Wahyu 9:1-5
9:1 Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya,
dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan
kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.
9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu,
lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan
angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang
ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa
kalajengking-kalajengking di bumi.
9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan
merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon,
melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh
manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan
itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.
Pasal
9 ini dalam terang Tabernakel terkena dua loh batu. 2 loh batu ini memuat 10
hukum. 4 hukum mengatur hubungan kita dengan Tuhan, 6 hukum mengatur hubungan
kita dengan sesama. 2 loh batu bicara kasih. Karena kasih ini tidak dihargai
oleh manusia yang wujudnya adalah Yesus, maka apa boleh buat, kasih itu
diangkat maka hukuman jatuh kepada manusia. Inilah yang jangan sampai terjadi
pada kita.
Sayang
kalau orang Kristen justru diperhadapkan dengan pembukaan rahasia Firman lalu
dia alergi dan tidak suka. Dia senang dengan yang tidak ada pembukaan Firman,
pikirnya itu langsung ke sorga. Inilah kehidupan Kristen yang tidak mengerti.
Bahkan ketika diangkat pembukaan rahasia Firman, dia justru marah. Ini masalah
yang tidak dipahami oleh gereja Tuhan.
Kenapa
Tuhan merindukan membangun Tabernakel dan dibangun di antara manusia?
Tujuannya:
Imamat 26:11
26:11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di
tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.
Leviticus 26:11
26:11 And I set my tabernacle among you: and my
soul shall not abhor you.
Tujuannya
supaya Tuhan tidak muntah, tidak muak. Pasal dalam Alkitab ini sudah diletakkan
Tuhan di dalam terang Tabernakel. Ini adalah ilham Tuhan kepada Pdt. Van Gessel
yang menyusun dari Kejadian sampai Wahyu dalam terang Tabernakel. Dalam
Perjanjian Baru 9 kitab kena halaman Tabernakal, 9 kitab kena ruangan suci dan
9 kitab kena ruangan maha suci.
Wahyu
pasal 9 kena mengena dengan dua loh batu. Dua loh batu bicara kasih. Tuhan itu
kasih adanya.
I Yohanes 4:8
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal
Allah, sebab Allah adalah kasih.
Kenapa
pasal 9 ini kena dua loh batu yang bicara kasih tetapi malah isinya hukuman,
bahkan hukuman di sini paling mengerikan. Saudara sakit 1 jam saja sudah
menjerit-jerit. Apalagi 3.600 jam kita sakit. Mengapa? Sebab menolak kasih Tuhan.
Jika kehidupan manusia sekarang, baik di luar maupun yang di dalam Tuhan,
kadang sudah senilai, sebab yang di dalampun banyak yang menolak kasih Tuhan.
Kasih yang sedang Tuhan ungkap bukakan sekarang ini di mana rahasia Firman
dibukakan, menunjukkan bahwa kita sangat dikasih, di mana Tuhan mau curah
kasihNya kepada gereja tetapi gereja menolak pembukaan rahasia Firman. Ini
bahaya, tidak tanggung-tanggung kalau Tuhan membalas.
7 sangkakala
ini adalah hukuman Anak Allah sebab paket kasih sorga adalah Anak Allah.
Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Dalam
Wahyu pasal 9 ini ada satu kata yang mengerikan yaitu “kebinasaan”. Itu
sebabnya paket kasih Tuhan ini untuk mengangkat kita manusia agar tidak binasa. Apa yang terjadi dalam
Wahyu pasal 9 adalah kebinasaan, itu kengerian. Itulah akibat manusia yang
menolak kasih Tuhan dalam paket AnakNya yang tunggal itulah Yesus. Dialah
Mempelai Laki-laki Sorga. Sekarang pada ujung akhir zaman, Mempelai Laki-laki
Sorga mengungkap isi hatiNya dan mencurah kasihNya kepada gereja. Sayangnya
gereja yang non Yahudi, dibukakan Firman tetapi menolak, tidak suka dengar
Firman. Kalau disebut mereka hanya penginjilan, mereka malah berbalik marah.
Ini yang merisaukan saya sebagai hamba Tuhan. Nanti satu saat mereka yang
ngomongnya tidak teratur itu akan menyesal. Tetapi walaupun didongkrak
penyesalan itu tidak bisa di depan, selalu di belakang.
Olehnya
kita perhatikan, di dalam pasal 9 ini diawali dengan pasal 8 ayat 13 “wahai,
wahai” atau “celaka, celaka”. Ini masuk di dalam wilayah 3,5 tahun aniaya
antikristus. Ada orang lagi sangking pandainya dia bicara soal masa. Dia tidak
membaca di dalam Wahyu ada bahasa 42 bulan kemudian 1295 hari. Apa bedanya itu
dengan 3,5 tahun.
Bahasa
celaka ini diucapkan karena isinya adalah Wahyu pasal 9 dan seterusnya. Sebab yang bicara ini yaitu burung nazar
yang terbang antara langit dan bumi ini, dia sudah melihat sengsara yang ada di
depan. Konsep bahasa celaka atau wahai ini adalah cetusan hati yang sangat
sedih dari seorang kekasih, kepada sahabatnya karena sahabatnya ini sudah
diperingatkan ada bahaya di depan tetapi dia abaikan. Jika saudara adalah
sahabat yang baik, sahabat yang paham akan Firman dan saudara melihat ada orang
yang melawan Firman, apa boleh buat, kita harus berucap, celaka kau nanti!
Ini
sebenarnya bahasa peringatan supaya jangan dibiarkan begitu saja. Wahai, celaka kalau ada di sini yang menolak Firman!
Makanya jangan kita tolak Firman, kita sambut kasih Tuhan itulah kasih
Mempelai. Kasih Mempelai itu utuh, itu kasih yang sempurna. Dan kasih yang
sempurna ini saat pencurahannya adalah hari-hari terakhir ini dalam bentuk
pembukaan rahasia Firman. Kehidupan yang melawan pembukaan rahasia Firman,
layak kita katakan kepadanya “celaka engkau!”. Sebenarnya kehidupan yang
seperti itu tidak paham bahwa dia sedang dikejar oleh celaka/bencana.
Yang
menolak pembukaan rahasia Firman memang sekarang belum merasa kata celaka itu.
Bahkan berucap “sama kita selamat”. Kalau sekarang mati tanda tanya selamat atau tidak, tetapi saat antikristus datang
apakah selamat kehidupan seperti itu? Sudah dapat dipastikan tidak! Inilah yang harus kita perhatikan.
Wahyu 8:13 (Terjemahan Lama)
8:13 Maka aku tampak serta aku dengar seekor burung
nasar terbang di tengah langit mengatakan dengan suara besar, "Wai, wai,
wai atas segala orang yang duduk di atas bumi dari sebab bunyi sangkakala yang
lain lagi, yaitu daripada ketiga malaekat yang akan meniupnya kelak."
Sakit
1 jam kita sudah menjerit, 24 jam lebih menjerit lagi. Ini 3.600 jam menderita, cari mati tidak bisa mati. Siapa yang
dipakai Tuhan untuk menghadirkan suasana sakit selama 150 hari atau 5 bulan
ini? Lagi-lagi bintang yang jatuh. Bintang yang jatuh selalu mendatangkan
masalah, selalu mengakibatkan kerusakan, selalu menghadirkan kebinasaan. Jadi
jika anda berada di dalam pelayanan dan anda tidak sadar bahwa yang melayani
saudara adalah bintang yang sudah jatuh dari orbitnya, berarti saudara hanya
menanti kebinasaan! Makanya hati-hati, kita harus berpikir matang dan serius.
Jangan sampai kita nanti dilayani oleh bintang yang sudah jatuh dari orbitnya.
Itu hanya mengundang kerusakan dan kebinasaan.
Itu
sebabnya saya sebagai hamba Tuhan dalam pergumulanku, ketika ada satu jiwa yang
datang mengatakan “saya menyerahkan diri untuk digembalakan” maka jangan sampai
dia rusak dan binasa. Kalau dia rusak dan binasa oleh karena ulahnya sendiri
maka itu salahnya sendiri. Tetapi kalau dia rusak karena pelayananku berarti
saya ini bintang yang sudah jatuh! Tidak bisa kami tutup-tutup sebab hamba
Tuhan harus berani dipertimbangkan di hadapan Tuhan dan manusia.
II Korintus 4:1-2
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu
kami tidak tawar hati.
4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan;
kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami
menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk
dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
Menjadi
gembala ini tidak gampang. Lihat saja berapa banyak yang menarik diri tidak
sanggup meneruskan penggembalaan. Sebab awalnya dia pikir menjadi gembala itu
enak, terima perpuluhan, terima ini dan itu. Ternyata setelah dia menjadi
gembala, dia merasa berat. Kalau dia tidak mengerti, dia rasa enak saja. Tetapi
kalau dia paham beban rohani yang ada di atas pundaknya, tidaklah demikian.
Saya katakan berat, kalau saya sampai lolos 45 tahun lamanya menjadi gembala, saya berterima kasih
kepada Tuhan. Dari sejak tahun 1974, saya menjadi gembala di Daya dan Tonasa dan sekarang di
Tentena.
Pergumulan
di dalam pelayanan tidaklah enteng, tujuannya supaya kita tidak binasa dan
tidak rusak. Bintang yang jatuh itu malah merusak dan membinasakan. Kita rindu
melayani, ayo kita perbaiki tahbisan kita, jangan sampai kita melayani tetapi
sudah kehilangan orbitnya. Orbitnya hamba Tuhan adalah Imamat 26:11. Jangan
keluar dari konteks pengajaran Tabernakel, kalau keluar berarti kita keluar
dari orbit. Sebab Tabernakel itu adalah kerajaan sorga dan di sini orbit
kita.
Makanya
saya selalu mengatakan bagi diriku dan bagi rekan hamba Tuhan, kadang saya suka
tes mereka, sejauh mana pemahaman tentang Tabernakel. Saya jumpai kasihan
sekali, halaman saja mereka tidak mengerti. Akhirnya mereka daulati saya untuk
mengajar Tabernakel. Bukan mengada-ada, tujuannya supaya kami tetap di orbit.
Orbitnya adalah di halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci, di situ ruang gerak peredaran kami. Bintang
ini akan bergerak di wilayah kerajaan sorga. Kerajaan sorga itu digambarkan
dalam Matius 13:52, juga dalam Roma
14:16-17.
Matius 13:52
13:52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka:
"Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan
Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama
dari perbendaharaannya."
Roma 14:17-18
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan
minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara
ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Tabernakel
itu digambarkan juga di dalam Ibrani pasal 8
–10. Olehnya jangan kita bergerak di luar orbit, nanti
benturan. Akhirnya jadi meteor, kelihatannya menyala tetapi akan membinasakan.
Dua
loh batu adalah paket kasih, itulah Yesus. Dalam Wahyu 1:18 masih Yesus yang pegang kunci.
Tetapi karena pelayananNya ditolak maka kunci itu diserahkan kepada bintang
yang jatuh. Bintang yang jatuh itu menjadi alat untuk menghantam orang yang
tidak mengasihi Tuhan.
Wahyu 1:18
1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah,
Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan
maut.
Sekarang
kunci itu diserahkan kepada siapa?
Wahyu 9:1
9:1 Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya,
dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya
diberikan anak kunci lobang jurang maut.
Wahyu
1:18 kunci itu ada pada Yesus, sekarang Yesus serahkan pada bintang yang jatuh.
Kalau dulu dari 12 rasul hujan awal yang jatuh adalah Yudas, dia anak
kebinasaan. Bintang yang jatuh ini adalah salah 1 dari 12 rasul hujan akhir.
Apa kata Yesus saat perjamuan terakhir bersama Yudas? Yesus memberikan roti
kepada Yudas dan berkata “lakukanlah apa yang hendak engkau perbuat”. Dia diserahkan malah didorong. Akhir
zaman ini nanti lebih parah. Itu sebabnya gereja Tuhan harus waspada sekarang.
Kita menghadapi situasi yang sangat genting.
Jika kita salah arah maka kita akan bertemu dengan situasi yang
mengerikan ini. Olehnya penting di dalam gereja Tuhan supaya gereja Tuhan
jangan salah arah. Penting untuk ditangani oleh bintang yang tetap ada pada
obrib pelayanan yaitu di halaman Tabernakel, Ruangan Suci dan Ruangan Maha
Suci. Semoga kita memahami semuanya.
Ini
adalah penghukuman Anak Allah karena Anak Allah ini paket Bapa untuk dunia
tetapi ditolak oleh manusia, akhirnya yang menolak ini harus diserukan “celaka,
celaka, celaka”. Kunci ini ada di tangan Yesus dan Dia adalah sumber kasih.
Mengapa kunci ini Dia lepas? Sebab manusia sudah keterlaluan! Bahkan hingga sekarang
ini sudah terlalu banyak suara-suara yang menghina pribadi Yesus, bahkan mereka mengatakan Yesus adalah makhluk lain. Orang seperti ini yang akan
berhadapan dengan kuasa dari lubang jurang maut. Bukan berarti Yesus serahkan
kunci jurang maut tanpa kendali dan mereka bermain sesuka mereka, tidak! Akhirnya
mereka kembali takluk kepada Yesus.
Wahyu 20:13
20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada
di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada
di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
Siapa
yang mati di laut? Apakah penumpang tampomas 1? Oke, tetapi kalau bicara laut
tidak bisa lepas dengan Firaun. Kehidupan yang menghalang-halangi rencana kelepasan
Tuhan itulah yang mati di laut. Akhirnya jurang maut ini menyerah, semua
diserahkan pada Yesus. Untuk apa? Untuk lanjut pada penghukuman.
Wahyu 20:14
20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah
ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
Jadi
kekuasaan itu bukan berarti sewenang-wenang oleh mereka, tetapi kembali
dikuasai oleh Tuhan. Tetapi bukan untuk diselamatkan namun untuk dilempar ke
lautan api. Mengerikan kalau menolak paket kasih Tuhan! Tidak
tanggung-tanggung, mereka akan berakhir pada api belerang/ neraka. Kalau bisa saya katakan
Wahyu pasal 9 ini bagaikan Tuhan angkat neraka di muka bumi, dipertontonkan
kepada mereka. Saya berani mengatakan ini. Kenapa saya berani? Sebab saya
gumuli di kaki Tuhan.
Dikatakan
bagaikan asap tanur yang besar. Asap itu saja sudah luar biasa, ditambah lagi
belalang dengan kombinasi 4 makhluk. Makhluk pertama kuda, makhluk kedua singa
sebab giginya seperti singa, makhluk ketiga manusia dan makhluk keempat adalah
kalajengking. Mengerikan Wahyu pasal 9 ini, makanya tidak heran dalam pasal 8,
burung nazar itu berseru celaka. Ada kuda itu menunjuk peperangan dalam kecepatan.
Ada singa dengan auman dan giginya yang merobek-robek. Ada muka manusia tetapi
rambutnya panjang seperti wanita. Dan memiliki sengat kalajengking. Bayangkan belalang
dalam bentuk seperti ini, itu mengerikan! Itu sebabnya gereja Tuhan jangan
main-main sekarang, sementara Tuhan mencurahkan kasihNya kepada kita.
Disebut
ini adalah kerusakan. Kita ini Bait Tuhan, jangan kita rusakan! Tubuh saudara
sudah Tuhan selamatkan dan diberi meterai Roh Kudus, kalau ada yang merusakan
maka Tuhan katakan “Aku akan membinasakan orang itu!”. Orang seperti
mengolok-olok Tuhan sekarang ini. Apalagi kalau sudah dilimpahkan Tuhan Firman
dalam pembukaannya lalu diolok-olok, maaf jangan ada di antara saudara mengolok
ini, itu bahaya, saudara akan binasa!
I Korintus 3:16-17
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah
dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka
Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu
ialah kamu.
Kalau
saudara berani berkata “saya Bait Allah” kemudian saudara juga berani
membinasakan dan merusak, berarti saudara mengolok-olok Tuhan. Kalau mengolok
Tuhan akibatnya menerima api belerang. Memang sekarang kelihatan aman-aman,
tetapi saya banyak menyaksikan orang yang mengolok Tuhan itu akhir hidupannya
menderita. Itu jangan terjadi pada kita. Tidak peduli siapa dia, hamba Tuhan
atau siapapun, kalau tidak benar cara berpikirnya baik dalam kasih kepada Allah
maupun kepada manusia, nanti lihat akhir hidupnya. Saya tidak mau! Hidup kita
sudah ditebus di Golgota kemudian tubuh kita malah kita permainkan.
Asap
tanur yang keluar dari lubang maut itu sangat membahayakan bagi kehidupan manusia. Padahal pada pasal 8 ada asap,
itulah asap doa penyembahan anak-anak Tuhan yang menghentar gereja Tuhan masuk
dalam pernikahan satu dengan Tuhan, persekutuan yang intim dengan Tuhan selama
setengah jam. Tetapi asap tanur
di sini bukan doa penyembahan tetapi menghadirkan belalang dalam penampilan 4
jenis makhluk yaitu kuda, singa, manusia dan kalajengking yang menjadi satu
pada belalang ini. Kalajengking inilah yang menyengat manusia sehingga menjerit
dan menderita tidak ketulungan, mau cari mati tetapi tidak bisa mati selama 150
hari.
Dalam
Kejadian 7:24 ada 150 hari bumi ditenggelamkan Tuhan dengan air bah dan semua
makhluk mati. Tetapi 150 hari dalam Wahyu pasal 9 ini maut malah lari dari
manusia. Kejadian 7:24 itu terjadi di zaman Bapa, 150 hari dalam Wahyu 9:5 itu
zaman Roh Kudus, dan hakim-hakim pasal 15 ada angka 150, itu terjadi di zaman
Anak. Jadi di zaman Bapa, Zaman Anak dan Zaman Roh Kudus ada angka 150
diberikan kepada manusia dan semua itu pengertiannya musibah, bencana dan
kebinasaan. Kita sekarang menghadapi Wahyu pasal 9, tetapi gereja Tuhan yang
serius menerima kasih Tuhan sudah terbang seperti burung nazar. Dan dialah yang
akan berteriak “wai, wai, wai” atau “celaka, celaka, celaka”. Tuhan bukan hanya
gertak sambal, ini benar-benar akan terjadi di akhir zaman.
Kejadian 7:24
7:24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima
puluh hari lamanya.
Semua
makhluk mati, tidak ada yang disebut disiksa sekian lama. Mereka mati karena
tidak mengasihi kasih Tuhan. Nuh bersama isteri dengan 3 anak dan 3 anak mantu
membangun bahtera selama kurang lebih 120 tahun. Itu adalah masa kemurahan
Tuhan kepada manusia agar mereka terlibat dalam pembangunan proyek keselamatan
yang dipercayakan Tuhan kepada Nuh. Tetapi mereka malah mengolok-olok Nuh.
Sehingga dalam Ibrani 11:7 dikatakan Nuh menghukum dunia.
Ibrani 11:7
11:7 Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah
tentang sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk
menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia
ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Kita
harus seperti Nuh untuk menghindari 150 hari penghukuman atau 3.600 jam. Untuk
menghindari itu, mari kita lihat apa proyek yang dibangun Tuhan. Waktu itu bumi
dirusak oleh manusia yang rusak, tetapi Nuh mendapat kasih karunia. Sehingga
dia diberi tugas membangun proyek Tuhan dan diberi mandat menghukum dunia.
Kalau kita terlibat dalam proyek keselamatan yang dikerjakan oleh Kristus maka
kita selamat dan sekaligus kita dipercayakan Tuhan menghukum dunia. Malaikatpun
kita yang hukum.
I Korintus 6:2-3
6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus
akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu,
tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi
malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita
sehari-hari.
Belalang
itu seperti kuda, giginya seperti gigi singa, mukanya seperti muka manusia dan
ekor belalang itu seperti kalajengking. Kalajengking itu lambang kutuk.
Galatia 3:13
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum
Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis:
"Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Kutuk
itu sudah diangkat oleh Yesus, tetapi kenapa mereka ini harus disengat oleh
kalajengking, kena kutuk? Tidak menghargai korban Kristus, tidak menghargai
paket Allah kepada manusia, itulah Tuhan Yesus Kristus. Jika saudara sudah
percaya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka lanjutkan pelayananmu
sampai saudara menjadi Tubuh Kristus. Bukan undur, nanti kena kalajengking.
Kita
lihat dulu belalang ini, supaya kita juga waspada.
Maleakhi 3:11
3:11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap,
supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di
padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
Tuhan
mempedulikan umatNya, Dia akan halau belalang pelahap. Belalang pelahap itu
adalah belalang yang paling rakus. Apa yang dia makan? Akar! Kita tahu dalam
kitab nabi Yoel ada 4 jenis belalang.
Yoel 1:4
1:4 Apa yang ditinggalkan belalang pengerip telah
dimakan belalang pindahan, apa yang ditinggalkan belalang pindahan telah
dimakan belalang pelompat, dan apa yang ditinggalkan belalang pelompat telah
dimakan belalang pelahap.
Belalang
pengerip itu yang dia makan adalah buah, buah kasih, buah roh dan
karunia-karunia itu semua dia makan. Belalang pindahan itu yang akan dia makan
adalah daun, aktifitas kita akan dia stop. Hati-hati jika kita mulai
aras-arasan di dalam pelayanan itu berarti saudara sedang digerayapi oleh
belalang pindahan. Belalang pelompat yang dia makan adalah batang. Batang
bicara pendirian. Pendirian dalam kebenaran dia makan sehingga menjadi goyah
dan tidak tinggal dalam kebenaran. Belalang pelahap yang dia makan adalah akar.
Belalang ini diperlihatkan di dalam Wahyu pasal 9 dan dia tampil dalam
kombinasi 4 makhluk. Jangan sampai belalang pelahap ini melalap kita. Itu
belalang terakhir yang melahap akar, itulah iman kita.
Dalam
Maleakhi langsung disebut belalang pelahap. Makanya Tuhan halau ini. Kenapa?
Karena anak Tuhan ini mengembalikan milik Tuhan. Kalau orang tidak
mengembalikan milik Tuhan itu sama dengan imannya benar-benar sudah
kandas. Dia tidak
percaya ini milik Tuhan maka harus dikembalikan kepada Tuhan, berarti dia tidak
percaya ada Tuhan. Kalau tidak kembalikan perpuluhan itu berarti dia beribadah
tetapi sebenarnya tanpa iman, hanya lips
service. Dia beribadah namun hanya mulutnya berkata iman tetapi hatinya
tidak.
Maleakhi 3:10-11
3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke
dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan
ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu
tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
3:11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap,
supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di
padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
Di
sini Tuhan beraksi, tetapi dalam Wahyu pasal 9 malah Tuhan serahkan, tidak ada
aktivitas Tuhan untuk mencegah. Bapak ibu
jangan main-main soal perpuluhan, saya sudah kapok! Hampir anak saya Linda
diambil oleh Tuhan. Saya berteriak di dalam kamar “saya datang di Tentena bukan
datang mengubur anakku, tidak Tuhan!”. Dengan derai air mata saya menangis,
isteri saya di kiri dan saya di kanan anak kami yang sudah 10 hari tidak makan.
Kami berdoa “Tuhan apa salah kami” dan Tuhan tunjuk “perpuluhan!”. Karena waktu
mengambil barang di Makassar saya kehabisan dana dan yang ada tinggal uang
perpuluhan, itu yang saya gunakan. Sampai di sini lupa mengganti perpuluhan yang saya pakai menyewa
mobil. Begitu Tuhan tunjuk “engkau sudah makan milikKu” langsung saya mengaku
dan berterima kasih kepada Tuhan. Saya langsung buat bubur dan sentuh sendok di
bibir anak saya, langsung dia buka padahal kemarin-kemarin tidak mau makan. Puji
Tuhan hidup anak saya.
Dengan
pengalaman pribadi ini saya katakan jujurlah dengan perpuluhan, jangan
main-main. Itu akan menimbulkan
masalah kalau tidak keluarkan perpuluhan, Tuhan tidak akan menghalau belalang
pelahap, apalagi belalang dalam Wahyu 9:5. Maukah saudara dilempar di situ? Sekali lagi hal ini jangan
sampai terjadi.
Orang
ini disergap penderitaan yang sakit ini selama 5 bulan atau 150 hari jadi 3.600
jam. 1 jam saja kita sakit kita sudah tidak mau, apalagi ini ribuan jam.
Sebabnya sambut kasih Tuhan. Kita ini ada di zaman Roh Kudus. Zaman Bapa
bersaksi tentang datangnya Yesus. Zaman Anak bersaksi datangnya Roh Kudus.
Zaman Roh Kudus apa pekerjaanNya? Bersaksi tentang Anak. Anak ini adalah Yesus,
Dialah Mempelai Laki-laki Sorga. Dia adalah paket kasih Tuhan. Kesaksian Roh
Kudus yang terakhir bahwa Dialah Mempelai Laki-laki Sorga.
Kisah Rasul 2:32; 5:32
2:32 Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang
hal itu kami semua adalah saksi.
5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu,
kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati
Dia."
Yohanes 16:14
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
Berita
yang Roh Kudus terima dari Yesus itu kembali untuk menyaksikan tentang Yesus.
Kita ada di zaman Roh dan Roh Kudus itu bersaksi tentang Yesus.
Kisah Para Rasul 10:36
10:36 Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada
orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus
Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.
Sementara
Petrus menyampaikan ini, Roh Kudus turun.
Kisah Para Rasul 10:45-48
10:45 Dan semua orang percaya dari golongan bersunat
yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh
Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,
10:46 sebab mereka mendengar orang-orang itu
berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus:
10:47 "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis
orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama
seperti kita?"
10:48 Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama
Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari
lagi bersama-sama dengan mereka.
Jadi
Roh Kudus dan baptisan air itu tidak bisa lepas. Kalau ada orang yang meringankan
baptisan air berarti dia meringankan pekerjaan Roh Kudus. Orang seperti itu
akan kena siksaan 5 bulan mau cari mati tidak bisa. Itu jangan terjadi kepada
kita.
Ini
kesaksian Roh Kudus yang terakhir.
Wahyu 22:17
22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata:
"Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata:
"Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan
barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!
Roh
Kudus dan pengantin perempuan, itulah gereja, bersdaksi menyaksikan tentang
pribadi Yesus. Betapa gembiranya Yesus melihat Roh Kudus dan pengantin perempuanNya
satu suara menghargai Yesus.
Ini
baru pembuka Wahyu pasal 9. Mudah-mudahan minggu-minggu yang akan datang banyak
hal yang Tuhan nyatakan kepada kita karena Tuhan mencintai kita.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar