Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 3:18-21
3:18 Barangsiapa
percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah
berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
3:19 Dan inilah
hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai
kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
3:20 Sebab
barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu,
supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
3:21
tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya
menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
Bagi
orang yang tidak percaya, dia telah berada di bawah hukuman. Tetapi jangan kita
hanya berhenti pada tahap
percaya. Percaya di sini artinya orang yang mempercayakan dirinya kepada Yesus,
kepada terang, itulah pengertian orang yang percaya. Mempercayakan dirinya
kepada Yesus berarti membawa dirinya kepada terang.
Kita
sebagai umat Tuhan, semua dengan mulut berkata kita percaya. Tetapi apakah
benar-benar kita mempercayakan diri kepada Yesus. Itu pengertian percaya yang
tepat yaitu mempercayakan dirinya kepada Yesus/
mempercayakan dirinya kepada terang. Karena Yesus di sini dibicarakan sebagai pembawa terang.
Ini
bisa kita uji lewat nubuatan nabi Yesaya, tanda atau ciri seseorang benar-benar
percaya dan mempercayakan dirinya kepada terang. Nubuatan nabi Yesaya dikenakan bagi kita bangsa kafir. Di situ kita bisa
meraba, mengetes, mendeteksi apakah saya ini orang percaya dan mempercayakan
diri kepada Tuhan. Termasuk kami hamba Tuhan. Sebab ada Firman Tuhan
mengatakan, hamba Tuhanpun, pelayan Tuhanpun, mereka melayani, mengajar orang
untuk hidup dalam terang, tetapi dia sendiri ada di dalam gelap. Sehingga
Alkitab mengatakan bagi orang seperti itu telah tersedia kegelapan yang paling
dahsyat. Ternyata di dunia Kekristenan banyak pelayan Tuhan yang di medan
pelayanan, mengajar orang hidup dalam terang tetapi dia sendiri tidak hidup
dalam terang. Ini yang saya takut sebagai hamba Tuhan.
Sekarang
ini terang itu lagi beraksi di tengah-tengah bangsa kafir. Hari-hari terakhir
ini adalah pemuncakan dari terang itu beraktivitas di tengah-tengah kita bangsa
kafir dan akan berpaling kepada bangsa Israel.
II Petrus 2:17-18
2:17 Guru-guru
palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan
taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.
2:18 Sebab
mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa
nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari
mereka yang hidup dalam kesesatan.
Di
sini labelnya langsung disebut guru-guru palsu, apakah mereka menerima? Rasul Petrus tidak langsung menunjuk
personnya, tetapi dia berbicara model-model pelayanan.
II
Petrus 2:19
2:19 Mereka
menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah
hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba
orang itu.
Menjanjikan
kemerdekaan berarti menjanjikan terang berarti menjanjikan Yesus. Sebab Yesus
adalah terang yang memerdekakan.
Yohanes 8:32,36
8:32 dan kamu
akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi
apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
Dunia
ini sedang menuju pada kebinasaan. Kalau saya pelayan Tuhan yang motivasinya
untuk mendapatkan apa yang ada di dunia ini berarti saya adalah pelayan yang
menuju pada kebinasaan.
I Yohanes 2:16
2:16 Sebab semua
yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta
keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Dikalahkan
orang berarti dikalahkan daging. Bagi orang yang seperti ini sudah tersedia
kegelapan yang paling dahsyat. Mengerikan kalau pelayanan saya hanya sebatas
yang binasa. Dunia ini sedang menuju pada kebinasaan. Kalau pelayanan saya
hanya untuk mendapatkan sandang,
pangan, papan, dsb yang duniawi berarti pelayanan
saya ada dalam tanda kebinasaan.
Dia
menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain tetapi dia sendiri diperhamba oleh
dagingnya. Kita lihat bagaimana nasib orang seperti itu.
II Petrus 2:20
2:20 Sebab jika
mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus,
telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di
dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
Mereka
sudah mengalami pekerjaan penyucian tetapi kembali menukik. Contohnya seperti
hamba Tuhan, awalnya menyanjung Kabar Mempelai tetapi kemudian menukik. Begitu
juga anak Tuhan, jangan saudara agung-agungkan pengajaran namun esok lusa
menukik. Itu karena pikirannya hanya tertuju pada perkara bendawi (yang fana yang akan binasa).
Kalau
ini diingatkan oleh Tuhan melalui rasul Petrus bukan untuk menyudutkan
orang-orang tertentu. Tetapi mengingatkan agar orang itu segera beranjak karena tempat dia berdiri itu labil, dia akan
tenggelam. Ini lebih dahulu untuk kami suami isteri.
II Petrus 2:21
2:21 Karena itu
bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan
Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus
yang disampaikan kepada mereka.
Berarti
mereka awalnya mengenal jalan kebenaran. Tetapi kemudian dikatakan alangkah
baiknya tidak mengenal. Berarti kalau yang sudah mengenal lalu berbalik maka
dia akan mendapat hukuman double. Apalagi kalau dia sudah menjadi pemberita.
II Petrus 2:22
2:22 Bagi mereka
cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi
ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Makanya
kita ini tidak usah marah kalau dikatakan babi dan anjing karena memang kita
dari sana awalnya. Bangsa kafir itu disebut bangsa anjing, babi, keledai. Itu
sebabnya harus dibakar dengan api Firman, api Roh Kudus dan api Kasih Tuhan
lewat penyembahan.
Membaca hal ini adalah bahasa mengerikan.
Saya akan menarik diriku tidak akan ada di sana karena di sana berbahaya.
Padahal tujuan Tuhan agar umat Tuhan dan hamba Tuhan menjadi senjata terang
karena kita sudah menerima terang Tuhan.
Roma 13:12
13:12 Hari sudah
jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan
perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
Ayat
ini mengingatkan kita karena surat Roma mengatakan kita ini sudah jauh malam,
sudah hampir siang. Dikatakan pada tengah malam ada suara “songsonglah mempelai
laki-laki datang”. Hari-hari terakhir ini Tuhan rindu memposisikan kita,
utamanya saya hamba Tuhan, supaya menjadi senjata terang. Iblis tidak senang
kalau kita menjadi senjata terang. Coba kalau saudara ke hutan bawa lampu,
kalau ada di sekitar situ ular yang akan dia sambar adalah lampu saudara.
Sekarang
kita lihat apakah saudara adalah orang percaya yang luput dari hukuman?,
yaitu yang mempercayakan diri kepada terang itu.
Yohanes 3:18
3:18 Barangsiapa
percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah
berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Kita
lihat nubuatan nabi Yesaya sebagai tolak ukur apakah saudara dan saya ada pada
kondisi seperti itu. Kalau belum maka segera beranjak dari kondisi yang salah.
Yesaya 9:1
9:1 Bangsa yang
berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di
negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
Bangsa
yang berjalan dalam kegelapan itu adalah kita bangsa kafir. Yang dilihat adalah
terang yang besar, bukan terang yang remang-remang seperti suasana di diskotik.
Diam di negeri kekelaman berarti orang yang ada di bawah bayang-bayang
kematian.
Yesaya 9:2
9:2 Engkau telah
menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah
bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang
bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
Jangan
cuma berhenti pada kalimat A dan B yaitu “menimbulkan
banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di
hadapan-Mu”. Itu action, tetapi isinya adalah ayat 2 bagian C dan D,
ditambah dengan ayat 3. Kalau kita hanya isi dengan sorak-sorak dan kesuakaan,
itu boleh-boleh saja. Dunia penuh dengan kesukaan, mereka juga bisa bersorak.
Ketika nonton bola kaki orang bisa bersorak-sorak apalagi bila jagonya menang.
Jangan
berhenti hanya sampai di situ, tetapi apakah ada
sukacita seperti di waktu panen? Ketika Tuhan
Yesus memberi perintah kepada hambaNya untuk panen, tuaian banyak tetapi penuai
kurang. Hasil panen itu mau ke mana? Ke lumbung. Berarti sukacita pada waktu
panen adalah dia bersukacita karena bukan hanya sampai di ladang namun dia tahu
hidupnya akan dibawa pada lumbungnya Tuhan. Berarti orang yang disimpan dan dilindungi Tuhan/ jadi tubuh Kristus.
Kalau
panen lalu hanya ditaruh di ladang maka binatang yang akan menginjak-injak
kembali. Tetapi panen yang dimaksud adalah panen yang ada hubungan dengan
lumbung. Itu menunjuk persekutuan mempelai. Sekarang kita raba, apakah suasana
mempelai itu ada bersinar
dalam hidup saudara. Itulah terang yang sedang
bekerja. Apakah itu sedang menyinari dan sinar itu kita izinkan bergerak terus
mulai dari persekutuan kecil yaitu persekutuan dalam nikah. Lanjut pada persekutuan tubuh Kristus.
Kenyataannyapun,
kami pelayan-pelayan Tuhan yang terlalu banyak beraction hari-hari terakhir
ini, justru persekutuannya bukan persekutuan mempelai tetapi persekutuan yang
dikerjakan karena takut pada orang, atau aturan-aturan yang bukan Firman Tuhan,
ada ancaman kalau tidak mengikuti persekutuan itu. Ini bukan lumbungnya Tuhan. Ini
kelihatan mirip persekutuan tetapi ada intimidasi di dalamnya, bukan tulus dan
ikhlas.
Kemudian
dikatakan sukacita seperti membagi-bagi jarahan. Setelah membagi-bagi jarahan
di lanjut pada ayat tiga.
Yesaya 9:3
9:3 Sebab kuk
yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah
Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
Midian
itu yang memberi kuk gandar dan tongkat yang menekan umat Israel dulu. Bukan
cuma 1 atau 2 tahun tetapi puluhan tahun.
Hakim-hakim 6:1
6:1 Tetapi orang
Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan
mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya,
Ini
bukan hanya sampai di sini, tetapi ada juga orang Midian menekan lagi beberapa
tahun. Kitab Hakim-hakim menceritakan fluktuasi rohani orang Israel.
Hakim-hakim 6:2
6:2 dan selama
itu orang Midian berkuasa atas orang Israel. Karena takutnya kepada orang
Midian itu, maka orang Israel membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan,
yakni gua-gua dan kubu-kubu.
Ini
keadaan yang tidak boleh dibiar. Bila terang itu datang maka Midian dikalahkan.
Bila terang itu beraksi kepada bangsa kafir maka Midian itu walaupun ditopang
oleh orang Amalek dan ditopang oleh orang di sebelah timur, mereka pasti
dikalahkan. Kalau kita
menang, maka membagi-bagi jarahanlah mereka.
Apakah
kita ini benar adalah orang yang menang menghadapi Midian, menghadapi Amalek
dan orang dari sebelah timur? Jelas sekali ada penggabungan yang luar biasa
antara Midian, Amalek dan orang sebelah timur. Pengertian Midian adalah
berbantah-bantah atau suka membantah. Amalek bicara nafsu daging atau
kedagingan. Orang yang disebut orang timur ini adalah orang yang dikenal
hobatan/ adat istiadat. Apakah kita gereja Tuhan bisa
membagi jarahan, berarti ada kemenangan melawan roh membantah, apakah kita bisa
meredam hawa nafus daging dan bisa mengalahkan roh hobatan/ adat istiadat?
Untuk
bisa membagi jarahan maka harus bisa menang menghadapi 3 hal ini. Karena dikatakan terang sudah
terbit bagi bangsa yang ada di dalam kekelaman. Kemudian ditutup bagaikan mengalahkan Midian.
Kalau
mengalahkan Midian maka yang pertama harus kita isi adalah hal ini, yang
membuktikan bahwa kita adalah orang yang dikategorikan Tuhan membagi-bagi
jarahan.
Hakim-hakim 6:19
6:19 Masuklah
Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti yang tidak beragi
dari seefa tepung; ditaruhnya daging itu ke dalam bakul dan kuahnya ke dalam
periuk, dibawanya itu kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin, lalu disuguhkannya.
Kalau
kita adalah orang yang membagi-bagi jarahan maka bermula apakah kita ada
persekutuan dengan korban anak kambing? Itu langkah awal untuk mengalahkan roh
perbantahan, ini langkah awal untuk meraih jarahan yang bisa kita bagi-bagi.
Itu bukti bahwa kita ada di bawah naungan terang yang besar.
1.
Ada persekutuan dengan anak kambing
artinya ada penghargaan terhadap korban Kristus.
2.
Ada roti fatir yang dipersembahkan= Firman pengajaran yang murni (sehat)
Korban
Kristus dan roti fatir ini memang sejalan dan tidak bisa pisah.
I Korintus 5:6
5:6 Kemegahanmu
tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
Makanya
dikatakan tadi roti fatir, itu roti yang tidak beragi. Makanya ragi sedikit
saja harus disingkirkan karena itu merusak.
Roti
fatir itu 1 efa, 1 efa = 10 gomer. Kalau ditimbang dalam bahasa kita sekarang
adalah 34-35 kg. Jadi roti itu sangat besar.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan
demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;
I Korintus 5:7
5:7 Buanglah
ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang
tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu
Kristus.
Kalau
kita mengatakan menghargai anak domba paskah (kalau dalam hakim-hakim tadi anak
kambing) maka tidak ada di situ ragi yang lama, itu sudah dibuang.
Memiliki
roti dari 1 efa itu luar biasa, berarti ada pada posisi Rut. Rut ini memungut
jelai 1 efa. Itulah calon mempelai wanita untuk Boas. Gambaran gereja Tuhan yang jadi istri anak domba
Allah.
Berarti
1 Efa ini menunjuk penghargaan kita dari sejak awal
terhadap korban Kristus sudah dikaitkan dengan suasana mempelai. Kalau itu ada
maka akan dia usaha terus, dia tingkatkan terus
sampai benar-benara bukan hanya wacana tetapi menjadi kenyataan bahwa dia
adalah Mempelai. Kalau kita gereja Tuhan
hanya sekedar ngomong dan tidak kita kejar, maka kasihan nanti, hanya seperti
II Petrus tadi. Kalau mau kejar maka apapun resikonya, kalau salahnya
ditunjukkan maka dia terima, karena dia mau kejar supaya menjadi nyata dia adalah Mempelai Wanita Tuhan. Bukan hanya
sekedar ngomong atau menjadi wacana.
I Korintus 5:8
5:8 Karena itu
marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi
keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian
dan kebenaran.
Gereja
Tuhan sekarang ini sedang digiring untuk berada pada kemurnian dan kebenaran.
Adalah sangat tidak bijak kalau kita dalam pembinaan Firman, bahkan si pembina
sendiri, tidak berada dalam kemurnian Firman
pengajaran. Ini harus kita pacu, harus kita kejar.
Dia
melayani Tuhan di sini dengan menghargai anak kambing dan roti fatir. Gambaran
untuk kita adalah melayani Tuhan dengan menghargai Korban Kristus dan
mengyingkirkan hal-hal yang mengkhamirkan yaitu ragi-ragi yang lama.
Berikutnya
harus meruntuhkan mezbah-mezbah baal.
Hakim-hakim 6:25
6:25 Pada malam
itu juga TUHAN berfirman kepadanya: "Ambillah seekor lembu jantan
kepunyaan ayahmu, yakni lembu jantan yang kedua, berumur tujuh tahun, runtuhkanlah
mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala yang di dekatnya.
Mezbah
baal itu adalah berhala, itulah kekerasan hati, serakah, roh mamon yang
menguasai kita harus diruntuhkan baru kita bisa membagi-bagi jarahan. Kalau
dibagi-bagi berarti semua anggota tubuh Kristus kebagian. Berarti si A, si B,
si C adalah orang yang ada tanda kemenangan, dibuktikan ada jarahan dia terima.
Roh
mamon ini adalah ikatan yang paling kuat terhadap orang Kristen. Mamonas
artinya:
1.
Mendewakan, sudah diberhalakan.
2.
Sudah menjadi kepercayaan.
3.
Membuat hidup itu kikir
Itu
harus diruntuhkan. Setelah diruntuhkan harus membangun mezbah yang baru. Waktu
meruntuhkan itu sudah siap lembu berumur 7 tahun untuk dikorbankan pada mezbah
yang baru, bukan di mezbah yang lama yang sudah diruntuhkan ini. Di runtuhkan
dulu mezbah yang lama baru bangun yang baru. Kalau gereja secara umum sekarang
yang lama tidak diruntuhkan, tetapi
mau membangun yang baru akhirnya terjadi
kombinasi. Tidak benar di mata Tuhan kalau dikombinasikan.
Sesudah
diruntuhkan, tiang-tiang berhala harus dipatahkan. Apa yang dimaksud tiang
berhala?
Ulangan 16:21
16:21
"Janganlah engkau menanam sesuatu pohon sebagai tiang berhala di samping
mezbah TUHAN, Allahmu, mezbah yang akan kaubuat bagimu.
Jangan
kita berpikir tiang-tiang berhala itu pilar-pilar. Tiang berhala itu adalah
pohon-pohon di sekitar mezbah berhala itu, itulah yang dibabat habis. Kalau
sekarang mezbah Tuhan lalu ada tiang-tiang itu maka itu tidak boleh. Kalau pada
mezbah baal tidak apa-apa.
Ulangan 16:21(Terjemahan Lama)
16:21 Jangan
kamu menanamkan pokok atau pohon kayu hampir dengan mezbah Tuhan, Allahmu, yang
akan kamu bangunkan.
Tiang-tiang
itu digambarkan sebagai pohon-pohon kecil yang ada disekitar mezbah.
Pohon-pohon kecil yang dibangun di sekitar mezbah berhala itu adalah gambaran
atau lambang dari penyimpangan-penyimpangan seks. Ini yang bahaya di dalam
gereja, makanya ditebas habis oleh Gideon, itu perintah dari sorga.
Kalau
kita beribadah di dalam pelayanan tetapi ada penyimpangan-penyimpangan seks di
dalamnya itu berarti ada pohon-pohon kecil di sekitar ibadah saudara. Itu harus
kita tebang, jangan dipelihara itu. Kalau itu pernah saudara tanam maka sekarang
tebang agar saudara disebutkan membagi-bagi jarahan Midian, sebab terang yang
besar sudah kita terima dari sorga. Tidak
boleh ada gelap lagi.
Kemudian
bangunlah mezbah yang baru.
Hakim-hakim 6:26
6:26 Kemudian
dirikanlah mezbah bagi TUHAN, Allahmu, di atas kubu pertahanan ini dengan
disusun baik, lalu ambillah lembu jantan yang kedua dan persembahkanlah korban
bakaran dengan kayu tiang berhala yang akan kautebang itu."
Jadi
artinya Tuhan mengajar Gideon agar mulai menghargai korban Kristus dengan korbankan anak kambing. Kemudian
penghargaannya lanjut lebih besar dengan mengorbankan lembu yang berumur 7
tahun. Ini adalah ciri/tanda/bukti orang yang berhak menikmati suasana membagi-bagi
jarahan.
Apakah
penghargaan kita terhadap korban Kristus apakah makin besar, dari anak kambing
menjadi lembu. Jangan sampai kalau dulu penghargaan terhadap Korban Kristus
luar biasa, memuji Tuhan dan beribadah luar biasa, tetapi makin hari malah
makin mengecil. Mestinya dari anak kambing meningkat kepada lembu berumur 7
tahun. Lembu berumur 7 tahun itu sudah maksimal karena angka 7 adalah angka
akhir zaman, angka kesempurnaan.
Orang
yang membagi jarahan itu adalah
orang mengalami kemenangan atas Midian, itulah orang yang mendapat terang yang
besar.
Yesaya 9:3
9:3 Sebab kuk
yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah
Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
Gideon
mengorbankan lembu berumur 7 tahun. Tetapi Gideon tidak sendiri. Kalau ada
hamba Tuhan berani seperti Gideon, harus kita dukung. Kalau orang itu tahu dia
membawa berita kebenaran, dukunglah dia. Jangan yang salah malah didukung
kemudian yang benar justru
dilawan. Ini kebalikan dari Gideon.
Hakim-hakim 6:27
6:27 Kemudian
Gideon membawa sepuluh orang hambanya dan diperbuatnyalah seperti yang
difirmankan TUHAN kepadanya. Tetapi karena ia takut kepada kaum keluarganya dan
kepada orang-orang kota itu untuk melakukan hal itu pada waktu siang, maka dilakukannyalah
pada waktu malam.
Ada
yang mendukung, ada pendukung-pendukung setia. Bukan yang salah didukung, lalu
yang benar malah dilawan.
Dikatakan
tadi ada orang dari sebelah timur. Itulah orang hobatan dan yang terikat dengan adat istiadat, prakteknya
segala cara yang mereka lakukan.
Pada
tanggal 18 Juni 1987, di gedung olah raga Jember, bapak Pdt. In Yuwono
menyampaikan “gereja Tuhan kehilangan bentuk oleh karena pengaruh adat
istiadat”. Itulah pengaruh orang dari sebelah timur yang mendukung Midian. Itu
yang harus kita lawan. Kalau kita lawan dan kita menang atas orang Midian
seperti Gideon maka kita dipercayakan untuk membagi-bagi jarahan seperti
membagi-bagi jarahan Midian.
Inilah
terang besar. Yesus berkata kepada Nikodemus “orang yang menerima terang dia
tidak ada di dalam hukuman. Tetapi orang yang menolak terang dia sudah ada di
dalam hukuman”. Jadi bayangkanlah kalau meneruskan yang tidak berkenan kepada
Tuhan bertahan ada dalam hukuman dan tinggal menunggu eksekusi hukuman. Ini
yang jangan terjadi pada kita.
Makanya
ayo kita dukung yang benar dan kita tolak yang salah. Itu berarti Tuhan
mendorong saudara untuk membagi-bagi jarahan.
Yesaya 9:3
9:3 Sebab kuk
yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah
Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
Semua ini adalah bagi kita umat Tuhan yang
disebut bangsa kafir. Makanya waktu disebutkan babi, anjing bahkan seperti
setan, buat apa kita marah karena memang demikian
adanya.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar