Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 23:15-22
23:15 Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari
sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus
ada genap tujuh minggu;
23:16 sampai pada hari sesudah sabat yang
ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan
korban sajian yang baru kepada TUHAN.
23:17 Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua
buah roti unjukan yang harus dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik
dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi TUHAN.
23:18 Beserta roti itu kamu harus mempersembahkan
tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak bercela dan seekor lembu jantan
muda dan dua ekor domba jantan; semuanya itu haruslah menjadi korban bakaran
bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dan korban-korban curahannya, suatu
korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
23:19 Kemudian kamu harus mempersembahkan seekor
kambing jantan sebagai korban penghapus dosa, dan dua ekor domba yang berumur
setahun sebagai korban keselamatan.
23:20 Imam harus mengunjukkan semuanya beserta roti
hulu hasil itu sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, beserta kedua ekor
domba itu. Semuanya itu haruslah menjadi persembahan kudus bagi TUHAN dan
adalah bagian imam.
23:21 Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari
raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan
sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala
tempat kediamanmu turun-temurun.
23:22 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah
kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa
yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang
miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu."
Semua
ini adalah nubuatan bagi gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini. Sebab Kolose mengatakan dulu itu ibadah bayangan,
sekarang kita ada pada ibadah wujud, bukan bayangan. Olehnya baik korban
makanan dan semua korban-korban itu menunjuk pribadi Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita
perhatikan lebih dahulu apa yang diceritakaqn di sini supaya kita mengerti tujuan utama dari pesta-pesta
ini. Setelah merayakan pesta Paskah kita menyadari bahwa keselamatan tidak ada
selain di dalam Yesus. Yesus adalah domba Paskah, Dia telah tersembelih untuk
menyelamatkan manusia dari ancaman maut, dari cengkraman dosa. Itulah yang
disebut pesta Paskah. Kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.
Oleh Korban Kristus kita dipindahkan dari dunia orang mati kepada dunia orang
hidup. Yang memindahkan kita tidak dua atau tiga tetapi hanya satu yaitu Yesus
Tuhan kita.
Sesudah
kita dipindahkan ada praktek yang kedua yaitu roti fatir. Berarti kita langsung
memberi diri untuk mengkuburkan hidup yang lama dan bangkit dalam kehidupan sorga, bangkit dalam kehidupan
yang baru. Itulah arti roti fatir.
Kemudian
pesta ketiga adalah pesta unjuk-unjukkan atau pesta timang-timangan. Pesta
timang-timangan ini kental hubungannya dengan pesta Pantekosta, tidak bisa
lepas, hubungannya erat sekali. Kalau melihat pesta timang-timangan ini,
kemudian melihat ayat 15 sampai ayat 20, itu diapit dengan timang-timangan atau
unjuk-unjukkan. Di sini kita melihat bahwa kehidupan seseorang yang digambarkan
seperti seberkas gandum, yang digambarkan seperti buah sulung, begitu serius
sorga mau memperdulikan sehingga sorga sangat-sangat melihat bahwa berkas
sulung ini, anak-anak sulung ini, orang-orang yang sudah menerima Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat, statusnya sebagai anak sulung dan ditangani serius oleh Tuhan. Karena
ditangani serius oleh Tuhan, sehingga dimasukan dalam pesta Pantekosta. Akhirnya pesta Pantekosta itu sendiri dapat
disebutkan pesta buah sulung.
Kalau
kita gereja Tuhan telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan
memberi diri dibaptis, lalu saudara dikondisikan sebagai buah sulung, maka kita
harus ada pada wilayah pesta Pantekosta. Harus selalu ada dalam urapan Roh
Kudus. Inilah peduli Sorga kepada kehidupan yang menjadi anak sulung, yang
percaya Yesus sebagai Tuhan dan JuruselamatNya, memberi diri dibaptis maka
statusnya buah sulung. Jadi setelah saudara dibaptis jangan berpikir itu sudah
selesai. Tuhan akan menangani terus sampai kita mengalami penyingkiran gereja,
itu tujuan akhir. Kalau hanya puas dengan baptisan air tetapi tidak mau
diunjuk-unjuk, tidak mau digembalakan dengan benar maka akan tertinggal dalam
3,5 tahun aniaya antikristus, tidak bisa masuk pesta pondok daun-daunan.
Perhatian
sorga luar biasa, karena Dia tahu kita lemah, kita tidak berdaya, sekalipun
kita sudah mengkondisikan diri sebagai buah sulung, itu sebabNya Tuhan
memberikan kita kemampuan ajaib, itulah Roh Kudus.
Keluaran 23:16
23:16 Kaupeliharalah juga hari raya menuai, yakni
menuai buah bungaran dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari
raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil
usahamu dari ladang.
Bilangan 28:26
28:26 Pada hari hulu hasil, pada waktu kamu
mempersembahkan korban sajian baru kepada TUHAN, pada hari raya lepas tujuh
minggu, haruslah kamu mengadakan pertemuan kudus, maka tidak boleh kamu
melakukan sesuatu pekerjaan berat.
Jadi
disimpulkan pesta Pantekosta itu = pesta buah sulung, karena di situ penuaian
awal. Kita lihat di sini, langkah-langkah yang harus kita tempuh sebagai umat
Tuhan untuk mencapai pembentukan Tubuh Kristus yang akan menikmati perlindungan
luar biasa, di mana binatang buas akan muncul tetapi saudara disingkirkan masuk
pesta pondok daun-daunan, maka lebih dahulu kita perhatikan pesta Pantekosta
ini.
Pesta
Pantekosta ini dihubungkan dengan penuaian, dihubungkan dengan buah sulung,
dihubungan dengan buah bungaran. Saudara buah bungaran, saya buah bungaran. Setelah kita dibaptis maka kita
menjadi buah sulung. Karena kita lemah tak berdaya, maka untuk mempertahakan kesulungan
maka diberikan Roh Kudus. Karena kita diberikan Roh Kudus maka kita akan
memenangkan jiwa-jiwa yaitu buah susulan yang akan mengikuti langkah saudara
sebagaimana saudara mengikuti langkah Kristus.
1 Tesalonika 1:6-7
Orang
yang sudah percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat lalu memberi diri
dibaptis sehingga dia menjadi buah sulung, dia ditangani langsung dan khusus
oleh sorga, ditangani oleh Roh Kudus. Roh Kudus itu adalah Roh yang hadir di mana-mana, itulah Kristus. Dalam
ketuangan Roh Kudus di Yerusalem itulah yang diutus oleh sorga untuk memberi kemampuan
ajaib bagi kita.
Kita
ditangani oleh pribadi Allah Roh Kudus. Apalagi di penghujung akhir zaman ini. Izinkan hidupmu ditangani oleh
Roh Kudus. Tetapi Roh Kudus bekerja sama dengan imam untuk mengunjuk-unjuk
saudara. Hamba Tuhan dan Roh Kudus bekerja sama untuk menggembalakan saudara.
Bukan hanya menggelar ibadah sebagai upacara belaka, salah besar nanti.
Apa
tujuan buah sulung? Kenapa sorga merasa penting mengirim Roh Kudus untuk
menolong kita?
Yeremia 2:3
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah
bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah,
malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.
Ini
berarti perlindungan, perlindungan Allah terhadap buah sulung, perlindungan
Allah terhadap buah bungaran, perlindungan Allah terhadap anak Tuhan yang sudah
percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, memberi diri dibaptis, maka Tuhan
sangat mempedulikan untuk melindungi. Mengapa? Karena ayat 2.
Yeremia 2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk
Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada
kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin,
bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada
tetaburannya.
Jadi
buah bungaran atau buah sulung tadi, sebenarnya mengkondisikan gereja untuk
menjadi Mempelai. Dalam Yeremia ini Mempelai disebut buah bungaran. Tetapi
untuk kita sekarang harus mengkondisikan diri sebagai buah bungaran sehingga disebut Mempelai. Setiap pribadi apakah dia anak Tuhan maupun hamba Tuhan,
kalau dia punya niat, punya ikhtiar
untuk menjadi Mempelai Wanita dan dia serius membawa dirinya, jangan coba
ganggu orang itu! Orang yang mengganggu itu akan berhadapan dengan Tuhan.
Kalau
saya ada kerinduan hati untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan dan berupaya
membawa diri bersama jemaat ke sana, jangan coba ganggu! Tuhan pasti berperang
melawan orang itu. Sebabnya kita tidak boleh ragu. Kalau anda mau mendapatkan
perlindungan yang luar biasa dari Tuhan, periksa dulu hatimu, periksa
angan-angan pikiranmu, periksa apa tujuan hidup. Kalau belum pas dengan tujuan
Tuhan cepat bawa supaya pas. Sebab kalau belum pas, perlindungan Tuhan bagimu
masih rawan. Tetapi kalau sudah pas, jangan coba ganggu orang itu! Pasti
mendapat perlindungan dari Tuhan.
Imam-imam
harus melayani. Batas pelayanan imam mulai dari usia 30 sampai 50. Tetapi kalau
Lewi dari 25 sampai 50. Tetapi dengar, jangan kita patok ini menurut usia kita.
Yang dimaksud di sini adalah wilayah pelayanan. Angka 30 adalah angkah korban
Kristus, angka 50 adalah angka Pantekosta. Jadi ruang gerak kita harus dipantau
Roh Kudus dan berdasar korban Kristus, lepas dari itu maka itu adalah pelayanan
yang cacat. Jika pelayanku dan pelayanmu lepas dari angka 30 yaitu Korban
Kristus dan lepas dari angka 50 yaitu angka Pantekosta maka pelayananmu cacat
dan tidak akan berhasil membawa jemaat dipersembahkan kepada Tuhan.
Lihat
saja Yesus sebagai Imam Besar. Awal pelayananNya dengan angka 30, akhir
pelayananNya dengan angka 30. Kami yang dipercaya Tuhan untuk menimang-nimang
jemaat, dalam arti kata menggerak-gerakan jemaat di hadapan Tuhan supaya jemaat
itu jangan tidur, jangan lengah, maka kami harus mendasari pelayanan dengan korban
Kristus angka 30 dan harus ada angka 50 angka Pantekosta. Ini harus ada, tidak
bisa tidak bagi kami hamba Tuhan.
Kalau
membaca Bilangan pasal 3 dan 4, saudara akan melihat pelayanan imam-imam. Kalau
Lewi yang bukan dari jalur Harun, tidak ada pada batas itu.
Kami
lebih dahulu, sebab kami dipercayakan untuk mengunjuk-unjuk. Satu, dua atau
tiga berkas yang kami pegang, yang kami unjuk-unjuk, kami gembalakan, kami
lebih dahulu harus mantap. Apakah kami mendahulukan Tuhan atau tidak. Kalau
kami mendahulukan Tuhan maka itu harus kami drop kepada jemaat. Kalau kami
melayani tidak mendahulukan Tuhan maka tujuannya sudah salah. Bagaimana dengan
jemaat, apa yang akan kami ajarkan.
Pesta
Pantekosta diapit oleh ayat 14 dan 22.
Imamat 23:14
23:14 Sampai pada hari itu juga janganlah kamu makan
roti, atau bertih gandum atau gandum baru, sampai kamu telah membawa
persembahan Allahmu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu
turun-temurun di segala tempat kediamanmu.
Jadi
lebih dahulu mendahulukan Tuhan. Saya sebagai gembala, sebagai hamba Tuhan,
saya harus memotivasi diriku dengan Firman dan Roh Kudus, saya harus
mendahulukan Tuhan di atas segala-galanya. Pemahaman ini harus diberikan makin
mendalam sehingga didrop kepada jemaat, sehingga jemaat akan terbawa pada arus
ini yaitu mendahulukan Tuhan. Karena dia buah sulung, ditangani khusus oleh
Tuhan, ditangani spesial oleh Tuhan. Sehingga jemaatpun memahami “saya harus
hidup selalu mendahulukan Tuhan”. Bangun pagi sembayang dulu, tidur malam
sembayang dulu. Setiap ada hasil kita capai dahulukan Tuhan dulu. Bebek
bertelur dahulukan Tuhan dulu. Nanti saudara akan melihat dan menikmati
hasilnya, sebab Tuhan tidak mungkin membohongi kita. Jika kita mendahulukan
Tuhan lihat saja hasilnya. Ini membuktikan bahwa saudara mengkondisikan diri
sebagai berkas sulung. Imamat 23:14 ini vertikal, mendahulukan Tuhan. Kemudian
ayat 22 kita ingat sesama.
Imamat 23:22
23:22 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah
kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa
yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang
miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu."
Ini
berarti mengasihi sesama, horizontal. Tadi tegak lurus, vertikal. Maka terjadilah
salib. Inilah kehidupan anak sulung, dia selalu lengket dengan salib. Tidak
akan mengelak, dia mendahulukan Tuhan dan dia ingat juga sesama dalam praktek,
itulah salib. Itu sebabnya gereja Tuhan di akhir zaman ini banyak yang mulai
menyisihkan apa yang namanya salib. Dia berpikir tidak perlu lagi sengsara dan
yang jasmani yang ditonjolkan.
Mengasihi
sesama ini dalam ketuangan Roh Kudus praktek mereka jelas sekali. Vertikal dan
horisontal itu menggambarkan kehidupan gereja hujan awal setelah ketuangan Roh
Kudus.
Kisah Para Rasul 2:41
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu
memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga
ribu jiwa.
3000
adalah angka suasana rohani, angka suasana sorga. Karena itu adalah isi dari
ruangan suci dan ruangan maha suci. 10x10x30 sama dengan 3000.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan
dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa.
Ini
semua vertikal, tegak lurus ke atas.
Kisah Para Rasul 2:43-44
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang
rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap
bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
Ayat
42 dan 43 itu vertikal, lalu ayat 44 dan 45 ini praktek horisontal, mendadar.
Kisah Para Rasul 2:45
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta
miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan
masing-masing.
Inilah
praktek Imamat pasal 23 tadi.
Kisah Para Rasul 2:46-47
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka
berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah
masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan
tulus hati,
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua
orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan.
Ini
gambaran gereja hujan awal. Janji Tuhan, gereja hujan akhir akan lebih dari
ini. Sebab Tuhan mengatakan Dia akan memberikan rohNya dua kali lipat. Bahkan
kemuliaan gereja hujan akhir akan lebih mulia dari gereja hujan awal, itu janji
Tuhan. Kita sekarang ada pada era itu.
Kalau
meremehkan penggembalaan, tidak ada penghargaan terhadap imam yang mengunjuk-unjuk
“yang penting saya beribadah, di sana juga Yesus” tetapi siapa yang
mengunjuk-unjuk saudara, apakah nanti benar bisa bertemu dengan Yesus. Sebab
imam itu dasarnya 30, dia harus menghayati dan mengerti korban Kristus. Dan
angka 50, dia harus tahu kemampuan ajaib dari Roh Kudus yang diberikan
kepadanya sehingga dia bisa mengunjuk-unjuk. Dan yang diunjuk-unjuk ini merasa
dia dipegang oleh tangan sorga lewat hambaNya yang ditunjuk oleh Tuhan.
Hamba
Tuhan ditentukan oleh Tuhan. Orang yang diselamatpun ditentukan oleh Tuhan.
Tidak semua memperoleh iman. Kalau saudara bisa mendengar dan percaya, berarti
saudara mendapat karunia luar biasa dari sorga.
II Tesalonika 3:2
3:2 dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan
orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman.
Hamba
Tuhan itu ditentukan oleh Tuhan, dia bukan menentukan dirinya sendiri. Dia
betul-betul diutus oleh Tuhan.
Kisah Para Rasul 13:47
13:47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku
telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
Jemaat
ditentukan untuk selamat.
Kisah Para Rasul 13:48
13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang
tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang
ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
Kalau
saudara ditentukan pasti ada rasa gentar kepada Tuhan dan rasa takut kalau
tidak diunjuk-unjuk. Kalau saudara ada kerinduan diunjuk-unjuk berarti anda
orang yang ditentukan oleh Tuhan. Kalau saudara merasa biasa-biasa saja, sory!
Selamat berjalan menuju antikristus. Saya sebagai hamba Tuhan tidak mau
menggembalakan orang yang mau menuju ke antikristus! Tetapi kalau serius, saya
siap menggembalakan dan saya bertanggung jawab di hadapan Tuhan. Jangan
bermain-main dengan Tuhan akhir zaman ini. Kita berhadapan dengan masa yang
mengerikan.
Hakim-hakim
pasal 5 bercerita tentang perang bintang.
Hakim-hakim 5:20
5:20 Dari langit berperang
bintang-bintang, dari peredarannya mereka memerangi Sisera.
Alkitab
sudah menubuatkan tentang panser, kendaraan perang, itu ada dalam kitab nabi Nahum dan kitab
nabi Yesaya.
Dalam
pesta Pantekosta ini ada hal yang sangat aneh. Padahal Tuhan katakan roti itu
tidak boleh pakai ragi, tetapi di sini pakai ragi. Apakah Tuhan keliru? Tidak,
Dia tidak keliru. Mengapa diperlihatkan ragi? Bukan karena Tuhan menciptakan
ragi, tetapi karena Tuhan tahu di dalam pesta Pantekosta, tujuannya untuk
menyingkirkan ragi. Makanya diperlihatkan dulu ragi. Sebab kalau kita tidak
tahu ragi, bagaimana kita bisa menyingkirkan.
Imamat 23:17
23:17 Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua
buah roti unjukan yang harus dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik
dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi TUHAN.
Sementara
bicara tentang Roh Kudus, kenapa ada ragi di sini. Dalam Kisah Para Rasul juga
diceritakan khotbahnya Petrus tentang datangnya Roh Kudus kepada orang yang
taat. Tiba-tiba ayat berikutnya terjadi perlawanan yang sengit untuk membunuh
mereka. Ini hal yang harus kita waspadai. Ketika urapan Roh Kudus bekerja dalam
diri kita, tidak serta merta kita langsung nyaman-nyaman. Awas, di belakang itu
bekerja pribadi iblis untuk melawan saudara.
Kisah Para Rasul 5:32-33
5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu,
kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati
Dia."
5:33 Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati
mereka dan mereka bermaksud membunuh rasul-rasul itu.
Jangan
kita berpikir setelah kita penuh Roh Kudus maka aman terkendali. Ingat ada musuh yang tidak akan
tinggal diam. Tuhan tahu hal seperti itu. Makanya bicara Roh Kudus bukan bicara
aman-aman. Tantangannya hebat, sebab iblis tahu lewat kemampuan ajaib dari Roh
Kudus maka anak sulung ini akan mampu menjalani hidup sampai penyingkiran
gereja. Tetapi iblis mau menghadang. Ayat 33 mereka mau membunuh rasul-rasul,
tetapi ayat 34 dan selanjutnya terjadi pembelaan.
Roh
Kudus itu adalah janji Tuhan. “berfaedah kalau Aku pergi kepada Bapa. Aku akan
mengirimkan Roh Kudus. Dan Roh Kudus itu akan menginsafkan kamu tentang dosa
(ragi)”. Dan juga Roh Kudus menyatakan kebenaran.
Yohanes 16:7-9
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah
lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi,
Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan
mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia
akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya
kepada-Ku;
Karena
perjalanan kita menuju era yang luar biasa bahagianya maka iblis blokir di
tengah jalan dengan upaya mau membunuh. Siapa yang akan dia bunuh? Orang yang
mengunjuk-unjuk, hamba-hamba Tuhan menjadi sasaran dibunuh. Itulah hamba Tuhan
yang tahu angka 30 dan 50. Dia menjadi sasaran pembunuhan atau sasaran
kebencian.
Saya
ingin menunjukkan kepada kita semua dan ini mengulangi. Dalam nikahmu ada ragi
atau tidak? Siapa yang berani mengatakan dalam nikahnya sudah tidak ada ragi?
Makanya keluaran pasal 12 mengatakan semua rumah itu harus dibersihkan dari
ragi. Mari kita lihat dulu ketika ketuangan Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 2:1
2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya
berkumpul di satu tempat.
Memang
mereka harus berkumpul, sebab anjuran Firman dalam pesta Pentekosta mereka
harus mengadakan pertemuan kudus sehingga mereka berkumpul di satu tempat. Ini
menggenapi Imamat 23:21.
Imamat 23:21
23:21 Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari
raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan
sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala
tempat kediamanmu turun-temurun.
Kisah Para Rasul 2:2
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti
tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
Kejadiannya bukan
di tempat ibadah, bukan di Bait Allah tetapi di rumah di mana mereka tinggal.
Kalau bicara rumah, di sana ada nikah, di sana ada pasangan nikah, di sana ada
buah-buah nikah, ada anggota rumah tangga di dalamnya. Dan memang ada 120 orang
di sana. Ini ketuangan Roh Kudus bagi orang Yahudi. Dalam Kisah Para Rasul
pasal 10 bagi bangsa kafir, juga terjadi di
rumah. Roh Kudus turun di rumah Kornelius, itu bagi bangsa kafir. Bukan di
rumah ibadah. Apa tujuannya? Roh Kudus ini menangani buah bungaran supaya
Mempelai Wanita itu ditampilkan. Ketuangan Roh Kudus itu dalam nikah, di situ
yang harus dibenahi. Nikah itu harus dibenahi yaitu ragi, untuk apa? Mempersiapkan mereka, karena mereka ini buah sulung,
mereka ini buah bungaran untuk dipersiapkan menjadi Mempelai.
Begitu
juga di tengah-tengah bangsa kafir, turunnya Roh Kudus di rumah Kornelius. Roh
Kudus itu bekerja untuk menggarap dan membersihkan ragi dari nikah Kornelius,
kerabatnya, sahabatnya dan siapapun yang dia kumpul di rumahnya. Baik kafir
maupun Yahudi ditangani Tuhan dengan cara yang sama. Makanya mengherankan
ketika Kornelius dijamah oleh Tuhan. Petrus sangat heran kenapa bisa begitu.
Ternyata cara Tuhan menangani Israel dan menangani kita bangsa kafir, sama
caranya. Saya bersyukur bila Israel berpesta Pentakosta dan bangsa kafir juga
berpesta Pentakosta. Tetapi semua harus mengalami pekerjaan pembersihkan dari
ragi. Ragi ini bukan hanya dalam nikah dan rumah tangga.
Ulangan 16:4
16:4 Janganlah terdapat padamu ragi di seluruh
daerahmu, tujuh hari lamanya; dan dari daging hewan yang kausembelih pada
waktu petang pada hari pertama, janganlah ada yang bermalam sampai pagi.
Artinya
sejauh mana pergaulan kita, kita harus menjaga ragi. Anak muda di dalam
pergaulannya, anak muda di sekolah, bagaimana kalian punya pergaulan, jaga itu
ragi. Jangan sampai masuk dalam otakmu lewat mata dan telingamu sehingga ragi
itu bisa menghancurkan hidupmu. Begitu juga isteri dalam pergaulanmu ke mana, suami
dalam pergaulanmu ke mana. Sejauh mana kita bergerak, kita harus jaga jangan
sampai kena ragi.
Ada 5
jenis ragi yaitu ragi Farisi, ragi Herodes, ragi Saduki, ragi orang Korintus,
ragi orang Galatia. Ragi orang Farisi antara lain kemunafikan. Ragi Saduki
tidak percaya kebangkitan dan tidak percaya adanya malaikat. Ragi Herodes
adalah ragi duniawi, sifatnya duniawi. Ragi Korintus itu ragi kenajisan. Ragi
Galatia itu ragi rohani merosot, bukannya ke ruangan maha suci tetapi undur.
Jika dalam pergaulan kita ada indikasi yang membuat kita stagnan atau undur ke
halaman, hati-hati, itu ragi Galatia! Jika ada bujuk rayu untuk melakukan
kecemaran atau kenajisan, hati-hati, itu ragi orang Korintus. Jika ada bujuk
rayu “ini menjanjikan, ada keuntungan, sehingga ibadah tunggu dulu” itu ragi Herodes.
Kami
hamba Tuhan lebih dahulu harus mengerti dan memahami karena tugas kami untuk mengunjuk-unjuk
jemaat. Satu saja tujuannya supaya saudara kelak nanti diterima oleh Tuhan.
Mengapa? Sebab ada nilai-nilai rohani yang didrop lewat penggembalaan. Gembala
sudah mendahulukan Tuhan maka dia turunkan
kepada jemaat untuk mendahulukan Tuhan. Gembala ingat sesama maka
dia turunkan kepada
jemaat sehingga jemaat juga ingat sesama. Ini yang Tuhan ingin lakukan di
penghujung akhir zaman ini agar kita gereja Tuhan benar-benar masuk dalam
ketegori Tubuh Kristus.
Perhatian
Tuhan terhadap buah sulung ini luar biasa. Si A itu bagaikan berkas gandum,
sulung. Si B bagaikan berkas gandum, sulung. Kemudian si A datang kepada hamba
Tuhan “saya menyerahkan diri untuk digembalakan” itu tanggung jawab gembala.
Bukan malah senang gembala itu, tanggung jawabmu mengunjuk. Tangani dia dengan
serius, dengan angka 30 dan angka 50. Itu tugas kami hamba Tuhan. Bukannya enak
saja. Apalagi kalau ada yang berkata “ini kakap datang, kantongnya tebal”.
Kalau sudah berpikir begitu berarti sudah kena kanker oraknya. Makanya begitu
jemaat menyatakan “saya mau digembalakan” itu bukan enak, itu pergumulan. Mau
ke mana si A, kami gembala harus mengarahkan dengan jelas.
Kami
sebagai hamba Tuhan, digambarkan seperti Malaikat harus tahu kondisi Babel dan
kondisi Yerusalem. Kami harus tahu ini kondisi Babel dan ini kondisi Yerusalem
Baru.
1.
Wahyu 17:1
17:1
Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu
dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan
atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
Hamba Tuhan harus
mengerti suasana pelacur besar, ini gereja palsu. Jangan sampai jemaat malah
disedot ke sana.
2.
Wahyu 21:9
21:9
Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang
penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku,
katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin
perempuan, mempelai Anak Domba."
Malaikat
ini bertanggung jawab untuk menunjukkan kepada Yohanes. Jadi malaikat dan
Yohanes sepaham bagaimana kondisi Babel dan kondisi Yerusalem Baru. Kami hamba
Tuhan, jika melihat si A ini ada gejala-gejala arah ke Babel, harus segera diingatkan. Tetapi kalau dia tidak mau dengar sekalipun sudah dibicarai, silahkan terjun bebas. Sebab bagaimanapun
juga tidak bisa kami memaksakan penggembalaan kepada siapapun, orang mau
menerima atau tidak itu terserah masing-masing.
Saudara lihat dalam pesta Pantekosta ini, binatang
korban begitu banyak, ada 13 ekor. Tetapi dari 13 ekor itu ada 3 ekor yang
spesial diberikan kepada hamba Tuhan yang mengunjuk-unjuk.
Imamat 23:19-20
23:19 Kemudian kamu harus mempersembahkan seekor
kambing jantan sebagai korban penghapus dosa, dan dua ekor domba yang berumur
setahun sebagai korban keselamatan.
23:20 Imam harus mengunjukkan semuanya beserta roti
hulu hasil itu sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, beserta kedua ekor
domba itu. Semuanya itu haruslah menjadi persembahan kudus bagi TUHAN dan
adalah bagian imam.
Jadi
saya tidak usah mencari income dari
manapun. sebagai hamba Tuhan saya tidak meragukan Firman Tuhan. Jika saya
mengerjakan pekerjaan dengan benar maka ada 3 ekor ditambah dengan korban sajian
menjadi bagianku. Hamba Tuhan tidak usah wira-wiri mencari sumber yang lain.
Kalau kita mengerjakan pekerjaan yang lain sama dengan kita tidak berhasil
mempersembahkan umat kepada Tuhan
bahkan akan masuk 3,5 tahun aniaya antikristus bersama jemaat yang dilayani.
Kalau saya memberitakan berita pendamaian maka Tuhan sudah menjamin “Aku sudah
menyiapkan jaminan bagimu”.
Jadi
ada 13 ekor binatang sembelihan. 3 untuk imam dan 10 untuk Tuhan.
Imamat 23:17-18
23:17 Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua
buah roti unjukan yang harus dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik
dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi TUHAN.
23:18 Beserta roti itu kamu harus mempersembahkan tujuh
ekor domba berumur setahun yang tidak bercela dan seekor lembu
jantan muda dan dua ekor domba jantan; semuanya itu haruslah menjadi
korban bakaran bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dan korban-korban
curahannya, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
Semua
korban berdarah ini menunjuk pribadi Yesus. Di sini Tuhan memperlihatkan bahwa
korban bakaran itu luar biasa, korban Kristus luar biasa, itu memenuhi angka
10, angka Firman. Korban Kristus sempurna seperti Firman yang sempurna adanya.
Kemudian
disodor kepada hamba Tuhan yang mengunjuk-unjuk. Terima kasih Tuhan, saya
menerima 3. Yesus menyerahkan tubuh, jiwa dan rohNya untuk saya, bagaikan 3
ekor domba yang saya terima. Apakah saya ragukan Yesus yang sudah mengorbankan
tubuh, jiwa dan rohNya untuk jaminan saya. Untuk menghiasai pesta Pentakosta
supaya umat Tuhan lebih mantap, lebih kuat. Roh Kudus datang mengajarkan kepada kita tentang 7 ekor domba, 1 lembu dan 2 lagi domba. Apalagi yang kurang.
Jemaat
Tuhan dengarkan, anda adalah buah sulungnya Tuhan, anda ditangani serius oleh
Tuhan. Begitu seriusnya Tuhan sehingga diperlihatkan 10 ekor binatang harus dikorbankan untuk saudara. Bagi kami hamba Tuhan ada 3 ekor. Service Tuhan sudah luar biasa, mengapa kita harus ragu. Tidak usah
kita ragu, jangan bimbang, layani Tuhan. Jemaat tidak usah ragu jika sudah
digembalakan dengan pas, langkahmu sudah pasti menuju Yerusalem Baru.
Penyingkiran gereja sudah pasti menjadi bagianmu. Nanti kita akan sampai pada
pesta bunyi nafiri, pesta grafirat dan pesta pondok daun-daunan.
30 angka
Korban Kristus, angka tebusan. Makanya di sini disebut ada 10 ekor, apakah ini
kurang? Angka 10 adalah angka Firman sepenuh. Apalagi yang kurang. Di sinilah
wilayah kerja Roh Kudus sehingga Roh Kudus mengajarkan segala kebenaran Firman Allah kepada kita.
Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah
lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi,
Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan
mengutus Dia kepadamu.
Yang
ditekankan di sini adalah bahasa menghibur, karena dia tahu kita tidak mampu.
Lihat saja dalam Lukas pasal 15 ada anak sulung. Kelihatan setia tetapi
menjelang akhir kesetiaannya afker. Si bungsu kembali dan digelar pesta, yang sulung ada di luar pesta.
Selama ini kelihatan setia tetapi setia yang tidak benar karena tidak ada
hubungannya dengan anak kambing. Dia katakan “selama ini tidak pernah diberikan
anak kambing sekalipun” berarti selama ini setia tetapi tidak ada persekutuan
dengan korban pendamaian.
Yohanes 16:8
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia
akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
Roh
Kudus datang menginsafkan kita dari dosa, dari ragi.
Yohanes 16:12-13
16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu,
tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran,
Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan
berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya
itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang
akan datang.
Ini
harus menjadi praktek kami, jika Roh Kudus ada maka kebenaran yang harus kami
bicarakan. Walaupun beresiko tinggi, ada yang melawan, ada yang menantang,
tidak peduli! Sebab Roh Kudus memberikan kemampuan yang ajaib.
Yohanes 16:14
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
Itu
sebabnya dalam pesta Pantekosta itu ada 10 ekor binatang dan ditambah 3 ekor
untuk hamba Tuhan. Ini bagian yang harus kita muliakan yaitu Korban Kristus,
pribadi Yesus.
Yesaya 16:15
16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku
punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang
diterima-Nya dari pada-Ku."
Bagi
saya, saya tidak ragu. Sebab Tuhan sediakan tiga ekor bagi saya. Ditambah lagi
roti, apalagi yang kurang. Tiga binatang yang diberi kepada saya itu menunjuk
tubuh, jiwa dan rohnya Kristus. Kemudian yang 10 adalah korban bakaran. 7 ekor
domba umur setahun, 1 ekor lembu jantan muda, 2 ekor domba jantan berumur.
Lihatlah ini, ini semua sebenarnya menunjuk pada pribadi Yesus.
Dalam
pesta Pantekosta, lewat korban-korban ini kita dimantapkan.
Imamat 23:18
23:18 Beserta roti itu kamu harus mempersembahkan
tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak bercela dan seekor lembu jantan
muda dan dua ekor domba jantan; semuanya itu haruslah menjadi korban bakaran
bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dan korban-korban curahannya, suatu
korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
Jadi
harus disertai dengan Firman pengajaran. Sekarang ini banyak orang hanya senang
dengan nubuatan-nubuatan, sementara pengajaran tidak ada. Ini yang banyak
sekarang dan jalan di mana-mana. Begitu banyak orang dikibuli.
Bicara
Roh Kudus tidak bisa lepas dengan roti sajian, korban curahan dan korban
keselamatan. Jadi ada tiga. Roti sajian itu menunjuk Firman pengajaran. Korban
curahan itulah perjamuan kudus. Korban keselamatan itulah ucapan syukur.
Makanya kalau jemaat mengucap syukur, bagaimana? Tidak ada korbannya? Tentu ada
korbannya. Tetapi kami tidak mengejar itu. Kalau saudara mengucap syukur dan
berterima kasih kemudian ada amplop 20.000 syukurlah, kalau tidak ada juga tidak apa-apa. Tetapi semestinya
harus ada. Masakan ibadah syukur tetapi mana syukurnya. Sebab itu kelak nanti
menjadi miliknya imam. Maaf bukan itu yang kami utamakan. Yang kami utamakan
supaya jemaat itu masuk kategori buah bungaran dan dikondisikan menjadi
Mempelai Wanita Tuhan.
Sekali
lagi perhatikan korban ini. Pesta Pantekosta inilah yang lebih banyak korban yang
berdarah. Sebab Roh Kudus itu tujuannya untuk mengangkat setinggi-tingginya
Korban Kristus. Kalau ada Roh Kudus tetapi tidak meninggikan korban Kristus,
bagaimana itu. Di mana bukti dia meninggikan korban Kristus? Dia terima Firman
pengajaran, ada korban sajian, ada korban curahan, ada korban keselamatan. Inilah
anak Tuhan yang tahu kondisinya adalah buah sulung, dia ditangani khusus oleh
Tuhan. Contoh konkritnya adalah:
Wahyu 14:4
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan
bagi Anak Domba itu.
Ini
contoh, ini inti tubuh Kristus. Makanya mereka ditangani khusus. Kita bangsa
kafir juga ditangani khusus. Lewat apa? Lewat penggembalaan. Saya memberitakan
ini juga saya takut, jangan sampai saya salah. Makanya harus ada dalam lingkup
30 dan 50.
Hargai
korban Kristus dan harus menerima pekerjaan Roh Kudus dalam urapan yang akan
mengungkap segala kebenaran dalam Alkitab.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar