Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 19:20-22,29
19:20 Apabila seorang laki-laki bersetubuh dengan
seorang perempuan, yakni seorang budak perempuan yang ada di bawah kuasa
laki-laki lain, tetapi yang tidak pernah ditebus dan tidak juga diberi surat
tanda merdeka, maka perbuatan itu haruslah dihukum; tetapi janganlah keduanya
dihukum mati, karena perempuan itu belum dimerdekakan.
19:21 Laki-laki itu harus membawa tebusan salahnya
kepada TUHAN ke pintu Kemah Pertemuan, yakni seekor domba jantan sebagai korban
penebus salah.
19:22 Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu
dengan domba jantan korban penebus salah di hadapan TUHAN, karena dosa yang
telah diperbuatnya, sehingga ia beroleh pengampunan dari dosanya itu.
19:29 Janganlah engkau merusak kesucian anakmu
perempuan dengan menjadikan dia perempuan sundal, supaya negeri itu jangan
melakukan persundalan, sehingga negeri itu penuh dengan perbuatan mesum.
Kesimpulan
dari empat ayat ini memberi penekanan dosa kenajisan. Ayat 20 sampai 22
menceritakan seorang laki-laki yang merusak seorang perempuan yang masih dalam
status hamba, yang belum ditebus atau belum dimerdekakan. Berarti laki-laki ini
adalah orang yang sudah ditebus (dimerdekakan), alias orang yang sudah di dalam Tuhan.
Mestinya dia harus menjadi pembawa sinar, pembawa cahaya atau pembawa terang
bagi orang lain, utama bagi yang belum dimerdekakan atau belum mengalami pekerjaan
penebusan. Namun yang terjadi di sini justru dia yang menjadi pelaku sehingga dia
menjadi penyebab sandungan bagi orang yang belum mengenal atau belum mengalami
penebusan atau kemerdekaan.
Kita
mengetahui bahwa kebenaran itulah yang memerdekakan kita, kebenaran itulah yang
telah mengerjakan penebusan bagi kita.
Yohanes 8:32,36
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran
itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun
benar-benar merdeka."
Laki-laki
itu sudah dimerdekakan oleh Tuhan dan perempuan itu belum. Jadi ayat yang
dibaca dalam Imamat 19:20-22 adalah peringatan Tuhan atau arahan Tuhan kepada kita yang sudah ditebus
alias sudah dimerdekakan oleh pekerjaan kebenaran, oleh Anak yaitu Tuhan Yesus Kristus. Supaya kita tidak
berbuat seperti itu.
Tugas
tanggung jawab kita bukan menghalangi atau menjadi sandungan bagi yang belum ditebus. Di sini justru laki-laki itu yang
membawa kerusakan bagi perempuan yang belum mengenal kebenaran. Mestinya dia
yang menarik perempuan itu untuk mengenal kebenaran yang memerdekakan seperti
yang sudah dia alami.
Saudara sudah
mengalami pekerjaan penebusan berarti sudah dibebaskan dari perhambaan dosa. Maka di dalam benak saudara, sebagaimana saudara nikmati indahnya ditebus oleh Tuhan,
maka saudara juga harus meraih orang lain,
menjadi saluran berkat bagi orang lain. Itu tugas kita. Kalau saudara mengatakan saya sudah
ditebus, sudah dibebaskan dan dimerdekakan oleh kebenaran dari belenggu dosa,
maka pantaslah dan wajarlah saudara menolong yang lain yang masih ada dalam
perhambaan dosa.
Namun
dalam Imamat 19:20-22 justru terjadi kebalikannya. Mestinya ini jangan terjadi
bagi kehidupan yang sudah dimerdekakan, seharusnya dia menyampaikan kebenaran
itu bagi orang lain. Sebab orang yang dirusak oleh laki-laki tadi adalah orang
yang masih berada pada zaman jahiliah dan bagi yang merusak, dia juga seperti itu dahulu.
Sekarang laki-laki itu sudah dimerdekakan. Tentunya sebagaimana rasanya dia
dimerdekakan maka wajarlah meneruskan berkat itu kepada orang yang masih ada
pada zaman jahiliah (perhambaan).
Kisah Para Rasul 17:30
17:30 Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan,
maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua
mereka harus bertobat.
Kisah Para Rasul 17:30 (Terjemahan Lama)
17:30 Segala zaman jahiliah itu dialpakan juga oleh
Allah, tetapi sekarang ini segala orang di mana-mana pun disuruhnya bertobat.
Laki-laki
itu sudah bertobat, seharusnya bukannya dia mendrop yang tidak benar kepada
perempuan itu. Ini kesalahan yang banyak dilakukan oleh orang yang mengaku
Kristen, mengaku sudah dibebaskan. Tadi ditekankan orang itu belum ditebus,
belum dimerdekakan, kenapa dirusak. Berarti manusia yang satu itu egois, dia
mementingkan diri sendiri, maunya dia sendiri yang selamat, dia rusak yang
belum selamat. Dulunya dia juga sama seperti orang itu, alias sama-sama ada
pada zaman jahiliah.
Titus 3:3
3:3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan:
tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup
dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.
Ini
keadaan kita dahulu. Coba direnungkan ini, seandainya Tuhan tidak menawarkan
pekerjaan penebusan, kita sama seperti orang itu. Tetapi puji syukur kita sudah
terima
pekerjaan penebusan. Apa
sebenarnya yang harus kita lakukan adalah menyatakan rasa syukur kita kepada
Tuhan
dengan menolong orang lain.
Makanya
dalam pembagian dalam Imamat pasal 19, poin yang kedua tentang rasa syukur dipersembahkan
kepada Tuhan. Rasa syukur kepada Tuhan kita praktekkan dengan menolong orang
lain. Bukan hanya datang ke gereja dan berkata “saya mengucap syukur”. Tetapi
dimana prakteknya kita mengucap syukur. Kenapa kita mesti menjadi sandungan
bagi orang lain yang belum mengenal Tuhan!.
Israel
itu adalah pelaku kejahatan sehingga nama Tuhan dihujat karena ulah mereka.
Roma 2:24
2:24 Seperti ada tertulis: "Sebab oleh karena
kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain."
Sebetulnya
kita harus membawa kemuliaan Tuhan kepada orang lain di sekitar kita, tetapi
laki-laki itu malah merusak tetangganya, merusak saudaranya padahal dulu dia
juga mengalami seperti itu. Ini tidak wajar! Di mana rasa syukur dan terima
kasihnya kepada Tuhan.
Imamat
pasal 19 ini ada tujuh pembagiannya. Poin kedua adalah soal mempersembahkan
syukur kepada Tuhan. Itu sudah diawali oleh Tuhan, tetapi ditemukan dalam ayat
20,21 dan 22 ada praktek kehidupan yang mengaku sudah ditebus, sudah
dimerdekakan oleh Tuhan tetapi perilakuknya bertentangan dengan pekerjaan penebusan
dan kemerdekaan dari Tuhan.
Bagi
yang sudah dirusak itu masih Tuhan berikan kesempatan dan bagi pelaku, bagi
yang menjadi sandungan, Tuhan masih membuka jalan yang kedua. Maka laki-laki
yang merusak itu harus mengambil seekor domba jantan yang tidak bercela, tentu
untuk menjadi korban. Berarti Tuhan masih izinkan sekali lagi agar dia kembali
bersekutu dengan Korban Kristus.
Tuhan
memberi sarana, tinggal bagaimana kita menggunakan sarana itu. Tetapi acap kali
Tuhan berikan sarana untuk menyelesaikan persoalan dengan kembali kepada Korban
Kristus, tetapi yang dilakukan oleh banyak orang Kristen dan juga banyak pelayan Tuhan yaitu membangun jalan sendiri. Tidak kembali kepada Korban Kristus dan
mengaku kesalahannya. Yang banyak terjadi bukan mengaku kesalahannya tetapi mencari
biang keladinya siapa atau berbicara mempersalahkan “karena situasi dan kondisi
sehingga terjadilah seperti itu”. Mestinya jangan cari itu, tetapi carilah
Korban Kristus dan selesaikan dosa lewat kembali menghargai korban Kristus.
Tidak
usah kita mencari kambing hitam lalu berkata “saya terantuk karena situasi dan
kondisi” sehingga akhirnya menjadi salah bukan kembali kepada Korban Kristus,
itu solusi paling tepat tidak ada jalan lain. Kembali kepada Korban Kristus dan
mengaku saja tanpa mencari-cari kesalahan yang lain! Tuhan sudah berikan jalan
yang sangat praktis, tidak berbelit-belit.
Imamat 19:21
19:21 Laki-laki itu harus membawa tebusan salahnya
kepada TUHAN ke pintu Kemah Pertemuan, yakni seekor domba jantan sebagai korban
penebus salah.
Ada
solusi yang Tuhan beri yaitu domba jantan itulah Korban Kristus. Hanya karena
kita manusia daging sehingga begitu sukar untuk mengaku dosa. Padahal begitu praktis Tuhan membuka jalan tetapi kenapa
begitu sulit. Sebab berpikir mempersalahkan orang lain karena ini dan itu
sehingga akhirnya sulit mengaku dan akhirnya makin jauh dengan Tuhan dan sesama.
Ingat,
korban karena dosa dan karena salah itu ada tiga pokok utama:
1.
Salah
pada diri sendiri (Imamat 5:14-19)
Tidak ada korelasinya
pada yang lain tetapi pada diri sendiri, untuk apa lagi kita mencari kambing
hitam mempersalahkan orang lain. Kalau kita salah pada diri sendiri tidak usah
kita persulit, tidak usah lagi kita persalahkan orang lain atau mempersalahkan
situasi dan kondisi sebagai penyebabnya. Alangkah indahnya kita kembali pada
domba jantan yang tidak bercela itu yaitu Korban Kristus. Tuhan tidak
mempersulit saudara, Tuhan buka jalan yang paling praktis dan simple yang Tuhan
sediakan.
Mengapa kita masih cari jalan lain? Karena ditipu oleh iblis.
Karena pintu tirai yaitu daging kita sendiri sulit untuk dirobek. Bukannya tidak mau tetapi mempertahankan dagingnya.
Sebenarnya kalau rela dirobek,
kemuliaan di ruangan maha suci sudah menanti saudara.
2.
Salah
kepada Tuhan (Imamat 5:14-19)
Berarti salah kepada
Kepala, salah kepada Mempelai Laki-laki Sorga. Tuhan juga tidak akan mempersulit
karena Dia tahu beratnya hukuman di depan, itu sebabnya Dia mencegah jangan
sampai kita jatuh pada hukuman itu. Solusinya juga dari Tuhan, makanya jangan
kita mencari solusi yang lain. Tuhan sudah sediakan ada Korban Anak Domba
Jantan, Korban Yesus Kristus. Dia sudah rela sengsara mulai dari taman
Getsemani, melalui jalan Via Dolorosa sampai disalib di Golgota. Dia lakukan
ini karena Dia mau mencegah saudara jangan jatuh dalam hukuman kekal. Jangan
dulu hukuman kekal, menghadapi antikristus saja kita sudah kepayahan.
3.
Salah
kepada sesama (Imamat 6:1-7)
Laki-laki
itu sudah parah sekali. Dia merusak kegadisan perempuan itu, tetapi perempuan
itu belum ditebus dan belum dimerdekakan. Artinya merusak persekutuan untuk
membawa terang kepada lain orang yang perlu diterangi karena mereka belum
ditebus dan belum dimerdekakan.
Ayo
kita manfaatkan Korban Kristus. Tuhan sudah tawarkan solusinya yaitu datang
kepada Korban Kristus, Tuhan selalu mengampuni kita asal kita akui. Coba bayangkan Israel yang 10 suku itu
sudah Tuhan sebut perempuan sundal, yang dua suku disebut perempuan tidak
setia, kepada keduanya sudah Tuhan kirim surat cerai. Tetapi kembali Tuhan
merenung dan menyuruh Yeremia berkata kepada mereka “Aku tidak akan muram untuk
selama-lamanya, kembalilah kepadaKu asal akui kesalahanmu”.
Yeremia 3:12-13
3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah:
Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku
tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman
TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.
3:13 Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap
TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada orang-orang asing di
bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan suara-Ku, demikianlah
firman TUHAN."
Mengakui
kesalahan itu berarti kembali kepada Korban Kristus. Ini jalan yang paling
praktis yang Tuhan sediakan bagi kita, tidak berbelit-belit. Yang membuat
berbelit-belit adalah diri kita sendiri penyebabnya.
Yesaya 59:14-16
59:14 Hukum telah terdesak ke belakang, dan keadilan
berdiri jauh-jauh, sebab kebenaran tersandung di tempat umum dan ketulusan
ditolak orang.
59:15 Dengan demikian kebenaran telah hilang, dan
siapa yang menjauhi kejahatan, ia menjadi korban rampasan. Tetapi TUHAN
melihatnya, dan adalah jahat di mata-Nya bahwa tidak ada hukum.
59:16 Ia melihat bahwa tidak seorang pun yang tampil,
dan Ia tertegun karena tidak ada yang membela. Maka tangan-Nya sendiri memberi
Dia pertolongan, dan keadilan-Nyalah yang membantu Dia.
Kita
melihat bahwa kebenaran sudah tersandung di muka umum. Berarti jalan Tuhan yang lurus yang memerdekakan kita jadi terhambat.
Di mana? Di tempat umum. Ini yang tanpa kita sadari membuahkan kita menjadi
sulit. Banyak hal yang seharusnya tidak kita rasakan tetapi akhirnya kita
rasakan karena ulah kita sendiri.
Oleh
sebab itu jangan kita mencari kambing hitamnya. Karena situasi dan kondisi maka
saya terjepit atau karena ulah si A dan si B. Sebenarnya ini adalah intriknya
iblis untuk membuat saudara tidak selesai persoalanmu dengan Tuhan. Padahal
jalannya tidak sulit:
Imamat 19:22
19:22 Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu
dengan domba jantan korban penebus salah di hadapan TUHAN, karena dosa yang
telah diperbuatnya, sehingga ia beroleh pengampunan dari dosanya itu.
Kenapa
saya katakan di sini kesulitannya? Anda tidak mau ditangani oleh imam! Merasa
sepertinya terusik kalau ditangani orang lain. Di sini masalahnya, padahal kita
sudah melewati.
Imamat 16:32-33
16:32 Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang
telah diurapi dan telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam menggantikan
ayahnya; ia harus mengenakan pakaian lenan, yakni pakaian kudus.
16:33 Ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha
kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan
bagi seluruh bangsa itu, yakni jemaah itu.
Kadang
kala karena merasa sebagai imam maka tidak mau ditangani oleh orang lain.
Padahal itu memang cara sorga. Kalau saya sudah melakukan kesalahan maka saya harus
akui dan meminta doa kepada sesama hamba Tuhan untuk didoakan supaya lepas dari
kesalahan saya. Di sinilah masalahnya yaitu tidak mau ditangani oleh orang
lain.
Tujuan
utama ibadah pelayanan kita sebenarnya supaya kita luput dari hukuman yang akan
datang. Tuhan tidak tega kita terhuyung-huyung dalam 3,5 tahun aniaya
antikristus. Makanya Tuhan tawarkan solusi “engkau sudah melakukan dosa,
sekarang Aku tawarkan pendamaian”.
I Yohanes 2:1
2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu,
supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita
mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
Kata
“kita” berarti sudah umat Tuhan dan Tuhan tawarkan korban pendamaian (hilasmos) supaya kembali
kita dilepaskan dari belenggu tadi.
Yang
dituntut di sini adalah laki-laki itu sebab dia sudah tahu korban ketebusan.
Yang perempuan itu jangan dihukum karena dia belum tahu.
I Yohanes 2:2
2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita,
dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Kata
“kita” di sini mewakili kehidupan yang sudah dimerdekakan dan ditebus tetapi terlibat
kembali berbuat dosa. Ditawarkan kembali oleh Tuhan selagi dia masih hidup. Kecuali
dia sudah menista dan menghina Korban Kristus serta tidak percaya, itu sudah
lain masalah.
Tuhan
anjurkan kepada pelaku, kepada perusak ini supaya kembali menyelesaikan
masalahnya. Sebenarnya tidak ribet, tidak sukar. Tetapi yang membuat menjadi
sukar karena tidak mau ditangani oleh imam yang Tuhan percaya, baik menangani sidang jemaat dan juga
menangani sesama imam.
Kita
ini tidak luput dari perbuatan yang salah, kalau kita menyadari kesalahan
datanglah kepada teman kita seorang imam lalu mengaku dan minta didoakan.
Supaya selesai masalah dan tidak berlarut-larut. Solusinya sudah disediakan
Sorga, tinggal anda memanfaatkan atau tidak.
Laki-laki
ini ditangani oleh Tuhan karena dia sudah menjadi penyebab sandungan.
Lukas 17:1
17:1 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak
mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
Lukas 17:1 (Terjemahan Lama)
17:1 Maka bertuturlah Tuhan kepada murid-murid-Nya,
"Tak dapat tiada akan jadi beberapa perkara yang mendatangkan kesalahan;
tetapi celakalah atas orang, yang menyebabkan kesalahan itu!
Kata
celaka ini mengerikan, tetapi sekalipun itu mengerikan, Tuhan tunjukkan
solusinya. Lebih dahulu dibuat dia takut akan hukuman supaya kembali pada
jalannya Tuhan.
Lukas 17:2-3
17:2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu
kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada
menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.
17:3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa,
tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.
Masalah
menegur ini yang sulit. Siapa yang akan menegur kita? Apakah langsung suara
dari sorga berbicara “hai hambaKu, engkau sudah berbuat salah”. Bukan seperti
itu! Ada yang dipakai Tuhan untuk menegur sebab melihat dengan mata rohani
bahwa hal itu mencelakakan kehidupan orang itu. Kalau Tuhan katakan kita diampuni, berarti Tuhan sudah siap
mengampuni.
Lukas 17:4
17:4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau
tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal,
engkau harus mengampuni dia."
Mengaku
ini yang berat. Itu sebabnya ketika 12 rasul itu mendengar hal ini, mereka berseru “Tuhan tambahkan iman kami!”.
Lukas 17:5
17:5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan:
"Tambahkanlah iman kami!"
Ini
solusi yang Tuhan berikan kepada kita. Apakah saudara sanggup bila ditegur?
Ditegur karena ada salah dan akibat kesalahannya itu berbahaya. Tuhan tidak
tega melihat saudara cempulung dalam 3,5 tahun aniaya atau langsung cemplung ke
neraka. Dia rela sebagai Anak Domba Allah tersembelih di Golgota semata-mata untuk
menangani agar hubungan saudara dengan Tuhan terjalin indah. Ada jalan yang Dia karuniakan kepada kita.
Banyak
jiwa yang menantikan pelayanan kita, jangan kita menjadi sandungan, jangan jadi
batu antukan. Akhirnya itu tidak elok, nantinya yang menjadi sandungan itu lehernya
akan diikat dengan batu kilangan. Kalau batu kilangan sudah digantung di leher,
bagaimana lagi bisa mendapatkan roti, sebab tidak bisa lagi menghasilkan tepung
untuk membuat roti. Sesudah itu dilemparkan ke dalam laut. Berarti menjadi satu
dengan roh Babel. Tuhan tidak tega melihat saudara harus menggabung dengan roh
Babel.
Lukas 17:2
17:2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu
kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada
menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.
Tuhan
perlihatkan bahwa besar resiko kalau kita tidak selesaikan. Untuk tidak membahayakan
saudara maka Tuhan
siapkan domba jantan. Untuk itu Tuhan siapkan korban penebusan. Oleh sebab itu
kita upayakan jangan jadi sandungan bagi orang lain. Suami jangan menjadi
sandungan bagi isteri, isteri jangan menjadi batu sandungan bagi suami, anak
jangan menjadi batu sandungan bagi orang tua, orang tua jangan menjadi batu
sandungan bagi anak.
Tuhan
ingin batu kilangan itu berfungsi supaya ada roti yang bisa kita makan. Kalau
sudah diikat di leher mana lagi ada roti. Itu sebabnya orang yang menjadi
sandungan tidak lagi mendapatkan pembukaan rahasia Firman.
II Korintus 6:3
6:3 Dalam hal apa pun kami tidak memberi sebab orang
tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.
Kita
jangan menjadi sandungan supaya jangan pelayanan kita dicela orang. Dicela di
sini maksudnya karena melakukan kesalahan. Kalau kita dicela karena ikut
kebenaran, apa boleh buat, itu harus kita tanggung. Tetapi kalau kesalahan pada
diri sendiri, salah kepada Tuhan dan salah kepada sesama, itu harus
diselesaikan.
Imam
harus siap menangani. Memang itu resiko, tetapi harus terima saja karena itu
panggilan. Kalau disambut dengan sukacita, puji Tuhan. Kalau disambut dengan
muka mengkal, puji Tuhan, karena itulah resiko hamba Tuhan.
Keluaran 14:31
14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa
besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah
bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa,
hamba-Nya itu.
Bagi
sidang jemaat, saudara percaya kepada Tuhan tetapi jangan curiga kepada hamba
Tuhan. Harus percaya juga pada pelayanannya. Tuhan dan hamba Tuhan itu mitra,
mereka bekerja sama.
I Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu
adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Keluaran 19:9
19:9 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan
maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan
engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa
memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.
2 Tawarikh 20:20
20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa.
Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar,
hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu
akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan
berhasil!"
Jadi
dua-duanya harus kita percayai. Tentu lebih dahulu Tuhan pecaya kepada hambaNya
ini. Tidak mungkin Tuhan menjadikan hambaNya ini mitraNya kalau tidak dipercaya oleh Tuhan. Kalau hambaNya ini menyenangkan hatiNya,
tentu Tuhan percaya kepadanya. Bukti bahwa hamba Tuhan itu dipercaya oleh
Tuhan, hasil pelayanannya dimasuk dalam daftar doa Tuhan Yesus. Kalau saja
hamba Tuhan itu tidak dipercaya oleh Tuhan maka hasil pelayanannya tidak akan
ikut dalam daftar doa Tuhan Yesus.
Yohanes 17:20
17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa,
tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
Dalam
doa Tuhan Yesus sudah tidak termasuk lagi Yudas di dalamnya. Karena dalam
Yohanes pasal 13 Yudas telah bergabung dengan imam-imam kepala dan ahli Taurat
untuk merancang penyaliban Yesus.
Jadi
hamba Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan, jiwa yang dia layani masuk dalam daftar
doa Tuhan Yesus. Alangkah sialnya saudara kalau saya sebagai hamba Tuhan yang
melayani saudara tidak dipercaya oleh Tuhan, berarti saya dan saudara tidak
masuk dalam daftar doanya Tuhan Yesus.
Makanya
di sini saya harus waspada jangan sampai saya bersalah kepada diriku, jangan
sampai bersalah kepada Tuhan dan jangan sampai bersalah pada orang lain, itu semua
harus segera diselesaikan. Supaya saya dipercaya oleh Tuhan sehingga saya
bersama dengan sidang jemaat yang saya layani masuk dalam daftar doa Tuhan
Yesus.
Mari
kita hamba Tuhan bawa diri supaya dipercaya oleh Tuhan. Kalau kita membawa diri
dipercaya oleh Tuhan maka berapa jiwa yang kita layani ada di bawah perhatian
Tuhan, Yesus akan membawanya dalam daftar doa. Saat Tuhan Yesus berdoa itu,
belum ada jiwa yang dimenangkan oleh murid-muridNya, tetapi sudah
dimasukan dalam daftar doa. Berarti Yesus sudah bernubuat bahwa dalam pelayanan
hamba Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan ini akan ada jiwa yang dilayani. Oleh
sebab itu di manapun kita melayani muliakanlah/ agungkan Tuhan maka pasti akan ada jiwa Tuhan
percayakan kepada kita.
Makanya
saya harus berupaya supaya dapat dipercaya oleh Tuhan. Sebab banyak orang yang
percaya kepada Tuhan Yesus tetapi Dia tidak mempercayakan diriNya kepada
mereka.
Yohanes 2:23-24
2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya
Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat
tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya
kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
Jadi
bagaimanapun kita selubungi hati kita, Tuhan lebih tahu apa yang tersembunyi
dalam hati kita. Alangkah indahnya kalau kita percaya kepada Tuhan dan Tuhan
juga mempercayakan diriNya kepada kita sebab Tuhan melihat hati kita. Sejauh
mana kejujuran pelayanan dan ibadah kita.
Laki-laki
dalam Imamat 19:20 itu, dengan mendapat anjuran mengambil seekor domba, maka
itu koreksi bagi dirinya. Supaya jangan sampai dia menjadi pengkhianat akan
rencana Tuhan. Sebab rencana Tuhan adalah membangun TubuhNya, membangun
Mempelai WanitaNya. Jangan sampai dia menjadi pengkhianat atau penghalang pembangunan
Tubuh Kristus sebab masih ada jiwa yang akan dibawa.
Olehnya
dia disuruh mengambil seekor domba jantan, berarti dirusuh mengoreksi diri.
Begitu mengoreksi diri berarti dia mengakui kesalahan. Sebab dia sudah bersalah
kepada Tuhan (Kepala) dan
bersalah kepada sesama berarti tubuh. Kalau ini dibiarkan berlarut-larut
berarti dia dan orang lain terkendala untuk masuk dalam pembangunan Tubuh
Kristus. Dia menjadi kendala bagi dirinya dan juga menjadi kendala bagi orang
lain.
Bukan
berarti Tubuh Kristus tidak akan terbangun, tetapi alangkah sialnya kalau orang
itu tidak masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus dan orang yang dia rusak juga
tidak ikut masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.
Imamat 19:20
19:20 Apabila seorang laki-laki bersetubuh dengan
seorang perempuan, yakni seorang budak perempuan yang ada di bawah kuasa
laki-laki lain, tetapi yang tidak pernah ditebus dan tidak juga diberi surat
tanda merdeka, maka perbuatan itu haruslah dihukum; tetapi janganlah keduanya
dihukum mati, karena perempuan itu belum dimerdekakan.
Laki-laki
lain ini dalam bahasa rohaninya menunjuk iblis. Dia masih ada dalam genggaman
iblis, bagaimana kita menawarkan kemerdekaan. Mestinya kita membawa dia kepada
kebenaran malah dirusak, kita
dorong terus dia berada dalam kuasa laki-laki itu (iblis).
Dia
belum dimerdekakan, dia perlu ditolong. Dia bagaikan masuk dalam hukuman,
tetapi sebenarnya bukan lagi dia yang dihukum. Ada satu Pribadi yang sudah
dihukum, itulah Anak Domba Allah, itulah Yesus. Maksudnya supaya dia renungkan
kembali, kalau saja Domba itu tidak rela disembelih maka kita yang dihukum.
Tetapi itu semua sudah diambil alih oleh Anak Domba Allah, itulah Yesus.
Tegakah kita mengkhianati Dia!
Imamat 19:21
19:21 Laki-laki itu harus membawa tebusan salahnya
kepada TUHAN ke pintu Kemah Pertemuan, yakni seekor domba jantan sebagai korban
penebus salah.
Datang
ke pintu kemah berarti memanggil Tuhan menjadi saksi “lihatlah Tuhan keadaanku
begini”. Di sorga ada saksi dan ada saksi lain di bumi itulah Imam.
Imamat 19:22
19:22 Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu
dengan domba jantan korban penebus salah di hadapan TUHAN, karena dosa yang
telah diperbuatnya, sehingga ia beroleh pengampunan dari dosanya itu.
Dia
mendapat pengampunan, seharusnya dia yang dihukum. Seharusnya kita yang
disalib. Orang yang disalib di sebelah Yesus berkata kepada temannya “kita
layak disalib karena memang kita bersalah. Tetapi Dia disalib bukan karena Dia bersalah”. Kemudian dia
katakan “Tuhan, ingatlah akan aku pada waktu Engkau datang sebagai Raja”. Walaupun
dalam waktu yang sangat singkat, tetapi matanya sudah melihat kedatangan Tuhan Yesus
sebagai Raja. Tuhan Yesus langsung menjawab “hari ini engkau bersama Aku di
Firdaus”. Tidak sulit sebenarnya, langsung pengampunan dia peroleh, langsung
pelayanan penebusan dia peroleh. Makanya tidak usah dibuat ribet, tidak usah
dipersulit.
Seharusnya
kita yang dihukum, makanya jangan kita khianati lagi Yesus. Katakanlah “aku
mencintai Engaku Yesus”. Seharusnya kita yang dihukum tetapi Yesus yang
dihukum. Seandainya domba itu ketika sudah diambil dan kena pisau di lehernya
lalu dipotong-potong dan dibakar sebagai korban penghapus dosa dan korban
penghapus salah, lalu dia ditanya “kenapa engkau diperlakukan seperti itu”.
Maka domba itu akan menunjuk orang yang bersalah itu “karena dia itu”. Yesus
mati karena engkau, untuk mengampuni dosamu.
Mestinya
begitu laki-laki itu mengambil satu ekor domba jantan, dia melihat bahwa domba
itu yang menanggung dosanya. Dia yang seharusnya dihukum tetapi domba itu yang
disembelih. Kalau sekarang ini kita menyadari bahwa memang wajar dan pantas
kita dihukum maka lihatlah Yesus di Golgota, Dia yang menanggung dosa kita. Makanya
jangan kita khianati Dia. Cintailah Yesus kekasihmu, belahan jiwamu.
Domba
itu diambil dan disembelih,
kemudian dipotong-potong dan dibakar sebagai korban penghapus dosa dan
penghapus salah. Seandainya domba itu ditanya “kenapa kau rela disembelih,
kenapa kau rela dipenggal-penggal dan dipanggang di situ”. Andaikata dia bisa
menjawab maka dia akan berkata “karena dia itu”. Coba bayangkan bagaimana
bahasa Tuhan ketika saudara datang minta ampun “Aku gantikan engkau dan Aku
ampuni dosamu”.
Jangan
membangun jalan sendiri, jangan kita lempar kesalahan pada orang lain. Jangan
kita sudah salah kemudian mengkambinghitamkan situasi dan kondisi, kita tidak
akan mendapatkan hilasmos, tidak akan mendapatkan pendamaian kalau kita tetap
bersikap seperti itu. Makanya tidak akan dipercayai Tuhan kehidupan seperti itu.
Sekalipun dia gigih mencari jiwa, dia akan mendapatkan jiwa untuk dirinya
sendiri tetapi tidak masuk dalam daftarnya doanya Tuhan, berarti tidak masuk
dalam persekutuan Tubuh Kristus.
Sidang
jemaat, hargailah Korban Kristus. Bila salah katakanlah “Tuhan Yesus, aku
salah” dan datanglah kepada imam untuk menanganinya dan dia akan mendoakan
serta mendamaikan dengan Bapa di Sorga lewat Korban Kristus. Jangan dibuat
ribet, jangan dibuat sulit. Jalan yang paling simple kita datang mengaku.
Yeremia 3:11-12
3:11 Dan TUHAN berfirman kepadaku: "Israel,
perempuan murtad itu, membuktikan dirinya lebih benar dari pada Yehuda,
perempuan yang tidak setia itu.
3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke
utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman
TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati,
demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.
Manfaatkan
kemurahan Tuhan. Manfaatkan korban pendamaian. Manfaatkan darah Anak Domba
jantan.
Yeremia 3:13
3:13 Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah
mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada
orang-orang asing di bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan
suara-Ku, demikianlah firman TUHAN."
Tidak
mendengarkan suaraKu, berarti tidak mendengarkan perkataan hamba Tuhan. Sebab
suara Tuhan itu lewat hamba Tuhan.
Tuhan
selalu menawarkan solusi, tinggal kita yang mau memanfaatkan ini atau tidak.
Supaya Tuhan percaya kita biarlah kita berdamai dengan Tuhan. Kalau kami hamba
Tuhan berdamai dengan Tuhan maka 2000 tahun yang lampau nama jiwa yang kita
layani itu sudah masuk dalam daftar doa Tuhan Yesus. Sekarang Tuhan Yesus ada
di hadapan Bapa menjadi pengantara, menjadi pendoa syafaat untuk kita sekalian.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar