Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
10:35-36
10:35 Jikalau
mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah — sedang Kitab Suci
tidak dapat dibatalkan —,
10:36 masihkah
kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke
dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
Ada 5
indera yang harus disucikan supaya kita tidak mudah disesatkan oleh
ajaran-ajaran yang lain.
1. Ayat 24
penyucian dan pembaharuan kulit
2. Ayat 27
penyucian dan pembaharuan telinga
3. Ayat 32
penyucian dan pembaharuan mata
4. Ayat
35-36 penyucian dan pembaharuan mulut
5. Ayat 31
penyucian dan pembaharuan hidung
Sekarang
kita membahas penyucian mulut. Manusia banyak salah dan dosanya tetapi yang
paling banyak salah di dalam perkataan. Perbuatan, pikiran dan pandangan
mungkin masih bisa kita hitung berapa kali dalam sehari. Tetapi kalau perkataan
ini banyak sekali sampai seringkali kita lupa kalau itu salah. Kita bercanda
dan guyon ternyata sudah dosa. Jadi manusia ini banyak salah dalam
perkataannya.
Salah satunya
mengata-ngatai hamba Tuhan yang benar yang diutus oleh Tuhan, termasuk
mengata-ngatai sidang jemaat yang benar. Sampai menghujat Tuhan yaitu
pengajaran benar dikatakan palsu dan yang palsu dikatakan benar. Juga manusia
banyak salah dalam hal makanan. Jadi ada 2 penyucian mulut:
1. Penyucian
apa yang dari luar masuk ke dalam mulut. Kita harus menjaga mulut hanya memakan
makanan yang suci, yang sehat dan mengenyangkan. Makanan yang suci itu sebelum
dimakan yah didoakan. Begitu melihat ubi goreng dengan dabu-dabu tarasi sudah
lupa berdoa langsung dimakan. Jangan makan yang tidak suci dan merusak tubuh
seperti racun. Contoh yang merusak tubuh adalah miras, rokok, narkoba. Jadi
mulut ini harus disucikan dari dosa makan minum.
Makanan
sehat artinya kalau tidak cocok dengan kesehatan kita yah jangan dimakan.
Misalnya sakit maag yah jangan makan sambel supaya tidak sakit. Misalnya
kolesterol sudah tinggi, yah jangan makan yang memicu kolestrol semakin tinggi.
Yesaya
55:1-2
55:1
Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang
tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan
makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
55:2
Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih
payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan
memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.
I Korintus 10:23
10:23 "Segala sesuatu
diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala
sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.
Artinya semua boleh kita makan
tetapi bukan berarti semua itu berguna bagi kesehatan. Kalau masih mau dipakai
Tuhan yah jaga pola makan. Memang betul, kadang leher ini tidak bisa dikontrol.
Kalau mengganggu kesehatan, apalagi racun, yah jangan dikonsumsi.
Segala sesuatu diperbolehkan,
tetapi bukan segala sesuatu membangun. Artinya kalau makanan yang kita makan
menjadi sandungan dan tidak membangun rohani orang lain yah jangan dimakan.
Contohnya kalau ke Sulawesi Selatan, ada satu daerah di sana kalau ada upacara
kematian jangan coba makan sembelihan karena itu dianggap untuk arwah. Dari
pada mereka tersandung yah jangan dimakan. Kalau kita di sini sembelihan itu
bukan untuk arwah tetapi untuk orang yang datang.
I Korintus 8:13,8-9
8:13 Karena itu apabila makanan menjadi
batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan
daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.
8:8 "Makanan tidak membawa kita
lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan
kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."
8:9 Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu
ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.
Begitu juga dalam acara, jangan sampai
cara kita makan malah menjadi sandungan bagi orang lain, seperrti tidak pernah
makan di rumah. Dalam pengajaran semua diatur, sampai soal makanpun diatur
supaya jangan menjadi sandungan. Kadang kita anggap ini sepeleh, tetapi soal
makan ini bisa menyandung orang lain. Kalau disimpulkan dalam soal makanan kita
diajar oleh Firman supaya jangan egois.
2. Penyucian
dari dalam keluar, itulah perkataan. Perkataan disucikan yaitu mulut ini
mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, Anak Allah. Saya sudah orang Kristen, berarti
saya sudah mengakui Yesus Anak Allah, tunggu dulu mari kita periksa dulu.
Praktek
mulut mengaku Yesus adalah Anak Allah.
a)
I Yohanes 4:8-10
4:8
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
4:9
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa
Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup
oleh-Nya.
4:10
Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang
telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi
dosa-dosa kita.
Di sini Yesus Anak Allah menjadi korban pendamaian
bagi dosa-dosa kita. Berarti praktek pertama adalah mengaku dosa kepada Tuhan
dan sesama sehingga surat hutang kita dipaku di kayu salib. Setelah diampuni
jangan diulangi lagi. Kalau mengulang lagi apa yang sudah kita akui,
pengampunannya batal. Dosa yang sudah ditutup oleh darah Yesus malah kita
sendiri yang buka.
b) Yesus Anak
Allah adalah wujud kasih Allah kepada umat manusia. Jadi praktek mengaku Yesus
Anak Allah adalah perkataan yang mengandung kasih dan menjadi berkat bagi
sesama.
Efesus 4:29
4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari
mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu,
supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Alkitab mengatakan di akhir zaman ini kasih manusia
menjadi dingin sehingga kedurhakaan meningkat. Begitu juga soal perkataan ini.
Karena kasih manusia menjadi dingin sehingga mulut manusia cenderung
mengeluarkan perkataan yang durhaka. Bahkan hamba Tuhan cenderung mengeluarkan
perkataan yang durhaka. Yang bagaimana itu perkataan yang durhaka? Salah satu
contoh perkataan durhaka:
Yudas 1:11
1:11
Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka,
oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa
karena kedurhakaan seperti Korah.
Perkataan durhaka itu seperti perkataan Korah.
Bagaimana perkataan Korah?
Bilangan 16:8-11
16:8
Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!
16:9
Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel
dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada
Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,
16:10
dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu
bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
16:11
Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN.
Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"
Perkataan durhaka seperti Korah adalah banyak
bersungut-sungut. Kita periksa sepanjang hari ini mengucap syukur atau
bersungut-sungut? Tanpa kita sadari bersungut-sungut itu sudah perkataan
durhaka. Kalau suka bersungut-sungut satu saat berani berkata-kata melawan
hamba Tuhan dan melawan Tuhan, melawan Firman. Biarlah mulut kita ini kita jaga
jangan bersungut-sungut.
Dosa persungutan ini yang paling cepat mengundang
hukuman Tuhan. Bangsa Israel bersungut maka api turun, bersungut karena makan
manna maka ular tedung datang memagut.
Bilangan 16:31-32
16:31
Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah
yang di bawah mereka,
16:32
dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan
semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
Bumi membuka mulut menelan mereka, artinya:
1) Bumi
ini tempat bekerja. Jadi artinya apa yang selama ini dia andalkan di bumi tidak
bisa diandalkan lagi, malah menjadi penyebab kebinasaannya. Korah ini sama
dengan Yudas, Yudas membeli tanah dengan uang hasil menjual Yesus tetapi malah
dijadikan tanah kuburan.
2) Semua
merosot, rohani merosot, jasmani merosot, sampai menyatu dengan bumi. Istilah
Paulus menjadi serupa dengan dunia. Dunia ini sedang lenyap, berarti dia juga
sedang lenyap bersama dunia. Saya juga sebagai gembala harus menjaga jangan
sampai mulut ini hanya bersungut-sungut. Bukan berarti saya tidak pernah
bersungut, tetapi berupaya meninggalkan persungutan itu dan selalu mengucap
syukur.
Karena mulutnya selalu terbuka untuk
bersungut-sungut sampai berani mengata-ngatai hamba Tuhan dan Firman akhirnya
bumi membuka mulut menelan Korah. Berbeda dengan Mempelai Wanita Tuhan mulutnya
dia pakai menyembah, begitu setan menyemburkan air sebesar sungai, bumi membuka
mulut menolong sehingga tidak dibawa hanyut oleh air sungai itu.
Apa penyebab bani Korah bersungut? Sebab banyak menuntut.
Kalau hamba Tuhan menuntut dihargai dan dihormati! Saya juga sempat terganggu hati
karena undangan kita tidak mau dibaca. Tetapi sudahlah, kalau tidak mau datang
terserah. Yang penting fokus kita untuk jiwa-jiwa baru yang belum mengenal pengajaran.
Apa yang paling banyak dituntut sehingga bersungut?
1) Upah
makan minum. Kalau sekarang tuntut hadiah natal, tuntut kenapa hamba Tuhan
makan prasmanan sedangkan jemaat makan nasi kotak.
2) Ucapan
terima kasih.
3) Jodoh.
4) Kedudukan,
pangkat, sampai dalam gereja itu juga yang dituntut. Tuhan Yesus mengajarkan
kalau kamu mau menjadi yang terkemuka jadilah yang terkecil. Mau yang terbesar
ayo melayani dulu.
Hidup kita ini dari kemurahan Tuhan, kalau kita
diberkati itu karena kemurahan Tuhan, bisa melayani karena kemurahan Tuhan,
dapat jabatan pelayanan itu karena kemurahan Tuhan. Seharusnya mulut ini
mengucap syukur yang dipraktekan dengan melayani Tuhan dengan benar dan setia, bukan
bersungut-sungut. Semua kemurahan Tuhan, saya diberkati karena kemurahan Tuhan,
berkat ini saya mau pakai melayani Tuhan dengan benar dan setia. Saya diberi jabatan
pelayanan karena kemurahan Tuhan, saya mau melayani dengan benar dan setia.
Saya diberikan perpanjangan umur, perpanjangan umur ini saya mau pakai melayani
Tuhan dengan benar dan setia. Mohon maaf kadang saya terlambat mengucapkan
selamat ulang tahun kepada yang berulang tahun. Punya kendaraan yah mengucap
syukur. Bisa jalan kaki berarti kita sehat, mengucap syukur. Kita wujudkan dengan
praktek mau melayani dengan benar dan setia.
Praktek melayani dengan benar dan setia:
1)
Lukas 17:7-10
17:7
"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau
menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang
dari ladang: Mari segera makan!
17:8
Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah
pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah
itu engkau boleh makan dan minum.
17:9
Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan
apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang
ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak
berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Lukas
17:10 (Terjemahan Lama)
17:10
Demikianlah juga kamu, apabila kamu sudah berbuat segala perkara yang
diperintahkan atasmu itu, berkatalah: Bahwa kami ini hamba yang tiada berguna;
kami hanya berbuat barang yang wajib atas kami."
Hanya
melakukan kewajiban dan tidak menuntut hak. Kadangkala yang dikedepankan hak,
kewajibannya lupa dan dilalaikan. Kewajiban pelayan Tuhan adalah harus
memuliakan Tuhan dalam segala hal. Bukan cuma di gereja tetapi di manapun kita
berada.
Yesaya
49:3-4
49:3 Maka firman-Nya kepadaku: Engkaulah hamba-Ku, hai
Israel, maka olehmu juga Aku akan dipermuliakan.
49:4 Tetapi kataku: Bahwa cuma-cuma aku sudah
berlelah, cuma-cuma aku sudah menghabiskan segala kuat kuasaku; sesungguhnya
hakku adalah dengan Tuhan dan upah pekerjaanku adalah dengan Allahku.
2) Melayani
Tuhan dengan benar dan setia.
Yesaya
11:5
11:5
Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang
tetap terikat pada pinggang.
3) Layani
pribadi Yesus lewat doa penyembahan. Banyak aktivitas pelayanan kita, setelah
lakukan itu jangan lupa pribadi Tuhan, senangkan lewat doa penyembahan.
Inilah pelayanan yang memberi makan Tuhan Yesus
sampai puas. Dan ada timbal balik, dari pihak kita memberikan pelayanan yang
terbaik untuk Tuhan, maka dari pihak Tuhan juga memberikan berkat kepada kita,
hasilnya:
1) Tuhan
memberi makanan minum kita. Tuhan mampu memelihara kita secara jasmani, urusan
makan minum kita adalah urusannya Tuhan. Jadi tidak usah kerja? Silahkan kerja,
tetapi tetap Tuhan nomor satu. Maka urusan hidup kita Tuhan yang atur dengan baik. Jasmani
dipelihara dan rohani juga dipelihara. Bukti rohani dipelihara ada kebahagiaan
sorga. Hamba tadi sudah capek kerja di ladang, pulang di rumah masih harus
melayani Tuannya, tetapi tidak disebutkan hamba itu bersungut-sungut, berarti
dia berbahagia. Dalam Matius pasal 25 dikatakan baik sekali perbuatanmu hai
hamba yang baik dan setia, turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Berarti ada
kebahagiaan sorga.
2) Ikat
pinggang ini untuk merapikan supaya indah. Jadi hasil kedua Tuhan merapikan hidup
kita dan menjadikan semua indah pada waktunya.
3) Kita
punya perhiasan rohani untuk layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang siap
menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga.
Yeremia
2:32
2:32 Adakah pernah seorang perempuan muda melupakan
perhiasannya atau seorang penganten akan cucuk sanggulnya? tetapi umat-Ku juga
sudah melupakan Daku beberapa berapa hari lamanya, sehingga tiada tepermanai
banyaknya.
Bukan karena kepandaian dan kehebatan kita tetapi
semua hanya karena berkat kemurahan Tuhan.
Tuhan Memberkati
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar