Salam damai
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Tema: Kitab-kitab
suci memberi kesaksian tentang Yesus
Yohanes
5:39-40
5:39 Kamu
menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu
mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi
kesaksian tentang Aku,
5:40 namun kamu
tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
Dalam Perjanjian Lama kesaksian tentang Yesus merupakan nubuatan.
Dalam
Perjanjian Lama kesaksian tentang Yesus merupakan perwujudan.
Namun sayang
bangsa Israel menolak kesaksian tentang Yesus.
Ada 3 pelopor
penyebab bangsa Israel menolak kesaksian tentang Yesus:
1.
Imam-imam
kepala.
Sekarang menunjuk kehidupan yang
punya kedudukan. Saya tidak anti kedudukan, tetapi kalau kita mengandalkan
kedudukan di dunia ini maka akan kesulitan untuk menerima Yesus. Apalagi saat
direndahkan oleh Firman Tuhan. Karena Firman penggembalaan itu bagaikan tongkat
yang membawa sidang jemaat masuk di dalam kandang
penggembalaan. Seberapa tinggi tongkat itu domba tetap lewat di bawah tongkat,
tidak melompat. Tongkat makin diturunkan domba tetap lewat di bawah tongkat.
Itulah domba yang tergembala. Kadang kita mendengar Firman seperti merendahkan dan
menghina kita. Seperti perempuan Siro Fenisia datang kepada Yesus mohon ditolong
anaknya yang kerasukan setan, lalu Yesus menyampaikan suatu perkataan yang
seperti menghina “tidak patut mengambil roti untuk anak-anak dan dilempar kepada anjing”. Berarti
perempuan itu dicap anjing. Tetapi perempuan itu dengan kerendahan hati berkata
“benar Tuhan, namun anjing mau mejiojlat remah-remah roti”. Yesus katakan
“karena perkataanmu anakmu sembuh”. Memang rasanya seperti direndahkan tetapi
dalam Firman itu ada kuasa pertolongan menolong kita dari segala pergumulan
yang kita hadapi.
2.
Ahli-ahli
Taurat.
Ini adalah orang yang punya
kepandaian. Kalau sekarang punya ijazah dan sebagainya. Kalau kita mengandalkan
kepandaian kita, ijazah kita, logika kita, sulit untuk menerima Yesus, untuk
menerima Firman. Firman hanya bisa diterima dengan iman. Kalau iman bisa
menerima maka logika bisa menerima. Kalau logika yang dikedepankan maka sulit
unttuk menerima Firman. Sehingga timbul perdebatan dan pertentangan “masa
begitu Firman, tidak logis”.
3.
Tua-tua
Yahudi.
Ini menunjukan orang yang punya
pengalaman. Kalau ikut Yesus mengandalkan
pengalaman “oh opa dari dulu dari tahun sekian ikut Yesus” kalau mengandalkan itu
maka juga kesulitan untuk menerima Yesus, menerima Firman.
Jadi untuk
bisa menerima pribadi Yesus kita belajar dari Maria, orang yang biasa saja,
sederhana. Artinya bukan ijazah kita buang, kedudukan kita tanggalkan,
pengalaman tidak butuhkan, bukan begitu. Semua boleh kita miliki, kalau itu ada
pada kita maka kita harus berupaya mengosongkan diri untuk bisa menerima Yesus.
Nikodemus andalkan kepandaiannya. Waktu Yesus katakan untuk melihat kerajaan
Sorga harus lahir kembali, dia berdebat “bagaimana mungkin aku yang sudah tua
ini mau masuk kembali ke dalam rahim ibuku”. Dia tidak bisa menerima Firman.
Tetapi begitu dia tanggalkan, dia bisa menerima Firman. Kita yang memang tidak
punya kedudukan, kepandaian, pengalaman, sebenarnya lebih gampang lagi untuk
menerima Firman. Tuhan tolong kita supaya tidak ada penolakan terhadap Yesus.
Kita kosongkan semua yang mengganjal di hati supaya bisa menampung pribadi
Tuhan, menerima Firman Tuhan.
Sentral dari
kitab suci adalah pribadi Yesus, semua memperkenalkan pribadi Yesus. Perjanjian
Baru dibuka dengan nama Yesus.
Matius
2:1-2
2:1 Sesudah Yesus
dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah
orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
2:2 dan
bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan
itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah
Dia."
Perjanjian
Baru juga dikunci dengan nama Yesus.
Wahyu
22:20-21
22:20 Ia yang
memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang
segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21 Kasih karunia
Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Kenapa saya
ambil dari Perjanjian Baru? Sebab kita sekarang berada pada zaman Perjanjian
Baru, bukan di zaman Perjanjian Lama. Kalau di zaman Perjajian Lama kita
beribadah seperti malam ini harus membawa lembu, domba, kambing, burung tekukur
atau anak burung merpati. Tetapi semua sudah digenapkan oleh Korban Kristus di
kayu salib, sehingag kita bisa beribadah melayani Tuhan.
Waktu Yesus
datang pertama kali, Yerusalem dan Betlehem tidak siap menerima Yesus. Sampai
penginapanpun tidak ada, yang menampung Yesus hanya kandang yang hina, di situ
Yesus dilahirkan. Yreusalem dan Betlehem tidak siap menerima Yesus bahkan
mereka menolak Yesus, di Yerusalem Yesus diadili dan dibawa untuk disalib di
Golgota. Waktu Yesus datang kembali kedua kali, Yesus yang akan menolak orang yang
tidak siap menerima Yesus. Kalau melihat waktu sekarang ini, berapa banyak
waktu yang telah Tuhan berikan kepada kita. Kalau kita katakan saya tidak siap
menerima Yesus karena waktunya sedikit, tidak bisa kita beralasan! Waktu yang
diberikan sudah terlalu banyak. Tahun ini saja sudah diberikan waktu 365 tahun.
Kalau berkata waktuku terlalu sedikit untuk menerima Yesus, itu omong kosong.
Waktu untuk kita terlalu banyak untuk menerima Yesus, menerima Firman. Kalau
kita tidak siap lalu Yesus datang maka Dia yang akan menolak kehidupan kita.
Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Matius
7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan,
bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan
mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata:
Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
Ada
orang-orang melayani tetapi ternyata tidak siap menyambut Yesus. Buktinya
mereka melayani tidak sesuai kehendak Tuhan, tidak sesuai Firman sehingga terjadi
penolakan secara terang-terangan! Sekarang pertanyaannya, apakah kita ini sudah
siap menyambut Yesus atau belum? Saya ingat pesan papa “waktu sudah mau
berakhir, jangan berlambat-lambat!”. Waktu sudah mau habis, sudah harus siap
menerima Yesus. Kaum muda masa muda memang masa happy-happy, jangan manfaatkan
waktu hanya untuk yang tidak berguna dan menyenangkan Yesus. Ayo terima Firman
di dalam hati, Firman itu harus ada dalam diri kita untuk kita praktekan dan
menjadi pengalaman hidup kita.
Jadi menolak
Yesus pasti ditolak Yesus berarti binasa!
Matius
1:21
1:21 Ia akan melahirkan
anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Keselamatan
hanya ada di dalam Yesus, tidak ada pada yang lain! Jangan kita ragu. Kalau melihat
akhir zaman ini, banyak yang sudah krisis kepercayaan akan Yesus.
Yesus datang
ke dunia menyandang status sebagai gembala yang memimpin kehidupan kita.
Matius 2:6
2:6 Dan engkau
Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara
mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang
pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."
Yesus datang
menyandang status sebagai Gembala, aktivitasNya memimpin umat. Pertanyaannya
Yesus mau memimpin kita ke mana? Kadangkala gereja hanya dijejali dengan
berkat-berkat sehingga sudah kabur arah kita ini mau ke mana! Kalau hanya
berkat-berkat Yesus tidak usah datang ke dunia, dari Sorga Yesus bisa
memberikan berkat. Dia datang ke dunia menyandang status sebagai gembala supaya
kita menjadi domba gembalaanNya yang mau dipimpin dan dituntun, ke mana?
Ibrani
12:2
12:2 Marilah kita
melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam
iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan
mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi
Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Yesus sebagai
Gembala mau memimpin kita kepada kesempurnaan. Itu tujuan sesungguhnya Yesus
datang ke dunia ini. Tadinya manusia segambar dengan Allah, sempurna seperti
Allah, tetapi begitu manusia jatuh dalam dosa, kehilangan gambar Allah. Yesus
datang mau memimpin kita kembali kepada gambar Allah. Ayo bawalah hidup kita
untuk dipimpin. Bagaimana caranya untuk dipimpin? Bawa dan serahkan hidup kita untuk
digembalakan. Di sorga ada Yesus Gembala Agung dan di bumi ada gembala manusia
yang dipercaya memimpin kita. Tidak usah neko-neko, biar dipimpin kepada
kesempurnaan. Tidak usah berulah. Kalau kita berulah terus kapan kita sampai
kepada kesempurnaan. Yang memimpin dilukai terus hatiNya. Nanti seperti dalam Zakharia
pasal 10 “aku sudah muak melihat domba-domba, domba-domba juga muak melihat
aku”. Yang mau ke pedang ke pedanglah, yang mau ke kelaparan ke kelaparanlah,
yang masih tinggal baku makan jo ngoni! Sampai dipatahkan tongkat kemurahan dan
tongkat kesetiaan.
Berapa jiwa
yang Tuhan percayakan untuk saya sebagai gembala memimpin kepada kesempurnaan
dengan sukacita. Kalau domba itu mau ikut dari belakang, bahagia. Dan
sasarannya jelas ke takhta Allah ke Yerusalem Baru.
Jadi kalau
diurutkan aktivitas Yesus sebagai Gembala adalah menyelamatkan, menyucikan dan
menyempurnakan. Memang tidak langsung sempurna, selamat dulu, disucikan baru
disempurnakan. namun setan selalu berupaya untuk membuat hal itu mustahil. Mustahil
selamat, mustahil suci, mustahil sempurna. Itu pekerjaan setan hari-hari
terakhir ini dan usahanya itu betul-betul dia lipat gandakan sehingga manusia
betul-betul mustahil untuk sempurna. Buktinya manusia selalu dihinggapi dengan
banyak pertanyaan dan keragu-raguan. Terutama pertanyaan yang sering muncul
“bagaimana”. Waktu Gabriel datang kepada Maria membawa kabar baik bawah Maria
akan mengandung Yesus Juruselamat, pertanyaan Maria “bagaimana mungkin”.
Lukas 1:34
1:34 Kata Maria
kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku
belum bersuami?"
Bagaimana
mungkin saya selamat, bagaimana mungkin disucikan, sampai pertanyaan terakhir bagaimana
mungkin bisa sempurna. Itu pertanyaan yang muncul di benak manusia.
Mulai dari bagaimana
mungkin saya selamat.
Lukas
18:24-27
18:24 Lalu Yesus
memandang dia dan berkata: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke
dalam Kerajaan Allah.
18:25 Sebab lebih
mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam
Kerajaan Allah."
18:26 Dan mereka
yang mendengar itu berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat
diselamatkan?"
18:27 Kata Yesus:
"Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah."
Coba
bandingkan, unta lebih mudah masuk lobang jarum dari pada orang selamat.
Manusia selalu bertanya bagaimana. Kalau kaum muda bertanya bagaimana jodohku,
bagaimana studyku, bagaimana pekerjaanku, bagaimana nikahku, bagaimana nanti di
masa tua. Jawabannya hanya satu “bagi Tuhan tidak ada yang mustahil”. Tinggal kita
mau berserah atau tidak. Kalau andalkan kekuatan kita sendiri tidak bisa terus.
Andalkan kekuatan sendiri, cari nasihat kepada manusia, apalagi dari orang yang
tidak tahu Tuhan. Puji Tuhan kalau cari nasihat kepada gembala dan itu memang
harus. Yah sudah menyerah saja, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Dalam Lukas
pasal 1 sampai Maria menjawab “sesungguhnya aku ini hanya seorang hamba,
jadilah padaku seperti yang Engkau kehendaki”. Banyak pertanyaan tahun ini, jawabannya
hanya satu “bagi Tuhan tidak ada yang mustahil” percayakan hidup kepada Tuhan.
Yesus datang
ke dunia ini untuk menghapus kemustahilan. Malam ini Dia ada di tengah kita mau
menghapus kemustahilan. Bagi seorang perawan yang tidak berhubungan dengan
laki-laki kemudian mengandung, itukan mustahil. Kalau sekarang kecanggihan
teknologi tanpa berhubungan dengan laki-laki bisa dengan cara bayi tabung. Tetapi
zaman dulu itu mustahil.
Malam ini
kita akan melihat ada 3 kali Yesus menghapus kemustahilan lewat kedatanganNya.
1.
Menghapus
kemustahilan untuk selamat.
Matius 1:21
1:21 Ia akan
melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah
yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Siapa umatNya? Bangsa Israel di
Timur Tengah sana. Sebenarnya kedatangan Yesus hanya untuk menyelamatkan bangsa
Israel dari pelanggaran-pelanggaran atas hukum Taurat. Melanggar sebagian itu
sama dengan melanggar semua hukum Taurat dan harus dihukum. Yesus datang hanya
untuk menyelamatkan bangsa Israel saja. Caranya untuk menyelamatkan bangsa
Israel Yesus sudah mati untuk menyelamatkan 4 luka utama yaitu 2 di tangan dan
2 di kaki, di luar itu adalah bilur-bilur.
Yohanes 19:33
19:33 tetapi ketika mereka sampai
kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
Ayat 34 ini kemurahan bagi kita
bangsa kafir, kita juga diberi kesempatan untuk diselamatkan.
Yohanes 19:34
19:34 Tetapi ketika mereka tahu, bahwa
ia adalah orang Yahudi, berteriaklah mereka bersama-sama kira-kira dua jam
lamanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!"
Bagi kita bangsa kafir, Yesus
yang telah mati rela menerima luka kelima yang terdalam di lambungnya yang mengeluarkan
darah dan air untuk menyelamatkan kita bangsa kafir. Sebenarnya mustahil bagi
kita bangsa kafir untuk selamat. Kita punya aturan dari nenek moyang yang
namanya adat istiadat tetapi itu tidak bisa menyelamatkan. Suku ini adatnya begini, suku itu adatnya
begitu. Itu semua tidak bisa menyelamatkan, hanya darah Yesus yang bisa
menyelamatkan. Semoga kita bisa yakin dan semakin mantap. Jangan sampai kita
mengaku Kristen tetapi sebenarnya tidak selamat, mengaku Yesus tetapi diusir.
Kita periksa tanda-tanda selamat:
a)
Ada
tanda darah, artinya bertobat mati terhadap dosa. Perpanjangan umur yang Tuhan
berikan, kesempatan sedikit lagi masuk tahun yang baru gunakan untuk bertobat,
bukan untuk menambah dosa.
Roma 6:2
6:2 Sekali-kali
tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup
di dalamnya?
Ayo matikan
dosa, jangan ditambah lagi. Tahun yang lalu banyak menyakiti isteri, banyak
menyakiti suami, sekarang masih ada kesempatan kurang lebih 1 jam lagi, gunakan
untuk memperbaiki “bunda ampuni saya” masuk tahun yang baru plonk, lega,
selesai semuanya. Kita tidak tahu kapan Yesus datang, itu rahasia. Sekarang
sudah siap kita menerima Dia atau belum. Kalau tanda selamat saja belum ada,
bertobat saja belum, bagaimana mau menerima Yesus. Apalagi kalau mengulangi
hidup lama, nanti Yesus datang orang itu ketinggalan. Seharusnya hidup lama
yang sudah kita tinggalkan itu dibuang jauh-jauh, tidak usah dipungut lagi, eh
malah kita pungut lagi. Kapan bisa menerima Yesus kalau seperti itu! Sudah terlalu
banyak waktu diberikan kepada kita, ayo manfaatkan sungguh-sungguh waktu yang
ada ini, bertobat
sungguh-sungguh.
Proses
bertobat:
1)
Percaya
Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Kita mau bertobat selesaikan dosa,
kalau tidak percaya Yesus bagaimana bisa. Bertobat di luar Yesus tidak ada
faedahnya karena keselamatan hanya ada di dalam Yesus. Di bawah kolong langit
ini tidak ada nama lain yang olehnya kita diselamatkan, hanya di dalam nama
Yesus. Makanya tugas kita bersaksi kepada mereka yang hidupnya sudah baik,
sudah lurus, perkenalkan Yesus kepada mereka. Malulah kita yang sudah tahu
Yesus tetapi hidup kita lebih jahat dari mereka yang di luar Yesus. Seperti
orang Israel, sampai Tuhan katakan bangsa-bangsa lain belajar jahat dari bangsa
Israel.
Ayo percaya Yesus bahwa Dialah
satu-satunya Juruselamat. Percaya Yesus itu lewat mendengar Firman, jangan
karena melihat mujizat. Kalau tidak suka mendengar Firman diragukan
keselamatannya. Kamu Kristen? Iya. Yakin selamat masuk sorga? Oh yakin, KTP
saya Kristen pasti masuk sorga. Ayo kita dengar Firman. Kamu saja, saya di luar
jaga supaya jangan ada yang kasih bunyi petasan sebelum selesai ibadah.
Kelihatan bagus, tetapi dia tidak dengar Firman. Ternyata yang bunyi bukan
petasan tetapi sangkakala terakhir, dia ketinggalan, yang dalam gereja yang
terangkat. Apalagi sambil jaga di luar sampai merokok.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Tanpa disadari gereja mengikis
sendiri keselamatannya. Buktinya porsi pemberitaan Firman mulai dikurangi.
Kalau bicara duit dan lain-lain boleh panjang lebar, tetapi kalau pemberita
Firman “pak pendeta 10 menit saja khotbahnya, paling lama 30 menit” loh
bagaimana selamat. Kita mau ketemu Yesus, Dia Firman, tetapi kita tidak mau
mendengarkan suaraNya. Kita lebih banyak bersuara di gereja dari pada Yesus
berbicara di tengah-tengah kita. Pujian penyembahannya panjang, Firman
dipersingkat, kita bicara terus. Ibarat orang tunangan, laki-lakinya mau bicara
tetapi malah distop sama yang perempuan. Tidak jadi menikah kalau seperti itu.
Padahal yang laki-laki itu mau menyampaikan isi hatinya, apa yang mau mereka
rencanakan ke depan, mau beli rumahkah atau bangun rumahkah atau bagaimana,
malah ditutup mulutnya. Malah yang perempuan yang bicara terus. Begitu juga kita
dengan Yesus, Yesus mau bicara
lewat Firman “Aku mau utarakan isi hatiKu kepadamu” tetapi kita tutup mulutNya
Yesus. Tidak usah bicara Yesus, biar saya nyanyi-nyanyi saja. Bagaimana itu?
Dipertanyakan keselamatannya.
Jadi untuk selamat proses pertama
adalah menerima Yesus sebagai satu-satunya
Juruselamat lewat mendengar Firman.
2)
Proses
kedua menyadari dan menyesali dosa hasil mendengar Firman. Bagaimana mau sadar
kalau tidak dengar Firman, kalau tidak ditegur oleh Firman. Seperti Adonia,
selama hidupnya tidak pernah ditegur oleh Daud sehingga akhirnya dia berakhir
dengan kematian, dipenggal kepalanya. Dia mau jadi raja, di depannya ada 50
orang berlari-lari. 50 angka pantekosta. Mengaku Pantekosta, Roh Kudus, tetapi
tidak mau dengar Firman, tidak mau ditegur. Roh Kudus itu memuliakan Firman,
Firman itu menegur dan menunjuk dosa. Kalau ada Roh Kudus seharusnya mau
mendengar Firman.
3)
Setelah
sadar dan menyesal lanjut mulut mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama,
itu berarti dosa sudah dipaku di kayu salib, sehingga selesai dosanya. Setelah
diampuni jangan diulangi lagi, itu bertobat.
Roma 10:17,10
10:17 Jadi, iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
10:10 Karena
dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan
diselamatkan.
Mengaku dosa supaya selamat. Kalau
tidak mengaku dosa, disembunyi terus dosanya, itu tidak selamat,.
b)
Tanda
air, kita masuk kuburan air yang benar. Kalau namanya kuburan dari ujung rambut
sampai kaki masuk semaunya.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian
kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Kalau orang
sudah mati tidak dikubur akibatnya berbau busuk. Ini kesalahan di dalam gereja,
orang sudah bertobat tidak dibaptis dengan benar, tidak dikubur. Apa yang
terjadi? Berbau busuk di gereja. Kadang itu kesalahan kami hamba Tuhan “pak
gembala saya sudah tergerak hati mau dibaptis, saya sudah ikuti beberapa kali
ibadah dengan sungguh-sungguh, saya takut” tetapi pak gembalanya malah jawab
“tunggu dulu yah, 10 tahun lagi”. 10 tahun dia tidak dibaptis, Tuhan datang
orang itu sudah busuk. Kalau dia sudah mengaku Yesus, sudah sadar, menyesali dan mengakui dosanya,
segera tangani dan laksanakan baptisan airnya, jangan tunda-tunda lagi. Jangan
lebih suci dari Roh Suci! Orang sudah menyerahkan diri untuk dibaptis tetapi
tidak mau dibaptis, padahal orang itu sudah bertobat.
Bagaimana
dengan Sida-sida dari Etiopia? Tidak tunggu bulan, hari itu dia percaya dan
mengaku, hari itu juga dia dibaptis, kenapa mau tunggu lama-lama lagi. Kalau
pendeta langsung membaptis disalahkan lagi pendetanya “wah terlalu cepat, nanti
lihat!”. Janganlah berpikiran negatif. Kami hamba Tuhan bisa meraba orang itu
sungguh-sungguh atau tidak. Kalau sesudah itu dia berbuat hal-hal yang tidak
berkenan kepada Tuhan, itu urusannya dengan Tuhan. Yang penting sebelum
ditangani dibaptis dia sudah sungguh-sungguh bertobat. Makanya perlu ditatar
untuk menyelesaikan semua, baru dibaptis. Memang bukan waktu datang minta
dibaptis langsung dibaptis supaya bertambah jiwa, bertobat dulu sungguh-sungguh
baru beri diri dibaptis.
Tanda menerima
baptisan air yang benar, dikubur bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus dalam hidup
yang baru. Hidup baru itu hidup benar dan menjadi senjata kebenaran.
Roma 6:13
6:13 Dan janganlah
kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai
senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang,
yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota
tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Kisah Para
Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang
yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah
mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka
bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu
berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Setelah
Petrus khotbah 3000
orang memberikan diri dibaptis. Saat itu mereka terharu dan bertanya apa yang
harus dilakukan, Petrus bilang bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis. Mereka
sudah lakukan, saat itu 3000 orang dibaptis, tidak tunda-tunda waktu lagi.
Begitu juga yang sudah merasa pekerjaan Firman, Firman sudah menolong dan
melepaskan dari dosa, jangan lama-lama! Kalau sudah mati harus segera dikubur.
Kesalahan yang lain belum mati sudah dikubur. Coba orang belum mati dibawa ke
kubur kalau tidak berontak di situ. Makanya banyak pemberontak dalam gereja
karena belum mati sudah dikubur! Yang sudah mati ayo segera dikubur, yang belum
mati jangan coba-coba masuk kubur, bertobat sungguh-sungguh dulu.
Kalau sudah
bertobat dan dibaptis maka kita bisa hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata
kebenaran, melayani Tuhan dengan benar. Benar itu selamat dan diberkati.
Mazmur
5:13
5:13 Sebab
Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan
anugerah-Mu seperti perisai.
Kalau susah
dapat berkat, coba periksa benar
atau tidak. Kalau bengkok-bengkok tidak diberkati. Kalau mau berdebat terus
dengan Firman yah tidak diberkati. Mulai dari yang kecil benarlah supaya
diberkati. Kaum muda jangan hanya karena takut melihat gembala baru mau benar. Yang
benarlah supaya diberkati. Benar dari yang kecil-kecil, kalau naik motor pakai
helm. Helm itu untuk kepala karena di dalam kepala ada otak, supaya kalau
terbentur tidak terjadi hal-hal yang berbahaya. Jadi kalau tidak pakai helm
tidak punya otak. Yang sudah cukup umur segera urus KTP dan SIM. Hari-hari yang
sudah kita lewati banyak yang tidak benar, memasuki tahun yang baru benar
semua. Memang untuk hidup benar itu tidak bisa langsung, pelan-pelan. Kita ini
mau ikut Tuhan, ikutilah sesuai jalur yang sudah Tuhan tetapkan maka garis
finish akan kita capai.
Memang untuk
hidup benar, bagi manusia daging itu mustahil. Apalagi kita hidup di
tengah-tengah dunia yang sudah penuh dengan dosa. Buka handphone dosa, lihat
televisi dosa, keluar rumah dosa, di dalam kamar ada dosa. Tetapi bagi Tuhan
tidak ada yang mustahil. Asalkan ada penyerahan “aku ini hamba Tuhan, jadilah
seperti yang Engkau kehendaki” dari kita ada kemauan maka Tuhan kasih
kemampuan.
Tidak usalah
berdebat ini dan itu. Kalau di hari-hari sebelumnya masih kurang, masih ada
perpanjangan umur Tuhan berikan, masih bisa tarik nafas hembuskan nafas,
berupayalah “Tuhan saya mau mulai benar dari yang kecil-kecil” maka semua
ditolong oleh Tuhan.
2.
Menghapus
kemustahilan untuk hidup suci. Manusia setelah hidup benar cenderung untuk
mengulangi dosa seperti anak yang sakit ayan secara rohani. Sembuh kambuh lagi,
sembuh kambuh lagi. Sehingga untuk hidup suci itu mustahil.
Markus 9:22-23
9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya
ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau
dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika
Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
Kalau mau mempercayakan hidup
kepada Yesus, tidak ada yang mustahil. Mungkin di luar kelihatan suci, tetapi
siapa yang tahu isi hatinya. Kelihatan senyum tetapi dalam hati mau membalas,
senyum tetapi senyum seperti anjing mau menggigit. Banyak orang Kristen kena
penyakit ayan secara rohani, bahkan gembala dan para hamba Tuhan.
Markus 9:17 (Terjemahan Lama)
9:17 Maka seorang dari antara orang
banyak itu menyahut kepada-Nya, "Ya Guru, hamba sudah bawa kepada Guru
anak hamba laki-laki yang gila babi.
Pengertian penyakit ayan atau
gila babi:
a)
Kerusakan
moral menghasilkan perbuatan dosa yang diulang-ulang, sampai puncaknya dosa
yaitu dosa makan minum, merokok, narkoba, minuman keras dan dosa kawin mawin,
perselingkuhan, perceraian, seks bebas, seks pada diri sendiri, seks sesama
jenis, seks dengan binatang dan lain sebagainya. Itu diulang-ulang, minta
ampun, diulang, itu kerusakan! Dalam satu ketika dia sadar, saya sudah buat ini
saya salah saya selingkuh menyakiti suami, saya selingkuh menyakiti isteri,
saya menyakiti orang tua saya sudah jatuh, lalu minta ampun, namun ulang lagi.
Minum, merokok, narkoba, semua sudah diselesaikan, apalagi kalau sudah
ditangkap, minta ampun namun. ulang lagi, terjerumus lagi, itulah kerusakan
moral, sulit untuk hidup suci!
Dosa ayan ini
terjadi sejak masa kecil. Guru-guru sekolah minggu perhatikan anak sekolah
minggu, layani sungguh-sungguh supaya jangan sampai kena ayan dari sejak kecil.
b)
Kerusakan
nikah dan buah nikah. Kalau membaca cerita ini tidak akan ditemukan ibu dari anak
ini, bapaknya tidak pernah disebutkan. Ini bicara kehancuran nikah dan buah
nikah, sudah terlalu banyak korban nikah dan buah nikah ini. Perang dunia ada
statistiknya, berapa jumlah jenderal dan prajuritnya, kendaraan militer yang
hancur, kota yang hancur, ada datanya. Tetapi korban nikah dan buah nikah
sampai sekarang tidak ada yang mendata. Betapa banyak nikah yang hancur, baik
itu nikah hamba Tuhan dan pelayan juga sidang jemaat banyak yang dilanda dengan
kehancuran.
Tahun ini
kita lewati, mungkin sudah ada kehancuran di dalam nikah dan buah nikah, sudah
tidak tahu mau bagaimana, anak sudah hancur, suami sudah hancur, isteri sudah
hancur. Kalau kita mau menyerah kepada Tuhan bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Siapa tahu malam ini giliran kita ditolong, yang tadinya hancur dipulihkan oleh
Tuhan. Tinggal mau percaya atau tidak. Sudah bertahun-tahun saya menyerah
kepada Tuhan tetapi belum ditolong, ayo tingkatkan penyerahannya, berarti masih
ada yang perlu dibenahi di dalam diri kita.
Mungkin
ketika datang kepada Tuhan keadaan kita malah semakin parah. Seperti ayah anak
ini berseru “Tuhan tolonglah aku yang tidak percaya” dia ditolong, setan itu
diusir dari anaknya, tetap anaknya dibanting-banting sampai seperti orang mati.
Sampai orang berkata anak itu sudah mati. Tadinya goncangannya tidak terlalu
keras tetapi begitu setannya mau keluar goncangannya semakin keras dan seperti sudah
mati. Kadangkala kita berpikir Tuhan tidak tolong, buktinya tambah parah,
tambah susah. Sebenarnya di saat masalah itu semakin berat, semakin sulit, sampai
tidak ada jalan keluar, di saat kita bisa percaya dan mempercayakan hidup kepada
Tuhan maka saat itulah kita ditolong. Tetapi kadang kita masih berusaha
sendiri, malah persalahkian orang “ah itu pendeta doanya tidak manjur,
nasihatnya tidak betul” tidak akan tertolong. Tetapi begitu dia mengaku dan
berteriak sambil menangis, saat itu anaknya tertolong dan sembuh saat itu juga.
c)
Ayan itu
menunjuk kemustahilan. Masalah-masalah yang mustahil, baik masalah nikah dan
buah nikah, masalah pekerjaan, masalah ekonomi, masalah pelayanan, mustahil,
tidak ada jalan keluar tetapi masih bisa ditolong. Penyakit ayan secara rohani
ini adalah masalah yang melanda seluruh dunia dari segala lapisan masyarakat
mau kalangan menengah, atas dan bawah. Yesus datang untuk menghapus
kemustahilan.
Bagaimana untuk menolong orang
sakit ayan secara rohani:
Markus 9:25
9:25
Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor
roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang
menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini
dan jangan memasukinya lagi!"
Lewat teguran yang keras. Apa itu
teguran yang keras?
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah
baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan
nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Jadi teguran yang keras itu
adalah Firman pengajaran yang benar. Kalau sudah alami masalah lalu tidak mau
dengar Firman, nikah sudah hancur lalu tidak mau dengar Firman, apalagi yang
bsia menolong? Tidak ada! Ada yang tanya sama saya apakah boleh dipolisikan.
Kalau dilihat kasusnya ini pidana murni, boleh dipolisikan tetapi tidak
menolong. Kalau dipolisikan malah tambah pahit hatinya. Bawa saja dengar Firman
dan doa dari kita. Selama orang ini masih mau dengar Firman pengajaran yang
benar masih ada harapan untuk tertolong dan dipulihkan. Kalau dimasukan dalam
penjara lalu tidak bisa dengar Firman, Tuhan datang dia tidak tertolong.
Sudah ada Firman disampaikan, ada
dikasih sarana untuk kita ditolong tetapi kalau tidak manfaatkan sarana itu
kita tetap tidak tertolong. Lalu bagaimana sikap kita?
Markus 9:24
9:24 Segera ayah
anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya
ini!"
Sikap kita sederhana, percaya dan
mempercayakan hidup kita pada Firman. Dengar Firman dan praktek Firman. Makanya
saya ikuti cara guru saya menyampaikan Firman, praktek dan hasil. Pengajaran
itu praktis, kita dengar lalu praktekan maka ada hasilnya. Jadi bukan bahasa
muluk-muluk, tinggal kita mau percaya atau tidak. Malam ini biarlah kita mau
percaya.
Sebentar lagi sudah mau berakhir
tahun 2022. Sepanjang tahun ini dilanda ayan secara rohani sehingga nikahnya
hancur, hancur buah nikah, menghadapi masalah yang mustahil dan jatuh dalam
puncaknya dosa, tinggal percaya kepada Yesus. “Yesus Aku percaya kepadaMu, Aku
percayakan nikah dan buah nikahku” tidak usah lagi cari solusi di luar, hanya
di dalam Firman. Berteriak sambil menangis, tinggal menyembah. Kadangkala kalau
gembala memberikan nasihat “berdoa, banyak menyembah” dia bantah dalam hati
sudah menyembah ini tetapi tidak ditolong-tolong! Padahal dengan menyembah kita
ditolong Tuhan. Kalau belum ditolong terus menyembah sampai ditolong.
Markus 9:24 (Terjemahan Lama)
9:24 Maka
berteriaklah bapa budak itu sambil menangis, katanya, "Ya Tuhan, hamba
percaya, tolonglah akan iman hamba yang kurang."
Kalau dinasihati supaya menyembah
malah dijawab “coba dia yang alami seperti saya!”. Padahal itu solusi jalan
satu-satunya yang Tuhan minta. Kalau belum ditolong puasa, belum ditolong
tambah dua hari, tingga hari, sampai 7 hari. kalau masih ada hari kedelapan
teruskan, pasti ditolong. Tinggal pukul diri, aku kurang percaya, nasihat
gembala tidak pecaya, nasihat Firman tidak saya percaya. Prakteknya bagaimana
percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan.
Yohanes 10:27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku
dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang
kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya
dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Prakteknya tergembala dengan benar
dan baik maka nasihat Firman kita turuti, nasihat gembala kita turuti. Kalau
daging dituruti maka pasti mencari nasihat yang pas dengan daging kita. Dan
bukan jalan keluar yang ada tetapi jalan menuju kebinasaan. Suaminya kasar selingkuh
bolak balik, isterinya cerewet minta ampun, gembala bilang “sabar yah,
menyembah, tunjukan keubahan hidup lewat Firman suami/isteri pasti ditolong”.
Malah tidak percaya “masak cuma begitu” tambah dia tempeleng suaminya. Makin
menyembah malah makin dilabrak isterinya. Nasihat apa dari gembala ini! Dia
cari nasihat lain sampai suatu saat dia dapat nasihat “ceraikan saja, masih
banyak yang lain, apalagi masih muda” ini yang cocok bagi daging, langsung dia
ceraikan. Kadang kita cari nasihat yang enak. Nasihat Firman rasanya tidak
logis, tidak cocok dengan daging, tetapi itu yang memberikan jalan keluar.
Tinggal percaya saja maka hasilnya
Firman pengajaran sanggup memulihkan apa yang sudah hancur dan sudah rusak.
Bagi manusia itu mustahil tetapi bagi Tuhan bisa. Banyak kesaksian suaminya bejat
namun bisa ditolong Tuhan. Tinggal dari kita ini hati kita percaya saja.
Percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, dipulihkan semua,
disucikan bahkan dipakai Tuhan. Daud sudah hancur-hancuran hidupnya karena
membunuh suami orang lalu isterinya diambil. Tetapi dia mau percaya kepada
Tuhan dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan maka Tuhan pakai dia menerima ilham
pembangunan Bait Allah.
Mazmur 31:6
31:6 Maka kepada
tangan-Mulah aku menyerahkan nyawaku; bahwa Engkau telah menebus aku, ya Tuhan,
Allah yang benar.
Di mata manusia dia sudah jadi
alas neraka itu! Tetapi kalau Firman bekerja bisa Tuhan pakai, tidak ada yang
mustahil bagi Tuhan.
3.
Menghapus
kemustahilan untuk dipermuliakan atau sempurna. Mustahil bagi manusia tetapi
tidak mustahil bagi Tuhan.
Ibrani 9:28
9:28 demikianlah
juga Kristus, sesudah satu kali dipersembahkan akan menanggung dosa orang
banyak, maka pada kali yang kedua kelak, dengan tiada menanggung dosa, Ia akan
kelihatan kepada segala orang yang menantikan Dia, akan menyelamatkan mereka
itu.
Yesus akan datang kembali untuk
mengaruniakan keselamatan penuh kepada kita = menyempurnakan kita. Kita yang
sudah selamat, mau disucikan sampai disempurnakan menjadi sama mulia dengan
Yesus sebagai Mempelai Wanitanya, Tubuh Kristus yang sempurna. Dalam Lukas
pasal 1 dikatakan menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Semoga saya, bapak, ibu
dan kekasih dalam Tuhan adalah umat yang layak bagi Tuhan.
Lukas 1:17
1:17 Dan ialah
yang akan berjalan di hadapan Tuhan dengan roh dan kuasa Elias, akan
membalikkan hati segala bapa kepada anak-anaknya dan orang ingkar kepada
perasaan hati orang yang benar; dan akan menyediakan suatu kaum yang lengkap
bagi Tuhan."
Betapa bahagianya kalau kita
masuk dalam bilangan ini. Kita yang tadinya mustahil untuk selamat bisa selamat.
Yang mustahil untuk disucikan sangking kotor dan najisnya kita, tetapi bisa
disucikan bahkan dipakai. Sampai mustahil untuk sempurna, tetapi bisa sempurna
sampai sama mulia dengan Tuhan menjadi umat yang layak bagi Tuhan.
Bagaimana proses untuk bisa sama
mulia dengan Tuhan.
II Korintus 4:16-18
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati,
tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah
kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang
sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi
segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan
yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah
sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Prosesnya kita harus mengalami
percikan darah, sengsara daging tanpa dosa atau nyala api ujian. Sudah periksa
diri ternyata semua benar, kemudian periksa lagi sudah tergembala, kesucian terjaga,
pelayanan sudah dikerjakan dengan sungguh-sungguh, tetapi kenapa sengsara? Itu
nyala api ujian, bisa diizinkan terjadi kemerosotan jasmani, atau dibenci
orang, dikucilkan, difitnah, ditinggal sendiri.
Tahun ini tahun kemuliaan dan
pesan Tuhan kalau mau mengalami kemuliaan siap-siap menghadapi sengsara dan
saya alami. Puji Tuhan diberikan kekuatan bisa bertahan. Yang dulu membelakangi
Tuhan pakai untuk membela. Saya tidak membela diri, tidak usah! Tinggal
menyerah maka Tuhan kasih kemampuan dan kekuatan. Rasanya sakit tetapi Tuhan
berikan kemampuan. Sampai saya mau lepaskan pelayanan di sini karena
tantangannya luar biasa. Saya egois, saya cuma pilih yang enak. Tetapi sudah
saya selesaikan semuanya. Pesan almarhum Pdt. Pong Dongalemba, kalau Tuhan yang
tahbiskan saya di tempat ini tidak ada yang seorangpun yang bisa mendongkel,
kecuali Tuhan yang mutasikan. Dan kalau ada yang mau paksa mendongkel dari
tempat ini, dia berhadapan dengan Tuhan yang mentahbiskan saya. Itu yang menjadi
kekuatan saya. Saya tidak mengedepankan diri mau melayani di Tentena. Sidang
jemaat sendiri yang menjadi saksi. Justru kalau ikut daging saya pilih di
Tonusu atau di Diora sebab di sanalah saya dilatih menjadi gembala, menjadi
hamba Tuhan. Bukan berarti kalau ada apa-apa saya tinggalkan yang kecil, kecil,
tidak! Sekarang tidak ada yang dikasih tinggal, jangan takut.
Gembala kalau tidak ada Roh Kudus
sudah gila. Dia pikirkan pergumulan dirinya, lalu ada 1 orang datang begini
masalahku, datang lagi yang kedua, ketiga, semua digumuli, tidak boleh lepas
tangan. Tanpa bapak ibu datang, sudah tugas saya untuk mengunjuk-unjuk di
hadapan Tuhan. Kalau doa malam selalu saya berdoa “Tuhan ampuni dosaku dan
keluargaku, ampuni dosa jemaat” supaya terjadi pendamaian. Kalau malam-malam
ada yang dipanggil Tuhan sudah terjadi pendamaian. Kalau tidak diunjuk-unjuk
begitu ada yang dipanggil Tuhan kasihan dia. Itu tugas seorang gembala, tidak
gampang dan tidak boleh digampang-gampangkan.
Mustahil untuk sempurna tetapi
tidak ada yang mustahil bagi Tuhan asalkan rela menerima nyala api ujian.
I Petrus 4:12
4:12 Hai
kekasihku, janganlah kamu heran akan hal api pencobaan di antara kamu, yang
akan datang ke atasmu menguji kamu, seolah-olah suatu perkara yang ajaib
berlaku atasmu,
Ini cara Tuhan untuk membawa kita
pada kemuliaan. Sikap kita bagaimana?
II Korintus 5:6-8
5:6 Maka oleh karena itu hati kami
senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini,
kami masih jauh dari Tuhan,
5:7 — sebab hidup kami ini adalah hidup
karena percaya, bukan karena melihat —
5:8 tetapi hati kami tabah, dan
terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
Itu sikap kita, tabah, tidak
tawar hati, kuat teguh hati, tetap hidup benar apapun yang dihadapi, tetap
tergembala dan disucikan, tetap melayani Tuhan apapun yang dihadapi, tetap
menyembah Tuhan apapun yang dihadapi. Maka Roh Kudus dicurahkan kepada kita,
Roh Kemuliaan.
I Petrus 4:14
4:14 Jikalau
kamu terkena cela karena nama Kristus berbahagialah kamu, karena Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah diam di atas kamu.
Jika Roh Kudus dicurahkan maka
mujizat pasti terjadi. Secara rohani kita diubahkan dari manusia daging menjadi
manusia rohani, terus dibaharui sampai sama sempurna, sama mulia dengan Tuhan.
Manusia rohani itu seperti api,
semakin besar nyala api ujiannya semakin besar api Roh Kudus menguasai kita dan
semakin menyala-nyala melayani Tuhan. Orang boleh berkata apa dan boleh berbuat
apa, kita terus akan melayani Tuhan sampai garis akhir. Kalau kita bersama
Tuhan tidak ada yang bisa menghalangi kemajuan rohani kita. Mujizat jasmani
juga pasti terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Di depan ada perjamuan suci,
jaminan bahwa Yesus mampu memulihkan yang sudah hancur dan buruk sekalipun. Di
kayu salib Yesus rela menjadi buruk dan hancur untuk memulihkan keburukan dan
kehancuran-kehancuran kita.
Tahun 2023 adalah tahun
mujizat, tahun menghapus kemustahilan.
Tidak usah tunggu tahun depan,
malam ini juga mujizat itu bisa terjadi kalau Roh Kudus dicurahkan di tengah kita.
Kita mau menyerah kepada Tuhan, mau percaya dan mempercayakan hidup kepada
Tuhan.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |