Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 3:11-16
3:11 Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami
bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian
kami.
3:12 Kamu tidak
percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana
kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?
3:13 Tidak ada
seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun
dari sorga, yaitu Anak Manusia.
3:14 Dan sama
seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus
ditinggikan,
3:15 supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
3:16 Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Ini
adalah kata-kata terakhir Tuhan Yesus menghadapi guru besar Yahudi yaitu
Nikodemus. Kalau saja Nikodemus bertahan dalam keadaan dagingnya, dia pasti
akan tersinggung. Karena muatan kata-kata ayat 12 dapat disimpulkan Yesus
berkata “engkau bodoh”. Berarti dia disudutkan. Secara manusia pasti sakit hati
kalau saja yang bicara ini tidak ada di dalam wibawah Ilahi. Dapat saja dia
mengatakan “saya ini guru besar”. Tetapi bahasa ini dia simak baik-baik sebab
Yesus telah berbicara dari ayat 11.
Yohanes 3:11
3:11 Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami
bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian
kami.
Bisa
lebih bingung lagi Nikodemus di sini, sebab Yesus menggunakan kata kami.
Sementara yang ada di depan Nikodemus hanya Yesus. Seperti sudah saya katakan,
bahasa Ibrani dan bahasa Aram tidak mengenal pluralis majestatis. Kata
kami di sini benar-benar berarti kami, lebih dari satu.
Dan
dilanjutkan pada ayat 12. Jadi Di sini kita sudah bisa melihat pengertian kata
“kami” itu. Apa yang Yesus katakan tentang yang duniawi itu.
I Yohanes 5:8
5:8 Dan ada tiga
yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah
satu.
Inilah
yang dimaksud dengan kami yaitu Roh, air dan darah yang semuanya ada di bumi.
Kata kami dalam Yohanes 3:12, di situlah disimpulkan Roh, air dan darah. Tuhan
bicara tentang yang di dunia. Bagaimana mau mengerti yang sorga kalau yang di
dunia saja tidak dimengerti. Mengapa tidak dimengerti? Sebab orang Yahudi zaman
Nikodemus tidak lagi bicara Roh Kudus karena mereka tidak merasakan apa itu pekerjaan
Roh Kudus. Tentang air, itulah yang membuat Nikodemus bingung karena
hubungannya dengan baptisan. Tentang darah itu sudah dia ketahui di mezbah
korban bakaran.
Roh,
air dan darah ini ada di bumi dan satu tujuan pekerjaannya, tidak dapat
dipisahkan. Itu sebabnya kelahiran baru yang dikerjakan oleh roh, air dan
darah, itu satu paket. Inilah yang membuat Nikodemus bingung. Kalau kita masih
bingung seperti Nikodemus, itu sudah keterlaluan. Karena di depan kita sudah
diperlihatkan dan dinyatakan bagaimana karya Golgota itu, ada darah di sana.
Ketika Yesus dibaptis, ada roh juga di sana. Jadi pelayanan Yesus dalam
pembaptisan air, roh dan juga darah, itu sudah satu paket. Artinya untuk kita
gereja Tuhan, untuk saya sebagai hamba Tuhan yang ada di dalam komunitas gereja
Tuhan, saya tidak bisa memisahkan ketiga perkara ini, itu datang dalam satu
paket.
Berarti
anak Tuhan, hamba Tuhan dan siapapun, dia harus menghargai darah Yesus, dia
harus menghargai pemberian Tuhan yaitu roh, sebelum melangkah lebih jauh dia
harus ada di dalam tanda air yaitu baptisan air. Nikodemus saat itu bisa
bingung karena waktu itu hembusan Roh Kudus belum
mereka alami.
Yohanes 3:13
3:13 Tidak ada
seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun
dari sorga, yaitu Anak Manusia.
Seandainya
Nikodemus masih ingat beberapa saat
yang lalu ketika dia bicara pada ayat yang
kedua, bagaimana bahasa sanjungannya.
Yohanes 3:2
3:2 Ia datang
pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau
datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat
mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak
menyertainya."
Pada
ayat 13, hal ini Yesus simpulkan dalam satu kalimat yang sangat padat. Ini
untuk memberikan penjelasan kepada Nikodemus tentang apa yang dia ucapkan
beberapa saat yang lalu bahwa Yesuslah yang
diutus Bapa, Dia datang ke
sorga. Kalau begitu Nikodemus tidak boleh ragu. Apa yang Yesus sampaikan tidak
usah lagi diragukan, makanya Nikodemus langsung diam.
Kita
sebagai umat Tuhan mengakui Yesus datang dari sorga, turun dari sorga. Tetapi
bagaimana dengan hamba Tuhan? Yesus mengatakan bahwa sebagaimana Dia datang
dari atas maka hamba Tuhan juga datang dari atas. Kalau kami hamba Tuhan
memposisikan diri seperti Yesus, maka apa yang kami dengar dan lihat itulah
yang kami sampaikan. Hamba Tuhan ini sudah dipilih oleh Tuhan Yesus.
Yohanes 15:18-19; 17:15-16
15:18
"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu
membenci Aku dari pada kamu.
15:19 Sekiranya
kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena
kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab
itulah dunia membenci kamu.
17:15 Aku tidak
meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau
melindungi mereka dari pada yang jahat.
17:16 Mereka
bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Di
sini Tuhan memposisikan murid-muridNya sama dengan diriNya. Ini bagaikan
tamparan Tuhan kepada hamba Tuhan. Jadi untuk apa hamba Tuhan ngomong banyak,
kapan dia dipilih, bagaimana perasaannya, bagaimana pemikirannya, bagaimana
urat-uratnya bergerak dalam dirinya, apakah benar dia adalah utusan dari atas?
Kalau tahu bahwa dirinya adalah utusan dari atas, apanya yang mau dia layani di dunia ini. Kalau mencari emas
duniawi, bukan itu tujuan Tuhan. Yang harus dia layani adalah jiwa yang dipercayakan Tuhan kepadanya harus diajar untuk dibawa
ke atas.
Itu
sebabnya seruan seorang hamba Tuhan yang tahu bahwa dia diutus dan setara
dengan Tuhan, dia bukan dari dunia tetapi dia juga dari atas, maka bahasanya
bagaimana menghentar jemaat untuk mengerti hal-hal yang di atas. Karena dia
dari atas, dia mendengar dan melihat perkara yang di atas. Kalau mata hamba Tuhan termotivasi hanya persoalan
duniawi maka diragukan hamba Tuhan berasal dari atas.
Yohanes 3:11
3:11 Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya 1kami
berkata-kata tentang apa yang 2kami
ketahui dan 3kami
bersaksi tentang apa yang 4kami
lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian 5kami.
Kata
kami pada ayat 11 ini sampai 5 kali. Kata kami ini benar-benar lebih dari saru.
Jadi berawal dari kami hamba Tuhan, apakah kami melihat perkara-perkara dari
atas untuk kami teruskan pada jemaat. Kalau
saja itu hanya sekedar kata-kata yang dilemparkan pada jemaat dan tanpa ada
pengalaman dalam pribadiku, maka itu mubasir tidak ada arti. Kita harus memperhatikan
di sini agar gereja Tuhan atau
kita sidang jemaat paham persis bahwa yang bicara itu hidup dalam pengalaman,
hidup dalam prakteknya. Bukan sekedar ngomong, bukan ibadah ceremony.
Segala
sesuatu yang ada di dunia ini semuanya ada masalah sebab dunia ini penuh dengan
masalah. Masalah itu hanya bisa teratasi lewat ayat 14 dan 15 yaitu lewat ular
tembaga yang ditinggikan yang menunjuk korban Kristus. Kenapa orang Kristen bertindak salah, menyeret masalah bukan pada
tempat yang bersuasana Korban Kristus. Makanya kalau ada masalah dengan
tetanggamu, dalam nikahmu, atau dalam sidang
jemaat, bawa pada korban Kristus. Itu tempat menyelesaikan masalah.
Yohanes 3:14-15
3:14 Dan sama
seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus
ditinggikan,
3:15 supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Yesus
diibaratkan seperti ular tembaga yang ditinggikan Musa di padang gurun. Ular
itu disebut Nehustan. Akhirnya Nehustan ini sudah mereka sembah dan di zaman
Hizkia, Nehustan ini ikut dibakar.
Kalau
motivasi ibadah dan pelayanan hanya yang jasmani, maka satu saat akan dibakar
oleh Tuhan. Apa salahnya Nehustan harus dibakar? Nehustan tidak salah, tetapi
menjadi masalah karena orang yang datang ke sana
sudah menjadikan Nehustan sebagai sumber untuk mendapatkan berkat jasmani,
sudah diberhalakan.
Contohnya,
apa salahnya orang ke gunung Kawi? Tidak salah, tetapi karena motivasi orang ke
sana untuk mencari berkat jasmani maka itu salah. Nehustan sudah dijadikan
seperti model ini. Sama juga, kalau kita beribadah motivasinya untuk mencari berkat
bendawi, maka kita juga akan dibakar. Tidak bisa dibiarkan yang seperti itu!
II Raja-raja 18:4
18:4 Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan
dan yang meremukkan tugu-tugu berhala dan yang menebang tiang-tiang berhala dan
yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu
orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut
Nehustan.
Mereka
datang beribadah dan memberikan
pelayanan dengan tujuan supaya mendapatkan berkat jasmani. Alangkah ironisnya
yang mengatakan sudah dalam pengajaran yang menyatakan kabar kepala, Kabar
Mempelai, pengajaran puncak tetapi tujuan pelayanannya hanya perkara jasmani,
kemudian ketika ada yang menegur malah berbalik dimarah!
Ini gawat, mereka tidak tahu satu saat akan dibakar. Jemaat datang beribadah
dan melayani tidak usah berpikir saya akan mendapat baju baru atau sepatu baru.
Beribadah saja, jangan itu menjadi motivasi ibadahmu. Pasti akan dibalas oleh
Tuhan. Tetapi kalau itu menjadi motivasi pelayanan maka tinggal menunggu dia
dibakar.
Ada
dua pengertian dibakar di sini:
1.
Model ibadah seperti ini harus distop
oleh Tuhan
2.
Kalau tidak mau distop maka hukuman
Tuhan yang akan jatuh pada orang itu.
Biarlah
5 kali kata “kami” dalam Yohanes 3:11 bukan sekedar menjadi bahan baku tetapi
benar-benar menggarap kehidupan kami hamba-hamba Tuhan. Jadi masalah bisa
teratasi hanya oleh salib Golgota. Kalau saja dunia mengerti bahwa salib itu
adalah tempat menyelesaikan segala masalah maka tidak akan ada perang. Tetapi
karena dunia tidak tahu dan manusia dibodohi/
ditipu oleh iblis maka ada perang dunia pertama dan kedua sudah terjadi, tidak
tahu kapan perang dunia ketiga akan terjadi. Yang pasti akan ada perang meledak
dan mendunia.
Hamba Tuhan lebih dahulu,
jangan sampai ibadah pelayanan hamba Tuhan
(gembala) bernuansa Nehustan. Jangan sampai ibadah pelayanan
saudara bernuansa Nehustan. Biarlah kita beribadah dan melayani karena
mengasihi Yesus Tuhan dan Juruselamat kita.
Bagaimana
bisa mengerti perkara sorga kalau perkara dunia tidak mengerti. Artinya perkara
yang bisa dijangkau secara fisik tidak bisa dimengerti apalagi perkara yang
tidak bisa dijangkau dengan fisik, apakah bisa dimengerti. Setelah Nikodemus
mengerti ini, dia diam dan dia benar-benar menjadi pengikut Yesus, bukan lagi
dengan sembunyi-sembunyi. Dalam Yohanes pasal 7, Nikodemus terang-terangan
membela Yesus. Akhir pelayanan Yesus, dia juga terang-terangan ikut dalam
pengkuburan mayat Yesus.
Kalau
tadinya kita sudah mengerti, jangan sampai kita hanya sampai pada “aku
mengerti” tetapi mana prakteknya. Ini mulai dari kami, mulai dari gembala/ hamba Tuhan. Ini yang harus
menjadi kenyataan di lapangan lewat ibadah pelayanan kita. Dapat diketahui
orang yang mengerti Firman atau tidak lewat gerakan-gerakan
hidupnya. Semoga kita semua menjadi orang seperti itu, jangan ada yang berdiam
diri.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar