Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
25:47 Apabila seorang asing atau seorang pendatang di
antaramu telah menjadi mampu, sedangkan saudaramu yang tinggal padanya jatuh
miskin, sehingga menyerahkan dirinya kepada orang asing atau pendatang yang di
antaramu itu atau kepada seorang yang berasal dari kaum orang asing,
25:48 maka sesudah ia menyerahkan dirinya, ia berhak
ditebus, yakni seorang dari antara saudara-saudaranya boleh menebus dia,
25:49
atau saudara ayahnya atau anak laki-laki saudara ayahnya atau seorang
kerabatnya yang terdekat dari kaumnya atau kalau ia telah mampu, ia sendiri
berhak menebus dirinya.
25:55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba; mereka itu adalah
hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah TUHAN,
Allahmu."
Ini peraturan Tuhan yang berlaku untuk bangsa
Israel asli, bagaimana mereka tidak boleh diperhamba untuk selama-lamanya,
harus ada penebusan. Kalau toh sudah jatuh miskin lalu menjadi hamba orang
asing atau pendatang di negeri mereka, mereka harus ditebus. Saudara-saudara
atau kerabatnya harus menebusnya. Kalau tidak ada yang menebus maka pada tahun
Yobel harus dibebaskan.
Sekarang bagi Israel yang di dalamnya ada
bangsa Israel asli dan juga bangsa kafir yang percaya kepada Yesus dan menerima
Yesus sebagai Juruselamat.
Roma 11:25-26
11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan
menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian
dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa
lain telah masuk.
11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan
diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia
akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.
Seluruh Israel ini menunjuk Israel rohani dan
bangsa kafir yang menerima Yesus. Ini peraturan untuk kita Israel rohani. Tuhan
tidak mau kita menjadi hamba yang lain, Tuhan mau kita hanya menghamba kepada
Tuhan. Berarti Tuhan mau kita benar-benar merdeka. Apa yang bisa memerdekakan
kehidupan kita?
Yohanes 8:32
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran
itu akan memerdekakan kamu."
Yang sanggup memerdekakan kita adalah
kebenaran. Waktu Yesus diperhadapkan kepada Pilatus, hakim di dunia ini,
Pilatus bertanya kepada Yesus tentang kebenaran. Lalu Yesus mengatakan Aku
lahir ke dunia ini untuk menyaksikan kebenaran. Jadi Yesus lahir ke dunia ini,
Dia menyandang status sebagai Raja segala raja untuk menyaksikan kebenaran.
Yohanes 18:37
18:37 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau
adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja.
Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya
Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari
kebenaran mendengarkan suara-Ku."
Kebenaran yang disaksikan oleh Yesus inilah
yang sanggup memerdekakan kita dari perhambaan setan. Hamba atau budak artinya
dimiliki oleh majikannya. Jadi kebenaran itu memerdekakan kita dari kepemilikan
iblis, sehingga kita bisa menjadi miliknya Yesus, menjadi hamba-hamba
kebenaran.
Kebenaran itu adalah pribadi Yesus sendiri:
Yohanes 8:36
8:36 Jadi
apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
Ada 5 hal yang berkaitan dengan kebenaran.
1.
Yesus
lahir datang ke dunia untuk menyaksikan kebenaran.
2.
Kebenaran
adalah pribadi Yesus sendiri.
3.
Dipertegas
lagi bahwa kebenaran itu adalah Firman penyucian.
Yohanes
17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
4.
Yesus
adalah Firman yang lahir menjadi manusia dan kita sudah melihat kemuliaanNya.
Yohanes
1:1,14
1:1
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
5.
Status
Yesus sebagai Raja = status Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga.
Wahyu
19:6-7
19:6
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air
bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Apa wujud kebenaran bagi kita sekarang ini?
Kalau digabungkan dari 5 poin tadi, wujud kebenaran bagi kita adalah Firman
yang memberitakan tentang Yesus yang akan datang kembali kedua kali sebagai
Mempelai Pria Sorga, Raja segala raja untuk menyucikan dan menyempurnakan
gereja Tuhan. Ini yang disebut dengan Kabar Mempelai, ini yang bisa
memerdekakan kita dari perhambaan iblis. Atau Firman pengajaran yang benar,
Firman yang dibuka rahasianya atau Firman yang lebih tajam dari pedang bermata
2.
Penginjilan disebut Kabar Baik tetapi tidak
sanggup untuk memberikan kemerdekaan penuh. Sebab banyak yang sudah menerima
penginjilan tetapi masih dikuasai dan diperhamba oleh iblis. Bisa dilihat dari
pelajaran penebaran pukat. Dalam Lukas pasal 5, Petrus disuruh menebar pukat. Dia dapat
sejumlah besar ikan, dia tarik tetapi pukatnya mulai koyak sehingga ikan -ikan
yang sudah dijaring cemplung lagi ke air. Itu penginjilan, tidak mampu membawa
kita kepada kesempurnaan. Penginjilan itu langkah awal, makanya ada langkah
selanjutnya, ada penaburan pukat yang kedua. Kalau hanya sampai pada
penginjilan, percaya Yesus, bertobat, lahir baru, bisa cemplung lagi kepada
hidup lama, berarti belum merdeka. Dalam Yohanes 21 ada penebaran pukat yang
kedua. Jalanya tidak koyak dan jumlah ikannya disebutkan 153 ekor. Angka 153
itu angka Tabernakel, 100 panjang Tabernakel, 50 lebar Tabernakel, 3 itu
tingkatan dalam Tabernakel yaitu halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci. Ini
Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai, tidak koyak! Kita dibawa dan
dikumpulkan di dalam kerajaan sorga. Kita butuh penginjilan tetapi harus
meningkat pada pengajaran. Kabar baik kita perlukan, tingkatkan pada Kabar
Mempelai maka kita benar-benar menjadi kehidupan yang merdeka, bebas dari
perhambaan setan untuk siap menyambut kedatangan Yesus. Kedatangan Yesus kedua
kali tidak ada kena mengena lagi dengan dosa. Dia datang hanya untuk menjemput
gerejaNya yang sempurna, gereja yang mau menerima Firman pengajaran untuk
disucikan.
Waktu Yesus datang pertama kali sebagai Raja,
banyak orang menolak Yesus. Bahkan umatNya sendiri, umat pilihan Tuhan menolak
Yesus. Bukan cuma menolak tetapi sampai membunuh Yesus di kayu salib. Waktu
Yesus akan datang kedua kali sebagai Raja segala raja Mempelai Pria Sorga, juga
banyak orang yang menolak Yesus dengan praktek menolak Kabar Mempelai, menolak Firman
pengajaran yang benar. Mereka anggap itu palsu, ajaran porno dan sebagainya.
Wahyu 11:15,17-18
11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah
suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia
dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah
sebagai raja sampai selama-lamanya."
11:17 sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan,
Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah
memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja
11:18 dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat
bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada
hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut
akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk
membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi."
Kita ada pada posisi yang mana? Yang menerima
atau yang menolak Yesus sebagai Raja?
Ada 2 sikap terhadap Yesus sebagai Raja segala raja:
1.
Sikap
yang benar yaitu menerima Yesus sebagai raja yang memerdekakan kita dari
perhambaan iblis, lewat praktek mau menerima Kabar Mempelai = mau menerima
penyucian. Ini yang banyak orang tidak suka, penyucian itu dianggap sebagai
momok. Kalau datang gereja lalu dosanya ditunjuk malah berkata “gereja apa
itu!”. Maunya di gereja hanya disampaikan berkat-berkat dan pemulihan. Padahal
pemulihan yang benar itu bukan sekedar tata cara ibadahnya digonta-ganti atau
action secara jasmani, bukan! Pemulihan yang benar itu kalau dosa dinyatakan. Pekerjaan
Kabar Mempelai mengungkap dosa untuk kita disucikan.
2.
Sikap
yang salah yaitu menerima Yesus sebagai Raja hanya sebatas untuk mendapat perkara-perkara
yang jasmani atau hanya karena melihat perkara-perkara yang jasmani.
Yohanes
6:15
6:15
Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan
paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Kenapa
di sini Yesus mau diangkat menjadi Raja? Karena barusan Yesus memberi makan
5.000 orang dengan 5 ketul roti. Waktu mereka melihat mujizat yang luar biasa
ini mereka berpikir kalau Yesus menjadi Raja, kita enak sebab hanya dengan 5
roti saja sudah bisa memberi makan 5.000 orang, apalagi kalau 5 bakul roti,
untuk berapa ratus ribu itu. Banyak orang Kristen seperti itu, menerima Yesus
sebagai Raja karena melihat yang jasmani, mendapat perkara yang jasmani. Begitu
dagingnya dikoreksi oleh Firman pengajaran, dikoreksi oleh Kabar Mempelai,
segera menolak.
Kita ada pada sikap yang mana? Sikap yang
pertama itu adalah sikap orang-orang pilihan Tuhan yang tidak boleh diperbudak
oleh siapapun. Sikap kedua itu adalah sikap orang yang mau dihukum. Ikut Yesus
itu pilihan, tidak dipaksa. Kita diperhadapkan pada pilihan, kalau mau dimiliki
oleh Tuhan terimalah Yesus sebagai Raja supaya mendapat penyucian. Kalau mau
dihukum terima Yesus sebagai Raja hanya untuk dapat yang jasmani. Biarlah kita
mau memilih sikap yang pertama.
Menolak Firman pengajaran itu berarti menolak
Yesus sebagai Raja. Mengapa menolak Firman pengajaran yang benar Kabar
Mempelai, menolak penyucian? Bukan karena tidak mengerti Firman, bukan karena
sekolahnya rendah. Banyak kesaksian orang yang tidak berpendidikan tinggi bisa
menerima pengajaran, sebaliknya yang sekolahnya tinggi menerima Yesus dengan
logikanya sehingga menolak. Jadi kenapa menolak Kabar Mempelai? Karena
menjadikan dagingnya sebagai Raja. Dia ikuti maunya daging dan tidak mau
merobek daging. Waktu sekarang ini adalah waktu yang singkat. Yesus tidak
menangguhkan lagi kedatanganNya. Kita sedang berpacu dengan waktu, segera mengambil
sikap menerima penyucian, jangan tunda-tunda waktu, jangan terlambat. Kadangkala
yang membuat kita berlambat-lambat menerima penyucian adalah keluarga daging. Firman
mengoreksi kita untuk menyelesaikan dosa, tetapi terbentur dengan keluarga daging
“Jangan, kalau keluargamu tahu kamu seperti itu, nanti kamu malu, tidak akan
dihargai lagi” itu daging sudah menjadi raja. Atau diancam “awas kalau kau
menerima pengajaran!” Biasanya yang paling tajam itu kalau soal baptisan
“jangan dibaptis!” keluarga daging yang menghambat. Akhirnya baru mau praktek
Firman, baru mau menerima penyucian sudah terlambat.
Kita belajar dari Ribka, Ribka baru bertemu
dengan Eliezer, utusan Abraham yang mencari isteri untuk Ishak. Abraham
gambaran Allah Bapa, Ishak gambaran Anak Allah, Eliezer gambaran Allah Roh
Kudus, Ribka gambaran sidang mempelai. Eliezer datang, sore ketemu dengan Ribka
dan bermalam di rumah Ribka, paginya sudah mau langsung memboyong Ribka untuk
dibawa kepada Ishak. Keluarga dagingnya berbicara, mamanya, kakak-kakaknya “jangan
dulu, tunggu barang 10 hari. Masakan baru datang sudah langsung membawa ini
anak”. Lalu disuruh memanggil Ribka, bagaimana keputusan Ribka. Waktu ditanya
kepada Ribka “maukah engkau ikut dengan dia” langsung Ribka jawab “mau!” tidak
ada menunda waktu lagi dan saat itu dia dibawa menjadi isteri Ishak. Ketika
kita mendengar Firman, jawaban kita hanya satu saja, mau lakukan Firman. Itu
calon mempelai wanita Tuhan, punya roh Mempelai. Jangan menunda-nunda waktu,
jangan daging ini dijadikan raja, jangan dimanjakan daging ini. Akhirnya tidak
jadi terima pengajaran, tidak jadi praktek Firman.
Dulu bangsa Israel di zaman Perjanjian Lama
pernah menolak Tuhan menjadi Raja mereka dan mau mengangkat manusia daging
menjadi raja mereka seperti bangsa-bangsa yang lain. Ini nubuatan bagi kita
sekarang, banyak orang Kristen tidak mau menjadikan Yesus Raja dalam dirinya,
tidak mau menerima penyucian dan diatur oleh Firman dan dagingnya yang diangkat
menjadi raja mengatur hidupnya.
I Samuel 8:4-7,19-20
8:4 Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel;
mereka datang kepada Samuel di Rama
8:5 dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan
anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja
atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain."
8:6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami
seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel,
maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah
perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab
bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan
Aku menjadi raja atas mereka.
8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan
Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;
8:20 maka kami pun akan sama seperti segala
bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam
perang."
Apa penyebab mereka meminta raja? Karena
melihat bangsa-bangsa lain yang mempunyai raja. Artinya bagi kita sekarang:
1.
Karena
salah pergaulan! Kaum muda hati-hati, jangan salah pergaulan. Sekarang ini
sudah canggih, ada handphone dan sebagainya, kalau salah dipergunakan bisa
dagingnya yang menjadi raja. Memang kita sebagai manusia adalah makhluk sosial,
hidup bermasyarakat, tetapi jangan salah pergaulan.
2.
Salah
bersekutu, sembarang masuk persekutuan, persekutuan tanpa Firman pengajaran
yang benar, tanpa penyucian di dalamnya. Begitu sudah masuk di dalamnya maka
dagingnya menjadi raja dan tidak mau menerima Firman pengajaran yang benar. Ayo
jangan salah dalam bersekutu, jangan salah dalam bergaul supaya yang mengatur
hidup kita betul-betul adalah Firman Raja segala raja, Kabar Mempelai, bukan
yang lain.
Tanda-tanda menolak Yesus sebagai Raja,
tanda-tanda menolak penyucian:
1.
I
Samuel 8:19
8:19
Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata:
"Tidak, harus ada raja atas kami;
Menolak
nasihat Firman. Begitu juga kalau gembala menasihati lalu ditolak, itu
dagingnya yang jadi raja. Kalau bapak ibu datang minta nasihat hanya untuk
ditolak lebih baik jangan datang, percuma anda datang! Bapak rugi waktu, saya
juga gembala rugi waktu. Saya sudah bisa baca 1 pasal 2 pasal, sudah habis
waktu meladeni orang yang minta nasihat tetapi tidak dilakukan! Sebagai gembala
saya sedih. Berapa kali saya didatangi minta nasihat, orangnya sudah tersungkur
minta didoakan tetapi tidak dilakukan, yah percuma anda datang! Lebih bagus
dengar Firman saja. Banyak kali kita sudah dengar Firman, nasihat Firman sudah
jelas harus lakukan A. Tetapi memang dasarnya dagingnya adalah raja makanya dia
tanya lagi supaya dagingnya dipuaskan. Begitu dia tanya jawaban gembala pasti
sama dengan Firman yang disampaikan, dagingnya tidak bisa menerima dan akhirnya
menolak. Pikirnya waktu datang bertanya gembala mau ralat apa yang sudah
diajarkan. Saya tidak akan cabut apa yang sudah saya sampaikan. Makanya dengar
Firman saja, kalau memang sungguh-sungguh mau mendengar nasihat silahkan datang
dan lakukan apa yang sudah dinasihatkan!
Kelihatannya
orang yang menolak nasihat Firman ini seperti membela pengajaran, membela Kabar
Mempelai, tetapi hanya seakan-akan! Kenyataannya mereka tidak pernah menerima
nasihat Firman.
I
Samuel 8:5
8:5
dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup
seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah
kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain."
Sesungguhnya
penolakan terhadap Firman pengajaran itu = penolakan terhadap hamba Tuhan yang
dipercaya Tuhan untuk menggembalakan kita dan dipercaya pembukaan rahasia
Firman. Makanya hati Samuel kesal, untung dia tidak mengutuk.
I
Korintus 4:1
4:1
Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang
kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
Samuel
memberitakan Firman itu dari Tuhan. Kami hamba Tuhan dipercaya pembukaan
rahasia Firman. Kalau menolak Firman berarti menolak hamba Tuhan yang dipercaya
oleh Tuhan, itu berarti sama dengan menolak Tuhan yang mengutus. Orang yang
seperti ini akan menghasut orang lain untuk menolak hamba Tuhan. Dia akan ke
mana membeberkan gembala seperti ini dan itu, padahal sesungguhnya tidak
seperti itu. Makanya sidang jemaat jangan termakan hasutan. Saudara lihat saja orang
yang menghasut itu dengan gembala saudara, tahbisan mereka bagaimana? Sudah
beda! Dia tidak karu-karuan hidupnya. Siapa yang bertanggung jawab atas
keselamatan jiwa saudara, orang itu atau gembalamu? Orang itu tidak akan
bertanggung jawab atas keselamatan saudara. Kalau saya sebagai gembala sudah
terhasut dengan omongan orang itu sehingga sudah berprasangka buruk tentang
gembala, maka saya yang rugi! Kalau terganggu hati silahkan telpon dan
bertanya. Kalau tidak terganggu hati abaikan saja, tidak usah didengar! Apalagi
kalau sudah ditampilkan dan dihina di media sosial, tidak usah didengar
omongannya! Bapak ibu rugi sekali karena sudah berperasangka buruk kepada
gembala.
Kalau
Tuhan saja manusia tolak apalagi saya hamba Tuhan sebagai manusia biasa. Jadi
kalau ditolak tidak usah putus asa, kecewa, tidak usah bersusah hati sampai
tidak bisa makan dan minum, sampai stres.
2.
I
Samuel 8:20
8:20
maka kami pun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan
menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."
Tanda
kedua sama seperti bangsa-bangsa lain. Padahal Israel itu umat pilihan Tuhan,
tampil beda dengan yang lain. Tetapi mereka mau sama dengan bangsa lain,
artinya:
a) Sudah tahu Firman pengajaran yang benar
tetapi tidak teguh berdiri pada Firman pengajaran yang benar sehingga menganggap
semua ajaran sama saja! Kalau semua sama saja Yesus tidak usah datang ke dunia
ini. Yesus datang membawa perubahan. Ajarannya memang bertolak belakang dengan
ajaran ahli-ahli Taurat, karena mereka mengajarkan tetapi tidak praktek. Kalau
Yesus apa yang Dia kerjakan itu yang Dia ajarkan. Kadangkala kita sendiri yang
bilang sama saja. Saya berani katakan tidak sama! Apakah bapak ibu pernah
menemukan pengajaran seperti ini sebelum bapak ibu tergembala di sini?
Celaka kalau gembala yang katakan semua sama
saja, istilah kami semua baik, berarti dia tidak punya ketegasan! Sementara
keselamatan sidang jemaat itu ada di pundak gembala. Gembala harus mengawasi
dirinya dan mengawasi ajarannya. Kalau semua dia anggap sama saja, ajarannya
tidak diawasi, dia adopsi semua ajaran, maka keselamatan jemaat menjadi tanda
tanya!
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu.
Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
b) Mau sama seperti orang dunia. Celakanya kalau
tahbisannya sudah seperti orang dunia, pelayanan sudah seperti cara-cara dunia
dan dibawa masuk dalam gereja. Seperti raja yang melihat mezbah di Damsyik lalu
dia bikin gambarnya dan dikirim ke Yerusalem, disuruh buat yang seperti itu.
Mezbah korban bakaran disingkirkan dan diganti dengan mezbah seperti yang di
Damsyik. Ini mau sama seperti orang dunia! Pelayanan yang benar yang sesuai
dengan Firman mulai disingkirkan lalu mengadopsi pelayanan cara dunia. Sehingga
dunia dia bawa masuk dalam gereja. Kalau dunia dibawa masuk seperti peti Musa
diisi air sungai Nil sehingga tenggelam. Dunia ini sedang lenyap, kalau dunia
dibawa masuk dalam gereja berarti kita sedang lenyap juga. Masuk di Diora
dipercayakan Tuhan menggembalakan di sana, langsung saya katakan kepada sidang
jemaat di sana tidak boleh lagi untuk pembangunan pakai cara dunia, stop
proposal, tidak boleh ada proposal, tanam lutut, pakai iman! Tuhan tolong bisa
bangun gereja tanpa proposal.
Di mulai dari penampilan, kalau datang
beribadah jangan serupa orang duniawi.
Roma 12:1-2
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah
aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan
yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang
sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.
Kalau orang dunia penampilannya bukan main,
karena kalau di dunia itu orang mau show, mau cari perhatian! Tidak usahlah,
kita sederhana saja, tisak usah ikut-ikut orang dunia. Apalagi kalau sampai pendeta
lalu rambutnya berdiri semuanya. Tuhan mau memakai manusia yang biasa saja,
yang hidupnya berpadanan dengan Firman.
c) Hidup di dalam kekafiran. Praktek-praktek
kekafiran dilakukan semuanya, adat istiadat yang tidak sesuai Firman dan lain
sebagainya.
Ini 2 tanda orang yang menolak Firman
pengajaran dan menjadikan dagingnya sebagai raja. Orang seperti ini hanya
menjengkelkan!
I Samuel 8:6
8:6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami
seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel,
maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.
Kalau daging kita menjadi Raja, hanya
menjengkelkan bagi sesama, bukan jadi berkat. Kalau dia sidang jemaat, dia
hanya menjengkelkan jemaat yang lain dan mengesalkan gembala. Kalau gembala kesal dan
berkeluh kesah, maka doa penyahutan tidak naik, siapa yang rugi? Jemaat!
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah
kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang
harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya
dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa
keuntungan bagimu.
Sidang jemaat, apalagi sesama pelayanan,
jangan membuat kesal pelayan yang lain! Dalam nikah rumah tangga bagaimana itu
kalau suami kesal kepada isteri, isteri kesal kepada suami, orang tua kesal
kepada anak, anak kesal kepada orang tua.
Kalau gembala seperti itu, dia hanya
menjengkelkan sidang jemaat dan menjengkelkan hamba Tuhan yang lain. Mau marah
takut, sebab Firman Tuhan katakan tidak boleh melawan hamba Tuhan. Mau usir
takut dosa, tetapi bikin jengkel itu gembala! Jemaat doakan supaya saya jangan
bikin jengkel jemaat. Jemaat juga jangan saling menjengkelkan, saling
menyenangkanlah satu dengan yang lain. Bukan malah berkata “syukur saya tidak
ketemu dengan kamu”. Berarti kalau menjengkelkan orang ini membuat pemisahan.
Tetapi seringkali dibalik yang hidup benar itu yang dituduh membuat pemisahan.
Kalau menjadi pemisah berarti dia tidak masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Kalau daging menjadi raja maka akibatnya:
I Samuel 8:11-17
8:11 katanya: "Inilah yang menjadi hak raja yang
akan memerintah kamu itu: anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan
dipekerjakannya pada keretanya dan pada kudanya, dan mereka akan berlari di
depan keretanya;
8:12 ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan
kepala pasukan lima puluh; mereka akan membajak ladangnya dan mengerjakan
penuaian baginya; senjata-senjatanya dan perkakas keretanya akan dibuat mereka.
8:13 Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai
juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan.
8:14 Selanjutnya dari ladangmu, kebun anggurmu dan
kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan diberikannya kepada
pegawai-pegawainya;
8:15 dari gandummu dan hasil kebun anggurmu akan
diambilnya sepersepuluh dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawai istananya
dan kepada pegawai-pegawainya yang lain.
8:16 Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu
perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan
dipakainya untuk pekerjaannya.
8:17 Dari kambing dombamu akan diambilnya
sepersepuluh, dan kamu sendiri akan menjadi budaknya.
Akibatnya kehilangan 7 hal:
1.
Kehilangan
anak laki-laki. Anak laki-laki itu yang berhak menerima warisan. Jadi artinya
kehilangan hak waris untuk mewarisi kerajaan sorga. Apa artinya kita memiliki
segala sesuatu di dunia ini tetapi tidak masuk kerajaan sorga. Apalagi tidak memiliki apa-apa di dunia ini lalu
kehilangan kerajaan sorga lagi.
Bilangan
27:8-11
27:8
Dan kepada orang Israel engkau harus berkata: Apabila seseorang mati dengan
tidak mempunyai anak laki-laki, maka haruslah kamu memindahkan hak atas milik
pusakanya kepada anaknya yang perempuan.
27:9
Apabila ia tidak mempunyai anak perempuan, maka haruslah kamu memberikan milik
pusakanya itu kepada saudara-saudaranya yang laki-laki.
27:10
Dan apabila ia tidak mempunyai saudara-saudara lelaki, maka haruslah kamu
memberikan milik pusakanya itu kepada saudara-saudara lelaki ayahnya.
27:11
Dan apabila ayahnya tidak mempunyai saudara-saudara lelaki, maka haruslah kamu
memberikan milik pusakanya itu kepada kerabatnya yang terdekat dari antara
kaumnya, supaya dimilikinya." Itulah yang harus menjadi ketetapan hukum
bagi orang Israel, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
2.
Kehilangan
anak perempuan, artinya kehilangan keceriaan dan kesenangan hidup. Kalau dapat
segala sesuatu tetapi tidak ada keceriaan lagi, buat apa hidup!
Yesaya
60:4
60:4
Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun
kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.
3.
Kebun
anggur hilang artinya kehilangan sukacita dan kemanisan dalam hidup, khususnya
dalam nikah. Kalau suami dagingnya jadi raja, dia jadi egois. Isteri cerewet dan melawan, tidak ada kemanisan! Yang
ada cuma asam pahit kecut. Firman Tuhan katakan lebih baik tinggal di atas
sotoh rumah dari pada tinggal serumah dengan orang yang cerewet. Kalau ada air
anggur pasti manis, betah di rumah. Makanya daging ini dimatikan dan Tuhan yang
menjadi Raja, biar Firman yang mengatur setiap langkah hidup kita.
4.
Kebun
zaitun hilang artinya kehilangan minyak untuk pelita sehingga hidup di dalam
kegelapan. Kalau daging yang dituruti arahnya pasti hidup di dalam kegelapan
dosa.
5.
Budak
laki-laki dan perempuan diambil. Budak laki-laki ini untuk membantu ekonomi
majikannya. Budak laki-laki dan perempuan diambil artinya ekonomi merosot.
6.
Keledai
diambil. Keledai harusnya tertambat pada pokok anggur. Bicara tertambat pada
pokok anggur itu artinya tergembala. Keledai diambil berarti kehilangan
kesempatan untuk tergembala. Dia pergi ke kota lain lalu tidak ada
penggembalaan di situ, dia sudah tidak tergembala. Atau gembalanya yang Tuhan angkat,
dipanggil Tuhan atau dipindahkan ke tempat lain. Ngeri kalau tidak tergembala,
bukan enak. Dalam penggembalaan kita mendapat segala-galanya dan menikmati
segalanya dari Tuhan. Kalau kita tergembala kita menemukan hidup di dalam
kelimpahan. Sebaliknya kalau tidak tergembala orang itu kekurangan dan
kekeringan. Sekarang kita masih diberikan kesempatan untuk tergembala, ayo
manfaatkan. Banyak orang mau tergembala tetapi sudah tidak ada kesempatan,
sudah tidak bisa! Waktu awal tidak bisa tergembala mungkin menangis, tetapi
lama-lama sudah biasa, malah merasa senang. Yang kerja di luar, kuliah dan
sekolah di tempat lain tergembalalah, bisa mengikuti ibadah secara online.
7.
Kambing
domba diambil. Kambing domba itu untuk korban penebusan.
Imamat
5:15
5:15
"Apabila seseorang berubah setia dan tidak sengaja berbuat dosa dalam
sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada TUHAN, maka haruslah ia
mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salahnya seekor domba jantan yang
tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut
syikal kudus, menjadi korban penebus salah.
Kambing
domba diambil berarti tidak berlaku lagi penebusan baginya, sudah tidak bisa
dimerdekakan. Betul-betul menjadi budak kepada setan selama-lamanya. Mereka menjadi
umat ketebusan yang ditolak oleh Tuhan. Sudah ditebus di kayu salib tetapi
akhirnya ditolak oleh Tuhan.
Yeremia
6:29-30
6:29 Puputan
sudah mengembus, tetapi yang keluar dari api hanya timah hitam, tembaga dan
besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus, tetapi orang-orang yang jahat tidak
terpisahkan.
6:30 Sebutkanlah
mereka perak yang ditolak, sebab TUHAN telah menolak mereka!
Ini
digenapi dalam Matius pasal 7.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan
setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu
itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah
mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Jangan
sampai jemaat diterima sedangkan saya sebagai gembala ditolak! Biarlah kita
semua diterima oleh Tuhan, jangan ada seorangpun dari kita yang ditolak oleh
Tuhan.
Kalau disimpulkan dari kehilangan 7 hal itu,
kalau menolak Yesus sebagai Raja dengan praktek tidak mau menerima penyucian,
maka waktu Yesus datang Dia yang menolak orang itu. Waktu orang itu mengetuk
pintu, Yesus menjawab “Aku tidak mengenal engkau, enyahlah dari padaKu!”.
Di mata Tuhan orang yang menolak Yesus sebagai
Raja, tidak mau menerima penyucian, selalu menuruti daging, dagingnya menjadi
raja, dia adalah pembuat kejahatan besar!
I Samuel 12:17-19
12:17 Bukankah sekarang musim menuai gandum? Aku akan
berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan
sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu di mata TUHAN
dengan meminta raja bagimu."
12:18 Lalu berserulah Samuel kepada TUHAN, maka TUHAN
memberikan pada hari itu guruh dan hujan, sehingga sangat takutlah seluruh
bangsa itu kepada TUHAN dan kepada Samuel.
12:19 Berkatalah seluruh bangsa itu kepada Samuel:
"Berdoalah untuk hamba-hambamu ini kepada TUHAN, Allahmu, supaya jangan
kami mati, sebab dengan meminta raja bagi kami, kami menambah dosa kami dengan
kejahatan ini."
Makanya dalam Matius pasal 7 Tuhan katakan
“enyahlah kamu sekalian pembuat kejahatan!”. Daging ini kalau dituruti maunya
memang menyenangkan dan enak tetapi hanya membawa pada kebinasaan, membawa pada
penghukuman! Dari pada bangun sembayang kan lebih enak tidur atau lebih baik
nonton piala dunia. Memang enak bagi daging, tetapi itu kejahatan besar di
hadapan Tuhan! Kalau untuk nonton piala dunia jam doa bisa kita geser, padahal
bisa nonton siaran tundanya. Seringkali kita tidak sadar bahwa itu kejahatan
besar! Tuhan mau kita menuruti maunya Tuhan tetapi kita malah menuruti maunya
daging kita.
Malam ini kita mau menerima Yesus sebagai
Raja, kita mau diatur oleh Firman Tuhan. Raja itu duduk di takhta. Kalau kita
mau menerima penyucian maka sudah tersedia takhta bagi kita. Mungkin kita tidak
punya takhta, tidak punya kedudukan, tetapi Tuhan sudah sediakan kedudukan yang
tertinggi, duduk bersanding bersama Yesus di takhta sorga. Asalkan sekarang
terima penyucian, mau menerima Kabar Mempelai, sudah tersedia takhta sorga,
takhta Yerusalem Baru, takhta mempelai untuk kita duduk bersama Yesus. Bahkan
sejahat, senajis, sehancur apapun kehidupan kita, Tuhan masih tawarkan duduk di takhta Tuhan dengan
syarat kita mau menerima penyucian Firman. Sebenarnya sesederhana itu saja,
cuma kita yang seringkali membuat ribet. Terima saja penyucian maka kita duduk
di takhta Tuhan. Jangan turuti daging ini, entah mau malu atau apakah, matikan
semua supaya kita bisa duduk di takhta Tuhan.
Kepada 7 sidang jemaat di Asia Kecil, Tuhan
selalu katakan barang siapa menang akan dikaruniakan ini dan itu. Khusus kepada
sidang jemaat yang paling hancur rohaninya yaitu sidang jemaat Laodikia,
ditawarkan untuk duduk setakhta dengan Yesus. Betapa besar kasih karunia Tuhan!
Jadi jangan terpuruk dengan keadaan kita yang sudah hancur dan tidak
karu-karuan karena dosa, itu semua perbuatan iblis. Ada bahasa penghiburan dan
semangat dari Tuhan. Ayo yang menang akan Tuhan dudukan bersama-sama dengan
Tuhan Yesus di takhta sorga. Tinggal kita mau atau tidak. Kalau mau
terus-terusan terpuruk yah silahkan, tetapi tanggung sendiri akibatnya. Namun
kalau mau berubah maka diberikan tempat di takhta Tuhan.
Wahyu 3:15-17
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin
dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak
dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah
memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak
tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Ini suatu anugerah Tuhan yang besar bagi
barangsiapa yang mau disucikan, yang mau bangkit dari keterpurukan.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan
bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan
duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Ayo jangan putus asa. Saya juga sempat terpuruk
di dalam dosa, sempat putus asa sampai berniat mau meninggalkan pelayanan! Saya
bilang di dalam hati mau menyerahkan pelayanan di Tonusu dan Diora kepada papa,
saya tidak mau melayani lagi sangking terpuruknya. Tuhan masih sayang dan suruh
untuk berdoa menyembah maka saat itu kuat, masalah diselesaikan saat itu juga.
Kalau segera bertindak maka segera ditolong saat itu juga. Kalau kita
tunda-tunda waktu maka terpuruk terus, habislah tidak ada waktu lagi. Pernah
juga saya sudah minta mati, isteri saya ingatkan “ayah egois, tidak sayang
isteri, anak dan jemaat!” saya tersentak, jemaat sudah Tuhan percayakan untuk
saya layani, satu jiwa, dua jiwa itu sangat berharga karena seharga Korban
Kristus. Lalu isteri dan anak itu jemaat pertama. Saya minta mati berarti tidak
tanggung jawab. Saya minta ampun, saya cabut dihadapan jemaat Tonusu dan Diora,
tidak mau bertahan pada keterpurukan. Jangan bertahan pada kekurangan, pada
keterpurukan. Ulangi lagi baca ayat 21.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan
bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan
duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Siapa tahu ini seruan terakhir malam ini,
kalau tidak segera bangkit saya tidak tahu lagi ke depannya apakah masih ada
seruan untuk kita bangkit atau tidak. Segera bangkit, jangan bertahan pada
kehidupan kita yang jelas-jelas berada dibawah perbudakan dosa. Di dunia saja
orang yang ditindas itu mau berjuang bangkit untuk lepas. Bangsa kita berjuang
untuk kemerdekaan, untuk yang rohani masa kita tidak mau berjuang. “saya sudah
berdosa, mau binasa yah binasa saja, yang penting bikin dosa saja
banyak-banyak” itu pikiran sumbu pendek! Ayo kita segera bangkit, masih ada
waktu dan kesempatan untuk bangkit. Firman masih disuarakan berarti masih
diberikan kesempatan untuk merdeka dari perbudakan setan.
Sejak sekarang ini suasana takhta sorga sudah
bisa kita rasakan kalau mau disucikan.
1. Wahyu 4:3
4:3
Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata
sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud
rupanya.
Yang
duduk di takhta sorga bagaikan permata Yaspis. Yaspis itu artinya ada kerinduan
menyala-nyala. Jadi mulai sekarang sudah harus terasa suasananya kerajaan sorga
yaitu ada kerinduan bernyala-nyala untuk melayani Tuhan! Itu berarti kita belum
duduk di tahta sorga tetapi suasananya di bumi ini sudah kita rasakan. Seperti
doa Bapa kami, di bumi seperti di sorga. Kita bersuasana takhta sorga,
menyala-nyala untuk melayani Tuhan, terutama untuk mendengarkan Firman.
2.
Ibrani
4:16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian
menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan
kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Suasana
kedua adalah suasana kasih karunia yang sanggup menolong kita tepat pada waktunya.
Pergumulan apapun yang kita alami, yang penting kita mau bangkit dari keterpurukan, mau menerima penyucian, maka Tuhan
bersedia untuk menolong. Kasih karuniaNya mampu menolong kita pada waktuNya.
Siapa tahu malam ini waktu kita ditolong oleh Tuhan. Mungkin ada yang sudah
divonis dokter, atau ada yang sudah dicibir orang tidak punya masa depan, yang
penting kita mau menerima penyucian, mau menjadikan Yesus sebagai Raja Dia yang
mau mengatur seluruh hidup kita, betapa bahagianya hidup kita, ditolong oleh
Tuhan tepat pada waktunya. Dan sudah tersedia takhta sorga untuk kita duduk
bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.
Di
depan ada perjamuan suci adalah jaminan yang pasti. Yesus telah turun ke bagian
bumi yang paling bawah untuk mengangkat kita ke takhtaNya di sorga, untuk
melepaskan kita dari tawanan dosa dan perbudakan setan untuk dipakai oleh Tuhan
dan diangkat sampai ke takhta sorga. Ini anugerah Tuhan yang besar bagi kita.
Seperti jemaat Laodekia yang sudah hancur, jahat, najis, masih mendapat
anugerah yang besar untuk diangkat ke takhta sorga.
Efesus
4:7-10
4:7
Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut
ukuran pemberian Kristus.
4:8
Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa
tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
4:9
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian
bumi yang paling bawah?
4:10
Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua
langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
Dia
angkat kita untuk menjadi hamba-hamba kebenaran, pelayan-pelayan Tuhan. Setelah
diangkat ke tempat yang lebih tinggi di takhta sorga. Ini anugerah Tuhan yang
teramat besar bagi kita.
Saya
anak hamba Tuhan tetapi hidup tidak berpadanan dengan Firman Tuhan, seharusnya
binasa seperti Hofni dan Pinehas. Saya makan ayapan Allah tetapi malah digunakan
hanya untuk yang jahat dan najis. Tetapi Tuhan masih mau angkat, mau menyatakan
anugerahNya yang besar. Kalau sampai sekarang masih bisa melayani itu karena
anugerah Tuhan. Sidang jemaat yang sudah terpuruk jangan putus asa. Kita yang
melihat orang-orang yang terpuruk jangan malah tambah kita tindas, doakan,
berikan semangat kepada mereka. Segera bertindak sebab waktu sudah mau habis, Tuhan
sudah mau datang, jangan berlambat-lambat. Segera terima Yesus dalam hidup
kita, terima penyucian Firman maka kita akan diangkat sampai ke takhta sorga.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar