Keluaran 14:15-20
14:15 Berfirmanlah TUHAN
kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku?
Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
14:16 Dan engkau, angkatlah
tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga
orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:17 Tetapi sungguh Aku akan
mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap
Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan
kemuliaan-Ku.
14:18 Maka orang Mesir akan
mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku
terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda."
14:19 Kemudian bergeraklah
Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di
belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di
belakang mereka.
14:20 Demikianlah tiang itu
berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena
awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak
dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu.
Ini
perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menuju ke Kanaan, menubuatkan
kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan rohani untuk mencapai kesempurnaan
atau kegerakan pembangunan
Tubuh Kristus. Mari kaum muda, usia muda kita manfaatkan untuk masuk dalam
kegerakan ini. Jangan tinggal di luar tetapi aktifkan diri untuk masuk dalam
kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus.
Memang dalam
melayani Tuhan, kita akan diperhadapkan dengan banyak tantangan, pergumulan,
pencobaan. Seperti yang dihadapi orang Israel, mereka menghadapi Firaun dengan
pasukannya dan 600 kereta, belum lagi pasukan berjalan kaki. Mereka mau
menangkap bahkan membunuh orang Israel. Inilah pencobaan yang kita hadapi yang
kian lama kian berat.
Sikap yang
salah adalah berseru-seru, artinya ribut, saling mempersalahkan atau mengadu
kepada orang, bukan kepada Tuhan. Kemudian bersungut-sungut. Berseru-seru ini juga
contohnya bersaksi tentang masalah yang belum selesai, belum menang sudah
disaksikan. Saya menghadapi sakit penyakit tetapi saya yakin Tuhan sembuhkan.
Saya menghadapi masalah ini, rasanya berat tetapi saya percaya Tuhan akan
selesaikan. Akhirnya iblis sabotase. Kesaksian yang saya akan, saya akan,
begitu masalahnya tidak kunjung selesainya malah tinggalkan Tuhan, tinggalkan
pelayanan. Jadi kesaksian kita adalah apa yang sudah kita alami bersama Tuhan.
Bagaimana
sikap yang benar dalam menghadapi masalah?
1.
Berseru
kepada Tuhan dalam doa penyembahan sampai Tuhan menolong. Biarpun Tuhan belum
menolong, tetap berdoa tetap menyembah Tuhan sampai Tuhan menolong. Pencobaan
yang paling hebat sekarang ini dalam hal yang rohani, dalam hal ibadah. Banyak
godaan dan halangannya ketika mau beribadah. Dosa-dosa semakin luar biasa. Ayo
kita bergumul berseru kepada Tuhan sampai menang, sampai ditolong oleh Tuhan.
2.
Tetap
berangkat, artinya jangan mundur dalam mengikut Tuhan, tetap beribadah melayani
Tuhan. Jangan biarkan pencobaan itu menghambat pekerjaan Firman di dalam hidup
kita. Kepada orang Israel sudah Tuhan katakan akan dibawa ke negeri yang
berlimpah susu dan madu yaitu negeri Kanaan. Menghadapi laut Teberau, Firaun
mengejar di belakang, kiri kanan tidak ada jalan, Tuhan bilang tetap berangkat.
Masalahnya luar biasa, mungkin masalah keluarga, masalah jodoh, masalah
pekerjaan atau study, jangan sampai pencobaan itu menghambat pekerjaan Firman
di dalam hidup kita, terus maju mengikut Tuhan, tetap beribadah melayani Tuhan.
Kalau 2 sikap
ini ada pada kita maka Tuhan Tritunggal akan menolong kehidupan kita.
1. Keluaran 14:16
14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah
tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan
dari tengah-tengah laut di tempat kering.
Musa disuruh angkat tongkat, ini
menubuatkan Yesus Anak Allah dengan kuasa salib atau kuasa darah Yesus sanggup
menolong kita. Saat kita menghadapi pencobaan, ada Yesus Imam Besar dengan
kuasa salibNya sanggup menolong kita. Kalau kita katakan kita menderita, lihat
saja salib Kristus, renungkan penderitaan Yesus. Mana lebih menderita kita atau
Yesus.
2.
Keluaran
14:17-18
14:17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang
Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh
pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan
kemuliaan-Ku.
14:18 Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah
TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun,
keretanya dan orangnya yang berkuda."
Akulah Tuhan, ini menunjuk Allah
Bapa dengan kemuliaanNya. Allah Bapa sanggup menolong, kita tidak akan
dipermalukan, malah Tuhan akan mempermuliakan kehidupan kita sekalian.
3.
Keluaran
14:19-25
14:19 Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang
tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan
tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka.
14:20 Demikianlah tiang itu berdiri di
antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu
menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat
mendekati yang lain, semalam-malaman itu.
14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya
ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan
perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka
terbelahlah air itu.
14:22 Demikianlah orang Israel berjalan
dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka
air itu sebagai tembok bagi mereka.
14:23 Orang Mesir mengejar dan menyusul
mereka — segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda — sampai ke
tengah-tengah laut.
14:24 Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN
yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu
dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu.
14:25 Ia membuat roda keretanya
berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata:
"Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab TUHANlah yang
berperang untuk mereka melawan Mesir."
Tiang awan, tiang api dan angin
timur menunjukan Allah Roh Kudus.
Dalam
pencobaan yang penting kita berseru kepada Tuhan, tetap berdoa menyembah Tuhan,
kemudian kita terus maju, tidak mundur, tetap melayani Tuhan sampai garis
akhir, maka ada Allah Tritunggal mampu menolong kehidupan kita sekalian.
Musa
mengangkat tongkatnya lalu angin timur bertiup dan langit terbelah. Ini
menubuatkan Yesus harus mati, bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh
Kudus kepada kita. Kalau ada Roh Kudus, Tuhan beserta, maka segala masalah
selesai.
Yohanes
16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu:
Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi,
Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan
mengutus Dia kepadamu.
Dari kisah perjalanan
bangsa ini Israel kita belajar, kalau kita menghadapi kesulitan, pergumulan dan
pencobaan, yang harus kita lakukan adalah meninggikan salib sehingga kita akan
mengalami kuasa Roh Kudus. Pertolongan dari Roh Kudus adalah jalan yang tidak
bisa dihalangi oleh siapapun dan oleh apapun. Kalau dilihat berat jenis air lebih
berat dari manusia, air laut bisa terbelah saat ditiup angin tetapi manusia
tidak terlempar. Ini menunjukan pertolongan dari Roh Kudus adalah jalan keluar
yang tidak bisa dihalangi oleh apapun. Mungkin orang berkata kamu itu cuma
sebatas itu saja, hidupmu begitu-begitu saja. Jangan kecil hati atau putus asa.
Bahasa-bahasa seperti itu seharusnya kita pakai sebagai pelecut semangat untuk
kita lebih berkarya dengan Tuhan, jangan mundur. Jangan takut, Roh Kudus kalau
sudah bekerja tidak ada yang bisa menghalangi. Tetapi kalau dalam pergumulan
dan pencobaan kita kecewa dan putus asa, itu sama dengan menghina salib, sama
dengan mendukakan Roh Kudus, berarti tidak percaya Roh Kudus mampu menolong. Sikap
kita mengangkat
tongkat, artinya mari tinggikan salib. Di dalam salib ada kuasa Roh Kudus yang
sanggup membuka jalan keluar dari segala persoalan, sanggup membuka pintu-pintu
apapun yang tertutup di dunia, sampai mampu membuka pintu sorga.
Tidak ada
pencobaan yang tidak bisa diselesaikan oleh salib Yesus atau yang tidak bisa
diselesaikan oleh kuasa Roh Kudus. bahkan pencobaan yang terbesar dan terberat
bisa selesai itulah dosa. Mungkin ada yang berkata “saya sudah hancur-hancuran
om, tidak layak melayani” itu bisa diselesaikan oleh salib Yesus. Mungkin kekuatan
kita tinggal sisa, sudah tidak punya kekuatan, sudah putus asa menghadapi dosa,
sudah berupaya, tetapi sudah sulit untuk lepas, berat sekali, hati nurani ingin
lepas dari dosa itu tetapi lingkungan kita membuat kita sulit untuk lepas. Saat
dalam pencobaan bahkan kalau kita berbuat dosa, biarlah kekuatan yang sisa kita
gunakan hanya untuk memandang salib, meninggikan salib, kita sudah tidak mampu.
Selama ada salib, selama ada Roh Kudus, tidak ada pencobaan yang bisa membuat
kita meninggalkan Tuhan. Salib Yesus, kekuatan Roh Kudus merupakan kunci untuk
membuka benteng apapun. Kuasa salib, kuasa Roh Kudus mampu melakukannya.
Kalau lihat
kaum muda, melihat kehidupannya sudah ditimpa dan ditindis oleh beratnya dosa,
om rasa prihatin. Dosa beban terberat karena dosa membebani sampai di neraka.
Kalau pencobaan
tidak lulus, tidak dapat pekerjaan, tidak bisa masuk di kampus favoritnya, itu
hanya sampai di dunia ini. Mungkin kaum muda menghadapi dosa yang bagaikan benteng
kokoh yang sulit ditembus, tidak bisa keluar, hati nurani mau lepas, tetapi
sulit sekali karena banyak faktor-faktor yang membuat sulit untuk lepas. Yakin
kalau kekuatan yang sisa kita gunakan untuk memandang salib, maka salib dan
kuasa Roh Kudus mampu melepaskan kita membebaskan dari benteng-benteng apapun.
Praktek
memandang salib:
1.
I
Petrus 4:1-2
4:1 Jadi, karena Kristus telah
menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan
pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani,
ia telah berhenti berbuat dosa —,
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu
pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Kita harus bertekad rela sengsara
daging untuk berhenti berbuat dosa dan melakukan kehendak Tuhan. Mari punya
tekad dan Tuhan pasti tolong, Tuhan akan memberikan kemampuan supaya kita
betul-betul lepas menghadapi dosa itu. Dulu om juga betul-betul dikurung oleh
dosa itu yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan
berbagai macam bentuknya. Tetapi punya tekad mau lepas, tidak mau bertahan pada
dosa itu. Maka Tuhan berikan kekuatan. Memang untuk mengaku itu berat, akan
seperti ini resikonya tetapi harus lakukan.
2.
I
Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih,
janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian,
seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai
dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh
bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu
dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, harus
bertekad mau melayani sekalipun sengsara bagi daging, sekalipun mungkin kita
diejek, dianggap sok suci dan sebagainya. Dulunya kita gunakan waktu, tenaga
kita, seluruh hidup kita untuk berbuat dosa. Sekarang kita sudah lepas dari
dosa itu, lanjutkan kita melayani Tuhan. Kita gunakan waktu, tenaga, harta
kita, seluruh hidup kita untuk melayani Tuhan sekalipun berkorban apapun. Yeremia
sampai korban tidak menikah untuk melayani Tuhan.
Contoh orang yang korban segalanya
untuk melayani Tuhan.
Markus 12:41-44
12:41 Pada suatu kali Yesus duduk
menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan
uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.
12:42 Lalu datanglah seorang janda yang
miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
12:43 Maka dipanggil-Nya
murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang
memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
12:44 Sebab mereka semua memberi dari
kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada
padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Ini seorang janda miskin yang
mempersembahkan seluruh nafkahnya. Kalau dilihat dari pemberian orang-orang
kaya memang jauh sekali perbedaannya, dia cuma mempersembahkan 2 peser atau 1 duit. Tapi itulah seluruh
hidupnya karena itu seluruh nafkahnya. Jadi dia mau makan apa hari itu tidak
bisa lagi karena sudah dipersembahkan semua untuk Tuhan. Kita belajar dari
seorang janda miskin ini.
Apa bukti bahwa kita rela
sengsara daging dalam hal berkorban apapun dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus.
a)
Menjadi
janda secara rohani. Janda itu artinya putus hubungan dengan suami. Artinya
bagi kita adalah mau putus hubungan dengan daging dengan segala keinginannya. Kalau
sudah putus hubungan dengan daging dengan segala keinginannya, saat kita butuh namun
ketika Tuhan gerakan bisa kita berkorban untuk Tuhan. Sampai kita bisa taat
pada Firman Tuhan apapun resikonya, apapun yang harus kita korbankan. Apa yang
Tuhan minta? Hidup muda untuk
melayani Tuhan sepenuh. Yah kita korbankan. Tuhan minta masa muda kita untuk
aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, sementara bagi orang dunia
masa muda itu untuk happy-happy. Apa yang Tuhan minta, kita bisa korbankan.
b)
II
Korintus 9:7
9:7 Hendaklah
masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati
atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Berkorban
dengan kerelaan hati, begitu juga
beribadah melayani dengan kerendahan hati, tidak disuruh, tidak dipaksa. Periksa
sore ini kita datang beribadah dengan kerelaan hati atau karena disuruh atau
dipaksa.
Tuhan mau
pakai kaum muda ini, masa muda memang masa kuatnya daging. Tetapi kalau kita
mau robek daging dan serahkan diri kepada Tuhan, semakin luar biasa Tuhan
pakai. Jangan nanti sudah bongkok-bongkok baru mau melayani. Tetapi Tuhan juga
tidak menolak sekalipun sudah tua baru mau melayani, Tuhan tetap mau pakai.
Mumpung sekarang masih muda, masih kuat, ayo melayani Tuhan dalam bidang apa
saja.
c)
Berkorban
dengan ucapan syukur. Teladannya Yesus, Yesus berkorban nyawa tetapi mengucap
syukur.
Markus
14:23
14:23 Sesudah itu Ia
mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka
semuanya minum dari cawan itu.
Cawan ini
menunjuk darahNya, sebentar lagi Yesus akan ditangkap dan disalibkan. Bagaimana
kaum muda, melayani dengan mengucap syukur atau malah bersungut-sungut?
I Korintus
10:16
10:16 Bukankah
cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan
dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan
dengan tubuh Kristus?
Coba
renungkan, Yesus korban nyawa saja bersyukur, kita cuma korban waktu, korban
tenaga saja bersungut. Melayani Tuhan itu mulai dari dalam nikah, dari dalam
rumah tangga. Sebagai anak berbakti kepada orang tua. Kalau disuruh orang tua
“bersihkan ini” harus mengucap
syukur terima kasih Tuhan, saya diberikan kesempatan berbakti kepada orang tua.
Jangan malah mengomel, cuma saya saya terus jo, itu adik cuma main handphone! Kalau
dia tidak mau kerja biarkan saja, upahnya kita yang dapat, bukan dia. Dulu di
Lempinel diajarkan kalau ada temanmu tidak mau kerja, kerjakan saja, nanti
karunianya kamu yang dapat. Kaum muda ayo layani orang tua dengan baik. Saya
juga sebagai suami melayani dalam rumah tangga dengan baik. Baru melayani di
gereja dalam penggembalaan dengan mengucap syukur. Ketika sudah berkorban lalu
orang menghina kita, tetap juga mengucap syukur.
Kisah Para
Rasul 5:41
5:41 Rasul-rasul
itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah
dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
Markus
10:28
10:28 Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami
ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!"
Mungkin kita
hadapi seperti itu, sudah tinggalkan segala-galanya lalu harus menderita lagi,
sudah tinggalkan dosa, tinggalkan kesenangan kita untuk melayani Tuhan. Lalu
dalam melayani kita dihina, dibenci, dikucilkan, tidak disenangi, sampai orang
tua membuang dan sebagainya, tenang saja, tetap mengucap syukur karena kita
dianggap layak menderita karena nama Yesus. Jadi sebenarnya kita tidak layak.
Melayani Tuhan saja tidak layak karena kita bangsa kafir tetapi bisa melayani.
Kemudian dalam pelayanan ada sengsara penderitaan harus kita alami, berarti dianggap
layak lagi oleh Tuhan. Kalau kita bisa melewati ini, maka kita dianggap layak
menjadi Mempelai Wanita Tuhan, dianggap layak untuk masuk di kota Yerusalem
yang baru.
Kaum muda remaja ayo semangat
melayani Tuhan, apapun masalah yang dihadapi ingat ada salib Yesus, ada kuasa
Roh Kudus. Hasilnya kalau kita mau berkorban apapun untuk melayani Tuhan.
a)
Markus
12:42-44
12:42
Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu
satu duit.
12:43
Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua
orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
12:44
Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari
kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Dipuji dan
dihormati Tuhan. Biarlah orang benci kita, mengucilkan kita, menghina dan
lain-lain, tetapi kita dipuji dan dihormati Tuhan. Jangankan Tuhan, pejabat
saja memuji kita, betapa bahagianya. Dipuji dan dihormati Tuhan artinya selalu
diperhatikan oleh Tuhan dalam keadaan apapun. Jangan takut, mungkin sore ini
keadaan kita susah segalanya. Susah apa? Susah duit, susah makan, susah karena
tantangannya, Tuhan perhatikan kita. Roh Kudus adalah bentuk perhatian Tuhan
kepada kita. Roh Kudus memberikan kebahagiaan di tengah-tengah kebahagiaan
karena Yesus. Orang lain sudah stres, sudah bingung apa yang harus dibuat, kita
malah bahagia dan senang bersama dengan Yesus sekalipun menderita.
b)
II
Korintus 9:8
9:8 Dan Allah
sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa
berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai
kebajikan.
Menerima
kasih karunia Tuhan untuk:
1)
Memelihara
kita sampai tidak berkekurangan. Saat kita butuh, ada Tuhan sediakan.
2)
Membuat
kita berkelebihan dalam pelbagai
kebajikan. Artinya kita memiliki pakaian pesta, pakaian mempelai untuk layak
masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Wahyu 19:8 (Terjemahan Lama)
19:8 Maka dikaruniakanlah
kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang
bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat segala kebajikan
orang-orang suci itu."
Segala
pengorbanan kita tidak hilang, tetapi kita akan dibawa menjadi Mempelai Wanita
Tuhan yang sempurna, masuk Yerusalem Baru. Sama seperti Yesus yang rela berkorban
segalanya sampai berkorban nyawa untuk mendapatkan Mempelai WanitaNya.
Dalam
pencobaan yang kita hadapi ada Allah Tritunggal yang menyertai, ada Roh Kudus
yang memberikan pertolongan, Roh
Kudus mampu menyelesaikan semuanya. Jalan keluar dari Roh Kudus adalah jalan
yang tidak bisa dihalangi oleh apapun, oleh siapapun. Kekuatan yang sisa dipakai untuk memandang salib, tinggikan salib Yesus, rela
sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa apapun resikonya, rela sengsara
daging tanpa dosa untuk melayani Tuhan, untuk berpegang teguh dalam pengajaran
yang benar apapun resikonya. Maka kita dipuji, dihormati Tuhan, kita menerima
kasih karunia Tuhan untuk memelihara kita secara berkecukupan, tidak
berkekurangan, bahkan membawa kita menjadi Mempelai WanitaNya.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar