Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 3:19-21
3:19 Dan inilah
hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai
kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
3:20 Sebab
barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu,
supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
3:21 tetapi
barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi
nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
Tidak
datang kepada terang karena perbuatannya jahat. Datang kepada terang karena
perbuatannya dia lakukan di dalam Allah. Kalimat yang terakhir ini, orang yang
datang kepada Tuhan, yang menghampiri Tuhan, beribadah dan melayani Tuhan,
orang itu perbuatan-perbuatannya di dalam terang, di dalam Allah. Maka kita
akan melihat kehidupan orang itu, sesuai dengan Fiman Tuhan atau tidak, terang itu mengeluarkan buah.
Ada tiga hal yang dikeluarkan oleh terang. Ibarat pohon ada tiga biji buahnya.
Efesus 5:9
5:9 karena
terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Jadi
orang yang datang kepada terang karena perbuatan-perbuatannya di dalam Allah.
Kita buktikan apakah kita datang kepada terang karena perbuatan-perbuatan kita
di dalam Allah. Lewat Efesus 5:9 kita akan membuktikan bahwa saya dan saudara
betul-betul datang kepada terang dan perbuatan-perbuatan kita di dalam Allah.
1.
Kebaikan
Jangan sampai kita lupa bahwa
kebaikan, keadilan dan kebenaran inipun kita temukan di dalam terang karena itu
datang dari Tuhan.
Kebaikan manusia relatif. Orang
bisa berkata si bapak itu baik, si ibu itu baik, si anak itu baik. Tetapi kita
melihat kalau orang itu datang kepada terang dan perbuatan-perbuatannya di
dalam Allah maka itu ditransfer oleh Tuhan sendiri. Tuhan sendiri yang
mengerjakan di dalam dirinya.
I
Petrus 2:3
2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan
Tuhan.
Jadi kebaikan itu kita kecap dari
Tuhan sendiri, artinya kebaikan itu datang dari Tuhan. Karena kebaikan ini
adalah buah dari terang, terang itu berbuah kebaikan dan kebaikan itu datang
dari Tuhan. Kebaikan Tuhan itu kita kecap dan kita nikmati. Kalau kita ini
menikmati kebaikan Tuhan, bagaimana kita mempraktekkan hal ini? Di sini ada
kesaksian nyata bahwa kita itu benar ada di dalam terang karena terang itu
berbuahkan kebaikan dan terang itu adalah Tuhan sendiri maka kita kecap, kita
nikmati, kita makan/ bersekutu,
kita terima. Bagaimana prakteknya kita menikmati terang yang berbuahkan
kebaikan itu?
Amsal
11:17
11:17 Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri
sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.
Kebaikan itu wujudnya murah hati.
Coba kalau Tuhan tidak murah hati maka kita akan tetap dalam kegelapan, tetap
dalam kerajaan gelap. Prakteknya kalau kita mengecap kebaikan Tuhan adalah
murah hati. Kalau murah hati berarti suka memberi, memberi waktu, memberi
tenaga dan memberi harta.
Murah hati ini adalah praktek
dari orang yang mengasihi dirinya. Kalau mengatakan mengasihi diri tetapi tidak
murah hati berarti itu egois. Tetapi kalau kebaikan dari Tuhan maka kita
berbuat baik dan wujudnya murah hati. Kalau murah hati kita tidak sukar
mempersembahkan waktu, kekuatan dan harta karena dia mengecap kebaikan Allah.
Allah itu murah hati. Kalau Tuhan tidak murah hati maka tidak ada terang,
apalagi kita bangsa kafir hidup dalam kekelaman dan dibayang-bayangi maut.
Tetapi karena Tuhan murah hati maka kita menerima dan mengecap kebaikan Tuhan.
Buah terang ini adalah kebaikan.
Maka praktek bahwa kita ada di dalam terang sehingga mengeluarkan buah kebaikan
adalah kita murah hati. Orang yang murah hati ini mengasihi dirinya.
Kalau berbuat hanya untuk diri sendiri, tidak murah hati, itu
namanya egois, mementingkan diri sendiri. Tetapi karena dia murah hati maka itu
berangkat karena dia mengasihi dirinya, maka buah terang yang dia tampilkan
adalah murah hati. Itu dari Tuhan.
Seseorang yang memperaktekkan
kebaikan yang adalah buah dari terang, itu menguji kasihnya sendiri. Ada terang
dan buah pertama yang dia tampilkan adalah kebaikan. Kebaikan ini adalah murah
hati. Murah hati itu mengasihi sesama karena dia mengasihi dirinya. Kebaikan
itu menguji kasih, apakah benar dia mengasihi orang lain yang dasarnya
mengasihi dirinya. Karena Alkitab mengatakan kasihilah orang lain seperti
dirimu sendiri.
Sekarang kasih itu diuji lewat
kebaikan. Itu memperlihatkan kepada kita bahwa saudara mengeluarkan buah
terang. Tiga buah yang dikeluarkan oleh terang.
Efesus
5:9
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan
keadilan dan kebenaran,
Kasih yang ada pada kita diuji
lewat kebaikan. Seseorang berbuat baik bagi dirinya karena dia murah hati.
Murah hati itu sudah jelas pelayanan kasih. Kasih kita diuji dengan kebaikan. supaya
jangan hanya slogan “aku mengasihi” tetapi mana kebaikannya, mana murah
hatinya. Kalau belum ada berarti buah dari terang itu
belum jelas. Padahal kesempurnaan gereja Tuhan, kehidupan yang masuk pilihan
Tuhan, buah inilah yang pertama menonjol.
Titus
2:14
2:14 yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk
membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya
suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Rajin berbuat baik berarti ada
buah terang, ada kebaikan. Itu adalah orang-orang yang ada dalam praktek
terang, buah yang pertama yaitu kebaikan. Kebaikan ini yang diharapkan oleh
Tuhan benar-benar tampil dalam kehidupan kita. Dalam Firman Tuhan, jelas hal
inilah yang Dia dorong. Bagaimana caranya untuk mendapatkan kebaikan itu?
Yohanes
3:21
3:21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia
datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya
dilakukan dalam Allah."
Kita sudah datang pada terang.
Terang itu berbuahkan kebaikan. Bagaimana supaya kita mengeluarkan kebaikan
itu. Banyak kali kita datang kepada Tuhan, kelihatan duduk, tetapi pikirannya
mengembara. Untuk mendapatkan kebaikan, perhatikan Firman ketika disampaikan.
Amsal
16:20
16:20 Siapa memperhatikan firman akan mendapat
kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.
Bagaimana kita bisa mendapat buah
terang yaitu kebaikan itu kalau datang beribadah tetapi tidak memperhatikan
Firman Tuhan, tidak serius, tidak fokus. Berarti ketika kita hadir di dalam
suatu ibadah pelayanan, kita patut
perhatikan Firman. Kalau kita memperhatikan maka dengan sendirinya kita memperoleh
kebaikan. Dengan kata lain di situlah kita kecap kebaikannya Tuhan. Lewat apa?
Memperhatikan Firman.
Kalau memperhatikan Firman, sudah
jelas Alkitab menjamin kita. Jangan kita berkata “saya tidak tahu, saya tidak
mengerti” itu berarti karena kita tidak memperhatikan. Sebab kalau kita
memperhatikan Firman maka Tuhan yang akan memberikan pengertian. Dari sisi
kita, kita memperhatikan maka dari sisinya Tuhan, Tuhan memberikan pengertian.
Kalau hanya menjelaskan jangan mencuri,
jangan berdusta, jangan berzinah, agama lain juga bisa menjelaskan. Kalau hanya
ngomong soal seperti itu semua orang bisa tetapi apakah mereka mengerti kehendak
dan tujuan Tuhan, ke mana kita mau pergi? Mereka tidak tahu! Untuk menghentar
langkah kita maka harus ada berita hikmat. Untuk mengerti hikmat maka
perhatikan Firman sehingga Tuhan memberikan pengertian.
Tujuan Tuhan untuk kita
sebenarnya apa? Tujuan Tuhan dalam diri kita luar biasa, kita ada di dalam
terang maka kita berbuahkan kebaikan. Kita memperoleh kebaikan saat memperhatikan
Firman. Memperhatikan Firman berarti memperhatikan kepala, memperhatikan kepala
berarti memperhatikan Firman pengajaran kepala, maka kita akan memperoleh
kebaikan.
Kebaikan ini adalah tolak ukur atau
penguji apakah kasih ada pada kita atau tidak. Seseorang mengatakan memiliki
kasih tetapi mana murah hatimu, mana pelayanan kasihmu? Tidak ada!
II
Korintus 8:12
8:12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka
pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada
padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.
Jangan memberi yang tidak ada
pada kita. Berarti jangan memberi karena utang! Karena tidak ada pada kita
berarti berutang dulu. Ini salah besar.
II
Korintus 8:13-14
8:13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang
lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.
8:14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu
mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan
kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.
Itulah namanya murah hati,
berbuat baik bagi dirinya sendiri.
II
Korintus 9:11-12
9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan
hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini
bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga
melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.
Itulah isinya kebaikan itu. Buah
dari terang adalah kebaikan. Makanya kita sebagai orang percaya, orang Kristen
yang mengaku sudah datang kepada terang supaya nyata bahwa
perbuatan-perbuatannya itu di dalam Allah karena kebaikannya itu telah kita kecap
dari Tuhan, bukan dari diri kita. Itu datang dari Tuhan dan meluber keluar
dalam bentuk kemurahan hati, buah dari terang itu. Kebaikan itu penguji kasih.
Apakah benar ada kasih dalam dirinya. Kebaikannya itu nampak lewat murah hati.
2.
Keadilan
Keadilan atau kejujuran ini akan
menguji soal pengharapan dan kesucian. Kalau benar saudara memiliki keadilan,
coba diuji apakah ada pengharapan dalam diri saudara. Kalau keadilan bicara,
kemudian diuji pengharapan apakah itu ada dalam diri saudara, maka kalau itu
ada saudara pasti hidup dalam keadilan karena saudara memiliki pengharapan
ingin hidup dengan Tuhan, ingin memandang wajah Tuhan. Keadilan itu termasuk
keadilan waktu, tenaga dan harta. Utamanya keadilan waktu dengan Tuhan, karena
saudara ada pengharapan mau jumpa dengan Tuhan. Dan otomatis ada di dalam
gerakan kesucian karena pengharapan itu tidak lepas dengan kesucian.
Kalau saudara tidak adil mulai
dari nikah, suami isteri tidak ada keadilan, berarti nikah itu tidak ada
pengharapan bertemu dengan Tuhan. Kalau hidup nikah itu ada pengharapan, suami
dan isteri rindu bertemu dengan Tuhan maka otomatis bekerja buah terang
sehingga ada keadilan dalam nikah. Karena masing-masing mendambakan bertemu
muka dengan Tuhan.
Pengharapan kita diuji lewat
keadilan. 1 minggu itu sama dengan 168 jam. Dulu zaman Taurat, Tuhan itu
menganggap sudah adil kalau 1 hari untuk Tuhan dan 6 hari untuk bangsa Israel.
Kita sekarang ada di zaman kemurahan. Dari gereja lahir waktu Roh Kudus turun, maka gereja hujan awal itu
bertekun dalam Firman pengajaran dan pemecahan roti, dalam persekutuan dan
dalam doa, di mata Tuhan itu sudah adil.
Keadilan ini jangan diukur dengan
keadilan secara manusia. Tuhan sudah adil, tetapi kita ambil lagi haknya Tuhan sehingga kita
lebih banyak. Yang dirugikan adalah Tuhan.
Itu sebabnya keadilan ini menguji
pengharapan. Apakah benar saudara ada pengharapan. Kalau ada pengharapan maka
keadilan itu akan merata dan inilah buah terang yang kedua.
3.
Kebenaran
Kebenaran ini menguji iman. Mestinya
dari iman, pengharapan baru kasih. Tetapi Tuhan mulai dari roh, jiwa dan tubuh kalau
dalam penyucian dan penyempurnaan.
Gembala
memberitakan kebenaran, tetapi di mana iman Gembala,
sebab memakai cara-cara dunia. Jika gembala bersandar sepenuhnya kepada Tuhan. Itu kebenaran.
II
Korintus 13:8
13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan
kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.
Paulus menekankan ini bersama
dengan kawannya bahwa mereka tidak melawan
kebenaran tetapi berbuat untuk kebenaran. Salah satu kebenaran itu adalah hamba
Tuhan itu pusakanya adalah Tuhan. Tetapi karena imannya goyah maka dia lari
dari kebenaran. Sehingga pantaslah Tuhan bertanya:
Lukas
18:8
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan
mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di
bumi?"
Bicara kebenaran itu menguji
iman. Banyak kehidupan kami hamba Tuhan gugur imannya ketika diuji dengan
kebenaran. Saya sebagai hamba Tuhan tidak mau iman menjadi kropos seperti
krupuk kena air, bagaimana bisa menjadi teladan iman kalau seperti itu. Seorang
pemimpin harus menjadi teladan soal iman.
Ibrani
13:7
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah
menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan
contohlah iman mereka.
Setelah kebenaran itu menguji
imannya dan ternyata imannya gugur maka hancurlah orang itu. Orang yang sudah
gugur imannya, artinya tidak bisa mempertahankan
kemurnian iman, maka pasti
tidak mau mendengarkan kebenaran
yang sesungguhnya. Karena Tuhan berkata “terang yang sesungguhnya telah
datang”, berarti ada terang (kebenaran) yang tidak sungguh.
Saya sebagai hamba Tuhan tidak
boleh melawan kebenaran,
karena di dalam Alkitab dikatakan ternyata orang Israel telah mendirikan
kebenaran manusia dan tolak
kebenaran Tuhan.
Roma
10:1-3
10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku
kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka,
bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang
benar.
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal
kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran
mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Kebenaran yang sungguh ditolak,
terang yang sungguh itu ditolak, maka terang yang imitasi atau kebenaran yang tidak sungguh itu
yang dibangun. Kalau di zaman gereja mula-mula seperti itu, apalagi sekarang.
Kebenaran itu menguji iman. Kalau kebenarannya sudah tidak benar maka imannya pasti
sudah amblas. Kalau imannya amblas berarti kebenarannya sudah tidak betul.
Efesus 5:9-11
5:9 karena
terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
5:10 dan ujilah
apa yang berkenan kepada Tuhan.
5:11 Janganlah
turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak
berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
Kegelapan
itu tidak berbuah apa-apa dan itu hanya mendatangkan malu.
Efesus 5:12-13
5:12 Sebab
menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang
tersembunyi telah memalukan.
5:13 Tetapi
segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab
semua yang nampak adalah terang.
Karena
itu buah gelap sangat memalukan. Kalau mau terang maka
telanjangilah kegelapan. Tetapi kalau mau gelap berarti dia sembunyi segala
dosanya. Orang yang mau terima terang maka dia buka semuanya, dia tidak akan
menutup-nutup dosanya. Tetapi kalau orang senang di dalam gelap, jangan harap dia buka dosanya, dia tidak mau mengakui
sehingga tidak ada buah kebaikan, buah keadilan dan buah kebenaran. Kebaikan
menguji kasih. Keadilan menguji pengharapan dan kesucian, adil dengan Tuhan dan
dengan sesama, mulai dari nikah. Kebenaran itu menguji iman, apakah kebenaran
Tuhan atau kebenaran manusia. Kalau kebenaran Tuhan berarti imannya benar,
kalau kebenaran manusia maka imannya amblas. Ini jangan terjadi dalam diri saya
dan saudara.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar