Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:1-6
11:1 Ada seorang
yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan
adiknya Marta.
11:2 Maria ialah
perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya
dengan rambutnya.
11:3 Dan Lazarus
yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada
Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."
11:4 Ketika
Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa
kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak
Allah akan dimuliakan."
11:5 Yesus
memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
11:6 Namun
setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di
tempat, di mana Ia berada;
Yohanes
pasal 11 ini dalam terang Tabernakel kena pada pintu tirai. Pengertian rohani
pintu tirai adalah perobekan daging. Keluarga Betania adalah gambaran dari
kehidupan yang mengalami perobekan daging sampai sempurna seperti Yesus. Kita
akan belajar pribadi mereka bertiga satu persatu:
1. Marta
menunjuk tubuh jasmani, sibuk melayani tetapi tanpa pengertian yang benar.
Lukas 10:40-41
10:40 sedang Marta sibuk sekali
melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli,
bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu
aku."
10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya:
"Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
2. Maria
menunjuk jiwa yang mengerti kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan kita ketahui dari
mendengar Firman. Maria duduk di kaki Tuhan mendengarkan Firman.
Lukas
10:39
10:39
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk
dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
3. Lazarus
menunjukan roh yang mati dan berbau busuk.
Inilah keadaan keluarga Betania, belum sempurna, ada
positifnya dan ada kekurangannya. Kita juga harus mengerti dalam kehidupan
sehari-hari, kita lihat orang sibuk melayani, sudah mengerti kehendak Tuhan
tetapi ada kekurangannya juga. Ada yang kelihatan kelebihannya luar biasa,
tetapi kalau diteropong lewat Firman Tuhan, masih ada juga kekurangannya. Sebab
itu kita butuh penggembalaan untuk tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah
Tritunggal sehingga selalu diperbaiki apa yang salah dan kurang. Jadi kita
tidak perlu terlalu sibuk mengurus kekurangan orang. Ada kekurangan orang
tetapi ada kelebihannya. Kita juga melihat ada kelebihan kita tetapi ada juga
kekurangan kita. Karena kita masih ada di dunia di dalam penggembalaan,
bersyukur di dalam penggembalaan ini kita diperbaiki. Kalau terlalu sibuk
mengurus kekurangan orang lain, kita hanya menguras energi akhirnya ikut
goncang. Lebih baik kita fokus dengan tubuh, jiwa dan roh kita untuk diperbaiki
di hadapan Tuhan. Itu suatu kehormatan di hadapan Tuhan kalau kita mau mengurus
pribadi kita sendiri untuk diperbaiki. Kalau mengurus kekurangan orang lain
tanpa disadari ini sudah merupakan jerat dari iblis setan. Kita harus
hati-hati, harus jeli, sekarang ini iblis pasang jerat. Jemaat ini punya
kelebihan, ada jerat dipasang iblis sehingga kelihatan kekurangannya. Begitu
kelihatan kekurangannya bisa goncang. Makanya lebih baik tubuh, jiwa dan roh
kita digembalakan dengan benar sehingga diperbaiki oleh Firman pengajaran yang
benar.
I Tesalonika 4:11-12
4:11 Dan
anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan
sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,
4:12 sehingga
kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak
bergantung pada mereka.
Kita
lihat Marta sibuk melayani tetapi ada kekurangannya yaitu tanpa pengertian yang
benar. Maria mengerti Firman tetapi belum ada kegerakan rohani. Kemudian
Lazarus berbau busuk, rohnya mati. Jadi masih ada plus minus, minusnya ini yang
mau diperbaiki.
Sore
ini kita belajar tentang Marta. Banyak orang Kristen seperti Marta, tubuhnya
sibuk melayani Tuhan. Rasanya sudah habis waktunya di dalam pelayanan. Saya
dikoreksi Tuhan juga, satu hari itu sibuk melayani. Marta sibuk melayani tanpa
pengertian yang benar. Ini pelayanan tanpa Yesus, tanpa Kepala = tanpa Firman
pengajaran yang benar. Pelayannya dicela oleh Tuhan. Kalau kita lihat kesibukan
Marta ini bukan untuk dirinya tetapi untuk menjamu Yesus, seharusnya dipuji,
paling tidak “enak masakanmu” tetapi malah dicela “kau kuatir!”. Pelayanan
Marta = pelayanan sidang jemaat Tiatira,
hebat, banyak pelayanannya
tetapi dicela oleh Tuhan. Kenapa? Karena di situ ada ajaran Izebel.
Wahyu
2:18-20
2:18 "Dan
tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang
mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:
2:19 Aku tahu
segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun
ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada
yang pertama.
2:20 Tetapi Aku
mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya
nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala.
Marta
dan Jemaat Tiatira sibuk melayani tetapi sama-sama dicela oleh Tuhan. Ada
kesamaan antara pelayanan Marta dan jemaat Tiatira. Kita sudah tahu ajaran
izebel itu memperbolehkan perempuan mengajar dan memerintah laki-laki di dalam
nikah dan ibadah. Bagaimana kesamaannya dengan Marta? Marta berkata kepada
Yesus “suruhlah dia membantu aku”. Berarti di sini Marta mau menempatkan diri
sebagai kepala. Perempuan itu adalah penolong yang sepadan yang membantu
laki-laki.
Kejadian
2:18
2:18 TUHAN Allah
berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan
menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Seharusnya
yang ditolong adalah laki-laki, itulah Yesus. Tetapi Marta meminta kepada Yesus
supaya Maria menjadi penolong baginya. Berarti Marta mau menempatkan diri pada
posisi sebagai kepala dari laki-laki.
Ini
yang dicela oleh Tuhan. Biarpun pelayanan kita hebat, tetapi kalau dalam nikah
dan ibadah perempuan yang menjadi kepala atau dengan kata lain nikah terbalik,
ibadah terbalik, itu dicela oleh Tuhan. Akhirnya susunan nikah itu menjadi
tidak benar. Ini susunan nikah yang benar:
I
Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku
mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki
ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus
ialah Allah.
Jadi
susunan nikah itu Allah, Yesus, suami baru isteri. Kalau isteri menjadi kepala
maka Yesus tidak menjadi kepala atas rumah tangga itu, Allah tidak ada di situ.
Yang menjadi kepalanya adalah serigala dan burung, roh jahat dan roh najis.
Dulu
Izebel dipakai oleh iblis untuk menghambat rencana Allah yaitu mewujudkan Yesus
yang lahir dari garis keturunan raja-raja Yehuda. Waktu itu Israel sudah
terpecah menjadi Israel dengan ibu kotanya Samari dan Yehuda dengan ibu kotanya
Yerusalem. Raja Ahab memerintah di Israel kemudian menikah dengan anak Etbaal
raja orang Sidon yaitu Izebel. Memang Ahab yang menjadi raja tetapi yang
mengambil keputusan adalah Izebel.
I
Raja-raja 16:31
16:31
Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia
mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya,
sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya.
Yang
menjadi sasaran Izebel ini bukan takhta Israel. Karena Yesus lahir dari jalur
Yehuda, itu sebabnya anaknya yang bernama Atalya, dinikahkan dengan raja Yehuda
bernama Yoram. Dia berhasil menduduki takhta Yehuda. Atalya ini yang membunuh
semua anak raja Yehuda. Dia pikir dia sudah berhasil, ternyata masih ada anak
yang disembunyikan itulah Yoas yang akhirnya menjadi raja dan Atalya dibunuh.
II
Raja-raja 8:18
8:18 Ia hidup
menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab
yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata
TUHAN.
Ternyata
pengaruh dari keluarga raja Ahab masuk pada Yoram raja Yehuda sebab yang
menjadi isterinya adalah anak Ahab.
II
Raja-raja 11:1
11:1 Ketika
Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia
membinasakan semua keturunan raja.
Dia
pikir dengan membunuh semua anak raja Yehuda berarti putuslah silsilah dari
raja-raja Yehuda, maka Yesus tidak akan datang.
II
Raja-raja 11:2
11:2 Tetapi
Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin
Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu,
memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan
menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh.
Rencana
Allah tidak bisa digagalkan. Kalau semua anak raja Yehuda mati, maka Yesus
tidak bisa lahir dari keturunan raja-raja Yehuda, tidak bisa datang. Inilah
cara Izebel yang dipakai oleh iblis untuk menggagalkan rencana Allah. Tetapi Izebel
akhirnya dibunuh oleh Yehu dan Atalya dibunuh oleh imam Yoyada. Jadi rencana
Allah tidak mungkin gagal.
Yeremia
33:19-21
33:19 Firman
TUHAN datang kepada Yeremia, bunyinya:
33:20
"Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan
siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang
lagi pada waktunya,
33:21 maka juga
perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai
anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan
orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.
Kalau
ada yang bisa merubah siang menjadi malam dan malam menjadi siang maka
perjanjian Tuhan dengan Daud mengenai keturunannya bisa batal. Tetapi tidak
mungkin, siang tetap datang pada waktunya, siang yah siang, malam yah malam.
Jadi rencana Allah tidak mungkin gagal! Yang gagal itu pribadi orang itu
sendiri yang akhirnya tidak bisa masuk dalam kegenapan rencana Allah. Makanya
tadi di awal sudah dikatakan suatu kehormatan mengurus urusan kita sendiri.
Sebab ini salah satu trik dari setan mau menggagalkan kita masuk dalam rencana
Allah. Sudah terbakar emosi, sudah daging menonjol sehingga iblis tepuk tangan,
dia berhasil, kita rugi. Lebih baik urus kerohanian kita masing-masing.
Dulu Izebel
sudah hebat mau membunuh keturunan raja-raja Yehuda. Sekarang ini roh Izebel
bekerja luar biasa di dalam gereja mau menggagalkan rencana Allah yaitu mau
menempatkan gereja Tuhan menjadi mempelai wanita Tuhan.
Mempelai
Wanita Tuhan itu disebut tidak bercela.
Efesus
5:27
5:27 supaya
dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang
tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan
tidak bercela.
Bandingkan
dengan Wahyu pasal 2 tadi. Kalau ada roh Izebel bisa dicela.
Wahyu
2:20
2:20 Tetapi Aku
mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya
nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala.
Kita
selangkah lagi mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Roh Izebel ini bisa masuk
menggagalkan rencana Allah. Kelihatan pelayanan yang dipimpin perempuan
berkembang pesat, tetapi Tuhan cela. Artinya tidak bisa membawa gereja Tuhan menjadi
Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna tanpa cacat cela. Sebelumnya sudah baik pelayanannya,
tetapi begitu roh Izebel masuk malah menjadi tidak baik, bahkan dicela. Begitu
juga dengan nikah kita. Di gereja sudah baik kita melayani, tetapi kalau roh Izebel masuk dalam gereja
maka yang baik menjadi tidak baik bahkan dicela oleh Tuhan. Sekarang hal ini ditunjukan
kepada kita supaya kita harus waspada. Jangan sampai perempuan menjadi kepala
di dalam nikah dan ibadah.
Sikap
perempuan yang benar di dalam nikah dan ibadah.
1. I
Korintus 1:13
11:3
Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari
tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan
Kepala dari Kristus ialah Allah.
Perempuan harus menempatkan suami
sebagai kepala sehingga Yesus menjadi kepala dalam nikah yang akan memelihara
dna melindungi nikah itu. Sebagai kepala artinya yang mengambil keputusan
sesuai Firman. Lain kali kesalahan ada pada suami. Isteri sebenarnya tidak mau
jadi kepala karena dia tahu Firman perempuan tidak boleh menjadi kepala, tetapi
kesalahannya pada suami. Contohnya Adam, sudah tahu itu salah tetapi dia diam.
Seharusnya dia ingatkan itu salah, tetapi Adam malah diam. Contoh kedua adalah
Abraham. Firman Tuhan sudah jelas yang akan menerima warisan adalah anak
kandungnya dengan Sara. Tetapi dalam satu ketika Sara menyodorkan hambanya
yaitu Hagar kepada Abraham untuk menjadi isterinya supaya memiliki keturunan dan Abraham diam saja, ikut saja. Itu
kesalahan suami tidak mengambil keputusan sesuai Firman,
malah ikut-ikut saja “dari pada ribut, dari pada tengkar, dari pada dia tidak
masak”.
Kepala seharusnya tegas
menentukan nasib nikah itu bagaimana. Keputusan Adam salah sehingga nikahnya
telanjang dan terusir dari hadirat Tuhan. Keputusan Abraham salah sehingga
kurang lebih 13 tahun hubungan dengan Allah terputus, nanti diperbaiki kembali
ketika ada perintah tentang sunat.
Pemuda yang ada panggilan untuk
menikah harus tegas, jangan plin plan. Nanti besok-besok isterinya terus yang
ambil keputusan. Akibatnya nanti telanjang dan putus hubungan dengan Tuhan. Mungkin
isteri itu lebih tinggi ijazahnya, lebih tinggi kedudukannya dalam pekerjaan,
tetapi tetap suami adalah kepala, dia yang mengambil keputusan sesuai Firman. Dan
suami harus tegas di dalam kekuatan Roh Kudus. Bukan menjadi jenderal yang
sewenang-wenang. Itu juga yang kadang menjadi kesalahan suami, mentang-mentang
dia sudah jadi kepala dia jadi sewenang-wenang, keputusannya tidak sesuai
Firman. Isteri bertanya lagi “bagaimana kalau suamiku seperti itu?”. Ingat
Abigael menghadapi Nabal, mohon hikmat dari Tuhan. Jadi kalau isteri
menempatkan suaminya sebagai kepala lalu suami sewenang-wenang, maka ada kepala
di atas suami yaitu Tuhan Yesus yang akan kutik telinga suami. Tidak usah
isteri yang menggigit telinga suami.
Kalau hal ini masih dibantah maka
dia bukan jemaat Tuhan.
I Korintus 11:16
11:16 Tetapi jika ada orang yang mau
membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang
demikian.
Seringkali yang dipersoalkan
tentang Ester yang memimpin,
mereka katakan Ester menyuruh berpuasa. Coba baca
baik-baik, apakah ada bapak ibu temukan Ester mengambil kitab Taurat lalu berdiri
di atas mimbar berkhotbah? Tidak ada! Ester hanya mengusulkan. Kalau isteri
memberi usul yang baik dan rohani, mengapa suami tidak terima. Tetapi tetap
yang mengambil keputusan adalah laki-laki. Terserah Mordekhai, kalau dia tidak
mau menerima usulan Ester itu terserah dia. Tetapi karena usulan Ester baik dan
bernilai rohani maka dia terima.
Ada juga yang berkata soal Debora.
Dia tidak baca mengenai Debora, waktu Samuel mau pamitan dari bangsa Israel, dia
menyinggung tokok-tokoh hakim-hakim di Israel, dia tidak menyebut Debora. Padahal
dalam hakim-hakim pasal 5 jelas dikatakan Debora adalah hakim. Tetapi yang
diangkat adalah Barak. Rasul Paulus mengangkat pahlawan-pahlawan iman, dia
tidak menyebutkan Debora, tetapi yang dia sebutkan adalah Barak. Padahal kalau
membaca dalam Hakim-hakim pasal 5 itu, yang mengambil peran kemenangan adalah 2
perempuan, Debora dan Yael isteri Heber. Barak tinggal menerima jadi saja.
Kalau kembali pada Efesus 2:20-22
Gereja dibangun di atas dasar nabi dan atas dasar rasul. Nabi mengangkat Barak,
bukan Debora. Rasul mengangkat Barak, bukan Debora. Jadi kalau mau mengangkat
Debora, perempuan, berarti itu bukan gereja Tuhan, karena gereja dibangun atas
dasar nabi dan rasul.
Efesus
2:20-22
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para
nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi
tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi
tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Bukan mau mengecilkan perempuan,
tidak! Tetapi itulah kedudukan yang benar yang harus kita pahami. Ada lagi yang
bicara tentang Febe, padahal Febe itu bukan gembala. Mereka katakan Febe
melayani di Kengkrea. Memang betul, dia melayani dengan hartanya, bukan
pengkhotbah.
Jadi Firman itu jangan
ditafsirkan untuk membenarkan ajarannya sendiri. Baca ayat perayat. Banyak ayat
yang menunjukan bagaimana kedudukan wanita dalam nikah dan ibadah.
2. II
Timotius 2:11-14
2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam
diri dan menerima ajaran dengan patuh.
2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan
mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia
berdiam diri.
2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan,
kemudian barulah Hawa.
2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda,
melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.
Sikap perempuan yang benar dalam
nikah dan ibadah adalah berdiam diri. Artinya tidak mengajar dan tidak memerintah
laki-laki supaya jemaat menjadi kudus, tidak bercela. Ini yang mau kita capai,
kerohanian yang tidak bercela.
I Korintus 14:34
14:34 Sama seperti dalam semua Jemaat
orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam
pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara.
Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.
Ini sikap yang benar, tidak
mengajar dan memerintah laki-laki supaya jemaat menjadi kudus, tidak bercela. Dalam
I Timotius dikaitkan dengan kejatuhan Hawa. Apa kejatuhan Hawa? Perintah Tuhan
kepada Adam “semua pohon di dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan
bebas, kecuali yaitu buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat”. Dikaitkan
dengan kejatuhan Hawa, semua pelayanan boleh dikerjakan oleh perempuan, kecuali
satu yaitu mengajar dan memerintah laki-laki. Orang bilang jangan di
Tabernakel, perempuan tidak boleh melayani. Siapa bilang! Perempuan boleh
melayani dalam bidang apa saja kecuali satu yaitu mengajar dan memerintah
laki-laki. Pimpin pujian itu mengajar dan memerintah laki-laki? Mengajar dan
memerintah! Dalam doa mengajar juga di situ. Kecuali sesama kaum wanita boleh
mengajar. Kalau dalam sekolah minggu bagaimana? Kalau sekolah minggu itu
seperti ibu kepada anak, bukan memerintah dan mengajar laki-laki dalam sekolah
minggu. Kalau pimpinan paduan suara? Tidak mengajar dan memerintah laki-laki
dalam hal ibadah. Dia menuntun dan melatih supaya kita menyanyi dengan baik. Bagaimana
dengan penterjemah? Dia menerjemahkan, bukan dia yang khotbah. Kalau tidak ada
laki-laki yang bisa menerjemahkan masakan perempuan tidak bisa menjadi
penterjemah? Boleh! Yang penting apa yang disampaikan oleh pembicara tidak dia
ganti dengan ajaran versinya dia.
Berdiam diri itu perhiasan rohani
seorang perempuan.
I Petrus 3:3-5
3:3 Perhiasanmu janganlah secara
lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau
dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia
batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari
roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
3:5 Sebab demikianlah caranya
perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang
menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
I
Petrus 3:4 (Terjemahan Lama)
3:4 melainkan sifat yang baik pada hatinya, itulah
perhiasan yang tiada akan binasa, yaitu perangai yang lemah lembut dan pendiam,
yang besar harganya di hadirat Allah.
Tentram itu = pendiam. Ini
perempuan yang ada perhiasan rohani. Betapa bahagianya nikah itu kalau
kedudukannya benar, Tuhan menjadi kepala. Kalau laki-laki menjadi kepala maka
Yesus ada di situ menjadi Kepala sehingga pelayanan kita tepat sasaran yaitu masuk
pembangunan Tabernakel rohani atau tubuh Kristus yang sempurna.
Mari kita lihat bagaimana pembangunan
Tabernakel, siapa yang di depan? Laki-laki atau perempuan?
Keluaran 35:22,29
35:22 Maka datanglah mereka, baik
laki-laki maupun perempuan, setiap orang yang terdorong hatinya, dengan membawa
anting-anting hidung, anting-anting telinga, cincin meterai dan kerongsang,
segala macam barang emas; demikian juga setiap orang yang mempersembahkan
persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN.
35:29 Semua laki-laki dan perempuan,
yang terdorong hatinya akan membawa sesuatu untuk segala pekerjaan yang
diperintahkan TUHAN dengan perantaraan Musa untuk dilakukan — mereka itu, yakni
orang Israel, membawanya sebagai pemberian sukarela bagi TUHAN.
Jadi kalau laki-laki yang menjadi
kepala, Yesus menjadi kepala di situ. Maka pelayanan kita masuk pembangunan Tabernekal
rohani, Tubuh Kristus yang sempurna. Sebaliknya kalau perempuan yang menjadi
kepala, maka pelayanannya bukan membangun Tabernakel tetapi membanguan anak
lembu emas. Kelihatan hebat luar biasa, tetapi itu anak lembu emas yang akan
dihancurkan.
Keluaran 32:2
32:2 Lalu berkatalah Harun kepada
mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu,
anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
Kita lihat bagaimana suasana pelayanan
Marta? Dia kuatir dan menyusahkan diri! Kalau perempuan yang tampil maka yang
ada hanya suasana duri, suasana kutukan. Biar isteri lebih tinggi ijazahnya
dari pada suami, mungkin lebih pandai, tetap suami itu kepala, dia yang ambil
keputusan, jangan isteri, jangan mengomando, tetap berdiam diri. Sebab kalau
tidak nanti bersuasana kutukan, susah payah. Waktu Adam dikutuk, dikatakan
dengan susah payah engkau akan mencari rejeki, tetapi duri dan onak yang akan
dihasilkan tanah bagimu. Tuhan tolong jangan terjadi pada kita. Makanya suami
harus tegas, jangan takut mau ribut, tetap yang ambil keputusan itu suami. Apalagi
saya gembala, isteri saya ijazahnya lebih tinggi dari saya, tetapi tetap yang
ambil keputusan saya. Dia mengusulkan, saya menimbang dan memutuskan.
Kalau
gereja sudah seperti Marta, sudah seperti Tiatira, bagaimana cara Tuhan
menolong?
Wahyu
2:23
2:23 Dan anak-anaknya
akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji
batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang
menurut perbuatannya.
Mazmur
139:23-24
139:23
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah
pikiran-pikiranku;
139:24 lihatlah,
apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Cara
Tuhan menolong lewat ujian. Jangan heran kalau datang ujian. Tujuan ujian
datang supaya kita bisa menyelidiki hati dan pikiran serta batin.
Wahyu
2:23
2:23 Dan
anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang
menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu
setiap orang menurut perbuatannya.
Dalam
bahasa Belanda batin
= nier
yang
artinya ginjal. Jadi kita selidiki
hati pikiran kita, kita selidiki ginjal kita, perasaan yang terdalam. Jadi tujuan
ujian adalah supaya kita mengalami penyucian hati dan pikiran sampai perasaan
terdalam. Kenapa? Sebab seringkali gereja kena penyakit merasa, merasa dipakai,
merasa diberkati, padahal nikahnya terbalik, ibadahnya terbalik. Saya dipakai
Tuhan, buktinya saya doakan orang sembuh, saya begini, saya begitu, tetapi
nikahnya terbalik. Itu penyakit merasa, makanya perlu ujian. Saat ujian datang
bukannya saling mempersalahkan tetapi selidiki hati dan pikiran kita sampai perasaan
yang terdalam lewat ketajaman Firman pengajaran yang benar. Kalau salah yah
diselesaikan. Saya pikir nikahku sudah benar padahal terbalik! Yah diperbaiki.
Hati
pikiran dan batin ini harus diperbaiki dan disucikan. sehingga kita bisa
kembali pada posisi yang benar di dalam nikah dan juga di dalam ibadah. Kalau
hati, pikiran dan perasaan terdalam sudah disucikan, maka seluruh hidup pasti
disucikan sampai kita bisa suci seperti Yesus suci, tidak bercela lagi. Saat
Yesus datang kita layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Jadi
kita periksa kenapa ujian tidak selesai-selesai, penyakit tidak sembuh-sembuh,
ekonomi tidak maju-maju, kita periksa lewat Firman Tuhan. Oh selama ini saya
banyak mengomando suamiku. Suami koreksi diri juga “selama ini saya banyak diam
saja kalau isteri berbicara dari pada ribut, saya rasa itu sudah baik”. Itu
penyakit merasa, padahal sudah salah. Sekarang kita selidiki hati, pikiran dan
perasaan terdalam kitta. Tempat untuk menyelidiki di mana? Di dalam
penggembalaan. Dalam penggembalaan Firman pengajaran yang benar disampaikan,
disitulah kesempatan kita menyelidiki hati, pikiran sampai perasaan kita yang
terdalam. Jadi saat ujian datang, jangan jauh dari pengmbalaan. Penggembalaan
ini adalah tempat memperbaiki apa yang salah. Jadi kalau keliru kalau saya
sebagai gembala tidak mau menerima yang rusak. Justru dalam penggembalaanlah di
situ kita mau diperbaiki. Tema dalam ibadah persekutuan di Malaka “Aku datang
bukan untuk memanggil orang benar tetapi orang berdosa”.
Sehancur
apapun nikahnya, dalam penggembalaan adalah tugas gembala untuk memperbaiki
lewat Firman pengajaran yang benar. Kalau sudah diperbaiki, sudah disucikan,
silahkan melayani Tuhan. Tidak boleh dicega! Sama-sama kita mau dipakai dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus untuk menyongsong Tuhan Yesus di awan-awan
yang permai.
|
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar