Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat
26:1-3
26:1 "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan
patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir
janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab
Akulah TUHAN, Allahmu.
26:2 Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan
menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.
26:3 Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap
berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya,
Ada 3 ketetapan dan perintah Tuhan yang harus
kita taati untuk menerima berkat dari Tuhan.
1.
Jangan
ada pemberhalaan.
2.
Pelihara
hari-hari sabat Tuhan.
3.
Hormati
tempat kudus Tuhan.
Kita masih membahas poin kedua yaitu pelihara
hari-hari sabat Tuhan. Kita tidak lagi seperti bangsa Israel yang memperingati
sabat secara jasmani tetapi secara rohani. Sabat secara rohani adalah
perhentian dalam Roh Kudus atau damai sejahtera dan ketenangan.
Yesaya 63:14
Yesaya 63:14
seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke
tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang
agung bagi-Mu.
Kita bandingkan dengan ayat ini:
Bilangan 10:33
10:33 Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan
berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat
di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat
perhentian bagi mereka.
Mazmur 30:8
132:8
Bangunlah, ya TUHAN, dan pergilah ke tempat perhentian-Mu, Engkau serta
tabut kekuatan-Mu!
Di sini kita melihat Tabut Perjanjian membawa
pada tempat perhentian. Secara rohani Tabut Perjanjian adalah Firman pengajaran
Kabar Mempelai. Roh Kudus membawa damai sejahtera. Jadi kita bisa mengalami
perhentian, damai sejahtera dan ketenangan karena hasil pekerjaan Firman
pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Ini yang kita butuh di hari-hari
terakhir ini, apalagi melihat dunia semakin goncang, peperangan akan semakin
meluas. Hanya kekuatan Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus yang memberikan
damai sejahtera dan ketenangan.
Tadi dikatakan kita harus memelihara hari-hari
sabat Tuhan. Artinya kita
harus mengupayakan dan mengusahakan untuk selalu damai sejahtera lewat praktek
mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.
Ibrani 12:14
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan
kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Roma 12:18; 14:19
12:18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung
padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
14:19 Sebab itu
marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna
untuk saling membangun.
Kita kejar damai sejahtera supaya kita bisa
terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Ingat waktu pembangunan Bait
Allah Salomo, tidak ada satu bunyi perkakas besipun yang terdengar waktu bekerja.
Ini menunjukan damai sejahtera.
Semakin suci semakin damai sejahtera. Sampai
nanti puncak kesucian dan damai sejahtera kita memandang Yesus muka dengan muka
saat kedatanganNya kedua kali. Kenapa Paulus katakan kejarlah kekudusan dan
berupaya hidup damai? Sebab Paulus tahu gereja Tuhan akan diperhadapkan dengan
kegoncangan-kegoncangan yang semakin hebat. Jadi kita upayakan supaya terus
damai. Jangan terpengaruh dengan kegoncangan-kegoncangan yang ada, jangan ikut
goncang, jangan mengikuti suara daging kita, nanti yang ada hanya kebencian,
pertengkaran, perdebatan, perpecahan.
Ada 3 macam Sabat.
1.
Sabat
kecil, itulah perhentian dalam urapan Roh Kudus. Kekuatan Firman pengajaran
dalam urapan Roh Kudus memberikan damai sejahtera kepada kita di tengah
kegoncangan di akhir zaman ini.
2.
Sabat
besar, itulah kerajaan 1000 tahun damai.
Ibrani
4:9-11
4:9
Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.
4:10
Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah
berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari
pekerjaan-Nya.
4:11
Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya
jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Untuk
masuk ke sana kita harus berusaha sungguh-sungguh. Apa yang harus kita
usahakan? dalam Ibrani pasal 3 dan 4 ada 3 kali disebutkan pada hari ini jika
kamu mendengar suaraNya jangan kamu keraskan hatimu, inilah yang menjadi usaha
kita.
a) Ibrani 3:7-8
3:7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus:
"Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
3:8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman
pada waktu pencobaan di padang gurun,
Di sini dikaitkan Roh Kudus, itu menunjuk pelita
emas. Jadi upaya kita yang pertama manfaatkan waktu untuk mendengar Firman
pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus di dalam ibadah raya. Pada hari
ini, kita sekarang berada pada ujung hari keenam, waktu sudah mau habis dan
kita akan masuk hari ke-7 yaitu kerajaan 1000 tahun damai, manfaatkanlah waktu yang
ada ini.
b) Ibrani 3:14-15
3:14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam
Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan
iman kita yang semula.
3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari
ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam
kegeraman",
Di sini dikaitkan iman, iman itu ditunjukan oleh
alat meja roti sajian. Jadi usaha kedua adalah manfaatkan waktu untuk mendengar
Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus di dalam ibadah pendalaman
Alkitab. Kalau masih ada waktu dan kesempatan kita beribadah dalam ibadah
pendalaman Alkitab, ayo kita manfaatkan supaya kita ada damai sejahtera,
ketenangan, ada perhentian.
c) Ibrani 4:6-7
4:6 Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan
masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu
diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.
4:7 Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu
"hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan
perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu
mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"
Ini dikaitkan dengan perhentian dan damai
sejahtera, ini menunjuk alat mezbah dupa emas. Doa penyembahan itu hubungan
yang paling dekat dengan Tuhan. Kalau kita dekat dengan Tuhan maka hati tenang
dan damai. Jadi usaha ketiga adalah manfaatkan waktu untuk mendengar Firman
pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus dalam ibadah doa penyembahan.
Jadi
upaya kita adalah manfaatkan waktu untuk bertekun dalam 3 macam ibadah pokok yang
dibina oleh Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Ini harus kita
kejar dan usahakan. Ada yang menempu jarak jauh untuk datang beribadah. Ada
yang beribadah secara online karena keadaan.
Tadi
dikatakan jangan keraskan hatimu. Jadi kalau 3 macam ibadah pokok kita abaikan,
maka dihadapan Tuhan kita adalah orang yang keras hati, sehingga tidak pernah
terasa pekerjaan Firman dalam urapan Roh Kudus dalam dirinya, tidak pernah
mengalami penyucian, tidak ada ketenangan, tidak pernah puas.
Tuhan
berikan waktu dan kesempatan kepada kita. Tuhan katakan kejarlah ibadah,
kejarlah keadilan. Tuhan berikan waktu kepada kita dalam 1 minggu ada 7 hari. 3 macam ibadah pokok
itu kalau dikumpulkan tidak sampai 1 hari, paling banyak 6 jam. Dalam 1 minggu
ada 168 jam, untuk Tuhan 6 jam, masih 162 jam untuk kita. Tetapi kadangkala
waktu 6 jam itu masih dirampas juga.
Karena
tidak mengalami pekerjaan Firman dalam hidupnya sehingga ketika Tuhan Yesus
datang dia tertinggal dan binasa.
Ibrani
4:1-2
4:1
Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang
dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih
berlaku.
4:2
Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka,
tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh
bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.
Kalau
keras hati, kuasa Firman itu tidak dia rasakan, tidak berguna.
3.
Sabat
kekal itulah Yerusalem Baru.
Mazmur
132:8
132:8 Bangunlah, ya TUHAN, dan pergilah ke tempat
perhentian-Mu, Engkau serta tabut kekuatan-Mu!
Pergi
ke tempat perhentian, disitulah tempatnya tabut. Dalam Tabernakel, tempat Tabut
Perjanjian adalah di ruangan maha suci. Ruangan maha suci bentuknya 4 persegi,
panjang, lebar dan tingginya sama 10 hasta. Ini menunjuk kota Yerusalem Baru,
kota 4 persegi yang panjang, lebar dan tingginya sama. Jadi tempat perhentian
Tuhan menunjuk Yerusalem Baru, sabat kekal.
Wahyu
21:16
21:16
Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia
mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan
lebarnya dan tingginya sama.
Untuk
masuk sabat kekal yaitu Yerusalem Baru, apa usaha kita?
Mazmur
132:8 (Terjemahan Lama)
132:8
Bangkitlah kiranya, ya Tuhan! silakanlah datang kepada perhentian-Mu, baik
Engkau baik tabut kodrat-Mu!
Tabut
Perjanjiian disebut Tabut kodratMu. Jadi usaha kita untuk masuk kerajaan sorga
Yerusalem baru adalah harus mengalami pembaharuan oleh Firman pengajaran yang
benar dalam urapan Roh Kudus sehingga menjadi satu kodrat dengan Tuhan =
memiliki tabiat atau gambar Allah Tritunggal. Ini janji Tuhan yang paling besar
dan berharga yaitu membawa kita yang tabiatnya daging mau diubahkan menjadi
satu kodrat, satu tabiat dengan Allah Tritunggal.
II
Petrus 1:4
1:4
Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga
dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat
ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Pembaharuan
yang dikerjakan oleh Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus itu tidak
simsalabim seperti sulap tetapi ada prosesnya. Yaitu rela sengsara daging tanpa dosa karena mau
taat pada Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai. Kita taat tetapi
dibenci orang, dihina, dikucilkan, difitnah, dituduh macam-macam, mungkin juga
sudah mengalami siksaan secara fisik. Kita harus rela sengsara untuk kita
dibaharui. Dalam II Korintus pasal 4 dikatakan jangan tawar hati, manusia lahiriah
semakin merosot namun manusia batinia semakin diubahkan. Penderitaan ringan yang kita alami
membawa kita kepada kemuliaan.
II
Korintus 4:16-18
4:16
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin
merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan
kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan
kami.
18
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan,
karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah
kekal.
Makanya
jangan heran, ketika kita masuk dalam pengajaran kenapa banyak tantangannya,
banyak sengsaranya, sudah bertekun dalam 3 macam ibadah pokok koq difitnah,
tidak disenangi, diizinkan menderita, sakit dan lain-lain? Itu semua diizinkan
oleh Tuhan supaya sekalipun yang lahirian merosot namun yang batinia dibaharui
menjadi satu kodrat dengan Allah Tritunggal. Dagingnya semakin habis dan
pribadi Yesus semakin nyata dalam hidup kita, kita terus dibaharui. Itu disebut
penderitaan ringan. Kenapa disebut penderitaan ringan? Karena ada Roh Kudus
yang menolong, menghibur dan menguatkan, serta memampukan kita. Nanti mereka
yang tertinggal masuk dalam siksaan antikristus, itu penderitaan yang hebat
luar biasa karena tidak ada lagi Roh Kudus yang menguatkan.
I
Petrus 4:12-14
4:12
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi
atas kamu.
4:13
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam
penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada
waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Kalau
menderita karena Yesus tanpa dosa berarti kita diizinkan mendapat bagian kecil
dari penderitaan Yesus. Biarlah kita bertahan jangan mundur, supaya kita
mengalami pembaharuan. Terutama pembaharuan Yerusalem Baru. Pembaharuan
Yerusalem Baru ditandai dengan tidak ada lagi yang lama.
Ada
7 hal yang tidak boleh ada lagi di Yerusalem Baru yang dibagi menjadi 4 bagian.
a) Wahyu 21:1
21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang
baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan 1laut pun tidak ada lagi.
Ini yang pertama, laut tidak ada lagi
menunjuk pembaharuan hati.
b) Wahyu 21:4
21:4 Dan Ia
akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan 2maut tidak akan ada lagi; 3tidak akan ada lagi perkabungan, atau 4ratap tangis, atau 5dukacita, sebab
segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Bagian 2, 3, 4, 5 ini pembaharuan tabiat.
c) Wahyu 22:3
22:3 Maka 6tidak
akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di
dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
Tidak akan ada lagi laknat ini pembaharuan
pelayanan.
d) Wahyu 22:5
22:5 Dan 7malam
tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan
cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan
memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
Malam tidak akan ada lagi menunjuk pembaharuan
sikap hidup.
Kita
pelajari satu persatu:
a) Laut tidak ada lagi, ini pembaharuan hati.
Hati bagaimana yang harus dibaharui?
Yakobus 1:6-8
1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama
sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut,
yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia
akan menerima sesuatu dari Tuhan.
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang
dalam hidupnya.
Untuk masuk kerajaan sorga, Yerusalem Baru
tidak boleh ada lagi hati yang bimbang. Banyak hal-hal yang membimbangkan, itu
semua dari setan. Antara lain:
1)
Ajaran
palsu, itu angin yang ditiupkan oleh setan. Ingat Petrus, ketika dirasanya
angin maka takutlah dia dan hampir tenggelam. Banyak sekali angin pengajaran
palsu sekarang ini, apalagi dengan kecanggihan teknologi, bisa dilihat di
handphone, laptop, di yutub. Di situ banyak khotbah-khotbah, ada yang membahas
perpuluhan, ada yang membahas boleh tidaknya perceraian, ada yang membahas
baptisan dan lain-lain. Kalau kita lihat sudah tidak senada dengan pengajaran
yang kita terima dari para pendahulu lebih baik tidak usah dengar.
Termasuk
buku-buku, ayo teliti, jangan sampai salah. Jangan baca yang lain, itu membuat bingung. Ingat nabi yang menjumpai makanan
asing, sulur-suluran liar yang tidak mereka kenal. Ini ajaran palsu yang tidak
kita kenal.
2)
Gelombang
pencobaan datang, itu dari setan untuk membuat bimbang, percaya kuasa Tuhan
atau tidak. Saya alami juga seperti itu, gelombang pencobaan dalam bentuk lama
belum punya anak. Lalu datang tabib dari Sumatera jauh-jauh ke Tonusu. Pak
pendeta minum ini, saya jamin tahun depan saya datang bapak sudah punya anak.
Hebat, kayak Tuhan saja dia bisa memprediksi seperti itu. Saya tolak, saya percaya kuasa Tuhan. Tidak lama dalam
tahun itu juga Tuhan berikan anak. Ini gelombang pencobaan membuat ragu,
percaya kuasa Tuhan atau percaya dukun.
3)
Menghadapi
gelombang dosa. Apalagi kalau dosa itu mendatangkan keuntungan. Buka kios tidak
laku-laku, tetapi kios tetangga laku karena jual cap tikus dan rokok.
Kelihatannya menguntungkan, sehingga tergoda untuk menjualnya. Jangan! Itu gelombang dosa. Seperti Yusuf menghadapi
gelombang pencobaan ditambah lagi gelombang dosa, tetapi dia tidak bimbang, tetap
pilih Tuhan. Dia dijual oleh saudara-saudaranya, menjadi pembantu di rumah
Potifar di Mesir, diterpa lagi gelombang dosa isteri Potifar menggoda. Kalau
dia mau dia dapatkan segala-galanya. Tetapi dia tidak mau, tetap percaya Tuhan,
pegang kebenaran dan pertahankan kesucian, sekalipun dia harus dijebloskan ke
penjara karena difitnah.
Jadi
gelombang dosa itu ada 3 bentuk yaitu godaan, paksaan, ancaman. Kaum muda di
masa pacaran dan tunangan hati-hati, gelombang dosa datang. Hati-hati, kalau
kena gelombang dosa bisa tenggelam! Kalau cinta saya buktikan cintamu, lalu
minta yang najis-najis, jangan seperti itu!
Kalau bimbang pasti pilih yang salah. Kena
ajaran palsu, buka telinga, baca buku yang lain-lain ajarannya, pasti pilih yang salah.
Ada 3 hal yang tidak boleh salah pilih sebab
ini menentukan nasib hidup kita sampai di sorga atau di neraka:
1)
Soal pengajaran.
Ini soal makanan, soal pertumbuhan rohani kita, jangan salah pilih! Kita lihat
itu ajaran sehat atau racun, makanan yang kita kenal atau makanan asing yang
tidak kita kenal.
Dalam Yohanes pasal 6 dikatakan Bapa membawa kita lewat pengajaran untuk
bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Jadi kalau pengajarannya salah tidak akan
ketemu Yesus!
Yohanes
6:44-45
6:44
Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik
oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45
Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah.
Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa,
datang kepada-Ku.
Pengajaran
ini menentukan, kita datang kepada Yesus Kristus atau antikristus. Makanya
jangan salah pilih. Sidang jemaat boleh menilai sebab sidang jemaat yang
menikmati. Dan saya boleh mengatakan dengan yakin bahwa apa yang saya ajarkan
adalah pengajaran yang telah saya terima dari para pendahulu dan saya yakin
seyakin-yakinnya ini adalah Firman pengajaran yang benar.
2)
Penggembalaan
di mana kita tergembala. Ini menentukan kita bertemu siapa. Karena lewat
penggembalaan ini kita dituntun untuk sampai ke kandang penggembalaan yang
terakhir bertemu Yesus di Yerusalem Baru. Penggembalaan ini sudah mencakup
gembalanya, hamba Tuhannya tahbisannya benar atau tidak, jangan salah pilih!
Jangan karena berpikir yang jasmani sehingga memilih yang salah. Jangan! Karena
ini menentukan nasib kita hidup saat ini sampai hidup yang akan datang.
Saya
tanggung jawab, ada yang tergembala jarak jauh lewat internet, sampai sekarang
belum melihat orangnya secara langsung. Seandainya dia salah pilih masuk di
sini, saya tanggung jawab di hadapan Tuhan! 1 jiwa itu harganya mahal sebab
seharga Korban Kristus.
3)
Jodoh.
Jangan salah pilih! Karena itu bukan barang yang bisa kita ganti kapan saja
kita mau. Kalau pengajarannya benar, penggembalaannya benar, Tuhan sediakan
jodoh di tepi sumur penggembalaan, Tuhan sediakan yang terbaik. Ishak bertemu
Ribka di tepi sumur Lahai Roi, sumur penggembalaan. Musa bertemu Zipora di tepi
sumur penggembalaan. Jangan salah pilih cari di media sosial, cari di take me out. Jangan katakan koleksi
untuk diseleksi, itu bahasa orang yang najis.
Soal
jodoh kalau salah pilih yang menderita yang menikah dan yang menderita orang
tuanya juga. Esau ambil isteri orang Kanaan dan itu memedihkan hati orang tua.
Kejadian
26:34-35
26:34
Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri
orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya.
26:35
Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.
Kalau
masih umur 17 tahun jangan bingung soal jodoh, ini Esau umur 40 tahun baru
menikah. Makanya tanya orang tua dulu boleh atau tidak. Kalau orang tua bilang
jangan yah dengar-dengaran, jangan paksakan. Karena kalau sudah salah pilih itu
memedihkan hati yang menikah dan juga memedihkan hati orang tua. Kalau sudah
pedih hati mau dicerai? tidak bisa!
Akibat bimbang:
1)
Yakobus 1:7
1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu
dari Tuhan.
Tidak
mendapat apa-apa dari Tuhan = kehilangan keselamatan.
2)
Yakobus 1:8
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang
dalam hidupnya.
Tidak
tenang hidupnya.
Biarlah hati yang bimbang diubahkan lewat
Firman dalam urapan Roh Kudus, ditambah nyala api ujian sengsara daging tanpa
dosa, menjadi kuat teguh hati = hati yang percaya.
b) Pembaharuan Tabiat.
Ibrani 2:14
2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah
dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam
keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang
berkuasa atas maut;
Tabiat yang mau diubahkan adalah tabiat iblis.
Bagaimana tabiat iblis?
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula
dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah
pendusta dan bapa segala dusta.
Ada 2 tabiat utama iblis yaitu pembunuh dan
pendusta
1)
Pembunuh
itu adalah kebencian sampai membenci tanpa alasan, tidak ada salah tetapi dibenci.
Itu sudah menjadi karakter.
I
Yohanes 3:15,13-14
3:15 Setiap
orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu,
bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam
dirinya.
3:13
Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.
3:14
Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu
karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di
dalam maut.
Sekalipun
orang yang sudah beribadah tetapi tabiat kebencian ini bisa timbul ketika
ibadah pelayanannya tidak berkenan kepada Tuhan. Sebagai contoh orang yang
beribadah tetapi membunuh dan membenci adalah Kain. Kain dan Habel sama-sama
beribadah, sama-sama mempersembahkan korban. Persembahan Habel diterima,
persembahan Kain tidak berkenan, maka timbullah kebencian.
Kita
tidak menghakimi siapa-siapa, kita raba diri kita, kalau ibadah pelayanan kita
tidak berkenan kepada Tuhan pasti timbul kebencian. Atau sebaliknya, kalau kita
menyimpan kebencian pada orang lain maka ibadah pelayanan kita tidak berkenan
kepada Tuhan.
I
Yohanes 3:11-12
3:11 Sebab
inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus
saling mengasihi;
3:12 bukan
seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah
sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya
benar.
Pertanyaannya
apa yang menjadi penyebab ibadah pelayanan kita tidak berkenan kepada Tuhan
sehingga timbul kebencian? Sebab tanpa kasih =
tanpa ketaatan kepada Tuhan, atau tidak sesuai kehendak Tuhan. Beribadah melayani tetapi tanpa ketaatan pada
Firman, Firman bilang A dia lakukan B. Makanya
timbul kebencian. Siapa yang dia benci? Orang yang beribadah dan melayani
dengan taat. Kita bisa raba diri kita, kita taat pada Firmn atau tidak, kalau
ada kebencian berarti tidak taat pada Firman. Melayani tanpa kasih tidak ada gunanya. Dalam I
Korintus dikatakan biar aku mengorbankan diri untuk dibakar tetapi kalau tanpa
kasih itu sia-sia.
Yohanes
14:15,21,23
14:15
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
14:21
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.
Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan
mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
14:23
Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan
Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama
dengan dia.
Ini
yang membuat timbul kebencian, karena tidak taat, tidak sesuai Firman, tidak
melakukan kehendak Tuhan. Sehebat apapun pelayanan kita kalau tidak taat,
dihadapan Tuhan tidak diterima, malah ditolak dan dicap pembuat kejahatan. Tadi
dikatakan Kain itu berasal dari si jahat, jadi sudah pas. Kalau tidak sesuai
Firman itu pembuat kejahatan, seperti Kain, makanya benci si A, benci si B. Yang
dia benci orang-orang yang mau taat pada Firman, orang yang mau melakukan
kehendak Tuhan.
Matius
7:21-23
7:21 Bukan
setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu
itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah
mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Ada
2 tingkatan penolakan:
Ø Kalau dalam kitab Kejadian persembahan Kain
yang ditolak, tetapi Kain tetap dicari oleh Tuhan. Dia diingatkan “dosa sudah
mengintip di pintu”.
Ø Tetapi dalam Lukas bukan cuma pelayannya
ditolak tetapi juga orangnya ditolak!
Jadi
hati-hati, kalau melayani tanpa kasih, berarti tanpa ketaatan, tidak sesuai
dengan Firman Tuhan, maka pelayanan ditolak, orangnya juga ditolak, diusir dari
hadirat Tuhan. Makanya dia gampang sekali benci orang, tidak suka pada orang,
karena sudah tidak sesuai dengan Firman Tuhan pelayanannya. Biar dia bilang
taat sebenarnya tidak taat, tidak akan ada kebencian kalau orang taat pada
Firman.
2)
Pendusta.
Kalau sudah ada kebencian pasti dusta. Waktu Kain sudah membunuh lalu ditanya
Tuhan “dimana adikmu”. Malah Kain jawab “apakah aku penjaga adikku?” dia
berdusta. Kalau ada kebencian pasti berdusta, pembenci dan pendusta ini satu
persekongkolan seperti ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala, orang Herodian
dan orang Farisi.
Jadi bertabiat iblis itu tanpa kasih Allah. Supaya kita tidak bertabiat iblis ini yang
harus kita lakukan:
I Korintus 15:25-26
15:25 Karena Ia
harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua
musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26 Musuh yang
terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Supaya menang atas maut dan menang atas iblis
maka kita harus selalu berada di bawah kaki Tuhan. Apa yang kita lakukan dibawah kaki Tuhan?
Kita belajar dari satu contoh pribadi yang mengasihi Tuhan dan dikasihi Tuhan.
Apa yang dilakukan Maria:
1)
Lukas
10:39
10:39 Perempuan
itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki
Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
Duduk
mendengar Firman dan dengar-dengaran pada Firman. Taat pada Firman, kalau taat
timbul kasih.
I Petrus 1:22
1:22 Karena kamu
telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat
mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh
saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Banyak
mendengar Firman sampai mempraktekan Firman dengan kerendahan hati mengaku
tidak layak, hanya tanah liat, maka timbul kasih, bukan kebencian yang ada.
2)
Yohanes
11:32
11:32 Setibanya
Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan
kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku
pasti tidak mati."
Waktu
menghadapi Lazarus yang mati, Maria tersungkur menyembah Tuhan Yesus.
Seringkali kita sudah taat pada Firman Tuhan, kemudian diizinkan menderita
seperti Maria menghadapi penderitaan Lazarus saudaranya mati. Disitu muncul
ketidaktaatan, di situ mulai mempersalahkan Tuhan dan sesama. Ayub suci, saleh,
beribadah, takut akan Tuhan, berarti dia orang yang taat. Ketika diizinkan
menderita dia mulai salahkan orang lain, dia mulai menyalahkan Tuhan, tidak
taat.
Ibrani
5:8
5:8 Dan
sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah
diderita-Nya,
Tersungkur
menyembah itu belajar taat di dalam penderitaan. Tetap taat pada Firman Tuhan sekalipun
diperhadapkan dengan penderitaan apapun bentuknya.
3)
Mengurapi
kaki Yesus dengan minyak seharga 300 dinar dan menyekanya dengan rambutnya. 300
dinar itu upah kerja kurang lebih setahun, itu dia serahkan. Artinya rela
berkorban apapun untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Tabiat setan pendusta yaitu kebencian dan
dusta diubahkan menjadi taat dan jujur sehingga bisa masuk Yerusalem Baru.
c) Pembaharuan tahbisan pelayanan. Tidak ada
lagi kutuk itu menunjukan pembaharuan tahbisan pelayanan. Tahbisah kita mau
dibaharui oleh Tuhan. Padahal sudah beribadah melayani Tuhan tetapi dikutuk,
apa penyebabnya?
1)
Yeremia
48:10
48:10
Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan
terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!
Yang
pertama lalai dalam melakukan pekerjaan Tuhan =
tidak setia dan tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan, tidak
berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Kita periksa tahbisan pelayanan kita.
Imam-imam apalagi yang tampil di depan di lihat orang, periksa tahbisan,
kesetiaan, tanggung jawab kita di dalam pelayanan. Kita bercermin pada Firman
Tuhan.
Saya
juga dikoreksi Tuhan, sebagai gembala bagaimana tanggung jawab doa penyahutan
untuk jemaat, dilakukan atau tidak.
2)
Tabiat
kedua menghambat pedang dari penumpahan darah, artinya tidak mau disucikan oleh
Firman pengajaran yang benar. Tahbisan dan penyucian itu tidak bisa dipisah,
itu satu kesatuan, Tuhan katakan kepada Musa “kuduskanlah mereka untuk memegang
jabatan imam bagiKu”. Orang yang tahbisannya benar pasti melayani dalam
kesucian.
Keluaran
29:1
29:1 "Inilah
yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka
memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor
domba jantan yang tidak bercela,
Saya
nomor satu dikoreksi Tuhan, khotbah, melayani kalau tanpa kesucian tidak ada
gunanya, tahbisannya salah, tidak bisa masuk Yerusalem Baru, suasana kutuk dan
tidak bisa masuk ke sana. Makanya kenapa melayani beban berat dan letih lesu?
Karena tidak setia, tidak tanggung jawab, tidak suci! Padahal pelayanannya bila dibandingkan pelayanan orang lain
lebih banyak pelayanan orang lain. Dia hanya dalam 1 bidang saja tetapi karena
tidak setia, tidak tanggung jawab, tidak suci sehingga menjadi berat dan
akhirnya dia tinggalkan.
3)
Maleakhi
3:8-9
3:8
Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata:
"Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan
persepuluhan dan persembahan khusus!
3:9
Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
3:10
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan,
supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta
alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan
berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Tidak
jujur mengembalikan milik Tuhan = terikat akan uang, tidak benar dalam hal
keuangan. Ini yang menyebabkan melayani tetapi dalam suasana kutukan. Akhirnya
pelayannya dia lepas. Yudas terikat uang, dia masih dapat kesempatan terakhir
dalam perjamuan Paskah untuk dilepaskan tetapi dia tidak mau menerima Firman,
dia mengelak dari Firman sehingga dia mati menggantung diri. Terkutuklah orang
yang mati digantung, kata surat Galatia pasal 3.
Ini 3 penyebabnya kena kutuk, kalau ini ada
sehebat apapun pelayanan Tuhan tidak akan terima dan tidak akan masuk Yerusalem
Baru. Sorga hanya jadi impian. Ayo buang kutuk, biarlah tahbisan pelayanan kita dibaharui. Firman pengajaran yang
benar serta percikan darah sengsara daging tanpa dosa membaharui tahbisan
pelayanan kita, sehingga kita menjadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang setia,
benar dan suci. Pasti dipakai Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir,
kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Kegerakan ini akan semakin membesar. Kita
berbahagia hidup di zaman sekarang ini yang canggih teknologinya. Kita
manfaatkan kecanggihan teknologi menyebarkan Firman pengajaran.
Wahyu 19:11
19:11 Lalu aku
melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang
menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi
dan berperang dengan adil.
Masuk dalam kegerakan rohani = masuk dalam
kancah peperangan rohani. Kita diperhadapkan dengan banyak musuh,
tantangan-tantangan yang hebat, tetapi Yesus yang memimpin kegerakan, Dia yang
berperang ganti kita, Dia yang menolong. Urusan kita adalah benar, setia, suci,
nanti Tuhan yang menjadi Pembela. Pdt. Widjaja mengatakan biar Tuhan yang
membuktikan bahwa pengajaran yang saya sampaikan ini adalah pengajaran yang
benar. Banyak hal-hal yang kita hadapi sekarang, kegoncangan demi kegoncangan
sehingga membuat bingung, membuat bimbang, sampai akhirnya tahbisan ikut rusak.
Tetapi kalau kita setia, benar dan suci maka Tuhan berperang bagi kita, Tuhan
bersama dengan kita.
d) Pembaharuan sikap hidup = malam tidak ada
lagi.
Yohanes 11:10
11:10 Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari,
kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya."
Malam tidak ada lagi = tidak ada lagi dosa
sandungan. Tuhan sudah mau datang, sebentar lagi kita sudah mau mencapai garis finish,
kedatangan Yesus sudah di ambang pintu, Mempelai Wanita Tuhan sudah mau
terbentuk, kenapa mau tersandung, jangan! Jangan mudah tersandung dan juga
jangan menjadi sandungan bagi orang lain. Saya sebagai hamba Tuhan, gembala,
dilihat oleh jemaat, jangan menjadi sandungan dan jangan juga tersandung.
Apa penyebab mudah tersandung dan menjadi
sandungan?
Matius 18:6
18:6
"Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang
percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada
lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
Penyebab tersandung dan jadi sandungan karena
ada batu kilangan, artinya karena keras hati! Saya tidak mau ibadah, selama dia
masih ada di sana dan tidak bertobat saya tidak mau beribadah. Orang yang dia
cerita itu beribadah, yang ngomong ini yang tidak bertobat! Tuhan tolong ini
jangan ada dalam diri kita.
Macam-macam sandungan:
1)
Jerat
dosa. Ini dipasang setan di tempat-tempat yang kita datangi dan lewati. Orang
keras hati terjerat oleh dosa.
Ibrani
12:1
12:1
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita,
marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan
berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Dosa
di depan atau jerat dosa. Makanya kita mohon hati yang lembut dalam mendengar
Firman, biarlah Firman menuntun setiap langkah hidup kita sehingga tidak kena
jerat dosa ini.
2)
Dosa
orang lain. Makanya jangan suka melihat kekurangan orang. Lebih baik kita lihat
kekurangan kita, kita bercermin pada Firman apalagi yang kurang yang harus kita perbaiki.
3)
Ini
sandungan yang paling parah yaitu kebenaran diri sendiri.
Semua ini tidak boleh ada lagi untuk masuk
Yerusalem Baru. Jangan tersandung dan jangan menjadi sandungan. Yang tersandung
dan menjadi sandungan nasibnya sama, lehernya diikat dengan batu kilangan dan
ditenggelamkan ke dalam laut. Sama seperti Babel yang dilempar ke dalam laut.
Jadi mengarah ke Babel, masuk pembangunan tubuh Babel, mempelai wanita setan.
Terutama kita imam-imam kita dilihat. Dari
penampilan kita jangan jadi sandungan. Cara berpakaian harus sesuai Firman.
1)
Sesuai
fungsi yaitu untuk menutupi daging yang telanjang.
2)
Pantas
atau benar. Laki-laki pakai pakaian laki-laki, perempuan pakai pakaian perempuan.
Laki-laki jangan pakai pakaian perempuan atau perempuan pakai pakaian laki-laki.
3)
Suci.
Contoh
kehidupan yang mengalami pembaharuan adalah Petrus. Bagaimana keadaan Petrus
sebelum dibaharui?
a) Dia bimbang sehingga hampir tenggelam. Berarti
laut masih ada.
Matius 14:29-31
14:29 Kata
Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di
atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi
ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak:
"Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus
mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang
percaya, mengapa engkau bimbang?"
b) Petrus memotong telinga Malkus, ada
kebencian. Berarti maut masih ada. Hati-hati, juga bagi saya, sampaikan Firman
jangan ada kebencian sehingga memotong telinga jemaat, hantam orang saja.
c) Merasa tidak tergoncang imannya seperti
murid-murid yang lain. Ini berarti ada kebenaran diri sendiri = malam masih
ada.
Markus 14:27-29
14:27 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu
semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan
domba-domba itu akan tercerai-berai.
14:28 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan
mendahului kamu ke Galilea."
14:29 Kata Petrus kepada-Nya: "Biarpun mereka
semua tergoncang imannya, aku tidak."
d) Petrus tadinya sudah menjadi penjala manusia
namun kembali menjadi penjala ikan, ini tidak setia. Tidak setia berarti masih
ada kutuk.
Jadi
kalau mau lihat kelemahan orang sebenarnya banyak sekali. Rasul yang hebat
seperti Petrus saja banyak sekali kelemahannya, apalagi kita. Makanya tidak
usahlah melihat kelemahan orang sebab kelemahan kita terlalu banyak. Tetapi
lewat Firman penggembalaan ada kesempatan diubahkan. Dalam Yohanes 21:15-17 3
kali Yesus bertanya pada Petrus tentang kasih dikaitkan dengan penggembalaan.
Ini menunjukan Firman penggembalaan yang benar dalam 3 macam ibadah pokok, sanggup membaharui kehidupan kita. Kalau sore
ini masih bisa beribadah, bisa mendengar Firman penggembalaan, masih ada
harapan untuk dibaharui sekalipun kekurangan kita banyak. Orang yang hampir-hampir
tidak punya kelebihan yaitu penjahat di sebelah Yesus tetapi bisa dibaharui. Yang
penting masih mau membuka telinga mendengar pengajaran, mau datang beribadah
ada pengajaran yang disampaikan.
Tanda-tanda
dibaharui.
Yohanes
21:18-19
21:18 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu
sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah
menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau
dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal
ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan
Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah
Aku."
Tandanya
adalah bisa mengulurkan tangan untuk mati karena Yesus. Artinya:
a) Mau taat pada Firman Tuhan sekalipun sakit
dan sengsara bagi daging sampai daging ini tidak bersuara lagi. Saya juga masih
banyak kekurangan dan kelemahan tetapi tidak mau bertahan pada kelemahan dan
kekurangan, mau berubah. Kalau masih ada
Firman dan perjamuan suci ada kesempatan untuk berubah dan bisa taat
pada Firman Tuhan.
b) Bisa menyembah Tuhan bukan untuk mendapatkan
sesuatu tetapi karena kita mengasihi Tuhan. Tidak salah menyembah karena ingin
sesuatu tetapi kita harus tingkatkan menyembah karena mengasihi Tuhan. Memang
begitulah manusia, Tuhan izinkan menghadapi sesuatu supaya ada penyembahan.
Kalau sudah menghadapi sesuatu lalu kering tidak mau menyembah, sudah tidak
tahu bagaimana keadaan orang itu. Tetapi tingkatkan lagi, kita menyembah karena
mengasihi Tuhan, bukan karena ada sesuatu. Doa itu hubungan pribadi dengan
Tuhan, dalam Matius pasal 6 dikatakan masuk kamar, tutup pintu, tidak
terpengaruh dengan perkara luar, tidak terpengaruh dengan persoalan yang kita
hadapi. Hubungan hati ke hati dengan Tuhan, hanya karena kita mengasihi Tuhan
sehingga kita menyembah. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan, apa yang kita
perlukan, apa yang menjadi pergumulan kita dan Tuhan selesaikan tepat pada
waktunya. Hasilnya:
Wahyu 21:14
21:14 Dan
tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua
belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.
Nama Petrus tertulis di Yerusalem Baru, nama
kita terdaftar di kitab kehidupan. Kita boleh masuk di kota Yerusalem Baru
sebagai Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Ini yang harus kita perjuangkan, sabat kecil,
sabat besar, sabat kekal. Sabat kecil itu perhentian dalam Roh Kudus, damai dan
ketenangan hasil penyucian. Sabat besar kerajaan 1000 tahun damai hasil
ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Sabat kekal Yerusalem Baru hasil
pembaharuan. Jangan lagi ada hati bimbang, jangan ada lagi maut yaitu tabiat
iblis dusta benci, jangan ada lagi kutuk tahbisan kita dibaharui dan jangan ada
lagi malam, sikap hidup kita
dibaharui, jangan menjadi sandungan dan mudah tersandung. Maka ketika Yesus
datang, Sorga bukan hanya impian tetapi sungguh-sungguh menjadi kenyataan. Kita
boleh masuk ke sana menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna.
Tuhan memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar