Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:5-6
13:5 Dan kepada
binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya
diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13:6 Lalu ia
membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah
kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Pada mulut
antikristus terdapat 2 hal:
1.
Mulut
yang sombong. Ini bisa ada pada hamba Tuhan seperti Petrus yang sombong.
2.
Hujat,
kita akan membahas poin kedua.
Menghujat itu
yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar, dimulai dengan
bersungut-sungut mendengar Firman. Di Perjanjan Lama bangsa Israel
bersungut-sungut terhadap manna. Di Perjanjian Baru murid-murid
bersungut-sungut karena perkataan Yesus yang keras sehingga banyak yang
mengundurkan diri.
Bilangan
21:4-9
21:4 Setelah mereka
berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi
tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
21:5 Lalu mereka berkata-kata
melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir?
Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak
ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
21:6 Lalu TUHAN
menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga
banyak dari orang Israel yang mati.
21:7 Kemudian
datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa,
sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN,
supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk
bangsa itu.
21:8 Maka
berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada
sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap
hidup."
21:9 Lalu Musa
membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang
dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Kita lihat
contoh dalam Perjanjian Baru.
Yohanes
6:60-61
6:60 Sesudah
mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata:
"Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
6:61 Yesus yang di
dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu,
berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
Bangsa Israel
bersungut-sungut karena manna sampai berkata-kata melawan Allah, berarti sudah
menghujat Allah. Dulu mereka lakukan secara jasmani, sekarang yang rohani bagi
kita manna itu apa?
Mazmur
28:23-24
28:24 menurunkan
kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum
dari langit;
28:25 setiap orang
telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka
berlimpah-limpah.
Manna adalah
roti malaikat. Roti menunjuk Firman, malaikat menunjuk gembala. Jadi manna
adalah Firman penggembalaan yang Tuhan percayakan kepada seorang hamba Tuhan
untuk diberitakan kepada sidang jemaat dengan setia dan teratur seperti roti di
atas meja roti sajian disusun teratur. Dan juga secara bekesinambungan dan
diulang-ulang sehingga menjadi makanan rohani yang pokok bagi sidang jemaat
untuk menumbuhkan rohani jemaat menjadi dewasa rohani, sempurna, menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Firman
penggembalaan ini dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala, bukan 2 gembala
atau lebih. Ini aturan Tuhan, jangan kita lawan.
Bilangan 27:16-17
27:16 "Biarlah
TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas umat ini seorang
27:17 yang
mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk,
supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai
gembala."
Orang
berdebat, bagaimana kalau jemaatnya ribuan. Musa memimpin bangsa Israel, dia
gembala Israel. Setelah Musa meninggal, dia diganti juga oleh seorang yaitu
Yosua. Waktu itu bangsa Israel yang keluar dari Mesir, laki-laki di atas 20
tahun berjumlah 603.550 orang. Kalau dengan anak isteri misalnya dikali 3 sudah
hampir 2 juta. Ada di sini pendeta yang menggembalakan jemaat sampai 2 juta?
Mungkin ada di tempat lain tetapi di tempat kita saja yang menggembalakan
sampai ribuan itu masih langkah, apalagi juta. Tetapi gembala yang Tuhan angkat
untuk menggembalakan Israel hanya satu, tidak 2 3 4 5 gembala. Petrus diangkat
menjadi gembala, hanya Petrus seorang, Yohanes tidak diangkat dia hanya
mendampingi, Yakobus juga tidak.
Tadi sikap
yang salah terhadap Firman pengajaran, orang Israel bersungut-sungut,
murid-murid bersungut-sungut. Lalu bagaimana sikap yang benar?
Lukas 2:20
2:20 Maka
kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala
sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang
telah dikatakan kepada mereka.
I Yohanes
1:1
1:1 Apa yang telah
ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata
kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami
tentang Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
Sikap yang
benar adalah mendengar dan melihat. Mulai dari gembala mendengar Firman dan
melihat Firman.
1.
Mendengar
Gembala mendengar Firman lewat
bergumul di bawah kaki Tuhan. Dan lewat mendengar Firman dari hamba Tuhan yang
lain di dalam persekutuan yang benar. Bagi jemaat mendengar Firrman dari
gembala dalam ibadah penggembalaan. Juga mendengar Firman dari gembala lain di
dalam persekutuan yang benar. Jemaat dengar dari gembala lalu ikut persekutuan
yang benar supaya bisa satu suara, satu roh sehingga semakin yakin dan semakin
mantap. Tetapi kalau persekutuannya salah, bahaya! Loh koq beda dengan yang
disampaikan gembala. Nanti malah lebih percaya yang tidak benar itu.
2.
Melihat
Artinya Firman pengajaran yang
sudah kita dengar kita praktekan menjadi pengalaman hidup kita, menjadi kesaksian
yang hidup yang dilihat orang lain. Jadi bukan sekedar didengar tetapi sampai
dilihat.
Kalau Firman
penggembalaan sudah dilihat dan dipraktekan maka ini yang terjadi:
Lukas 2:20
2:20 Maka
kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala
sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang
telah dikatakan kepada mereka.
Kalau Firman
kita dengar dan praktekan,
maka hidup kita selalu ditandai suasana sukacita sorga. Dia dengar Firman
sungguh-sungguh dan mau dipraktekan terlihat dari waktu pulang ibadah yaitu dia
kembali dengan sukacita. Tetapi kalau pulang ibadah murung-murung lalu ditanya
kenapa murung-murung? Tidak suka dengar khotbahnya itu pendeta. Itu berarti
belum mendengar dan melihat Firman. Atau dia murung-murung karena lihat si A
dan si B, berarti dia datang ibadah cuma lihat orang. Mari kita datang ibadah
dengar Firman untuk kita praktekan, pasti ada sukacita. Tidak ada muka muram
lagi, tidak ada murung-murung dan tidak ada sungut-sungutan.
I Petrus
2:2
2:2 Dan jadilah
sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni
dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Dalam mendengar
Firman kita harus menjadi seperti bayi yang baru lahir. Artinya:
1.
Menanggalkan
segala harga diri kita. Bisa merendahkan diri serendah-rendahnya, bisa
mengecilkan diri. Kalau mempertahankan harga diri sulit menerima Firman, Firman
tidak akan masuk. Apalagi lewat Firman pengajaran itu Tuhan mencela kita,
menunjuk kesalahan kita. Kalau pertahankan harga diri pasti mengamuk dan marah.
Juga menanggalkan pikiran daging kita. Bayi tidak pikir apa-apa, yang dia pikir
cuma minum susu. Dia tidak pikir ini susu rasa apa, mau ganti rasa bagaimana.
Kalau logika sudah jalan maka Firman hanya jadi perdebatan. Kalau sudah jadi
perdebatan pasti timbul pertengkaran dan saling mempersalahkan. Begitulah kalau
Firman cuma diterima dengan logika, bukan dengan iman.
2.
Dengan suatu
kebutuhan. Bayi butuh air susu ibu, biar ditukar dengan apa saja dia tidak mau.
Kalau mendengar Firman dengan suatu kebutuhan maka pasti bisa dipraktekan.
Sikap yang salah
terhadap Firman penggembalaan adalah muak, bosan terhadap Firman penggembalaan
= tidak menghargai Firman penggembalaan. Mulai dari ngantuk saat dengar Firman!
Mungkin capek, tetapi harus dilawan! Sudah ngantuk, main-main lagi. Apalagi
yang online cuma sendiri, tidak dilihat orang lain, bisa angkat kaki sambil
ngopi, makan biskuit. Sampai bersungut-sungut dan marah waktu mendengar koreksi
Firman. Kalau sudah marah dan bersungut waktu mendengar koreksi Firman, itu
adalah orang paling sombong dan keras hati. Mengapa demikian? Untuk memberi
makan umatNya, Tuhan membungkuk. Membungkuk itu menunjukan sikap penghormatan
dan penghargaan. Lalu kita sudah diberi makan malah tidak mau makan malah marah
dan mengomel. Itu sikap paling sombong, paling keras hati!
Hosea 11:4
11:4 Aku menarik
mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti
orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada
mereka untuk memberi mereka makan.
Tuhan
membungkuk memberi kita makan, Tuhan hargai FirmanNya, lalu kita yang tinggal
buka mulut menerima makan malah tidak mau.
Orang yang
tidak menghargai Firman penggembalaan, dia melawan Musa berarti melawan gembala
dan juga melawan Tuhan.
Bilangan 21:7
21:7 Kemudian
datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa,
sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN,
supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk
bangsa itu.
Berarti
menempatkan diri sebagai musuhnya Tuhan. Kalau iblis memusuhi kita ada Tuhan
pembela kita, tidak ada yang bisa melawan Tuhan. Tetapi kalau Tuhan sudah
menjadi musuh, siapa yang akan membela? Tidak akan bisa bertahan, pasti hancur
kehidupan itu.
Jadi sikap
terhadap Firman penggembalaan menentukan nasib hidup kita, apakah kita selamat
dan diberkati Tuhan, menjadi Mempelai Wanita Tuhan atau malah hancur sampai
binasa. Bukan kekayaan, kedudukan, kepandaian yang menentukan. Mungkin di mata
manusia itu menentukan, namun di mata Tuhan bukan itu yang menentukan. Kekayaan
di hari malapetaka tidak bisa menolong. Saat antikristus berkuasa kedudukan
tidak bisa menolong. Waktu malapetaka datang dari Tuhan, kepandaian tidak bisa
menolong! Firman Tuhan mampu menolong, kita diluputkan dari antikristus dan
dari hukuman yang akan datang. Kalau untuk hidup yang akan datang sudah
terjamin, untuk hidup sekarang pasti terjadi. Pada mulanya adalah Firman.
Langit dan bumi diciptakan oleh Firman Tuhan. Jadi semua oleh Firman Tuhan,
jangan kita takut.
Akibat jika
sikap kita salah terhadap Firman penggembalaan yaitu bosan, muak marah:
1.
Dipagut
ular tedung, berarti bisa ular masuk. Ular menggambarkan dosa. Jadi artinya dosa sampai puncak dosa masuk.
Tidak ada benteng, tidak ada perlindungan, tidak ada daya tahan, sudah tidak
ada sistem imun secara rohani. Dosa masuk sampai puncaknya dosa, rohani kering
sampai mati. Kering itu mulai dari malas beribadah, malas melayani Tuhan.
Jabatan yang Tuhan percayakan mulai ditinggal-tinggal, mulai bosan melayani,
sampai mati rohani. Mati itu tidak bisa lagi dinasihati, tidak bisa ditegur,
mau diapa-apakan sudah tidak bereaksi lagi rohaninya. Biarpun sudah dihajar
tidak bertobat lagi.
Jangan sampai bisa ular itu masuk
yaitu:
a)
Dosa
sampai puncaknya dosa. Saya punya pengalaman waktu tidak mendengar Firman
karena sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak setia beribadah, tidak dengar
Firman, gampang sekali dosa masuk. Dosa makan minum, dosa kawin mengawinkan, dosa
kenajisan mulai masuk, dipikiran, ditontonan, diperdengaran. Waktu ada orang
ngomong kotor malah ikut ketawa, malah ikut ngomong juga yang menjurus pada
kenajisan. Syukur Tuhan masih sayang saya sehingga masih tertolong.
b)
Gosip-gosip
yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Apalagi gosip tentang gembala.
Karena dia marah waktu dengar Firman, saat ada gosip tentang gembala langsung
dia percaya “oh pantas gembala itu tembak-tembak saya” padahal tidak seperti
itu. Langsung berontak terhadap gembala, tinggalkan penggembalaan. Sungguh
terlalu kalau langsung percaya omongan orang lain tentang gembala kita yang
siang malam bergumul mendoakan kita. Lalu ketika ada omongan tentang gembala
langsung percaya “oh memang gembalaku seperti itu” jangan seperti itu! Kalau
seperti itu berarti sudah masuk bisa ular.
Makanya sikap
mendengar Firman itu sangat menentukan. Kalau sikap mendengar tidak
sungguh-sungguh, suara lain bisa masuk. Yesus bersama murid-muridNya makan Paskah, Yesus juga
menyampaikan Firman di situ. Yudas tidak sungguh-sungguh, dia mengelak dari Firman
maka yang masuk bisikan iblis. Mohon kemurahan Tuhan supaya Firrman Tuhan itu
kita hargai sungguh-sungguh, jangan mendengar yang lain.
Yohanes
13:2
13:2 Mereka sedang
makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot,
anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
Suara Firman
penggembalaan itu digambarkan dengan suara sangkakala, tetapi kalah dengan
bisikan iblis. Seperti itulah sangking keras hatinya Yudas, dia lebih membuka
telinga kepada bisikan iblis dari pada teguran Yesus. Yesus berkata orang yang
menyerahkan Aku, lebih baik baginya jika dia tidak dilahirkan, celakalah orang
yang akan menyerahkan Aku! Tetapi Yudas dengan santainya berkata “bukan aku yah Rabi”.
c)
Ajaran
palsu masuk mengeringkan rohani sampai mematikan rohani. Karena dengar Firman
yang keras jadinya dia dengar ajaran lain dia rasa menyejukan hati karena
menyenangkan dagingnya “oh ini yang benar, gerejaku tidak benar” langsung dia
tinggalkan ajaran yang benar.
Kita jaga jangan sampai kering
rohani. Selama masih ada doa penyahutan dari gembala, masih ada dalam kandang
penggembalaan masih bisa tertolong. Tanda kering rohani:
a)
Tidak
pernah puas rohaninya sehingga mencari kepuasan di dunia sampai mencari
kepuasan lewat berbuat dosa. Hati-hati yang sudah menikah, kalau sikap
mendengar Firman tidak sungguh-sungguh nanti tidak puas dalam nikah sehingga
mencari yang lain. Isterinya
sudah cantik, suaminya sudah ganteng, tetapi mencari yang lain. Begitu cari
yang lain malah dapat yang jelek. Kenapa tidak puas? Karena dalam ibadah tidak
puas dengar Firman, tidak sungguh-sungguh.
Kaum muda
juga, ada berapa yang sudah melapor pacaran. Kalau tidak sungguh-sungguh dengar
Firman nanti bisa tidak puas. Pacaran tujuannya untuk menikah, yang sudah
didoakan jangan main-main, pacaran itu bukan untuk coba-coba! Tes dulu, kalau
tidak cocok ganti dengan yang lain. Memangnya baju yang seenaknya digonta ganti.
Sesama imam jangan saling menyakiti. Kalau memang sudah melapor berarti sudah
siap ada rencana untuk menikah.
b)
Perkataan
kering, hanya melemahkan orang lain. Ngomongnya selalu melemahkan orang lain.
Yang kita urus keselamatan kita di dalam penggembalaan, tidak usah urus yang
lain! Lihat gembala sana dengan gembala sini tidak cocok, bagaimana ini hamba
Tuhan tidak akur. Coba baca Kisah Para Rasul pasal 15, rasul-rasul bersidang
dan mereka bertengkar sangat. Kecuali saya ribut dengan hamba Tuhan lain soal
motor, soal hutang piutang, tidak pantas memang jadi gembala kalau seperti itu.
Tetapi kalau soal kebenaran Firman dan kita mempertahankan yang benar lalu ada
yang melawan yah sudah. Yang penting kita tidak memusuhi. Kalau kita dimusuhi
orang yah terserah, kita diam saja. Tidak usah tersandung, pendeta koq begitu,
saya tinggalkan. Rugi kita kalau seperti itu, dosa orang lain malah melekat kepada
kita. Urus saja keselamatan jiwa kita. Lihat Firman, lihat gembala. Untuk
keselamatan jiwa kita itu yang kita kerjakan sungguh-sungguh, tidak usah
terganggu dengan yang lain, itu semua cuma racunnya ular.
Kisah Para
Rasul 15:6-7
15:6 Maka
bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
15:7 Sesudah
beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu,
berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu
tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya
dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan
menjadi percaya.
Kisah Para
Rasul 15:7 (Terjemahan Lama)
15:7 Apabila mereka
itu sedang bertengkar-tengkar sangat, bangkitlah Petrus serta berkata
kepada mereka itu, "Hai Tuan-tuan dan Saudara-saudara, kamu ketahui bahwa
sudah lama Allah memilih aku di antara kamu, supaya dengan lidahku orang kafir
harus mendengar firman Injil, lalu percaya.
Kalau soal
mempertahankan yang benar harus tegas, sekalipun dilawan dan ditentang, yang
penting kita tidak memusuhi. Lalu lihat lagi Yeremia, dipukul sama Pasyur. Yang
pentingkan Yeremia tidak membalas, dia diam saja. Kalau benar pasti diam, itu
bukti dia benar. Yang banyak ngomong itu yang tidak benar. Jangan kena racunnya
ular!
Tanda mati rohani:
a)
Ada
kebenaran diri sendiri. Dia sudah tidak sadar akan dosanya, malah menyalahkan
orang lain, orang lain terus yang salah. Ada reaksi dalam pelayanannya langsung
berkata jemaat yang salah, tidak pernah pukul diri. Periksa diri, oh saya yang
salah, yah minta ampun. Kalau disalahkan yah diam juga. Orang sudah mati rohani
tidak sadar kalau dia sudah salah, malah salahkan orang.
b)
Sudah
menikmati berbuat dosa, sudah biasa sampai sengaja berbuat dosa.
Ini akibat kalau dipagut ular
tedung, racun ular masuk yaitu dosa, gosip dan ajaran palsu masuk. Sehingga
rohani kering, tidak puas, perkataannya kering. Dan rohaninya mati, ada
kebenaran diri sendiri, tidak sadar akan salahnya, salahkan orang lain, sampai
sudah menikmati berbuat dosa.
2.
Yohanes
6:61,66
6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu,
bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka:
"Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
6:66 Mulai dari waktu itu banyak
murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Tergoncang imannya sampai gugur
dari iman. Mulai berpikir inikah yang benar atau ada yang lain, saya dengan
gembalaku begini begitu, itu sudah mulai tergoncang imannya. Karena tidak
tanya, langsung percaya omongan orang dan menyimpulkan sendiri, akhirnya gugur
iman. Gugur iman di sini artinya tidak lagi mengikut Yesus atau tidak lagi
mengikuti pengajaran yang benar tetapi mengikuti keinginan dagingnya sendiri.
Firman tidak masuk lagi di pikiran dan hatinya, pokoknya keinginan dagingnya yang
dia turuti, sampai mencari Firman yang cocok bagi telinganya, cocok bagi
dagingnya. Itu sudah gugur dari
iman. Beda kalau berpindah karena mencari pengajaran yang benar, gembalaku
pengajarannya lain-lain, tahbisannya tidak benar” dia mencari sampai mendapat
pengajaran dan tahbisan hamba Tuhan yang benar, itu dari Tuhan, Roh Kudus yang
menuntun dia mendapati penggembalaan yang benar. Tetapi kalau pindah karena
cari yang enak dari daging itu berarti roh daging bukan roh kudus.
I Timotius 4:3-4
4:3 Mereka itu
melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya
dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah
mengenal kebenaran.
4:4 Karena semua
yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika
diterima dengan ucapan syukur,
Kalau sudah gugur dari iman,
meninggalkan pengajaran yang benar dan mencari yang cocok bagi daging, itu yang
disebut dengan murtad.
I Timotius 4:1
4:1 Tetapi Roh
dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan
murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
Orang murtad itu sudah kenyang
dengan jalannya. Biar kita ingatkan dan nasihati tidak akan bisa. Dia anggap
sudah benar apa yang dia tempuh sekarang ini. Hanya kemurahan Tuhan saja kalau dia
bisa kembali. Kalau Pdt. Pong Dongalemba katakan 1 dari 1000 yang bisa kembali.
Amsal 14:14
14:14 Orang yang
murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa
yang ada padanya.
Sudah kenyang, sudah enak, sudah
enjoy. Mau ngapa-ngapain dia pikir sudah urusannya. Orang seperti ini sulit
dibaharui lagi. Kalau yang benar dia tinggalkan sulit dibaharui lagi.
Ibrani 6:5-6
6:5 dan yang
mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan
datang,
6:6 namun yang
murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka
bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan
menghina-Nya di muka umum.
Tetapi hal ini jangan melemahkan
kita kalau ada dari keluarga kita yang murtad lalu ikut lemah, jangan!
Keselamatan itu dikerjakan masing-masing. Terus doakan, siapa tau dia mendapat
kemurahan. Orang lain yang murtad malah kita yang lemah, rugilah kita. Justru
kalau lihat ada yang murtad, kita semakin menguatkan iman kita terhadap pengajaran
yang sehat, semakin pegang teguh Kabar Mempelai, jangan sampai kita terseret arus
murtad, kita harus doakan yang baik. Sampai sekarang saya terus mendoakan. Doa
saya cuma satu “saya serahkan orang ini kepadaMu Tuhan, Tuhan tahu apa yang terbaik”. Kita sudah berserah Tuhan
yang kerjakan semuanya, kita angkat tangan menyerah nanti Tuhan turun tangan
menyelesaikan semuanya. Dari pada kita ngotot-ngototan, dia tambah keras, lebih
baik serahkan pada Tuhan.
Orang yang murtad sudah siap
menjadi antikristus atau mangsa antikristus.
II Tesalonika 2:3
2:3 Janganlah kamu memberi dirimu
disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu
haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka,
yang harus binasa,
Kita sayang pada keluarga kita,
yah doakan serahkan kepada Tuhan supaya kehendak Tuhan yang jadi. Orang yang
mati rohani kalau tidak ditolong mengarah kematian kekal di neraka, binasa
kekal di neraka.
Mungkin racun
ular sudah masuk, dosa sudah masuk sampai puncaknya dosa, gosip-gosip sudah
terlanjur masuk, ajaran palsu sudah masuk, sudah bersungut-sungut dalam
penggembalaan, sudah terancam mati rohani. Bagaimana cara Tuhan menolong?
Tuhan
menolong lewat 2 cara.
1.
Bilangan 21:7
21:7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa
dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN
dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari
pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
Tuhan menolong lewat doa penyahutan
seorang gembala. Selama masih ada dalam penggembalaan, sekalipun dosa sudah
terlanjur masuk, gosip masuk, ajaran asing masuk, kalau masih ada doa
penyahutan dari gembala masih ada harapan untuk tertolong. Kecuali dia sudah
terhilang dari penggembalaan, tidak ada yang berdoa. Tanggung jawab kita
terhadap keluarga kita, anak kita, orang tua kita, suami, isteri, adik, kakak,
kalau dia sudah tidak dalam penggembalaan yah kita yang berdoa, terus digumuli.
2.
Bilangan
21:7-8
21:7 Kemudian datanglah bangsa itu
mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata
melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya
ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
21:8 Maka berfirmanlah TUHAN kepada
Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap
orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
Lewat ular tembaga yang
ditinggikan. Apa itu ular tembaga yang ditinggikan?
Yohanes 3:14-16
3:14 Dan sama
seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus
ditinggikan,
3:15 supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
3:16 Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yang kedua Tuhan menolong lewat
Korban Kristus di kayu salib. Selama Korban Kristus Yesus masih berlaku di bumi
ini masih ada harapan ditolong. Kapan Korban Kristus tidak berlaku lagi? Saat
antikristus berkuasa. Dalam kitab Daniel dikatakan ketika kefasikan berkuasa
sudah tidak ada lagi korban pagi dan korban petang. Sekarang masih berlaku,
Yesus belum datang, antikristus belum menguasai sepenuhnya dunia ini. Jadi
masih ada Korban Kristus Yesus, jangan putus asa. Yesus Gembala Baik yang
berkorban nyawa bagi domba-dombaNya.
Yohanes 10:11
10:11 Akulah
gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Bagaimana sikap kita supaya
tertolong? Orang yang dipagut ular, begitu melihat ular tembaga bisa hidup.
Jadi sikap kita pandang korban Kristus artinya hargai korban Kristus. Dan ada
prakteknya kita menghargai Korban Kristus:
a)
Berdamai,
selesaikan dosa, akui dosa kepada Tuhan dan sesama. Semerah apapun dosa kita,
bahkan mungkin sudah hitam, tetapi kalau kita mau akui kepada Tuhan dan sesama,
Korban Kristus bisa membasuh dan menghapus semua dosa kita. Sesudah kita
mengaku dan dosa kita dihapuskan, lanjutkan memandang Korban Kristus pengertian
yang kedua.
b)
Masuk
pada penggembalaan, kembali tergembala dengan benar dan baik. Dalam
penggembalaan kita aman terlindungi. Masuk kandang, tekun 3 macam ibadah pokok.
c)
Telinga
dengar-dengaran pada suara gembala, pada Firman penggembalaan, pasti rohani
kita hidup, yang matipun masih bisa hidup. Ingat lazarus yang bukan cuma mati
tetapi sudah busuk 4 hari, tetapi bisa hidup oleh suara Yesus, suara Firman
penggembalaan.
Sekali lagi, selama Korban
Kristus masih berlaku di dunia ini, antikristus belum berkuasa, masih ada
harapan untuk ditolong. Jadi jangan putus asa dan berkata saya isteri anak saya
biar saja habis binasa, jangan! Sayangi mereka, kita rebut seperti kita merebut
puntung kayu dari api. Memang beresiko kita terbakar tetapi kita bisa menolong
dia. Kalau dia masih datang di rumah, sampaikan Firman jangan bosan, doakan
terus. Kalau dia dapat kemurahan bisa kembali.
Yudas 1:23
1:23
selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah
belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan
bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.
Orang seperti itu sedang menuju
api neraka, kita rampas dari api sekalipun harus terbakar. Kita tunjukan belas
kasihan, benci dosanya, jangan benci orangnya. Jangan langsung putus asa, terus doakan, selama Korban Kristus masih
berlaku, belum dihentikan korban pagi dan korban petang oleh antikristus, ayo
masih ada kesempatan.
Kita periksa,
jangan-jangan rohani kita sudah mati. Tanda rohani hidup:
Bilangan
21:17-18
21:17 Pada waktu itu orang Israel menyanyikan nyanyian ini:
"Berbual-buallah, hai sumur! Mari kita bernyanyi-nyanyi berbalas-balasan
karena sumur yang digali oleh raja-raja,
21:18 yang dikorek oleh kaum bangsawan di antara bangsa itu dengan
tongkat-tongkat kerajaan, dengan tongkat-tongkat mereka." Dan dari padang
gurun mereka ke Matana;
1.
Bernyanyi
berbalas-balasan karena ada air sumur yang berbual-bual, bukan sumur yang
kering. Artinya ada sukacita besar menerima pembukaan rahasia Firman. Dikatakan
bernyanyi berbalas-balasan, berarti bukan menyanyi sendiri. Artinya bukti kita
ada sukacita menerima rahasia Firman adalah hubungan kita dengan sesama baik,
indah, harmonis. Mulai dari dalam nikah kita, suami menikmati Firman, isteri
menikmati Firman, ada hubungan yang indah. Ada kles dalam nikah tetapi segera
diselesaikan. Dalam penggembalaan ada hubungan yang indah satu dengan yang lain,
antara penggembalaan
juga demikian. Kalau satu pengajaran dan satu roh pasti indah.
Ini puncak hubungan yang indah
dengan sesama:
Wahyu 15:2-4; 19:6
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan
lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang
telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka
ada kecapi Allah.
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian
Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib
segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala
jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
15:4 Siapakah yang tidak takut, ya
Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena
semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata
kebenaran segala penghakiman-Mu."
19:6 Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan
seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah
kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Puncaknya nanti ada paduan suara
yang besar, itulah Mempelai Wanita Tuhan yang sudah menang atas setan tritunggal,
menyanyi dan berseru haleluya, masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Dalam
rumah tangga ayo ada bernyanyi berbalas-balasan, jangan baku bantah
berbalas-balasan.
2.
Bilangan
21:21-30 Perikop: peperangan melawan Sihon, raja Hesybon
Bukti kedua menang atas Sihon dan
raja Hesybon. Sihon artinya puting beliung, Hesybon artinya tipu muslihat atau
dusta. Jadi bukti rohani hidup yang kedua tidak ada lagi dusta yang membuat nikah
dan penggembalaan dalam suasana puting beliung. Kalau dusta disembunyikan, begitu
terbongkar isteri tahu suaminya selingkuh atau sebaliknya, puting beliung terjadi, hancur. Dalam
penggembalaan gembala berdusta karena menyembunyikan dosa kepada jemaat, lalu
ketahuan, puting beliung terjadi.
Kalau tidak ada dusta maka nikah
rumah tangga jadi tenang. Inilah pentingnya Firman penggembalaan untuk
menyucikan kita. Rohani hidup, hubungan dengan sesama indah. Kemudian tidak ada
lagi dusta, tidak ada lagi puting beliung, tenang semua, damai nikah itu, damai
dalam penggembalaan. Coba raba kenapa tadi terjadi puting beliung? Karena suami
dustai isteri atau ada yang isteri sembunyikan, itu sebenarnya sudah berdusta.
3.
Bilangan
21:31-35 Perikop:peperangan melawan Og, Raja Basan
Bukti ketiga menang atas Og, raja Basan. Og artinya lingkaran, Basan
artinya tanah lumpur. Kalau berputar-putar di tanah yang berlumpur bisa jadi
tambah berlumpur. Menang atas Og raja Basan artinya rohani kita tidak
berputar-putar di tempat yang hanya bergelimangan lumpur dosa tetapi maju
sampai Kanaan, maju sampai Yerusalem Baru. Tidak diam di tempat, rohaninya maju, pelayanannya maju, semuanya maju menuju Yerusalem
Baru. Ayo jangan ada yang mundur. Ayo buktikan rohani kita maju.
Bukti rohani maju:
a)
Ulangan
3:11
3:11 Hanya Og, raja Basan,
yang tinggal hidup dari sisa-sisa orang Refaim. Sesungguhnya, ranjangnya adalah
ranjang dari besi; bukankah itu masih ada di kota Raba bani Amon? Sembilan
hasta panjangnya dan empat hasta lebarnya, menurut hasta biasa."
Ini menunjuk
nikah yang tidak wajar yang diisi dengan hawa nafsu daging yang besar. Bukti rohani
maju adalah nikah dibenahi, hawa nafsu yang besar dan tidak wajar di dalamnya
dihancurkan dan dimatikan. Mungkin selama ini ada hubungan yang tidak wajar,
macam-macam dibuat yang tidak wajar, itu berarti rohaninya diam di tempat. Hawa
nafsunya begitu besar dalam nikah, nikah hanya menjadi tempat pelampiasan hawa
nafsu daging. Ada masalah di luar, dalam rumah tangga meledak di situ, isteri
jadi sasaran, anak jadi sasaran, orang tua sasaran, adik kakak sasaran, itu hawa
nafsu daging yang besar. Mulai dari masa pacaran tidak wajar, di mana-mana ada
pacarnya, itu rohani tinggal di tempat.
Bukti rohani
hidup dan maju, apa yang tidak wajar itu dibuang semuanya, disingkirkan, tidak
ada lagi. Sehingga nikahnya menjadi nikah yang benar, nikah yang suci, nikah
yang baik, nikahnya adalah nikah yang dihormati.
Ibrani
13:4
13:4 Hendaklah
kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan
tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
I Tesalonika
4:3-6
4:3 Karena inilah
kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
4:4 supaya kamu masing-masing
mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam
pengudusan dan penghormatan,
4:5 bukan di dalam
keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal
Allah,
4:6 dan supaya
dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau
memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang
telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
Dalam nikah
jangan saling memperdayakan, saling menipu, saling merugikan satu dengan yang
lain. Kakak adik saling menipu karena rebutan warisan, sampai bisa saling bunuh.
Biarlah nikah kita selalu
dibenahi. Rohani hidup maka nikah dihormati. Bukti rohani hidup sehingga nikah
dihormati, nikah dijaga kekudusannya, hal-hal yang tidak baik dibuang sehingga
nikah itu bisa maju sampai masuk nikah yang rohani, pesta nikah Anak Domba
Allah.
Ini yang
harus kita perhatikan, jangan ada roh hujat, jangan ada mulut yang menghujat.
Mulai dari bersungut-sungut terhadap Firman. Sikap kita terhadap Firman ini
menentukan nasib rohani dan jasmani
kita. Kalau sikap tidak sungguh-sungguh maka habislah hancur dan binasa. Tetapi
kalau sikap kita baik, sikap kita mau mendengar dan memperhatikan serta
melakukan Firman maka nikah kita tertolong, pribadi kita tertolong, semua tertolong.
Doakan juga
keluarga, mungkin ada yang sudah murtad ayo terus didoakan, selagi masih ada
Korban Kristus, masih ada harapan untuk tertolong. Selagi matahari masih
bersinar, masih ada sinar kasih Allah untuk menolong. Matahari itu menyinari
orang yang baik dan juga menyinari orang
yang jahat.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar