Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 7:13-17 (Orang banyak yang
tidak terhitung banyaknya)
7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu
berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari
manakah mereka datang?"
7:14
Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata
kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang
besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam
darah Anak Domba.
7:15
Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam
di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan
kemah-Nya di atas mereka.
7:16
Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik
tidak akan menimpa mereka lagi.
7:17
Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka
dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala
air mata dari mata mereka."
Jumlah
yang tidak terbilang banyaknya. Sesungguhnya ini adalah yang tampil spesial dari
bangsa kafir. Kehidupan ini yang benar-benar membayar harganya dalam ibadah dan
pelayanan mereka. Ini adalah suasana yang sudah ada di Taman Firdaus atau
kerajaan 1000 tahun. Keberadaan mereka ini tidak pernah kunjung pudar, selalu
ada dalam pelayanan dan selalu siap sedia diminta atau tidak diminta. Karena
dua kali dikatakan berdiri di atas takhta, baik pada ayat 9 maupun ayat 15. Mereka
ini selalu siap, mengajar kita untuk selalu siap di dalam pelayanan. Bukan
nanti diminta atau disuruh tetapi harus punya kesiapan. Apalagi ketika diminta.
Mereka
inilah bagian dari pada tubuh Kristus yang tidak terbilang jumlahnya. Mengapa?
Jika saudara perhatikan, tentu mereka ini adalah pribadi-pribadi yang menikmati
lawatan Firman Tuhan yang dibukakan rahasianya. Mereka bukan orang-orang buta
tetapi orang yang melek mata karena mendapatkan pelayanan lewat pembukaan
rahasia Firman. Mereka tahu tujuan yang mereka jalani dan mereka sudah tahu
resiko di dalam perjalanan. Ketika mengalami resiko dalam pelayanan mereka
tidak surut langkah karena mereka tahu tujuan mereka ke mana. Tidak ada yang dapat menghambat kerinduan
mereka jika dipacu dan didorong oleh pembukaan rahasia Firman.
Beruntunglah
kita jika kita mendapat pelayanan Tuhan lewat pembukaan rahasia Firman. Berarti
Tuhan tunjuk perkara mulia di depan sana yang akan mereka terima, sehingga
hambatan apapun yang dialami di depan mereka tidak peduli. Hambatan yang
dimaksud ini adalah sengsara.
Kalau
kita membaca surat I Petrus dan II Petrus, banyak menceritakan tentang
sengsara. Bahkan dikatakan berbahagia kalau kita alami sengsara karena Yesus, sebab roh kemuliaan ada pada kita.
I Petrus 4:12; 1:12
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu
heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah
ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
1:12 Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka
bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu
yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang
oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu,
yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.
Ini
tidak dibukakan kepada Malaikat tetapi dibukakan kepada kita bangsa kafir.
Jadi
bila diperhadapkan dengan sengsara, motivasi sengsara itu adalah untuk
memurnikan iman kita. Dan kalau iman kita dimurnikan berarti kita akan meraih
apa yang dijanji Tuhan yaitu kemuliaan. Orang bisa kuat dan teguh jika ada pembukaan
rahasia Firman. Rahasia ibadah dan rahasia nikah Kristus dan gereja, itu adalah
rahasia yang besar. Kalau kita tahu ada rahasia di balik nikah kita yaitu kita
akan masuk pada nikah yang rohani, maka apapun tantangan jangan kita surut
langkah.
I Petrus 1:3
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh
kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh
pengharapan,
Kelahiran
kita saja dibayar oleh sengsara Yesus di dalam kematian dan kebangkitanNya. Sengsara
Kristus yang dikedepankan kepada kita lebih dahulu. Oleh kematian dan
kebangkitan Kristus sehingga kita mendapat peluang untuk lahir baru. Setelah
kita lahir baru, maka ini yang dianjurkan:
I Petrus 1:4
1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat
binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di
sorga bagi kamu.
Setelah
kelahiran baru ini ditampilkan ada
yang tidak bisa binasa yang akan kita terima. Maka jika sengsara datang, jangan
surut langkah. Sebab jika surut langkah maka kita akan kehilangan hal ini utama kedudukan Mempelai.
I Petrus 1:5
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah
karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk
dinyatakan pada zaman akhir.
Tuhan
punya inisiatif, Dia pelihara kita dalam kekuatan Allah. Ada keselamatan yang akan
dinyatakan yang telah tersedia di zaman akhir yaitu penyingkiran gereja.
I Petrus 1:6
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini
kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
Dikatakan
bahagia sengsara dengan Yesus, tetapi kenapa ketika diperhadapkan dengan
sengsara kita justru angkat kaki, aras-arasan, malas-malasan.
I Petrus 1:7
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan
kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana,
yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan
kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Apakah
kehadiran kita ini benar-benar ingin
iman kita dimurnikan sampai sempurna? Jadi bukan gedung yang kita miliki, bukan
kendaraan yang kita miliki, bukan kekayaan yang kita miliki itu yang lebih
tinggi. Tetapi dikatakan di sini iman kita itulah yang jauh lebih tinggi. Akhirnya
seirama dengan Tuhan. Yesus menerima puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan,
kitapun menerima itu.
I Petrus 1:8
1:8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun
kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak
melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak
terkatakan,
Ini
ciri kehidupan yang dipersiapkan Tuhan, walaupun kita tidak melihatNya namun
kita mengasihiNya.
I Petrus 1:9-10
1:9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu
keselamatan jiwamu.
1:10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti
oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan
bagimu.
Dulu
nabi menyelidik, sekarang dibukakan. Dulu nabi ingin tahu tetapi tidak dibukakan,
tetapi sekarang dibukakan kepada kita.
I Petrus 1:11
1:11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang
bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu
Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan
menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.
Disebut
lagi penderitaan Kristus memberi peluan kita lahir baru. Kita sekarang kalau diperhadapkan dengan sengsara,
baru kecil-kecil saja kita sudah mengomel. Berarti kita tidak melihat kemuliaan
yang telah Tuhan janji. Tokoh-tokoh dahulu, raja-raja dan nabi-nabi ingin
melihat tetapi tidak bisa, sekarang kepada kita dibukakan.
Jangan
sampai kehidupan kristen saudara lembek seperti pisang yang sudah
lembek. Buah yang seperti itu sudah tidak kita konsumsi dan langsung dibuang, tidak berguna bagi Tuhan.
Kita
lihat di sini apa yang Tuhan katakan kepada kita tentang sengsara. Jangan
sampai sengsara 3,5 tahun yang kita alami. Itu mau tidak mau akan kena pada
orang yang tidak mengerti hal ini. Dia cepat lemas dan cepat angkat kaki karena
ada derita sengsara ikut Tuhan. Dalam I Petrus pasal 4 diceritakan tentang
derita sengsara karena Kristus Yesus.
Dipertanyakan
siapa mereka ini.
Wahyu 7:14
7:14
Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata
kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang
besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam
darah Anak Domba.
Mereka
berani mencuci jubah mereka dan membuat putih di dalam darah Anak Domba Allah.
Artinya berani masuk dalam derita sengsara. Tidak tarik diri, tidak angkat
kaki, tetapi mereka membasuh jubah mereka. Kalau bicara jubah itu ada
hubungannya dengan pakaian Mempelai. Jubah Mempelai ini ada tanda darah, darah
Anak Domba.
Yesaya 61:10
61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku
bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan
kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin
laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang
memakai perhiasannya.
Langsung
dihubungkan dengan Mempelai Laki-laki dan Mempelai Perempuan. Wahyu 7:14 ini
punya kekuatan luar biasa, sebab diberikan kesempatan orang untuk menghampiri
pohon kehidupan yang dulu dilarang oleh Tuhan jangan dihampiri oleh Adam dan
Hawa ketika mereka sudah memakan buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Tetapi untuk kita sekarang
diberi kesempatan untuk makan, ada persekutuan dengan kehidupan yang luar
biasa. Dengan adanya jubah yang dicelup dalam darah Anak Domba, ada kekuatan
yang luar biasa untuk menghampiri pohon kehidupan. Ini adalah salah satu dari 7
nasihat Tuhan yang terakhir, yaitu pada nasihat yang kelima.
Wahyu 22:14
22:14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya.
Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui
pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
Ini
kekuatannya. Yang dibicarakan dalam Wahyu 7:15-17, itu suasana kerajaan 1000
tahun. Untuk ke sana kita bukan cuma berkerajaan tetapi status saudara adalah
Mempelai Wanita yang ada hak untuk memerintah bersama dengan Kristus. Jubah
dikaitakan dengan darah Kristus. Kita ini rindu untuk menjadi Mempelai yang
duduk bersanding dengan Yesus, jalannya adalah jalan yang ditandai darah, tidak
bisa kita mengelak. Makanya ikut Tuhan banyak ditandai derita sengsara.
Alkitab
adalah kitab yang paling dibenci oleh iblis karena di dalamnya memuat tentang
pribadi Yesus yang akan mengalahkan dan menghancurkan iblis. Dengan darah Yesus
dan kesaksian kita yang dapat mengalahkan iblis. Kesaksian kita adalah kita
membasuh jubah kita dengan darah Yesus. Kesaksian yang nyata adalah kita tidak
lemas ketika menghadapi tantangan.
Sarana
ini bukan diterima dengan gampang-gampangan. Karena mahalnya maka sarana ini Tuhan berikan dengan cuma-cuma.
Bukan karena murahan tetapi karena kita tidak bisa bayar. Hanya sarana ini yang
memungkinkan kita masuk dalam kerajaan 1000 tahun, hanya sarana ini yang
memungkinkan kita masuk di Eden, memungkinkan kita masuk di Firdaus, masuk
dalam kerajaan sorga selama-lamanya.
Mereka
ini karena rindunya dan karena dalam
pengiringan mereka tidak pernah lemas maka mereka berdiri di hadapan takhta
Anak Domba Allah. Dua kali disebut mereka berdiri di hadapan takhta.
Wahyu 7:9,15
7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya,
suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di
hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan
mereka.
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta
Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di
atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
Biarpun
diterpa siang, diterpa malam, mereka tidak pernah angkat kaki. Apa maksud dari
Firman ini? Karena pelayanan yang dibicarakan baik siang, itu menunjuk suasana
ketika kita aman dan nyaman. Tetapi waktu malam, ketika kegelapan menerpa
nikah, rumah tangga dan pekerjaan, apakah kita masih bisa melayani! Ini kerajaan
1000 tahun damai. Sebab di sorga sudah tidak ada malam lagi, hanya ada siang.
Wahyu 21:25
21:25 dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari,
sebab malam tidak akan ada lagi di sana;
Di
sini dihubungkan dengan pelayanan. Ini mengajarkan kita jangan mencari
pelayanan hanya di saat enak-enak saja. Di saat kita enak, kita diberkati, kita
sehat bugar baru kita mau melayani. Tetapi ketika disergap kegelapan malam, pencobaan
menerpa rumah tangga, pekerjaan dan sebagainya bagaimana sikap kita! Apakah
masih bisa kita mempertahankan jubah pelayanan kita? Inilah yang dicari oleh Tuhan. Dalam Yesaya pasal 3 dikatakan
“engkau masih punya jubah, pimpinlah kami” tetapi orang itu menolak dan berkata
“Tidak!”. Dia berkata tidak sebab sudah melepaskan jubah.
Tuhan
taruh pikiran dan perasaan di pundak gembala, beratnya tanggung jawab untuk membawa sidang jemaat diterima oleh
Tuhan. Itu sebabnya berdoalah supaya dibukakan rahasia Firman. Sebab pembukaan
rahasia Firman itu pendorong bagi kita untuk bisa meraih apa yang dijanjikan
oleh Tuhan. Tanpa pembukaan rahasia Firman kita akan jalan lenggang kakung tidak
tahu arah perjalanan kita. Hanya berpikir yang penting sudah beribadah padahal
tidak tahu apa maksud beribadah.
Termasuk
paduan suara, jangan asal kita menyanyi. Di dalam kitab Nehemia, Ezra, I
Tawawrikh, II Tawarikh, banyak paduan-paduan suara. Ada yang 100 lebih, ada 200
lebih ada yang 1000 lebih. Itu semua diajar oleh raja Daud kemudian dia tunjuk
pemimpin pujian. Sekarang ini di dunia Kristen ada yang mengajarkan pondok Daud
tetapi sudah tidak ada zangkoornya.
Ezra 2:65
2:65 selain dari budak mereka laki-laki dan perempuan
yang berjumlah tujuh ribu tiga ratus tiga puluh tujuh orang. Pada mereka ada dua
ratus penyanyi laki-laki dan perempuan.
Nehemia 7:67; 11:22-23
7:67 selain dari budak mereka laki-laki dan perempuan
yang berjumlah tujuh ribu tiga ratus tiga puluh tujuh orang. Pada mereka ada
dua ratus empat puluh lima penyanyi laki-laki dan perempuan.
11:22 Pengawas orang-orang Lewi di Yerusalem adalah
Uzi bin Bani bin Hasabya bin Matanya bin Mikha dari bani Asaf, yakni para penyanyi
yang menyanyi sementara berlangsung kebaktian di rumah Allah.
11:23 Karena mengenai mereka ada perintah raja yang
menetapkan peraturan untuk para penyanyi menurut keperluan setiap hari.
Paduan
suara ada aturannya. Jangan biasakan naik turun-naik turun. Tidak bagus kita
pakai jubah kemudian tanggalkan lagi. Nanti bagaimana ketika saudara tanggalkan
lalu Tuhan datang, bagaimana itu! Jangan kita main-main dalam pelayanan, jangan
mudah menanggalkan jubah pelayanan tanpa
pemberitahuan. Harus ada pemberitahuan karena ada aturan! Kita punya jubah yang
diberikan Tuhan, jubah kepercayaan Tuhan, jubah pelayanan yang nanti akan
diganti dengan jubah mempelai. Kita harus rela dicelup dalam darah, rela
sengsara.
Paduan
suara ketika mendengarkan Firman Tuhan harus serius. Karena ibadah kita bukan
ibadah biasa, namun ibadah yang punya sasarannya untuk menjadi Mempelai. Kalau
ibadah itu hanya upacara, saya sebagai gembala yang paling enak sekali. Baca
satu dua ayat sudah selesai. Tetapi apakah itu sasaran ibadah kita? Bukan! Itu
sebabnya saya berdoa kepada Tuhan bukakan Firman sebagai pendorong kami sebab
di depan Tuhan sudah sediakan kemuliaan. Sekalipun rintangan begitu deras menghantam
kita, kita tidak akan surut langkah, kita akan tetap punya dambaan hati untuk
meraih status Mempelai Wanita Tuhan.
I Tawarikh 25:7
25:7 Jumlah mereka bersama-sama saudara-saudara mereka
yang telah dilatih bernyanyi untuk TUHAN -- mereka sekalian adalah ahli seni --
ada dua ratus delapan puluh delapan orang.
II Tawarikh 8:14
8:14 Dan menurut peraturan Daud, ayahnya, ia
menetapkan rombongan para imam dalam tugas jabatan mereka, dan orang-orang Lewi
dalam tugas menyanyikan puji-pujian dan menyelenggarakan ibadah di hadapan para
imam, setiap hari menurut yang ditetapkan untuk hari itu, dan juga
penunggu-penunggu pintu gerbang dalam rombongan mereka untuk setiap pintu
gerbang. Karena demikianlah perintah Daud, abdi Allah.
Jadi
ini perintah Daud, mereka mengangkat pondok Daud tetapi mana zangkoornya, hanya
menyanyi bersama-sama. Paduan suara itu inti jemaat, kita ikut terlibat dalam
pelayanan di dalam kebaktian. Ketika saudara menyanyi tadi, kalau saudara sertakan dengan penyerahan sepenuh saya tidak
tahu apa yang akan terjadi. Saya di belakang hanya dengan derai air mata karena
saya menikmati kata-kata itu, bukan hanya sekedar mendengar. Kalau paduan suara
menyanyi dengan menghayati kalimat dan kata-katanya, itu luar biasa. Itu
sebabnya paduan suara itu inti jemaat, ada aturan khusus.
Akhirnya
mereka mendapat pelayanan khusus dari Tuhan dan Tuhan mengembangkan kemah
kepada mereka.
Wahyu 7:15
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah
dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta
itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
Dalam
Yesaya pasal 6 dikatakan jubah yang dikenakan oleh Allah ikut membungkus BaitNya. Ini benar-benar
satu jubah, tidak di luar jubah. Jadi satu tempat, satu naungan.
Benar-benar mereka dinaungi oleh Tuhan. Ini hebatnya orang yang berani membasuh
jubahnya dengan darah. Artinya rela kena dengan darah Kristus, rela menderita bersama
dengan Yesus.
Bayangkan,
Musa 1500 sebelum Yesus, dia sudah rela sengsara bersama Yesus. Musa menulis kitab
Kejadian sampai pada kisah yang terakhir. Kejadian ini selalu berisi biografi
yang sangat sederhana. Mulai dari biografi Adam dan Hawa, kemudian Nuh, Sem,
Ham dan Yafet, lalu Abraham, Ishak dan Yakub. Biografi terakhir adalah Yusuf. Sebelum
meninggal Yusuf meminta kepada orang Israel “nanti kamu akan dibawa kembali
oleh Tuhan di negeri yang dijanji oleh Tuhan. Jangan lupa tulang-tulangku kamu
bawa”. Dan benar mereka bawa. Sampai di Kanaan mereka kubur di Sikhem. Apa artinya?
Mereka membawa tulang Yusuf ini supaya mereka ingat inilah pendirian mempelai!
Digoda isteri Potifar dia tolak, dibenci kakak-kakaknya dia tidak membalas. Dan
tulang itu bahasa rohaninya adalah kuasa kebangkitan. Jadi kalau kita gereja
Tuhan tahu apa kisah terakhir dari kitab Kejadian, ini adalah kondisi dari
Mempelai Wanita, hampir tidak ada lagi cacat celanya Yusuf.
Bagaimana
Musa bisa menulis kitab Kejadian?
Kisah terakhir saja dia belum lahir. 300 tahun kemudian baru dia lahir. Nanti
usia 80 tahun baru dia menulis di gunung Sinai. Siapa yang memberi gambaran? Tuhan
yang sudah mencatat biografi orang-orang percaya ini sehingga Musa bisa menulis.
Inilah ajaibnya Alkitab, makanya iblis benci Alkitab.
Kejadian 50:25
50:25 Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah,
katanya: "Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus
membawa tulang-tulangku dari sini."
Yusuf tahu, tidak lama lagi mereka
akan dibawa kembali oleh Tuhan ke Kanaan.
Kejadian 50:26
50:26 Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh
tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.
Kitab
Kejadian dibuka dengan nama Tuhan dan ditutup dengan keranda. Ini pelajaran
bagi kita. Jangan sampai kita buka perjalanan kita dengan nama Tuhan dan malah
dikunci dengan keranda, artinya mati rohani.
Galatia 3:3
3:3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu
sekarang mengakhirinya di dalam daging?
Kita
perhatikan kembali Wahyu 7:15, Tuhan membentangkan kemah di atas mereka.
Wahyu 7:16
7:16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga
lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
Secara
hurufiah ini memang akan terjadi. Tetapi apa pengertian rohaninya pada kita.
Mereka tidak lapar karena mendapat suplai terus dari Tuhan. Mereka tidak dahaga
karena ada suplai dari Tuhan. Di mana tempatnya? Di dalam penggembalaan.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta
itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Semua
mereka peroleh di dalam penggembalaan. Ini mengajar kepada kita gereja Tuhan jangan meringankan arti
penggembalaan. Penggembalaan itu sangat potensi untuk mendongkrak rohani kita,
tidak main-main. Untuk masuk dalam pelayanan penggembalaan itu memang tidak
semua orang dikaruniakan
iman.
I Tesalonika 3:2
3:2 dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan
orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman.
Kita
perhatikan karena penggembalaan ini sangat menentukan karena ada dalam
kelimpahan Firman. Begitu rasa lapar diberi makan, begitu dahaga kita diberi minum di dalam penggembalaan. Seorang
gembala minimal harus ada penyataan-penyataan Allah. Jika ini ada untuk apa
kita ragu lagi. Tujuan Tuhan supaya kita tidak meragukan orang itu benar-benar utusan
Tuhan. Penyataan Tuhan itu untuk kepentingan
kita bersama.
I Korintus 12:7
12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan
penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Tujuan
penyataan itu adalah untuk kepentingan kita bersama sehingga kita bisa
menikmati. Saya ulang berulang bahwa terlalu banyak penyataan Tuhan. Dari pihak
Allah itu untuk menegaskan bahwa orang yang berdiri di depan kita adalah utusan
Tuhan yang tidak perlu kita ragukan. Tetapi kalau di antara kita ada yang tidak menghargai,
itu hak saudara. Tetapi awas, jangan menangis di depan, karena diberi
kesempatan tetapi tidak dihargai.
Penggembalaan
ini sangat penting. Dan nilai penggembalaan tidak berhenti di dunia ini tetapi
berjalan terus.
I Petrus 2:25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi
sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Gembala
dan pemelihara jiwa itulah Yesus yang kemudian mengangkat gembala lewat
kematian dan kebangkitanNya. Maka kepada gembala itu Tuhan titip saya dan saudara
untuk digembalaan dan memelihara jiwa. Tantangannya maukah kita digembalakan di
kandang penggembalaan. Kalau bicara kandang berarti ada batas ruang gerak kita
di dalam penggembalaan. Makanya orang tidak mau digembalakan karena memang dia tidak
mau dikekang dagingnya, tidak mau dibatasi ruang gerak dagingnya, dia mau
bebas.
Mazmur 68:14
68:14 Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang?
Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas
berkilau-kilauan.
Ini
berarti kita dibawa pada suatu pergerakan yang diatur oleh Firman. Kita bukan
bergerak bebas seperti orang dunia. Paduan suara juga sudah ada aturannya,
jangan terobos peraturan itu. Walaupun kita merasa tersiksa dan sengsara karena
dibatasi ruang gerak kita. Keinginan daging kita dikungkung oleh Firman Tuhan.
Kita harus dirubah, tidak sama seperti orang dunia. Rasanya sengsara tetapi
ingat, ada sayap Tuhan sediakan! Untuk apa sayap ini? Untuk membawa kita
terbang masuk penyingkiran jauh dari mata ular.
Jangan
kita cengeng di dalam penggembalaan. Banyak orang tidak senang digembalakan
padahal di dalamnya ada sayap Tuhan sediakan. Luar biasa jaminan Tuhan kepada
umatNya yang mau digembalakan di antara kandang-kandang. Ada penggembalaan yang
membatasi ruang gerak kita.
Ketika
orang Israel menggembalakan domba-domba, pagi hari domba dibawa untuk merumput.
Sorenya dibawa kembali ke kandang. Jika ada domba suka jalan sendiri, tidak mau
bergerombol berarti dia terancam oleh serigala, maka gembala mengambil batu dan
melempar di depannya supaya dia menengok gembala. Tetapi kalau domba yang satu
ini terus-terus nakal maka gembala punya solusi, dipatahkan kaki domba itu dan
ditinggalkan di kandang lalu gembala yang membawakan rumput. Dari pada dimangsa
serigala lebih baik patah kakinya. Jangan tunggu kena musibah baru mau
digembalakan.
Pada
malam hari umumnya gembala-gembala itu tidur di dekat pintu kandang domba. Jadi
kalau ada domba nakal yang keluar pintu, maka gembala yang lebih dahulu dia
injak. Lalu gembala menangkap dan membawa kembali ke kandang. Kadang-kadang
telinga gembala sakit dengar kelakuan jemaat.
Ada
pemberian sayap, sayap ini kuasa penyingkiran dan kuasa pengangkatan. Ini
tujuan Firman dan Roh Kudus yaitu untuk
mengangkat rohani kita. Di dalam penggembalaan inilah kita mendapatkan kuasa
sayap yaitu Firman dan Roh Kudus, mengangkat mutu rohani kita, makin hari makin
tinggi dan satu saat dengan sekali sentak membawa kita langsung ke padang belantara ke tempat yang Tuhan
sediakan bagi kita.
Ulangan 32:11
32:11 Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi
sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya,
menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,
Burung
rajawali ini biarpun menghadapi angin puting beliung, dia justru senang bermain-main. Itulah kita
gereja Tuhan. Kenapa? Yesus juga adalah burung nazar yang digambarkan dalam Injil
Yohanes. Kita anak-anakNya dilatih untuk terbang. Kenapa? Supaya kita juga bisa
bersekutu di mana ada bangkai. Bagaimana kita mau bersekutu kalau tidak ada
sayap untuk menghentar kita pada persekutuan itu. Di mana kita bersekutu? Pada tubuh Kristus.
Matius 24:28
24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar
berkerumun."
Bangkai
ini menunjuk korban Kristus. Bagaimana kita bisa berkumpul kalau tidak ada
sayap untuk membawa saudara. Di mana kita dapatkan? Di dalam penggembalaan. Itu
sebabnya penggembalaan harus kita hargai. Dikatakan sayap itu bersalut perak
itu menunjuk penebusan. Dan juga bersalut emas, itu menunjuk sifat Ilahi yang
didrop oleh Roh Kudus. Itu kita dapatkan didalam penggembalaan dan akan kita
nikmati sebagai gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini. Di dalam penggembalaan
memang daging kita sengsara, seperti dibatasi.
Dulu
pemadat sekarang berhenti. Dulu
pemabuk sekarang berhenti. Dulu
suka keluar tengah malam nanti subuh baru pulang, tetapi diajar dalam penggembalaan
supaya jangan melakukan itu. Dulu di mana ada pesta pasti ke sana,
terkekeh-kekeh dengan teman dan lupa diri, sehingga tidak ingat ada isteri atau
suami di rumah. Sekarang kita tergembala, bukan untuk merugikan kita sebab ada
sayap. Dan sayap itu disalut dengan perak dan emas, apalagi yang kurang. Perak
itu adalah pekerjaan penebusan Kristus. Emas itu adalah kemuliaan atau sifat
Ilahi yang dibawa oleh Roh Kudus dalam diri kita.
Jangan
kita mengomel kalau mengalami sengsara, Tuhan sudah siapkan solusi. Ke mana
orang-orang sengsara itu dibawa?
Yesaya 14:32
14:32 Dan apakah jawab yang akan diberi kepada
utusan-utusan bangsa itu? "TUHAN yang meletakkan dasar Sion, dan di
sanalah orang-orang yang sengsara dari umat-Nya mendapat perlindungan."
Di
Sion ada firman pengajaran, di situ perlindungan kita, di situ sayap kita. Di
situ ada perak dan ada emas.
Dalam kitab Mikha
pasal 4 ini, pasal 5 menceritakan kelahiran Yesus di Betlehem yang menjadi
Gembala kita. Lewat kematian dan kebangkitanNya Dia mengangkat gembala, tempat Tuhan
menitip kita untuk digembalakan.
Mikha 4:2
4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Di
sana kita mendapat sayap, ada pekerjaan penebusan, ada emas di situ.
Tantangannya kami duluan sebagai gembala. Kalau ini ada, apalagi yang kurang.
Kenapa kita masih mau longgar leher. Jangan sampai karena kekerasan hati
akhirnya saudara terjebak dengan antikristus yang akan datang sebab salah dalam
penggembalaan. Ayo setia dalam penggembalaan, setia dalam ibadah dan pelayanan.
Karena kita diberi kesempatan oleh Tuhan di dalam penggembalaan oleh karena
kuasa kematian dan kebangkitan Kristus. Penggembalaan adalah cara Tuhan untuk
memelihara kita.
Yesus
adalah gembala yang baik, kita dipimpin kepada jalanNya. Jalannya Yesus adalah
jalan kematian dan kebangkitan. Yesus gembala yang baik, kita akan
dipimpin pada jalanNya lewat penggembalaannya yaitu pengalaman kematian, pengalaman
kebangkitan dan dipermuliakan. Kita mau dipermuliakan tetapi tidak mau masuk
pada jalan kematian/ sengsara. Dalam Wahyu ada kematian palsu
dan kebangkitan palsu dan itu mengherankan seluruh dunia sehingga banyak
manusia ikut. Lihat saja di mana-mana sekarang ini, banyak kematian palsu. Saya
tidak mungkin bisa benar-benar mati kalau ada yang menyuplai saya. Saya
kelihatan mati tetapi kematian palsu. Kemudian
ada kebangkitan tetapi kebangkitan palsu, ada kemuliaan tetapi kemuliaan palsu.
Tetapi itu yang banyak dikejar dan jemaat berjubel-jubel di sana. Ini jangan
terjadi pada kita.
Yesus
Gembala yang baik memimpin kita pada jalan yang benar. Jalan yang benar itu
adalah jalan kematian, jalan kebangkitan dan jalan kemuliaan. Di daerah halaman
Tabernakel ada mezbah korban bakaran dan kolam basuhan. Kemudian untuk mencapai
kemuliaan harus melalui wilayah penggembalaan yaitu lewat tiga macam ibadah.
Harus melalui ruangan suci untuk mencapai kemuliaan, yaitu di ruangan maha suci. Itulah wilayah penggembalaan yang diajarkan Yesus kepada Petrus dalam Yohanes 21:11. Penggembalaan yang benar itu dapat memberi makan domba tepat pada
waktunya.
Matius 24:45-46
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana,
yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan
pada waktunya?
24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya
melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
Hamba
di sini atau gembala, selalu menyiapkan makanan tepat pada waktunya. Kalau
gembala menyediakan tempat pada waktunya maka Tuhan juga sudah tahu bahwa domba
siap makan tepat pada waktunya. Jadi baik gembala menghargai waktu, domba juga
harus menghargai waktu. Sebab ketika gembala sudah menyiapkan makanan dan domba
tidak datang, maka dia akan kosongkan meja. Saudara mau makan apa kalau gembala sudah gulung meja. Akhirnya
dia datang ke utara dan terus ke timur bertemu antikristus sebab meja Tuhan sudah kosong. Ini jangan terjadi pada
kita.
Kepada
paduan suara, grup koor, pemain musik, pembantu-pembantu mimbar dan kita
semuanya, hargai waktu Tuhan. Gembala sudah siap tepat pada waktunya karena
jemaat juga akan makan tepat pada waktnya. Secara medis juga kita dianjurkan
makan tepat pada waktunya. Apa lagi kalau bayi, setelah minum susu, 3 jam
kemudian dia harus minum lagi. Setelah lahir siapa yang ajar bayi mencari asi?
Itu kodrat Ilahi. Jangannkan manusia, bayi binatang saja tahu di mana dia harus
menghisap asi. Kita juga harus begitu. Mari kita dari dua belah pihak saling
menghargai waktu! Jangan sampai saudara tidak dilengkapi dengan dua sayap,
tidak disalut dengan emas dan perak.
Kita
mau ke mana, di depan ini makin ngeri. Lihat saja, dunia makin goncang. Ini
alarm Tuhan supaya kita tidak lengah. Tuhan panggil langit dan bumi untuk
menjadi saksi. Makanya sekarang digambarkan tsunami awan dan itu sangat
mengerikan.
Olehnya
gunakan waktu yang Tuhan berikan. Tuhan waktumu untuk makan, Tuhan sudah
sediakan gembala bagi saudara. Jangan tunggu meja sudah digulung, kita baru cari makan tetapi bukan makanan lagi yang
kita temukan tetapi seorang yang keji, seorang begis, seorang beringas, itulah
antikristus. Ini jangan sampai terjadi. Ini orang yang tidak hargai waktu makan, tidak menghargai
penggembalaan:
Amos 8:11
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang,"
demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri
ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan
mendengarkan firman TUHAN.
Ini
bahasa Tuhan yang tandas dan pasti akan terjadi. Kalau sekarang saudara tidak
cari Firman karena merasa tidak
lapar, maka nanti Tuhan akan hadirkan kelaparan dalam hati dan pikiranmu.
Amos 8:12
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan
menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak
mendapatnya.
Mengembara
dari laut ke laut, berarti betul-betul kehidupan itu dikuasai oleh roh kefasikan. Sebab laut yang bergelora
itu menunjukkan kefasikan. Dalam susunan Tabernakel, yang ada di sebelah utara
adalah meja roti sajian. Orang itu ke utara mencari roti di meja roti sajian tetapi sudah tidak ada,
akhirnya mereka ke timur ke daerah halaman di mana antikristus akan menginjak-injak
kehidupan itu. Mau lari ke mana lagi kalau seperti itu sudah dijerat
antikrist.
Tuhan
sudah siapkan “ini waktu kamu untuk makan”. Sekarang ini waktu kita
makan. Sekarang ini masih limpah makanan, apalagi rahasia Firman dibukakan,
kita harus siap makan. Jangan tunggu meja Tuhan kosong. Dalam
Matius pasal 22, karena jengkelnya
Tuhan, ada makanan di meja tetapi mereka tidak menghargai undangan makan sehingga Tuhan katakan “pergi
bakar kota mereka!”. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Di
dalam penggembalaan ada pembelaan gembala terhadap ancaman musuh. Paling kurang
penggembalaan jemaat itu dia
unjuk-unjuk, dia timang-timang saudara di hadapan Tuhan. Makanya orang yang
tidak menghargai penggembalaan, saya juga tidak mau mendoakan mengunjuk-unjuk
orang itu. Apanya mau diunjuk-unjuk kalau tidak ada orangnya. Yang
diunjuk-unjuk itu orang yang mau digembalakan, yang dipercayakan Tuhan untuk
digembalakan. Sebab gembala ini akan memberikan pembelaan. Menghadapi siapa?
Yohanes 10:10
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh
dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya
dalam segala kelimpahan.
Pencuri
ini adalah nabi palsu. Akan ada ajaran-ajaran yang palsu yang akan muncul.
Yohanes 10:11-12
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik
memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan
yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang,
meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan
mencerai-beraikan domba-domba itu.
Musuh
pertama tadi adalah pencuri, itulah nabi palsu. Kemudian serigala, ini adalah
antikristus, manusia yang penuh hawa nafus. Inilah yang mengancam kita. Kalau
kita tidak di dalam penggembalaan siapa yang mengawasi kita. Makanya Yesus memperlihatkan
penggembalaan yang luar biasa dalam Wahyu pasal 7, ke sana arahnya kami
menggembalakan. Yesus adalah Gembala Agung, Gembala di atas gembala. Kemudian Dia Penghulu Gembala yang
memimpin kami dan kami nanti akan mempertanggung jawabkan kepadaNya. Bukan enak-enak kami menerima
perpuluhan dan korban tatangan saudara. Bukan itu tujuannya tetapi bagaimana
kami memelihara jemaat sebab menghadapi ancaman antikristus. Itulah manusia
yang penuh hawa nafsu, nafus jahat, nafsu kebencian, nafsu keberingasan ada
pada serigala ini.
Dalam
Ibrani 13:20-21, jika Gembala Agung itu datang kami harus mempertanggung
jawabkan.
Ibrani 13:20-21
13:20 Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah
perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala
Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,
13:21 kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang
baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang
berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai
selama-lamanya! Amin.
I Petrus 5:3-4
5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau
memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu
menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan
menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Dalam
Yehezkiel pasal 34 Tuhan selalu katakan “domba-dombaKu”. Sampai 15 kali Tuhan
katakan “domba-dombaKu” tetapi kamu menggembalakan dirimu sendiri, kamu bengis
dan kejam. Mereka memangsa domba, sampai kuku domba dicabut oleh gembala. Apa
yang akan terjadi kalau saya seperti itu, tidak memelihara domba.
Gembala yang baik
juga menyatukan domba mulai dari
menyatukan nikah, membawa jemaat pada pembentukan Tubuh Kristus.
Yohanes 10:16
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan
dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan
mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Mereka
satu kawanan mendapatkan satu suara gembala, berarti Firman pengajaran yang
satu, tidak beda-beda. Untuk menyatukan dari nikah jasmani sampai pada nikah
yang rohani, membawa pada pembangunan Tubuh Kristus untuk masuk dalam nikah
yang rohani. Itu tujuan penggembalaan.
Di
dalam penggembalaan ada sayap disediakan. Walaupun kalimat pertama seperti
mengekang kebebasan kita untuk bergerak mengikuti keinginan daging kita karena
ada kandang. Tetapi itu tidak untuk merugikan saudara. Sebab dalam kandang ada
sayap yang disalut dengan perak dan emas. Jika itu ada maka saudara akan
menikmati kebahagiaan.
Mazmur 68:14
68:14 Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang?
Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas
berkilau-kilauan.
Bersalut
berarti ketika kehidupan itu mendapatkan Firman Tuhan, itu membuat sayapnya
tumbuh dan saudara lihat ada perak. Perak menunjuk harga penebusan Korban Kristus. Saudara
tidak bisa mendapatkan Firman tanpa Korban Kristus, itu dikatakan dalam Wahyu
pasal 5. Itulah yang menyaluti sayap kita. Firman yang kita terima itu disaluti
dengan Korban Kristus. Disaluti emas berarti tujuannya adalah kemuliaan Allah.
Emas adalah sifat tabiat Ilahi yang dibawa oleh Roh Kudus.
Mazmur 68:14 (Terjemahan Lama)
68:14 Jikalau kamu berbaring di antara dua pagar
tembok sekalipun, maka kamu seperti sayap merpati yang berselaput perak dan
pada bulunya adalah emas merah gemerlapan.
Sengsaramu
bawalah ke bukit Sion. Di situ ada Firman pengajaran, di situ kita menikmati
indahnya penggembalaan lewat penampilan Firman pengajaran. Tujuan penggembalaan
itu adalah:
1.
Tempat
di mana Tuhan memberikan kebahagian bagi kita.
Keluaran 3:8
3:8
Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan
menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas,
suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan,
orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
Itu adalah tempat
kebahagian tetapi kita harus berhadapan dengan 6 suku bangsa, itu menunjuk kehidupan
kafir yang penuh nafsu daging, itu harus kita kalahkan.
2.
Di
dalam penggembalaan itu Tuhan menyatakan kuasa wibawa namaNya. “Aku ada yang
Aku ada”. Artinya dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya tetap sama kuasa
namaNya yang menyucikan. Dulu Dia mendampingi, sekarang Dia mendampingi dan
yang akan datang tetap Dia mendampingi.
3.
Di
dalam penggembalaan itu Tuhan menyatakan keajaibanNya. Tetapi ada yang positif
dan ada yang negatif. Keajaiban Tuhan yang positif adalah perlindungan Tuhan
terhadap umatNya. Keajaiban yang negatif
adalah hukuman bagi orang yang keras hati.
Jangan
bermain-main anak muda. Tuhan punya rencana mau membawa saudara kepada kebahagiaan.
Mulai dari kehidupan mudamu, kemudian masuk dalam nikah, hentarlah terus di
dalam penggembalaan menikmati kebahagiaan sampai sorga. Menghadapi kebahagiaan
ini saudara akan dilawan oleh 6 suku bangsa, itu hawa nafsu daging. Di sana ada
kuasa wibawa nama Tuhan. Di sana ada keajaiban Tuhan.
Wahyu 12:1,14
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari
burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di
mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan
setengah masa.
Di
sana ada keajaiban Tuhan tetapi dalam bentuk hukuman. Ini jangan sampai terjadi
pada kita.
Apa
yang salah masa lampau, mari bawa dirimu digembalakan. Datanglah ke Sion,
carilah Firman penggembalaan, sekalipun saudara sengsara di antara dua tembok
penggembalaan sebab dibatasi gerakanmu.
Mazmur 68:14 (Terjemahan Lama)
68:14 Jikalau kamu berbaring di antara dua pagar
tembok sekalipun, maka kamu seperti sayap merpati yang berselaput perak dan
pada bulunya adalah emas merah gemerlapan.
Pagar
tembok pertama adalah perjanjian lama dan tembok kedua adalah perjanjian baru.
Tetapi bukan berarti Tuhan diam, namun Tuhan berikan sayap kepada kita. Ketika Yesus dibaptis, turun merpati terbang kepadaNya.
Apa
lagi yang kurang, kita digembalakan oleh Tuhan, kita menikmati Firman,
bulu-bulu kita bisa tumbuh karena ada perak, ada korban Kristus. Apa yang salah
masa lampau akuilah. Tuhan ampuni, katakan terima saya. Tuhan saya rela digembalakan oleh dua pagar tembok karena
demi kebahagiaan saya. Itulah
pemikiran sorga bagiku dan bagi saudara. Saya lebih dahulu. Saya harus siap
memberi makan tepat pada waktunya, saudara juga harus siap untuk makan. Hargai
waktu yang Tuhan sediakan. Jangan tunggu Tuhan gulung kosongkan meja.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar