Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Hari ini kita memperingati hari kenaikan
Tuhan Yesus ke sorga. Dan sebagaimana kenaikan Yesus di awan-awan, begitu juga
dengan kedatangan Yesus di awan-awan akan menjemput gerejaNya yang siap sedia. Untuk
siap sedia kita membutuhkan Firman Tuhan. Itu sebabnya biarlah siang ini kita
membuka hati kita selebar-lebarnya bagi Firman Tuhan untuk menggarap kerjakan
kehidupan kita, mempersiapkan kita untuk menyambut kedatangan Yesus di
awan-awan yang permai.
Imamat
26:1-3
26:1 "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan
patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir
janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab
Akulah TUHAN, Allahmu.
26:2 Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan
menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.
26:3 Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap
berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya,
Ini tentang berkat. Jadi ada syarat mutlak
untuk menerima berkat dari Tuhan yang harus kita penuhi yaitu taat
dengar-dengaran pada ketetapan dan perintah Tuhan = pada Firman Tuhan. Ada 3
ketetapan dan perintah Tuhan yang harus ditaati untuk menerima berkat dari
Tuhan.
1.
Jangan
ada pemberhalaan
2.
Pelihara
hari-hari sabat Tuhan.
3.
Hormati
tempat kudus Tuhan.
Kita masih membahas poin kedua yaitu pelihara
hari-hari sabat Tuhan. Sabat = perhentian di dalam Roh Kudus = damai sejahtera,
ketenangan.
Yesaya 63:14
63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh
TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu
untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.eperti ternak yang turun ke dalam
lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentia
Bilangan 10:33
10:33 Lalu
berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan
jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan
tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.
Mazmur 132:8
132:8 Bangunlah, ya TUHAN, dan pergilah ke tempat perhentian-Mu,
Engkau serta tabut kekuatan-Mu!
Dalam perjalanan bangsa Israel, Tabut
Perjanjian membawa mereka ke tempat perhentian. Tabut Perjanjian sekarang
wujudnya adalah Kabar Mempelai, pengajaran yang benar. Sebab Tabut Perjanjian
terdiri dari dua komponen:
1.
Tutup yang
disebut tutup pendamaian dengan 2 kerub dari emas murni. Kerub pertama menunjuk
Allah Bapa, Kerub kedua menunjuk Allah Roh Kudus dan tutupnya menunjuk Anak
Allah. Jadi tutup pendamaian adalah Allah Tritunggal di dalam pribadi Yesus
Mempelai Pria Sorga.
2.
Peti
yang terbuat dari kayu penaga, disalut dengan emas dalam dan luar. Itu bicara
Mempelai wanita Tuhan yang sempurna.
Mempelai Pria dan Mempelai Wanita belum
menyatu, sekarang yang kita dengar adalah KabarNya, kabar penyatuan antara Mempelai
Pria Sorga dan Mempelai Wanita Tuhan. Jadi Tabut Perjanjian menunjukan Kabar
Mempelai.
Kalau digabung 3 ayat di atas, kita bisa
merasakan perhentian di dalam Roh Kudus, damai sejahtera dan ketenangan karena
hasil pekerjaan Kabar Mempelai, Firman pengajaran yang benar. Tabut Perjanjian
itu tempatnya di dalam Tabernakel. Tabut maupun Tabernakel secara jasmani sudah
hancur. Sekarang dalam wujud pengajaran Tabernakel. Jadi kalau disimpulkan yang
membawa kita pada perhentian dan damai sejahtera adalah Kabar Mempelai dalam
terang Tabernakel. Kita bersyukur kalau kita sudah ada di dalamnya, sudah
ditemukan oleh pengajaran ini. Jangan kita keluar dari sana!
Untuk menerima berkat maka taati ketetapan
Tuhan yaitu pelihara hari-hari sabat. Jadi yang dimaksud dengan memelihara
hari-hari sabat Tuhan adalah menjaga kemurnian Kabar Mempelai dalam terang
Tabernakel, jangan ditambah dan dikurangi serta berpegang teguh padanya apapun
kegoncangan yang kita hadapi. Banyak kegoncangan dalam bidang apa saja menerpa
kehidupan kita, pegang teguh pengajaran Kabar Mempelai, jangan tambah kurang,
jangan dilepaskan.
Hari ini kita memperingati hari kenaikan
Yesus, ada kaitannya dengan Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel dan
perhentian atau damai sejahtera.
Kisah Para Rasul 1:3-4
1:3 Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah
penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia
hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan
berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama
dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka
tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya —"telah
kamu dengar dari pada-Ku.
Ayat selanjutnya mulai dari ayat 6 sampai
ayat 11 Yesus terangkat ke sorga. Jadi apa kaitan kenaikan Yesus dengan Kabar
Mempelai? Sebelum Yesus naik ke sorga ada 2 hal penting yang Yesus katakan
kepada murid-muridNya.
1.
Berulang-ulang
bicara tentang Kerajaan Allah. Kerajaan Allah itulah Tabernakel. Dulu Musa
diperintahkan Tuhan membangun Tabernakel yang adalah miniatur kerajaan Sorga.
Keluaran
25:9,40
25:9
Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan
sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."
25:40
Dan ingatlah, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah
ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Ibrani
8:5
8:5
Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama
seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah:
"Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya
itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Jadi
Tabernakel adalah miniatur kerajaan sorga, sekarang sudah hancur. Wujudnya
sekarang dalam pengajaran Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel. Itulah kaitan
dari kenaikan Yesus dengan Kabar Mempelai. Istilah berulang-ulang menunjukan
Firman penggembalaan. Kita berbahagia kita ada dalam penggembalaan, ada Firman
penggembalaan yang isinya adalah Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel, Firman
Pengajaran yang benar. Jangan keluar lagi apapun kegoncangan yang terjadi.
Firman
pengajaran ini sudah dimurnikan, sudah teruji, sekarang orang-orang yang ada di
dalamnya yang mau dimurnikan. Ketika diperhadapkan dengan kegoncangan apakah
tetap berada didalam atau keluar. Jadi kita bersyukur kalau Firman
penggembalaan itu diulang-ulang. Firman penggembalaan adalah pengajaran yang
benar yang Tuhan percayakan pada seorang gembala untuk diberitakan dengan
setia, teratur, bekesinambungan dan diulang-ulang, menjadi makanan rohani
menumbuhkan rohani jemaat sampai dewasa penuh atau sempurna menjadi Mempelai
Wanita Tuhan.
Yohanes
14:1-3
14:1
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga
kepada-Ku.
14:2
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
14:3
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan
datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku
berada, kamu pun berada.
Yesus
naik ke sorga menyediakan tempat bagi kita, setelah itu Dia akan datang kembali
menjemput kita, membawa kita ke tempat yang sudah Dia sediakan. Sebagai timbal
balik, tugas kita yang ada di dunia sekarang ini adalah bersiap sedia lewat
praktek tergembala dengan benar dan baik dalam binaan Kabar Mempelai, Firman
pengajaran yang benar. Kita mau berrtekun dalam kandang penggembalaan, dalam 3
macam ibadah pokok.
a) Meja roti sajian, menunjuk ketekunan dalam
ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan KurbanNya.
Kita siap sedia, sudah makan.
b) Pelita emas menunjuk ketekunan dalam ibadah
Raya, kita bersekutu daengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan
karunia-karuniaNya. Kita minum.
c) Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa
penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kita bernafas,
menikmati udara yang segar.
Dalam
kandang penggembalaan rohani kita bertumbuh sampai dewasa. Secara jasmani saja
yang menikah adalah orang yang dewasa. Ada undang-undang yang mengatur. Di
dalam kandang tugas kita adalah makan Firman penggembalaan, dengar dan
dengar-dengaran pada Firman penggembalaan sehingga rohani kita terus bertumbuh
sampai dewasa.
Kisah
Para Rasul 1:3
1:3 Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah
penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia
hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan
berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
Yesus
berulang-ulang berbicara kepada murid-muridNya selama 40 hari. Angka 40 adalah
angka penamatan daging. Contohnya Yesus berpuasa 40 hari 40 malam. Jika kita
tergembala dengan benar dan baik dalam binaan Firman pengajaran yang benar
yaitu Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel, maka kuasa Firman itu sanggup
untuk mematikan daging kita sehingga kita bisa tampil dalam tubuh kemuliaan
seperti Yesus. Kemah jasmani akan dibongkar dan kita akan beralih pada kemah
sejati. Kita akan diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani dalam
tubuh kemuliaan seperti Yesus.
Efesus
5:31-32
5:31
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
5:32
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Nikah
itu 1 daging, Yesus dalam tubuh kemuliaan, gerejaNya juga dalam tubuh
kemuliaan. Ini hasil pekerjaan Firman pengajaran Kabar Mempelai. Kalau masih
mempertahankan daging, sampai kapanpun tidak akan bisa menyatu dengan Yesus.
Tidak akan bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Begitu
juga pelajaran yang mau masuk dalam nikah, kalau masih daging sulit menjadi
satu. Daging yang dimaksud dalam Efesus pasal 5 itu adalah daging yang mulia,
bukan daging yang penuh cacat cela dosa ini. Suami masih kedagingan, isteri
masih kedagingan, tidak akan bisa menyatu. Kemudian lebih besar lagi dalam
penggembalaan, kalau masih kedagingan tidak bisa menyatu. Lebih besar lagi
antara penggembalaan, kalau masih kedagingan tidak akan bisa. Ini pentingnya
Kabar Mempelai, Firman pengajaran, mematikan daging kita untuk bisa tampil
dalam tubuh kemuliaan, pasti bisa menyatu.
Orang
tergembala itu digambarkan dengan anggur, ranting yang melekat pada pokok
anggur, tujuannya menghasilkan buah. Buah yang baru dipetik tidak bisa menyatu,
harus diperas dulu. Harus ditamatkan dagingnya, diperas dagingnya untuk bisa
menyatu. Buah yang utuh tidak bisa menyatu. Ini pentingnya Firman pengajaran
Kabar Mempelai. Dimulai dari gembala jadi teladan, matikan daging, jangan
turuti daging. Mulai dari isteri gembala meneladani, kemudian jemaat meneladani
sehingga kita menjadi satu dalam tubuh kemuliaan, Tubuh Kristus yang sempurna.
2.
Larangan
untuk tinggalkan Yerusalem. Jangan tinggalkan Yerusalem artinya:
a) Yerusalem artinya kota damai. Jadi arti
pertama jaga hati tetap damai sejahtera, mengalami sabat. Banyak persoalan dan
tantangan dalam pelayanan, dalam nikah, dalam pekerjaan, kita jaga hati tetap
damai sejahtera. Kalau hati tidak damai itu berarti meninggalkan Yerusalem dan
orang itu nantinya tidak bertemu dengan Yesus.
b) Yerusalem itu kota setia.
Zakharia 8:3
8:3 Beginilah firman TUHAN: Aku akan kembali ke Sion
dan akan diam di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia,
dan gunung TUHAN semesta alam akan disebut Gunung Kudus.
Tetap setia dalam ibadah pelayanan, tetap
berpegang pada Firman penggembalaan dan tetap setia tergembala.
Dengan memperingati hari kenaikan Yesus, kita
merenungkan 2 hal penting ini. Pertama pegang teguh pengajaran Tabernakel,
biarlah daging kita dirobek lewat pengajaran Tabernakel ini. Tantangan ujian
apapun itu untuk memeras daging kita supaya kita bisa menyatu. Yang kedua
larangan meninggalkan Yerusalem artinya jaga hati tetap damai sejahtera, mengalami sabat dan kedua
tetap setia berkobar melayani Tuhan, berpegang pada pengajaran yang benar,
berpegang pada pengajaran yang benar. Kalau kami hamba Tuhan tetap bersekutu
dalam Firman pengajaran yang benar, bukan pada manusia tetapi pada Firman
pengajaran yang benar.
Ada 3 macam sabat.
1.
Sabat
kecil, itulah perhentian atau damai sejahtera oleh Roh Kudus. Mulai sekarang
ini sabat kecil sudah harus kita rasakan.
2.
Sabat
besar, itulah kerajaan 1.000 tahun damai. Dalam surat Ibrani mengatakan ada
satu hari perhentian. Kita sekarang sudah berada pada minggu ketebusan di penghujung hari
keenam. Sesudah itu akan ada satu hari perhentian itulah hari ketujuh, itulah
sabat besar kerajaan 1.000 tahun damai.
3.
Sabat kekal,
itulah Yerusalem yang baru.
Yesus yang sudah naik ke soga akan datang
kembali untuk membawa kita masuk pada sabat yang besar dan selanjutnya masuk
pada sabat yang kekal Yerusalem Baru. Kita yang sudah menerima Kabar Mempelai
ini berusaha sungguh-sungguh untuk menjaga hati tetap damai sejahtera, untuk
tetap setia pada pengajaran yang benar, setia dalam ibdah pelayanan dalam
sistem penggembalaan. Ini suatu perjuangan. Kenapa saya katakan perjuangan?
Karena kita diterpa dengan banyak masalah, banyak angin gelombang. Kalau tidak
sungguh-sungguh maka kita bisa terbawa oleh suasana itu dan ikut goncang.
Saya juga dikoreksi oleh Tuhan, kadangkala
waktu ada tantantangan, angin dan gelombang terbawa suasana juga. Bersyukur ada
Firman pengajaran yang benar yang mengingatkan, jangan terbawa arus, jangan
goncang, tetap berjuang, jaga hati damai, tetap setia dalam ibadah pelayanan
dalam sistem penggembalaan, maka hasilnya kita mengalami pencurahan Roh Kudus
Kisah Para Rasul 1:4-5,8
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama
dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka
tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya —"telah
kamu dengar dari pada-Ku.
1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak
lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Firman pengajaran itu pedang, tanpa Roh Kudus
pedangnya tumpul atau berkarat. Saya sebagai gembala berkhotbah, kalau tanpa
Roh Kudus itu sama dengan mengayunkan pedang tumpul pada jemaat, nanti
kesakitan, karena kalau tidak ada Roh Kudus yang keluar roh daging. Jemaat juga
kalau tanpa Roh Kudus kena pedang Firman
pengajaran tidak tahan. Jadi pengajaran penting, Roh Kudus juga penting,
keduanya adalah 2 sayap burung nazar yang besar. Ini harus kita miliki sebab
ini menentukan kita tertinggal atau terangkat. Kalau sayapnya cuma satu, bangga
punya pengajaran tetapi tidak punya Roh Kudus, tidak akan bisa terangkat ke
Sorga. Atau bangga punya Roh Kudus, berbahasa Roh, silahkan, tetapi tidak ada
pengajaran, berarti sayapnya cuma 1. Roh Kudus tanpa pengajaran bisa menjadi
roh daging, tidak ada kontrol, bisa jadi kesombongan dan lain sebagainya. Dua-dua
ini kita butuhkan sehingga kita menerima 2 sayap burung nazar yang besar
menyingkirkan kita ke padang gurun. Jika Yesus datang kita terangkat ke awan-awan bertemu Yesus
Mempelai Pria Sorga.
Jadi dalam Firman pengajaran yang benar dalam
urapan Roh Kudus ada kuasa pengangkatan. Kita sudah merayakan Paskah, sudah
mengalami kuasa kebangkitan. Siang ini kita memperingati hari kenaikan Yesus,
biarlah kita mengalami kuasa pengangkatan di dalam Firman pengajaran yang benar
dan dalam urapan Roh Kudus.
Contoh kehidupan yang mengalami kuasa pengangkatan
oleh Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus yaitu Petrus. 3 kali
Petrus mengalami pengangkatan. Kita belajar dari Petrus dan biarlah menjadi
pengalaman hidup kita. Firman yang kita dengar kalau kita praktekan menjadi
pengalaman hidup, makanya disebut Firman hidup.
1.
Lukas
5:1-3,10
5:1
Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak
mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
5:2 Ia
melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang
membasuh jalanya.
5:3 Ia
naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia
supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar
orang banyak dari atas perahu.
5:10
demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman
Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau
akan menjala manusia."
Firman
pengajaran dalam urapan Roh Kudus mengangkat Petrus dari orang berdosa menjadi
penjala manusia. Di ayat 9 dia akui “tinggalkan aku, aku ini orang berdosa” tetapi
Yesus katakan mulai sekarang engkau menjadi penjala manusia. Ini pengangkatan
yang dialami oleh Petrus dan juga dialami oleh kita. Kita ini orang berdosa,
semua manusia telah berbuat dosa. Tetapi oleh kemurahan Tuhan, lewat Firman
pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus, kita orang berdosa disucikan dan
diangkat menjadi imam dan raja, hamba Tuhan, pelayan Tuhan. Makanya Petrus bisa
mencatat tentang pengangkatan menjadi imam dan raja.
Hamba
Tuhan dan pelayan Tuhan itu bukan profesi, kalau profesi untuk mencari untung.
Melayani Tuhan bukan untuk mencari keuntungan supaya dapat hidup. Segala
profesi di dunia ini hanya sampai di liang kubur. Kalau sudah meninggal tidak
akan bisa bekerja lagi. Kita punya profesi di dunia tetapi harus kita
tingkatkan. Bagaimana cara meningkatkannya? Masuk dalam pelayanan melayani Tuhan, tetapi jangan jadikan profesi.
Pekerjaan kita itu jabatan kita, jadi guru yah jabatannya guru, jadi PNS
jabatannya PNS. Kita punya jabatan di dunia hanya sampai di liang kubur sebab
itu harus tingkatkan punya jabatan di sorga, jabatan pelayanan, menjadi hamba
Tuhan pelayan Tuhan yang benar.
I
Petrus 2:5
2:5 Dan
biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah
rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang
karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Melayani
itu mempersembahkan, makanya jangan dijadikan profesi. Kalau bekerja di dunia
harus dibayar, kalau tidak dibayar yah demo! Kalau di dalam Tuhan, pelayanan itu mempersembahkan. Kita melayani Tuhan itu
mempersembahkan, bukan meminta atau mencari. Kita persembahkan segala
sesuatunya kepada Tuhan. Waktu, tenaga, harta sampai seluruh hidup kita
persembahkan dan harus bernilai rohani. Kapan persembahkan kita bernilai
rohani? Kalau kita disucikan. Misalkan hatinya tidak suci, dia persembahkan
uang dalam jumlah besar, dia persembahkan tenaganya bekerja, tetapi karena hati
tidak suci itu semua hanya untuk pamer, untuk dilihat orang, untuk dipuji dan
lain sebagainya. Begitu dihina, bisa mengamuk. Tetapi kalau persembahan itu
dari hati yang suci, biarpun orang hina dia tidak apa-apa, karena dia persembahkan untuk Tuhan, dia melayani untuk
Tuhan, mau dikatakan apapun dia tetap diam dan tenang.
I
Petrus 2:9-10
2:9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada
terang-Nya yang ajaib:
2:10
kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya,
yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Biarlah
pengangkatan Petrus ini kita juga alami. Kita bangsa kafir, bangsa kafir itu
batu keras yang tidak punya bentuk. Tetapi mendapat belas kasihan Tuhan lewat
Korban Kristus untuk dipanggil dan dipilih menjadi pelayan Tuhan. Kalau saya
renungkan hidup saya, siapa saya ini. Memang saya anak pendeta, bolak balik
papa katakan supaya jadi hamba Tuhan. Tetapi hidup saya dulu tidak karu-karuan,
batu keras yang tidak berbentuk, hidup dalam dosa, menipu orang tua,
macam-macam dibuat. Tetapi Tuhan panggil dan Tuhan pilih untuk menjadi hamba
Tuhan sepenuh.
Dipanggil
= diselamatkan. Proses diselamatkan Tuhan:
a) Percaya/iman kepada Yesus lewat mendengar Firman. Kita
dipanggil, kita datang karena kita percaya Yesus.
b) Bertobat, selesaikan dosa, berhenti berbuat
dosa dan kembali kepada Tuhan. Ayo berhenti dari dosa apa saja, selesaikan
semua, akui kepada Tuhan dan sesama, kembali pada Tuhan, layani Tuhan.
I Tesalonika 1:9-10
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami,
bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala
kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari
sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang
menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Hari-hari terakhir ini bukan untuk menambah
dosa tetapi hari-hari yang sisa ini untuk mematikan dosa dan hidup dalam
pertobatan. Pertobatan itu buah permulaan. Pohon ara itu ada 3 macam buahnya
yaitu buah permulaan, buah pertengahan dan buah akhir itu yang manis.
Matius 3:8-10
3:8 Jadi
hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
3:9 Dan
janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa
kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi
Abraham dari batu-batu ini!
3:10 Kapak sudah
tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang
baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
Ayo hasilkan buah pertobatan, kalau tidak ada
kapak yang siap menebang dan dilempar ke dalam api.
c) Lahir baru lewat baptisan air yang benar dan
baptisan Roh Kudus yang benar. Kenapa disebut benar? Karena ada yang tidak
benar. Yang benar itu bagaimana? Yang seperti Yesus. Baptisan air yang benar
seperti Yesus dibaptis. Baptisan air yang benar kita pelajari dari pencurahan
Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul pasal. 2 Pembaptis Roh Kudus adalah Yesus, bukan
manusia, bukan pendeta. Murid-murid saat itu berbahasa roh seperti yang
diberikan oleh Roh Kudus, jadi bukan meniru. Kadang lihat temannya sudah
berbahasa roh malah dia paksa Tuhan. Bayi bisa dipaksakan lahir, 1 bulan dalam
kandungan bisa dipaksa lahir, tetapi apa yang keluar? Gumpalan darah. Jadi
kepenuhan Roh Kudus terjadi secara wajar, sesuai kebutuhan. Kalau Roh Kudus
sudah berikan jangan dilawan.
Setelah
dipanggil, selanjutnya dipilih. Dipilih artinya disucikan untuk dipakai oleh
Tuhan. Disucikan oleh Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.
Inilah pengangkatan yang pertama yang dialami oleh Petrus, biarlah ini juga kita
alami. Dari orang berdosa kita dipanggil untuk percaya Yesus, bertobat,
dibenarkan, lahir baru, menerima penncurahan Roh Kudus untuk dipilih,
disucikan, dikhususkan dan dipakai oleh Tuhan. Jadi jangan takut, kalau kita melayani
Tuhan berarti kita Kristen khusus. Kalau kita Kristen khusus berarti dilindungi
Tuhan secara khusus, tidak bisa sembarang orang mengusik. Jangan takut, Tuhan
pasti bela asalkan kita melayani dalam kekudusan.
2.
Matius
14:28-32
14:28
Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah
aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
14:29
Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan
di atas air mendapatkan Yesus.
14:30
Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu
berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang
yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32
Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.
Firman
pengajaran dalam urapan Roh Kudus merupakan tangan Tuhan yang diulurkan untuk
mengangkat Petrus yang hampir tenggelam. Ini juga untuk kita saat ini. Sudah
menjadi hamba Tuhan pelayan, sudah Tuhan dipakai oleh Tuhan, seringkali kita dalam
keadaan seperti Petrus yang hampir tenggelam. Apa penyebab ketenggelaman atau
kemerosotan baik secara jasmani, ekonomi, kesehatan dan lainnya, terutama yang
rohani, semua kering, penyembahan kering, ibadah kering dan sebagainya. Apa
penyebab ketenggelaman dan kemerosotan? Bimbang. Mulai dari:
a) Bimbang terhadap Firman pengajaran yang
benar. Kenapa bimbang? Karena merasakan tiupan angin pengajaran palsu, mulai
dengar ajaran lain. Kalau sudah 2 komando yang kita dengar pasti bingung, mana
yang mau diikuti. Yang satu suruh istirahat di tempat yang lain suruh maju
jalan, mau ngangkang atau maju? Kalau sudah bimbang pasti pilih yang salah. 2
komando saja sudah bingung, apalagi 3, apalagi 4. Termasuk juga menghadapi
gosip-gosip, itu juga membuat kita bimbang terhadap Firman pengajaran yang
benar.
b) Bimbang terhadap kuasa Tuhan saat menghadapi
gelombang pencobaan. Apakah Tuhan tolong tidak yah, sudah lama saya berdoa
kenapa tidak ditolong-tolong. Padahal Tuhan masih sibuk membenahi hati kita.
Tetapi mau kita saat berdoa itu langsung ditolong. Apalagi pas curhat sama
teman “eh masalahku juga seperti kamu tetapi saya sudah ditolong” mulai bimbang
dia sudah ditolong saya tidak. Kalau sudah seperti itu tinggal menyanyi saja
“kalau lain ditolong, saya juga”. Tidak usah bimbang, tinggal tunggu waktunya
Tuhan. Waktu Tuhan tidak pernah terlambat dan juga tidak terlalu cepat. Kalau
Petrus tidak segera ditolong dia tenggelam. Tuhan menolong tepat pada waktunya.
Jadi
sekalipun sudah menjadi hamba Tuhan dan pelayan Tuhan seperti Petrus, kalau
bimbang pasti merosot. Kalau dibiarkan maka akan merosot ke dalam lautan api
dan belerang, neraka.
Wahyu
21:8
21:8 Tetapi
orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji,
orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir,
penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian
mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah
kematian yang kedua."
Di
sini Tuhan tuntut kita supaya percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan.
Tetapi masih ada kesempatan, siang ini kuasa pengangkatan yang dialami Petrus
juga bisa kita alami. Mungkin kita sedang merosot secara jasmani, terlebih lagi
secara rohani. Pelayanan sedang merosot, penyembahan sedang kering dan kita
sebenarnya sedang tenggelam ke dalam lautan api dan belerang, masih ada
kesempatan untuk ditolong. Bagaimana caranya ditolong? Segera ulurkan tangan
kepada Yesus dan berseru memanggil nama Yesus.
Matius
14:30
14:30
Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu
berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
Saya
percaya orang tenggelam itu pasti langsung mengangkat tangan. Tinggal ulurkan
tangan menyeru nama Yesus. Artinya kembali taat pada Firman pengajaran yang
benar. Kembali pada ketaatan. Kenapa merosot, karena ragu pada pengajaran. Ayo
kembali pada pengajaran dan menyembah, kita percaya dan mempercayakan diri
sepenuh kepada Tuhan. Banyak halangan dan tantangan kita hadapi. Saya juga
diperhadapkan dengan banyak tantangan hari-hari terakhir ini. Yang bisa kita
lakukan tinggal satu yaitu angkat tangan menyeru nama Yesus. Kalau ada reaksi
daging pasti tenggelam, merosot rohani, kering. Tinggal angkat tangan, mau
praktek Firman pengajaran yang benar dn mau menyembah, percaya dan
mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan. Maka Tuhan mengulurkan tanganNya untuk
mengangkat kita dari ketenggelaman. Segera diangkat kembali oleh Tuhan.
3.
Yohanes
21:15-17
21:15
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus
kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk
ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata
kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku.
Pertanyaan
Yesus yang pertama “apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih Agape” Petrus
jawab “aku mengasihi Engkau dengan kasih Fileo” suaranya masih lantang.
Pertanyaan kedua juga begitu, jawaban Petrus kasih Fileo, kasih persaudaraan.
Yang ketiga Yesus turunkan “apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih Fileo”. Petrus
sedih an menyesal, dia menyadari dia tidak punya kasih, kasih persaudaraan saja
dia tidak punya, Yesus yang adalah sahabatnya dia sangkali. Orang menyangkal
harusnya binasa.
Jadi
poin ketiga Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus mengangkat Petrus dari
kebinaasn karena menyangkal Yesus. Orang yang menyangkal Yesus seharusnya
binasa. Orang yang menyangkal Yesus akan disangkali Yesus juga, kalau tidak
diakui Yesus berarti binasa.
Matius
10:32-33
32
Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di
depan Bapa-Ku yang di sorga.
33
Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya
di depan Bapa-Ku yang di sorga."
Petrus
harusnya binasa tetapi masih mendapat kemurahan. Bersyukurlah kita masih ada dalam
pengajaran, coba renungkan dulu siapa kita? Batu keras! Orang berdosa yang ada
di lumpur, berbau busuk, tetapi oleh kemurahan Tuhan, lewat Firman pengajaran
dalam urapan Roh Kudus, dipanggil, dipilih, dijadikan imam dan raja, hamba
Tuhan, pelayan Tuhan. Sudah melayani pun kita seringkali kita bimbang saat
diperhadapkan angin dan gelombang, sehingga hampir tenggelam, masih ditolong.
Di
sini ketenggelaman Petrus sudah dalam, dia menyangkal, tidak punya kasih. 3
kali pertanyaan Yesus tentang kashi menunjukan bahwa Petrus tidak punya kasih. Segala
sesuatu yang kita lakukan untuk Tuhan sekalipun terlihat hebat tetapi kalau
tanpa kasih tidak ada gunanya.
I
Koirntus 13:3
13:3 Dan
sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan
tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak
ada faedahnya bagiku.
Sebagai
gembala saya khotbah tetapi tanpa kasih tidak ada gunanya karena menyangkal.
Sekalipun sudah menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan yang sudah diangkat dari
kemerosotan, kadang kasih kita menjadi dingin dan kita menyangkal Yesus.
Praktek
menyangkal Yesus.
a) Menyangkal lewat perkataan dusta. Berdusta
itu sudah menyangkal Yesus. Apalagi kalau ditambah bergosip, fitnah,
perkataan-perkataan yang melemahkan orang lain, itu sudah menyangkal Yesus!
Biar saya hebat khotbah di sini tetapi kalau suka melemahkan orang lain dengan
perkataan saya maka itu tidak punya kasih, tidak akan diterima oleh Tuhan, afker
pelayannya, tidak akan diterima oleh Tuhan.
b) Lewat perbuatan yang selalu merugikan orang
lain. Seperti Petrus memotong telinga Malkus, itu sudah menyangkal. Kita raba
dan periksa perkataan kita selama ini. Kita berkunjung dan bertemu dengan Tuhan
sesama pelayan Tuhan, sesama hamba Tuhan, apa yang kita katakan di situ? Apakah
dusta, gosip, fitnah, melemahkan, itu semua menyankal. Seharusnya saling membangun. Ini perkataan benar
yang harus keluar dari mulut kita. Nomor satu saya sebagai hamba Tuhan, saya juga
masih banyak ditandai kelemahan, tetapi biarlah mulut ini jangan sampai melemahkan orang lain,
jangan sampai perkataan kotor yang keluar.
Efesus 4:29
4:29 Janganlah
ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik
untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih
karunia.
c) Tidak setia sampai meninggalkan ibadah
pelayanan karena perkara yang jasmani.
Yohanes 21:3
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi
menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan
engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka
tidak menangkap apa-apa.
Di sini Petrus tidak setia pada panggilan dan
pilihannya. Dia sudah dipanggil dan dipilih menjadi penjala manusia, tetapi di
sini dia kembali menjadi penjala ikan karena perkara jasmani. Waktu Yesus masih
ada, 5 roti bisa memberi makan 5000 orang, 7 roti bisa memberi makan 4000. Untuk
bayar pajak tinggal pancing ikan, ada uang dalam mulut ikan. Semuanya ada,
tidak ada kekurangan. Waktu Yesus mengutus mereka, Yesus memperlengkapi mereka
dengan kuasa. Ketika kembali Yesus bertanya “adakah kamu kekurangan apa-apa?”
Dijawab tidak. Oh mereka berhasil. Begitu Yesus mati di kayu salib, mereka
kehilangan pengharapan, saya mau makan apa. Ini tidak setia, sampai tinggalkan
ibadah pelayanan karena mencari perkara jasmani.
d) Praktek menyangkal lewat perbuatan-perbuatan
dosa.
Titus 1:16
1:16 Mereka
mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia.
Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Lewat perbuatan dosa sampai puncaknya dosa,
dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Saya khotbah tetapi berbuat dosa, itu
menyangkal! Saya berseru Yesus tetapi perbuatan menyangkal. Semua pelayanan
yang tampil di depan, yang kelihatan, paduan suara, pemain musik, guru sekolah
minggu, pemimpin pujian, pelayanan perjamuan suci, penerima tamu, pembawa
pundi, kalau hidup dalam dosa, berbuat dosa, memang tidak ada yang tahu, tetapi
ada 3 pribadi yang melihat yaitu Tuhan, setan dan hati nurani kita. Kalau hidup
dalam dosa lalu tetap melayani itu berarti menyangkal Yesus. Saya tidak akan
memecat, sebab Yesus juga tidak memecat. Yudas sudah berbuat dosa, sudah
berbuat dosa mencuri tetap dipercaya menjadi bendahara. Yang memecat yah diri
itu sendiri kalau tidak mau sadar akan dosanya, tetap keras hati mempertahankan
dosanya.
Pagi
ini kita memperingati hari kenaikan Yesus, biarlah kita memperoleh pengangkatan.
Yang sudah tenggelam, merosot, hidup dalam dosa ayo bertobat, kembali hidup
dalam kebenaran dan kesucian, kembali melayani dalam kesetiaan.
Seharusnya
Petrus sudah binasa. Kalau saya renungkan sudah lama saya binasa. Sebelum jadi
hamba Tuhan, masih SMP saya dipercaya jadi pembaca membantu papa melayani, main
musik, tetapi hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa. Di Malang di situlah saya
mulai digarap kerjakan oleh Tuhan. Salah satu penyebab saya sulit bertobat. karena
menganggap Firman yang disampaikan itu suara papa, bukan suara Tuhan. Karena
papa yang tahu keadaan saya. Jadi begitu Firman disampaikan kena pada dosa saya begini dan begitu langsung saya pikir itu
karena sudah ada yang lapor, jadinya ditembak-tembak, makanya tidak pernah bertobat.
Begitu sudah sampai di Malang, Firman disampaikan menunjuk dosa, tidak ada yang
lapor, disitulah saya mulai dikerjakan oleh Firman Tuhan dan dipanggil Tuhan
menjadi hamba Tuhan sepenuh.
Seharusnya
kita sudah binasa karena menyangkal Yesus. Sehari sudah berapa kali kita berdusta,
bergosip, fitnah, melemahkan orang lain. Kalau Yesus seperti kita manusia,
begitu ada orang salah langsung dihukum, kosonglah sorga, kosong gereja. Tetapi
bersyukur kita masih mendapat kemurahan, kita berada di zaman kemurahan. Kalau
kita masih bisa beribadah, masih ada Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus
diperdengarkan kepada kita, masih ada harapan untuk kasih kita dipulihkan
kembali. Yang tadinya dingin bahkan beku, bisa kembali pulih bahkan sampai kita
bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Yohanes
21:18-19
21:18 Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu
sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah
menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat
engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal
ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan
Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah
Aku."
Masih
ada harapan kesempatan untuk kita mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus untuk
kita bisa mengulurkan tangan kepada Yesus yaitu mau taat kepada Tuhan apapun
resikonya. Mau menyerah sepenuhnya kepada Tuhan, mau mengasihi Tuhan lebih dari
segalanya. Petrus mengulurkan tangan, dia mau dibawa ke tempat yang dia tidak
kehendaki, itulah ketaatan pada Firman. Seringkali tidak cocok dengan kehendak
kita. Kita mau taat pada Firman tetapi kehendak daging kita maunya begini,
tetapi Firman begitu. Mana yang kita pilih? Taat atau turuti kehendak daging. Supaya
kita mengalami kuasa pengangkatan mari kita ulurkan tangan, mau taat sesuai
kehendak Tuhan, biarlah kehendak Tuhan saja yang jadi. “Ya Abba ya Bapa,
sekiranya munkin lalukanlah cawan ini dari padaKu” itu kehendak Yesus, kehendak
dagingNya, tetapi Dia kunci “biarlah kehendakMu yang jadi, bukan kehendakKu”.
Mari biarlah siang ini biar kehendak Tuhan yang jadi. Mau taat pada Firman
sekalipun beresiko, sekalipun harus sengsara, harus menderita, bahkan seperti
Petrus harus mati demi ketaatan pada Tuhan, mau menyerah sepenuh, mau mengasihi
Tuhan. Maka Tuhan juga akan mengulurkan tangan kepada kita.
Di
depan kita ada perjamuan suci, tanganNya yang berlubang paku terulur kepada kita, mengangkat kita dari kebinasaan, mengangkat
kita ke Yerusalem Baru. Di Yerusalem Baru nama Petrus terdaftar di sana.
Wahyu
21:14
21:14
Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis
kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.
Kita
renungkan, seharusnya kita ini sudah lama binasa, tetapi mendapat kemurahan.
Sekarang bisa melayani dan dipercaya jabatan pelayanan oleh Tuhan, saya mau
belajar taat apapun resikonya, mau belajar menyerah sepenuh kepada Tuhan, mau
mengasihi Tuhan lebih dari segalanya. Dia mampu mengangkat kita ke Yerusalem
Baru.
Waktu
tangan Yesus dipaku di kayu salib, seruan terakhir ketika Dia hendak menyerahkan
nyawaNya “sudah selesai”. Artinya jika kita mau taat pada Tuhan, mau mengasihi
dan menyerah sepenuh kepada Tuhan maka Tuhan memegang kita, kalau Tuhan
memegang tangan kita, Dia mampu menyelesaikan semuanya bagi kita, masalah yang
mustahil sekalipun mampu Tuhan selesaikan tepat pada waktunya.
Yohanes
19:30
19:30 Sesudah
Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu
Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Mungkin masalahnya sudah telalu berat, tidak
mampu, tidak ada jalan keluar. Sampai kita sudah bimbang, sudah ragu, sudah mau
tinggalkan pengajaran, jangan! Mari kuat kembali, berpegang pada pengajaran, tetap
setia melayani Tuhan, tetap taat, tetap menyerah sepenuh kepada Tuhan. Perkataan
sudah selesai itu akan terdengar lagi di Yerusalem Baru. Artinya Yesus terus
bekerja sampai kita sempurna, menjadi Mempelai Wanita.
Wahyu
21:6
21:6
Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan
Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan
cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Wahyu 21:6 (Terjemahan Lama)
21:6 Maka
firman-Nya kepadaku, "Sudahlah genap; Aku inilah Alif dan Ya, yaitu
Yang awal dan Yang akhir. Kepada orang yang dahaga kelak Aku akan memberi minum
daripada mata air hayat dengan percuma.
Tuhan
mampu menjadikan semua baru. Tuhan membawa kita kepada kedudukan sebagai
Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, masuk sabat besar dalam kerajaan 1000
tahun damai, masuk sabat kekal di Yerusalem yang baru.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar