Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 2:32-37
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya,
atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku
melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.
2:33 Alangkah baiknya engkau mengatur jalanmu untuk
mencari percintaan! Sebab itu juga engkau membiasakan segala jalanmu kepada
kejahatan.
2:34 Sampai-sampai pada bajumu terdapat darah
orang-orang miskin yang tidak bersalah; bukan waktu mereka membongkar untuk
mencuri kaudapati mereka! Meskipun semuanya itu demikian,
2:35 engkau berkata: Aku tidak bersalah! Memang,
murka-Nya telah meninggalkan aku! Sesungguhnya Aku akan membawa engkau ke
pengadilan, oleh karena engkau berkata: Aku tidak berdosa!
2:36 Alangkah ringannya kaupandang untuk mengubah
tingkah langkahmu! Juga karena Mesir engkau akan menjadi malu, seperti engkau
telah menjadi malu karena Asyur.
2:37 Dari sana pun juga engkau akan keluar dengan
mengangkat tanganmu, sebab TUHAN telah menolak mereka yang telah kaupercayai
dan engkau tidak akan berhasil dengan mereka."
Kita
melihat di sini, keperihatinan Tuhan akan umatNya yang telah dibebaskan dari Mesir. Itu telah diceritakan
kepada kita dalam Yeremia 2:2, hubungan Tuhan dengan orang Israel digambarkan
sebagai hubungan pasangan mempelai. Itulah kerinduan hati Tuhan membangun
gerejaNya agar gereja Tuhan dan Penciptanya ada jalinan hubungan seperti
hubungan mempelai.
Bagi
yang masih baru, berdoa supaya bisa mengerti Firman. Bagi yang sudah lama, doakan
mereka. Agar kita semua seirama dipersiapkan menyambut kedatangan Tuhan kedua
kali yang sudah diambang pintu sesuai dengan keadaan dunia dan nubuatan para nabi, para rasul dan
orang-orang benar di masa lampau.
Di
sini Tuhan menyatakan rasa kesedihanNya. Karena disebutkan anak dara itu tidak mungkin melupakan perhiasannya. Kemudian disebutkan lebih dalam bahwa mempelai wanita,
tidak melupakan ikat pinggangnya. Bila kita melihat Firman Tuhan ini,
benar-benar tepat pada zaman kita ini.
Mengapa
Tuhan menyebut pribadi di sini sebagai anak dara? Bukankah gereja Tuhan yang
bertunangan dengan Tuhan itu disebut seperti seorang anak dara. Kalau kita
gereja Tuhan betul-betul mengkondisikan diri seperti ini, maka Tuhan tunjukkan
bahwa sifat anak dara itu tidak pernah lepas dengan perhiasan-perhiasan.
Dulu
Tuhan gambarkan dengan anak dara yang tidak pernah melepaskan perhiasan, itu
singgungan kepada umat tebusanNya yaitu Israel yang telah melupakan Kekasihnya
yaitu Tuhan. Sekarang ini untuk kita:
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu
ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Bicara
anak dara itu bicara perawan suci. Jadi jelas kepada kita, Tuhan menyinggung
tentang anak dara berarti menunjuk perawan suci. Memang kita ini ditemukan oleh
Tuhan sebagai kehidupan yang tidak ada kebenaran dan hidup dalam kenajisan noda dosa. Tetapi oleh pekerjaan Firman dan
penebusanNya, Tuhan mau mengkondisikan saudara seperti anak dara atau perawan
suci. Oleh sebab itulah Tuhan sedia untuk menjadi tunangan dari anak dara,
tunangan (sidang jemaat) yang diangkat menjadi perawan suci.
Tentu
untuk mencapai kadar rohani seperti ini ada prosesnya. Proses ini sudah saudara
jalani. Ada yang baru menjalani beberapa ruas jalan dan belum sampai pada
ujung. Ada yang baru sepertiga perjalanan, ada yang separuh jalan atau mungkin
ada yang sudah mendekati finish. Untuk mencapai kondisi seperti ini, itu adalah
karena pekerjaan Firman, Roh dan Kasih Tuhan.
Mulai
masuk dalam pintu gerbang Tabernakel, pandangan pertama yang kita lihat adalah Mezbah Korban Bakaran (pertobatan),
kemudian Bejana Pembasuhan (baptisan air) dan selajutnya. Sekalipun rohani kita
belum sepenuhnya menjadi perawan suci atau anak dara, Tuhan sudah siap
menjadikan kita tunangannya.
Dari
pintu gerbang Tabernakel kita melihat panjangnya 20 hasta dan tingginya 5
hasta. 20x5=100. Angka 100 adalah angka nikah, angka 100 juga adalah angka
kelengkapan Tubuh Kristus. Berarti baru di pintu gerbang kita sudah
diiming-iming untuk menjadi tubuhNya. Dalam nikah, kedudukan tubuh itu adalah
isteri dan kepala itu suami.
Jadi
baru di pintu gerbang, sebenarnya saudara dan saya telah ada satu pertalian,
ikatan pertunangan dengan Tuhan Yesus. Sekalipun kita belum mencapai standar
perawan yang suci. Tetapi yang Tuhan dambakan dalam hati saudara dan saya, yang
memahami dan menyadari bahwa saudara dan saya ini dipertunangkan dengan Kristus,
jangan lupa dengan perhiasan. Kita harus selalu memanfaatkan hidup ini untuk
dihiasi. Untuk apa kita dihiasi? Supaya penampilan kita semakin menarik.
Coba
lihat anak dara yang baru bangun dari tidur, lihat keadaannya. Tetapi kalau
sudah mandi dan berhias apalagi kalau pergi ke salon, orang lain bisa bingung “ini anak saya atau bukan”
karena dia sudah tampil lebih cantik.
Agar
kita tampil cantik rohani,
maka butuh perhiasan. Perhiasan itu tidak kita jumpai di toko emas, kita hanya
jumpai lewat ibadah ketika kita mendengarkan Firman, kita dihiasi oleh pekerjaan
Firman, Roh Kudus dan Kasih Kristus.
Kita
makin berhias supaya tampil elok dan menarik. Ini yang Tuhan dambakan dari anak
dara, ini yang Tuhan dambakan dari perawan suci, inilah yang Tuhan dambakan
dari kehidupan saudara dan saya sebagai gereja Tuhan. Ini yang Tuhan dambakan
yaitu agar jangan kita melupakan perhiasan. Kalau melupakan perhiasan itu
seperti melupakan Tuhan. Jadi jelas kalau melupakan perhiasan itu melupakan
ibadah pelayanan, berarti saudara lupa untuk berhias.
Yeremia 2:32
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya,
atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku
melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.
Ketika
kita lupa dalam ibadah pelayanan, itu sama dengan anak dara melupakan
perhiasan. Dia takkan menarik, tidak elok. Tuhan gambarkan tadi, anak dara itu
tidak akan pernah melupakan perhiasan. Itu secara fisik. Secara rohani
mengingatkan kepada kita, jangan sampai kita lupa Pribadi yang memberi kita
perhiasan dan Dia juga yang menjadi perhiasan kita. Perhiasan kemuliaan Allah.
Inilah
yang fatal dalam gereja Tuhan, ini yang paling rawan yaitu lupa perhiasannya.
Kenapa bisa lupa? Karena dia sibuk sehingga tidak lagi bercermin. Firman itu
bagaikan cermin untuk melihat keadaan kita dan sekaligus melihat siapa Tuhan
Yesus itu.
1 Korintus 13:12
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang
samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku
hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan
sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
II Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua
mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena
kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi
serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Dikatakan
oleh Firman Tuhan, gereja Tuhan digambarkan seperti anak dara atau perawan
suci. Ada sesuatu yang mengerikan, ternyata anak dara ini terbagi dua. Itu kita
baca dalam Matius pasal 25.
Benih
dari perempuan ini pada ujungnya terbagi dua. Yang tertinggal itu bagaikan lima
ada dara yang bodoh yang tidak mau bercermin sebab cahayanya hampir pudar. Ajaran
itu adalah cahaya.
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang
mendidik itu jalan kehidupan,
Sekalipun
dia mau bercermin tetapi dalam suasana remang-remang, apalagi gelap, bagaimana
kita bisa melihat keadaan kita. Makanya butuh cahaya yaitu ajaran Tuhan. Ajaran
Tuhan inilah yang membuat kita tampil elok dan menarik. Ini yang Tuhan rindukan
dalam diri saya dan saudara. Jangan sampai kita mengatakan “ajaran Tuhan tidak
menarik”. Ajaran Tuhan itu cahaya, itu terang. Tidak mungkin saudara memantau
wajah saudara sejelas-jelasnya bila tanpa cahaya (cermin).
Ternyata
Yerusalem Baru itu dihiasi. Ada cahaya. Itu identik dengan Mempelai Wanita
Tuhan.
Wahyu 21:2
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang
baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan
yang berdandan untuk suaminya.
Yerusalem
Baru digambarkan perempuan yang berhias untuk suaminya. Inilah kondisi kita
yang terakhir. Kita harus mengupayakan lewat Firman pengajaran untuk mengkondisikan
diri seperti itu.
Wahyu 21:11,19
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya
sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti
kristal.
21:19 Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan
segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu
nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud,
Dari
bawah yaitu dari dasar kita dihiasi. Siapa yang bertanggung jawab di sini? Kami
gembala-gembala. Dasar pertama adalah Yaspis. Itu berbicara pendirian kita yang
harus teguh! Kalau pendirian kita saja tidak ada hiasan, tidak ada keteguhan,
gampang oleng kesana kemari, bagaimana bisa mengatakan “saya ke Yerusalem
Baru!” dasarnya saja tidak kuat. Mulai dari dasar harus diperhatikan. Gereja
Tuhan yang dikondisikan seperti anak dara atau perawan suci, dasarnya harus
diperhatikan.
Yaspis
itu adalah permata berwarna biru dan arti Yaspis itu ialah
berkobar-kobar. Berkobar-kobar itu harus diselidik. Jangan sampai
berkobar-kobar tetapi beralun-alun. Kelihatan berkobar-kobar tetapi pondasinya
tidak jelas, tidak berkobar yang benar. Angin bertiup membuat sesuatu
berkobar-kobar. Tetapi angin pengajaran palsupun bisa membuat seseorang terlihat
berkobar-kobar tetapi dasarnya tidak kuat. Kita perhatikan ini, jangan sampai
kita tidak mencapai apa yang Tuhan janjikan.
46 lembar papan jenang dalam Tabernakel itu,
setiap papannya berdiri di atas dua kaki dari perak yang beratnya 1 talenta
perak. Maksudnya apa? Supaya teguh berdiri, tidak goyah, tidak oleng. Kalau
saudara mau masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus tetapi pondasimu oleng maka
pasti tidak akan dipakai.
Perak
itu berbicara penebusan. Jadi jangan goyah dalam pekerjaan yang telah kita
terima dari penebusan Kristus Yesus. Pekerjaan penebusan Kristus Yesus itu
tidak hanya sebatas membeli saudara dengan tunai tetapi penebusan itu membukakan
rahasia Firman. Oleh Korban Kristus maka rahasia Firman Tuhan dibuka.
Kalau
gereja Tuhan mau teguh pendiriannya maka harus memiliki alas dari perak seberat
1 talenta. Artinya harus teguh pendirian kita. Jangan kita berkobar-kobar
tetapi pendirian kita oleng dan goyah, tidak benar itu! Jangan berkata
“fellowshipnya berkobar-kobar padahal tidak jelas apa dasarnya.
Oiko artinya bumi, mene artinya manusia. Jadi oikumene artinya bumi
dan manusia, tidak ada sentuhan rohaninya. Kalau menggalakkan itu maka
pengajaran di dalamnya akan campur aduk. Karena orang yang berkhotbah di sana
mengikuti pendapatnya, tanpa mengikuti pola sorga.
Wahyu 4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya
bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi
takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
Yang
duduk di takhta itu baikan permata Yaspis. Yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan
juga bagaikan permata Yaspis. Berarti sudah setara, sederajat dan ini yang Tuhan dambakan dari kehidupan
kita. Masakan kita tidak mau mengisi kerinduan hati Tuhan ini. Orang Israel
tidak mengisi kerinduan hati Tuhan ini bahkan membelakangi. Justru yang akan
menggenapi posisi ini adalah kita gereja Tuhan di akhir zaman. Kalau kita tidak
mau mengisi kerinduan hati Tuhan ini maka berat harganya nanti yang akan
dibayar.
Alangkah
indahnya kalau kita jatuh pada pelukan kekasih kita Yesus Kristus sebab kita
akan terus menerus berhias. Saat saudara mendapat pelayanan Firman, saudara
dihiasi terus sehingga satu saat saudara tampil menarik, tampil molek, tampil
indah. Itu yang Tuhan mau dari kehidupan saudara.
Mengapa
bisa berkobar-kobar? Sebab dalam diri saudara ada cinta mempelai. Siapa yang
saudara cintai? Itulah Tuhan Yesus Kristus. Kalau benar saudara memiliki cinta
mempelai sebagai anak dara, sebagai perawan yang suci yang selalu bercermin dan
berhias, maka biar air yang banyak tidak dapat menghanyutkan saudara.
Kidung Agung 8:6
8:6 -- Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu,
seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih
seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Inilah
permohonan anak dara, permohonan perawan suci itu kepada kekasihnya. Kenapa
digambarkan cinta ini kuat seperti maut?
Kidung Agung 8:7
8:7 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta,
sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta
benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.
Air
yang banyak itu ditunjukkan dalam:
Wahyu 17:15,1
17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang
telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan
rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat,
yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku
akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang
banyak airnya.
Ini
justru pengantin yang lain, dia suka air
yang banyak. Tetapi gereja Tuhan yang tulen yang bertunangan dengan Tuhan
Yesus, biarpun mendapatkan bujuk rayu air yang banyak dia tidak bisa terpengaruh.
Artinya, orang percaya yang dikondisikan bagaikan anak dara, bagaikan perawan
yang suci, dia tidak mudah dipengaruhi oleh dunia sekarang ini. Dia tidak mudah
digoda oleh kemanisan dunia. Bukan kita menolak menggunakan perkara-perkara
dunia, tetapi kita gunakan apa yang ada di dunia ini untuk kemuliaan Tuhan.
Artinya pengaruh dunia yang mau mencemarkan dan menodai saudara ini tidak bakal
berhasil karena cinta kita kepada Kekasih kita di Sorga itu lebih kuat.
Makanya
disebutkan anak dara itu tidak melupakan perhiasannya. Itulah kondisi gereja
Tuhan yang disebut perawan yang suci yang tidak bisa tergoda dengan bujuk rayu
dunia. Anak muda remaja di sini, jangan ikut-ikut cara dunia. Saudara mesti
tampil beda karena saudara berhias dengan Firman. Saudara selalu dihiasi dengan
Firman, Roh dan Kasih Tuhan serta saudara bercermin lewat Firman maka harus
tampil beda. Di sekolah tampil bedalah, jangan ikut-ikut orang yang tidak tahu
pengajaran. Mestinya kalian menjadi saksi di manapun kalian berada. Jangan
sampai menyesal di kemudian hari.
Jangan
sampai terbius dengan dunia sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
yang dunia. Kalau kami hamba Tuhan sudah menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan yang dunia dengan melangkahi kebenaran Firman, itulah yang disebut
Tuhan “telah meninggalkan Aku”. Sebab kebenaran Tuhan diabaikan dan mengangkat
kebenaran manusia. Tetapi orang Israel zaman Yeremia ini tidak ada pemahaman
bahwa itu adalah hal yang salah. Sekalipun Tuhan sudah sorot bahwa itu salah,
tetapi mereka tidak merasa bersalah. Apalagi mau datang mengaku, mereka tidak
akan mengaku karena tidak merasa bersalah sebab mengangkat kebenaran manusia,
kebenaran Tuhan sudah tidak diangkat sebagai ukuran.
Yeremia 2:35
2:35 engkau berkata: Aku tidak bersalah! Memang, murka-Nya telah
meninggalkan aku! Sesungguhnya Aku akan membawa engkau ke pengadilan, oleh
karena engkau berkata: Aku tidak berdosa!
Sehingga
dia merasa tidak bersalah, tidak perlu ada penyelesaian, tidak perlu ada
penyesalan, tidak perlu ada permohonan maaf dan mohon ampun lagi. Itu terjadi
karena dia menggunakan ukuran kebenaran manusia, ukuran kebenaran Tuhan sudah
dia buang jauh.
Tuhan
Yesus akan datang pada kali yang kedua mencari mana anak dara yang telah berhias, mana pengantin yang tidak
melupakan ikat pinggangnya. Ada dua pribadi yang disebutkan dalam Yeremia yaitu
anak dara dan pengantin perempuan. Kelihatannya sama saja tapi ada bedanya sebab
anak dara
umum sedangkan mempelai khusus.
Yeremia 2:32
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya,
atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku
melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.
Mempelai
Wanita Tuhan itu bagaikan yaspis. Mempelai Laki-laki Sorga yang duduk di takhta
itu juga bagaikan yaspis. Berarti sudah setaraf. Yaspis itu berbicara
berkobar-kobar. Bagaimana supaya kita berkobar-kobar? Kita lihat bagaimana
pengalaman Kleopas dan isterinya.
Lukas 24:32
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain:
"Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di
tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Yaspis
itu warnanya biru, itu menunjuk kuasa kebangkitan. Di sini Kleopas itu
berbicara tentang kebangkitan Kristus. Yang berbicara saat itu adalah Yesus
sendiri, tetapi mereka tidak kenal sebab Dia adalah tamu yang muncul secara
tiba-tiba. Ketika Yesus bicara tentang Firman maka itu yang membuat Kleopas bersama
isterinya berkobar-kobar.
Kalau
mau kita berkobar-kobar, mau seperti Yaspis, seperti Dia yang duduk di takhta
itu maka jangan sampai kita menjauh dari Firman Tuhan dalam kuasa kebangkitan.
Mulai dari diriku. Saya tidak akan meninggalkan dan mengabaikan kebangkitan
Kristus. Kalau saya menghargai kebangkitan Kristus, maka saya harus menghargai
Firman yang seharga Korban Kristus. Itulah yang membuahkan hatiku
berkobar-kobar.
Nampak
orang yang suam dan tidak lagi berkobar-kobar karena dia sudah lupa pekerjaan
Kristus dalam kuasa kebangkitanNya, tandanya dia tidak antusias lagi terhadap Firman.
Lukas 24:32
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain:
"Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di
tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Apa
perbincangan mereka? Tentang kebangkitan Kristus. Warna biru menunjuk kuasa
kebangkitan, Injil Markus warnanya
biru.
Tadinya
Kleopas sudah menjauh dari Yerusalem, tetapi setelah hati mereka berkobar-kobar
mereka kembali ke Yerusalem. Tadinya kita sudah menjauh, sudah tidak mengarah pada
Yerusalem Baru, tetapi karena kuasa kebangkitan menceritakan Firman Tuhan atau
kitab suci maka kita kembali ke Yerusalem Baru. Ini bernubuat, tadinya kita
sudah jauh dari Yerusalem Baru. Karena apa? Karena pengaruh air yang banyak.
Karena pengaruh air yang banyak ini menyebabkan orang Kristen, anak Tuhan
bahkan hamba Tuhan itu jauh dari Yerusalem Baru. Bisa bernyanyi “oh Yerusalem,
kota mulia” tetapi sebenarnya hatinya sudah jauh dari sana.
Orang
itu sudah mendirikan kebenaran manusia dan itu dia jadikan ukuran sehingga
sulit untuk minta maaf.
Yeremia 2:36
2:36 Alangkah ringannya kaupandang untuk mengubah
tingkah langkahmu! Juga karena Mesir engkau akan menjadi malu, seperti engkau
telah menjadi malu karena Asyur.
Mereka
mau mengubah tingkah langkah tetapi tidak ada pemberesan. Tidak ada pengakuan
dengan dasar “saya sudah salah” dan dia menganggap biasa saja. “Saya sudah baik
dengan dia, sudah makan bersama, sudah bersenda gurau” sehingga dia menganggap
biasa, padahal tidak ada penyelesaian tuntas!
Baik
dalam nikah rumah tangga, suami kalau mengaku, mengakulah yang serius. Isteri
kalau mengaku, mengakulah yang serius. Jangan katakan “saya sudah duduk makan,
isteri sudah aturkan makan, berarti sudah selesai”. Hei, benihnya belum kau
cabut!
Yeremia 2:32
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya,
atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi
umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.
Pengantin
perempuan itu tidak melupakan ikat pinggangnya.
Lukas 17:8
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba
itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai
aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Tadinya
berhias, sekarang berikat pinggang. Berarti lengkaplah penampilan mempelai
wanita ini. Mempelai wanita ini menggambarkan gereja Tuhan, menggambarkan
kehidupan saudara. Kalau saudara seperti ini maka lengkaplah hidup saudara
sebab saudara tidak akan mengabaikan pelayanan saudara. Kalau saudara masih sering
mengabaikan dan melalaikan pelayananmu berarti belum menggunakan ikat pinggang
dalam standar rohani yang benar.
Ikat
pinggang ini ada hubungannya melayani majikan, ada hubungannya melayani Kekasih
kita yang sekaligus majikan kita. Kita melihat gambarkan yang jelas dalam Alkitab:
I Petrus 3:6
3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai
dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak
takut akan ancaman.
Abraham
suami dari pada Sara tetapi sebut itu tuannya, majikan. Kita ini diikat dalam pertunangan. Berarti kita
menjadikan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki kita sekaligus Majikan kita. Maka
kita tidak boleh melepas ikat pinggang, layani Dia, jangan kita abaikan soal
pelayanan. Jangan bermain-main dalam pelayanan. Itu perlengkapan Mempelai,
perlengkapan anak dara.
Jangan
kita abaikan itu karena kita mau dikondisikan Tuhan menjadi Mempelai Wanita.
Sudah dari sekarang kita sudah harus mengkondisikan diri. Sudah dari sekarang
kita harus membiasakan diri melayani semaksimal mungkin. Rintangan dan halangan
yang ada harus kita kalahkan, yang penting kita mau menyenangkan Kekasihku,
Majikanku, calon Suamiku. Kita harus ada niat yang suci seperti ini di dalam
hati kita.
Kita
minta ampun kepada Tuhan, masih sering kita mengabaikan pelayanan kita. Kita
sudah salah kepada Tuhan tetapi kita merasa tidak perlu penyelesaian padahal
kita sudah salah kepada Kekasih kita, salah kepada Majikan kita. Kita lalai,
berarti kita lupa ikat pinggang kita. Ampuni kami Tuhan, kami seringkali
menganggap tidak terlalu penting ikat pinggang.
Olehnya
itu dalam melayani Majikan kita jangan pernah jemu. Layanilah majikanmu, itulah
Yesus. Dia adalah Mempelai Laki-laki Sorga, Dialah kekasih saudara. Jangan jemu, jangan bosan.
Galatia 6:9-10
6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena
apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi
kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada
kawan-kawan kita seiman.
Kadang
kita dipengaruhi air yang banyak (suara orang banyak), sehingga kita kadang lalai atau mengabaikan
untuk melayani makan Majikan kita. Artinya dengan kita melayani makan Majikan
kita, berarti kita sebagai pelayan yang menggunakan ikat pinggang, kita tahu
selera Majikan kita. Melayani itupun
masih diseleksi, tetapi dengan adanya ikat pinggang maka diingatkan “ini selera
Majikanmu, ini selera kekasihMu” yaitu
melayani dalam tanda kebenaran dan kesetiaan.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan
kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Kebenaran
dan kesetiaan, itulah selera majikan kita. Kalau kita melayani dalam kebenaran
dan kesetiaan berarti sudah pas sesuai dengan seleraNya. Yesus datang untuk
menjemput Mempelai WanitaNya, semoga kita mengkondisikan diri kita di sana.
Dunia boleh gelap, dunia goncang gancing, tetapi saudara sudah dibawa oleh
Majikan, itulah kekasih kita.
Sebetulnya itulah seleranya Tuhan sampai Dia berkata “anak dara tidak lupa
perhiasaannya, pengantin perempuan tidak lupa ikat pinggangnya”.
Apakah
Tuhan tidak berdaulat memaksa kita supaya kita tidak lupa perhiasan dan ikat
pinggang kita? Tuhan berdaulat tetapi Tuhan menciptakan kita seperti gambarNya.
Tuhan itu bebas, maka kita juga bebas, Dia tidak akan memaksa.
Kejadian 1:26 (Terjemahan Lama)
1:26 Maka firman Allah: Baiklah Kita menjadikan
manusia atas peta dan atas teladan Kita, supaya diperintahkannya segala ikan
yang di dalam laut dan segala unggas yang di udara dan segala binatang yang
jinak dan seisi bumi dan segala binatang pelata yang menjalar di tanah.
Tuhan
menciptakan kita bebas, mau memilih Tuhan atau memilih iblis, itu terserah seseorang tetapi Tuhan berikan gambaran dengan
menunjuk anak dara yang tidak lupa perhiasannya dan pengantin perempuan yang
tidak lupa ikat pinggannya maksudnya
supaya kita juga seperti itu, jangan kita melupakan Tuhan, Kekasih kita yang
sudah berkorban sampai tetes darah yang terakhir.
Kita
melayani jangan pernah jemu. Kadang karena kita tergoda dengan aroma dunia,
akhirnya Kekasih kita, kita lupa. Padahal dunia ini sedang menuju pada
kebinasaan.
Kalau
anak dara tidak lupa berhias, dan pengantin perempuan tidak lupa ikat pinggang,
dan diberi gambaran bahwa kita harus seperti itu. Maka saat kita mengabaikan
ibadah pelayanan itu sama dengan kita mencopot kembali ikat pinggang dan
mencoreng moreng kembali muka kita dengan arang dan tidak ada lagi hiasan. Ini
yang jangan sampai terjadi.
Dengan
kedua hal ini maka lengkaplah standar rohani Mempelai Wanita, sebab dia selalu
berhias, selalu di muka cermin melihat wajahnya. Firman itu cermin untuk
melihat wajah kita. Dia selalu membawa dirinya untuk disucikan oleh pekerjaan
Firman. Maka tidak ada alasan ketika Tuhan Yesus datang pada kali yang kedua
untuk menjemput pribadi itu. Kalau tidak, maka apa boleh buat, tempat orang itu
ada dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.
Yang
menjadi pukulan bagi saya adalah sifat yang dikehendaki oleh Tuhan terhadap
Mempelai WanitaNya. Tuhan mengharapkan ada yang memotivasi. Kondisi sidang
jemaat yang bisa tampil seperti ini, harus ada yang memotivasi, berarti ada
yang menangani khusus. Siapa dia? Gembala, hamba Tuhan. Ini yang menyebabkan
satu saat di tangannyalah Tuhan mempercayakan bagaimana mengkondisikan gereja
Tuhan. Bukan berarti dengan kekuatannya, tetapi diberikan wibawa Ilahi.
Ternyata
orang-orang yang dipercayakan untuk menangani, memotivasi, mengkondisikan rohani
umat Tuhan pada waktu itu malah nihil. Mengapa? Karena mereka sendiri yang
berulah sehingga membuat umat Tuhan murtad. Ternyata mereka tidak menjalankan
tugas sebagaimana yang dipercayakan, akhirnya umat Tuhan murtad. Ini yang saya
takut, jangan sampai terjadi pada diriku.
Yesaya 49:2
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang
tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah
membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam
tabung panah-Nya.
Ada
perlindungan, makanya kami hamba Tuhan tidak usah takut untuk menyabet pedang Firman Allah sana dan sini yang penting kebenaran
Firman yang kita sampaikan karena itu adalah tugas kami. Tuhan sudah janji
melindungi.
Bagaimana
bisa ada pedang dan anak panah yang runcing? Karena itu dipercayakan oleh
Tuhan. Jadi yang harus memotivasi ini adalah orang kepercayaan Tuhan. Orang
kepercayaan Tuhan, dari mulutnya ada pedang yang tajam. Ada anak panah yang
runcing, artinya ada ayat-ayat Firman Tuhan yang terbang untuk menusuk setiap
telinga yang mendengar dan membersihkan setiap hati yang menerima.
Kenapa
Tuhan janji ada perlindungan? Sebab belum tentu semua menerima, akan ada arus
balik. Kalau hamba Tuhan itu berani, ada ikat pinggang, ada kesetiaan dan
berani menyampaikan kebenaran seruncing apapun, Tuhan sudah tahu pasti ada yang
memusuhi. Makanya Tuhan janji “Aku melindungi” baik yang bagaikan anak panah
yang runcing, juga yang bagaikan pedang taham di mulutnya. Sipemberita dan yang
menyambut berita akan berada pada perlindungan Tuhan.
Pasti
akan tampil orang yang tidak senang pada kita dan akan memusuhi, tetapi Tuhan
sudah janji ada perlindungan. Kita harus ada pada posisi seperti ini. Kita
harus mengkondisikan dan memotivasi umat sekalipun beresiko. Berdoa supaya
semoga kita semua menerima.
Ternyata
pelayanan mereka pada zaman nabi Yeremia ini menyebabkan kemurtadan. Mestinya
umat Tuhan dibawa makin menarik, tambah cantik, tambah ganteng rohaninya di
hadpaan Tuhan tetapi malah makin biadab. Akhir zaman ini pemuncakan kebiadaban
dan kemurtadan ini akan makin nyata. Murtad dan biadab ini bekerja sama.
Yeremia 28:15
28:15 Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi
Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi
engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta.
Mereka
sama-sama nabi, tidak disebut Hananya nabi palsu.
Yeremia 28:16
28:16 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya,
Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati,
sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN."
Umat
Tuhan menjadi murtad sebab kebenaran yang disampaikan oleh Hananya adalah kebenaran
manusia. Walaupun Yeremia harus dibuang ke sumur buta, tetapi dia dilindungi oleh Tuhan.
Ini koreksi
Tuhan buat saya, untuk memotivasi saya supaya tidak ragu dan tidak segan
menyampaikan Firman. Walaupun persepsi setiap orang berbeda terhadap saya, saya
tidak peduli. Yang penting saya menyampaikan kebenaran Firman sebagai tanggung
jawabku kepada Tuhan dan kepada sidang jemaat supaya menjadi Mempelai Wanita
Tuhan.
Seringkali
kita menerima Firman dengan akal kita, dengan persepsi kita sendiri, tidak
melihat tujuan Firman Tuhan itu datang untuk memotivasi kita supaya satu saat
kita ada pada kondisi seperti anak dara yang tidak melupakan perhiasan dan
seperti pengantin perempuan yang tidak lupa ikat pinggangnya. Kalau sudah
seperti ini berarti umat Tuhan itu sudah pasti menjadi Mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga,
siapa lagi yang bisa menggugat saudara. Kalau saudara sudah seperti ini maka
Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga bertanggung jawab terhadap saudara.
Murtad
dalam bahasa aslinya adalah apostasia yang
artinya:
1.
Meninggalkan
ajaran yang benar
2.
Berkhianat
3.
Undurkan
diri dari apa yang dahulu diikrar bersama
4.
memberontak
Kebiadaban
dan murtad ini akan mencuat di akhir zaman. Tetapi rencana Tuhan yaitu
tampilnya Mempelai Wanita Tuhan juga akan terwujud dan akan dilindungi dari
orang-orang biadab dan murtad ini. Jangan sampai kita kena raginya.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar