayanan kita untuk setia berkobar
melayani Tuhan sampai garis akhir dan taat dengar-dengaran pada Firman.
Roma 12:11; 8:15
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu
kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
8:15
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut
lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh
itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Ini seruan Yesus di taman
Getsemani sebelum Dia ditangkap “ya Abba, ya Bapa, sekiranya mungkin lalukanlah
cawan ini dari padaKu, tetapi bukan kehendakKu yang jadi, kehendakMulah yang jadi. Kehendak
Bapa Yesus harus mati di kayu salib dan Yesus taat sampai mati. Kita juga
belajar taat sampai daging ini tidak bersuara lagi. Kadangkala kita taat tetapi
daging ini masih ada suaranya. Ayo belajar, pokoknya taat saja sesuai Firman apapun
resikonya. Ayo kita terus belajar sampai Tuhan Yesus datang. Saya juga sebagai
gembala belajar taat sampai Yesus datang kedua kali.
3)
Mazmur
23:1-2
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah
gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang
berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Berbaring di rumput tidak mungin
jatuh, ini hasil ketiga. Kenapa bisa jatuh? Karena tidak tergembala dengan
benar dan baik. Mungkin tubuhnya ada di gereja tetapi pikirannya mengembara. Gembala
juga dikoreksi kenapa jemaat bisa jatuh, mungkin kurang doa penyahutan dari
gembala. Gembala tidak pegang dombanya makanya domba jatuh. Sebagai gembala
harus menggembalakan dengan benar dan baik, selalu menaikan doa penyahutan. Gembala
di bumi mengangkat domba ke atas lewat doa penyahutan.
Gembala Agung di sorga memegang. Mana mungkin domba bisa jatuh lagi, sudah
dipegang dari bawah dan dari atas.
4)
Takkan
kekurangan aku, artinya dipelihara Tuhan. Saat kita butuh Tuhan sediakan. Dalam
Yohanes pasal 10 Tuhan katakan Aku berikan hidup berkelimpahan. Jangan kita
ragu, dalam penggembalaan kita temukan segalanya, kesucian terjamin, urapan Roh
Kudus ada, tidak jatuh dan tidak kekurangan, dipelihara Tuhan secara ajaib.
Sampai kita sendiri terheran-heran “koq bisa”. Tidak kekurangan juga artinya
ada harapan untuk sempurna seperti Yesus. Sekarang tinggal mau atau tidak,
biarlah kita mau sungguh-sungguh tergembala hari-hari terakhir ini.
Jadi tergembala itu untuk
keselamatan jiwa kita.
I Petrus 2:25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti
domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
b)
Bertekun
di dalam ujian. Mau tidak mau harus bertekun dalam ujian. Anak sekolah harus
ujian supaya naik kelas. Begitu juga rohani kita harus bertekun dalam ujian. Jangan
mau cepat-cepat keluar, nikmati.
Yakobus
1:12
1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam
pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan
yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Ujian harus
ada, ujian dalam nikah, ujian dalam pekerjaan, ujian dalam study, ujian dalam
pelayanan, nikmati, bertekun sebab kalau sudah tahan uji ada mahkota Tuhan
sediakan bagi kita. Yesus sebagai Penghulu Gembala sudah menyediakan mahkota
bagi kita yaitu mahkota kehidupan, mahkota mempelai bahkan mahkota kemuliaan
yang tidak dapat layu.
3.
Miliki
kasih yang sempurna, kasih matahari yang disinarkan baik kepada orang benar
juga kepada orang yang jahat.
Matius 5:43-45,48
5:43 Kamu telah mendengar firman:
Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu:
Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu
menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang
yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan
orang yang tidak benar.
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna,
sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Miliki kasih yang sempurna, kasih
matahari, kasih Yesus Mempelai Pria Sorga. Prakteknya bisa mengasihi orang yang
memusuhi kita yaitu bisa memberikan pengampunan dan mendoakan. Doakan yang
baik, jangan dibalas dengan
kejahatan. Kita dimusuhi lalu mau mendoakan musuh kita itu memang sakit bagi
daging. Itu proses perobekan daging. Raja Daud sampai berpuasa untuk musuhnya.
Coba bagi kita sekarang, pernahkah
kita berdoa puasa untuk orang yang membenci dan memusuhi kita supaya Tuhan
mengasihinya.
Mazmur 109:4-5,24
109:4 Sebagai balasan terhadap kasihku
mereka menuduh aku, sedang aku mendoakan mereka.
109:5 Mereka membalas kejahatan
kepadaku ganti kebaikan dan kebencian ganti kasihku.
109:24 Lututku melentuk oleh sebab
berpuasa, dan badanku menjadi kurus, habis lemaknya.
Puasa itu perobekan daging,
berpuasa bagi musuh itu betul-betul percikan darah! Tetapi kita memiliki kasih
matahari, kasih yang sempurna, dari sorga ada pancaran kasih matahari, sinar
kasih Allah dipancarkan kepada kita.
Kegunaan pancaran sinar kasih
Allah yang sempurna.
a)
Yeremia
33:19-21
33:19 Firman TUHAN
datang kepada Yeremia, bunyinya:
33:20
"Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan
siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang
lagi pada waktunya,
33:21 maka juga
perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai
anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan
orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.
Kegunaan
kasih matahari adalah meneguhkan jabatan pelayanan kita. Kadangkala ketika kita
diperhadapkan dengan orang yang membenci kita, orang yang memusuhi kita,
bangkit emosi kita, kita balas sehingga kita menjadi malu untuk melayani lagi,
sudah melepaskan pelayanan. Kasih matahari meneguhkan jabatan pelayanan kita, jangan
lepaskan, jangan kendor, tetap melayani Tuhan sampai garis akhir kehidupan kita. Selama masih ada sinar
matahari, masih bisa memandang fajar menyingsing, merasakan hangatnya sinar
matahari, jangan lepaskan jabatan pelayanan apapun alasannya.
b)
Yosua
10:12-14
10:12 Lalu Yosua
berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang
Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas
Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!"
10:13 Maka berhentilah
matahari dan bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya
kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur?
Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira
sehari penuh.
10:14 Belum pernah
ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan
permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang
Israel ialah TUHAN.
Kegunaan
kedua Tuhan berperang ganti kita memberikan kemenangan. Selama kita masih
melihat matahari pagi, merasakan hangatnya matahari pagi, ada pergumulan dan
masalah kita hadapi, tetap pelihara kasih itu. Jangan sampai kasih kita dingin
maka Tuhan akan berperang bagi kita, masalah demi masalah selesai pada waktunya
Tuhan.
Hari-hari
terakhir ini kita diperhadapkan dengan pergumulan yang kian berat. Tetapi
Firman ini menghibur, selama masih bisa memandang kasih Allah, ada Tuhan yang
berperang. Tidak usah balas orang yang memusuhi kita, Tuhan yang berperang bagi
kita, memberikan kemenangan dan semua selesai indah
pada waktunya.
c)
Kasih
itu mengubahkan kita.
Matius
13:43
13:43 Pada waktu
itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa
mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Kasih
matahari mengubahkan kita sampai kita bisa sempurna seperti Tuhan, masuk di
dalam kerajaan sorga. Sudah sempurna, tidak
ada lagi kegelapan dosa, tidak ada lagi kepahitan hati, benci dan lain-lain,
semua sudah disinari oleh kasih Allah.
Ayo pelihara
kasih mulai dari kasih mula-mula. Sudah hilang kasih mula-mula atau masih ada.
Kepada yang sudah hilang kasih mula-mula masih diberikan tawaran “barang siapa
menang” masih ada tawaran untuk menang. Mungkin sudah kehilangan kasih
mula-mula, sudah bosan dengar Firman, hidup dalam dosa dan tidak bertobat,
malas melayani Tuhan, ayo kembali. Bertekun dalam penggembalaan, bertekun
menghadapi ujian dan sampai kita bisa mengasihi orang yang memusuhi kita,
bahkan bisa mendoakan dan berpuasa bagi orang itu. Maka kasih matahari
dicurahkan untuk meneguhkan jabatan kita, berperang ganti kita memberikan
kemenangan, mengubahkan kita sampai layak menjadi Mempelai WanitaNya.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar