Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:5-6
13:5 Dan kepada
binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya
diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13:6 Lalu ia
membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah
kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Ada 2 hal
yang ada di mulut antikristus yaitu sombong dan hujat. Mulut sombong bisa masuk
kepada siapa saja termasuk hamba Tuhan. Salah satu hamba Tuhan yang dipakai
Tuhan luar biasa itulah Petrus, mulutnya penuh kesombongan. 3 kali dia menampilkan
kesombongan.
Apa yang keluar
dari mulut itu dari hati. Jadi mulut sombong = hati sombong.
Apa
prakteknya?
II
Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan
setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan
manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan
menaklukkannya kepada Kristus,
Mulut sombong
dan hati sombong itu menentang pengenalan akan Tuhan. Kita bisa mengenal Tuhan
lewat pembukaan rahasia Firman.
Efesus 1:17
1:17 dan meminta
kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia
memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Jadi mulut dan
hati sombong adalah melawan pembukaan rahasia Firman. Firman diberitakan malah
dilawan, itu sama dengan melawan Yesus. Kadangkala tanpa kita sadari bahkan
kita sadari, kita mendengar Firman, mendengar suara Yesus, tetapi sikap kita
melawan Firman, mengadili Firrman seperti yang dilakukan 4 kelompok yang
mengadili Yesus. Kita belajar di sini bukan untuk kita ikuti tetapi menjadi
awasan bagi kita.
1.
Imam
besar yaitu Kayafas dan Hanas
Yohanes 18:13,24
18:13 Lalu mereka membawa-Nya mula-mula
kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi
Imam Besar;
18:24 Maka Hanas mengirim Dia
terbelenggu kepada Kayafas, Imam Besar itu.
Ini menunjuk orang-orang yang
sudah menyeleweng dari panggilan pilihan Tuhan. Memang ada ayat mengatakan Tuhan
tidak pernah menyesali panggilan dan pilihan Tuhan, bukan berarti kita boleh
menyeleweng. Begitu kita menyeleweng dari panggilan dan pilihan berarti sudah
menentang pengajaran yang benar. Itu sama dengan salah menggunakan tugas dan
tanggung jawab. Seharusnya tugas dan tanggung jawab kita sesuai dengan jabatan
yang Tuhan berikan, tetapi mereka telah menyalahgunakan.
Tugas Imam Besar adalah
mengadakan pendamaian antara umat Israel dengan Tuhan. Tetapi di sini imam
besar Kayafas dan imam besar Hanas malah mengadili. Hati-hati, kita sudah
mendengar Firman pengajaran yang benar, sudah menjadi full timer, sudah
melayani, tetapi dalam praktek hidup selalu mengadili, selalu melawan, itu imam
besar Kayafas, imam besar Hanas. Bukan menerima tetapi malah mengadili “Firman
terlalu lama, terlalu keras, cuma tembak-tembak saya!”. Kalau Firman yang
datang selalu ditolak bahkan dilawan maka suatu saat pasti menghina Firman
pengajaran. Suatu saat bahkan dianggap sesat karena tidak cocok bagi dagingnya.
Bukan karena otaknya tidak mampu menerima, tetapi karena tidak cocok bagi
dagingnya. Dagingnya mau berbuat dosa, mau berbuat yang cemar. Firman Tuhan
disampaikan dia rasa tidak cocok dengan dagingnya akhirnya dia lawan.
Orang yang mau hidup sesuai
Firman pengajaran, itu juga akan dia adili “sok suci, sok benar, memangnya cuma
kamu yang masuk sorga”. Banyak ucapan-ucapan sombong yang dikatakan. Seringkali
kita mau hidup sesuai Firman malah dicibir, dihina. Kalau orang yang di luar
memang bisa dimaklumi karena mereka tidak mengerti, tetapi ini orang-orang yang
sudah di dalam pengajaran, bahkan hamba Tuhan yang sudah khotbahkan pengajaran
tetapi berbalik melawan dan menghina. Sampai mengucilkan, mengadili dan
menganiaya secara batin. Paling banyak menganiaya secara batin.
Mengapa imam besar mengadili
Yesus? Kedudukan imam besar dalam status sosial di Israel merupakan kedudukan
yang paling mulia. Jadi mengapa imam besar mengadili Yesus? Karena
mempertahankan kedudukan, harga diri dan kemuliaan dunia, tidak mau direndahkan
oleh Firman. Dalam pemberitaan Firman merupakan kesempatan seluas-luasnya bagi
Tuhan untuk mencela kita. Firman pengajaran itu mencela, menunjukan kekurangan
dan kesalahan kita, memang seperti menghina tetapi untuk kita bisa diperbaiki.
Di sini imam besar ini tidak mau menerima Firman, tetap pertahankan harga diri,
kedudukan dan kemuliaan dunianya. Imam besar Hanas dan Kayafas merasa terganggu
dengan Firman pengajaran yang benar karena mengusik kenyamanan mereka, kedudukan mereka. Ini juga yang
terjadi hari-hari terakhir ini. Merasa terusik harga dirinya. Tuhan tolong jangan
ada pada kita.
2.
Imam-imam
kepala. Seharusnya tugas dan tanggung jawab imam adalah memberitakan atau
menyaksikan perbuatan besar dan ajaib dari Tuhan.
I Petrus 2:9
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang
terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri,
supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah
memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Tugas kita imam-imam adalah
bersaksi tentang keubahan hidup, dulu gelap sekarang terang. Ini seharusnya
tugas kita. Baik pimpinan pujian, pemain musik, anggota zangkoor menyanyi, kita
melayani dengan kesaksian keubahan hidup, bukan jadi sandungan. Jadi kalau
disimpulkan imam-imam kepala adalah pelayan yang melayani Tuhan tetapi tanpa
keubahan hidup, betapa sombongnya dia! Dalam keadaan telanjang, hidup dalam
dosa, tetapi melayani, sombong sekali itu!
Kalau di dunia saja orang tahu,
mantan napi tidak boleh jadi pejabat ini itu. Tetapi di gereja banyak yang
tidak tahu malu. Termasuk saya dikoreksi Tuhan, khotbah tetapi telanjang, main
musik telanjang, pimpin pujian telanjang, paduan suara telanjang, pembawa
kolekte telanjang, hidup tidak berubah, itu sombong mulutnya dan hatinya juga
sombong. Hati-hati, ini jangan ada pada kita. Memang kita pernah rusak, tetapi
kita harus segera bertobat, kembali kepada Tuhan dan berpakaian kesucian. Coba
kalau di dunia menyanyi tidak pakai baju, bisa langsung dibawa ke rumah sakit
jiwa. Itu memalukan tetapi banyak yang tidak tahu malu, kumpul kebo tetapi
menyanyi zangkoor, isteri 2 tetapi main musik. Selingkuh tetapi malah khotbah.
Apa dasar imam-imam kepala
mengadili Yesus?
Markus 15:10
15:10 Ia memang mengetahui, bahwa
imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki.
Karena dengki, dengki itu lebih
dari iri. Kalau iri artinya ingin memiliki sesuatu yang menjadi milik orang
lain. Kalau dengki ingin menghancurkan milik orang lain dan menghancurkan orang
itu. Jadi hamba Tuhan pelayan Tuhan yang melayani tanpa keubahan hidup pasti
selalu iri dan dengki kepada orang yang hidup dalam pengajaran yang benar,
sehingga dia selalu mencari kesalahan dan kekurangan orang lain untuk menyeret
dan menjatuhkannya. Sekarang lebih hebat lagi, mengadukan kepada pemerintah. Seperti
inilah orang yang melayani tanpa keubahan hidup, ngeri! Dia jadi pendakwa
seperti Yudas, menuduh! Juga seperti setan, setan itu pendakwa.
Wahyu 12:10
12:10 Dan aku mendengar suara yang
nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan
pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah
dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang
dan malam di hadapan Allah kita.
Siang malam cari-cari kesalahan
orang, sampai telpon sana sini. Inilah imam-imam kepala, jangan sampai kita menjadi
seperti imam-imam kepala, jangan ada rohnya pada kita.
3.
Ahli-ahli
Taurat. Kita lihat dulu apa tugas ahli-ahli Taurat.
Ezra 7:10,12
7:10 Sebab Ezra telah bertekad untuk
meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan
di antara orang Israel.
7:12 "Artahsasta, raja segala
raja, kepada Ezra, imam dan ahli Taurat Allah semesta langit, dan selanjutnya.
Maka sekarang,
Nehemia 8:2-4
8:2 maka serentak berkumpullah seluruh
rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli
kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang
diberikan TUHAN kepada Israel.
8:3 Lalu pada hari pertama bulan yang
ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik
laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti.
8:4 Ia membacakan beberapa bagian dari
pada kitab itu di halaman di depan pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah
hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti.
Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu.
Tugas imam adalah menerangkan dan
menjelaskan Firman kepada umat sampai mereka mengerti. Tetapi di zaman Yesus,
ahli-ahli Taurat justru mengadili Yesus. Namanya mengadili dan mendakwa itu
bukan suasana senang tetapi
suasana mencekam.
Nehemia 8:11
8:11 Lalu berkatalah ia kepada mereka:
"Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan
kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini
adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena
TUHAN itulah perlindunganmu!"
Seharusnya orang yang mengerti
Firman itu menghadirkan suasana yang menyenangkan, suasana pesta, suasana
sukacita, bukan malah suasana mengadili. Inilah ahli Taurat akhir zaman ini,
dia mengerti Firman, dia mengajar, tetapi tidak menghadirkan suasana pesta,
malah menghadirkan suasana mengadili, suasana tidak baik, selalu mendatangkan keributan,
inilah orang sombong! Tetapi coba bicara dengan dia, dia bisa terangkan ulang
pemberitaan Firman itu panjang lebar, tetapi selalu menghadirkan suasana yang
tidak baik, keruh, keributan, bukan suasana sukacita, bukan suasana sejuk.
Hamba Tuhan itu seharusnya seperti angin yang menghadirkan kesejukan di
tengah-tengah orang yang panas hati. Ini malah memanas-manasi suasana. Jangan
ada yang seperti itu di sini, apalagi dalam menghadapi event-event rohani, mempersiapkan ibadah, di situ ada ahli-ahli Taurat
muncul. Mulutnya, perkataannya selalu mengeruhkan. Apalagi kalau orang sudah
capek kerja lalu ada bahasa yang tidak enak.
Orang mengerti Firman dia membawa
suasana sejuk. Jadi ahli Taurat ini adalah hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang hanya
merasa tahu Firman. Firman cuma jadi pengetahuan, sudah dia dengar, sudah dia
baca tetapi tidak dipraktekan. Selalu menghadirkan suasana panas, tengkar dan ribut.
Lukas 11:49
11:46 Tetapi Ia menjawab:
"Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban
yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu
dengan satu jari pun.
Dia tahu Firman, bahkan dia sudah
sampaikan, tetapi dia tidak praktek. Saya nomor satu dikoreksi Firman, jangan
tampil seperti ahli Taurat.
Yohanes 5:39
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci,
sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi
walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
Ahli Taurat adalah hamba Tuhan
pelayan Tuhan yang mengajar Firman tetapi tidak mengerti rencana Tuhan, dia
tidak mengenal Yesus. Sampai puncak pengenalan mengenal Yesus sebagai Mempelai
Pria Sorga, dia tidak kenal. Rohnya ini jangan masuk dalam kehidupan kitta. Kalau
jemaat sudah mengerti Firman pengajaran tetapi tidak mengerti rencana Allah.
Tetap menghadirkan suasana yang
tidak baik, dalam nikah suasana panas, dalam penggembalaan suasana panas,
antara penggembalaan suasana panas, ribut dan ribut terus. Ini jangan ada pada
kita.
4.
Tua-tua
Bilangan 11:24-30
11:24 Setelah Musa datang ke luar,
disampaikannya firman TUHAN itu kepada bangsa itu. Ia mengumpulkan tujuh puluh
orang dari para tua-tua bangsa itu dan menyuruh mereka berdiri di sekeliling
kemah.
11:25 Lalu turunlah TUHAN dalam awan
dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap
padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap
pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi.
11:26 Masih ada dua orang tinggal di
tempat perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Ketika
Roh itu hinggap pada mereka — mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat,
tetapi tidak turut pergi ke kemah — maka kepenuhanlah mereka seperti nabi di
tempat perkemahan.
11:27 Lalu berlarilah seorang muda
memberitahukan kepada Musa: "Eldad dan Medad kepenuhan seperti nabi di
tempat perkemahan."
11:28 Maka menjawablah Yosua bin Nun,
yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: "Tuanku Musa, cegahlah mereka!"
11:29 Tetapi Musa berkata kepadanya:
"Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN
menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!"
11:30 Kemudian kembalilah Musa ke
tempat perkemahan, dia dan para tua-tua Israel.
Musa adalah gembala bangsa Israel.
Untuk menangani persoalan yang begitu banyak di tengah-tengah Israel, dia tidak
mampu sendiri. Maka diangkatlah 70 tua-tua dan Tuhan berikan RohNya kepada 70 tua-tua.
Jadi tugas tua-tua adalah membantu gembala dalam mengatasi masalah-masalah
dalam sidang jemaat. Namun tua-tua malah mengadili Yesus Gembala Agung. Jadi
tua-tua adalah pelayan-pelayan namun tidak tergembala sehingga menjadi
provokator untuk merusak pekerjaan Tuhan.
Matius 27:20
27:20 Tetapi oleh hasutan imam-imam
kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas
dibebaskan dan Yesus dihukum mati.
Tua-tua membantu gembala, bukan
menjadi provokator, bukan merusak pekerjaan Tuhan menghasut sana menghasut
sini. Banyak seperti itu di tempat penggembalaan di luar sana, gembala bicara
seperti ini, tua-tua malah jalan sana sini menghasut “tidak betul itu!”.
Ini 4
kelompok yang dihadapi oleh Yesus dan juga sekarang kita hadapi kalau kita pegang
teguh Firman pengajaran. Tetapi kalau dalam pengajaran ini tidak
sungguh-sungguh berarti sudah berteman dengan 4 kelompok itu. Jangan heran
kalau pemerintah mereka hasut untuk menekan kita. Kami sudah rasakan pahitnya
ditekan. Tetapi syukur Tuhan membela. Gereja mula-mula menghadapi seperti itu,
gereja hujan akhir lebih lagi.
Kisah Para
Rasul 4:5-6,27
4:5 Pada keesokan
harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan
sidang di Yerusalem
4:6 dengan Imam
Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang
termasuk keturunan Imam Besar.
4:27 Sebab
sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta
bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus,
yang Engkau urapi,
Dulu dihadapi
gereja mula-mula dan berjatuhan korban, Yakobus dipancung, Petrus dipenjarakan
dan terjadilah penganiayaan gereja waktu itu yang diprakarsai dan dihasut oleh 4 kelompok ini. Gereja hujan
akhir juga akan menghadapinya dan lebih hebat. kita jangan santai, akan lebih
hebat tekanan-tekanan yang akan kita hadapi. Lalu bagaimana cara menghadapinya?
Dengan fisik, dengan kekuatan otak kita, dengan kedudukan atau kekayaan kita?
tidak akan bisa! Cara menghadapinya:
Kisah Para
Rasul 4:23-24,31
4:23 Sesudah
dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka
menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua
kepada mereka.
4:24 Ketika
teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada
Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut
dan segala isinya.
4:31 Dan ketika
mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua
penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
Cara
menghadapinya dengan berdoa dalam Roh Kudus.
Yudas 1:20
1:20 Akan tetapi
kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar
imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Ayo banyak
berdoa menyembah Tuhan hari-hari terakhir ini. Bagaimana berdoa dalam Roh
Kudus? Ada 3 tingkatan doa berdasarkan Tabernakel.
1.
Doa
permohonan yang ditunjukan dengan alat Mezbah Korban Bakaran. Dulu bangsa
Israel mempersembahkan korban, memohon pengampunan dosa, memohon keselamatan
dan lain-lain. Ini doa permohonan, sentralnya adalah kebutuhan kita. Gereja
mula-mula berseru karena menghadapi tekanan. Mereka butuh pembelaan dan perlindungan
sehingga mereka berseru.
Tetapi supaya doa permohonan kita naik kepada Tuhan dan dijawab Tuhan ada
syaratnya. Syarat doa permohonan:
a)
Yakobus
5:16
5:16 Karena itu
hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Syaratnya
jelas, menjadi orang benar. Jadi kita periksa, apakah benar hidup kita, apakah
benar nikah kita, pelayanan kita, hidup sehari-hari kita. Bagaimana supaya jadi
orang benar? Saling mengaku dosa dan saling mengampuni maka dosa kita dipaku di
kayu salib, dihapus diselesaikan oleh Yesus dan kita dibenarkan oleh darah
Kristus. Begitu kita temukan tidak benar nikahku, ayo berdamai, maka doa kita
naik kepada Tuhan. Temukan pelayanan tidak benar, berdamai. Ini prosesnya, akui
kepada Tuhan dan akui kepada sesama. Begitu kita naikan doa, Tuhan jawab, doa
orang benar besar kuasanya.
b)
Yohanes
15:7
15:7 Jikalau kamu
tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja
yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Firman harus
tinggal di hati kita. Yang jadi penentu doa dijawab di hati kita ada apa. Kalau
di hati ada keinginan jahat dan keinginan najis doa kita akan salah sasaran,
hanya untuk memuaskan keinginan kita. Makanya di hati kita ada apa? Ada Firman
atau keinginan jahat najis. Kalau Firman yang ada di hati maka ketika kita
berdoa Tuhan jawab karena doa kita sesuai selera Tuhan, sesuai Firman. Tetapi
kalau keinginan jahat dan najis tidak akan dijawab.
Bagaimana
proses Firman bisa tinggal di dalam kita? Mendengar dalam urapan Roh Kudus
sehingga kita mendengar dengan suatu kebutuhan, tidak akan dibiarkan tercecer
sepatah katapun. Anjing menjilat remah-remah roti, tidak cukup kalau hanya
remah-remah. Ini sudah remah-remah lalu dibiarkan tercecer lagi, kapan
kenyangnya! Kalau mendengar Firman dengan suatu kebutuhan pasti mengerti dan
percaya, yakin pada Firman dan praktek, ada perbuatan iman, Firman tinggal di
dalam kita.
Kalau doa sudah dijawab oleh
Tuhan, jangan puas hanya dengan doa permohonan saja. Kenapa? Daging kalau
dibakar di mezbah pasti bunyinya meletup-letup. Di dalam doa permohonan suara
daging masih terdengar keras. Sementara Tuhan mau kita berdoa sampai daging
tidak bersuara. Kalau kita hanya puas pada permohonan, rohani kita masih pada
tingkatan Bartimeus, peminta-minta di pinggir jalan. Padahal dia sudah ada di
ruas jalan dari Yerikho ke Yerusalem, tetapi tidak pernah menuju Yerusalem.
2.
Mezbah
dupa emas, ini doa penyembahan. Dupa
kalau dibakar, suara daging nyaris tidak terdengar. Dalam doa penyembahan suara
daging mulai tidak terdengar. Sifatnya memberi, memberi ucapan syukur, memberi kemuliaan
dan hormat kepada Tuhan. Sentralnya/
pusatnya adalah Tuhan, sehingga di mana saja, kapan saja, dalam kondisi apa
saja kita bisa menaikan doa penyembahan. Tetapi ada syaratnya, syaratnya hanya
satu yaitu suci! Penyembahan kita bisa naik kalau kita mengalami penyucian.
Mazmur 24:4
24:4 "Orang yang bersih tangannya
dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang
tidak bersumpah palsu.
Hati ini sumber hidup rohani
kita. Tidak ada lagi keinginan jahat, keinginan najis, kepahitan. Keinginan
jahat mengarah pada cinta uang, ikatan akan uang. Keinginan najis mengarah pada
dosa makan minum, kawin mengawinkan, mengikat tubuh. Keinginan jahat juga mengarah pada serakah,
mengikat roh, ini jangan ada. Roh, jiwa dan tubuh kita harus disucikan. Hati
suci bersih, maka tubuh, jiwa dan roh juga disucikan, lepas dari segala ikatan.
Keinginan jahat itu berakar di hati. Kalau keinginan najis itu bersembunyi di
hati, orang tidak tahu padahal dia najis. Suatu saat kalau tidak disucikan akan
meledak keluar, dalam bentuk perkataan dan perbuatan. Seperti Yudas Iskariot ada
keinginan jahat berakar dihatinya, karena tidak disucikan maka perutnya pecah.
Nanti akan terbongkar dan orang banyak tahu “ternyata pelayan Tuhan itu begini
dan begitu” terbongkar dan dipermalukan. Lebih baik sekarang hati kita disucikan
dengan pedang Firman.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat
dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam
sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita.
Izinkan hati pikiran kita ditusuk
supaya kita bisa menyembah Tuhan. Penyembahan yang benar didorong oleh Firman
dan Roh Kudus, itu yang mendorong kita bisa menyembah dengan benar.
Kisah Para Rasul 13:5
13:5 Setiba di Salamis mereka
memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes
menyertai mereka sebagai pembantu mereka.
Salamis itu artinya rumah doa.
Banyak persekutuan doa digelar di mana-mana tetapi sayang tanpa Firman pengajaran
yang benar. Paulus lewat di Salamis, dia memberitakan Firman pengajaran supaya
doa bisa naik kepada Tuhan. Doa penyembahan tanpa Firman pengajaran dalam
urapan Roh Kudus tidak akan sampai kepada Tuhan. Sebab itu perlu pengajaran
menyucikan hati, sehingga doa penyembahan berbau harum bagaikan dupa yang naik kepada
Tuhan.
Yang berikut disucikan adalah
tangan, pelayanan disucikan. Kemudian mulut disucikan sampai tidak ada dusta.
Penyembahan kering, coba periksa mulut, masih dusta sana sini. Tidak mungkin penyembahan
naik kalau masih ada dusta dipertahankan. Sekalipun terdengar berbahasa roh
belum tentu itu merpati, jangan-jangan tinggal tahi burung merpati.
Semakin meningkat kesucian kita,
semakin meningkat penyembahan kita. Berarti dagingnya semakin dirobek, semakin
dimatikan.
3.
Doa
penyembahan di dalam Roh Kudus = doa penyembahan di dalam kasih Allah.
Roma 5:5
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan,
karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang
telah dikaruniakan kepada kita.
Dalam Tabernakel doa penyembahan
di dalam kasih Allah ditunjukan dengan 2 loh batu di ruangan maha suci. Inilah
penyembahan yang mencapai puncak ukurannya Tuhan. Apa itu puncak ukuran Tuhan?
Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Taat pada Firman saja
apapun resikonya.
Yohanes 14:15
14:15
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Roma 8:15
8:15 Sebab kamu
tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu
telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru:
"ya Abba, ya Bapa!"
Tinggal berkata ya kepada Tuhan,
taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Kalau doa permohonan tadi
suara daging masih keras, doa penyembahan daging mulai dimatikan, doa penyembahan
di dalam kasih Allah ini daging tidak bersuara lagi. Kita menyembah karena
mengasihi Tuhan, bukan karena butuh sesuatu. Kadang kita menyembah karena ada
kebutuhan. Kita merasa dalam hal jasmani ada masalah pergumulan sehingga kita
menyembah, kita puasa. Itu baik, tidak salah, memang harus demikian. Tetapi
Tuhan mau sampai kita menyembah karena kita mengasihi Tuhan, bukan karena mau
ditolong atau apa. Sehingga kapan saja, di mana saja, dalam kondisi apa saja,
kita bisa menyembah. Kita tidak bisa membalas kasih Tuhan yang begitu besar
dalam hidup kita. Jangan ragukan kasih Tuhan, serahkan semua kelemahan kita
kepada Tuhan. Kita menyembah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan. Renungkan Korban Kristus di kayu salib, tidak
sadar air mata sudah berderai.
Hasilnya penyembahan dalam kasih
Allah:
a)
Roma
5:4-5
5:4 dan ketekunan
menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan
tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh
Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Hasilnya kita
tidak akan pernah kecewa lagi dalam menghadapi masalah. Ditolong tidak ditolong
kita tidak kecewa, tidak putus asa. Seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego
menghadapi dapur perapian yang dipanasi 7 kali kengan kehangatan murka dari
raja. Mereka dipaksa “kamu mau tetap menyembah Tuhan allahmu atau menyembah
patung!”. Mereka katakan ditolong atau tidak ditolong, kami tetap tidak akan
menyembah patung tuanku. Berarti ditolong ataupun tidak ditolong mereka tetap
menyembah Tuhan. Kalau kita bagaimana? Waktu ditolong menyembah, ketika tidak
ditolong bagaimana.
Daniel
3:17-18
3:17 Jika Allah
kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari
perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18 tetapi
seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan
memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan
itu."
3:19 Maka meluaplah
kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan
Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih
panas dari yang biasa.
Pergumulan
kita sampai saat ini bagaimana? Apakah belum ditolong? Periksa penyembahan kita. Waktu masih diawal-awal menghadapi
permasalahan pergumulan itu rajin menyembah dan puasa. Sekarang bagaimana?
Mungkin sudah kecewa, putus asa. Itu berarti belum penyembahan di dalam Roh
Kudus, belum penyembahan dalam kasih Allah. Saya juga dikoreksi Tuhan. Mau
ditolong Tuhan kita menyembah, tidak ditolong juga tetap menyembah. Dan saya
yakin Tuhan tidak pernah menipu. Kalau kita terus menyembah Tuhan, Tuhan pasti
menolong.
Sadrakh,
Mesakh dan Abednego ditolong Tuhan, ada makhluk seperti Anak Dewa itulah Roh
Kudus yang menolong mereka. Baju, topi mereka tidak terbakar, prajurit yang
kuat yang melempar mereka itu malah yang terbakar mati. Kita pasti ditolong
oleh Tuhan.
b)
Roma
8:26-28
8:26 Demikian juga
Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana
sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah
dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
8:27 Dan Allah yang
menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai
dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
8:28 Kita tahu sekarang,
bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi
mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah.
Ini hasil
kedua, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan
bagi kita. Yang penting penyembahan kita meningkat, bukan hanya penyembahan
biasa, tetapi penyembahan dalam Roh Kudus, penyembahan dalam kasih Allah. Kita
menyembah karena mengasihi Allah, bukan karena kita butuh sesuatu. Tuhan tahu
apa yang kita butuhkan, Dia turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. Saya
dulu menyembah tetapi masih
terkesan menuntut dan memaksa. Tetapi Tuhan tolong, saya belajar berubah,
menyembah hanya karena mengasihi Tuhan, biar kehendak Tuhan yang jadi, bukan
kehendakku. Dan benar Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi kehidupan saya, nikah saya, bagi pelayanan dan juga bagi kita
sekalian saat siang hari ini. Jemaat yang mengikuti ibadah ini secara online, masalah
apapun yang dihadapi kalau belum ditolong tetap menyembah Tuhan. Jangan kecewa,
jangan putus asa, jangan mundur dari pengikutan kita kepada Tuhan, jangan tinggalkan
Firman pengajaran.
c)
Wahyu
11:1-2
11:1 Kemudian
diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan
kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah
dan mereka yang beribadah di dalamnya.
11:2 Tetapi
kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau
mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka
akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Hasil ketiga
kita luput dari aniaya antikristus. Kita disingkirkan ke padang gurun untuk
dipelihara 3,5 tahun secara langsung oleh Tuhan. Dan nanti kita diterbangkan ke
awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga dengan satu suara penyembahan.
Pertemuan di udara ditandai satu suara penyembahan yaitu haleluya, kita masuk
pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun dan masuk kerajaan
Sorga yang kekal Yerusalem Baru. Semoga ini bukan sekedar kita dengar tetapi
kita mengalaminya untuk kelak menjadi kenyataan dalam hidup kita.
Hari-hari
terakhir ini kita menghadapi tantangan yang hebat. 4 tantangan ini luar biasa,
imam besar, imam kepala, ahli Taurat, tua-tua, semua bekerja keras menghasut
pemerintah untuk menekan orang yang mau berpegang teguh pada Firman pengajaran
yang benar. Tetapi Tuhan pasti bela asalkan ada doa dalam Roh Kudus, doa dalam
kasih Allah, doa yang meningkat bukan hanya permohonan. Kalau sekarang ini
masih dominan permohonan ayo tingkatkan pada penyembahan. Kalau dalam doa
penyembahan masih ada suara daging, ayo tingkat doa penyembahan dalam kasih Allah, karena kita mengasihi Tuhan lebih
dari segalanya.
Wahyu
19:6-7
19:6 Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan
seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah
kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Betapa
rindunya hati ini untuk masuk dalam pesta nikah itu bersama isteri dan
anak-anak, keluarga daging dan seluruh sidang jemaat. Jangan ada satupun yang
harus ketinggalan dan harus masuk aniaya antikristus. Mari kita bergumul
bersama-sama. Tantangan yang kita hadapi akan semakin hebat sampai munculnya
antikristus, tetapi kita hadapi dengan doa penyembahan di dalam kasih Allah.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar