Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 11:1-44 Lazarus Dibangkitkan
Secara keseluruhan
Yohanes pasal 11 terkena pada pintu tirai dengan 2 kerubnya. Dalam Injil
Yohanes ini ada banyak mujizat yang dicatat dan Lazarus dibangkitkan ini adalah
mujizat yang ketujuh. Maria, Marta dan Lazarus bagaikan tirai dengan 2 kerub. Sebelum
membahas ayat perayat kita membahas dulu tentang pintu tirai. Secara rohani
pintu tirai dengan 2 kerub menunjukan proses perobekan daging. Waktu Yesus mati
di kayu salib kemudian terjadi gempa bumi, pintu tirai ini terobek sehingga
terlihat ruangan maha suci dan Tabut Perjanjian di dalamnya. Yesus adalah
teladan yang sempurna dalam proses perobekan daging sampai mengalami kemuliaan.
Filipi
2:8-9
2:8 Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas
segala nama,
Yesus
memberikan teladan, Dia taat kepada Bapa di Sorga sampai mati di kayu salib dan
dagingNya terobek tidak bersuara lagi. Untuk bisa taat sampai mati di kayu
salib, Yesus harus terlebih dahulu berdoa di taman Getsemani. Dalam doa
penyembahanNya Dia merobek kehendak dagingNya dan juga ketakutan dagingNya.
Markus
14:32-36
14:32 Lalu
sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani.
Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku
berdoa."
14:33 Dan Ia
membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,
14:34 lalu
kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya.
Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
14:35 Ia maju
sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat
itu lalu dari pada-Nya.
14:36 Kata-Nya:
"Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini
dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang
Engkau kehendaki."
Ini
pelajaran dan teladan bagi kita, untuk bisa taat pada Firman sampai daging
tidak bersuara lagi, kita harus banyak berdoa menyembah Tuhan. Makanya pintu
tirai itu dekat dengan mezbah dupa emas. Mezbah dupa emas bicara penyembahan. Saya
juga diingatkan oleh Tuhan untuk meningkatkan doa penyembahan. Doa penyembahan
kita bukan doa penyembahan yang biasa-biasa saja tetapi doa penyembahan dengan
hancur hati.
Ibrani
5:7-10
5:7 Dalam
hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan
ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut,
dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
5:8 Dan
sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah
diderita-Nya,
5:9 dan sesudah
Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi
semua orang yang taat kepada-Nya,
5:10 dan Ia
dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Dalam
pelayananNya selama 3,5 tahun di bumi ini, Yesus selalu mengajar dan juga
berdoa dengan ratap tangis untuk keselamatan
kita. Ini pelajaran bagi kita, doa penyembahan dengan ratap tangis dan hancur
hati itu untuk keselamatan kita. Makanya jangan malu dilihat orang, laki-laki
koq nangis, orang tua koq nangis. Ingat iblis itu selalu berupaya merampas
keselamatan kita. Korban Kristus sudah menyelamatkan kita, tetapi keselamatan
itu harus kita kerjakan untuk kita mencapai kesempurnaan. Setan selalu berupaya merebutnya, bahkan
setan berupaya menjadikan keselamatan itu menjadi sesuatu yang mustahil.
Makanya kita harus banyak berdoa menyembah dengan hancur hati maka Tuhan bertakhta
di hati kita. Yesaya 57:15
57:15 Sebab
beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk
selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi
dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati,
untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan
hati orang-orang yang remuk.
Jika kita menyembah dengan remuk dan hancur
hati maka Yesus bertakhta di hati kita, keselamatan kita tidak bisa direbut oleh
iblis. Bahkan ketika kita jatuh dalam dosa seperti raja Daud tetapi kita mau
bertobat dan menyembah dengan hancur hati, maka Tuhan akan mengaruniakan
keselamatan kepada kita. Kita tidak dihukum, tetapi Tuhan sanggup memulihkan
kembali kehidupan kita yang sudah hancur dalam dosa.
Raja
Daud berbuat zinah, dia mengambil isteri orang dan membunuh suaminya. Itu dosa
yang seharusnya dihukum mati, dilempari dengan batu. Tetapi setelah diingatkan
oleh nabi Natan dia bertobat, dia berdoa dengan hancur hati dan Tuhan
memulihkan kehidupannya.
Mazmur
51:19
51:19 Korban
sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak
akan Kaupandang hina, ya Allah.
Mazmur
51:1-4
51:1 Untuk
pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
51:2 ketika nabi
Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
51:3 Kasihanilah
aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut
rahmat-Mu yang besar!
51:4
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
Dia
sadar akan dosanya, dia bertobat, dia berdoa menyembah dengan hancur hati dan
Tuhan memulihkan kehidupannya. Yang dilakukan Daud ini puncaknya dosa, dosa
kawin mawin. Sore ini kita datang dalam keadaan sudah hancur-hancuran seperti raja
Daud karena dosa sampai puncaknya dosa, kalau lewat Firman ini kita bisa sadar
dan bertobat lalu kita bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati, maka Tuhan mampu memulihkan keadaan
kita. Nikah yang hancur mampu Tuhan pulihkan. Bahkan busuk sekalipun Tuhan
mampu memulihkan.
Menyembah
dengan hancur hati = menyembah dengan keluhan yang tidak terucapkan. Kita sudah
tidak bisa berkata-kata lagi, hanya dengan bahasa air mata. Dan Roh Kudus yang
menyampaikan keluhan kita kepada Tuhan. Kita sudah tidak mampu mengucapkannya
sangking beratnya beban penderitaan yang kita alami, kita tinggal mengucapkan
“Yesus, haleluya” maka keluhan kita, Roh Kudus yang menyampaikan kepada Tuhan.
Roma 8:26
8:26 Demikian
juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana
sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah
dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Dalam
Markus pasal 14 Yesus berkata daging ini lemah.
Markus 14:37-38
14:37 Setelah
itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata
kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup
berjaga-jaga satu jam?
14:38
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh
memang penurut, tetapi daging lemah."
Daging
kita ini lemah, kalau kita hidup menuruti daging kita ini maka keselamatan
hilang. Jangan berpikir dengan menjadi orang Kristen serta merta masuk sorga,
belum tentu! Keselamatan itu harus dikerjakan. Daging ini lemah, banyak
tuntutan-tuntutannya, keinginannya, hawa
nafsunya, kalau kita turuti daging maka keselamatan kita hilang. Sebab itu daging harus
kita kalahkan dan kita matikan lewat doa penyembahan. Sebab itu kita sangat
butuh Roh Kudus untuk bisa menyembah dan berdoa dengan hancur hati sehingga
kita bisa mengerjakan keselamatan kita. Keselamattan yang dimaksud adalah
menjadi Mempelai Wanita Tuhan
yang luput dari aniaya antikristus dan dari penghukuman Allah Tritunggal atas
dunia ini.
Roma
8:22-23
8:22 Sebab kita
tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama
merasa sakit bersalin.
8:23 Dan bukan
hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita
juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak,
yaitu pembebasan tubuh kita.
Semua
makhluk mengeluh dan berkeluh kesah. Maksudnya supaya kita mengeluh mengerang
kepada Tuhan, bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati. Kalau segala makhluk
mengeluh, masakan kita manusia ciptaan Tuhan yang mulia tidak bisa mengeluh mengerang
kepada Tuhan.
Banyak
keluhan kita. Lulus SMA ada keluhan lagi kuliah atau kerja. Sudah masuk kuliah
ada keluhan lagi uang semester berapa. Mau masuk nikah ada keluhan. Belum
menikah mengeluh juga. Sudah menikah belum punya anak mengeluh. Sudah punya
anak mengeluh juga. Jadi hidup manusia itu banyak ditandai dengan keluhan.
Sudah dapat gaji, mengeluh lagi karena kebutuhan hidup meningkat. Tetapi yang utama
harus kita keluhkan lewat doa penyembahan adalah supaya terbebas dari tubuh
jasmani ini.
Roma
8:23
8:23 Dan bukan
hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita
juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak,
yaitu pembebasan tubuh kita.
Terbebas
dari tubuh jasmani bukan berarti supaya arwahnya diambil, Tetapi mengeluh supaya
kita mengalami keubahan hidup, dari manusia daging (Paulus katakan ini tubuh
celaka) menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus. Semua kita banyak
kekurangan, tetap kita tidak bertahan pada kekurangan itu. Para pendahulu kita
yang telah dipanggil Tuhan juga ada kekurangannya, tetapi siapa yang tahu
menjelang dipanggil Tuhan dia sudah berdamai dengan Tuhan dan menyelesaikan
semuanya lalu kita masih mengungkit kekurangan-kekurangan mereka. Kalau mau
cari kekurangan orang ada banyak sekali. Masing-masing urus kekurangan sendiri,
mengeluh mengerang kepada Tuhan untuk mengalami keubahan hidup dari manusia
daging menjadi manusia rohani.
Doa
penyembahan kita adalah kepada Bapa Sorgawi yaitu Bapa segala terang.
Yakobus
1:17
1:17 Setiap
pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas,
diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan
karena pertukaran.
Jadi penyembahan
yang benar tahu statusnya bahwa dia adalah anak-anak terang. Kita sebut Dia
Bapa berarti kita adalah anak. Kalau Dia Bapa segala terang berarti kita anak
terang. Artinya kita harus bisa memancarkan terang keubahan hidup, di mana saja
kita berada ada pancaran terang sinar keubahan hidup. Menyembah-menyembah
tetapi gelap, bisa saja itu hanya menyembah dengan emosi daging, untuk dilihat
orang. Seperti Yesus mengecam orang Farisi dan ahli Taurat yang pakai jubah
panjang, berdoa di jalan-jalan dengan doa panjang-panjang supaya bisa dilihat
orang. Di gereja suaranya paling lantang, tetapi dalam rumah tangga tidak ada
terang keubahan.
II
Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman
yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat
yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam
hatimu.
Proses
menjadi terang dimulai dari memperhatikan Firman nubuatan. Pasangan Firman
nubuatan adalah Firman pengajaran, keduanya menampilkan mempelai, Kabar
Mempelai. Jadi diringkas saja menjadi Kabar Mempelai. Memperhatikan Kabar
Mempelai seperti memperhatikan pelita menyala di tempat yang gelap. Artinya mendengar
sampai mempraktekkan Kabar Mempelai sudah harus menjadi kebutuhan utama kita =
menjadikan penyucian sebagai kebutuhan utama. Saya ikut Tuhan, saya mau
disucikan sampai suci seperti Yesus suci, sampai sempurna seperti Yesus
sempurna. Itu harus jadi kebutuhan utama kita, sehingga mau ditukar oleh apapun
kita tidak mau melepaskan Kabar Mempelai. Kaum muda, Kabar Mempelai mau diganti
dengan jodoh, ijazah, pekerjaan, tidak mau! Tetap Kabar Mempelai kita pegang
karena dari situlah kita mengalami penyucian. Kita mau mantap tergembala dalam
binaan Kabar Mempelai.
Kalau
kesucian meningkat, penyembahannya meningkat sehingga Yesus Bintang Timur atau
terang dunia terbit bersinar di hati kita = menguasai hati kita, menggusur
segala kegelapan dosa yang ada di hati. Keinginan jahat, keinginan najis,
kepahitan hati, digusur dan diganti dengan sinar keubahan hidup.
Ada 7
sinar keubahan hidup yang dicatat dalam surat Kolose pasal 3.
Kolose 3:10,12-14
3:10 dan telah
mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh
pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
3:12 Karena itu,
sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah
belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
3:13 Sabarlah
kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang
seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni
kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas
semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan.
1. Belas
kasihan. Artinya tidak menghakimi dosa orang lain dan juga tidak menyetujui.
Lalu apa yang kita lakukan. Bawa kepada Tuhan untuk mendengar Firman supaya dia
bisa bertobat. Kalau dia tidak mau apa lagi yang kita lakukan? Doakan dan terus
gumuli. Terutama belas kasihan ini kita tujukan kepada siapa? Keluarga kita!
Sesama yang terdekat adalah keluarga kita. Lihat sekeliling kita, mungkin orang
tua belum bertobat atau anak belum bertobat atau suami belum bertobat atau
isteri belum bertobat atau kakak atau adik, om, tante, itu semua yang kita
gumuli supaya bertobat. Itulah belas kasihan. Bukan malah kita cerita! Ada
saudara kita berbuat dosa, malah jadi topik pembicaraan setiap hari. Apalagi
kalau orang tua! Orang tua ada kesalahannya, bukan untuk kita cerita ke
mana-mana. Kalau kita menceritakan kekurangan orang tua nanti seperti Ham yang
menceritakan kekurangan dan ketelanjangan Nuh sampai akhirnya Ham dikutuk. Termasuk
orang tua rohani, kita doakan!
Saat
kita hakimi orang, ternyata orang itu sudah bertobat. Dia sudah bertobat tetapi
dosanya malah lengket pada orang yang menghakimi itu! Jangan terjadi pada kita.
2. Kemurahan
II
Korintus 8:1-5
8:1
Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia
yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
8:2
Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap
dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
8:3
Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan
melampaui kemampuan mereka.
8:4
Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka
juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada
orang-orang kudus.
8:5
Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan
diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah
juga kepada kami.
Kemurahan
ini suka memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan, itu
sinar keubahan hidup. Ada sidang jemaat yang tadinya kikir, tetapi oleh karena
pekerjaan Firman dia sudah bisa memberi. Bahkan setiap ada event besar dia yang
lebih dulu memberi. Berarti sudah ada sinar keubahan hidup, ada kemurahan.
3. Kerendahan
hati = kemampuan untuk mengaku dosa. Tidak
gampang untuk mengaku dosa kalau tidak rendah hati. Kadang kita mengaku tetapi
ada embel-embel di belakangnya, itu belum rendah hati. “Minta ampun yah bunda,
saya sudah salah, bagaimana kau tadi marah-marah!” Itu ada embel-embelnya,
tidak rendah hati.
4. Lemah
lembut = kemampuan
menerima Firman sekeras apapun. Dan kemampuan
menerima sesama dalam kelebihan dan kekurangannya. Kita saling melengkapi,
isteri ada kekurangan kelebihan, suami juga ada kekurangan kelebihan, harus
bisa saling menerima. Dalam penggembalaan, yang paling kelihatan kalau event-event
seperti kemarin, natal, Paskah, KKR. Di situ bisa dilihat siapa yang lemah
lembut, siapa yang keras. Mungkin kita sudah kerja dengan baik lalu ada yang
mencibir, itu kekurangannya, tukang mencibir! Kita harus bisa menerima dan
mendoakan juga. Yang suka mencibir jangan bertahan terus dengan kekurangannya! Setiap
KKR kerjanya kurang, tetapi dia terus yang banyak bicaranya. Jangan seperti
itu.
Masing-masing
ada kelebihan dan kekurangannya. Di sinilah dibutuhkan kelemahlembutan. Begitu
ada kekurangan orang, kita datangi dan minta ampun “saya sudah sempat
tersinggung, minta
maaf saya tidak akan ulang lagi” itu lemah lembut.
5. Kesabaran, sabar untuk menderita. Ketika diperhadapkan dengan banyak pergumulan kita
sabar. Belum ditolong, terus sabar. Sampai puncak penderitaan, disitulah
dibutuhkan kesabaran. Disaat puncak penderitaan kita bisa bersabar maka itulah
waktu Tuhan menolong. Sabar menderita dan sabar menunggu waktu Tuhan. Tuhan Yesus
katakan kamu akan menderita seperti seorang ibu mengandung yang penderitaannya
semakin berat, begitu sudah melahirkan dia lupa akan penderitaannya karena
melihat bayi yang dilahirkan itu. Saat di puncak penderitaan seperti ibu hamil
yang mau melahirkan. Terus sabar sampai kita mendapatkan waktunya Tuhan.
6. Saling
mengampuni dan melupakan dosa orang lain.
7. Kasih
Yohanes
14:15
14:15
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Kasih
itu taat pada segala Firman Tuhan apapun resikonya.
Kalau
secara rohani kita bisa memancarkan terang keubahan hidup, yakinlah secara
jasmani juga pasti bisa ada terang, ada jalan keluar dari setiap masalah. Mungkin
sudah buntu, sudah ke sini, ke sana, belum tertolong, ayo pancarkan dulu terang
sinar keubahan hidup. Kalau belum ditolong Tuhan disitulah dibutuhkan kesabaran,
nanti ada titik terang, Tuhan mampu menolong tepat pada waktunya. Kaum muda
mungkin masa depan gelap. Kalau mau ditanya bagaimana, dijawab tidak tahu. Tetapi kalau ada terang keubahan hidup,
ada masa depan yang terang.
Puncak
keubahan hidup kita menjadi manusia rohani yang memiliki kasih Allah, taat pada
Firman apapun resikonya. Maka hasilnya:
1. Roma
8:35-37
8:35
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau
kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya,
atau pedang?
8:36
Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut
sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh
Dia yang telah mengasihi kita.
Kasih
Allah memberikan daya tahan menghadapi segala tantangan dan pergumulan bahkan
menjadikan kita lebih dari pemenang. Kita tidak berdaya, hanya seperti
domba-domba sembelihan menghadapi pergumulan yang berat tetapi menang. Jangan
takut, siapa tahu sore ini adalah giliran kita untuk ditolong Tuhan. Kalau
belum, tetap menyembah, tunjukan sinar keubahan hidup. Kalau sudah ada sinar
keubahan hidup sekalipun belum sempurna, itu sudah lebih dari cukup untuk
menggerakan hati Tuhan berbelas kasihan menolong kita tepat pada waktunya dan
menjadikan kita lebih dari pemenang.
2. Kolose
3:14
3:14
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan
dan menyempurnakan.
Kasih
Tuhan mampu menyatukan kita dalam satu Tubuh Kristus yang sempurna untuk
menyatu dengan Yesus sebagai Kepala. Dimulai dari nikah kita, satu saja dalam
rumah tangga bisa memancarkan terang keubahan hidup, maka kegelapan dalam rumah
tangga bisa sirna, hilang dan nikah rumah tangga itu bisa satu. Apalagi kalau
sudah 2, suami isteri sudah sama-sama tergembala, anak-anak belum, ayo
pancarkan terang keubahan hidup menerangi kegelapan dalam rumah tangga sehingga
terjadi penyatuan. Firman Tuhan tidak menipu, Tuhan tidak pernah menipu. Firman
Tuhan yang kita baca dan dengar akan digenapi dengan segera dan sempurna.
Rahab
seorang pelacur, tetapi dengan lawatan Tuhan dia memancarkan terang keubahan
hidup maka keluarganya selamat. Rahab seorang perempuan yang tidak baik, dia
seorang pelacur, tetapi karena dia menggantungkan tali kirmizi di jendelanya, itu menunjukan menghargai Korban
Kristus, dia bisa selamat, keluarganya selamat, bahkan dia bisa masuk dalam
silsilah Tuhan Yesus, apalagi kita hamba Tuhan, pelayan Tuhan. Yang penting ada
sinar keubahan hidup, kegelapan pasti sirna, nikah kita pasti disatukan,
penggembalaan pasti menyatu, antara penggembalaan semakin menyatu sampai
menyatu dengan Israel, menyatu dengan Yesus sebagai Kepala.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso,
94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar