Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Mazmur 22:10-11
22:10 Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari
kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
22:11 Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak
dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
Ini
pelajaran bagi orang-orang tua dalam menangani buah nikah. Diberikan teladan
kepada kita bahwa yang berbicara atau menyampaikan Firman dalam kesaksian
hidupnya, disebutkan dia menyadari bahwa kelahirannya di dunia ini adalah dari
kandungan ibu. 9 bulan kurang lebih bayi itu di dalam kandungan ibu.
Dan
kita lihat juga kesaksiannya bahwa masih dalam kandungan, dia sudah berkata
bahwa Allah itu adalah Tuhannya. Ini artinya ada komunikasi antara ibu dengan
bayi dalam kandungan.
Kadang kalau ini disampaikan seringkali disindir dan dijadikan olok. Sepertinya
bagian dari Firman ini dianggap tidak
benar. Padahal ini adalah bagian dari ajaran Tuhan
terhadap hubungan ibu dan bayi. Harus ada komunikasi, komunikasi batin. Kalau ibu
berbicara itu ada komunikasi batin, bukan basa-basi. Kalau dikatakan “nak nanti
mau beribadah, jangan ganggu papa dan mama” maka akan jadi sesuai dengan
imanmu. Tetapi kalau kandungan itu diisi persungutan dan pertengkaran suami
isteri maka itu juga akan mengganggu bayi ini. Itu sebabnya jangan kita melihat
Firman dengan sebelah mata, harus utuh, diyakini/imani.
Kami
juga harus bergumul dan berjuang dengan pengalaman 6 anak. Walaupun dalam
perkembangan kemudian tidak bisa lagi kami kontrol seperti ketika masih
kanak-kanak tetapi sudah hak asasi. Namun karena sejak kecil sudah dididik maka ada rasa
gentar dan takut. Apalagi dikatakan pada ayat 12 menghadapi kesusahan.
Mazmur 22:12
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan
telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
Setiap
anak yang dilahirkan oleh ibu, dia bagaikan seorang pejuang yang bergulat dan
berperang.
Ayub 7:1; 14:1
7:1 "Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan
hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?
14:1 "Manusia yang lahir dari perempuan, singkat
umurnya dan penuh kegelisahan.
Ayub 7:1; 14:1 (Terjemahan Lama)
7:1 Bahwasanya hal manusia di atas bumi ini seperti
orang perang adanya dan hari hidupnyapun seperti hari orang upahan.
14:1 Adapun manusia yang diperanakkan oleh perempuan
itu sedikit jua hari hidupnya dan berpuas-puas ia dengan kesukaran.
Hal ini
harus kita sadari, karena kita ini selalu ada dalam peperangan rohani. Di sini
penentuannya, harus berseru kepada Tuhan seperti raja Daud berseru pada Tuhan
“jangan jauh dari apdaku”. Jika kita tidak berseru kepada Tuhan maka kita akan
kalah dan kita babak belur. Sebab musuh yang kita hadapi itu punya pengalaman
6000 tahun, kita di mana kekuatan kita. Jika kita berseru kepada Tuhan dan di
mata kita bahaya di depan, kita tidak sanggup menerobos maka Tuhan pasti tolong. Baik bapa, baik ibu berserulah kepada Tuhan.
Dan kalau anak itu dibiasakan berseru panggil nama Tuhan sejak dari bayi maka dia akan
tahu membawa dirinya sendiri.
Selalu
metode penyerahan anak berangkat dari sini, sebab saya melihat Yesus melakukan
ini baik
dalam Markus pasal 10 dan dalam Injil Matius Yesus menangani balita dengan serius.
Yesus
masih dalam keadaan bayi dalam kandungan Maria sudah dapat mempengaruhi bayi
dalam kandungan Elizabet. Itulah kekuatan Firman. Masih dalam kandungan tetapi
bayi sudah ada komunikasi. Seringkali kita tidak yakin kalau disuruh berbicara
dengan bayi dalam kandungan. Bagaimana dengan Yesus masih dalam kandungan Maria
sudah dapat mempengaruhi bayi dalam kandungan Elizabet. Ini membuktikan bahwa
suasana alam rohani lebih hebat dari suasana jasmani.
Itu
sebabnya ibu-ibu muda maupun ibu-ibu tua, mendengarkan Firman seperti ini
jangan menyindir dan melihat dengan mata sebelah. Yesus usia berapa bulan dalam
kandungan sudah bisa mempengaruhi Yohanes Pembaptis yang ada di dalam kandungan
Elizabet. Itulah alam roh yang tidak bisa kita cerna dengan alam pikiran daging
kita. Jika kita rohani maka kita yakini itu adalah ya dan amin. Jangan justru
ditertawai! Saya sedih melihat ketika dibicarai malah bicaranya miring. Banyak
ibu-ibu seperti itu!
Saya
katakan juga ibu-ibu rohani, supaya mengajarkan kepada ibu-ibu dalam jemaat.
Ibu-ibu rohani itu harus mengajar, menunjukan teladan, bukannya malah ibu
rohani yang menjadikan ini tertawaan. Ayat tidak boleh dijadikan tertawaan.
Bukannya malah berkata “ah tidak seperti itu!”. Bahasa ibu rohani kalau seperti
itu bahaya!
Keluarga
yang mau menyerahkan anak, sikapilah Firman Tuhan. Tidak terlambat, mulai dari
sekarang bahasakan bahasa yang rohani, bawa dalam doa. Ketika isteri berlutut
gendong bayi itu dan angkat kepada Tuhan. Karena kasihan ada kesusahan di
depan.
Mazmur 22:12
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan
telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
Dia
tahu bahwa di luar Tuhan tidak ada yang bisa menolong. Tidak ada pertolongan
yang mampu
menghadapi terjangan iblis. Olehnya dia tahu jika dengan Tuhan pasti dia mendapatkan
pertolongan.
Ibadah Pendalaman Alkitab
Imamat 23:10-14,22
23:10 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan
kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan
kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari
penuaianmu kepada imam,
23:11 dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu di
hadapan TUHAN, supaya TUHAN berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada
hari sesudah sabat itu.
23:12 Pada hari kamu mengunjukkan berkas itu kamu
harus mempersembahkan seekor domba berumur setahun yang tidak bercela, sebagai
korban bakaran bagi TUHAN,
23:13 serta dengan korban sajiannya dari dua
persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, sebagai korban
api-apian bagi TUHAN yakni bau yang menyenangkan, serta dengan korban
curahannya dari seperempat hin anggur.
23:14 Sampai pada hari itu juga janganlah kamu makan
roti, atau bertih gandum atau gandum baru, sampai kamu telah membawa
persembahan Allahmu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu
turun-temurun di segala tempat kediamanmu.
23:22 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah
kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa
yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang
miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu."
Inilah
nasihat Tuhan bagi anak sulung. Sesudah kita dibaptis, posisi kita dihadapan Tuhan
sebagai anak. Sebagai anak sulung, untuk mempertahankan ini maka kita harus
ditimang-timang. Di sana Tuhan berbicara tentang timang-timangan dan
unjuk-unjukkan. Ada keberuntungan jika kita diunjuk-unjuk oleh Tuhan. Dan keberuntungan
ini juga disertai dengan bagaimana kita menyikapi berkat keberuntungan yang
Tuhan berikan kepada kita. Ada sikap-sikap kita yang harus kita tujukan bahwa
kita sebagai anak sulung di dalam keluarga Allah. Kita sudah ditetapkan sebagai
anak sulung maka ada hal-hal yang juga harus kita kerjakan.
Keberuntungan
dari yang diunjuk-unjuk ada 7 hal:
1.
Jika
anak Tuhan sudah dibaptis maka dia dikondisikan sebagai anak sulung di tangan
Tuhan. Maka dia harus ada di dalam penggembalaan diunjuk-unjuk oleh hamba Tuhan
di hadapan Tuhan. Keberuntungan yang pertama adalah supaya anak sulung itu
tidak kena tulah. Agar umat Tuhan itu dihindarkan dari tulah yang akan menimpa
dunia akhir zaman ini. Jadi anak Tuhan yang memberi diri digembalakan, mau
diunjuk-unjuk, dia berserah di dalam penggembalaan, tidak banyak menimbulkan
hal-hal yang tidak mengenakan, yang selalu pasrah di dalam penggembalaan, dia
pasti terhindar dari tulah. Ingat ada 21 tulah yang Tuhan sudah siapkan untuk
menerjang dunia akhir zaman.
Kita diunjuk-unjuk dan
menyerahkan diri digembalakan dengan penyerahan seperti jemaat Makdonia,
seperti jemaat yang ada di Samaria dan ada di Berea, inilah jemaat yang
dipersiapkan Tuhan untuk dilindungi. Contohnya adalah jemaat Filadelfia. Ini
tujua umat Tuhan ada dalam penggembalaan, tugas gembala adalah mengunjuk-unjuk.
Di mana tempatnya mengunjuk-unjuk? Baik dalam biliknya sendiri maupun dalam
penggembalaan tiga macam ibadah. Maksudnya yang pertama agar jemaat ini
terhindar dari tulah yang akan menimpa dunia akhir zaman jika dia menghargai penggembalaan.
Makanya dalam setiap
pesta raya ini selalu dikatakan oleh Tuhan bahwa harus ada pertemuan kudus. Jika
saudara perhatikan, pertemuan kudus yang ada pada pasal 23 ini sebenarnya bukan
sesuatu yang salah. Sebab 11 kali dikatakan “mengadakan pertemuan kudus” karena
menghadapi angka 11 yang menghalangi pembangunan Tubuh Kristus. Kalau tidak
merajinkan diri dalam pertemuan kudus di dalam penggembalaan ini maka kita
tidak akan bisa menghadapi angka 11 yang menjadi penghalang saudara masuk dalam
pembangunan Tubuh Kristus. Ini bukan kudus, ini pertemuan tidak kudus.
II Korintus 11:20-21
12:20
Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti
yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku
kuatir akan adanya 1perselisihan,
2iri hati, 3amarah, 4kepentingan diri sendiri,
5fitnah, 6bisik-bisikan, 7keangkuhan, dan 8kerusuhan.
12:21
Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di
depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa
yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari 9kecemaran, 10percabulan
dan 11ketidaksopanan
yang mereka lakukan.
Kenapa dikatakan
pertemuan kudus? Bukankah kita ini orang berdosa, kenapa mengadakan pertemuan
kudus? Sebab dalam Matius dikatakan “di mana dua tiga orang berkumpul Aku
hadir”. Kehadiran Tuhan menangani persekutuan yang kita jalankan itu yang memungkinkan
kita kudus. Biarlah kita selalu ada roh yang suka berada dalam pertemuan kudus,
berarti persekutuan yang selalu mengundang pribadi Tuhan untuk menghantam 11
dosa tadi, sebab itu akan membuat kita tidak kudus.
Itu sebabnya gereja Tuhan,
jika kita menghadap Tuhan bersama tangan hamba Tuhan yang mengunjuk-unjuk kita maka paling kurang dua
sifat kita, dua hal harus menjadi isi kehidupan kita untuk bersekutu atau
mewarnai persekutuan kita.
a)
Ibrani 10:22
10:22
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Pertama
hati itu tulus ikhlas, bukan dibuat-buat, bukan hadir karena sungkan atau
didorong oleh hal-hal yang lain. Kehidupan yang menghargai pertemuan yang disebut
pertemuan kudus karena Tuhan ada hadir di situ, maka dia hadir dengan hati yang
tulus ikhlas, tidak dibuat-buat, benar-benar dia serius. Sehingga dia merasa
pengaruh yang hadir yang menangani dia adalah Pribadi yang kudus. Sehingga
pengaruhNya akan terasa bagi yang hadir dalam pertemuan kudus.
b)
Alkitab
mengatakan setiap laki-laki dalam setahun 3 kali menghadap Tuhan dengan tangan
tidak boleh kosong. Apa yang menjadi isi dalam tangannya? Kenapa disebut setiap
laki-laki? Kalau begitu perempuan tidak usah datang beribadah, bukan begitu. Laki-laki
itu adalah sikap dengan iman yang teguh, jangan goyah. Jadi baik laki-laki atau
perempuan harus tampil dengan iman yang teguh!
I Korintus 16:13
16:13
Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai
laki-laki! Dan tetap kuat!
Ibrani 10:22
10:22
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Ini
laki-laki, ini jantan! 3 kali setahun menghadap Tuhan. Ini ada pengertian
rohani. Artinya engkau hadir, engkau harus membawa 3 unsur dalam dirimu yaitu
tubuh, jiwa dan roh. Jangan terpisah. Itu yang tulus ikhlas, itu iman yang teguh
dalam menghadap Tuhan.
Ini
adalah ciri anak sulungnya Tuhan yang nanti akan menikmati Ibrani 12:22 dan
bukan hanya nanti tetapi dari sekarang harus menikmati.
Ibrani 12:22
12:22
Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem
sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
Kita gereja Tuhan
membutuhkan tangan hamba Tuhan untuk mengunjuk-unjuk.
2.
Keuntungan
umat Tuhan yang diunjuk-unjuk oleh hamba Tuhan adalah dia akan mendorong jemaat
untuk tetap berkobar-kobar. Dia unjuk-unjuk terus, dia timang-timang terus,
baik dalam pelayanan 3 macam ibadah maupun dalam doa khususnya. Itu tujuannya
untuk mendorong. Terpergantung orang itu mau didorong, mau menerima dorongan
atau tidak. Tetapi tugasnya gembala memang itu yaitu memberikan dorongan.
Terpergantung dari orang itu. Sekalipun hamba Tuhan sudah bersikap seperti itu,
tetapi ada satu dua yang didorong-dorong tetapi tidak bisa maju, itu bukan
salahnya lagi yang mengunjuk-unjuk, jangan dia dipersalahkan. Padahal itu keberuntungannya
kalau dia mau didorong, bukan merugikan tetapi untung besar. Diberikan
keuntungan tetapi mau kerugian. Mazmur mengatakan karena dia cinta kutuk maka
kutuk yang datang.
Mazmur 109:17
109:17
Ia cinta kepada kutuk -- biarlah itu datang kepadanya; ia tidak suka kepada
berkat -- biarlah itu menjauh dari padanya.
Jangan saudara ukur kata
dan kalimat yang terakhir ini yaitu tidak suka berkat sebagai berkat jasmani
karena siapa yang tidak suka berkat jasamani. Tetapi yang dibicarakan di sini adalah
berkat rohani. Berkat rohani akan jauh dari kehidupan orang yang seperti itu!
Ini yang jangan terjadi dalam diri kita. Dengarlah bapak, ibu, saudara sekalian, hargai tujuan penggembalaan. Itu untuk keberuntungan saudara,
bukan merugikan. Kita mau menerima berkat, jangan kutuk. Tulah adalah kutuk. Betapa indahnya nanti ketika
saudara buka mata, saudara ada di hadapan Tuhan.
Keuntungan kedua di sini
adalah saudara didorong supaya tetap berkobar-kobar sehingga satu saat saudara
pasti berdiri di depanNya memandang wajahNya muka dengan muka. Karena dalam
pertemuan kudus itu kita pasti diperhadapan dengan wajahNya. Itu berkat yang
selalu diucapkan imam.
Bilangan 6:26
6:26
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Bagaimana caranya Tuhan
menghadapkan wajahNya dan memberi kita berkat? Wajah Tuhan sekarang ini masih
dalam bentuk Firman pengajaran, kita memandang masih dalam bentuk cermin.
Mazmur 119:135
119:135
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu
kepadaku.
Di dalam unjuk-unjuk
penggembalaan itulah kita disinari Tuhan dengan wajahNya lewat pengajaran. Kita
masih melihat dalam bentuk klise, belum aslinya. Lewat pengajaran kita bisa melihat
wajah Tuhan. Nanti setelah kita selesai diajar maka kita bisa melihat wajah
Yesus yang sesungguhnya.
Itu sebabnya
keberuntungan kita diunjuk-unjuk adalah kita didorong terus oleh Firman,
pertama untuk menerima berkat, jangan kutuk. Kalau tidak cinta Tuhan maka kutuk
yang akan diterima. Sekarang mungkin merasa tidak apa-apa, tetapi nanti kutuk
akan diterima akan lebih hebat dan tidak akan bisa tertolong lalu berkata
“kenapa saya bisa begini?” itu karena tidak menghargai diunjuk-unjuk, malah
mempermainkan.
3.
Tujuan
unjuk-unjuk yang ketiga adalah kita dikaitkan dalam pembentukan Tubuh Kristus.
Itulah penggembalaan, itu tujuan diunjuk-unjuk oleh tangan gembala. Makanya
dalam Imamat tadi menekankan agar kita benar-benar bisa melihat. Sekarang masih
melihat belum fakta, tetapi Tuhan sudah katakan kepada Musa, kamu nanti akan
begini. Sudah diberi tahu Tuhan jauh-jauh hari, masih dalam perjalanan. Dan
firman Tuhan ini diucapkan Tuhan dari dalam kemah pertemuan. Masih ± 39 tahun lagi mereka dijalan dan
belum sampai Kanaan, tetapi Tuhan sudah berbicara.
Ini menunjukkan mereka
akan mencapai kegerakan yang luar biasa. Mereka mengkaitkan diri untuk masuk
dalam pembentukan Tubuh Kristus. Berarti kita akan dikaitkan masuk dalam
kegerakan besar akhir zaman ini. Kita akan didorong masuk pada kegerakan yang
besar, kegerakan Tubuh Kristus menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Itu
keberuntungan, bukan kerugian. Maka kalau kita masuk dalam pertemuan kudus itu
luar biasa.
Sebabnya hari-hari
terakhir ini, mulai dari kami hamba Tuhan, isteri gembala, anak-anak gembala
dan jemaat, kalau dalam penggembalaan ada asupan Firman yang mendorong kita ke sana,
apresiasi dan terima. Sebab itu tujuannya bukan untuk merugikan saudara tetapi
masuk pada kegerakan besar pembentukan Tubuh Kristus. Jika itu ada pada saudara
itu keberuntungan. Tetapi kalau disampaikan Firman lalu salah ditanggapi, terima bencana.
4.
Untuk
mempertahankan status sebagai anak sulung. Sebab inilah yang akan diganggu.
Status saudara dan saya sebagai anak sulung, iblis tidak akan pernah diam, dia
akan selalu mengganggu. Banyak
cara
iblis untuk mengganggu
kita sehingga hancur status saudara sebagai anak sulung. Sebabnya saudara
diunjuk-unjuk oleh hamba Tuhan di dalam penggembalaan untuk mempertahankan
status saudara sebagai anak sulung. Itu sebabnya berkas sulung ini selalu
diunjuk-unjuk oleh imam di hadapan Tuhan, untuk mempertahankan status kesulungan saudara.
Kenapa harus
dipertahankan? Sebab kedudukan sulung ini luar biasa, itu pemberian yang sangat
berharga dari Tuhan. Kalau kita diangkat menjadi anak sulung itu adalah pemberian
Tuhan yang sangat berharga, yang diberikan oleh Tuhan yang tidak pernah
berubah, tidak pernah terbayang.
Yakobus 1:16-18
1:16
Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
1:17
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari
atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau
bayangan karena pertukaran.
1:18
Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran,
supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua
ciptaan-Nya.
Menjadi anak sulung itu
adalah pemberian Tuhan yang baik dan sempurna dari Bapa segala terang. Hal ini
harus dikawal sebab bisa terlepas kembali. Buktinya Esau, buktinya Ruben,
hilang hak kesulungan mereka! Buktinya yang lain adalah Yudas Iskariot, Demas
dia pulang ke Kengkrea. Banyak contoh dalam Alkitab orang yang kehilangan hak
kesulungan.
Kalau tidak memberi diri
dikawal di dalam penggembalaan, alias tidak setia tampil dalam tiga macam
ibadah dan hanya mengharapkan unjuk-unjuk gembala di dalam kamar, itu belum
mencapai standar. Tetapi kehadiran saudara itu dalam ibadah penggembalaan sama
dengan Tuhan mempertahankan status kesulungan saudara yang tidak bisa
tergoncangkan.
Jangan kita mempermainkan
karena banyak contoh dalam Alkitab orang-orang yang kehilangan status hak
sulung. Kalau Demas dia kembali ke pertambangan emas karena mengejar yang
duniawi.
Keberuntungan kita
diunjuk-unjuk adalah mempertahankan status rohani saudara, yaitu status kesulungan. Tentu diawali dari
kami hamba Tuhan. Kalau saya tidak mempertahankan statusku sebagai hamba Tuhan,
bagaimana saya dipercayakan Tuhan mengawal sidang jemaat. Saya dulu harus mengawal
diriku.
Ini 4 tujuan Tuhan
mengapa kita diunjuk-unjuk oleh gembala. Bagaimana jemaat dipertahankan statusnya
dalam doa penyahutan gembala, maupun dalam pergumulan kita bersama ketika hadir
dalam ibadah. Di situ bersama-sama kita berada pada perang rohani melawan si jahat.
Mempelai wanita ini
adalah kehidupan manusia Kristen yang memiliki status anak sulung, semuanya
anak sulung. Walaupun secara lahiriah saya bukan anak sulung, saya anak kelima.
Tetapi disulungkan oleh Tuhan. Di sini banyak yang bukan anak sulung tetapi
disulungkan oleh Tuhan.
Coba bayangkan, Yusuf
anak Rahel bukan anak sulung tetapi disulungkan. Efraim bukan anak sulung
tetapi disulungkan. Yakub bukan anak sulung tetapi disulungkan. Jadi kalau kita
melihat Yakub, Yusuf dan Efraim, maka itulah anugerah Allah yang sempurna bagi
kita. Kita bukan anak sulung secara lahiriah tetapi disulungkan oleh Tuhan.
Untuk mempertahankan ini, ayo jangan kecilkan ibadah dan pelayanan. Sebab di
situ anda dipertahankan oleh Tuhan kedudukanmu sebagai anak sulung di dalam penggembalaan, diunjuk-unjuk di
hadapan Tuhan.
Jika ini ada maka saudara
akan menikmati. Ketika Tuhan datang, saudara membuka mata ada di sana, betapa
bahagianya kita. Tetapi kalau dibuang oleh Tuhan, sangat mengerikan. Kita bukan anak sulung tetapi
disulungkan oleh Tuhan, itu luar biasa. Itu perjuangan, Yakub berjuang untuk
mendapatkan kesulungan, Yusuf berujuang untuk mendapatkan kesulungan. Efraim
mendapat kesulungan itu datang langsung dari Yakub. Tetapi dia juga dikenang-kenang
oleh Tuhan bagaikan lembu yang kuat “hei Efraim mengapa Aku merindu-rindukan
engkau”.
Yeremia 31:20
31:20 Anak
kesayangankah gerangan Efraim bagi-Ku atau anak kesukaan? Sebab setiap kali Aku
menghardik dia, tak putus-putusnya Aku terkenang kepadanya; sebab itu hati-Ku
terharu terhadap dia; tak dapat tidak Aku akan menyayanginya, demikianlah
firman TUHAN.
Kenapa pada pesta
unjuk-unjuk kelihatan dipisah tersendiri. Padahal pesta unjuk-unjuk ini membungkus
pesta Pantekosta. Dalam Imamat 23, pesta unjuk-unjuk itu ada pada ayat 10-14
dan ayat 20-22. Itu membungkus pesta Pantekosta. Di dalam pesta unjuk-unjuk ada
pesta pantekosta yaitu ayat 15 sampai ayat 19. Itu menunjukkan untuk kita bisa
mempertahakan hak kesulungan, untuk kita bisa setia diunjuk-unjuk maka harus
ada di dalam wilayah Pantekosta, ada di wilayah Roh Kudus. Makanya alam rohani
ini jangan kita abaikan. Saya memperhatikan ini saya terperanjat, terima kasih
Tuhan. Ternyata jika kami mau mempertahankan hak kesulungan kami, kami mau
didorong supaya rohani bernyala-nyala supaya terhindar dari tulah, maka Tuhan
berikan kuasa yang luar biasa, kuasa pantekosta, kuasa Roh Kudus.
Dari pihak kita ada upaya
untuk digembalakan, agar dihindarkan
dari bencana, mau didorong masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Dari pihak
kita ingin dipertahankan status kesulungan kita, maka dari pihak Tuhan hadir
bukan cuma Firman tetapi juga Roh Kudus. Di pesta Pantekosta inilah baru ada
pemetikan buah sulung. Ketika turun Roh Kudus di Yerusalem maka ada 3000 orang
buah sulung. 3000 buah sulung ini diunjuk-unjuk oleh hamba Tuhan. Bagaimana
sikap mereka ketika menyadari bahwa mereka adalah anak-anak sulung. Kita
sebagai anak Tuhan melihat bagamana praktek mereka sebagai buah sulung. Kita
lihat sikap mereka secara vertikal dan secara horisontal.
Makanya kita lihat dalam
Imamat pasal 23, ayat 14 mendahulukan Tuhan dan ayat 22 horisontal melihat
kepada sesama. Inilah orang yang diunjuk-unjuk dan inilah yang terjadi pada
gereja mula-mula.
Imamat 23:14
23:14
Sampai pada hari itu juga janganlah kamu makan roti, atau bertih gandum atau
gandum baru, sampai kamu telah membawa persembahan Allahmu; itulah suatu
ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat
kediamanmu.
Sampai membawa
persembahan Allahmu, itu berarti mendahulukan Tuhan.
Imamat 23:22
23:22
Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis
sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu,
semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah
TUHAN, Allahmu."
Di sini melihat kepada
sesama. Pertama vertikal, kemudian horizontal, kita melihat kepada sesama.
Terima kasih kepada Tuhan jika umat Tuhan bisa melihat ke atas dan melihat
kepada sesama yang perlu dibantu. Tuhan memberkatimu sebab sudah mempraktekkan.
Itu ada pada suasana buah
sulung yang 3000 jiwa.
Kisah Para Rasul 2:42-46
2:42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka
selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
2:43
Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak
mujizat dan tanda.
2:44 Dan
semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan
mereka adalah kepunyaan bersama,
Secara horisontal terasa dalam persaudaraan dari antara 3000 orang ini. Mereka mengisi Imamat 23:22.
Kisah Para Rasul 2:45-47
2:45 dan
selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya
kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
2:46
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
2:47
sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan
menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Inilah buah sulung, anak
sulung. Makanya Imamat 23:10-12 itulah peraturan timang-timangan, ayat 20-22
juga peraturan timang-timangan. Ayat-ayat itu mengapit pesta Pantekosta. terima
kasih banyak Tuhan, Tuhan memberikan kami kemampuan ajaib untuk memampukan kami
mempertahankan status anak sulung dan kami harus mempraktekkan.
5.
Poin
kelima ini adalah poin paling berat. Sebab poin yang kelima ini artinya, anak
sulung yang dipertahankan kedudukannya, jika si pengunjuk-unjuk ini melihat ada
yang kurang pas lalu ditunjuk kesalahannya, dia menerima atau tidak. Ketika
gembala mau mengunjuk-unjuk dan dia melihat ada yang kurang pas lalu dia
beritahu “ini jangan, ini harus begini dan ini jangan dilakukan” di sinilah
poin yang berat. Sebab menunjuk kesalahan, menunjuk apa yang menjadi kendala
baginya sehingga tidak masuk dalam pembangunan Tubuh
Kristus. Tetapi kendala ini seringkali dipertahankan dan berbalik menyerang
yang mengunjuk-unjuk.
Misalnya gembala
mengunjuk-unjuk isterinya, mengunjuk-unjuk anaknya, mengunjuk-unjuk cucunya,
mengunjuk-unjuk mantunya, mengunjuk-unjuk sidang jemaat lalu ditunjuk
kesalahannya yang bisa menjadi penghalang masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus,
jangan marah! Sebab itu justru kasih Tuhan yang tertuju kepadamu. Misalnya saya
khotbah di sini dan kena kepada oma, oma jangan marah! Karena tidak sedikit
isteri marah ketika suaminya berkhotbah menunjuk kesalahan. Ini salah, justru
anda harus menopang suamimu. Itu berarti Tuhan mengasihi saudara, kendala yang
bisa membuat anda gagal masuk pembangunan Tubuh Kristus, diterjang oleh Tuhan sehingga
kita bisa masuk bareng menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.
Ibu-ibu rohani jangan
memperlambat pekerjaan Tuhan karena ulahmu. Ini di mana-mana banyak terjadi.
Dalam setiap nikah, suami itu adalah gembala, hormati dan hargailah. Gembala juga
sebagai
kepala dalam nikah dan suami bayangan bagi jemaat.
6.
Di
sini Tuhan sudah memberikan bayang-bayang untuk gereja menikmati dua menjadi
satu. Di pesta Paskah tidak, di pesta roti fatir juga tidak. Dan di pesta
pondok daun-daunan aslinya. Di pesta timang-timangan, bayangan untuk dua menjadi
satu sudah diberikan gambaran. Begitu masuk pesta pondok daun-daunan itu jelas
diperlihatkan. Jadi apa tujuan keenam pesta timang-timangan? Tuhan perlihatkan
“inilah tujuanKu membawa kamu dua menjadi satu”. Kemudian dalam pesta pondok
daun-daunan itu lebih jelas lagi.
Sebabnya jangan ringankan
untuk ditimang-timang, bawa dirimu ditangani
oleh gembala. Lewat doa syafaat gembala dan kehadiranmu dalam ibadah itu
berarti saudara sudah mengupayakan untuk menghindarkan diri dari tulah, supaya
tetap mempertahankan rohanimu menyala, supaya dibawa masuk dalam pembentukan
Tubuh Kristus, kemudian dibayang-bayangi dua menjadi satu.
Imamat 23:13
23:13
serta dengan korban sajiannya dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik,
diolah dengan minyak, sebagai korban api-apian bagi TUHAN yakni bau yang
menyenangkan, serta dengan korban curahannya dari seperempat hin anggur.
2/10 efa ini adalah
makanan orang Israel pada hari yang keenam, ini 2 gomer. Inilah tujuan diunjuk-unjuk, luar biasa tujuannya.
Begitu sampai di sini, bobotnya berat, bobotnya luar biasa. Seakan-anak Tuhan
berkata “hambaKu pekerjaanmu bobotnya luar biasa, untuk membawa jemaat dua
menjadi satu. Itu tugasmu”. Jadi ibadah bukan sekedar pimpin upacara, setelah
habis menyanyi dan dengar Firman sedikit, selesai, di mana bobotnya, di mana tanggung
jawabnya?
Sebabnya jika jemaat
memperhatikan ini, anda punya harapan untuk masuk rencana Allah. Karena 2/10 efa sama dengan dua
gomer. Itu makanan bagi orang Israel di hari keenam untuk satu orang tetapi 2 gomer.
Keluaran 16:22
16:22
Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya,
dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah
memberitahukannya kepada Musa.
Kita ini sudah ada pada
hari keenam dalam minggu
ketebusan. Minggu ketebusan itu sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Kita
sekarang ada pada hari keenam, sudah mau masuk aniaya antikristus. Antara
minggu kejadian dan minggu ketebusan ada kesamaan.
Pada minggu kejadian hari
pertama Tuhan menciptakan terang (kebenaran), pada minggu ketebusan hari pertama Tuhan berikan kulit menjadi
pakaian Adam dan Hawa, itu adalah kebenaran Allah. Pada hari kedua minggu
kejadian Tuhan memisahkan bentangan air di atas dan air di bawah, pada minggu
ketebusan hari kedua Tuhan air yang di atas itulah Nuh sekeluarga 8 orang dan
air di bawah itulah orang banyak yang tidak terbilang banyaknya. Di sini ada
satu orang yang terangkat hidup-hidup ke sorga, itu Henokh.
Pada minggu kejadian hari
ketiga Tuhan memisahkan darat dan laut, pada minggu ketebusan hari ketiga Tuhan
memisahkan orang Israel di darat dan orang Mesir di laut. Pada minggu kejadian
hari keempat Tuhan menciptakan matahari, bulan dan bintang, pada minggu
ketebusan hari yang keempat Tuhan menghadirkan matahari, bulan dan bintang
itulah Yesus wujud Allah yang berlembaga. Pada minggu kejadian hari yang kelima Tuhan menciptakan ikan-ikan
dan burung-burung, pada minggu ketebusan hari yang kelima pada hari pantekosta Tuhan
menciptakan ikan-ikan sebanyak 3000, itulah 3000 orang yang bertobat.
Pada hari keenam minggu kejadian Tuhan menciptakan
sepasang nikah Adam dan Hawa. Pada minggu ketebusan hari keenam Tuhan
menciptakan sepasang nikah yaitu Tuhan Yesus dan gerejaNya. Ingat setelah itu
ada 3,5 tahun aniaya antikristus, mau ke mana kita. Pada hari ketujuh minggu
kejadian Tuhan beristirahat, pada hari ketujuh minggu ketebusan ada kerajaan
1000 tahun. Kita sudah dekat dengan waktu ini.
Itu sebabnya dalam
timang-timangan diperkenalkan dua menjadi satu, kita ada pada hari keenam
minggu ketebusan. Jangan santai-santai sekarang, jangan lagi menajiskan dirimu!
Segera bertobat agar tidak dimangsa oleh binatang buas dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.
7.
Diberikan
pemahaman yang mendalam oleh tangan yang mengunjuk-unjuk kepada yang
diunjuk-unjuk agar salib itu ditegakkan. Salib itu yang tegak lurus itu
vertikal, hubungan kita dengan Tuhan. Yang melintang adalah hubungan kita
dengan sesama. Dalam mengunjuk-unjuk kita diberi pengertian tentang salib. Mengasihi
Tuhan dan mengasihi sesama. Mendahulukan Tuhan dan mendahulukan sesama.
Makanya tadi ditampilkan
Imamat 23:12 dan juga ayat 22. Ini yang lebih diberi penekanan yang mendalam
dalam pesta unjuk-unjukkan. Memberikan pemahaman yang mendalam bagi umat untuk
melihat ke atas dan melihat kiri kananmu, banyak orang yang membutuhkan uluran
tangan saudara.
Kalau
hanya memikirkan yang sesaat ini, hancur saya. Tetapi kami mengutamakan yang di
atas, demi kepentingan Tubuh Kristus. Seberapa yang Tuhan percayakan kami
unjuk-unjuk, jika saudara menghargai pasti saudara berhasil. Kita sudah ada di
ruas jalan akhir, sudah dekat kedatangan Tuhan.
Beri
dirimu diunjuk-unjuk, beri dirimu dihindarkan dari bencana ini. Kita tidak tahu
di Sulawesi Tengah, kita tidak tahu di danau Poso ini. Sebab tidak ada
sejengkal tanah yang tidak kena tulan. Tetapi dengan diunjuk-unjuk kita
terhindari dari bencana, dengan diunjuk-unjuk rohani kita berkobar-kobar,
dengan diunjuk-unjuk kita masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, dengan diunjuk-unjuk
status kesulungan kita dipertahankan, dengan diunjuk-unjuk kita diberitahu
kendala yang bisa menghalangi kita untuk masuk pembangunan Tubuh Kristus, dengan
diunjuk-unjuk kita diperkenalkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kemudian
prakteknya kita mendahulukan Tuhan dan mendahulukan sesama. Kalau ini ada maka
gereja Tuhan akan tahu bagaimana sikap dalam pertemuan kudus. Jika benar kita
melaksanakan pertemuan kudus dan kita tahu Tuhan hadir, maka itu yang
menguduskan kita.
Matius 18:20
18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul
dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Kehadiran
Tuhan itu yang mewarnai sehingga
pertemuan itu kudus. Bagaimana bukti Tuhan hadir dalam pertemuan itu? Bagaimana
reaksi anak Tuhan, bagaimana tanggapan orang yang berhimpun itu, apakah ada
bukti Tuhan hadir?
Mazmur 89:8
89:8 Allah disegani dalam kalangan orang-orang
kudus, dan sangat ditakuti melebihi semua yang ada di sekeliling-Nya.
Tuhan
disegani, tetapi bagaimana kalau kita hadir dalam ibadah dengan asal! Berbusana tidak sopan, bagaimana bisa
kudus, Tuhan tidak akan hadir. Ini bukti Tuhan hadir yaitu kita segan, takut dan gentar akan
Tuhan.
Kadang
juga kami pendeta-pendeta ini tidak ada rasa segan akan Tuhan, tidak ada rasa
takut. Sudah mau naik mimbar baru matikan rokok atau minum dulu air kata-kata
baru naik di mimbar, di mana takutnya
akan Tuhan!
Mazmur 89:8
89:8 Maka Allah amat diketakuti dalam majelis
orang suci dan hebatlah adanya di atas segala yang berdiri kelilingnya.
Makanya
datang beribadah jangan seperti nonton pacuan kuda, seperti pergi piknik. Itu
berarti Tuhan tidak mereka segani, tidak mereka takuti lebih dari segalanya di
sekelilingnya.
Kalau
kita berjalan lebih jauh dari pesta ke pesta selalu diiringi korban sembelihan.
Jadi pertemuan kudus itu menjadi kudus sebab Tuhan hadir dan dia menghargai
korban sembelihan atau menghargai
korban Kristus, itulah namanya pertemuan kudus. Terima kasih banyak Tuhan, biarlah ada roh takut akan Engkau
kepada kami. Yang menyandang hak sulung ada roh gentar. Bukan beribadah tetapi
tidak ada rasa takut atau segan akan
Tuhan, itu tidak kudus! Mereka salah menggunakan ayat Matius 18:20. Ini jangan
terjadi pada kita, sebab Kristus Yesus sudah tersembelih.
Wahyu 5:6
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan
keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba
seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh
Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Dari
sekian banyak ekor domba, kambing dan lembu dalam setiap pesta yaitu pesta
Paskah, roti Fatir, timang-timangan apalagi di pesta Pantekosta lebih banyak
lagi serta pesta pendamaian, semua itu telah digenapi oleh Anak Domba Allah.
Wahyu 5:9,12
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya:
"Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya;
karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka
bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba
yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan
kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
Perkataan
Anak Domba yang disembelih yang ketiga ini langsung kena dengan 7 pokok pohon
yang digunakan dalam pesta pondok daun-daunan.
Dia
menerima kuasa, pokok zaitun
Dia
menerima kekayaan, pokok zaitun hutan
Dia
menerima hikmat, pokok rindang
Dia
menerima kekuatan, pokok kurma
Dia
menerima hormat, pokok anggur
Dia
menerima kemuliaan, pokok murad
Dia
menerima puji-pujian, pokok gandarusa
Untuk
masuk pesta pondok daun-daunan semua ada pada Tuhan Yesus, tinggal kita mau
menerima atau tidak! Kalau Yesus suruh ambil, itu ada di gunung Golgota sudah
Yesus siapkan. Kita yang tidak mau dan tidak menghargai korban sembelihan yang memungkinkan
kita memperoleh semua itu.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar