Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Angka
70 dalam Alkitab, ada banyak tempat kita temukan. Baik dalam Keluaran pasal 24,
ada 70 tua-tua yang khusus diminta oleh Tuhan untuk menyertai Musa bertemu
dengan Tuhan dan mereka diperkenankan memandang kakinya Tuhan. Kemudian di
dalam Bilangan pasal 12 juga ada angka 70 yaitu orang-orang pilihan Tuhan yang
akan mendampingi Musa dalam pelayanan untuk mengatasi segala masalah di dalam
umat Israel. Juga diceritakan dalam Keluaran pasal 16, ada 70 pohon korma di
Elim.
Jadi
angka 70 selain angka pengutusan, juga angka keberhasilan dan juga angka
pilihan untuk diperkenankan melihat Tuhan walaupun hanya sebatas kaki yang
berdiri di atas batu pualam. 70 orang ini juga adalah orang yang dikaruniakan Tuhan
hikmat untuk mampu mengatasi segala masalah di tengah-tengah umat Tuhan. Kalau pribadiku Tuhan izinkan genap berusia 70
tahun, biarlah semua ini nyata menjadi kelengkapan dalam diri saya karena kami
suami isteri rindu untuk menghentar sidang jemaat masuk pada rencana Tuhan yang
besar.
Kita
akan bicara pada poin yang berikut yaitu tentang sayap.
Yehezkiel 1:6,8-9,23-25
1:6 tetapi masing-masing mempunyai empat muka dan pada
masing-masing ada pula empat sayap.
1:8 Pada keempat sisi mereka di bawah sayap-sayapnya
tampak tangan manusia. Mengenai muka dan sayap mereka berempat adalah begini:
1:9 mereka saling menyentuh dengan sayapnya; mereka
tidak berbalik kalau berjalan, masing-masing berjalan lurus ke depan.
1:23 Dan di bawah cakrawala itu sayap mereka
dikembangkan lurus, yang satu menyinggung yang lain; dan masing-masing
mempunyai sepasang sayap yang menutupi badan mereka.
1:24 Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara
sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa,
seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan
terkulai.
1:25 Maka kedengaranlah suara dari atas cakrawala yang
ada di atas kepala mereka; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai.
Kalau sedang aktif maka sayap itu bersentuhan
sehingga ada suara yang kuat terdengar seperti air terjun, seperti keributan
laskar yang terdengar, kalau mereka berhenti, sayap mereka terkulai. Kalau
memperhatikan persoalan sayap-sayap ini bukan berarti kita harus memiliki sayap
seperti yang ditulis secara hurufiah ini. Tetapi Tuhan memperlihatkan kepada
kita peran dari sayap ini sebenarnya untuk menarik minat kita untuk memiliki
sayap-sayap seperti yang diperagakan oleh Tuhan ini secara rohani.
Fungsi sayap-sayap:
1. Menutupi daging (menutup tubuhnya)
2. Untuk mengangkat
3. Untuk membawa masuk pada
penyingkiran.
Sayap-sayap ini yang diperagakan oleh Tuhan, tujuannya kepada
kita sesuai yang dibutuhkan oleh gereja Tuhan dan Tuhan sudah siap
memfasilitasi saya dan saudara. Kalau Tuhan sudah siap memfasilitasi kita,
betapa tidak bijaknya kalau kita tidak menyiapkan diri untuk difasilitasi oleh
Tuhan. Betapa bodohnya kita kalau kita tidak berupaya menerima fasilitas atau
kelengkapan yang Tuhan berikan kepada kita.
Dua sayap dipakai untuk terbang dan
dua sayap dipakai untuk menutup badan. Sayap ini kembar, jadi untuk menutup
badan ada dua dan yang dipakai untuk terbang ada dua. Dua sayap yang dipakai
untuk menutup badan itu sama dengan dua sayap yang dipakai untuk terbang.
Dua sayap menunjukkan Firman pengajaran
yang benar dan pekerjaan Roh Kudus yang mengurapi kita. Jadi Tuhan tidak
memfasilitasi saudara dengan Firman pengajaran, satu sayap. Tetapi Tuhan juga
memfasilitasi saudara dengan sayap yang kedua yaitu Roh Kudus.
1. Tujuan pertama untuk menutup badan.
Berarti menutup tubuh. Tubuh ini bicara tentang daging, kedagingan kita. Jadi
dua sayap ini menunjuk pekerjaan Firman pengajaran dan Roh Kudus untuk
menyucikan segala tabiat daging. Karena Tuhan tidak berdaging, Tuhan tidak
punya nafsu daging. Kita mau dibawa setaraf dengan Tuhan, alias suci mulia
bersama dengan Tuhan. Makanya Tuhan memberikan kepada saya dan saudara dua sayap
untuk mentutup badan. Artinya Firman pengajaran dan pekerjaan Roh Kudus ini,
untuk menyelesaikan segala masalah daging kita. Karena manusia ini kedagingan,
tidak ada manusia yang tidak ditandai dengan hawa nafsu daging. Keinginan
daging ini bercorak ragam. Tanpa kita sadari kalau kita menuruti keinginan
daging maka kita terjebak dalam perangkap iblis, akhirnya kita tidak bisa
keluar dari sana dan binasa.
Agar umat Tuhan lepas dari belenggu daging maka Tuhan memberikan
kelengkapan dua sayap yaitu Firman dan Roh Kudus. Firman itu kebenaran yang mengerjakan
penyucian dan Roh Kudus juga kebenaran yang mengerjakan penyucian. Keduanya
bekerja sama.
Yohanes 17:17
17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
I Yohanes 5:6
5:6
Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan
saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi
kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.
Roma 15:16
15:16
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan
Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan
Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya,
yang disucikan oleh Roh Kudus.
Jadi keduanya bekerja sama. Makanya Firman Tuhan mengatakan kalau dua
sayap itu sedang aktif maka suara mereka seperti suara air terjun yang menderu.
Kalau Firman dan Roh Kudus aktif maka dalam diri saudara akan tertutup
suara-suara yang lain, yang terdengar hanya suara Firman dan Roh Kudus. Kalau
kita datang dan hadir dalam ibadah di mana Firman dan Roh Kudus itu aktif tujuannya
supaya perhatian kita fokus kepada Tuhan. Jangan dengarkan suara iblis yang
berbisik, dia hanya berbisik tetapi luar biasa racunnya mematikan.
Kepada Yudas Iskariot, iblis hanya berbisik. Tuhan Yesus berbicara dan
terdengar pada mereka yang berada di situ. Namun Yudas membuka telinganya
kepada bisikan iblis dibandingkan pada suara Yesus dalam urapan Roh Kudus. Siapa
yang seperti Yesus yang dikatakan diurapi lebih dari yang lain.
Ibrani 1:9
1:9
Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu
telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi
teman-teman sekutu-Mu."
Saat kita dilayani oleh Firman dan Roh Kudus, kita harus bergumul bahwa
perhatian kita hanya mendengar suara yang menderu itu. Tujuannya supaya kita
memiliki sayap. Kalau sayap tidak ada bulunya apa artinya. Sayap burung nazar
itu kurang lebih ada 70.000 helai bulunya dan ada waktunya sayap itu gugur tetapi tumbuh kembali. Gereja
digambarkan terbang menggunakan sayap burung nazar itulah Firman dan Roh Kudus.
Suara itu juga digambarkan seperti suara orang dalam pertempuran. Itu
sebabnya suara Firman dan Roh Kudus yang kita terima di dalam pelayanan, itu bagaikan
suara perang yang memerangi musuh kita yaitu daging, dunia dan iblis. Itu
tujuan Firman dan urapan Roh Kudus. Tetapi kita umat Tuhan ditipu oleh iblis
sehingga kita lemas.
Kalau aktivitasnya sudah
berakhir, maka sayap itu terkulai. Artinya kalau pekerjaan Firman itu selesai
membawa kita pada kemenangan dalam peperangan maka kita mengalami kedamaian. Jadi
sayap itu menutup daging, mengempang keinginan daging, aktifitas daging, hawa
nafsu daging yang bukan membuat kita damai sejahtera tetapi malah menimbulkan perselisihan, sengketa, perbantahan
dan berakhir
dengan lemas.
Luar biasa Tuhan kita, Dia ingin kita sama seperti Dia. Itu sebabnya
Dia mau mengangkat kita.
2. Fungsi sayap yang kedua adalah
mengangkat. Mengangkat di sini berarti mengangkat rohani kita. Tujuan Firman
pengajaran dalam urapan Roh Kudus untuk
mengangkat rohani kita step by step. Kalau
kita tidak mau mendengar Firman pengajaran dan tidak mendapat pengurapan, tidak
ada pergumulan maka rohaninya kerdil terus, tidak naik-naik (tidak bertumbuh). Apakah saudara mau punya anak sudah
umur 10 tahun tetapi badannya seperti 1 tahun? Tentu tidak.
Kita butuh Firman pengajaran dan urapan Roh Kudus untuk membawa rohani
kita makin terangkat. Ada saatnya sayap itu terkulai, artinya menghasilkan
kedamaian. Untuk apa kita melayani tetapi tidak merasa damai, sia-sia kalau
begitu. Tetapi kalau kita aktif dalam ibadah pelayanan maka setelah itu kita segar
bukannya loyo.
Payah kita kalau setelah melakukan pekerjaan Tuhan kemudian rohani kita
menjadi loyo. Itu sebabnya tujuan pertama dari sayap itu adalah menutup daging.
Sebab daging yang membuat kita lemas, daging yang menyeret kita pada persoalan
yang tidak selesai. Itu sebabnya Tuhan ingin daging itu ditutup dan berakhir
dengan kedamaian.
3. Fungsi sayap yang ketiga adalah
menerbangkan ke padang belantara.
Wahyu 12:14
12:14
Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya
ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Sayap itu tidak tiba-tiba tumbuh nanti saat itu. Mulai dari sekarang
sayap kita harus mulai tumbuh dan begitu waktunya, sekali kita sentak maka kita
sudah terbang di padang belantara. Ketika Tuhan melihat gerejanya dalam keadaan
berbahaya sebab dihadang antikristus maka Tuhan sudah memberikan fasilitas,
dengan satu kali sentak kita sudah ada di padang belantara. Tuhan yang tahu
waktunya kapan, hal ini sudah
dekat.
Sayap itu befungsi menutup daging
berarti membersihkan, menyucikan dan mematikan segala keinginan daging yang membuat manusia lelah, capek,
letih dan lesu. Sudah mencapai keinginan daging belum tentu hatinya damai. Apalagi
kalau tidak tercapai keinginannya,
tentu dia akan berupaya memenuhi keinginannya. Bagaimana cara menangkal
keinginan daging? Kita harus memiliki dua sayap.
Kalau memiliki dua sayap menutup
daging, otomatis nampak rohaninya naik, rohaninya tumbuh. Jangan menukik. Itu
sebabnya Firman dan Roh Kudus sangat kita butuh. Roh Kudus selalu mengingatkan
kepada kita, apalagi suara Roh Kudus tampil dengan tegas. Ketegasan Roh Kudus
ini harus kita pahami. Roh Kudus dengan tegas mengatakan bahwa akhir zaman
banyak orang murtad. Ini berarti Roh Kudus mencegah agar jangan kita murtad. Kalau
tidak ada sayap maka itu berbahaya sekali. Kalau ada sayap akan membawa
rohani kita naik maka kita berkemenangan.
Dua sayap ini harus kita perhatikan. Dalam
susunan Tabernakel, sayap di sebelah kanan adalah meja roti sajian yaitu Firman
Pengajaran
dan perjamuan suci,
sayap di sebelah kiri adalah pelita emas yaitu pekerjaan Roh Kudus dan
karunia-karuniaNya. Kedua sayap ini sebenarnya sudah Tuhan siapkan, tinggal
kita mau mengambil atau tidak. Bagaimana caranya kita ambil? Kita tekuni ibadah
pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, serta menekuni ibadah Raya. Ini sistem
Sorga, jangan kita malah mempersulit.
Tuhan melihat anak Tuhan itu tekun
dalam ibadah pendalaman Alkitab berarti sayap kanannya sedang tumbuh. Kemudian dia tekun dalam
ibadah Raya berarti sayap sebelah kirinya juga tumbuh. Sehingga suara dagingnya semakin redup dan yang terdengar
adalah suara perang. Sebab Firman dan Roh Kudus itu adalah kelengkapan rohani
yang Tuhan berikan kepada kita untuk berperang melawan daging.
Roma 8:5-9
8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan
hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal
yang dari Roh.
8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi
keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap
Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin
baginya.
8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin
berkenan kepada Allah.
8:9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan
dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak
memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
Kenapa kita lesuh, kenapa letih terus
dan tidak bersemangat? Pertama kita periksa apa masalah, apa penyebabnya? Sebab
kita tidak menekuni ibadah persekutuan dengan Meja Roti Pertunjukkan yaitu
ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan kudus serta ibadah Raya. Kalau dua hal
ini ada maka otomatis itu akan mendorong kita untuk masuk dalam penyerahan sepenuh lewat doa penyembahan.
Ini yang Tuhan rindukan dari kita.
Makanya Tuhan sudah fasilitisi, apa lagi yang kurang. Tuhan tidak memaksa kita
untuk memakai fasilitas yang Tuhan sediakan, Tuhan memberikan kesempatan kepada
kita mau memakai atau tidak. Karena Tuhan tidak pernah memaksa. Kalau iblis
selalu memaksa, sekalipun dia datang dengan suara halus tetapi dia licik/ memaksa.
Berapa meja roti di sebelah utara?
Satu. Berapa pelita emas di sebelah selatan? Satu. Kalau meja roti sajian hanya
satu, kenapa kita mau menganut banyak pengajaran? Sebab hanya ada satu
pengajaran yang benar. Untuk apa memiliki pola ibadah sesuai pola Tabernakel
tetapi menganut banyak pengajaran. Jangan juga kita menerima berbagai macam roh
sebab hanya ada satu Roh Kudus dan ada 7 implikasinya dan 9 manifestasinya.
Alangkah rancunya kalau gereja Tuhan
memiliki banyak meja roti sajian, artinya banyak ajaran. Jangan katakan “ajaran
ini bagus didengar”. Tetapi perhatikan bagusnya itu ke mana arahnya, apakah
daging kita dihantam atau tidak.
Karena gereja Tuhan digambarkan
seperti merpatinya Tuhan berarti gereja Tuhan juga memiliki sayap merpati.
Mazmur 68:14
68:14 Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang?
Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas
berkilau-kilauan.
1. Disebut sayap burung merpati di sini
dihubungkan dengan penggembalaan
dan penekanannya perak dan emas. Kalau kita disebut merpatinya Tuhan, berarti kita
adalah kekasihnya Tuhan, mempelai wanita Tuhan. Kalau Tuhan bicara tentang
merpati dan sayap, ini dikaitkan dengan persoalan penggembalaan. Berarti
kembali kita menekuni ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci serta ibadah
Raya, otomatis kita akan didorong dalam ibadah doa penyembahan sehingga sayap
kita disaput dengan perak. Berarti dalam suasana penggembalaan kita sedang
diarah oleh Tuhan untuk memikirkan bahwa setiap rohani kita terangkat itu
karena pekerjaan penebusan.
Badan kita ditutup dengan sayap karena Korban Kristus. Rohani kita
terangkat karena korban Kristus. Kita disingkirkan karena
pekerjaan Korban Kristus. Jangan kita nista korban Kristus hanya karena
pekerjaan daging kita dan akhirnya korban Kristus kita nistakan di depan umum.
Dia tidak tahu bahwa itu berakibat fatal bagi dirinya.
Itu sebabnya ada pertanyaan “maukah kamu berbaring di kandang-kandang?”.
Di dalam kandang penggembalaan itulah kita makin ditekankan harga dari perak,
harga dari penebusan itu, sehingga ada perjamuan kudus dan ada ibadah raya di
mana kita menjadi saksi. Ini yang dimaksudkan oleh Tuhan. Perak itu selalu
berbicara pekerjaan penebusan.
Bukan hanya tentang penggembalaan dalam arti kita seperti sekarang ini,
tetapi ada nilai berikutnya yaitu kita dilindungi. Kehidupan yang ada dalam
penggembalaan dan merasa bahwa sayapnya disalut dengan perak maka dia akan
mendapatkan perlindungan. Perlindungan itu sekalian kemuliaan Tuhan.
Yohanes 10:27-29
10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka
mengikut Aku,
10:28
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan
binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari
tangan-Ku.
10:29
Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan
seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
Diperlihatkan kepada Yehezkiel penampilan dari Tuhan, tujuannya supaya
kita dibawa seperti Dia. Yesus adalah Firman dan Dia juga yang memiliki kuasa
Roh Kudus sehingga Dia terangkat ke Sorga.
2. Di dalam penggembalaan bulu kepak
kita disalut dengan emas berkilau-kilauan artinya agar merpati ini ada
kerinduan hati suatu saat dia memiliki kemuliaan. Di Yerusalem Baru jalannya terbuat dari emas. Berarti lewat Firman
dan Roh Kudus saya dan saudara dibungkus oleh kemuliaan Sorga.
Jadi sayap burung merpati itu
kaitannya dengan penggembalaan yang penekanannya perak berarti penebusan
Kristus dan emas adalah kemuliaan Kristus. Sayap burung nazar artinya juga tangguh menghadapi badai.
Ulangan 32:11
32:11 Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya,
melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor,
dan mendukungnya di atas kepaknya,
Ketika induk burung rajawali ini
bertelur lalu anaknya menetas, induknya turun untuk memberi makan anak-anaknya.
Tetapi ketika dia mulai besar dan bulu-bulunya sudah tumbuh, dia tidak terus
diberi makan, dia harus mencari makan sendiri, belajar mandiri. Kalau dia tidak
mau terbang maka induknya mengkacaukan sarangnya supaya anaknya jatuh. Tetapi
bukan berarti induknya diam, ketika melihat anaknya mencoba mengepakkan
sayapnya namun masih meluncur jatuh kearah batu cadas maka dia
akan menukik dan mendukung anaknya
di atas sayapnya.
Jadi artinya kita memiliki sayap
burung nazar ini adalah kita selalu siap dilatih oleh Tuhan, bukan hanya makan
tidur. Kita dilatih kerja. Ketika kita datang beribadah, kita makan makanan
yang sesungguhnya dan minum minuman yang sesungguhnya, setelah itu kita dilibatkan
untuk kerja, jangan tidur terus di sarang.
Tuhan berbicara bagaimana perjalanan
bangsa Israel dalam nyanyian Musa ini.
Ulangan 32:12
32:12 demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan
tidak ada allah asing menyertai dia.
Ketika kita diizinkan Tuhan dilatih
sayap kita, jangan berteriak pada ilah lain, jangan minta pertolongan kepada yang lain, selain
Tuhan sendiri.
Kalau disebut anak burung nasar, siapa
induk burung nasar? Tuhanlah induk burung nasar yang melatih kita. Ibadah itu
termasuk pelatihan.
I Timotius 4:7
4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek
tua. Latihlah dirimu beribadah.
Kalau hanya mendahulukan olah raga
dunia tanpa duduk di kaki Tuhan maka hasilnya nihil.
I Timotius 4:8
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu
berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun
untuk hidup yang akan datang.
Bagaimana Tuhan melatih kita?
Ayub 39:30
39:30 Atas perintahmukah rajawali terbang membubung,
dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi?
Apalagi kalau ada angin badai, dia
akan mengembangkan sayapnya dan bermain-main dalam angin badai. Burung nazar
tidak takut dengan angin badai. Itu sebabnya kalau sayap burung nazar diberikan
kepada kita yaitu Firman dan Roh Kudus, tujuannya supaya kita tidak takut
menghadapi angin angin topan. Menghadapi cobaan, kecil, besar atau berat,
jangan kita cengeng.
Ayub 39:31
39:31 Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak
bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi.
Dia ada di tempat yang tinggi dan
sulit didatangi, berarti dia tidak dapat diganggu oleh persoalan di dunia ini.
Ayub 39:32
39:32 Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh
matanya mengamat-amati;
Matanya jeli melihat apa yang harus
dia lakukan dan apa yang tidak harus dia lakukan.
Ayub 39:33
39:33 anak-anaknya menghirup darah, dan di mana ada
yang tewas, di situlah dia."
Matius 24:28
24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar
berkerumun."
Dikatakan di mana ada yang tewas, itu
menunjuk kematian Yesus. Makan dagingNya itu makanan sesungguhnya, minum
darahNya itu minuman yang sesungguhnya. Jadi perjamuan suci itulah darah dan dagingnya
Yesus, tempat fellowship anak-anak
burung nazar.
Matius 26:26-28
26:26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil
roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada
murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."
26:27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur
lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari
cawan ini.
26:28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang
ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.
Mengapa Yesus dikatakan bangkai?
Karena Yesus menanggung pemberontakan kita. Orang yang mati di dalam
pemberontakan itu diibaratkan bangkai. Begitu rendahnya keadaan Yesus hanya
untuk menolong saudara dan saya, supaya ada tempat kita bersekutu. Lewat tubuh
dan darah Yesus di situ kita mendapatkan persekutuan. Dan oleh korban Kristus,
rahasia Firman dibukakan. Pengajaran dan Roh Kudus datang oleh karena korban
Kristus.
Jadi tidak salah kalau kita memegang
satu pengajaran dan satu roh. Jangan sampai suami isteri pengajarannya lain,
atau rohnya lain. Kalau menghargai kematian Yesus tidak bakal lain rohnya,
pasti satu pengjaran.
Sayap burung nasar ini membuat kita
tangguh menghadapi berbagai goncangan dan tahu di mana kita harusnya
berfellowship. Sayap burung nasar ini juga mengarahkan kita untuk selalu
berpikir “kapan Tuhan datang”. Makanya di dalam penggembalaan, di dalam Firman pengajaran
kita dibawa oleh Tuhan menghargai korban Kristus sehingga sayap kita seperti
sayap merpati disalut dengan perak dan berakhir dengan kemuliaan (emas). Sayap
burung nazar mau mengarahkan kita untuk setia menanti Tuhan.
Yesaya 40:30
40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna jatuh tersandung,
Jadi kalau hanya mengandalkan
kekuatan kita karena kita masih muda, suatu saat akan lemah dan tersandung.
Yesaya 40:31
40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN
mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan
kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah.
Mengapa dia kuat? Sebab dalam benak
hati dan pikirannya selalu berpikir kapan Tuhan Yesus datang. Mereka selalu
siap terhadap kedatangan Tuhan. Kalau menyiapkan diri, pasti ada yang terjadi
dalam dirinya. Orang yang menantikan Tuhan berarti dia tetap ada dalam proses
disucikan oleh Firman pengajaran dan urapan Roh Kudus.
I Yohanes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita
adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi
kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama
seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu
kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Ini yang membuat dia tidak lesu
karena selalu ada kerinduan hati untuk jumpa dengan Tuhan. Kalau kita rindu bertemu
dengan kekasih kita yang akan datang kita pasti akan tunggu dengan macam
persiapan kita dan tidak merasa capek. Kalau kita menanti Tuhan Yesus kekasih
kita sudah mau datang menjemput kita, kita tidak akan capek masuk dalam
penyucian untuk mempersiapkan diri menyambut kedatanganNya.
Wahyu 3:19-20
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar;
sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok;
jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama
dengan Aku.
Dia sudah tidak jauh, sudah di
belakang pintu. Dia akan masuk dan makan dengan kita. Berarti kita menjadi satu
dengan Tuhan.
Jangan kita menjadi orang yang loyo,
biarlah kita menanti Tuhan. Kita melayani Tuhan karena ingin ketika Tuhan datang kita siap. Saudara menyembah Tuhan karena saudara ingin ketika Tuhan datang saudara ada dalam aktivitas
rohani.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar