Wahyu 1:3
1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang
mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di
dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Baru
membaca dan mendengar sudah disebutkan berbahagia, lalu dikunci berbahagia yang
menurut.
Wahyu 22:7
22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera.
Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
Kami
hamba Tuhan sudah harus menjadi kewajiban untuk tekun membaca Firman. Dengan
tekunnya kami membaca Firman ada kaitannya dengan selamatnya sidang jemaat. Itu
sebabnya dalam Wahyu 1:1-2 hamba Tuhan itu diberikan Firman kemudian ayat 3
disebutkan berbahagia yang mendengar dan membaca Firman. Baru membaca dan
mendengar Firman saja sudah berbahagia apalagi kalau sudah melakukan Firman.
Saya
tidak membatasi saudara untuk datang konseling dengan saya, tetapi yang saya
utamakan adalah duduk di meja saya membaca Firman Tuhan. Mengapa? Sebab di atas
pundak gembala ada keselamatan sidang jemaat. Bukan hanya keselamatan sekarang
tetapi yang dibicarakan adalah keselamatan yang akan datang.
1 Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam
semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu
dan semua orang yang mendengar engkau.
Kita
sudah diselamatkan:
Efesus 5:25
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus
telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
Kita
sedang diselamatkan:
Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman,
Keselamatan
yang akan datang:
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Kita
menuju pada ayat 27 ini. Ini tanggung jawab seorang hamba Tuhan di dalam setiap
sidang. Sebagai hamba Tuhan saya melihat betapa tanggung jawab ini tidak boleh
dientengkan oleh seorang gembala dalam sidang jemaat.
I Timotius 4:13
4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah
dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
Ahli
Taurat setia membaca dan berusaha menyelidik Kitab-kitab Suci tetapi mereka ditegur
dan dikeritik oleh Tuhan Yesus. Tuhan mengatakan “kamu tidak tahu bahwa yang
ditulis oleh kitab suci adalah tentang Aku”. Jadi bila tekun membaca Kitab Suci
berarti hamba Tuhan itu tekun untuk mengenal siapa itu Tuhan Yesus, bukan hanya
sekedar membaca.
Yohanes 5:39-43
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu
menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab
Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
5:40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk
memperoleh hidup itu.
5:41 Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.
5:42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di
dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.
5:43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak
menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan
menerima dia.
Kalau
gembala membaca kitab suci berarti dia menekuni, mempelajari dan mengenal siapa
isi dari yang dia baca itu yaitu Tuhan Yesus. Pemahamannya akan bertumbuh.
Yohanes 5:46-47
5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu
kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
5:47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang
ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"
I Timotius 4:13
4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah
dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
Bagaimana
kalau saya sebagai gembala tidak tekun dan tidak mempelajari siapa Figur yang
ditulis oleh kitab-kitab suci ini. Kita harus tekun membaca dan mempelajari
siapa Tuhan Yesus supaya kita mengerti seleraNya.
Apa
selera dari Tuhan Yesus? Dia sudah mati untuk kita, kemudian Dia memandikan
kita lewat air Firman Tuhan. Untuk memandikan sidang jemaat, Tuhan bekerja bersama hamba Tuhan untuk membasuh,
untuk menyucikan, untuk membangun dan untuk mengajar sidang jemaat.
I Timotius 4:14
4:14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada
padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan
sidang penatua.
Penumpangan
tangan itu tidak asal, tidak boleh tergopoh-gopoh. Orang yang menumpangkan
tangan haruslah tua-tua, artinya orang yang sudah matang rohaninya. Jangan asal
saudara pergi ke mana-mana untuk ditumpangkan tangan apalagi kalau yang
menumpangkan tangan belum lepas dari rokok dan minuman keras. Kalau yang
selingkuh menumpangkan tangannya di atas saudara maka rohnya itu turun kepada
saudara! Itu sebabnya tidak asal dan tidak sembarang untuk kita ditumpangkan
tangan.
I Timotius 5:22
5:22 Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan
atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. Jagalah
kemurnian dirimu.
I Timotius 4:15
4:15 Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya
supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.
Semuanya
harus diperhatikan, ketekunan diperhatikan, dalam soal membangun diperhatikan,
ajaran Firman Tuhan yang sehat
harus diperhatikan. Jangan sembarang pengajaran yang diterapkan dalam sidang jemaat. Sebab orang yang menerima pengajaran campur
akan dibuang dari pembangunan Tubuh Kristus. Jadi jangan coba saudara menerima
ajaran campur. Itu sebabnya saya bertanggung jawab untuk menjaga kemurnian
Firman pengajaran yang disampaikan dari mimbar ini.
Bagaimana
mau mengkatrol rohani sidang jemaat kalau gembala sendiri tidak maju-maju rohaninya. Kemajuan rohani seorang hamba Tuhan harus nyata
kepada semua orang utamanya kepada sidang jemaat.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu.
Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Hamba
Tuhan harus mengawasi dirinya berarti juga mengawasi nikahnya, lalu dia harus
mengawasi ajarannya dengan teliti. Jangan saudara berpikir bisa selamat tanpa
hamba Tuhan. Kalau kita bisa selamat sendiri sehingga masuk dalam penyingkiran
terbang ke padang gurun maka tidak usahlah kita berhimpun untuk digembalakan. Tetapi tujuan kita berhimpun adalah untuk menikmati Firman
penggembalaan supaya kita dibangun oleh Firman pengajaran yang dipercayakan Tuhan kepada gembala yang tekun membaca kitab suci. Berarti dia mendalami isi
dari kitab suci yaitu tentang Pribadi Tuhan Yesus.
Ketika
ada orang yang bertanya kepada Yesus “hukum mana yang terpenting di dalam kitab
suci” lalu Yesus berkata tentang dua hukum yang utama yaitu mengasihi Tuhan dan
mengasihi sesama. Ahli Taurat itu paham dan dia mengatakan sesuatu kepada Tuhan
Yesus dan mendengar jawabannya Tuhan Yesus mengatakan “sesungguhnya engkau
tidak jauh dari Kerajaan Allah”. Baru membaca dan mengerti bacaannya itu saja
sudah dikatakan dekat dengan Kerajaan Allah. Tetapi apa artinya kita dekat
dengan Kerajaan Allah tetapi tidak masuk Sorga.
Markus 12:32-34
12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus:
"Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada
yang lain kecuali Dia.
12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan
dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi
sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua
korban bakaran dan korban sembelihan."
12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab
orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan
Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Setelah
ada orang yang menyatakan dirinya digembalakan, maka tugas kami hamba Tuhan
adalah mengunjuk-unjuk orang itu di hadapan Tuhan. Maksudnya supaya anak Tuhan yang
digembalakan itu terlibat dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus oleh pelayanan hamba Tuhan yang tekun
membaca kitab suci untuk membangun dan mengajar. Tanggung jawab ini tidak enak
secara daging, tetapi karena kami tidak kerja sendiri melainkan bekerja sama
dengan Tuhan maka itu yang membuat menjadi enak. Tanggung jawab itu sangat
berat karena memperjuangkan pribadi itu supaya jangan terjebak dengan 3,5 tahun
aniaya antikristus melainkan supaya
dia luput/ selamat.
Contoh
dalam Alkitab orang yang membaca tetapi tidak ada praktek.
Lukas 10:25
10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat
untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk
memperoleh hidup yang kekal?"
Kedengaran
pertanyaan ini sangat menyegarkan hati tetapi sebenarnya ada ular yang membelit
sebab dia mau mencobai Tuhan Yesus.
Lukas 10:26-28
10:26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis
dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu
dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri."
10:28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar;
perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
Jadi
jawabannya sudah betul sebab sesuai dengan yang dia baca, berarti tinggal dia
mempraktekkan saja. Tetapi manusia itu suka berdalih, suka mencari alasan,
banyak argumentasinya.
Pengkhotbah 7:29
7:29 Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah
telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.
Lukas 10:29-30
10:29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu
berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun
dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja
merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu
pergi meninggalkannya setengah mati.
Ternyata
yang dikatakan sesama anggota Tubuh Kristus adalah orang yang bisa memberikan
pelayanan dengan cuma-cuma. Melakukan pelayaan ini adalah praktek, berarti
bukan hanya mendengar dan membaca. Ini yang diperlihatkan oleh Tuhan setelah
Dia mengatakan “apa yang kau baca di sana”. Semua orang bisa berucap “kasihilah
sesamamu manusia” tetapi di mana
prakteknya.
Kemudian Yesus lanjutkan dengan perumpamaan seperti di atas maka
lewat orang Lewi dan imam-imam tetapi tidak ada yang memberikan pertolongan. Mereka
ini adalah orang yang berkecimpung di ladang Tuhan, mereka hidup dari hari ke
hari dengan Taurat tetapi prakteknya sama sekali tidak ada. Sialnya lagi kalau
hari-hari terakhir ini pendeta malah bukan menolong orang dalam kesusahan
tetapi malah tega menjebloskan jemaat masuk dalam penjara. Kalau seperti itu
berarti dia lebih jahat dari imam dan orang Lewi dalam perumpamaan Tuhan Yesus
di sini.
Orang
yang disamun itu turun dari Yerusalem ke Yerikho. Rumah ibadah ada di Yerusalem
tetapi dia turun ke Yerikho, berarti rohaninya merosot, rohaninya turun ke
dunia. Siapa yang seharusnya menolong? Itu sebenarnya tanggung jawab imam (hamba Tuhan) untuk mengangkat rohani orang itu.
Lukas 10:31
10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan
itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
Imam
ini juga rohaninya turun, bagaimana dia bisa menolong orang yang rohaninya
turun. Apalagi pikirannya “jangan-jangan perampok belum jauh dari sini dan
ketika saya menolong orang ini perampok-perampok itu datang. Bagaimana
prakteknya dari yang dia baca? Tidak ada!
Lukas 10:32
10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu;
ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
Imam
dan orang Lewi ini adalah orang yang berkecimpung di dalam rumah Tuhan. Melihat
orang yang ada dalam penderitaan mereka menghindar dan tidak turun tangan
terlibat untuk memberikan pertolongan. Mereka hanya sekedar membaca dan tidak
ada prakteknya.
Lukas 10:32
10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam
perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah
hatinya oleh belas kasihan.
Siapa
orang Samaria ini?
Yohanes 8:48
8:48 Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah
benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?"
Tuhan
Yesus dicap oleh orang-orang Yahudi sebagai orang Samaria yang kerasukan setan.
Tetapi Orang Samaria ini yang bisa memberikan pertolongan. Belas kasihan adalah
pintu gerbang pelayanan, ini adalah modal untuk kita dapat mengasihi sesama.
Kalau kita tidak memandang seseorang dengan belas kasihan maka kita tidak bisa melayani.
Lukas 10:34
10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya,
sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang
itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan
dan merawatnya.
Dia melayani
tanpa memperhitungkan keselamatannya sendiri atau tidak
memperhitungkan resiko. Ini model hamba Tuhan yang tidak mempertahankan
nyawanya. Dia rela kehilangan nyawaNya tetapi mendapatkan nyawanya.
Matius 16:25
16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan memperolehnya.
Lukas 10:35
10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada
pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari
ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Pelayanan yang terus menerus/ tanpa batas.
Ini
adalah praktek yang dilakukan oleh Tuhan Yesus yang menemukan kita yang sudah
disamun oleh iblis. Kita disamun dan ditinggalkan iblis setengah mati, tetapi untung
ada Tuhan Yesus orang Samaria yang murah hati. Dia berikan air anggur dan
berikan minyak untuk membersihkan luka kita.
Lukas 10:36-37
10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut
pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun
itu?"
10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah
menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Orang
yang tidak bisa menunjukkan belas kasihan dia bukan sesama anggota Tubuh
Kristus. Jadi dapat kita mendeteksi, kehidupan yang tidak menunjukkan belas
kasihan, tidak memberikan pelayanan kepada sesama berarti dia bukan anggota
Tubuh Kristus.
Dalam
kitab Wahyu ada 7 kali disebutkan “berbahagia”.
1.
Kita
harus memperhatikan ini supaya kita berbahagia mendengar, membaca dan menurut.
2.
Lalu
ditindak lanjuti lagi sekalipun mati, dia dikatakan berbahagia.
3.
Kemudian
dikatakan berbahagia karena dia menjaga pakaiannya menjelang kedatangan Tuhan
sehingga tidak kelihatan ketelanjangannya.
4.
Dia
berbahagia karena masuk dalam undangan Pesta Nikah Anak Domba Allah.
5.
Kalau
meninggal kemudian dibangkitkan saat Tuhan Yesus datang maka orang itu
dikatakan berbahagia karena dia masuk dalam kebangkitan gelombang yang pertama
dan bersama dengan Tuhan Yesus masuk dalam kerajaaan 1000 tahun masih berada di
dunia ini.
6.
Bahagia
karena menuruti Firman Tuhan.
7.
Berbahagia
karena membasuh jubahnya dan bisa menghampiri serta menikmati pohon kehidupan.
Wahyu 1:3; 14:13; 16:15; 19:9; 20:6; 22:7;
22:14
1:3 1Berbahagialah ia yang
membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti
apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata:
Tuliskan: "2Berbahagialah
orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini."
"Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari
jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. 3Berbahagialah dia,
yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan
dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: 4Berbahagialah mereka
yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku:
"Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
20:6 5Berbahagia
dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian
yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi
imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja
bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera. 6Berbahagialah orang
yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
22:14 7Berbahagialah
mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon
kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
Apakah
kita punya modal untuk mengasihi sesama. Jangan kita punya modal seperti Haman
yang menyiapkan tiang gantungan untuk Mordekhai. Sekarang banyak orang mengaku
pelayan Tuhan tetapi menjebloskan orang masuk dalam penjara. Kita harus rela
dibuat rugi dan sekalipun kita rugi, kita tidak membawa orang yang merugikan
kita itu pada pengadilan. Semestinya bisa diselesaikan ke dalam, itulah belas
kasihan.
I Korintus 6:1-7
6:1 Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika
berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang
tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus?
6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus
akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu,
tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi
malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita
sehari-hari.
6:4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus
perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak
berarti dalam jemaat?
6:5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak
adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus
perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
6:6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap
saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?
6:7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang
terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak
lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?
Apakah
orang Samaria dalam perumpamaan Tuhan Yesus itu tidak dirugikan? Secara manusia
dia dirugikan. Kita ini adalah sisa-sisa dari penyamun itulah iblis. Kalalu
Tuhan Yesus tidak segera menolong kita 2000 tahun yang lampau maka habislah
kita. Itu sebabnya Dia datang dengan minyak dan air anggur untuk menolong kita.
Arah perjalanNya bukan dari Yerusalem turun ke Yerikho, tetapi dari bawah
menuju ke Yerusalem (mati dan bangkit).
Kalau arah perjalanan kita menuju Yerusalem Baru maka kita menemukan
orang-orang yang turun rohaninya dan membutuhkan pertolongan kita, segera beri
pertolongan.
Orang yang bisa memberikan
pertolongan ini adalah orang yang bisa mengasihi sesama manusia, berarti sama dengan mengasihi dirinya sendiri. Itu sebabnya konsep
dari Tuhan mengatakan “kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri”.
Amsal 11:17; 14:21
11:17 Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri
sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.
14:21 Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi
berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita.
Pelayanan
orang Samaria ini tidak diminta namun dia memberikan pelayanan. Mengapa? Sebab
ada modal pada dirinya. Modal utama adalah belas kasihan dan modal berikutnya
dia ada minyak dan air anggur. Karena orang yang mempunyai minyak dan anggur
ini dibuktikan
dengan berbelaskasihan
maka Tuhan memberikan dia janji. Silahkan terjadi gebrakan kuda merah yaitu
peperangan yang tidak pernah habis-habisnya, silahkan terjadi gebrakan kuda
hitam yaitu kelaparan,
silahkan terjadi gebrakan kuda hijau kuning yaitu bela sampar tetapi orang yang
memiliki anggur dan minyak ini tidak bisa disentuh.
Kalau
tidak punya belas kasihan hari-hari terakhir ini berarti tidak punya bekal
minyak dan anggur sehingga dia tidak memiliki perlindungan. Kalau kita mempunyai belas kasihan karena
memiliki modal minyak dan air anggur maka pasti mendapatkan perlindungan dari Tuhan sebab dia akan masuk dalam kelompok
orang yang disebut Tubuh Kristus. Orang yang masuk dalam Tubuh Kristus adalah
orang yang memiliki roh belas kasihan, karena dia bermurah hati sehingga
berbuat baik bagi orang lain berarti berbuat baik bagi dirinya sendiri.
Wahyu 6:5-6
6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang
ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku
melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya
memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di
tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan
tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur
itu."
Jangan
hanya kita dengar dan baca tetapi biarlah kita masuk dalam praktek.
Yakobus 1:19-22
1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal
ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk
berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
1:20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran
di hadapan Allah.
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan
kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang
tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan
bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Kalau
dirinya saja bisa dia tipu, bagaimana dengan orang lain. Orang yang berbelas
kasihan tidak mungkin dia menipu dirinya apalagi sampai menipu orang lain.
Kita
belajar Firman sama dengan kita mempelajari Tuhan Yesus. Pasti Tuhan Yesus
bukakan rahasiaNya.
Lukas 4:16-19
4:16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan
menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri
hendak membaca dari Alkitab.
4:17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan
setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:
4:18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah
mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia
telah mengutus Aku
4:19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang
tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang
yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Ada 6
keadaan manusia di situ. Siapa yang bisa menolong keenam keadaan manusia ini
kalau bukan Tuhan Yesus.
Lukas 4:20-21
4:20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya
kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu
tertuju kepada-Nya.
4:21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya:
"Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
Ini
bukti bahwa ketika kita menyelidik dan membaca itu sama dengan kita belajar
pada pribadi Tuhan Yesus. Namun orang Nazaret tidak menerima bahkan menolak Dia
karena melihat latar belakan Yesus, mereka berkata “bukankah saudara-saudaraNya
ada bersama-sama dengan kita”.
Lalu
Tuhan Yesus mengangkat dua kisah. Di zaman Elia banyak orang kusta di Israel tetapi
yang disembuhkan hanya Naaman orang kafir. Di antara orang Israel banyak
janda-janda tetapi tidak ada satupun yang ditolong oleh Tuhan kecuali seorang
janda perempuan Sidon. Mendengar itu mereka tersinggung dan mereka menghalau
Tuhan Yesus. Tuhan Yesus datang dengan belas kasihan kepada mereka tetapi
mereka menanggapi dengan angkara murka. Mereka menghalau Yesus dan berniat
menjatuhkannya dari tebing, tetapi Tuhan Yesus menyelinap dari antara mereka
dan pergi dari situ (tinggalkan mereka).
Isteri
adalah belahan jiwa suami. Gereja Tuhan yang menjadi Tubuh Kristus adalah
belahan hatiNya Tuhan Yesus. Bagaimana supaya kita bisa menjadi Tubuh Kristus.
Salah satunya kita harus memiliki roh belas kasihan.
Matius 9:13
9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki
ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk
memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Membaca
Firman dan mendengar Firman sama dengan kita berhadapan dengan Pribadi Tuhan
Yesus. Kalau membaca kitab Suci berarti kita rindu mengenal Yesus, kita
mendengar Pribadi Yesus dan kita melihat Yesus sebagai cermin yang mau kita
teladani.
Ibrani 10:5-7
10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata:
"Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah
menyediakan tubuh bagiku --.
10:6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa
Engkau tidak berkenan.
10:7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam
gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
Apa
yang dibaca dan ditulis dalam kitab-kitab Suci sebelum Tuhan Yesus datang sesungguhnya
itu menunjuk Pribadi Tuhan Yesus dan itu semua sudah Tuhan Yesus kerjakan. Inilah
cermin buat kita, apakah kita mengasihi Dia. Dia sudah mengerjakan itu karena
mengasihi kita. Dapatkan saudara berkata kepada Tuhan Yesus “Yesus belahan
jiwaku”, Dia pasti berkata bahwa kita gerejaNya adalah belahan jiwaNya.
Kita
menjadi umat Tuhan harus memperhatikan Firman Tuhan. Jangan hanya berhenti pada
membaca dan mendengar Firman tetapi kita harus sampai melakukan. Ini salah satu
dari tujuh nasihat Tuhan Yesus yang terakhir.
Wahyu 22:7
22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera.
Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
Saya
sebagai hamba Tuhan harus mengawasi diri dan mengawasi sidang jemaat dengan
pengajaran supaya sama-sama kita selamat dan disingkirkan jauh dari mata ular.
Saya sebagai hamba Tuhan harus tekun membaca. Tujuannya untuk menyelidik siapa
Pribadi Tuhan Yesus untuk disampaikan kepada sidang jemaat supaya sidang jemaat
diajar dan terbangun agar kami sama-sama diterbangkan ke padang belantara jauh
dari mata ular. Silahkan kuda merah, kuda hitam dan kuda hijau kuning datang
tetapi kami diterbangkan ke padang belantara ke tempat yang telah Tuhan Yesus
sediakan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar