Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 4:5-6
4:5 Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di
Yerusalem: Tiuplah sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras:
"Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"
4:6 Angkatlah panji-panji ke arah Sion! Cepat-cepatlah
kamu mengungsi, jangan tinggal diam! Sebab Aku mendatangkan malapetaka dari
utara dan kehancuran yang besar.
Ayat 5 dan 6 ini
adalah cara sorga untuk memperingatkan umatNya dengan suara yang dahsyat yang
dikatakan dengan suara tiupan sangkakala dan berseru keras-keras. Ini cara
Tuhan mengingatkan kepada umat Tuhan karena sedikit lagi akan datang serbuan
yang tidak dapat dielakkan. Itupun Tuhanlah yang memerintahkan atau Tuhan yang
mendorong atau Tuhan sendiri yang menghimbau malapetaka itu.
Jadi
dari sisi lain Tuhan menghimbau datangnya malapetaka dari utara. Kemudian
sebelum malapetaka itu menerjang Yehuda dan Yerusalem, maka ada seruan yang
keras yang bagaikan tiupan sangkakala dan lewat konsonan suara dari pada
Yeremia untuk berseru keras-keras mengingatkan. Kalau ini diperhatikan berarti
umat Tuhan akan luput. Dan hanya orang yang bijaksana yang bisa luput, umat
Tuhan yang bijaksana.
Hari-hari
terakhir ini nada-nada yang nampak di permukaan, banyak anak Tuhan tahu
datangnya malapetaka tetapi dia jalan terus. Itu anak Tuhan yang tidak bijaksana.
Sebab dua kali ayat berbunyi hal yang sama bahwa orang bijak bila malapetaka
datang dia menghindar, tetapi orang yang bodoh menerjang saja. Yeremia 4:5-6 ini
kalau kita tidak menghindar itu sudah keterlaluan. Kalau saya sebagai hamba
Tuhan tidak mengupayakan untuk menghindar maka saya bukan orang bijak.
Tuhan
bukan hanya melihat yang akan datang tetapi Tuhan sendiri yang mendatangkan,
Tuhan sendiri yang memanggil kekuatan dari utara. Sebelum kekuatan yang dahsyat
dari utara itu merajalela, maka Tuhan dengan kasihNya memperingatkan umat Tuhan
dengan seruan yang keras dan dengan tiupan sangkakala. Kalau hal ini
diperhatikan maka orang itu bijaksana.
Amsal 22:3
22:3 Kalau orang bijak melihat malapetaka,
bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu
kena celaka.
Apalagi
dalam Yeremia 4:5-6 malapetaka itu diserukan. Orang bijak sekalipun tidak
diserukan, kalau dia melihat bencana maka dia sudah bersembunyi. Kalau kepada
kita sudah diserukan, itu sebabnya jemaat di tempat ini kalau ada yang kena bencana itu bukan salah
saya lagi sebab sudah diserukan. Bahkan pada setiap ibadah sudah diberitahu, tetapi saya melihat ada
yang sok jago, tetapi tunggu kalau datang antikristus, perutmu nanti dibelah!
Datang beribadah hanya main-main! Ini berbahaya, mataku sebagai hamba Tuhan
melihat bencana ini berat sekali.
Apakah
ada seorang di antara kita suka celaka, menginginkan petaka dan bencana? Saya
kira kalau dia normal dia tidak akan begitu, kecuali orang gila. Orang yang
tidak menggubris dan tidak memperhatikan Firman hari-hari terakhir ini sehingga
tidak peduli ibadah maka orang itu sudah gila! Itu bahaya sekali.
Amsal 27:12
27:12 Kalau orang bijak melihat malapetaka,
bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu
kena celaka.
Dua
kali Tuhan peringatkan. Berarti kasih Tuhan ditunjukkan sekaligus dua, tetapi
tidak dia peduli sehingga habislah orang itu. Kasih Tuhan jelas dan terang,
tetapi ulah bukan hanya umat tetapi juga pelayan. Bahkan mereka bukan tidak bersembunyi, malah benci kepada yang
berseru keras-keras tadi. Mereka marah kepada yang meniup sangkakala.
Saya
mau katakan di dalam nama Tuhan Yesus. Jangan saudara kondisikan diri seperti
itu. Alangkah indahnya kalau kita bijak. Orang bijaksana ini ketika malapetaka
datang dia bersembunyi. Dan orang bijak ini senang kalau dinasihati karena dia
malah bertambah bijak.
Amsal 12:15; 9:9,8
12:15 Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya
sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.
9:9 berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi
lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.
9:8 Janganlah mengecam seorang pencemooh, supaya engkau
jangan dibencinya, kecamlah orang bijak, maka engkau akan dikasihinya,
Ini
orang bijak! Kalau mengecam pencemooh maka dia akan membenci kita. Jadi orang
yang membenci kita adalah orang yang tidak bisa menerima nasihat, apalagi kalau
kita kecam. Tetapi kalau orang bijak dikecam, dia malah makin mengasihi kita
dan berterima kasih kepada yang memperingatkan. Ayo, di mana posisi kita.
Itu
sebabnya dalam Yeremia 4:5-6, ini adalah himbauan dengan keras. Ini adalah
ajaran Tuhan yang keras, demi keluputan orang Yehuda, penduduk Yerusalem. Ini
untuk bangsa Israel dulu, tetapi sekarang untuk kita.
Coba
kita lihat bagaimana seharusnya reaksi anak-anak Tuhan? Ini sikap yang baik
yang langsung ditunjuk di sini.
Yeremia 4:5-6
4:5 Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di
Yerusalem: Tiuplah sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras:
"Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"
4:6 Angkatlah panji-panji ke arah Sion! Cepat-cepatlah
kamu mengungsi, jangan tinggal diam! Sebab Aku mendatangkan malapetaka dari
utara dan kehancuran yang besar.
Suara
ini datang, kalau yang mendengar ini adalah orang bijak maka reaksinya:
1.
Pasti
dia mau berkumpul.
Karena apa? Karena dia
tau ada bencana, ada petaka, ada bahaya yang akan datang. Ini bukan bahaya
biasa, ini Tuhan yang menghadirkan. Setelah berkumpul maka ada tindakan yang
berikutnya.
Langkah pertama ini
berasal dari sorga yaitu berkumpullah. Lihat saja domba. Kalau ada musuh maka mereka
segera berkumpul. Yang suka jalan sendiri nanti menjadi mangsa serigala. Tetapi
kalau itu domba, begitu musuh datang mereka berkumpul. Mereka tahu ada gembala
di situ.
2.
Dia
akan mencari perlindungan di kota-kota yang berkubu.
Dia tahu butuh
perlindungan dan perlindungan yang bisa membuat dia nyaman dan aman hanya dia
dapatkan di kota-kota yang berkubu. Bagi yang sudah berkumpul ini akan bersama
pergi ke tempat yang aman di kota berkubu.
Mazmur 59:10
59:10 Ya
kekuatanku, aku mau berpegang pada-Mu, sebab Allah adalah kota bentengku.
Ini hanya untuk orang
yang mau berkumpul. Yang tidak mau berkumpul dia tinggal menunggu serbuan dari utara.
3.
Panji
diangkat ke arah Sion
Panji itu adalah:
Ø Sesuatu yang diangkat tinggi dari
pada yang lain untuk dapat dilihat orang banyak.
Ø Pesan singkat dan khusus. Makanya
tadi ada bahasa “cepat-cepatlah kamu” karena pesannya singkat dan khusus.
Panji diangkat ke arah
Sion dimana nama Tuhan diserukan, di mana nama Tuhan diceritakan, artinya di
mana Firman Tuhan dikumandangkan.
Mazmur 102:22
102:22
supaya nama TUHAN diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem,
Jadi, di Sion ini selalu ada cerita
nama Tuhan dan nama Tuhan itu adalah Firman. Di dalam Yesaya pasal 2 dikatakan
di Sion ada Firman pengajaran.
4.
Cepat-cepat
mengungsi
Kalau kita menjadi umat Tuhan yang tidak memahami waktu yang singkat
ini dengan bertindak cepat-cepat, artinya tidak membuang-buang waktu, maka
nanti akan kena malapetaka. Kenapa kita justru santai-santai.
Padahal Mazmur 119:120
119:120 Badanku
gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.
5.
Jangan
tinggal diam
Harus aktif, jangan
pasif. Ini anjuran Tuhan, semuanya ini Tuhan tidak paksa. Cuma Tuhan ingatkan
“akan datang bencana dari utara!”. Tetapi kalau mau tinggal diam, silahkanlah.
Anak
Tuhan yang bijaksana bagaikan lima anak dara yang bijaksana pasti melakukan. Jadi
ada 5 sikap umat Tuhan yang mau mendengar suara bagaikan sangkakala yang keras
dan mendengar suara keras-keras.
Kalau
lebih mendalami Firman ini, seruan yang bagaikan tiupan sangkakala dan suara
menggelegar ini ditujukan kepada orang dalam Firman pengajaran. Itu berarti
saudara dikasihani karena Tuhan yang nanti akan menghadirkan bencana dari
utara. Kalau Tuhan yang mendatangkan, kita mau berbuat apa.
Yeremia 6:1
6:1 Larilah mengungsi, hai orang-orang Benyamin, dari
tengah-tengah Yerusalem! Tiuplah sangkakala di Tekoa, dan naikkanlah asap
sebagai tanda di atas Bet-Kerem! Sebab malapetaka telah mengintai dari utara,
yakni suatu kehancuran besar.
Sion
adalah tempat datangnya Firman pengajaran.
Mikha 4:2
4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Yesaya 2:3
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Jadi, kepada orang yang ada di dalam
pengajaran, Tuhan perlihatkan panji
ini. Ayo umat Tuhan, mengapa kita tidak mau bijak.
Ini
Tuhan yang akan memanggil, Tuhan sendiri yang akan mendatangkan.
Yeremia 25:8-11
25:8 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam:
Oleh karena kamu tidak mendengarkan perkataan-perkataan-Ku,
25:9 sesungguhnya, Aku akan mengerahkan semua kaum
dari utara -- demikianlah firman TUHAN -- menyuruh memanggil Nebukadnezar, raja
Babel, hamba-Ku itu; Aku akan mendatangkan mereka melawan negeri ini, melawan
penduduknya dan melawan bangsa-bangsa sekeliling ini, yang akan Kutumpas dan
Kubuat menjadi kengerian, menjadi sasaran suitan dan menjadi ketandusan untuk
selama-lamanya.
25:10 Aku akan melenyapkan dari antara mereka suara
kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan pengantin
perempuan, bunyi batu kilangan dan cahaya pelita.
25:11 Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan
dan ketandusan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel
tujuh puluh tahun lamanya.
Dulu
ini sudah Israel alami dan ini bernubuat ganda.
Kita
lihat akibat kalau Tuhan mendatangkan malapetaka.
1.
Yeremia 10:22
10:22
Terdengarlah suatu berita, bunyinya: Kegemparan besar akan datang dari tanah
sebelah utara, untuk membuat kota-kota Yehuda menjadi sunyi sepi, menjadi
tempat persembunyian serigala-serigala.
Akhirnya menjadi tempat
serigala, bahkan menjadi tempat ular naga. Ini orang yang mengabaikan seruan
keras-keras, ini adalah orang yang tidak peduli peringatan. Diajak berkumpul
emoh, diajar pergi ke tempat berkubu tidak mau, disuruh mengangkat panji dia
tidak lakukan, di suruh cepat-cepat namun diam di
tempat.
Inilah orang yang tidak
mau mendengar sehingga dia bersekutu dengan sifat tabiat serigala. Ini adalah
orang yang tidak mau diajak untuk bersekutu. Bersekutu dalam arti yang benar,
bukan asal bersekutu, bukan asal berfelowship. Bersekutu karena ada nilai-nilai
di dalamnya untuk mendapatkan perlindungan, di sana ada panji yang diangkat
untuk kita lihat arahnya ke mana, di sana ada dorongan supaya cepat dan jangan
membuang-buang waktu. Walaupun ada persekutuan tetapi kalau persekutuan di luar
sistem sorga maka akan hancur.
Yeremia 10:22 (Terjemahan Lama)
10:22
Bahwasanya, adalah datang bunyi kabar dan kegentaran besar dari negeri yang
pada sebelah utara! Sebentar lagi maka segala negeri Yehuda ditaruh bagi
kerusakan dan bagi tempat kediaman ular naga.
Bukankah dalam Wahyu 12:3
ular naga itu bergerak.
Wahyu 12:3
12:3
Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah
padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya
ada tujuh mahkota.
Kehidupan yang berkumpul,
yang mendapat perlindungan di kota berkubu, melihat panji yang diarahkan ke
sion dan cepat-cepat memanfaatkan maka walaupun di depannya ada ular naga, dia
akan dibawa lari oleh Tuhan.
Kalau menjadi tempat
serigala, aduhai. Sebab serigala itu selalu digandeng dengan jin-jin dan hantu
malam.
Yesaya 34:13-14
34:13
Duri-duri akan tumbuh di puri-purinya, rumput dan puteri malu di
tempat-tempatnya yang berkubu, sehingga menjadi tempat kediaman serigala, dan
lapangan bagi burung unta.
34:14 Di
sana berpapasan binatang gurun dengan anjing hutan, dan jin bertemu dengan
temannya; hantu malam saja ada di sana dan mendapat tempat perhentian.
Ada fellowship jin-jin, serigala dan hantu malam juga gabung di sana.
Yesaya 35:15
34:15 Di
sana ular pohon bersarang dan bertelur, mengeram sampai telurnya menetas;
burung-burung dendang saja berkumpul di sana, masing-masing dengan pasangannya.
Ada juga
pasangan-pasangan di sana. Ada nikah-nikah, tetapi nikah hantu malam, jin-jin.
Dan apa alat yang dijadikan dekorasinya? Puteri malu.
Mau ke mana kita
sekarang? Makanya kalau ada suara keras jangan bengkak muka, ketika ada suara
sangkakala mengingatkan kita, jangan muka segi tujuh, terima saja. Ada ajakan ayo
kita berkumpul, bukannya menjauh. Jangan cari pasangan-pasangan yang lain,
mungkin dirasa bagus tetapi dekorasinya puteri malu. Pernahkah saudara melihat
dalam pernikahan rumput puteri malu digelar di sekitar pelaminan? Pasti orang
mengatakan sangat aneh nikah ini. Begitu datang berjabat datangan maka
satu-satu digores duri dan semua pulang gatal-gatal.
Kalau ini dientengkan dan
tidak dihargai karena Tuhan yang menghadirkan maka yang akan terjadi pertama
adalah fellowship serigala, jin-jin, burung hantu dan ular bersarang di sana.
2.
Yang
kedua menjadi budaknya Babel.
Padahal Tuhan sudah
mengatakan kalau mereka dengar-dengaran maka mereka menjadi kepala bukan jadi
ekor, mereka menjadi tuan bukan menjadi budak.
Ulangan 28:1,13
28:1
"Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan
dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka
TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
28:13
TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan
tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN,
Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
Mereka menjadi budaknya
Babel karena ketika ada seruan keras datang untuk menghimbau supaya mereka mengungsi,
mereka tidak peduli dan mempertahankan harga dirinya. Dia tidak mau menjadi
orang bijak karena kalau orang bijak dikecam dia malah mengasihi, kalau
dinasihati ia bertambah bijak. Akhirnya mereka menjadi budaknya Babel.
Yeremia 25:11
25:11
Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan ketandusan, dan
bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun
lamanya.
Ini akibat kalau menolak
anjuran Tuhan. Walaupun diserukan dengan keras tetapi sebenarnya indah hasilnya
sebab dia ada dalam perlindungan, dia menikmati suasana sion, dia tahu waktu
akan berakhir dan dia manfaatkan waktu-waktu ini. Apa tujuannya? Mengungsi.
Kalau dia memperdulikan
poin-poin yang disuarakan oleh Tuhan maka dia akan mengambil sikap “saya cari persekutuan”.
Bersama dengan persekutuan dia bekerja sama arahnya ke kota yang berkubu. Perlindungan
itu ada dalam Ibrani 6:18-19. Kota yang berkubu itulah ruangan maha suci untuk
gereja Tuhan. Itulah tempat perlindunganmu, di situ tempat kita mengungsi, itu
tempat yang kuat dan aman di ruangan maha suci. Di situ Tuhan sudah melabuhkan
jangkar, tinggal kita mengikut arahnya. Yang menunjuk arah adalah Tuhan sendiri
dan kita tinggal mengikut arahnya. Seperti panji di arahkan ke Sion dan kita
tinggal mengikut ke mana panji itu mengarahkan.
Ibrani 6:18-19
6:18
supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak
mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat
untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
6:19
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah
dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
Di ruangan maha suci ada Peti
Perjanjian. Antara ruangan suci dan ruangan maha suci ada tabir atau tirai.
Tuhan sudah labuhkan sauh, tinggal kita mengikuti arah, apalagi yang susah. Itulah
kubu, itulah benteng, itulah batu karang yang teguh ada di sana dan kita
mendapat perlindungan.
Dari pada kita harus
mengelak, tidak menjadi orang bijak, dikecam malah benci, dinasihati malah
benci. Padahal orang bijak kalau dinasihati dia tambah bijak, kalau dikecam dia
malah mengasihi. Ini anak Tuhan dan hamba Tuhan yang jempolan, yang bakal berhasil
menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Enak kalau dikecam? Enak
karena dikasihi Tuhan. Orang yang dikecam atau dicambuk atau dihajar sama
dengan dikasihi oleh Tuhan.
3.
Pelitanya
padam
Berarti gelap sudah hidup
itu.
Yeremia 25:10
25:10
Aku akan melenyapkan dari antara mereka suara kegirangan dan suara sukacita,
suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, bunyi batu kilangan dan
cahaya pelita.
Pelita tidak bisa lagi
menyala, gelap sudah. Itu kalau Tuhan yang mendatangkan malapetaka, bencana
yang mengerikan di depan. Tetapi baiklah kita menjadi orang-orang yang bijak, melihat
bencana yang akan datang dia berlindung dan bersembunyi. Memang itu adalah
rancangan Tuhan sehingga Tuhan himbau carilah kota berkubu.
4.
Suara
kegirangan hilang, yang ada tinggal ratapan.
Masakan ketika saudara
ditusuk dengan besi panas saudara malah tertawa dan berkata “terima kasih”. Coba
saudara diiris telinga saudara, tidak mungkin saudara akan tertawa dan berkata
“terima kasih, ini iris sebelah lagi”. Tidak akan ada kegirangan.
Itu sebabnya Tuhan
berikan gambaran bahwa betapa ngerinya kalau Tuhan yang mengadakan bencana. Pada
Yeremia pasal 4 ini Tuhan akan mendatangkan angin dari Tuhan yang akan
memporak-porandakan atap.
Yeremia 4:11-13
4:11
Pada masa itu akan dikatakan kepada bangsa ini dan kepada penduduk Yerusalem:
"Angin panas dari bukit-bukit gundul di padang gurun bertiup ke arah
puteri umat-Ku; bukan untuk menampi dan bukan untuk membersihkan,
4:12
melainkan angin yang keras datang atas perintah-Ku. Sekarang Aku sendiri akan
menjatuhkan hukuman atas mereka."
4:13
Lihat, ia naik seperti awan-awan, keretanya kencang seperti angin badai,
kudanya lebih tangkas dari pada burung rajawali. Celakalah kita, sebab kita
dibinasakan!
Ini baru ancaman, namun
sedikit lagi sudah jadi kenyataan. Tetapi
Tuhan masih memberikan waktu dan berkata “bersihkanlah hatimu”.
Yeremia 4:14
4:14
Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai Yerusalem, supaya engkau diselamatkan!
Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu rancangan-rancangan kedurjanaanmu?
Masih ada himbauan Tuhan.
Detik-detik terakhir mau datangnya bencana, masih Tuhan tawarkan kasihNya.
Mengapa kita gereja Tuhan, khususnya kepada kita yang dalam pengajaran tidak
mau mendengar. Panji itu diarahkan ke Sion berarti ini perhatian Tuhan kepada
kita orang yang ada di dalam pengajaran.
Ketika saya melihat dengan mata rohani bagaimana Mempelai Wanita, dia
menikmati kasih cintanya Tuhan itu bagaikan panji. Sebetulnya, sekali lagi, panji itu
adalah simpulan atau paket cinta kasih Tuhan.
Kidung Agung 2:4
2:4
Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta.
Kidung Agung 2:4 (Terjemahan Lama)
2:4
Dihantarnya aku ke dalam bilik air anggur dan kasihnya adalah bagiku akan
panji-panji.
Sebenarnya kalau panji
ditinggikan bukan sekedar peringatan bagi orang yang jauh supaya melihat, itu
juga bukan hanya pesan singkat dan khusus, tetapi itu adalah cinta kasih Tuhan
kepada gerejaNya
yaitu Mempelai
WanitaNya.
Kadang hati gembala sedih
kalau melihat ada satu dua orang tidak peduli ibadah padahal sudah tahu ada ibadah. Bahkan sampai berbulan-bulan
tidak mau beribadah padahal orang itu sudah menikmati pengajaran. Terbayang di mata ini penderitaannya
nanti. Kalau dia tahan aniaya antikristus maka dia masuk sorga. Tetapi kalau
tidak tahan maka dia masuk neraka selama-lamanya. Itu sebabnya berkali-kali
suara ini disampaikan sekalipun keras, tetapi bagi orang bijak dia pasti akan
makin bijak.
5.
Suara
mempelai hilang
Ini bukti sebenarnya orang dalam pengajaran, karena Dia berbicara tentang
mempelai.
6.
Suara
batu kilangan hilang
Tidak ada lagi roti.
Bagaimana bisa ada roti kalau batu kilangan tidak bergerak lagi. Batu kilangan
ini yang menghancurkan biji gandum sehingga menjadi tepung halus dan diolah
menjadi roti. Tetapi di sini roti tidak ada lagi, artinya tidak ada lagi Firman
pengajaran dikonsumsi oleh umat.
Ini sangat mengerikan.
Cinta
kasih Mempelai Laki-laki Sorga bagi Mempelai WanitaNya itu luar biasa. Ketika
Dia mau menghadirkan bencana maka KekasihNya Dia dorong untuk mendapatkan
perlindungan. Bagi kita gereja Tuhan di mana perlindungan dan kubu kita itu?
Ibrani 6:18
6:18 supaya oleh dua kenyataan yang tidak
berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari
perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang
terletak di depan kita.
Di
sini kita yang mencari, dalam kitab Yeremia tadi Tuhan yang tunjukkan. Karena
mencari maka dari pihak Tuhan, Tuhan tunjukkan. Jadi sudah klop, bagaikan baut
dan mur sudah pas.
Untuk
masuk ke belakang pintu tirai, maka dorongan yang kuat ini ada di depan pintu
tirai. Yang ada di depan pintu tirai ini ada tiga alat. Tiga alat yang menunjuk
tiga macam ibadah ini adalah sistem Tuhan, ini sistem sorga. Sebenarnya
hadirnya kita dalam tiga macam ibadah itu adalah tangan Tuhan yang mendorong kita
dan tinggal kita ikuti di mana jangkar itu dilabuhkan yaitu di ruang maha
suci.
Malam
ini kita ada dalam ibadah pendalaman Alkitab, itu tangan Tuhan yang sedang
mendorong saya dan saudara. Kemudian ibadah Raya itu adalah tangan Tuhan lewat
kuasa Roh Kudus yang mendorong kita. Ibadah doa penyembahan adalah tangan Tuhan
lewat kasihNya. Tiga serangkai yang ada di ruangan suci ini yang menunjuk
persekutuan dengan Allah Bapa, Anak Allah dan Roh Kudus, itu bertujuan mendorong
saudara supaya bisa sampai di mana jangkar itu dilabuhkan yaitu di ruang maha
kudus.
Makanya
sedih hati gembala bila
melihat anak Tuhan meremehkan beribadah. Mungkin saudara berkata “di sana juga
ada ibadah” silahkan ke sana. Tetapi apakah di sana kita mengerti tentang pintu
tirai, apakah mengerti di mana melabuhkan sauh, apakah mengerti Tabernakel?
Ibrani 6:19-20
6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman
bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
6:20 di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi
kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai
selama-lamanya.
Jalan
itu sudah Dia rintis, namun bukan sekedar Dia rintis. Dia tetap sebagai Imam
Besar mendampingi kita selama-lamanya di dalam ibadah. Ini yang harus kita
renungkan baik-baik di dalam kehidupan kita.
Makanya
panji itu diangkat ke Sion di mana ada Firman pengajaran. Bukankah Zakharia
mengatakan supaya kita lari ke Sion.
Zakharia 2:6-7
2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah
firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu,
demikianlah firman TUHAN.
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk
Babel!
Lari
dari utara berarti hindarkan diri
dari Babel. Yang tadinya sudah menjadi penghuni Babel, luputkanlah dirimu. Jadi
himbauan Tuhan sungguh luar biasa.
Memang
kitab Yeremia ini berakhir dengan kekuasaan Babel. Bayangkan saudara, akhir
cerita dari kita Yeremia, raja Zedekia harus dicungkil kedua matanya, kemudian tangan
dan kakinya diikat dengan rantai tembaga lalu disuruh berjalan sampai ke Babel.
Sebelum matanya dicungkil,
isteri dan anaknya dibantai di depan matanya, perwira-perwiranya juga dibantai
di depannya dan dia yang terakhir dianiaya.
Ini
gambaran sengsara yang besar di depan kita. Tetapi banyak orang Kristen anggap biasa, tidak ada
kengerian, tidak ada ketakutan. Jangan tunggu Tuhan menghadirkan kegentaran ini
baru saudara mau lari ke gua-gua. Kenapa mesti lari ke gua? Sebab selama ini mengabaikan hamba Tuhan yang melayani dengan benar
tahbisannya. Dikatakan oleh Alkitab mereka berada di
gua-gua. Ketika bencana datang baru mereka pergi ke gua-gua mencari hamba Tuhan
yang dulu mereka
tidak peduli, tetapi
tidak mereka dapati lagi.
Wahyu 6:15
6:15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta
perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua
budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu
karang di gunung.
Itukan
tempat hamba Tuhan yang tidak disenangi.
Ibrani 11:38
11:38 Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka
mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah
gunung.
Itulah
kehidupan hamba Tuhan yang disudutkan, yang tidak diterima dan tidak disenangi
karena dia bicara kebenaran. Akhirnya orang yang tidak senang tadi mencari
hamba Tuhan itu tetapi sudah tidak dapat. Ini jangan terjadi dalam diri jemaat
Tuhan yang digembalakan di sini dan hamba Tuhan yang masih mencintai
persekutuan yang kita galakkan hari-hari terakhir ini.
Orang
bijak kalau dikecam dia tambah mengasihi, orang bijak kalau dinasihati dia
tambah bijak. Itu yang mau Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita.
Mari
kita berkumpul, satukan barisan. Mari kita seperti belalang yang tanpa pemimpin
terbang ke satu arah yaitu ke Sion. Di sana ada Firman pengajaran yang kuat
yang bisa membentengi dan melindungi saudara. Kemudian berakhir di ruangan suci,
karena kita sudah mendapat dorongan dari meja roti yaitu Firman pengajaran dan
perjamuan suci, serta dorongan dari pelita emas yaitu Roh Kudus dan mezbah dupa
emas itu adalah kasih Bapa. Firman,
Roh Kudus dan kasih Tuhan itulah yang akan mendorong saya dan saudara mendapat
perlindungan yang aman dan kuat.
Kidung Agung 2:4
2:4 Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya
di atasku adalah cinta.
Kidung Agung 2:4 (Terjemahan Lama)
2:4 Dihantarnya aku ke dalam bilik air anggur dan
kasihnya adalah bagiku akan panji-panji.
Dihentar
dalam bilik air anggur berarti kita menikmati kegirangan mempelai. Suara
mempelai dan suara kegirangan tidak akan hilang. Dan kita akan menikmati panji
yang adalah cinta kasihnya Tuhan, itulah tujuan Tuhan. Oleh sebab itu gereja
Tuhan perhatikan Firman Tuhan. Jangan remehkan saat-saat kita beribadah karena
di depan ini berat sekali yang harus kita hadapi karena Tuhan sendiri yang
mendatangkan.
Antikristus
itu adalah cambuknya Tuhan bagi gereja yang tertinggal. Kalau saudara merasa
kuat silahkan masuk di situ. Tetapi saya tidak kuat, saya tidak berdaya.
Tuhan
memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar