Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 7:13-17 (orang banyak yang
tidak terhitung banyaknya)
7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu
berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari
manakah mereka datang?"
7:14
Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata
kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang
besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam
darah Anak Domba.
7:15
Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam
di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan
kemah-Nya di atas mereka.
7:16
Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik
tidak akan menimpa mereka lagi.
7:17
Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka
dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala
air mata dari mata mereka."
Yang
disebut tak terbilang banyaknya ini adalah orang-orang yang tidak surut langkah
dalam mengikuti Tuhan di dalam jalan sengsara. Jalan sengsara adalah jalan yang
Tuhan tinggalkan
sebagai teladan kepada
kita.
I Petrus 2:21-24
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus
pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya
kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam
mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan
mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya
kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam
tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup
untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Jadi
mereka ini adalah orang-orang pemegang waris yang termeterai yang tidak dapat
diganggu gugat oleh siapapun lagi. Hasilnya mereka menikmati suatu sukacita
yang luar biasa, yang tidak terkatakan. Karena dikatakan mereka tidak diterpa
lagi oleh hujan, oleh panas terik dan sebagainya. Tidak ada lagi air mata
karena sudah dihapus oleh Pemimpin mereka.
Jalan
sengsara itu adalah jalan kematian dan kebangkitan dan berujung pada kemuliaan. Jadi jalan sengsara itu tidak
hanya disebutkan mati. Mati di sini adalah benar-benar kehidupan itu meletakkan
kepentingan dirinya sendiri. Mati itu berarti memutuskan dirinya dari
kepentingannya dirinya sendiri dan terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Dia meninggalkan atau melepaskan kepentingan-kepentingan dirinya sendiri,
kemudian dia libatkan diri dalam pembangunan Tubuh Kristus. Melepaskan
kepentingan-kepentingan daging dan mengutamakan ibadah pelayanan, itu memang
sengsara.
Di
depan peti perjanjian ada 7 percikan darah. 7 percikan darah itu artinya sengsara
daging. Di mana kita meletakkan atau melepaskan kepentingan daging kita dan
mengutamakan pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dengan beribadah dan melayani.
Tanda darah itu berarti sengsara. Darah di
atas tutup tabut perjanjian itu khusus untuk Yesus. Dia sudah sengsara mulai
dari taman Getsemani dan berakhir di Golgota. Tuhan tidak mengharapkan lagi
kita seperti itu, tetapi darah di depan peti perjanjian harus rela kita terima.
Berarti tujuh percikan darah ini adalah bagian-bagian penyucian dari sifat tabiat
daging kita. Termasuk kepentingan-kepentingan daging kita, kita rela meletakkan
itu kemudian kita terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Jika
sengsara ini ada, bukan berarti itu akan berlarut-larut. Jika kita berani masuk dalam derita sengsara seperti itu, tidak lama suasana
kebangkitan akan kita nikmati. Karena Tuhan sudah lihat saudara berani
melepaskan kepentingan-kepentingan dirimu, bukan berarti Tuhan tutup mata,
Tuhan akan kembalikan berlipat ganda, itulah kebangkitan. Di sini seringkali kita
gagal, kita tidak melihat dibalik kematian itu ada kebangkitan. Tuhan akan
kembalikan dengan limpah, tetapi kita sudah harus ada di dalam pemikiran “saya
lepaskan kepentingan-kepentingan diriku, saya prioritaskan tubuhku untuk masuk
dalam pembangunan Tubuh Kristus yakni Mempelai Wanita Tuhan”. Kalau hal itu,
bukan berarti Tuhan akan membiarkan kita menjadi miskin, Tuhan akan
mengembalikan dan itulah kebangkita. Dan sesudah dikembalikan maka lebih
memuncak lagi kemuliaan.
Kita
orang Kristen, utamanya yang ada dalam pengajaran ini, kita dipacu untuk ke
sana. Utamanya saya, saya harus benar-benar mempraktekkan itu. Bagaimana saya
memprioritaskan pelayananku, ibadahku untuk masuk dalam pembangunan Tubuh
Kristus. Walaupun mungkin order yang saya terima hilang, itulah pengalaman
sengsara! Dan akan Tuhan kembalikan lebih dari itu. Mungkin keuntungan yang
akan saudara peroleh hilang karena ibadah pelayanan, itu bukan berarti akan
membuat saudara miskin dan melarat, tidak! Tuhan akan mengembalikan. Sudah
banyak orang
percaya yang mengalami
seperti itu.
Benar-benar
Tuhan tidak membohongi kita. Hanya Tuhan melihat apakah kita ini mau menerima
sengsara. Tuhan mau melihat apakah kita bisa melepaskan kepentingan-kepentingan
diri kita sendiri. Inilah yang namanya percikan darah. Tujuh percikan darah itu
ada di
depan peti perjanjian.
Berarti anda sudah dekat dengan naungan Mempelai Laki-laki Sorga alias sudah
ada di ruangan maha suci. Berarti rohani saudara sudah bernuansa ruangan maha suci
(sempurna). Olehnya
jangan kita diberi rasa takut oleh setan, sebab dia memang selalu mau
mengganggu kita.
Yang
tidak terbilang banyaknya tadi adalah orang-orang yang berhasil menerima 7 percikan darah dalam hidupnya.
Bukankah saudara dan saya adalah calon Mempelai Wanita yang digambarkan peti
perjanjian yang dibuat dari kayu penaga yang disalut dari dalam dan dari luar.
Kayu penaga itu bergetah dan getahnya gatal. Tetapi kalau disalut dengan emas
maka getahnya tidak bisa keluar lagi. Dari dalam, prakteknya mulai dari dalam
nikah jasmani, baru ada kesaksian keluar. Jadi penyalutan peti itu dari dalam,
itu menunjukkan persekutuan kecil yaitu nikah, setelah itu baru keluar. Kalau kita keluar bersaksi kemudian
mereka melihat dalam nikah kita ada getah gatal yang mengganggu, maka tidak elok
kesaksian kita. Saya sebagai hamba Tuhan lebih dahulu.
Makanya
perlu percikan darah ini berkali-kali sampai kita sempurna. Bukan hanya 7 kali,
tetapi angka 7 itu menunjukkan angka sempurna.
Kemuliaan
itu sudah masuk dalam daftar doa Tuhan Yesus. Bagaimana mau mencapai kemuliaan
itu tanpa melalui mati. Yesus mengalami mati, bangkit baru mengalami kemuliaan.
Yohanes pasal 17 Yesus berdoa tentang kemuliaan, pasal 19 dia masuk dalam
sengsara, yakni kematian, setelah itu dibangkitkan.
Dan pasal 20 dipermuliakan.
Yohanes 17:5
17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku
pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
Kemuliaan
itu dahulu telah Yesus miliki. Tetapi ketika Dia datang ke dunia kemuliaan itu
Dia tanggalkan. Sekarang Dia minta agar kemuliaan
itu dikembalikan.
Yohanes 17:22
17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka
kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama
seperti Kita adalah satu:
Kata
satu dalam doa ini ada 5 kali. Satu yang pertama dan kedua itu adalah dalam
nikah. Sesudah bicara seperti ini, pasal 18 Yesus ditangkap, pasal 19 Yesus
disalib, tetapi pasal 20 Dia dimuliakan, bangkit dari kubur. Setelah Yesus
bangkit dari kubur, dalam pasal 21 jabatan gembala itu diserahi pada pribadi Petrus. Di sini Petrus diajar oleh
Tuhan agar dia tidak gentar mengalami sengsara. Dalam pengertian rohani, tidak
gentar melepaskan kepentingan diri sendiri dan benar Petrus mengalami.
Setelah
Petrus diangkat menjadi gembala di Yerusalem, maka Tuhan bergerak dan bekerja
di Yerusalem di dalam penggembalaan Petrus. Dari 3000 jiwa, 5000 jiwa dan
bertambah terus. Tetapi Petrus sebagai gembala melupakan amanah Tuhan dalam
Kisah Para Rasul 1:8. Dia batasi itu hanya di Yerusalem, hanya di Yudea. Tuhan
tidak puas melihat hal itu. Berarti sadar atau
tidak sadar Petrus dan yang dia gembalakan hanya mementingkan diri sendiri,
tidak lagi melihat bagaimana Tuhan memandang sampai ke ujung bumi.
Akhirnya
Tuhan hadirkan sengsara, Tuhan hadirkan Saulus untuk mengobrak-abrik mereka.
Dan karena hal itu akhirnya kaki dian itu pindah di Antiokhia. Di Antiokhia
bertambah jabatan, ada nabi dan guru yang muncul. Tadinya di Yerusalem ada
rasul. Di sini kekuatan bertambah. Kekuatan bertambah ini untuk kepentingan siapa?
Ini untuk kepentingan bangsa kafir. Di sinilah awal pengutusan Paulus yang
tadinya mengobrak-abrik mereka di Yerusalem, sekarang dia menjadi utusan Tuhan.
Untuk siapa? Untuk kita bangsa kafir.
Jika
kita melihat Kisah Para Rasul pasal 8, mereka yang tadinya dikejar-kejar di
Yerusalem, banyak yang dibunuh dan ditangkap oleh Saulus. Mereka sengsara,
tetapi sekalipun sengsara mereka tidak surut langkah, mereka tidak takut
nyawanya melayang. Mereka pergi ke Samaria dengan sukacita. Dalam sengsara
mereka bisa bersukacita, bayangkan itu.
Inilah
yang terjadi pada gereja hujan awal. Pada gereja hujan akhir, kita
diperhadapkan dengan suasana seperti ini. Sebabnya ketika kita diperhadapkan
dengan suasana kematian jangan kita berkata tunggu dulu. Kita seringkali tidak
mau padahal itu kesempatan kita melepaskan kepentingan kita untuk meraih
kebangkitan dan kemuliaan. Itulah yang Tuhan cari.
Perjalanan
rasul Paulus itu 3 kali dan yang ketiga kali baru dia ke Asia. Ketika masuk di
Efesus dia mengatakan pintu terbuka dan memang di Efesuslah rahasia Firman
terbuka. Tetapi Paulus berkata “aku bergumul dengan binatang buas di Efesus”. Efesus
ada di Asia kecil. Di situlah Tuhan membuka rahasia Firman. Justru rahasia
Firman dibuka di tengah bangsa kafir. Indonesia adalah bagian dari benua Asia
dan di Asia ada yang disebut ujung timur, itulah Papua. Suku paling primitif
ada di Papua.
Di
Efesus Tuhan bukakan rahasia Firman justru saat yang terakhir. Tuhan simpan
yang terakhir bagi pembangunan Tubuh Kristus lewat pembukaan rahasia Firman.
Sekarang bagaimana kita mengapresiasi. Jadi bukan kebetulan Pdt. Van Gessel
orang Indo, bapaknya Belanda dan mamanya Jawa. Beliau meninggal di Papua dalam
usia 66 tahun setelah menyusun 66 kitab dalam Alkitab dalam terang Tabernakel.
Bahagia kita sebenarnya. Sebabnya dalam Konfernsi Kabar Mempelai, hamba Tuhan
dari negara-negara lain mengatakan ternyata Tabernakel yang asli dan murni ada
di Indonesia. Kita ini dilawati oleh Tuhan, jangan kita main-main.
Setelah
Tuhan mengangkat Petrus menjadi gembala, dari yang kita baca tadi sangat kental
nuansa penggembala. Sebab persoalan penggembalaan dikaitkan dengan kehidupan
yang tidak terbilang banyaknya. Bukan baru saat itu mereka digembalakan. Mereka
menikmati itu karena dari sejak awal mereka sudah digembalakan. Tetapi dalam
suasana masih ada derai air mata, masih ada sengsara, penderitaan dan
tantangan, tetapi tidak mengapa. Sebab ketika Tuhan membukakan rahasia Firman di
Efesus, rasul Paulus mengatakan banyak lawan! Jika Tuhan membukakan rahasia
Firman, tidak akan sepi dari musuh, pasti banyak lawan.
I Korintus 16:8-9
16:8 Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai hari
raya Pentakosta,
16:9 sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk
mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang.
Jadi
jangan kaget kalau rahasia Firman dibuka untuk menampilkan mempelai wanita
Tuhan pada alamat yang besar, kemudian banyak yang melawan. Saya sadar banyak
yang melawan saya, bukan karena saya tetapi karena Firman yang saya beritakan.
Itu memang sudah konsekuensi seorang pemberita jika membangun Tubuh Kristus. Itu
sebabnya Paulus mengatakan di Efesus dia melawan binatang buas.
I Korintus 15:32
15:32 Kalau hanya berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas
di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan,
maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".
Jadi
di tengah-tengah pembukaan rahasia Firman, ada binatang buas, ada
penentang-penentang. Maka jika saudara menemukan seperti itu, bukan berarti
kita tidak benar. Justru karena kita benar sehingga kita dilawan oleh setan!
Semoga kita memahami ini agar kita terserap, benar-benar kita adalah kehidupan
yang berjubah putih. Ada kesempatan membasuh jubah di dalam darah Anak Domba
Allah. Kemudian kita menikmati suasana penggembalaan yang kekal selama-lamanya.
Jadi sejak awal mereka ini adalah orang yang menghargai penggembalaan.
Olehnya
sebagai umat Tuhan, harus ada kasih
yang beraksi. Bukan cuma kasih yang diam tetapi kasih yang bergerak. Untuk apa?
Menopang penggembalaan. Mengapa harus ditopang? Sebab ada binatang buas, banyak
lawannya. Bukan gembala yang dilawan tetapi Firman yang dipercayakan di dalam
pembukaannya. Itu sebabnya harus kita topang. Mengapa harus kita topang? Sebab
kehidupan rohani jemaat sangat terpergantung peran gembala.
Contoh
konkritnya bagaimana Musa meluruhkan panas angkara murkanya Tuhan. Umat sudah
diancam untuk dihancurkan dan gembala berdiri di depan. Tuhan sudah berencana menghabiskan orang Israel karena mereka
menyembah lembu emas.
Keluaran 32:10-11
32:10 Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku
bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan
Kubuat menjadi bangsa yang besar."
32:11 Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN,
Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap
umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar
dan dengan tangan yang kuat?
Ini
tugas seorang gembala. Umat sudah terancam dimurkai, dia tampil sebagai
penengah di antara Tuhan dan umat yang sudah terancam.
Keluaran 32:12
32:12 Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa
mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh
mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu
yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak
Kaudatangkan kepada umat-Mu.
Ini
bahasa Musa untuk melunakkan hati Tuhan yang sudah berkobar-kobar untuk memusnahkan
orang Israel. Rencana pembangunan Tubuh Kristus disabot oleh iblis, dia
menggunakan pendeta besar itulah Harun. Jadi tidak heran ketika Tuhan menggagas
pembangunan Tubuh Kristus kemudian ada sabotase untuk menghancurkan. Itu memang
sudah pernah terjadi dulu.
Ungkapan
Tuhan menyesal itu akhirnya diwujudkan.
Keluaran 32:13-14
32:13 Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel,
hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu
sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak
bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan
kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya."
32:14 Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka
yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Peran
siapa yang membuat Tuhan menyesal? Gembala! Tidak bisa dikecilkan peran gembala.
Nasib Israel ditentukan doa dari gembala. Tidak enteng, jangan pikir enteng penggembalaan.
Keluaran 33:15
33:15 Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau
sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.
Bayangkan
bagaimana tegasnya gembala ini menghadapi murka Allah, dia berani pasang badan.
Kenapa Musa berani berbuat seperti itu? Sebab ketika 40 hari 40 malam dia
berbincang-bincang dengan Tuhan di atas gunung, dia sudah tahu dan mengerti kodrat Ilahi.
Keluaran 34:6
34:6 Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan
berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar,
berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,
Ini
sifat Tuhan dan dia sudah tahu. Musa sudah melihat di atas gunung dan sekarang
Tuhan sendiri berbicara.
Keluaran 34:7
34:7 yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada
beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi
tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang
membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan
yang ketiga dan keempat."
Tuhan
siap mengampuni, tetapi jika tidak maka sampai keturunan keempat kena hukuman!
Jangan bermain-main dengan Tuhan. Makanya cepat damai dengan Tuhan, jangan
sampai anak dan cucumu nanti kena. Peran Musa sebagai gembala tahu persis sifat
Tuhan yang panjang sabar, berlimpah kasih dan setia-Nya. Tetapi jangan coba
kita permainkan, nanti akan tertanggung pada anak, cucu sampai keturunan
keempat akan kena.
Sekali
lagi, topang gembala yang Tuhan percayakan menggembalakan saudara. Teladani imannya. Gembala itu yang
paling menonjol adalah keteladannya iman, bahkan sampai akhir hidupnya lihat
keteladanan iman. Kalau ada sekarang ini pelayan Tuhan menyerahkan semuanya
terserah orang itu, mengalir saja, di mana keteladanan iman?
Ibrani
pasal 11 sampai 13:
Pasal
11 pasal iman. Makanya dalam pasal 11 iman yang ditekankan.
Pasal
12 pasal pengharapan. Makanya yang ditekankan orang-orang yang berpengharapan.
Pasal
13 adalah pasal kasih. Di dalam penggembalaan inilah ditekankan tentang kasih.
Ibrani 13:7
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah
menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan
contohlah iman mereka.
Di sini
dicontohkan tentang iman karena dia sudah melalui pasal 11 dan 12, iman,
pengharapan dan kasih. Prakteknya:
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah
kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang
harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya
dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa
keuntungan bagimu.
Kalau
gembala berkeluh kesah itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. Jangan ajak
Dia berkeluh kesah, tidak akan menguntungkan kehidupan itu, yang akan
diuntungkan adalah iblis.
Anak
Tuhan yang tahu bahwa itu tidak benar dan merasa tidak bersalah, kalau dia
tidak segera datang kepada Tuhan maka dia akan terbuang untuk selama-lamanya
dan tidak akan masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Dia akan terkerat dari
dalamnya sehingga dia akan dimuntahkan oleh Tuhan, keluar dari pembangunan
Tubuh Kristus. Sama dengan Laodekia, sudah melakukan ini dan itu tetapi tidak
merasa bersalah. Syukur Tuhan masih datang ketuk pintu, kalau tidak habislah
mereka. Sebab mereka sudah diancam untuk dimurkai oleh Tuhan, dimuntahkan oleh
Tuhan.
Jika
umat Tuhan betul-betul mengasihi Tuhan, pasti tidak akan bekerja merugikan
pekerjaanNya. Kalau benar hamba Tuhan dan anak Tuhan mengasihi Tuhan, dia tidak
akan melakukan pekerjaan yang merugikan pekerjaan Tuhan atau menguntungkan iblis. Saya sebagai
hamba Tuhan berupaya untuk tidak merugikan pekerjaan Tuhan. Saya selalu mau
pekerjaan Tuhan yang diuntungkan. Berarti jemaat terarah jelas ke mana arah perjalanan
kita yaitu kita mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Jika
Musa mengerti sifat tabiat Ilahi yang penuh kasih sayang, maka dalam doa
permohonannya kepada Tuhan dia berseru sehinga akhirnya Tuhan menyesal. Apakah
Tuhan tidak tahu janji-janjiNya kepada Abraham, mengapa Musa harus mengungkap
itu? Tuhan tahu, tetapi Tuhan melihat ternyata ada manusia yang sayang kepada
sesamanya. Ternyata ada gembala yang sayang kepada jemaatnya. Ini yang Tuhan
lihat karakter yang ada pada Musa. Dia tidak tega melihat mayat umat Tuhan
bergelimpangan karena dimurkai oleh Tuhan, sehingga dia angkat dan berkata
“nanti dicemooh orang lain”.
Keluaran 32:25
32:25 Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti
kuda terlepas dari kandang -- sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi
buah cemooh bagi lawan mereka --
Musa
tidak mau, tetapi ini yang sudah terjadi. Kalau ini tidak masuk dalam doa
syafaat Musa, pasti sudah habis orang Israel.
Mari kita
bersikaplah rohani, Tuhan Yesus sudah mau datang. Jangan kita menjadi cemooh,
jangan kita merugikan pekerjaan Tuhan. Kalau sudah pernah terjadi, ingat bahwa
Tuhan itu penuh kasih sayang. Datang segera dan selesaikan, minta ampun, akui
dengan tuntas sampai habis supaya tidak kena anak, cucumu dan sampai keturunanmu
yang keempat.
Tuhan
katakan “kamu pergi saja, aku akan utus malaikatKu”. Mendengar itu Musa tidak bisa
terima “Tuhan jangan suruh kami pergi dari sini jika Engkau tidak membimbing
kami” karena dia tahu bahwa mereka tidak akan mampu menghadapi musuh tanpa
Tuhan bersama dengan mereka. Itu sebabnya tanpa darah Anak Domba kita tidak
sanggup. Sebagai bukti Musa mendapat kasih karunia, dengan dasar inilah dia
bermohon supaya Tuhan berjalan dengan mereka. Dan Tuhan iyakan, tanggung jawab
gembala ini luar biasa. Saya angkat topi kepada Musa, sampai rela dia berkata
“hapus namaku dari kitab kehidupan jika Tuhan tidak bersama dengan kami”.
Bayangkan dia pasang badan, ini gembala yang luar biasa.
Kita
lihat bagaimana warna kehidupan gembala dan jemaat yang mendapat kasih karunia.
Pasti ada contoh. Paling kurang ada 4 contoh, ada 4 bukti bahwa umat Tuhan itu
bersama gembala mendapat kasih karunia.
Keluaran 33:14
33:14 Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak
membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu."
1.
Pertama
Tuhan siap menjadi gembala, Tuhan siap membimbing mereka. Bukti Tuhan
membimbing adalah ada pembukaan rahasia Firman.
2.
Bukti
kedua ada ketentraman. Bagaimana dalam pengikutan saudara selama ini, apakah ada adem ayem
damai sejahtera? Sekalipun di dalam jeruji besi, dalam keadaan apapun hatinya
tentram. Ini membuktikan Tuhanlah gembalanya dan dia dipercayakan oleh Tuhan ditangani
oleh gembala yang mengabdi dan mencontoh kepada Gembala Agung.
3.
Keluaran 33:15-16
33:15
Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami,
janganlah suruh kami berangkat dari sini.
33:16
Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di
hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan
bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari
segala bangsa yang ada di muka bumi ini?"
Begitu dekat hati gembala
ini walapun umat sudah keterlaluan. Ada perlakuan khusus, ada perbedaan
perlakuan Tuhan kepada umatNya dengan orang lain. Ini bukti-bukti mendapat
kasih karunia.
4.
Bukti
keempat adalah Tuhan mengenal
Keluaran 33:17
33:17
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan
Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal
engkau."
Apa
guna kita percaya Tuhan tetapi Tuhan tidak percaya kita.
Yohanes 2:24
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya
kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
2 Timotius 2:19
Ini
bukti orang yang mendapat kasih karunia, minimal ada 4 bukti. Bukan cuma
gembala tetapi juga sidang jemaat.
Wahyu
7:13-17 kental dengan penggembalaan. Jadi orang yang keluar dari kesusahan
besar ini adalah orang-orang yang selama ini menghargai penggembalaan. Apa yang
disampaikan di dalam penggembalaan
mereka terima. Sehingga begitu masuk dalam pengalaman mati, melepaskan
kepentingan diri sendiri untuk beribadah dan melayani Tuhan, mereka terima.
Imbalannya Gembala Agung datang melayani mereka. Itulah yang sangat penting.
Kita
harus belajar sebagai umat Tuhan. Jangan kita berkata “si A itu gembala”. Gembala
itu ternyata beda-beda sebab dalam Yesaya pasal 40 dan pasal 56 ada gembala yang
buta, gembala yang tuli, bahkan ada gembala yang murtad, ada gembala yang
merusak kebun anggur. Kita dititip Tuhan di mana? Kalau saudara adalah orang
yang mengasihi Tuhan dan mendapat kasih karunia, Tuhan tidak akan salah titip.
Tetapi kalau saudara mau pilih sendiri, tidak mau bertanya kepada Tuhan,
hati-hati! Kalau berpikir yang penting ada yang melaksanakan upacara
pemberkatan nikah, ada yang berdoa kalau ulang tahun, silahkan!
Ketika
Yesus disalib di Golgota dan Dia melihat ibuNya, Yesus tidak salah menitipkan ibuNya. Dia katakan kepada
Yohanes “sambut ibumu” jadi tidak salah titip. Makanya orang tua bila anda mau
menyekolahkan anakmu pikir baik-baik dulu, apakah ada penggembalaan di sana.
Jangan salah, mau mencari pekerjaan juga jangan salah. Ini akhir zaman, waktu sudah mau berakhir. Kalau saudara
salah titip gigit jari saudara nanti bersama anakmu dan cucumu! Dan kalau
saudara ketemu binatang buas, saudara tidak akan kuat, akan berhadapan dengan binatang buas dalam Wahyu pasal 13.
Titip baik-baik dirimu, minta Tuhan tunjukkan penggembalaan. Yang penting ada
kerinduan hatimu mau menjadi mempelai wanita Tuhan maka pasti saudara tidak akan salah titip. Karena orang
yang ada kerinduan itu pasti Tuhan tunjukkan jalan selamat.
Mazmur 50:23
50:23 Siapa yang
mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur
jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."
Mazmur 50:23 (Terjemahan Lama)
50:23 Barangsiapa yang mempersembahkan syukur, ia itu
menghormati Aku, dan barangsiapa yang menyempurnakan jalannya, maka Aku akan
menunjuk kepadanya selamat yang dari pada Allah adanya.
Kabar
Mempelai inilah yang terakhir, ini seperti Efesus. Kita berada pada waktu yang terakhir. Pada saat ini tidak
menjadi masalah kalau saya mengulangi syarat-syarat gembala.
I Timotius 3:1-7
3:1 Benarlah perkataan ini: "Orang yang
menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang
tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan,
suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
3:3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah,
pendamai, bukan hamba uang,
3:4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan
dihormati oleh anak-anaknya.
3:5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya
sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?
3:6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar
jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.
3:7 Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar
jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.
Syarat-syarat
ini dibagi tiga.
I.
Mengenai
kepribadian gembala itu sendiri
II.
Peran
gembala itu di tengah-tengah keluarga
III.
Hubungannya
dengan sesama.
Syarat
gembala:
I.
Mengenai
kepribadian gembala itu sendiri
a)
Tidak
bercacat (Anephilemtos).
Artinya tidak dapat dituduhkan baik dalam soal keuangan maupun dalam soan nikah,
alias jujur. Tidak ada hal-hal yang dapat
dituduhkan kepadanya. Jika ada saudara temukan saya tidak jujur dalam keuangan
maka saya berhenti melayani. Jika di dalam nikah tidak ada yang beres, maka
saya katakan “Tuhan hentikan saya dalam pelayanan”. Itu sebabnya dia harus
jujur dalam segala hal. Kalau ini tidak ada pada kehidupannya, berarti syarat
pertama sudah cacat.
Harus jujur mulai dari
kami soal perpuluhan, kami harus jujur suami isteri dalam soal perpuluhan. Sesudah
kami keluarkan 1/10 maka kami keluarkan lagi 1/10 sebagai tatangan. Manusia
tidak bisa mengeluarkan perpuluhan sedetail-detailnya, maka ditutup di dalam
tatangan. Ketika orang berikan sapu tangan, apakah saudara hitung? Omong
kosong! Paling-paling nominal uang saja yang saudara hitung, tetapi yang lain apakah saudara hitung! Makanya Tuhan kembarkan tatangan dan perpuluhan.
Tantangan itu untuk melengkapi yang tidak penuh dalam perpuluhan tadi.
Kami hamba Tuhan harus
jujur dalam perpuluhan. Makanya kami merasakan bagaimana pertolongan Tuhan.
Kadang-kadang kami besar pasak dari pada tiang, tetapi saat kami butuh selalu
ada. Tuhan selalu adakan, kenapa? Tuhan lihat kejujuran kami tentang uang!
Kalau gembala sudah
cacat, bagaimana dengan jemaat nanti, bagaimana dia mengangkat mutu rohani.
b)
Dapat
menahan diri (nephalios)
Amsal 17:27
17:27
Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian
berkepala dingin.
Orang seperti itu
berpengertian, ada roh pengertian dalam dirinya. Tuhan cari orang seperti ini
untuk diangkat sebagai gembala.
Yeremia 3:15
3:15 Aku
akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan
menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.
Pengetahuan di sini bukan
karena pengetahuannya tinggi, tetapi karena ada pembukaan rahasia Firman.
c)
Sopan
(kosmios)
Berarti tidak meneruskan
yang tidak sopan.
II Korintus 12:21
12:21
Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di
depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa
yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari kecemaran, percabulan dan
ketidaksopanan yang mereka lakukan.
Antara lain yang tidak
sopan adalah kalau saya suruh isteri saya mengkhotbai saudara di depan sini. Berarti kami sudah berlaku
tidak sopan di hadapan jemaat dan di hadapan Tuhan!
I Korintus 14:35
14:35
Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada
suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam
pertemuan Jemaat.
Ini ajaran Firman, bukan
ajaran gereja Tabernakel. Jadi kalau dalam penggembalaan saudara duduk dengar
saja sementara yang pake konde yang berkhotbah, anda ikut tidak sopan di
hadapan Tuhan!
I Korintus 13:5
13:5 Ia
tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia
tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Kasih itu tidak melakukan
yang tidak sopan. Jangan saudara pikir kasih itu bisa membagi harta, tetapi
kalau salah satu saudara lawan yaitu tidak sopan, berarti bukan kasih. Kalau
yang melayani gembala seorang
perempuan, itu di hadapan Tuhan tidak sopan, itu bukan kasih namanya!
d)
Bijaksana
(Sophronos/
sosphronismos) berarti dia selalu perpikiran yang rohani,
bisa mengontrol diri, bisa menahan nafsu dagingnya dan dia juga bisa menahan kata-katanya
serta bisa menahan sikap.
Amsal 13:20
13:20
Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan
orang bebal menjadi malang.
Pergaulan harus saya
jaga. Kalau kita bergaul dengan orang bijak maka kita sendiri akan memetik
hasilnya menjadi 5 anak dara yang bijaksana yang siap menyambut kedatangan
Mempelai Laki-laki Sorga. Makanya gembala itu harus bijak karena mempersiapkan
jemaat menjadi anak dara yang bijaksana. 2 atau 3 atau 4 jemaat, apakah mereka
berhasil menjadi 5 anak dara yang bijak, itu tergantung kebijakan gembala.
Makanya jangan bergaul
dengan orang yang mudah gusar. Kalau bertemu dengan orang yang mudah gusar,
jangan tolong dia, akan tambah jahat dia! Orang gusar ini susah saudara
nasihati, malah tambah jahat dia.
Amsal 22:24-25; 19:19
22:24
Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang
pemarah,
22:25
supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat
bagi dirimu sendiri.
19:19
Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak
menolongnya, engkau hanya menambah marahnya.
Orang begini sulit diajak
kompromi, dia akan tambah marah. Tidak bisa ditunjuk kekurangan dan
kesalahannya, dia tambah menyala!
e)
Bukan
peminum
Parainos artinya
orang yang tidak bisa lepas dari minuman keras. Kalau gembala itu suka minum
minuman keras, minum saguer, minum topi miring, minum bir, bagaimana itu? Dia
mengajar orang selamat sementara dia sendiri menuju pada kebinasaan.
Amsal 31:6
31:6
Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu
kepada yang susah hati.
Orang yang mengkonsumsi
minuman keras, jalannya menuju kebinasaan. Kalau jalanku menuju kebinasaan, mau
ke mana saya mengarahkan jemaat. Mustahil kita mengatakan “saya selamat”
sementara saya giring diriku pada kebinasaan.
II.
Peran
gembala di tengah-tengah keluarga
a)
Suami
dari satu isteri
Mias gunaikos artinya laki-laki dari satu isteri.
Jadi gembala itu seorang suami, seorang laki-laki. Syarat sorga untuk
menggembalakan umatNya adalah laki-laki yaitu seorang suami. Saudara pilih
digembalakan perempuan atau laki-laki. Kalau bawa diri digembalakan oleh
perempuan proteslah sorga, sebab saudara anggap kenapa sorga pilih kasih!
b)
Kepala
keluarga yang baik
Dalam keluarga, gembala
itu adalah kepala rumah tangga, dia dihormati dan disegani oleh isteri. Jangan
isteri veto terus suaminya. Kemudian anak-anak mesti menyegani, bukan main
protes! Jangan main protes, dengar dulu! Kalau ada yang tidak baik lempar ke
atas,
kepada Tuhan, nanti Yang
di atas yang jewer kuping suamimu, seperti Abraham dulu.
Itu sebabnya isteri
dianjurkan supaya seperti ini:
Titus 2:3-4
2:3
Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai
orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi
cakap mengajarkan hal-hal yang baik
2:4 dan
dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan
anak-anaknya,
Kalau ibu-ibu muda
melihat oma veto saya suaminya, apanya yang bisa jadi
teladan pada mereka
kalau ketika dia mengajar, tidak ada manfaatnya! Perempuan-perempuan
yang tua ini bukan hanya tua umurnya tetapi tua rohaninya. Memang tanggung
jawab ibu itu berat, tetapi kalau dikerjakan dengan sejahtera hati menjadi
ringan. Walaupun ringan tetapi kalau dilakukan dengan susah hati, jadi berat.
Titus 2:5
2:5
hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat
kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.
Ternyata akibatnya kalau hal
ini tidak benar, akibatnya Firman
dihujat orang.
III.
Hubungannya
dengan sesama
a)
Suka
memberi tumpangan (philoxenos), terutama teman seiman suka diberi tumpangan.
b)
Cakap
mengajar
Didaktikos berarti
menjadi penyalur Firman pengajaran yang sehat melalui dirinya bagi orang lain,
utamanya jemaat. Apalagi kalau orang bertanya Firman, dia harus bisa memberikan
jawaban.
Kolose 4:6
4:6
Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu
tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
Dalam jemaat Korintus ada
12 masalah yang paling berat dan semua dijawab oleh rasul Paulus.
c)
Bukan
pemarah (plektes)
Pemarah di sini artinya
sedikit-sedikit menyerang. Pumohi artinya marah yang meledak-ledak.
Dia harus peramah.
Amsal 20:3
20:3
Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh
membiarkan amarahnya meledak.
d)
Bukan
hamba uang
Aphilargyros artinya hidupnya
tidak dikuasai oleh mamon atau harta dunia.
Lukas 16:14
16:14 Semuanya
itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka
mencemoohkan Dia.
Hidup
berpadanan dengan berkat Tuhan
Ibrani 13:5
13:5 Janganlah
kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan
engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
e)
Punya
nama baik di luar. Dia tidak melakukan kecemaran di luar.
Jika
sekarang kita bisa melepaskan keinginan-keinginan daging kita dan terlibat
dalam pelayanan maka akan Tuhan gantikan.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta
itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Ketika
kita melepaskan kepentingan-kepentingan daging, hal itu memang berat bagi daging. Tetapi itulah
meterai kematian. Tetapi jangan takut, Tuhan tidak menipu kita, akan ada
kebangkitan. Dan sesudah kebangkitan akan disusul dengan kemuliaan. Sebabnya
mari kita memperhatikan Firman di akhir zaman ini.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar