Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 19:16-19
19:16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan
fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup
sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam
hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan
janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah
menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku.
Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua
jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Ini
adalah kitab ibadah. Ini anjuran Tuhan kepada umat Tuhan untuk bersikap benar dalam menjalankan ibadah, juga
bersikap benar
setelah beribadah.
Kita
telah mendengarkan “jangan menaruh
batu di depan orang buta dan jangan mengutuki orang tuli”. Tuli ini ada yang
positif dan tuli yang negatif. Tuli yang positif seperti Saul, ketika dia
difitnah dan dihina, dia pura-pura tidak mendengar. Demikian juga Daud, dia
difitnah, dicaci maki tetapi dia pura-pura tidak mau tahu, dia abaikan. Itu
adalah tuli yang positif.
Karena
ada hubungannya dengan ayat 16,
maka orang yang beribadah dan orang menyelenggarakan ibadah, jangan menjadi
penyebar fitnah. Kalau di dunia dikatakan memfitnah itu lebih kejam dari pada
membunuh. Mengapa? Sebab orang yang difitnah itu dibunuh karakternya dan fitnah
itu membunuh karirnya. Orang yang memfitnah, senyum-senyum simpul saja. Tetapi
disuasana rohani kebalikannya. Orang yang suka
menyebarkan fitnah dia yang mati rohani, dia rugi besar. Orang yang difitnah
malah diberkati dan berbahagia.
Makanya
saudara tidak usah takut kalau difitnah. Tidak usah kita salah tingkah kalau
mendapat fitnah. Kadang kalau kita difitnah, kita membenci orang yang memfitnah atau dendam pada orang yang memfitnah. Ini berarti kita tidak untung. Tetapi
kalau kita difitnah lalu kita tidak menyimpan dendam dan tidak membenci orang
itu maka kita berbahagia, kita diberkati. Orang yang memfitnah itu yang rugi
besar sebab rohaninya mati dan berkatnya dirampas oleh Tuhan.
Matius 5:11
5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela
dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Jadi
kalau saudara difitnah, dianiaya karena Firman pengajaran, karena merangkul
kebenaran, anda berbahagia. Saya mengambil berkat ini yang luar biasa. Kenapa
orang yang memfitnah ini yang mati? Sebab pemfitnah ini tidak diizinkan naik ke
gunung Tuhan dan tidak boleh diam di kemah Tuhan. Berarti dia lepas dari
pembangunan Tubuh Kristus. Dia tidak akan paham nilai Firman pengajaran karena
dari gunung Tuhan tempatnya keluar Firman pengajaran.
Itu
sebabnya orang yang suka memfitnah itu sulit menerima Firman pengajaran dan tidak akan masuk dalam pembentukan Tubuh
Kristus. Makanya dia akan mati rohani. Ini kebalikan dengan orang dunia. Orang
dunia yang difitnah malah mati karakternya, karirnya dibunuh dan dia rugi.
Contohnya kalau ada yang menebar fitnah di warung A memakai formalin dan borax
padahal tidak betul, maka warung yang
difitnah itu bisa merugi dan akhirnya mati usahanya.
Itu
sebabnya jangan kita menjadi penyebar fitnah, bisik-bisikpun jangan. Pemfitnah
itu bukan ada di luar gereja tetapi ada di dalam. Dalam sidang jemaat Smirna
dan jemaat Filadelfia ada pemfitnah dan mereka membentuk kelompoknya. Firman
Tuhan menyebut mereka ini jemaat iblis. Itu sudah pas sebab dalam terjemahan
aslinya pemfitnah itu disebut diabolos, iblis juga disebut diabolos.
Yeremia
berkata hati-hati dengan pemfitnah sebab yang menjadi pemfitnah justru
sahabatnya sendiri.
Yeremia 9:4
9:4 Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap
temannya, dan janganlah percaya kepada saudara mana pun, sebab setiap saudara
adalah penipu ulung, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah.
Ini
jangan ada pada kita! Kita ini melayani dan beribadah, apalagi kami hamba Tuhan
sebagai penyelenggara kebaktian. Kalau menjadi pemfitnah maka mati rohaninya
dan dirampas berkatnya oleh Tuhan. Sialnya dia tidak akan masuk dalam kemahnya
Tuhan dan tidak diperkenankan naik ke gunungnya Tuhan.
Pemfitnah
ini bukan terdapat di luar tetapi justru di dalam.
Kalau pemfitnah di luar, tidak usah kita pedulikan. Oleh sebab itu diingatkan
kepada kita tentang pemfitnah ini. Itu sebabnya dikatakan dalam Imamat 19:17
supaya hati-hati dengan pemfitnah ini, jangan dendam dan membenci dia tetapi
harus menegur, hati-hati jangan sampai kita terseret dengan dosanya.
Imamat 19:17
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam
hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan
janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
Mazmur 15:1-2
15:1 Mazmur Daud. TUHAN, siapa
yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang
kudus?
15:2 Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang
melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
Kalau
ada orang yang memberitakan kebenaran Firman dengan segenap hati dan dia ada di
dalam praktek Firman Tuhan maka dia adalah orang yang dikenan oleh Tuhan.
Mazmur 15:3
15:3 yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya,
yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela
kepada tetangganya;
Jadi
si pemfitnah tidak bisa berada di gunung Tuhan dan tidak bisa ada di kemahNya.
Hal ini jangan sampai kita lakukan dan memang tidak pantas, karena hal itu
mencelakakan diri sendiri. Orang yang difitnah justru berbahagia dan diberkati oleh Tuhan. Yang memfitnah tidak
boleh masuk ke dalam kemahnya Tuhan (tidak masuk dalam pembentukan Tubuh
Kristus) dan tidak boleh naik ke gunung Tuhan. Gunung Tuhan itu di mana? Gunung
Tuhan ada di Yerusalem di mana ada Firman pengajaran.
Mikha 4:2
4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Dalam
kitab Yeremia, yang menjadi pemfitnah ini justru saudara dan sahabat Yeremia. Dalam kitab Wahyu pemfitnah ini ada
dalam jemaat. Berarti dia eksis di situ tetapi hatinya tidak merasakan jamahan
Firman pengajaran, sama dengan dia tidak menikmati lezatnya Firman
pengajaran yang ada di perbendaharaan Tuhan yaitu di gunungnya Tuhan dan dia
tidak akan merasakan nyaman di kemahnya Tuhan. Dia akan merasa risih sendiri di
kemah Tuhan/ di antara
anggota Tubuh Kristus. Mengapa? Oleh karena perilakunya sendiri yang membuat dia
menjadi risih. Ini jangan terjadi pada kita.
Jangan
kita menjelek-jelekkan orang sebab buahnya nanti kita sendiri yang petik, kita
yang menerima bencana.
Yesaya 2:1
2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos
tentang Yehuda dan Yerusalem.
Kita
ada pada hari-hari terakhir menjelang kedatangan Tuhan. Alangkah sialnya kita
justru pada waktu Tuhan datang tidak diperkenankan tinggal di rumahnya Tuhan, sebab menolak
Firman Pengajaran.
Yesaya 2:2
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung
tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang
tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
Bukankah
gereja Tuhan adalah rumahnya Tuhan, bukankah kita ini adalah Tubuh Kristus,
Bait Allah. Jadi keberadaan saudara mestinya di gunungnya Tuhan, nikmati apa
berkat di rumah Tuhan itu. Izinkan hidupmu digarap oleh Firman pengajaran di
gunungnya Tuhan.
Yesaya 2:3
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Gunung
Tuhan dan rumah Tuhan selalu seiring. Berarti rumah Tuhan, gereja Tuhan,
Mempelai Wanita Tuhan seharusnya sejalan dengan Firman pengajaran. Itu harus kita nikmati. Tetapi kalau menjadi
pemfitnah, hal itu tidak
bakal dia nikmati.
Yesaya 2:4
2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan
akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa
pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka
tidak akan lagi belajar perang.
Pemfitnah
tidak akan menikmati apa yang dikatakan pada ayat empat. Yang dia alami justru perang
terus. Yang keluar dari mlutnya adalah terus menantang dan melawan. Ini jangan
terjadi pada kita.
Kalau
kita dituduh sebagai pemfitnah padahal kita tidak lakukan maka kita beruntung. Tetapi alangkah celakanya kalau
benar kita lakukan lalu tidak kita selesaikan dan kita abaikan begitu saja,
lalu merasa itu tidak perlu kita cabut sebab bahasa itu sudah didengar oleh
Tuhan. Walaupun makan sepiring atau tidur seranjang tetapi kalau tidak
diselesaikan maka orang yang satu diangkat dan yang tidak menyelesaikan itu
akan tertinggal.
Itu
sebabnya Tuhan katakan “tergurlah”. Menegur ini adalah pekerjaan beresiko
tinggi sebab nanti yang ditegur akan berkata “memangnya cuma kamu yang benar!”.
Padahal itu kasih Tuhan kepadanya namun dia tepis dengan bahasa bahwa yang
menegur itu benar sendiri. Padahal dia tidak benar sendiri sebab yang dia
sampaikan adalah Firman Tuhan supaya yang berbicara dan yang mendengar berbuat
sesuai Firman. Mengapa ditegur?, sebab kalau tidak dia akan melangkah
keluar rel dan akan hancur gerbong kereta apinya (hidupnya). Kita sangat membutuhkan pertolongan Tuhan
ini.
Ternyata
ada orang yang menyebarkan fitnah dan setelah dia dilebur dalam peleburan api,
sifat pemfitnahnya itu tidak bisa keluar. Ini yang repot, jangan sampai terjadi
dalam kehidupan kita.
Yeremia 6:28-29
6:28 Semua mereka adalah pendurhaka belaka, berjalan
kian kemari sebagai pemfitnah; sekaliannya mereka berlaku busuk!
6:29 Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari
api hanya timah hitam, tembaga dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus,
tetapi orang-orang yang jahat tidak terpisahkan.
Pemfitnah
ini diizinkan Tuhan masuk dalam tempat penempaan supaya keluar karakter
pemfitnah yang tidak terpuji itu. Tetapi dia tidak bisa juga keluar dari
karakter pemfitnah, malah dia tambah menggalakkan.
Yeremia 6:30
6:30 Sebutkanlah mereka perak yang ditolak, sebab
TUHAN telah menolak mereka!
Akhirnya
dia tertolak dari pembentukan Tubuh Kristus. Kan celaka kalau seperti itu. Api
bisa padam kalau kayunya sudah habis. Api yang dimaksud di sini adalah api
fitnah. Daging kita itulah kayu, makanya daging kita yang harus habis lebih
dahulu. Bagaimana supaya daging kita habis dibakar. Harus dibakar dengan api
Firman Tuhan.
Yeremia 23:29
23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah
firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
Pemfitnah
ini kelihatan suka dengar Firman
pengajaran, tetapi dagingnya tidak terbakar. Itu sebabnya dalam dirinya tidak
padam roh fitnah, jalan terus dia memfitnah.
Amsal 26:20
26:20 Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah
tak ada, redalah pertengkaran.
Kayu
ini adalah daging, kegemaran daging, termasuk memfitnah. Memfitnah itu seringkali
sudah menjadi kesenangan daging. Itu harus dibakar! Kadang isteri suka
memfitnah suaminya, suka menceritakan kejelekan suaminya sebagai suatu
kesenangannya. Kadang ketika isteri-isteri berkumpul memasak, isteri yang satu
bertanya “bagaimana suamimu?” Lalu isteri yang satunya lagi berkata “kalau
suamiku pulang dia mencium pipi kiri kananku dan gajinya diberikan semua”.
Kemudian isteri yang pertama malah memfitnah suaminya dan berkata “kalau suami
saya jahat sekali! Ini bekas tamparannya. Gajinya juga tidak dia berikan utuh
lagi”.
Bakarlah
keinginan daging yang salah satunya roh fitnah itu, bakar dengan api Firman
Tuhan sehingga berhentilah perselisihan.
Itu sebabnya di gunungnya Tuhan ada Firman pengajaran, itu bagaikan api.
Yeremia 23:29
23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah
firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
Kita
di rumah Tuhan ini sedang dibakar dengan api Firman lalu dipalu agar menjadi
bentuk sesuai dengan seleranya Tuhan. Kalau daging kita sudah habis terbakar
maka berakhirlah api membakar.
Apa
yang dikatakan dalam Yeremia, itu juga dicatat dalam Yehezkiel. Pemfitnah itu
sejalan dengan penumpahan darah/
pembunuhan.
Yehezkiel 22:9
22:9 Padamu berkeliaran orang-orang pemfitnah dengan
maksud mencurahkan darah dan orang makan daging persembahan di atas
gunung-gunung; kemesuman dilakukan di tengah-tengahmu.
Penyebar
fitnah itu sejalan dengan penumpahan darah, sejalan dengan penyembah berhala,
sejalan dengan kemesuman. Penumpahan darah, penyembah berhala dan kemesuman itu
adalah karakter Babel, berarti penyebar fitnah itu sejajar dengan gereja babel!
Kita
harus gusur roh ini, jangan biarkan ada dalam diri kita! Kita harus padamkan
lewat kayu yang sudah dibakar habis oleh api. Kita habiskan itu kayu, kita
habiskan itu daging lewat pekerjaan api Firman Tuhan yang membakar. Karena
pemfitnah ini sejalan dengan isi dari Babel sundal besar.
Wahyu 17:5
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu
rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian
bumi."
Babel
ini ibu dari kenajisan besar, dari kemesuman. Awas gembala-gembala, sebab
gembala tampil dalam dua kepribadian sebagai ibu dari jemaat dan sebagai bapa
sebagai jemaat. Gembala jangan jadi tukang fitnah, berarti ibu wanita pelacur!
Nanti jemaat juga jadi seperti itu.
Wahyu 17:6
17:6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah
orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku
sangat heran.
Babel
ini mabuk darah orang kudus. Berarti pemfitnah ini tidak senang dengan orang-orang yang hidup benar. Kita
harus hati-hati dengan roh ini, satu saat akan terjadi pemisahan untuk
selama-lamanya.
Hal
ini sampai membuat rasul Yohanes terheran-heran. Tetapi dia langsung ditegur
kenapa heran melihat hal seperti itu.
Wahyu 17:7
17:7 Lalu kata malaikat itu kepadaku: "Mengapa
engkau heran? Aku akan mengatakan kepadamu rahasia perempuan itu dan rahasia
binatang yang memikulnya, binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh
itu.
Gembala
tampil di muka jemaat sebagai ibu, yang merawat bayi dan mengasuh anak-anak.
Gembala juga tampil sebagai bapa dalam sidang jemaat yang memberikan pengajaran
dan nasihat. Kalau gembala tukang
fitnah maka nanti jemaat akan jadi seperti itu. Jemaat doakan saya sebagai
gembala jangan sampai saya tampil sebagai pemfitnah. Rugi saudara kalau saya
sebagai gembala seperti itu.
Wahyu 2:9
2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun
engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi
yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Pemfitnah
ini membentuk komunitas, membentuk jemaat, membentuk kelompok. Kalau hamba
Tuhan memberitakan yang benar justru dicerca. Makanya hamba Tuhan tidak usah
gentar. Kalau memberitakan kebenaran lalu dicera, saudara berbahagia.
Wahyu 3:9
3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu
mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak
demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan
menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku
mengasihi engkau.
Saudara
yang difitnah, Tuhan mengasihi saudara! Bukannya Tuhan tidak lagi melirik
saudara, justru ketika saudara difitnah, Tuhan mempedulikan saudara.
Olehnya
kita lebih jauh lagi melihat hal ini. Dalam Yesaya pasal 2 dan Mikha pasal 4
menceritakan kita sudah ada di hari-hari yang terakhir. Apa yang diceritakan
nabi Yesaya dan nabi Mikha 2700 tahun yang lampau, digenapi di zaman kita
sekarang ini.
Menjelang
kedatangan Tuhan pada kali yang kedua, gunung tempat rumah Tuhan akan semakin menjulang tinggi, suasananya ada Firman pengajaran. Kenapa kita harus menukik, tidak usah meniru
lagi penginjilan. Karena pekerjaan Tuhan pasti akan segera digenapi, bukan di
tempat lain tetapi di bumi ini. Bahkan digenapi dengan segera.
Roma 9:28
9:28 Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan
dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera."
Segera
ini dalam bahasa aslinya adalah takista artinya
kecepatan penuh. Kalau dalam balapan motor berarti jarumnya sudah sandar pada kecepatan
maksimum. Kegerakan ini terjadi dalam
kecepatan penuh. Jangan sampai saudara tertinggal, mau naik sudah tidak bisa lagi. Mumpung ini baru dalam wacana,
segera libatkan diri saudara dalam kegerakan itu.
Ini
saya sampaikan bukan karena saya benar sendiri. Ini saya sampaikan karena Tuhan
berikan Firman ini. Tidak mungkin Tuhan berikan pembukaan rahasia Firman kalau
Tuhan tidak percaya kepada kita. Kalau ada yang berani mencerca dan memfitnah orang yang dipercayakan
Firman Tuhan maka pemfitnah itu pasti mati rohaninya dan berkatnya diambil oleh
Tuhan
dan diberikan kepada orang lain.
Imamat 19:19
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku.
Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua
jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Kalau
bicara ternak, berarti bicara ibadah. Siapa penyelenggara ibadah? Imam-imam.
Siapa yang beribadah? Imam-imam juga. Saudara adalah imam-imam. Kita semua
adalah imam-imam. Kita telah diangkat menjadi imam karena korban Kristus. Kita
semua termasuk penyelenggara ibadah, terutama hamba Tuhan yang fulltime.
Makanya
ibadah itu tidak boleh diduakan, jangan dikawinkan. Ibadah itu hanya satu
pokoknya, jangan lain bentuk. Alkitab menceritakan ada ibadah buatan manusia.
Sekalipun kelihatannya menarik, tetapi itu buatan manusia. Persembahan yang berkenan di hadapan Tuhan adalah ternak yang
halal. Jadi kita beribadah dengan sikap yang tulus ikhlas di dalam satu pola,
itu yang halal! Jangan buat kembar pola, jangan merusak pola dari Sorga. Ini
yang Tuhan tekankan, ketika saya menangis di kaki Tuhan.
Saya
bersyukur kepada Tuhan sebab sudah diingatkan Tuhan jauh-jauh hari. Pada tahun
1986, ketika kami menyembah semalam suntuk bersama jemaat, sekitar jam 3 subuh terdengar suara Tuhan
“hambaKu, umatKu membutuhkan pola ibadah yang benar, agar mereka terhindar dari
kekacauan ibadah akhir zaman”. Ternyata berjalannya waktu, pola ibadah yang
benar ini memang dikacaukan oleh banyak orang.
Saya
tidak perlu risau dan ikut kacau karena saya sudah memegang pola yang benar,
pola Sorga yaitu Tabernakel. Tidak butuh lagi pola yang lain, buatan manusia.
Kalau mengikuti pola yang benar, pola Sorga berarti diatur oleh Tuhan lewat
FirmanNya. Kalau sekarang ini mulai dikacaukan dengan campur tangan manusia
lewat organisasi! Hati-hati saudara yang suka mengagung-agungkan organisasi dengan kekuasaannya!
Menurut
organisasi yang menahbisan pendeta itu adalah pemimpin dalam organisasi,
padahal pendeta yang mau menahbiskan itu tahbisannya sudah tidak benar! Coba
lihat serkarang ini, banyak hamba Tuhan tidak bisa ditahbisan karena tidak
mengikuti aturan organisasi. Bila tidak akan kena surat peringatan. Padahal yang mentahbiskan itu harus seorang hamba Tuhan dalam tahbisan yang benar, bukan
karena dia adalah pimpinan organisasi atau pimpinan dalam satu wilayah!
Pola
dari Sorga itu enak sekali, kita tinggal mengikuti. Mulai dari pintu gerbang
berarti menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat. Ada tiga lorongnya berarti Bapa, Anak dan Roh Kudus
yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ada empat tiangnya menunjuk Injil Matius, Injil
Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Mezbah Korban Bakaran berarti kita
bertobat. Datang ke Bejana Pembasuhan berarti memberi diri dibaptis. Pintu
kemah berarti kita diberi Roh Kudus dan kita masuk dalam ruangan suci yaitu wilayah
penggembalaan. Di dalam penggembalaan ada tiga macam ibadah.
Ø Meja Roti sajian menunjuk ibadah
pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
Ø Pelita Emas menunjuk ibadah Raya/kesaksian.
Ø Mezbah Dupa Emas menunjuk ibadah doa
penyembahan.
Kemudian
sampai di pintu tirai yang menunjuk perobekan daging. Dan akhirnya kita masuk
ke Ruangan Maha Suci menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini jalan yang lurus. Sudah
begitu transparan Tuhan tunjukkan, mengapa mau dirubah lagi?
Ternak
hubungannya dengan ibadah. Dari sejak Habel, dia beribadah kepada Tuhan dengan
ternak yang disembelih. Kemudian datang bapa orang percaya yaitu Abraham. Dia
membuat mezbah dan di atasnya ternak disembelih. Demikian juga Ishak dan Yakub.
Lalu lebih diperinci setelah umat Israel keluar dari Mesir, Musa menerima
perintah untuk membuat Tabernakel dan dua loh batu. Musa juga menerima Firman
secara utuh dan mulai diperinci caranya.
Sekarang
kita sudah lebih sempurna korban yang kita terima yaitu Koban Kristus. Polanya
tetap pola Sorga. Ini yang sangat kita harapkan di dunia Kristen sekarang.
Makanya kalau ada orang yang berpegang teguh pada pola ini jangan saudara nista
dan jangan saudara umpat. Terima dan dukunglah serta sambut apa yang dia
beritakan. Supaya saudara jatuh pada pelukan Tuhan.
Kemudian
Imamat 19:19 berbicara ladang. Ladang itu tempat kita beraktivitas, tempat kita
giat. Tempat kegiatan kita itu di ladangnya Tuhan, ladang Mempelai. Banyak
ladang, tetapi kita harus ada pada kegiatan di ladang Mempelai. Jangan ditaburi dua jenis tanaman (dua macam ajaran). Seakan-akan ladang itu kita buat
menjadi dua karena menabur dua jenis benih, padahal ladang itu satu.
Boas
adalah gambaran Tuhan Yesus karena arti nama Boas adalah di dalam dia ada kuat
kuasa Allah. Boaslah yang menebus Rut.
Rut 2:8
2:8 Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut:
"Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke
ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku
perempuan.
Contohnya
kita punya satu ladang, satu tempat kita tanam jagung dan di sebelahnya kita
tanam ubi kayu. Berarti ladang ini sudah dibagi dua sehingga aktivitas sudah beda. Kita ini ladangnya
Tuhan, jangan sampai kita ditaburi dengan benih yang berbeda-beda. Benih kita
harus sama, jangan sembarang kita ikut persekutuan.
Kalau
persekutuan di A pengajaran benar maka di situ kita ikuti. Kalau persekutuan di B pengajaran benar maka kita juga
bisa pergi ke situ. Tetapi harus kita jaga, jangan sampai kita pergi ke A lalu
kita memfitnah si B. Ini tidak boleh. Kalau kita masuk dalam komunitas
pemfitnah ini kita akan mudah kena sebab bahasanya mantap sekali. Olehnya kita
harus waspada!
Paulus
adalah pendahulu, Timotius diajar supaya tidak lupa kepada pendahulu bahkan
harus mencontoh dan meneladani imannya.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu
ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Jadi
aktivitas kita di ladang adalah untuk menghentar umat Tuhan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Kalau sudah ada dua benih tidak akan bisa sidang jemaat dikemas menjadi
Mempelai Wanita Tuhan. Makanya harus satu benih yaitu benih Firman pengajaran
yang sehat. Motivasi kegiatannya adalah membawa umat Tuhan menjadi Mempelai
Wanita untuk Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, itu yang harus menjadi
penekanannya.
Ladang
itu harus benar hanya ditaburi satu benih. Ternak itu juga tidak boleh
dikawinkan. Ibadah tidak boleh dikombinasi. Jangan berpikir untuk mencari massa
maka digelarlah ibadah yang sesuai selera anak muda, dari pada mereka keluyuran
di luar sana, kemudian dimasukan cara dunia. Ibadah sudah dikawinkan, bicara
Firman tetapi sistemnya dunia.
Saya
sebagai gembala harus waspada. Seperti rasul Paulus berkata “jangan sampai aku
memberitakan Firman tetapi aku sendiri ditolak”. Jadi harus waspada terhadap
diri sendiri. Apakah ada tanaman lain? Kita ada di ladang mempelai atau tidak.
Kemudian
tentang pakaian. Kalau ternak dan ladang itu sudah benar maka otomatis
pakaiannya juga akan tampil benar. Kalau ibadahnya polanya benar dan
kegiatannya untuk membentuk supaya menjadi Mempelai Wanita maka nanti hasilnya pakaiannya juga benar= perilakunya pasti benar.
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain
lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu
adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Tidak
ada kain belacu di sana atau baju garis-garis di sana, yang ada lenan halus,
putih bersih dan berkilau-kilauan. Tadi dikatakan kalau ibadahmu benar,
kegiatanmu benar, otomatis saudara sedang membentuk pakaian dan itu pasti
pakaian yang benar.
Pakaian
lenan ini sudah jelas nuansanya istana. Yesus bertanya “apakah kamu pergi ke
sana melihat bulu yang bergoyang ditiup angin atau melihat orang yang memakai
pakaian lenan halus? Orang berpakaian lenan halus adanya di istana”. Kalau kita
berperilaku dibentuk oleh ibadah yang sesuai pola dari Sorga dan oleh kegiatan
yang benar maka kita akan tampil dengan pakaian istana.
Matius 11:8
11:8 Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang
berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.
Rindulah
saudara masuk dalam istana Firdaus. Pakaianmu harus lenan halus, jangan
campur-campur. Perilaku harus sudah dibentuk oleh Firman Tuhan. Suami
kelakuannya baik kepada isteri, isteri juga kelakuannya bagus kepada suami.
Hamba Tuhan dan jemaat perilakunya harus bernuansa kesucian. Pakaiannya putih
berkilau-kilauan. Berarti bukan hanya ke dalam tetapi bercahaya ke luar. Sebab
berkilau-kilauan itu pantulan dari dalam.
Jangan
sampai di gereja berpakaian halus lalu menyanyi lagu pop dunia, sebentar seriosa, keroncong atau irama melayu dan sebagainya. Artinya
menyanyilah dan berperilakulah dalam koridor kebenaran Firman. Jangan di luar
lain, di dalam lain. Tampillah seperti seorang penghuni istana sorga.
Coba
lihat istana dunia saja. Di dalam kerajaan dunia saja orang berbicara dengan
halus tetapi tidak tahu apa yang ada di dalam hatinya. Dia
berkata dengan lembut “silahkan makan pak” tetapi begitu yang makanannya habis
dia berkata “orang itu golojo/rakus”.
Perhatikanlah,
kita sedang dibangun oleh Tuhan. Beribadahlah dengan pola Sorga, ada pintu gerbang
(percaya kepada Tuhan), mezbah korban bakaran (pertobatan), bejana pembasuhan
(pembaptisan air), pintu kemah (baptisan Roh Kudus) lalu masuk dalam ruangan
suci, masuk dalam wilayah penggembalaan di mana ada tiga alat yang menunjuk
ketekunan dalam tiga macam ibadah.
Sebenarnya
sudah sangat
jelas pola ini. Di atas
meja roti sajian itu ada alat-alat untuk melakukan perjamuan kudus.
Keluaran 25:28-29
25:28 Haruslah engkau membuat kayu pengusung itu dari
kayu penaga dan menyalutnya dengan emas, dan dengan itulah meja harus diangkut.
25:29 Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya,
kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau
membuat semuanya itu dari emas murni.
Ini
hanya ada pada Meja Roti Sajian, kenapa dibuat juga pada dua ibadah yang lain.
Itu berarti sudah merubah pola, ibadah sudah dirusak.
Perhatikan
ini sahabat-sahabatku, kekasih Tuhan yang diberkati Tuhan. Jangan menjadi
penyebar fitnah sebab itu menjadi bencana bagi dirimu. Orang yang difitnah
malah semakin diberkati Tuhan.
Imamat 19:17
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam
hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan
janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
Kalau
ada pemfitnah itu harus saudara tegur, tetapi waspada jangan saudara ikut
berdosa. Kalau pemfitnah itu berbalik marah, jangan saudara terpancing ikut
marah.
Imamat 19:18
19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah
menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.
Sebangsa
di sini menunjukkan sesama anggota Tubuh Kristus, mari kita saling mengasihi. Malam
ini kita diajar oleh Tuhan untuk saling mengasihi. Mungkin suami isteri ada
dendam dan sakit hati, selesaikan itu. Mungkin jemaat terhadap gembala, jangan
menyebar fitnah. Selesaikan semuanya itu maka hidupmu diberkati Tuhan dan
berbahagia.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar