Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari
dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya
terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan
tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan
naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang
besar.
Antikristus digambarkan dengan 4 kombinasi
binatang buas yaitu naga, macan tutul, beruang dan singa. Betapa jahat, najis
dan sadisnya antikristus itu. Sudah
diterangkan tentang naga, sekarang kita akan lebih dalam membahas tentang macan
tutul, beruang dan singa. Kita pelajari bukan supaya jadi serupa dari itu tetapi
supaya terhindar dan masuk penyingkiran gereja.
MACAN TUTUL
Yeremia 13:23
13:23 Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau
macan tutul mengubah belangnya? Masakan kamu dapat berbuat baik, hai
orang-orang yang membiasakan diri berbuat jahat?
Macan tutul tidak bisa mengubah belangnya dan
binatang yang cepat larinya. Jadi roh antikristus begitu cepat mau menguasai
gereja Tuhan, mau menghadang laju pertumbuhan rohani gereja Tuhan sehingga
tidak mengalami keubahan hidup, tetap manusia darah daging. Kalau kita tetap
manusia darah daging, tidak bisa masuk kerajaan sorga. Kita sudah bekerja,
punya penghasilan tetapi semua sia-sia. Apa yang kita capai dan raih di dunia
ini kalau tidak masuk sorga semua sia-sia.
I Korintus 15:50
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan
kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Sekarang ini kita sementara berpacu dengan
waktu, karena Alkitab mengatakan kedatangan Yesus sudah di ambang pintu. Kita
diperhadapkan dengan antikristus yang bergerak cepat mau menguasai kehidupan
kita. Itu sebabnya dalam hal yang rohani tidak boleh lagi kita
berlambat-lambat, sudah harus bergerak cepat, bahkan harus lebih cepat lagi.
Karena yang kita hadapi ini adalah roh antikristus yang bergerak dengan cepat
mau menguasai kita, ditambah lagi kedatangan Yesus sudah diambang pintu. Jadi 2
hal ini harus kita perhatikan, antikristus bergerak cepat dan kedatangan Yesus
yang sudah di ambang pintu.
Apa yang harus kita lakukan menghadapi
antikristus yang bergerak cepat dan menghadapi kedatangan Yesus yang sudah di
ambang pintu?
Markus 13:28-32
13:28 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon
ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa
musim panas sudah dekat.
13:29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu
terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
13:30 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini
tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi.
13:31 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi
perkataan-Ku tidak akan berlalu.
13:32 Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang
pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa
saja."
Yang kita lakukan adalah harus segera
melembut seperti ranting pohon ara. Apa yang harus melembut? Yang pertama dan terutama
harus melembut adalah hati kita. Jangan berlambat-lambat lagi, harus segera.
Pengertian hati melembut:
1.
Yakobus
1:21
1:21
Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak
itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Melembut
itu kemampuan menerima Firman sekeras dan setajam apapun untuk keselamatan jiwa
kita. Jadi bukan waktunya lagi kita mau berdebat, mengkritik, melawan, protes
sana sini, tetapi harus menerima Firman sekeras dan setajam apapun untuk
keselamatan jiwa kita. Kalau mau ikuti daging, sebenarnya kami hamba Tuhan
tidak mau sampaikan Firman yang keras dan tajam sebab itu seperti cari
gara-gara dengan jemaat. Tetapi harus disampaikan demi keselamatan sidang
jemaat.
I
Timotius 4:16
4:16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu,
karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang
yang mendengar engkau.
Kalau
sekarang mendengar Firman semakin keras dan semakin tajam, itu menandakan
kedatangan Tuhan sudah di ambang pintu. Dipacu pertumbuhan rohani kita supaya
cepat, jangan berlambat-lambat. Kalau masih baperan dengan Firman, kapan mau
menyambut Yesus? Yesus datang saat orang itu meraju, pasti tertinggal.
2.
Kemampuan
mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Bukan waktunya menyimpan di hati
kesalahan orang lain sehingga pahit hati dan tersandung pada orang lain. Segera
mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Orangnya jangan dilupakan, dosanya
yang dilupakan.
Siang ini kita akan melihat 3 contoh
kehidupan yang memiliki hati yang lembut.
1.
Bilangan
12:1-3
12:1
Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang
diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
12:2
Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja?
Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal
itu kepada TUHAN.
12:3
Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia
yang di atas muka bumi.
Untuk
memperoleh hati yang lembut, Musa harus digodok di dalam penggembalaan. Waktu
masih di Mesir dia punya segalanya karena dia pangeran. Tentu punya kekayaan
dan punya kepandaian karena 40 tahun dididik dengan kepandaian Mesir. Secara
jasmani Musa hebat, tetapi dengan semua yang dia dapatkan itu membuat Musa
menjadi orang yang keras hati. Buktinya apa? Dia membunuh orang lain! Ketika
mencoba melayani 2 orang, yang satu Israel, yang satu Mesir, orang Mesir
memukul orang Israel. Musa tampil membunuh orang Mesir dan menguburkannya di
dalam pasir.
Keluaran
2:11-12
2:11
Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan
saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang
Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.
2:12
Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang
Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.
Membunuh
berarti membenci, berbeda dengan pengertian lemah lembut tadi. Ada kebencian di
dalam diri Musa. Syukur kepada Tuhan, dia digodok di dalam penggembalaan
sehingga menjadi lemah lembut sampai bisa menanggalkan kedua kasutnya, artinya
bisa menjadi seperti bayi yang baru lahir. Itulah penyucian di dalam
penggembalaan. Kita bersyukur, yang lebih dahulu mau digodok di dalam
penggembalaan adalah hati kita, bukan otak. Hati yang keras untuk bisa menjadi
hati lembut seperti bayi yang baru lahir.
Keluaran
3:1-5
3:1
Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di
Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang
gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2
Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar
dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi
tidak dimakan api.
3:3
Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan
yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4
Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah
Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan
ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5
Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu
dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang
kudus."
Menanggalkan
kasut itu menunjukan bayi yang baru lahir. Sekian tahun kita digembalakan, coba
periksa hati, apakah sudah melembut atau masih keras bahkan bertambah keras!
Praktek
hati yang lemah lembut seperti Musa:
a) Bilangan 12:11
12:11 Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku,
janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam
kebodohan kami.
Ayat 1 sampai 3 dia dikata-katai, akhirnya
Tuhan menulahi Miryam. Ayat 11 Musa belajar menjadi kehidupan yang lembut hati
yaitu bisa mengampuni dan mendoakan orang yang menyakiti hatinya. Saudara
kandungnya sendiri ini yang mengata-ngatai! Bukan mau membela diri dan
sebagainya, yang terbanyak berani melawan gembala itu saudara kandung, saudara
daging. Kalau jemaat masih rem-rem mulut-mulutnya untuk mengata-ngatai. Kalau
saudara kandung yah tajam sekali. Tetapi sebagai gembala jangan mengutuk tetapi
harus mengampuni dan mendoakan yang baik seperti Musa. Jadi ketika orang yang
mengata-ngatai kita ada kena tulah, jangan malah kita katakan rasakan, siapa
suruh berani lawan saya. Justru harus kita doakan “Tuhan ampuni dia, Tuhan
pulihkan. Itu suatu perobekan daging, memang sakit bagi daging tetapi harus
dilakukan.
b) Bilangan 12:1-4
12:1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan
perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang
perempuan Kush.
12:2 Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman
dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia
berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.
12:3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut
hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.
12:4 Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada
Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan."
Maka keluarlah mereka bertiga.
Di sini kita tidak melihat Musa membela diri
tetapi dia berdiam diri. Ini praktek kedua, ada kemampuan untuk berdiam diri,
tidak membela diri. Saya juga berdoa kepada Tuhan, kadang mulut ini masih mau
membela diri, mau begini, mau begitu. Tetapi Tuhan ajar untuk diam. Sekalipun
tuduhan kepada kita tidak benar, diam! Kalau tuduhan itu benar yah minta ampun.
Berdiam diri itu periksa diri sesuai Firman. Kalau tuduhan orang itu benar kita
minta ampun, bila tidak kita diam saja. Saat kita berdiam diri, tidak membela
diri maka Tuhan tampil sebagai Pembela kita. Tetapi kalau kita bertindak
sendiri maka Tuhan tidak akan membela kita. Apa tanda Tuhan membela kita?
1)
Pemakaian
Tuhan kepada kita semakin meningkat. Kalau dia seorang hamba Tuhan maka Tuhan
bukakan rahasia Firman lebih dari orang yang suka tuduh dia macam-macam.
2) Bilangan 12:10
12:10
Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta,
putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya,
bahwa dia kena kusta!
Penghukuman
Tuhan terhadap orang yang mengata-ngatai kita. Biar saja Tuhan yang balas.
Syukur Miryam dan Harun sadar waktu dihajar Tuhan.
Jadi jangan coba-coba usik orang yang dipakai
Tuhan, hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang benar tahbisannya, yang
sungguh-sungguh melayani Tuhan. Sebab di dalam dirinya ada pribadi Tuhan yang
membela dan kita berhadapan dengan Tuhan. Kalau sempat kita dihajar oleh Tuhan
segera mintta ampun kepada Tuhan seperti Harun dan Miryam. Tidak tunggu lama,
begitu Miryam kena kusta langsung Harun minta ampun. Kadangkala sudah dihajar
bolak balik tidak minta ampun malah tambah dia hujat orang yang tadi dia
kata-katai. Orang seperti ini tidak akan pernah berubah.
Kita belajar seperti Musa, belajar juga
seperti Harun dan Miryam, begitu salah langsung minta ampun sehingga semua
ditolong oleh Tuhan.
Ini
Musa contoh pertama, kita belajar untuk berdiam diri, belajar untuk mengampuni
dan belajar mendoakan orang yang menyakiti kita. Maka kita akan melihat
pemakaian Tuhan kepada kita semakin nyata dan seiring pemakaian Tuhan maka
berkat juga akan semakin melimpah.
2.
Yusuf,
sekalipun dijual oleh saudara-saudaranya dia tidak membalas.
Kejadian
37:2
37:2 Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf,
tatkala berumur tujuh belas tahun — jadi masih muda — biasa menggembalakan
kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan
Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar
tentang kejahatan saudara-saudaranya.
Praktek
hati melembut oleh Yusuf:
a) Tekun tergembala sehingga kita mengalami
penyucian terus menerus. Apa penyucian yang dialami oleh Yusuf? Tidak mau
kompromi dengan daging dan dosa apapun resikonya! Saudara-saudaranya menunjukan
daging, saudaranya berbuat jahat itu dosa. Dengan Yusuf melapor kepada bapaknya
apa yang dilakukan saudara-saudara, berarti Yusuf menempatkan diri sebagai
musuh saudara-saudaranya. Dia dimusuhi dan dibenci, itu resiko yang dia alami,
tetapi Tuhan ada bersama dengan Yusuf. Jangan kita kompromi dengan daging,
jangan kompromi dengan dosa.
Jadi hati yang lembut itu tidak memihak yang
salah. Kadang karena kita dapat keuntungan di situ maka kita memihak yang
salah. Jadi bisa disimpulkan hati yang lembut itu tegas soal yang rohani.
Kadangkala orang yang tegas malah dibilangi keras hati “kamu ini, ikuti saja
apa maunya, kita melayani saja baik-baik, tidak usah ramai-ramai”. Karena
amanah dari pendiri organisasi dan ini dari Tuhan, makanya kami tegas. Benar
katakan benar, kalau salah katakan salah, itu hati yang lembut.
b) Tahan menghadapi ujian. Ada 3 ujian yang
dialami oleh Yusuf:
1)
Kejadian
37:22-24
37:22
Lagi kata Ruben kepada mereka: "Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah
dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan
dia" — maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya
kembali kepada ayahnya.
37:23
Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah
Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu.
37:24
Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong,
tidak berair.
Dimasukan
dalam sumur kosong tidak berair. Sumur kosong menunjuk dunia ini yang kosong
dari kebenaran, tidak ada kebenaran di dunia ini! Jadi ujian pertama yang kita
hadapi adalah ujian kebenaran. Untuk mempertahankan kebenaran kita diizinkan
Tuhan harus sengsara dan menderita di dunia ini. Itu ujjian kepada kita. Kalau
hati kita lembut maka kita bertahan soal kebenaran. Memang resikonya kita
dibenci, itu resiko yang kita hadapi. Yesus saja untuk mempertahankan kebenaran
Dia ditinggal sendiri di kayu salib. Yang dipersoalkan kepada Yesus itu soal
kebenaran. Kata Yesus “Aku lahir ke dunia ini untuk memberikan kesaksian
tentang kebenaran”. Gara-gara itu Yesus harus disalibkan. Murid-muridNya lari
dan meninggalkannya jauh-jauh. Jadi jangan takut kalau kita dikucilkan, tidak
disenangi oleh keluarga. Demi kebenaran kita harus mempertahankan itu. Ini yang
menjamin suatu saat kita akan menerima kebahagiaan sorga. Justru kalau kita
pertahankan kebenaran kita mengalami ketenangan dan damai sejahtera. Akibat
kebenaran adalah ketenangan dan damai sejahtera.
Kaum
muda pacaran yang benar, masuk permulaan nikah yang benar, demi kebenaran! Saya
nasihati sepasang kaum muda, tidak usah malu! Kalau kamu mau jalan sendiri di
luar Firman aibmu tersembunyi tetapi kamu tidak mendapatkan berkat. Tetapi
kalau sekarang sudah salah mau minta ampun dan mau kembali pada yang benar,
ikuti nasihat gembala, maka berkat dari Tuhan akan kamu dapat.
Orang
benar pasti diberkati oleh Tuhan dan menerima kebahagiaan sorga, ketenangan dan damai sejahtera.
2)
Menghadapi
isteri Potifar, ini ujian kesucian!
Kejadian
39:6,10-12
39:6
Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia
tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun
Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.
39:10
Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak
mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.
39:11
Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya,
sedang dari seisi rumah itu seorang pun tidak ada di rumah.
39:12
Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur
dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan
lari ke luar.
Sekarang
kita menghadapi isteri potifar dalam wujud perempuan Babel yaitu dosa makan
minum dan kawin mengawinkan. Begitu luar bias bekerja dosa ini. Di sinilah
ujian kesucian kita, mau ikut arus yang cemar dan najis atau tetap di jalurnya
Tuhan yang benar dan suci sekalipun beresiko. Yusuf tidak mau mengikuti bujukan
isteri Potifar sehingga akhirnya difitnah dan dipenjara.
Dosa
sekarang begitu luar biasa, ditunjang oleh kecanggihan teknologi. Sekarang dosa
kenajisan lewat tontonan begitu luar biasa muncul di sana sini, hati-hati! Dosa
kenajisan ini bersikap membujuk, lama-lama bersikap memaksa. Jaga
sungguh-sungguh kesucian pribadi dan kesucian nikah kita. Bagaimana cara
menjaga kesucian nikah ini supaya tidak terbujuk dengan dosa ini.
Yohanes
15:3
15:3
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Mazmur
119:9-11
119:9
Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya
sesuai dengan firman-Mu.
119:10
Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari
perintah-perintah-Mu.
119:11
Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
Cara
menjaganya lewat Firman pengajaran yang benar. Banyak dengar Firman hari-hari
terakhir ini dan dengar-dengaran, taat pada Firman pengajaran yang benar. Ini
yang menjaga kesucian kita dan nikah kita. Kalau menjaga kesucian maka saat
Yesus datang maka kita bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Istilah
perawan itu sudah suci, ditambah lagi kata suci, berarti double kesuciannya.
Betul-betul kesucian ini harus kita upayakan sungguh-sungguh.
3)
Menghadapi
penjara
Kejadian
39:20
39:20
Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat
tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.
Yusuf
tidak salah tetapi dipenjarakan, kita tidak salah tetapi dihukum, ini sama
dengan sengsara daging tanpa dosa, percikan darah. Ini ujian kemuliaan. Yusuf
harus dipenjara baru dia dipermuliakan sebagai penguasa di Mesir. Kalau dia
tidak dipenjara, dia tidak bisa bertemu dengan juru roti dan juru minum raja
sehingga perihal tentang dirinya tidak bisa sampai kepada raja. Begitu dia
diizinkan masuk ke dalam penjara, perihal hidupnya sampai kepada raja dan dia
dilepaskan. Dan setelah mengartikan mimpi raja, dia diangkat menjadi penguasa
di Mesir. Jadi jangan putus asa kalau kita tidak salah lalu dipersalahkan, kita
tidak salah namun dibenci orang. Itulah ujian kemuliaan.
Kalau tahan uji ada hasilnya
Kisah Para Rasul 7:9-10
7:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual
Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
7:10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta
menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun,
raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas
seluruh istananya.
Hasilnya memperolah kasih karunia dan hikmat
dari Tuhan, lebih dari berapa banyak uang di dunia ini. Untuk apa kasih karunia
dan hikmat dari Tuhan?
Kisah Para Rasul 7:11
7:11 Maka datanglah bahaya kelaparan menimpa seluruh
tanah Mesir dan tanah Kanaan serta penderitaan yang besar, sehingga nenek
moyang kita tidak mendapat makanan.
Untuk apa kasih karunia Tuhan?
1)
Untuk
mengatasi kelaparan yang hebat yang akan melanda dunia ini. Sejak tahun 90 saya
membaca majalah tempo, di belahan dunia lain terjadi kelaparan. Itu baru
terjadi di satu teritorial, nanti akan melanda seluruh dunia. Bangsa-bangsa di
dunia lagi ketar-ketir menghadapi krisis di dunia ini. Kelaparan akan terjadi
di dunia ini, kelaparan secara jasmani, kesukaran di dunia ini yang akan
memuncak pada aniaya antikristus.
Wahyu
3:10
3:10
Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan
melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk
mencobai mereka yang diam di bumi.
Ini
hari pencobaan, antikristus akan menguasai seluruh dunia, arahnya ke sana.
Hikmat dan kasih karunia Tuhan memelihara hidup kita di tengah-tengah kesukaran
dunia ini. Kita menghadapi ujian demi ujian untuk memperoleh hikmat dan kasih
karunia Tuhan supaya kita terpelihara. Kalau sedikit-sedikit meraju sama Tuhan,
kecewa, putus asa, maka begitu nanti menghadapi kesukaran, cepat sekali dia
menyembah antikristus
2)
Kejadian
45:10-15
45:10
Engkau akan tinggal di tanah Gosyen dan akan dekat kepadaku, engkau serta anak
dan cucumu, kambing domba dan lembu sapimu dan segala milikmu.
45:11
Di sanalah aku memelihara engkau — sebab kelaparan ini masih ada lima tahun
lagi — supaya engkau jangan jatuh miskin bersama seisi rumahmu dan semua orang
yang ikut serta dengan engkau.
45:12
Dan kamu telah melihat dengan mata sendiri, dan saudaraku Benyamin juga, bahwa
mulutku sendiri mengatakannya kepadamu.
45:13
Sebab itu ceritakanlah kepada bapa segala kemuliaanku di negeri Mesir ini, dan
segala yang telah kamu lihat, kemudian segeralah bawa bapa ke mari."
45:14
Lalu dipeluknyalah leher Benyamin, adiknya itu, dan menangislah ia, dan
menangis pulalah Benyamin pada bahu Yusuf.
45:15
Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk
mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia.
Untuk
kita bisa mengasihi sesama sampai mengasihi orang yang memusuhi kita. Namanya
kasih karunia, tidak semua orang bisa melakukan. Biarlah kita menjadi Yusuf-Yusuf di akhir zaman ini. Ada
orang yang membenci dan memusuhi kita, bahkan mungkin itu saudara daging kita
sendiri. Mari kita belajar mengampuni bahkan mengasihi tanpa syarat seperti
Yusuf. Yusuf tidak minta syarat
apa-apa kepada saudara-saudaranya. Saya juga berdoa supaya Tuhan mampukan saya
dan diberikan hati yang lembut untuk mengasihi tanpa syarat. Sekalipun sudah
kita kasihi tetapi masih jahat juga, tetaplah belajar mengasihi tanpa syarat
seperti Yusuf.
Ketika
kita punya hikmat dan kasih karunia sehingga bisa mengasihi sesama kita sampai
mengasihi orang yang menyakiti kita maka kita akan dibawa masuk dalam kesatuan
Tubuh Kristus yang sempurna. Kesatuan Yusuf dan saudara-saudaranya terjadi di
Mesir. Jadi kesatuan kita terjadi di dunia ini. Kita sudah menyatu lalu Yesus
datang dan kita menyatu dengan Dia masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Kalau di
dunia ini tercerai berai bagaimana bisa menyatu dengan Yesus sebagai Kepala.
Saya ingat pesan satu hamba Tuhan senior, jangan sampai persekutuan kita
persekutuan tahi kambing! Dalam perut menyatu tetapi begitu keluar tercerai berai.
Kita berdoa supaya saat penyatuan Tubuh Kristus terjadi kita ada di dalamnya.
Kalau kita pertahankan terus gengsi dan harga diri, tidak mau mengaku dan tidak
mau mengampuni maka kita tidak pernah menyatu! Kita sudah mau mengakhiri tahun
2022, mari tutup buku. Bagaimana caranya? Kasihilah sesama sampai mengasihi
orang yang membenci kita. Mungkin sepanjang tahun ada yang menyakiti kita
terus-terusan, biarlah kita lepaskan pengampunan dan kita mengasihi tanpa
syarat sehingga terjadi penyatuan Tubuh Kristus.
3.
Stefanus
Kisah
Para Rasul 7:59-60
7:59
Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus,
terimalah rohku."
7:60
Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah
tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah
ia.
Stefanus
ini pelayan Tuhan di dalam gereja mula-mula, gereja hujan awal. Dia kehidupan
yang tergembala. Dalam Kisah Para Rasul pasal 6 dikatakan “mari kita cari dan
pilih dari antara orang-orang yang bersama dengan kita untuk menjadi pelayan
pembantu para rasul. Jadi Stefanus ini pelayan Tuhan yang setia dan tekun dalam
3 macam ketekunan. Sekarang ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
Kisah
Para Rasul 2:41-42
2:41
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari
itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka
selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Kalau
Stefanus tidak ada dalam ketekunan ini, pada pasal 6 tidak mungkin dia dipilih untuk membantu rasul-rasul.
Zaman
Musa ada alat yang dibuat namanya pelita emas, sekarang ini sudah tidak ada. Di
gereja hujan awal dalam wujud ketekunan di dalam persekutuan. Sekarang pada
gereja hujan akhir menunjukan ketekunan di dalam ibadah raya termasuk
ibadah-ibadah persekutuan.
Zaman
Musa ada alat yang dibuat namanya meja roti sajian, sekarang sudah hancur. Di
zaman gereja hujan awal muncul dalam ketekunan dalam pengajaran dan pemecahan
roti. Sekarang ini ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan
suci. Zaman Musa ada alat yang dibuat namanya mezbah dupa emas. Di zaman gereja
hujan awal ketekunan dalam doa. Dan sekarang menunjuk ketekunan dalam ibadah
doa penyembahan.
Kalau
hatinya tidak lembut lalu mau dipaksa tekun dalam 3 macam ibadah tidak akan
bisa. Hanya orang yang lembut hati yang bisa bertekun dalam 3 macam ibadah
pokok. Dan bisa terlihat orang ini sudah bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.
Tidak usah mengumbar ke sana kemari “saya tekun dalam 3 macam ibadah pokok”.
Kita raba diri kita sendiri apakah sudah tekun dalam 3 macam ibadah pokok atau
belum, sudah punya hati lembut atau belum.
Praktek
hati lembut seperti Stefanus.
a) Kemampuan mengampuni. Dari awal sampai sudah
mau menjelang akhir pemberitaan masih juga tentang pengampunan. Saat dia
dirajam dengan batu, kalimat terakhir yang dia serukan sebelum meninggal
“jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka” tentu diucapkan dengan sisa-sisa
tenaganya. Bita belajar seperti Stefanus, bisa mengampuni dan melupakan dosa
orang lain. Bukan waktu dilempar batu “Tuhan sakit sekali kepalaku, balas juga
sama dia lempar batu besar!”. Hati yang lembut hanya kita dapatkan di dalam
penggembalaan, di luar penggembalaan tidak akan pernah mendapatkan hati yang
lembut.
b) Kemampuan untuk menyembah dan menyerahkan
segenap hidup kepada Tuhan sekalipun di tengah sengsara dan penderitaan.
Kadangkala sudah sengsara tidak mau juga menyembah, ini sudah terlalu keras!
Lain kali ada yang tidak bisa menyembah karena sudah diberkati, sudah terbuai
dengan kenikmati hidup di dunia. Belajar ketika kita menghadapi sengsara,
penderitaan karena Yesus, mulut kita menyembah berseru “haleluya” bukan malah
berkata “kenapa saya begini Tuhan!”. Ada yang pernah berkata sama saya, dulu
saya di luar pengajaran hidup saya enak, sekarang dalam pengajaran hidup saya
sengsara begini! Saya bilang itu ujian, kamu tekuni penggembalaan, tekuni
pengajaran!
Coba kalau Stefanus bilang “awas kamu ee”
malah batu besar kena mukanya.
Kisah Para Rasul 7:59-60
7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa,
katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring:
"Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan
perkataan itu meninggallah ia.
Dari pada kita nanti bertekuk lutut di
hadapan antikristus untuk dibantai, lebih baik sekarang kita berlutut di
hadapan Tuhan, dalam penderitaan kita hanya menyembah haleluya. Sakit, ada
kemerosotan, tinggal menyembah. Tidak usah salah-salahkan orang lain “gara-gara
kau!” apalagi kalau sampai berucap “gara-gara pengajaran!” jangan seperti itu.
Hasilnya:
Kisah
Para Rasul 7:55-56
7:55 Tetapi
Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat
kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
7:56
Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia
berdiri di sebelah kanan Allah."
Langit
terbuka dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah Bapa, artinya:
a) Tuhan berkenan, bahkan menghormati pelayanan
kita. Kita sengsara dan menderita namun Tuhan menghormati pelayanan kita. Tuhan
melihat ini hambaKu, dia masih mau menyembah Aku sekalipun dia menderita
sengsara tetapi masih mau melayaniKu secara pribadi, mau menyembah. Kita
semakin dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Kegerakan ini
akan kian besar sampai terjadi penyatuan dengan Israel asli. Ayo semua libatkan
diri dalam kegerakan, sekalipun secara daging kita sengsara. Waktu kita
betul-betul habis tersita untuk pelayanan, tetapi Tuhan hormati dan Tuhan
berkenan atas pelayanan kita.
Matius 21:4-5
21:4 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang
disampaikan oleh nabi:
21:5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat,
Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor
keledai beban yang muda."
Yesus pemimpin kegerakan, Dia adalah pribadi
yang lemah lembut. Jadi kalau hati kita lembut, kita Tuhan pakai. Yang Tuhan
cari di hari-hari terakhir ini bukan orang pandai, kaya, ada kedudukan. Yang
Tuhan cari orang yang lembut hatinya. Mau dia kaya atau tidak kaya, pandai atau
tidak pandai, punya kedudukan atau tidak punya kedudukan, punya ijazah atau
tidak punya ijazah, yang penting lembut hatinya itu yang Tuhan pakai. Istilah
Tuhan berdiri artinya sudah waktunya Tuhan mau pakai kita.
Saya dinasihati oleh seorang hamba Tuhan
“kamu sekarang ada di belang goreng”. Lewat Firman ini saya dikuatkan, kalau
Tuhan sudah berdiri berarti sudah waktunya Tuhan pakai, sudah waktunya juga
Tuhan memakai sidang jemaat. Kita percaya dan yakin penyataan Tuhan kepada
bapak gembala tinggal kita teruskan. Karena bapak gembala sudah tidak bisa
melihat kenyataan itu, kita yang bisa melihat kenyataan itu bahwa kita akan
menjadi soko guru gereja Tuhan di Tentena. Masalahnya tinggal melembut. Tinggal
melembut, masalahnya tinggal hati. Waktu menderita kita baper, kecewa, putus
asa, orang seperti itu tidak bisa dipakai Tuhan! Tetapi kalau ketika menderita
kita bisa mengampuni dan mendoakan orang yang menyaakiti kita, maka pemakaian
Tuhan semakin dahsyat. Biar Tuhan yang orbitkan, jangan kita angkat-angkat diri
sendiri. Menggelar ibadah natal seperti ini bukan saya bermaksud untuk
mengangkat-angkat diri supaya saya didengar oleh hamba Tuhan yang lain, tidak
ada maksud seperti itu. Murni supaya Firman pengajaran disebarluaskan. Dan tujuan
utamanya untuk memperkenalkan pengajaran ini bagi orang-orang luar.
Kalau Tuhan sudah gerakan hati untuk terlibat
di dalam pelayanan, segera melembut dan ambil bagian dalam pelayanan, jangan
buang-buang waktu. Kalau terus mengeraskan hati saat Tuhan gerekan, kegerakan
Firman tidak mau diikuti, nanti Tuhan beralih kepada yang lain. Yudas diganti
Matius, Esau jubahnya diambil oleh Yakub, Tuhan tidak pernah kekurangan orang.
Tinggal siapa yang mau melembutkan hati itu yang dipakai, kalau tidak mau yah
Tuhan ganti orang lain. Jangan sampai kedudukan kita diganti orang lain. Kalau
sudah diganti orang lain tidak bisa kembali. Esau tidak bisa kembali lagi,
Yudas tidak bisa kembali lagi melayani.
Mari belajar melembut dan kita ikuti gerakan Firman.
Kita nikmati Firman dan bagikan kepada yang lain. Pelayan Tuhan itu seperti
angin. Suatu saat angin ini distop. Artinya baru mau melayani tetapi sudah
tidak ada waktu lagi untuk bergerak melayani Tuhan. Sekarang ada kegerakan
Firman, ikuti semuanya itu, terlibat semuanya, baik dana, doa, fisik, tenaga
dan seterusnya. Terutama doa kita libatkan diri di sana.
b) Yesus berdiri artinya sudah waktunya bagi Yesus
Imam Besar untuk melayani kita. Bagaimana cara Yesus melayani?
Ibrani 4:14-16
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung,
yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam
besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya
sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian
menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan
kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Yesus Imam Besar melayani kita artinya Yesus
Imam Besar tidak membiarkan kita untuk bergumul sendiri. Di kayu salib Yesus
Imam Besar telah menyedot semua penderitaan kita. Betapa bahagianya kita. Kalau
manusia biasa tidak akan mampu menghadapi masalah seperti Stefanus, pasti akan
mencaci maki, berteriak dan sebagainya. Tetapi Stefanus benar-benar merasakan
penderitaannya itu disedot oleh Yesus sehingga dia bisa menerima lemparan batu
demi batu yang kena pada dirinya dan mulutnya bisa menyembah Tuhan bahkan
melepaskan pengampunan. Tuhan sedot semua segala kelemahan kita, letih lesu
kita, beban berat kita dan Dia berikan damai sejahtera dan kelegaan kepada
kita. Melayani walaupun berat rasanya tetapi ada damai dan ketenangan. Piji
Tuhan dalam setiap hari, padahal baru dapat Whatshap dicaci maki, puji Tuhan
kemana aku pergi, hidupku jadi snang, segala susah hilang karena puji Tuhan. Saya
berbahagia, dalam penderitaan dan pergumulan melayani Tuhan, Yesus melayani
pribadiku. Dia berikan damai sejahtera dan kelegaan. Dari kayu salib Dia sedot
semua kelemahan dan beban berat kita. Terima kasih Tuhan, saya mau melayaniMu
sampai garis akhir.
Yesus bukan cuma menanggung beban berat kita
tetapi Dia selesaikan semuanya pada waktunya. Memang sekarang saya belum
melihat, tetapi saya percaya Tuhan akan menyelesaikan tepat pada waktunya. Sekarang
masih terasa beban itu tetapi Tuhan mulai angkat satu persatu. Bebanku terlepas
saat aku menyembah Engkau. Bukan hanya itu saja, kalau langit terbuka maka Tuhan
curahkan berkat kepada kita.
c) Kita bisa menyambut kedatangan Yesus di
awan-awan yang permai, kita tampil sebagai Mempelai WanitaNya memandang Dia muka
dengan muka, dengan satu seruan haleluya, kita bersama Yesus selama-lamanya.
Markus 13:26-27
13:26 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia
datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
13:27 Dan pada waktu itu pun Ia akan menyuruh keluar
malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari
keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.
Kerinduan hati saya bersama isteri dan
anak-anak, bersama keluarga daging saya, saudara-saudara saya, bersama orang
tua saya, bersama seluruh sidang jemaat, kita sama-sama menyambut Yesus di
awan-awan, jangan ada satupun yang tertinggal binasa. Di depan ada Perjamuan
Suci, Yesus Imam Besar yang menanggung kelemahan kita, dibuktikan dengan mati
di kayu salib, kita akan segera menerima Tubuh dan darah Yesus.
Tuhan memberkati
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar