Tema:
Markus
16:15
16:15 Lalu Ia berkata
kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada
segala makhluk.
Ini merupakan
amanat agung dari Yesus sesudah Dia bangkit, murid-murid diperintahkan
memberitakan Injil kepada segala makhluk. Bukan berarti Injil diberitakan kepada
pohon atau hewan. Segala makhluk yang dimaksud adalah manusia, baik Israel asli
juga kepada kita bangsa kafir,
bangsa di luar Israel, diberikan kesempatan mendengar Firman Tuhan.
Jadi kuasa
kebangkitan Yesus mengangkat kita menjadi utusan Tuhan, hamba Tuhan, pelayan
Tuhan yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan
Tubuh Kristus yang sempurna. Kita merayakan Paskah bukan hanya suatu perayaan,
tetapi kita merenungkan bagaimana Yesus Anak Domba Allah rela tersembelih dan oleh
darahNya kita ditebus, kita dilayakkan
untuk beribadah dan oleh darahNya kita diangkat menjadi imam dan raja untuk
layak melayani Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Wahyu
1:5-6
1:5 dan dari Yesus
Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang
berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah
melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya —
1:6 dan yang telah
membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, —
bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Ibrani 9:14
9:14 betapa
lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya
sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan
hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat
beribadah kepada Allah yang hidup.
Tubuh Kristus
belum terbentuk, tugas kita masuk di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Itulah makna kita merayakan Paskah, bukan sekedar suatu perayaan tetapi kita
berikan diri kita untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Tugas murid-murid memberitakan Injil, membawa jiwa-jiwa percaya kepada Yesus
dan diselamatkan.
Markus 16:16
16:16 Siapa yang
percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan
dihukum.
Tugas ini
juga adalah tugas kita yang telah menerima karya penebusan, telah menerima penyelamatan
dari Korban Kristus. Kita mau membawa jiwa-jiwa percaya Yesus, dibaptis dan
diselamatkan berarti iman kita, keselamatan kita sudah harus mantap. Bagaimana
kita mau meyakinkan orang untuk percaya Yesus dan diselamatkan kalau kita
sendiri tidak mantap, ragu-ragu, bimbang. Makanya sebelum mereka diutus, Yesus
mengecam kedegilan hati dan ketidakpercayaan mereka. Jadi dikoreksi dulu supaya
iman dan keselamatan mereka mantap baru diutus.
Markus
16:14
16:14 Akhirnya Ia
menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia
mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak
percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.
Ini yang
sangat memprihatinkan hari-hari terakhir ini, banyak orang Kristen yang tidak
mantap dalam hal iman dan keselamatan. Begitu diperhadapkan dengan orang yang
lain keyakinan lalu diajak berdebat mengenai Yesus dan mengenai keselamatan dia
menjadi ragu dan akhirnya pindah keyakinan.
Apa buktinya
iman dan keselamatan kita sudah mantap?
Kisah Para
Rasul 2:36-40
2:36 Jadi seluruh
kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu
salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37 Ketika mereka
mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada
Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus
kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu
akan menerima karunia Roh Kudus.
2:39 Sebab bagi
kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu
sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
2:40 Dan dengan
banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan
ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan
dari angkatan yang jahat ini."
Dari sini
kita melihat bukti keselamatan kita sudah mantap:
1.
Tahu
dengan pasti siapa itu Yesus = percaya, iman bahwa hanya Yesus satu-satunya
Juruselamat.
Kisah Para Rasul 4:12
4:12 Dan
keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di
bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan."
Kita harus percaya dan yakin
hanya Yesus yang bisa menyelamatkan. Memang banyak orang baik di luar sana,
sangat baik. Tetapi tanpa Yesus tidak ada keselamatan. Semua agama mengajarkan
kebaikan. Hanya bedanya kita orang Kristen diajar percaya dulu kepada Yesus,
maka segala kebaikan yang kita lakukan adalah kebaikan di dalam Yesus Kristus
dan berkenan kepada Tuhan. Karena itulah buah terang yang dirindukan Tuhan ada
pada kita yaitu kebaikan, kebenaran dan keadilan.
Iman yang benar kepada Yesus adalah
iman yang timbul dari mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Kristus artinya yang diurapi.
Jadi Firman Kristus artinya Firman dalam urapan Roh Kudus. Bukan iman karena melihat. Kalau iman
karena melihat itulah imannya Tomas, imannya dicela oleh Tuhan Yesus “Tomas,
engkau melihat baru percaya, berbahagialah mereka yang tidak melihat namun
percaya”. Berarti percaya karena mendengar Firman. Jadi kalau kita mengaku
orang percaya, orang Kristen, tandanya bergemar/suka mendengar Firman. Banyak
orang Kristen tidak suka dengar Firman. Sukanya pujian lalu alasannya Allah bertakhta
di atas pujian. Memang betul Allah bertakhta di atas pujian, tetapi buktinya
ada pemberitaan Firman.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah
ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Kami yang memberitakan Firman
harus dalam urapan Roh Kudus. Yang mendengar juga harus dalam urapan Roh Kudus.
Kepana? Di mana ada Roh Allah di situ ada kemerdekaan. Kalau ada urapan Roh
Kudus, pemberitaan Firman tidak bisa dibatasi oleh apapun.
II Korintus 3:17
3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di
mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
Kalau ada Roh Kudus pemberitaan
Firman tidak bisa dibatasi oleh apapun. Kadangkala ayat ini diartikan yang
jasmani saja. Bebas cara berpakaian, bebas mau gayanya bagaimana, padahal bukan
itu. Bebas yang dimaksud di sini bebas untuk mendengar Firman, tidak dibatasi
oleh apapun. Tidak bisa dibatasi kepandaian “pengajaran hanya untuk orang
pintar, orang yang tidak ada sekolahnya tidak bisa menerima pengajaran” oh
salah! Yesus menginjil dan mengajar dari desa ke desa, dari kota ke kota. Jadi
tidak bisa dibatasi dengan kepandaian. Petrus tidak terpelajar tetapi bisa
menerima dan dipakai memberitakan Firman, jadi tidak bisa dibatasi dengan
kepandaian. Tidak bisa dibatasi oleh apapun, baik waktu, situasi kondisi,
kepandaian dan lain-lain.
2.
Mendengar
Firman sampai hati terharu. Artinya menyadari dan menyesali dosa. Berarti
Firman yang disampaikan aadalah Firman yang menyatakan dosa, menyatakan
kesalahan untuk diperbaiki. Itulah pembukaan rahasia Firman.
II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan
Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Ditunjuk kesalahan kita bukan
untuk dipermalukan atau untuk dihina, tetapi untuk diperbaiki. Setelah
diperbaiki dituntun pada jalur yang benar, jangan berbuat dosa.
Inilah yang tidak disukai oleh
banyak orang Kristen. Kalau Firman menunjuk dosa dan kesalahan mereka katakan
itu pendeta tembak-tembak saya, pendeta kepo! Padahal ditunjukan salahnya
supaya sadar, menyesal, nanti diperbaiki dan dituntun pada kebenaran.
Kisah Para Rasul 2:40
2:40 Dan dengan banyak perkataan lain
lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan
menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan
yang jahat ini."
Firman yang disampaikan oleh
Petrus ini isinya mengecam. Kalau namanya mengecam itu Firman yang keras
menyucikan. Ini yang harus kita minta kepada Tuhan. Dalam setiap beribadah kita
berdoa “Tuhan bukakan FirmanMu!” tetapi begitu hamba Tuhan menyampaikan Firman
yang menunjuk dosa mereka malah marah dan mengamuk, tidak suka ditunjuk
dosanya, tidak mau dinyatakan kesalahannya. Ini yang terjadi di zaman nabi Yeremia,
imam yang mengajar sewenang-wenang, itu yang disukai. Tetapi kalau menyampaikan
Firman yang keras malah dimusuhi. Yeremia berkali-kali mau dibunuh, dibuang di
sumur dan sebagainya. Di zaman Israel zaman Yeremia sudah terjadi, sekarang
lebih hebat lagi!
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para
imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian!
Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Sekarang orang Kristen menyukai
yang demikian. Tidak suka penyucian, tetapi kalau dikatakan “kita diberkati, kita
selamat, kita Tubuh Kristus” dia senang. Tetapi coba kalau disampaikan
“terkutuklah!” malah dia berkata Firman apa itu! Maunya berkat-berkat. Memang
kalau kita mau hidup dalam kekudusan pasti diberkati dan dipagari Tuhan.
Mazmur 5:13; 37:25-26
5:13 Sebab
Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan
anugerah-Mu seperti perisai.
37:25 Dahulu aku
muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar
ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari
ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Benar dulu baru diberkati. Kalau
ada yang salah perlu diperbaiki. Perlu Firman yang menyatakan dosa.
Ini yang disenangi dalam gereja:
Yeremia 7:8-10
7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu percaya
kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah.
7:9 Masakan kamu mencuri, membunuh,
berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah
lain yang tidak kamu kenal,
7:10 kemudian kamu datang berdiri di
hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita
selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!
Ada dosa tetapi tidak mau
ditunjuk dosanya, hanya senang kalau Firman “kita selamat” bagaimana bisa
selamat kalau ada dosa, ada yang salah. Tidak akan mungkin selamat! Berapa hari
lalu ada sweeping gabungan, kalau
lewat tidak benar tidak selamat. Tetapi kalau lengkap surat-surat yah lewat
saja, aman. Begitu juga dengan Tuhan, kalau tidak benar bagaimana bisa selamat.
Makanya perlu Firman yang menyatakan dosa.
Berkat, berkat, selamat tetapi
tidak ada penyucian itu perkataan dusta. Dan dihadapan Tuhan, Tuhan melihat
adalah sesuatu yang sangat mengerikan. Kenapa? Hamba Tuhan tidak berani
menyatakan dosa malah hamba Tuhan menguatkan hati jemaat untuk melakukan dosa.
“Kamu selamat, diberkati” padahal beristeri 2.
Yeremia 23:14-15
23:14 Tetapi di kalangan para nabi
Yerusalem Aku melihat ada yang mengerikan: mereka berzinah dan berkelakuan
tidak jujur; mereka menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat, sehingga
tidak ada seorang pun yang bertobat dari kejahatannya; semuanya mereka telah
menjadi seperti Sodom bagi-Ku dan penduduknya seperti Gomora."
23:15 Sebab itu beginilah firman TUHAN
semesta alam mengenai para nabi itu: "Sesungguhnya, Aku akan memberi
mereka makan ipuh dan minum racun, sebab dari para nabi Yerusalem telah meluas
kefasikan ke seluruh negeri."
Karena tidak pernah menyampaikan
Firman penyucian sehingga dari hamba Tuhan itu dosa meluas kepada jemaat.
Jemaat malah dikuatkan “oh om gembala juga begitu berarti tidak apa-apa berbuat
dosa”. Ini mengerikan!
Yeremia 23:16-17
23:16 Beginilah firman TUHAN semesta
alam: "Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu!
Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan
penglihatan rekaan hatinya sendiri, bukan apa yang datang dari mulut TUHAN;
23:17 mereka selalu berkata kepada
orang-orang yang menista firman TUHAN: Kamu akan selamat! dan kepada setiap
orang yang mengikuti kedegilan hatinya mereka berkata: Malapetaka tidak akan
menimpa kamu!"
Ini yang sangat memprihatinkan.
Dulu sudah pernah terjadi di zaman Yeremia dan sekarang lebih hebat lagi. Hamba
Tuhan tidak berani menyampaikan Firman yang keras dan menunjuk dosa dengan
Firman yang keras. Jemaat juga tidak suka dengar Firman yang keras, yang
penting selamat diberkati. Jemaat berpikir yang penting saya beribadah, saya
bawa perpuluhan, sekalipun berbuat dosa saya selamat dan diberkati. Itu suatu
kengerian! Gereja Tuhan seharusnya mau dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan,
tetapi malah di mata Tuhan mereka mengerikan, bagaimana bisa jadi isterinya
Tuhan!
Saya bukan menggurui tetapi untuk
saya sendiri, jangan takut memberitakan Firman yang keras menyucikan. Makanya
Paulus berkata berdoa untuk aku supaya dengan keberanian aku memberitakan rahasia
Injil. Kalau menyampaikan Firman penginjilan tantangannya dari luar dari
orang-orang yang belum mengenal Yesus. Tetapi kalau menyampaikan rahasia Injil
yaitu pembukaan rahsaia Firman atau Firman pengajaran butuh keberanian karena
tantangannya dari luar dan dalam. Belum tentu orang di dalam bisa menerima. Ingat
saja 4 jenis tanah, yang bisa menerima benih Firman dengan baik hanya 25%. Tetapi
saya percaya kita yang ada di sini semuanya adalah bagian dari tanah yang baik.
Bagi sidang jemaat buka hati selebar-lebarnya untuk menerima Firman, untuk
dinyatakan dosanya, untuk diperbaiki dan dididik dalam kebenaran. Sebab tujuan
Firman yang keras menyucikan adalah untuk keselamatan jiwa kita.
Yakobus 1:21
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu
yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah
lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan
jiwamu.
Kalau hatinya keras ada 2
kemungkinan:
a)
Melembut.
b)
Tetap
keras hati dan meninggalkan Yesus, mengikuti keinginan dagingnya.
3.
Bertobat
artinya berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan atau mati terhadap dosa
lewat proses:
a)
Setelah
menyadari dosa kita, menyesal, harus ada tindak lanjut. Yudas menyesali dosanya
tetapi dia gantung diri. Kalau hanya sampai pada tahap menyesal bisa berakhir
seperti Yudas gantung diri, bunuh diri, tidak ada gunanya. Setelah menyadari
dosa karena mendengar Firman maka harus kita akui kepada Tuhan dan kepada
sesama. Maka saat itu darah Yesus aktif menghapus dosa kita dan mencabut akar
dosa supaya tidak terulang lagi. Akui kepada Tuhan dan juga kepada sesama.
Kenapa harus mengaku juga kepada sesama? Itulah salib, vertikal kepada Tuhan,
horisontal kepada sesama, surat hutang dosa kita dipaku di kayu salib dan
dibayar oleh Korban Kristus.
Dosa kita
sendiri sudah kita matikan.
Roma 6:2
6:2 Sekali-kali
tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup
di dalamnya?
Orang mati
mau diapa-apakan, tidak bereaksi lagi. Demikian juga kita kalau sudah mati
terhadap dosa, mau diapakanpun tidak akan berbuat dosa lagi. Dicabut sampai ke
akar-akarnya, tidak terulang lagi.
b)
Mengampuni
dan melupakan dosa orang lain. Seringkali dosa kita sudah kita selesaikan,
tetapi malah dosa orang lain yang kita simpan di hati kita. yah rugilah kita
kalau seperti itu. Orang yang sudah mengaku kepada kita dia yang sehat, karena
dia sudah lega, sudah plong. Kita yang terbungkuk-bungkuk sakit karena
memikirkan dosanya orang, menyimpan dosa orang lain. Tuhan Yesus katakan barang
siapa tidak mau mengampuni dosa orang lain, maka Bapa di Sorga tidak mengampuni
dosanya. Jadi pengakuannya tidak diampuni karena tidak mengampuni dosa orang.
Matius
6:14-15
6:14 Karena jikalau
kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
6:15 Tetapi jikalau
kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni
kesalahanmu."
Mungkin tadi
datang di sini ada yang belum diselesaikan, mari sebelum menerima perjamuan
suci kita selesaikan semuanya. Ada dosa orang lain yang masih kita simpan-simpan
di hati, sekarang ini kita lepaskan pengampunan. Petrus bertanya kepada Yesus
“sampai berapa kali aku harus mengampuni?” Tuhan bilang 70x7x berarti tidak
terhingga. Lalu Tuhan berikan contoh ada seorang yang berhutang begitu banyak
kepada raja tetapi diampuni dan dihapus utangnya. Sesakit apapun, seberapa
banyak kali kita disakiti, lepaskan pengampunan dan lupakan.
4.
Memberi
diri dibaptis.
Kisah Para Rasul 2:38
2:38 Jawab Petrus kepada mereka:
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis
dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima
karunia Roh Kudus.
Penekanannya memberi diri.
Berarti bukan ikut-ikutan, dipaksa atau terpaksa, bukan dibawa oleh orang lain
atau diwakili oleh orang lain, tetapi berangkat dari diri sendiri, hasil
dorongan Firman Tuhan. Seringkali orang tua begitu melihat anaknya remaja “eh
temanmu sana sudah dibaptis, ayo ambil formulir baptisan, lapor sama pak
gembala ikut baptisan air”. Jadi bukan dia yang memberi diri namun hanya
disuruh, didorong-dorong.
Baptisan itu adalah kuburan hidup
lama yang berdosa. Setelah kita mati terhadap dosa, kita harus memberi diri
kita dikubur dalam baptisan air yang benar.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah
dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama
seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa,
demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Dikubur bersama Yesus untuk
bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru. Yesus dibaptis, padahal Yesus
satu-satunya manusia yang tidak berdosa. Kenapa Yesus harus dibaptis? Untuk
memberi teladan kepada kita mana baptisan air yang benar sehingga kita tidak
perlu berdebat lagi, sudah ada teladan yang sempurna.
Bagaimana Yesus dibaptis? Kita
lihat dalam Injil Matius dikatakan Yesus keluar dari air. Berarti sebelum
keluar dari air, Dia masuk ke dalam air. Sedalam airnya? Sedalam kuburan. Sudah
selesai, tidak perlu diperdebatkan lagi. Kita ikuti apa yang Yesus teladankan
kepada kita. Setelah Yesus keluar dari air maka Roh Kudus turun seperti burung
merpati dan terdengar suara “inilah AnakKu yang Kukasih”. Kalau baptisan air
kita benar seperti Yesus dibapti, maka kita diakui sebagai anaknya Tuhan.
Berarti kalau dibaptis tidak seperti Yesus dibaptis, itu hanya merasa anaknya
Tuhan.
Matius 3:17
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga
yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan."
Kalau kita semua kembali kepada
Alkitab pasti seragam. Yang penting bukan ditafsir sendiri tetapi sesuai Ilham Tuhan.
5.
Menerima
urapan Roh Kudus = hidup baru. Apa itu?
Yohanes 16:13
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu
Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak
akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang
didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu
hal-hal yang akan datang.
Roh Kudus itu roh kebenaran yang
memimpin kita kepada seluruh kebenaran. Jadi hidup baru, hidup dalam urapan Roh
Kudus adalah hidup benar dalam segala hal. Mulai dari perkara kecil harus
benar. Benarnya sesuai Firman, bukan benar menurut manusia. Benar menurut saya
belum tentu benar menurut isteri saya. Tetapi kalau sesuai Firman, tidak bisa diperdebatkan.
Kita periksa mulai dari pribadi kita benar. Perkataan dan perbuatan kita harus
berjuang untuk benar. Kemudian nikah kita benar, pelayanan dan tahbisan kita
benar.
Kalau benar dalam segala hal
berarti kita sudah lepas dari hamba dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Roma 6:13
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman,
tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati,
tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada
Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Inilah tanda
mantap dalam iman dan keselamatan. Sesudah menjadi orang percaya dan selamat,
kita dipercaya untuk melayani. Tetapi tidak ditinggalkan sendirian. Ada
tanda-tanda yang menyertai orang percaya.
Markus
16:16-18
16:16 Siapa yang
percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan
dihukum.
16:17 Tanda-tanda
ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan
demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
16:18 mereka akan
memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan
mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang
itu akan sembuh."
Kalau sudah
percaya dan selamat maka Tuhan akan menyertai kita dengan tanda-tanda. Tanda
itu berasal dari bahasa gerika yaitu semeion yang artinya petunjuk arah.
Kalau ada petunjuk arah berarti ada ruas jalan yang harus kita lewati. Setelah
percaya Yesus, dibaptis dan selamat, itu belum garis akhir. Masih ada ruas-ruas
jalan yang harus kita lewati untuk mencapai garis akhir sesuai petunjuk arah
dari Tuhan.
Dulu Musa
diperintahkan oleh Musa untuk membangun kemah suci, dalam bahasa Inggris dan
Belanda disebut Tabernakel.
Ibrani 8:5
8:5 Pelayanan
mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama
seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah:
"Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya
itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Jadi apa yang
dilakukan oleh imam-imam di Tabernakel adalah bayangan dari apa yang ada di
sorga. Percaya, bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus itu masih wilayah
halaman Tabernakel. Percaya itu pintu gerbang, bertobat itu mezbah korban
bakaran, baptisan air itu bejana pembasuhan dan kepenuhan Roh Kudus itu pintu
kemah. Halaman ini disiapkan untuk diinjak-injak antikristus selama 3,5 tahun.
Wahyu 11:1-2
11:1 Kemudian
diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan
kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah
dan mereka yang beribadah di dalamnya.
11:2 Tetapi
kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau
mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka
akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Jadi itu
belum garis akhir. Masih ada ruas jalan yang harus kita tempuh untuk mencapai
garis akhir yaitu ruangan suci daerah penggembalaan, sampai nanti ruangan maha
suci daerah kesempurnaan, kita sempurna menjadi Tubuh Kristus Mempelai Wanita
Tuhan. Jadi masih ada yang harus kita lewati. Menempuh ruas-ruas jalan yang
Tuhan tunjuk itu sama dengan mengerjakan keselamatan. Keselamatan itu ibarat modal
untuk kita, kalau tidak dikerjakan bisa habis keselamatannya.
Filipi
2:12
2:12 Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku
masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Jadi sesudah
percaya, bertobat, dibaptis, ada urapan Roh Kudus kita terima, kerjakan
keselamatan. Bukti mengerjakan keselamatan kita lihat dari 5 tanda yang
menyertai orang percaya. Tentu tidak bisa kita bahas semua malam ini, jadi kita
bahas poin pertama yaitu mengusir setan. Mengusir setan bukan hanya di mulut.
Tetapi harus ada bukti nyata dalam hidup sehari-hari kita mengalami kelepasan
dari setan.
Sebagai
contoh mengusir setan hanya di mulut adalah hamba Tuhan yang mengusir setan
tetapi ketika bertemu Tuhan malah Tuhan katakan Aku tidak pernah mengenal kamu!
Matius
7:21-23
7:21 Bukan setiap
orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu
itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah
mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Katanya
mengusir setan tetapi dia yang diusir dari hadapan Tuhan. Jadi mengusir setan
bukan hanya di mulut tetapi dalam kehidupan sehari-hari yaitu menuruti kehendak
Tuhan = taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan, hidup menurut kehendak Tuhan.
Bagaimana untuk kita bisa hidup menurut kehendak Tuhan, bagaimana untuk bisa
taat? Manusia daging ini untuk taat tidak mungkin, mustahil bagi daging untuk
taat.
Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan
daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum
Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Contoh saja
dalam kehidupan sehari-hari, aturan-aturan yang ada dibuat untuk dilanggar. Lalu
bagaimana untuk bisa taat? Kita teladani pribadi Yesus.
Filipi 2:8
2:8 Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib.
Jadi untuk
bisa taat kita harus banyak merendahkan diri di kaki Tuhan, prakteknya:
1.
Banyak
merendahkan diri untuk mendengar Firman seperti Maria duduk di kaki Yesus
mendengarkan Firman. Mendengar Firman dengan menanggalkan harga diri kita,
menanggalkan segala kehendak kita dan pikiran kita supaya kita bisa menerima
Firman itu dan kita mentaatinya. Kalau mau pakai pikiran tidak akan bisa! Musa
berseru-seru waktu menghadapi laut kolsum saat dikejar Israel. Perintah Tuhan
kepada Musa “berangkat!”. Di depan laut Kolsum, kiri kanan tidak ada jalan, di
belakang Firaun dengan prajuritnya mengejar tetapi disuruh berangkat, kapalnya
mana? Kalau ikuti pikiran daging tidak mungkin Tuhan, tidak ada kapal, kami
tidak bisa berenang menyeberangi laut. Tetapi tetap dilakukan, berangkat. Tanggalkan
pikiran dan perasaan daging kita, pasti bisa menerima dan melakukan Firman
Tuhan.
Contoh lagi perempuan Kanani
datang kepada Yesus “tolong anakku yang dirasuk setan”. Yesus katakan tidak
patut mengambil roti untuk anak-anak lalu dilempar kepada anjing. Jadi
perempuan ini dikatakan anjing oleh Yesus. Kalau dia pakai pikiran dan
perasaannya “terlalu, saya minta tolong malah dikatakan anjing!” dia tidak akan
tertolong. Begitu dia berkata “benar Tuhan, namun anjing menjilat remah-remah
roti” maka dia tertolong.
Murid-murid disuruh Yesus untuk
memberi makan 5000 orang. Filipus pakai pikiran daging “dari mana mau membeli
roti seharga 200 dinar, itu tidak akan cukup untuk 5000 orang”. Begitu Yesus
bertanya berapa roti ada padamu, mereka menjawab 5 roti lalu diserahkan kepada Yesus.
Kalau kita serahkan kepada Tuhan, 5 roti cukup memberi makan 5.000 orang. Kalau
pakai pikiran perasaan daging memang tidak mungkin, tidak bisa. Tetapi kalau
bisa merendahkan diri, menanggalkan segalanya, bisa menerima kehendak Tuhan,
bisa mentaati Firman Tuhan.
2.
Menyembah
Tuhan sehingga kita bisa taat pada Firman.
Bisa menuruti
kehendak Tuhan, bisa taat kalau mau berada di bawah kaki Tuhan. Ayo kita banyak
berada di bawah kaki Tuhan, kita mendengar Firman dan lanjutkan dengan doa
penyembahan. Itu sebabnya di atas roti sajian ada kemenyan yang dibakar.
Setelah mendengar Firman kita terima, kita naikan penyembahan supaya kita bisa
menerima kehendak Tuhan, bisa taat pada Firman Tuhan. Semua yang kita kerjakan
dalam pelayanan pembanguan Tubuh Kristus harus sesuai kehendak Tuhan. Jangan
kehendak kita! Kalau saya mau menyanyi yah saya menyanyi, kalau mau khotbah yah
khotbah, kalau tidak mau yah tidak, jangan seperti itu! Demikian juga dalam
hidup sehari-hari, segala perencanaan kita dalam hidup sehari-hari, masukan
dalam kehendak Tuhan, harus sesuai kehendak Tuhan, bukan menuruti daging kita.
Kalau ikuti daging pasti hancur. Mengikuti daging itu memang enak, tetapi
daging itu menyeret kita jatuh dalam pencobaan, saat dicobai berbuat dosa
sehingga melahirkan maut.
Yakobus
1:14-15
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia
diseret dan dipikat olehnya.
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan
apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Menuruti
kehendak Tuhan memang sakit bagi daging tetapi berbuahkan kemuliaan menjadi
gereja Tuhan yang sempurna, Mempelai Wanita
Tuhan yang sempurna.
Matius 7:21-23
tadi dikaitkan dengan berbuah.
Matius
7:20
7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Berarti
mengusir setan itu menghasilkan buah-buah rohani. Jadi bukan hanya sampai di
mulut kita mengusir setan, yang Tuhan cari adalah buah-buah rohani. Matius 7:21
itu suatu pelayanan, mengadakan mujizat, mengusir setan. Tetapi kalau hanya
pelayanan, itu sama dengan daun, itu tidak ada artinya sebab Tuhan mencari
buah. Kalau cuma berdaun nanti dikutuk. Ingat pohon ara di tepi jalan, Tuhan
cari buah tetapi hanya berdaun lebat akhirnya Tuhan kutuk dan kering sampai ke
akar-akarnya. Jadi yang Tuhan minta dari kita adalah buah. Kita melayani harus
ada buah-buah rohani. Mengusir setan = menghasilkan buah-buah rohani.
Dari buahnya
seseorang dikenal. Dikenal anak Tuhan atau anak gelap, hamba Tuhan atau hamba
dosa. Bagi saya secara pribadi, kalau dihina yah tidak apa-apa, yang penting
saya tunjukan buah. Orang mau kata-katai, kucilkan, kecilkan, itu urusan
mereka. Bagi saya yang penting berbuah, tunjukan bukti ada buah supaya Tuhan
terima. Tidak masalah manusia tolak asalkan Tuhan berkenan.
Proses
menghasilkan buah-buah rohani. Dalam Injil Matius ini ada 10 hukum perjanjian
baru. Dalam Matius 7:12-23 adalah hukum kesepuluh yaitu berbuah.
1.
Matius
7:12
7:12 "Segala sesuatu yang kamu
kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada
mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Segala sesuatu yang kita kehendaki orang perbuat kepada kita, orang pikirkan
tentang kita, orang katakan kepada kita, lakukanlah itu kepada orang lain. Kita
ingin orang berpikiran positif kepada kita, yah kita berpikiran positif juga
kepada orang lain. Kita ingin orang lain berkata yang baik kepada kita,
katakanlah yang baik kepada orang lain. Kita ingin orang lain berbuat baik
kepada kita, yah berbuat baiklah kepada orang lain. Sekalipun orang lain menyakiti
kita, kita tetap melakukan yang baik, membalas kejahatan dengan kebaikan. Kalau
disimpulkan poin pertama ini mengasihi sesama seperti diri sendiri sampai
mengasihi orang yang memusuhi kita.
Kalau namanya berbuah itu tidak
langsung manis. Buah awal itu pasti pahit dan asam. Kalau orang lain perlakukan
yang tidak baik kepada kita padahal kita sudah mau hidup sesuai Firman, mau beribadah
dengan sungguh-sungguh, itu berarti sudah ada buah. Sabar, tunggu waktu, pasti
matang. Jaga jangan sampai gugur. Begitu bereaksi daging yah buahnya gugur.
Orang benci yah sudahlah, biarkan saja yang penting kita tidak membenci. Kita
tetap bisa mendoakan, minimal mendoakan yang baik. Sakit memang bagi daging,
tetapi itulah yang namanya mengusir setan, bukan hanya di mulut tetapi dalam
praktek hidup sehari-hari.
2.
Matius
7:13-14
7:13 Masuklah melalui pintu yang sesak
itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan
banyak orang yang masuk melaluinya;
7:14 karena sesaklah pintu dan
sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
Masuk melalui di pintu yang
sempit dan berjalan di jalan yang sempit. Artinya mau merobek daging dengan
segala keinginan dan hawa nafsunya.
Ada 3 ruas jalan sempit yang
harus kita lewati.
a)
Yohanes
14:6
14:6 Kata Yesus
kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Jalan
kebenaran. Untuk benar itu memang beresiko. Karena Yesus mempertahankan
kebenaran Dia ditinggal sendiri sampai mati di kayu salib, murid-muridpun menjauh,
tidak ada yang berani mendekat.. Waktu Yesus mati kepala prajurit berkata
“sungguh Dia ini orang benar” Mungkin untuk bertahan pada kebenaran dalam
pekerjaan kita ditinggal sendiri, tidak apa-apa, yang penting Tuhan beserta
kita. Dalam pelayanan kita serasa ditinggal sendiri, tidak apa-apa, ada Tuhan
menyertai. Kalau ditinggal sendiri yah periksa diri, oh ini yang salah. Kalau
salah yah selesaikan, minta ampun dan sesudah itu berupaya tetap dalam
kebenaran. Kalau kita benar yah diam saja, tidak usah bereaksi. Orang yang
benar itu diam, yang banyak bicara itu yang tidak benar. Jemaat tidak usah
ikut-ikutan bereaksi, tidak usah! Diam saja, tunjukan buahnya saja.
b)
Ibrani
10:19-20
10:19 Jadi, saudara-saudara,
oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat
kudus,
10:20 karena Ia
telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu
diri-Nya sendiri,
Jalan kedua
adalah jalan ke ruangan maha suci, berarti melewati ruangan suci. Artinya ini
jalan kudus dan pembaharuan lewat penggembalaan yang benar. Berarti ada
penggembalaan yang tidak benar. Penggembalaan yang benar itu yang bagaimana? Di
dalamnya rumput yang hijau, ada ajaran yang sehat. Ada Gembala yang baik itulah
Yesus dan ada gembala upahan. Berarti ada yang benar dan ada yang tidak benar.
Bukan kita yang membenarkan diri sendiri, tetapi kita lihat dari Firman Tuhan.
Firman yang menentukan itu benar atau tidak.
Rasul Paulus
selalu menekankan dalam surat-suratnya soal ajaran yang sehat. Apa itu ajaran
yang sehat:
1)
Tertulis
di dalam Alkitab
2)
Dibuka
rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam
Alkitab. Bukan ditafsir atau diilmiahkan
tetapi diilhamkan oleh Tuhan. Waktu Yesus menghadapi setan di padang gurun,
Yesus selalu berkata “ada tertulis!”.
3)
Tajam
menyucikan dosa.
4)
Dipraktekan
baru diajarkan.
Markus 6:30
6:30 Kemudian
rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya
semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Kerjakan dulu baru ajarkan. Ajar
berkorban, gembala berkorban dulu. Ajar hidup suci, gembala dulu hidup suci.
Itu ajaran
sehat, di situ kita bawa hidup kita digembalakan. Jangan sampai salah alamat,
sebab dalam kitab nabi Zakharia ada gembala pandir, dalam kitab nabi Yeremia
ada gembala yang durhaka, dalam Injil Yohanes ada gembala upahan. Dia pikir
sudah tergembala sudah mau masuk kerajaan sorga, ternyata tidak masuk karena
salah alamat. Di mana kita tergembala? Di dalam ajaran yang sehat.
c)
I
Petrus 2:21
2:21 Sebab untuk
itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah
meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Jalan penderitaan,
memang sakit menderita daging karena Yesus, karena ibadah, karena Firman. Kita
mau hidup seturut Firman malah dibenci, dikucilkan. Sudah betul itu jalan
penderitaan, lewati, itu percikan darah. Dalam Imamat dikatakan setahun sekali
imam besar masuk ke ruangan maha suci membawa darah dan membawa dupa. Darah dipercik
7x di atas tutup pendamaian dan 7x di depan Tabut Perjanjian sehingga terjadi
Shekina Gloria, sinar kemuliaan.
Percikan
darah itu penyucian secara tuntas. Ayub suci dan saleh, tetapi setelah dia
diuji habis-habisan baru kedapatan bahwa dia ada dosa kebenaran diri sendiri,
dia merasa benar, lebih benar dari pada sesama bahkan merasa lebih benar dari
pada Tuhan. Sebab itu perlu percikan darah supaya kita mengalami penyucian
secara tuntas.
Tadi dikatakan masuklah. Kata
masuklah ini adalah perintah, bukan pilihan. Jadi kita harus masuk melewati
jalan kebenaran, jalan kekudusan kemudian jalan penderitaan percikan darah
sekalipun menderita. Itu perintah yang harus kita taati.
Yudas 1:11
1:11 Celakalah mereka, karena mereka
mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah,
menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena
kedurhakaan seperti Korah.
Kalau jadi orang Kristen hanya
suka jalan yang lebar, pasti pilih jalan lebar. Contohnya jalannya Kain yaitu
jalan dosa. Kemudian pasti ikut jalan Bileam, jalan keinginan daging, melayani
untuk dapat upah. Pasti ikuti jalan Korah yaitu jalan durhaka. Padahal sudah
Yesus katakan “ikutlah Aku, pikullah
salib setiap hari”. Ayo ikuti jalan Tuhan, kita pasti mencapai garis akhir. Garis
akhir kita di Yerusalem Baru. Di depan kita ada Perjamuan Suci. Yesus rela
memikul salib sampai naik ke gunung Golgota dan Dia tidak mampu sehingga Simon
orang Kirene dipaksa memikul salib. Sekarang kita paksa daging kita memikul
salib, tempuh jalan kebenaran, jalan ke ruangan maha suci dan jalan
penderitaan. Di depan kita sudah ada kemuliaan Tuhan sediakan.
Roma 8:17-18
8:17 Dan jika kita adalah anak, maka
kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima
janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu
jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan
bersama-sama dengan Dia.
8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan
zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan
dinyatakan kepada kita.
Ada kemuliaan besar dan kekal
yang telah Tuhan sediakan bagi kita, bahkan kemuliaan itu telah disediakan
sebelum dunia diciptakan. Jadi jangan kita putus asa. Saya mau, tetapi saya
tidak mampu Tuhan, sebab itu Tuhan berikan Roh Kudus. Roh Kudus yang memampukan
kita menempuh jalan yang sudah Tuhan tetapkan bagi kita. Bukan jalan Kain,
Bileam dan Korah tetapi jalan lurus untuk mencapai garis akhir, kemuliaan kekal
bersama Yesus. Kita menjadi
Mempelai Wanita Tuhan.
Dalam Wahyu 12:1-2 Mempelai
Wanita digambarkan seperti perempuan yang hamil yang hendak melahirkan.
Wahyu 12:1-2
12:1 Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang
mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak
kesakitan.
Apakah ada ibu hamil yang mau
melahirkan ketawa-ketawa? Tidak ada! Teriak! Menderita tetapi ada kemuliaan.
Yohanes 16:16,20-21
16:16 "Tinggal sesaat saja dan
kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat
Aku."
16:20 Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu
akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
Jangan takut, dukacita kita akan
berubah menjadi sukacita kekal, yang tidak terkatakan waktu kita bertemu Yesus!
Yohanes 16:21-22
16:21 Seorang perempuan berdukacita
pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat
lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan
ke dunia.
16:22 Demikian juga kamu sekarang
diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira
dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.
Mungkin untuk beribadah bagaikan
pikul salib. Kita menderita pikul salib, tetapi ada sukacita yang Tuhan
sediakan bagi kita ganti dukacita kita yaitu kemuliaan kekal sebagai Mempelai
Wanita Tuhan, Tubuh Kristus yang sempurna menyatu dengan Yesus Kepala Gereja. Kalau
kita sudah tidak tahan menderita sengsara ingat saja Korban Kristus. Di depan
kita ada perjamuan suci, mana lebih menderita, kita atau Yesus. Penderitaan
kita belum sebanding dan tidak akan pernah sebanding penderitaan Kristus Yesus.
Kita menderita karena kita wajar menderita sebab kita orang berdosa. Yesus
menderita tetapi Dia tidak berdosa, namun Dia rela menderita untuk kita. Jadi
jangan putus asa, jangan kecil hati, terus ikuti ruas jalan itu maka kita akan
mencapai garis akhir Yerusalem Baru, menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar